Oleh :
ARDIANSYAH, S.Kep
18.04.026
Disusun oleh :
ARDIANSYAH, S.Kep
18.04.026
Disusun oleh :
Ardiansyah,S.Kep
18.04.026
Telah dipertahakan didepan sidang Tim Penguji Karya Ilmiah Akhir
Pada Tanggal 19 Desember 2019
Menyetujui
Pembimbing I
Mengesahkan
Penguji I Penguji II
(Dr. Ns. Makassau Plasay, M.Kes., M.EDM) (Ns, Hasriany, S.Kep., M.Kes., M.Kep)
NIK: 093.152.02.03.021 NIK: 093.152.02.03.004
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan yang
baik ini dengan berbesar hati penulis ingin mengucapkan terimah kasih
selama ini.
8. Bapak Armin dan ibu Rosdiana selaku orang tua saya yang telah
memberikan bantuan, support dan kasih sayang serta do’a yang tiada
henti-hentinya.
kalian semua adalah kenangan terindah dalam hidup saya yang tak
pernah terlupakan.
penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu masukan yang berupa saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca akan sangat membantu. Semoga karya ilmiah ini bisa
Ardiansyah
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
kesehatan calon bayi yang masih didalam rahim maupun yang sudah
multidisiplin.
3
fisik. Trauma kepala merupakan suatu trauma atau ruda paksa yang
0,1%.
Upaya dapat dilakukan oleh bidan yaitu mengacu pada program Safe
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Makassar.
Makassar.
Makassar.
Makassar.
Makassar.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Akademik
kepala ringan
3. Bagi Pasien
4. Bagi Penulis
D. Sistematika Penulisan
sebagai berikut :
BAB 1 : Pendahuluan
1. Tinjauan Teoritis
+ cidera.
cidera
34 minggu + cidera
BAB IV : Penutup
BAB II
Tinjauan Kasus Kelolaan
A. Tinjauan Teori
a. Definisi
sampai aterm.
kelenjar suprarenalis.
11
12
b) Perubahan kelenjar
c) Perubahan payudara
Hanifa. 2017)
d) Perubahan Uterus
2017)
2017)
membesar
terus meningkat.
(5) Jantung
terakhir kehamilan.
16
i) Sistem pernapasan
j) Sistem pencernaan
k) Traktus Urinarius
l) Metabolisme
17
berikut :
protein
ini dan arti bagi semua ini bagi dirinya merupakan tugas
seks.
b) Trimester II
dari ibunya.
c) Trimester III
a) Perdarahan peervaginam
c) Gangguan penglihatan
d. Tanda-tanda Kehamilan
c) Ngidam
minggu.
d) Payudara tegang
e) Sering miksi
g) Pingmentasi kulit
Strie lividae
Strie nigra
i) Epulis
setelah persalinan.
25
(4) Ballotement
berkontraksi.
26
e. Fase Kehamilan
diantaranya :
hamil
3) Kista ovarium
kehamilan
4) Hematometa
28
hamil
yang positif
akan menghilang.
a. Definisi
(2017).
peningkatan TIK.
29
b. Etiologi
Antara lain :
1) Trauma Fisik
a) Trauma minor
b) Trauma mayor
rusuk.
(3) Jatuh
cloramphenicol,diazepam,dll.
31
2) Trauma Psikis
berlebihan.
4) Faktor Ekonomi
trauma psikologis.
malas.
c. Manifestasi Klinis
pergerakan.
neurologik.
d. Patofisiologi
terjadi melalui dua cara: (1) efek segera dari trauma pada
34
fungsi otak dan (2) efek lanjutan dari respons sel-sel otak
terhadap trauma.
otak.
e. Klasifikasi
dari 10 menit
anggota gerak.
lebih berat
terlepas.
f. Komplikasi
hormon antidiuretik
1) Trauma Fisik
hamil
2) Trauma Psikis
c) Resiko Abortus
1) Trauma Fisik
2) Trauma Psikis
psikis tersebut
h. Pemeriksaan Penunjang
1) CT Scan
2) Ventrikulografi udara
3) Angiogram
5) Ultrasonografi
41
i. Penatalaksanaan
terhadap FiO2.
2) Circulation
hipotensi dicari.
normal
j. Prognosis
1) Nasal kanul
kembali.
a. Pengkajian
b) Airway
pernafasan, sianosis
c) Breathing
d) Sirkulasi
e) Disability
umum.
f) Eksposure
luka.
