Disusun oleh :
18.04.035
Disusun oleh :
18.04.035
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah akhir ini adalah hasil
karya tulis saya sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan
untuk memperoleh gelar ners disuatu perguruan tinggi, serta tidak
terdapat karya atau pemikiran yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa
sebagian atau keseluruhan karya ilmia akhir ini merupakan hasil karya
orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus
bersedia menerima sanksi berupa gelar kesarjanaan yang telah diperoleh
dapat ditinjau dan/atau dicabut.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa
ada paksaan sama sekali.
Makassar, 2019
Yang Membuat Pernyataan
iii
PERSEMBAHAN
Allah SWT yang selalu memberi petunjuk, kemudahan dan kelancaran sehingga
pihak yang sangat berguna dan bermanfaat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini dengan
2. Ibu St. Syamsiah, SKp., M.Kes Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Panakukkang Makassar;
materil
7. Keluarga besar Program Studi Ners baik dari tim dosen maupun
Panakukkang Makassar
penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
masukan baik berupa saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca akan sangat membantu. Semoga Karya Ilmiah Akhir ini bisa
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Khusus..................................................................... 5
D. Manfaat ............................................................................... 6
A. Tinjauan Teori...................................................................... 8
A. Pengkajian ........................................................................... 91
BAB IV PENUTUP
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
(Musliha, 2013).
sangat muda, usia lebih dari 65 tahun, dan yang memiliki kekebalan
1
lingkungan tempat tinggal atau melakukan kontak langsung dengan
tetesan air di udara (droplet) akibat batuk atau bersin (Jones et al.,
anak-anak di bawah lima tahun yaitu sekitar 935,000 anak setiap tahun
atau lebih dari 2,500 per hari (WHO, 2015). Perkiraan World Health
yaitu 156 juta kasus setiap tahun dengan 20 juta kasus cukup parah,
39% dari beban global kasus pneumonia (Zar et al., 2013). Periode
2
penyumbang kasus terbanyak yaitu 126.936 orang, yang diikuti oleh
provinsi Jawa Timur dengan jumlah kasus 65.139 orang dan provinsi
2018).
akan berusia lebih dari 65 tahun di tahun 2050. (Donowitz GR, Heather
Harimurti. 2016)
bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau penyakit
3
kegawatdaruratan pada pasien community acquired pneumonia yaitu,
B. TUJUAN UMUM
4
C. TUJUAN KHUSUS
Sudirohusodo Makassar.
5
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Akademik
lanjut.
3. Bagi Klien
6
E. SISTEMATIKA PENULISAN
a. Tempat
Makassar.
b. Waktu
7
BAB II
A. TINJAUAN TEORI
a. Pengertian
yang timbul karena invasi dari beberapa patogen dan salah satu
8
intubasi tracheal. Pneumonia yang didapat di pusat perawatan
rawat inap yang lebih lama dan biaya perawatan yang lebih
9
dengan gejala batuk yang disertai dengan sesak napas dan
1. Hidung
10
mengandung sel basal. Didalamnya ada konka nasalis
darah.
2. Alat penghidu
3. Sinus paranasal
sphenoidalis.
4. Faring
11
dengan jaringan ikat interstisiel. Orofaring dan laringofaring
murni.
5. Laring
mukosa yaitu pita suara palsu (lipat vestibular) dan pita suara
6. Trakea
12
7. Bronchus
8. Bronchiolus
9. Bronchiolus respiratorius
13
11. Alveolus
antar alveoli disokong oleh serat kolagen, dan elastis halus. [9]
Sel epitel terdiri sel alveolar gepeng ( sel alveolar tipe I ), sel
alveolar besar ( sel alveolar tipe II). Sel alveolar gepeng ( tipe
12. Pleura
14
pada paru disebut pleura viseral, yang melekat pada dinding
dan intercosta.
1) Sistem Respirasi
disebabkan oleh:
-7,5 cm H2O).
15
alveoli, semuanya sama dengan tekanan atmosfer
pengaturan pernafasan.
kortikospinal.
jaras kortikospinal.
16
Serat saraf yang meneruskan impuls inspirasi,
halus (smooth).
17
sedangkan perubahan ke arah yang berlawanan
18
Respon terhadap perubahan konsentrasi H+ darah arteri
35%.
19
• Respons pernafasan terhadap kekurangan oksigen
20
• Pengaruh H+ pada respons CO2
21
c. Etiologi
1) Bakteri
hemophilus influenzae.
2) Virus
3) Jamur
serta kompos.
4) Protozoa
22
d. Manifestasi Klinik
derajat celsius, sesak nafas, nyeri dada dan batuk dengan dahak
2014).
e. Patofisiologi
23
berbagai penyakit, penurunan imun, merokok, dan intubasi
endotrakeal.
1) Bakteri
24
mempengaruhi orang yang lebih sehat, menyebabkan
2) Virus
25
dan metapneumovirus. Virus herpes simpleks jarang
3) Jamur
transportasi oksigen.
f. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Diagnostik
26
penyebaran / perluasan infiltrat nodul (virus). Pneumonia
2) Pemeriksaan Laboratorium
dingin.
27
e) LED (nilai normal P : 0 - 20 mm/jam L : 0 - 15 mm/jam) :
meningkat.
meningkat.
skor CURB-65
(Ninawidasari, 2018).
Karakteristik Skor
Penurunan kesadaran 1
28
Tekanan darah (sistolik < 90 mmHg atau diastolik < 60 1
mmhg)
Total skor 5
Tabel 2.2 Skor tes mental atau Abbreviated mental test (AMT)
Pertanyaan Skor
Umur 1
Tanggal lahir 1
Waktu 1
Tahun 1
kemerdekaan indonesia)
Nama presiden/raja 1
Hitung mundur 20 1 1
Total skor 10
h. Penatalaksanaan Medik
29
a) Oksigen dan hidrasi bila ada indikasi
hipotensi.
yang terbaru).
tersedia.
(bukan virus)
30
tetapi mungkin perlu diubah bila kultur dengan
a. Pengkajian
1) Pengkajian Primer
b. Breathing (pernafasan)
cuping hidung
c. Circulation (sirkulasi)
31
b. Suhu meningkat
d. Disabling (kemampuan)
a. Kesadaran = sadar/menurun
b. Kemampuan = lemah/letih
e. Environment (lingkungan)
tempat) baik/menurun.
2) Pengkajian sekunder
32
Pengkajian sekunder dilakukan dengan menggunakan
A : Allergies
makan/minum.
M : Medications
klien.
sebelumnya.
33
L :Last meal (Time)
a. Aktivitas / istirahat
b. Sirkulasi
dalam mediastinum).
c. Psikososial
Ketakutan, gelisah.
d. Makanan / cairan
e. Nyeri / kenyamanan
napas dalam.
34
f. Pernapasan
g. Keamanan
b. Diagnosa Keperawatan
otot pernapasan.
35
4) Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan
hipoksemia jaringan.
parenkim paru-paru.
8) Resiko infeksi.
36
c. Intervensi
jalan napas berhubungan keperawatan selama 1 x 6 jam 1. Pastikan kebutuhan oral / tracheal
produksi sputum. 0403. Respiratory status : 2. Auskultasi suara nafas sebelum dan
(keamanan/penjagaan) 0410. Respiratory status : Airway 3. Informasikan pada klien dan keluarga
Kode : 00031 0402. Respiratory Status : Gas 4. Minta klien nafas dalam sebelum suction
Exchange dilakukan.
37
Kriteria Hasil : untuk menfasilitasi suksion nasotrakeal
tidak ada sianosis dan dyspneu 7. Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas
tercekik, irama nafas, frekuensi 10. Hentikan suksion dan berikan oksigen
c. Mampu mengidentifikasikan dan 1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift
38
mencegah faktor yang dapat atau jaw thrust bila perlu
ventilasi
tambahan
Lembab
39
11. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
keseimbangan.
Domain 4 : Aktivitas / Respiratory status : Airway patency 4. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
istirahat. Vital sign Status 5. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
Kode : 00032 dan suara nafas yang bersih, 7. Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl
40
(mampu mengeluarkan sputum, 8. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan
b. Menunjukkan jalan nafas yang 10. Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
paten (klien tidak merasa 11. Pertahankan jalan nafas yang paten
tercekik, irama nafas, frekuensi 12. Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
c. Tanda Tanda vital dalam rentang 15. Informasikan pada pasien dan keluarga
41
Gangguan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan
1910 manajemen asam basa
berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 6 jam,
1. Utamakan kepatenan jalan napas
gangguan kapasitas pasien akan menunjukkan status
2. Posisikan pada posisi ventilasi yang adekuat
pengangkutan oksigen respirasi : pertukaran gas, dengan
3. Pantau pH arteri, PaCO2, dan HCO3, untuk
dalam darah. kriteria hasil :
menentukan jenis ketidakseimbangan
Domain : 3 (eliminasi dan 0402 status respirasi : pertukaran
4. Berikan oksigen terapi
pertukaran) gas
5. Pantau intake dan output
Kelas : 4 (fungsi respirasi) a. 040210 pH arteri dalam batas
6. Pantau status hemodinamik
Kode : 00030 normal (7,35 – 7,45)
7. Kolaborasi pemberian medikasi pada
b. 040211 saturasi oksigen dalam
gangguan pH arteri, PaCO2, dan HCO3
batas normal (95-100%)
tidak ada
42
d. 040205 tidak ada kelemahan
berhubungan dengan tidak mengalami gangguan perfusi perifer (nadi perifer, edema, CRT, warna
Kode: 00204 gejala dari penyakit 3. Memberikan hidrasi yang adekuat untuk
43
5. Instruksikan pasien untuk menjalani terapi
level kolesterol)
Kelas: 1 (Kenyamanan mengenali kapan nyeri terjadi penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
44
fisik) 2. 160504 pasein mampu dirasakan dan antisipasi terhadap
terhadap infeksi. a. Suhu tubuh dalam rentang d. Monitor intake dan output
45
(Keamanan/Perlindungan) b. Nadi dan RR dalam rentang Themperatur Regulation
Kode: 00007 c. Tidak ada perubahan warna b. Monitor warna dan suhu kulit
hipotermi
kehangatan tubuh
46
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam, • Pantau tingkat kemampuan klien untuk
dan kebutuhan O2. kelemahan klien kembali efektif • Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan
(Aktivitas/istirahat) • Melakukan pergerakan dan • Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai
sesudah aktivitas.
sesuai toleransi.
47
• Gunakan teknik menghemat energi,
Domain: 11 tujuan : setelah dilakukan tindakan • Monitor adanya tanda-tanda dan gejala
Kelas: 1 (Infeksi) terjadi pemulihan pembedahan • tingkatkan asupasn nutrisi yang cukup
normal.
48
permukaannya
49
d. Implementasi
ditetapkan.
1) Independent implementations
50
kesehatan yang lain. Contohnya dalam pemberian obat, harus
3) Dependen implementations
kepada klien sesuai dengan diet yang telah dibuat oleh ahli gizi
1) Tahap Prainteraksi
pelayanan keperawatan,
51
h) Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk mengukur
keberhasilan,
2) Tahap Perkenalan
a) Mengucapkan salam
b) Mengorientasikan/memperkenalkan nama
tindakan
3) Tahap Kerja
52
4) Tahap Terminasi
kerjasama klien
f) Lakukan pendokumentasian
e. Evaluasi
hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat
kriteria hasil, klien bisa keluar dari siklus proses keperawatan. Jika
53
telah dilaksanakan. Perumusan evaluasi formatif ini meliputi empat
2008).
54
B. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Pneumonia RS : Puskesmas :
keluarganya
Kendaraan Pribadi
55
Riwayat Keluhan : Pasien masuk rumah sakit dengan
keluhan sesak napas yang dialami sejak 1 bulan yang lalu dan
untuk tidur. Selain itu, pasien juga mengalami demam yang hilang
timbul dan batuk berlendir yang dialami kurang lebih 5 hari yang lalu.
1) Airway
Bebas Tersumbat
2) Breathing
a) Fungsi pernapasan
• Respirasi : 28 x / menit
• Krepitasi : Ya Tidak
56
- Kiri : Ada Jelas Menurun Ronchi
• Saturasi O2 : 98 %
Lainnya
• Assesment : Dispneu
3) Circulation
a) Keadaan Sirkulasi
• TD : 165 / 94 MmHg
• Nadi : 85 x / menit
/Basah
57
c) Intervensi / Implementasi : Tidak ada
4) Disability
GCS 15)
5) Exposure
Hipothermia : Tidak da
Hiperthermia : Ada
Total Score
a) Frekuensi Pernafasan
10 – 25 4
25 – 35 3
58
> 35 2
< 10 1
0 0
b) Usaha Bernafas
Normal 1
Dangkal 0
c) Tekanan Darah
> 89 mmHg 4
70 – 89 mmHg 3
50 – 69 mmHg 2
1 – 49 mmHg 1
0 0
d) Pengisian Kapiler
< 2 dtk 2
> 2 dtk 1
Tidak ada 0
14 – 15 5
11 – 13 4
8 – 10 3
5–7 2
3–4 1
59
Tabel 2.4 Reaksi Pupil
1. Cepat Ya Ya
2. Konstriksi Ya Ya
Penilaian Nyeri
• Nyeri : Tidak Ya
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Pengkajian Sekunder
1) Riwayat Kesehatan
b) A : Allergies (alergi)
c) M : Medications (pengobatan)
60
Pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi
setiap hari.
lalu.
sebelum sakit)
injuri/sakit)
OPQRST)
61
Pasien mengatakan mulai sesak sejak 1 minggu yang
P : Provokatif (penyebab)
Pneumonia Bilateral
Q : Quality (kualitas)
batuk.
R : Radiation (paparan)
Tidak ada
Urgen
T : Timing (waktu)
2) Tanda-Tanda Vital
a) TD : 130 / 82 MmHg
b) Nadi : 85 x / menit
c) Napas : 24 x / menit
d) Suhu : 37.5 ºc
a) Kepala
62
secara merata dan tidak mudah rontok. Tidak
bagian kepala.
pendengaran baik.
63
b) Dada/ thoraks
Paru-paru
dada.
Jantung
c) Abdomen
d) Pelvis
64
Palpasi : Tidak terdapat kelainan bentuk pada pelvis
65
4) Hasil Laboratorium
jam 01 : 15 Wita.
66
RET ( 10^3/uL ) 0.00 – 0.10
Kesan : Leukositosis
jam 01 : 15 Wita.
KIMIA DARAH
Glukosa
Fungsi Ginjal
Ureum 27 10 – 50
Fungsi Hati
SGOT 15 < 38
SGPT 18 < 41
Elektrolit
Kesan : Normal
67
6) Pengobatan
1. Paracetamol 1 gr / 8 jam Drips / Intra Paracemaol adalah anti piretik yang berfungsi sebagai obat
.2. Ceftazidime 1 gr / 8 jam Intra Vena Antibiotik yang digunakan untuk mengobati bermacam-
68
pertumbuhan bakteri.
3. Furosemid 40 mg / 24 Intra Vena Obat untuk mengurangi cairan berlebih dalam tubuh
69
2. Klasifikasi Data
Suhu : 37.5 ºc
70
3. Analisa Data
Ketidakefektifan pola
1. Data Subjektif :
napas
1. Pasien mengatakan sesak napas.
berdahak
1 bulan.
Data Objektif :
Ketidakefektifan
2. Data Subjektif :
bersihan jalan napas
1. Pasien mengatakan batuk
berdahak
Data Objektif :
71
3. Frekuensi napas 24 x/m
sudah 5 hari
Data Objektif :
2. Tanda-tanda vital :
TD : 130 / 82 MmHg
Nadi : 85 x / menit
Napas : 24 x / menit
Suhu : 37.5 ºc
72
4.Prioritas Masalah dan Perumusan Masalah
Ketidakefektifan bersihan
1. Data Subjektif :
jalan napas
1. Pasien mengatakan batuk
berdahak
Data Objektif :
napas.
berdahak
1 bulan.
Data Objektif :
73
1. Pasien nampak sesak
sudah 5 hari
Data Objektif :
2. Tanda-tanda vital :
TD : 130 / 82 MmHg
Nadi : 85 x / menit
Napas : 24 x / menit
Suhu : 37.5 ºc
74
5. Diagnosa Keperawatan
mucus berlebihan.
Kode : 00031
pernapasan.
Kode : 00032
Domain : 11 Keamanan/perlindungan
Kelas : 6 Termoregulasi
Kode : 00007
75
6.Perencanaan Keperawatan
76
2. Pasien mengatakan batuk deviasi dari kisaran normal (5) 5. Monitor status pernapasan dan
dialami sejak 1 minggu yang c. 041015 Dispnea saat istirahat oksigenasi sebagai mana mestinya.
3. Pasien mengatakan sesak d. 041019 Batuk ringan (4) 1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan
77
Kelas 4. Respon kardiovaskular / hasil : perubahan posisi
1. Pasien mengatakan sesak normal (4) 1. Bersihkan mulut, hidung dan sekresi
2. Pasien mengatakan batuk tidak ada deviasi dari kisaran 2. Batasi aktivitas merokok
3. Istri pasien mengatakan pasien c. 041532 Kepatenan jalan 4. Siapkan peralatan oksigen dan berikan
sesak sudah kurang lebih 2 napas tidak ada deviasi dari melalui system humidifier
Data Objektif : d. 041513 Sianosis tidak ada (5) diinstruksikan oleh dokter
1. Pasien nampak sesak e. 041514 Dispneu saat istirahat 6. Monitor aliran oksigen
78
3. Pasien nampak batuk berdahak f. 041528 Pernapasan cuping secara berkala untuk memastikan
bernapas
79
1. Pasien mengatakan demam tubuh tidak ada (5) 4. Pantau komplikasi-komplikasi yang
2. Pasien mengatakan demam b. 080019 Hipertermia tidak ada berhubungan dengan demam serta
3. Suami pasien mengatakan c. 080003 Sakit kepala tidak ada demam (misalnya kejang, penurunan
1. Kulit teraba panas tidak ada (5) basa, aritmia jantung dan perubahan
2. Suhu tubuh pasien 38,1 ºc e. 080014 Dehidrasi tidak ada (5) abnormalitas sel).
80
7. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan
mucus berlebihan. Hasil : Pasien dalam posisi semi tetapi dengan muda
81
b. Pasien nampak batuk efektif mengeluarkan lendirnya
82
b. SaO2 98 % yang ventilasinya menurun atau
6680 Monitor Tanda – Tanda Vital tidak ada dan adanya suara
22.12 2. Monitor sianosis sentral dan perifer. 2. Monitor irama dan laju pernapsan
83
Ketidakefektifan pola
2. 0840 Pengaturan Posisi
napas berhubungan Pukul 05.15 Wita
22.21 1. Menempatkan pasien di atas matras/
dengan keletihan otot S : Pasien megatakan sesak nafas
tempat tidur terapeutik.
pernapasan yang dirasakan berkurang.
Hasil : Pasien terbaring di atas
Domain 4 . Aktivitas / O:
tempat tidur
istirahat. Terpasang oksigen binasal kanula
22.22 2. Mendorong pasien untuk terlibat
Kelas 4. Respon 3 l/menit.
dalam perubahan posisi
kardiovaskular / Tanda - tanda vital
Hasil : Pasien berusaha untuk
pulmonal. a. Tanda- tanda vital
merubah posisi sesuai yang
Kode : 00032 TD : 130 / 82 MmHg
diinstruksikan.
Nadi : 85 x / menit
22.23 3. Memposisikan pasien untuk
Napas : 24 x / menit
mengurangi dyspnea (posisi semi
Suhu : 37.5 ºc
fowler)
Pasien tidak nampak sianosis
Hasil : Pasien dalam keadaan semi
84
fowler CRT < 2 detik
85
Hasil : Terpasang oksigen binasal yang telah ditentukan sedang
kanula diberikan.
diberikan 3 liter/menit
86
bernapas.
instruksi dokter
darah)
Hasil :
darah.
2) Pemeriksaan darah
terkesan normal.
87
23.00 b. Pemasangan konekta
tangan kanan.
bronghitis.
88
Kelas 6 : Nadi : 85 x / menit O:
89
kejang ataupun penurunan 3. Pantau komplikasi-komplikasi
dengan air.
90
BAB III
PEMBAHASAN
terjadi antara teori dan kasus nyata yang ditemukan dalam pelaksanaan
A. PENGKAJIAN
1. Airway
91
keperawatan yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas yang
2. Breathing
3. Circulation
MmHg, frekuensi nadi 85 x/menit kuat dan regular dan kulit teraba
92
hipertensi sehingga tekanan darah diatas kisaran normal. Selain itu,
circulation.
4. Disability
2014). Pada kasus ditemukan pada kasus adalah pasien sadar total
5. Exposure
suhu tubuh yaitu 39,1 oC, kulit teraba panas dan banyak berkeringat.
93
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
otot pernapasan.
hipoksemia jaringan.
paru-paru.
8. Resiko infeksi.
94
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mucus
berlebihan.
pernapasan
keperawatan, yaitu :
mekanisme regulasi.
95
pertukaran gas berhubungan dengan gangguan kapasitas
mekanisme regulasi.
hipoksia jaringan.
jaringan perifer.
96
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
badan 155 cm) dengan indeks massa tubuh 19,9 sehingga dalam
penangan keperawatan.
dan kebutuhan O2
97
8. Resiko infeksi.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
berlebihan.
teori ada 2 yaitu manajemen airway dan suction jalan napas (Nuratif
napas dan monitor tanda - tanda vital. Melihat hal ini, intervensi
pada teori dan kasus ada yang sesuai dan ada juga terdapat
98
pada alveolus terdapat mucus yang berlebih yang dapat
pernapasan.
teori adalah pengaturan posisi dan terapi oksigen (Nuratif Amin &
kasus.
intervensi kasus.
99
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
berlebihan.
dari :
a. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila
perlu
100
l. Monitor respirasi dan status O2
mestinya.
dengan tepat.
ditemukan. Antara lain pada kasus tidak dilakukan teknik chin lift
Selain itu, pasein juga tidak dilakukan suction dan terapi dada,
secret.
pernapasan.
101
oksigen. Implementasi yang dilakukan pada kasus sesuai dengan
Hal ini disebabkan oleh keluhan utama pasien yang sesak dengan
jam.
ditentukan.
102
E. EVALUASI KEPERAWATAN
pada pengkajian primer yang dilakukan pukul 05.15 wita dan evaluasi
berlebihan.
103
b. 041012 Kemampuan untuk mengeluarkan secret tidak ada
pernapasan
pemeriksaan CRT > 2 detik. Hal ini sesuai dengan outcomes status
x/menit)
normal
all. 2015)
104
3. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi
kepala, kulit teraba dingin dan lembab, dan pemeriksaan suhu tubuh
105
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sebagai berikut :
mucus berlebihan.
pernapasan
105
d) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan
mekanisme regulasi.
106
2 kali yaitu saat melakukan implementasi masalah yang ditemukan
pengkajian sekunder.
keperawatan.
B. SARAN
1. Tenaga Keperawatan
2. Rumah Sakit
107
tindakan medis dan tindakan keperawatan untuk meningkatkan
4. Institusi
108
DAFTAR PUSTAKA
I. Identitas
Agama : Islam
No. Hp : 0823-3902-5472
Ayah : Sofiyan
Ibu : Masita
Tamat SMK Pelita Harapan Bima pada tahun 2011 sampai 2014.