45
2) Pengkajian Sekunder
a) Kepala
lunak periorbital
b) Leher
mengembang
c) Neurologis
d) Dada
e) Abdomen
b. Diagnosa Keperawatan
8) Nyeri
involunter panas/dingin/tajam/tumpul
Monitor adanya paretese
Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada lsi
atau laserasi
Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian
analgetik
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan mengenai
penyebab perubahan sensasi
Pertukaran udara inspirasi dan/atau Status Respirasi : Airway Buka jalan nafas, guanakan
patency teknik chin lift atau jaw thrust
ekspirasi tidak adekuat
Vital sign Status bila perlu
Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
Batasan karakteristik : Kriteria Hasil :
Identifikasi pasien perlunya
Penurunan tekanan Mendemonstrasikan batuk pemasangan alat jalan nafas
inspirasi/ekspirasi efektif dan suara nafas yang buatan
Penurunan pertukaran udara bersih, tidak ada sianosis dan Pasang mayo bila perlu
per menit dyspneu (mampu Lakukan fisioterapi dada jika
Menggunakan otot mengeluarkan sputum, mampu perlu
pernafasan tambahan bernafas dengan mudah, tidak Keluarkan sekret dengan
Nasal flaring ada pursed lips) batuk atau suction
Dyspnea Menunjukkan jalan nafas yang Auskultasi suara nafas, catat
Orthopnea paten (klien tidak merasa adanya suara tambahan
Perubahan penyimpangan tercekik, irama nafas, Lakukan suction pada mayo
frekuensi pernafasan dalam
dada Berikan bronkodilator bila perlu
rentang normal, tidak ada
Nafas pendek Berikan pelembab udara
suara nafas abnormal)
51
Assumption of 3-point Tanda Tanda vital dalam Kassa basah NaCl Lembab
position rentang normal (tekanan Atur intake untuk cairan
Pernafasan pursed-lip darah, nadi, pernafasan) mengoptimalkan
Tahap ekspirasi berlangsung keseimbangan.
sangat lama Monitor respirasi dan status
Peningkatan diameter O2
anterior-posterior
Pernafasan rata-rata/minimal
Bayi : < 25 atau > 60 Terapi Oksigen
Hiperventilasi
Deformitas tulang
Kelainan bentuk dinding dada
Penurunan energi/kelelahan
Perusakan/pelemahan
muskulo-skeletal
Obesitas
Posisi tubuh
Kelelahan otot pernafasan
Hipoventilasi sindrom
Nyeri
Kecemasan
Disfungsi Neuromuskuler
Kerusakan persepsi/kognitif
53
Membran mukosa/kulit kering Tidak ada tanda tanda Monitor vital sign
Peningkatan denyut nadi, dehidrasi, Elastisitas turgor kulit Monitor masukan makanan /
penurunan tekanandarah, baik, membran mukosa lembab, cairan dan hitung intake kalori
penurunan volume/tekanan tidak ada rasa haus yang harian
nadi berlebihan Kolaborasi pemberian cairan
Pengisian vena menurun IV
Perubahan status mental Monitor status nutrisi
Konsentrasi urine meningkat Berikan cairan
Temperatur tubuh meningkat Berikan diuretik sesuai
Hematokrit meninggi interuksi
Kehilangan berat badan Berikan cairan IV pada suhu
seketika (kecuali padathird ruangan
spacing) Dorong masukan oral
Berikan penggantian
Faktor-faktor yang berhubungan:
nesogatrik sesuai output
Kehilangan volume cairan Dorong keluarga untuk
secara aktif membantu pasien makan
Kegagalan mekanisme Tawarkan snack ( jus buah,
55
Nutrition Monitoring
bagian tubuh atau satu atau lebih Transfer performance lihat respon pasien saat latihan
ekstremitas. Konsultasikan dengan terapi
fisik tentang rencana ambulasi
Kriteria Hasil: sesuai dengan kebutuhan
Bantu klien untuk
Klien meningkat dalam
menggunakan tongkat saat
Batasan Karakteristik: aktivitas fisik
berjalan dan cegah terhadap
Mengerti tujuan dari
Postur tubuh yang tidak stabil cedera
peningkatan mobilitas
selama melakukan kegiatan Ajarkan pasien atau tenaga
Memverbalisasikan perasaan
rutin harian kesehatan lain tentang teknik
dalam meningkatkan kekuatan
Keterbatasan kemampuan ambulasi
dan kemampuan berpindah
untuk melakukan keterampilan Kaji kemampuan pasien dalam
Memperagakan penggunaan
motorik kasar mobilisasi
alat Bantu untuk mobilisasi
Keterbatasan kemampuan Latih pasien dalam
(walker)
untuk melakukan keterampilan pemenuhan kebutuhan ADLs
motorik halus secara mandiri sesuai
Tidak ada koordinasi atau kemampuan
pergerakan yang tersentak- Dampingi dan Bantu pasien
sentak
60
Bergerak menyebabkan
tremor
Pengobatan
Terapi pembatasan gerak
Kurang pengetahuan tentang
kegunaan pergerakan fisik
Indeks massa tubuh diatas 75
tahun percentil sesuai dengan
usia
Kerusakan persepsi sensori
Tidak nyaman, nyeri
Kerusakan muskuloskeletal
dan neuromuskuler
Intoleransi
aktivitas/penurunan kekuatan
62
dan stamina
Depresi mood atau cemas
Kerusakan kognitif
Penurunan kekuatan otot,
kontrol dan atau masa
Keengganan untuk memulai
gerak
Gaya hidup yang menetap,
tidak digunakan,
deconditioning
Malnutrisi selektif atau umum
- Pindahkan barang
berbahaya
b. Kehilangan pendengaran
- Ajarkan klien
menggunakan
penglihatan untuk
menemukan bahaya
- Kunjungi klien
secara teratur
c. Gangguan bicara
- Perlu alternatif
komunikasi
- Sediakan bel panggil
Berkomunikasi efektif
- Dengarkan klien
- Jangan berteriak
- Gunakan
pertanyaan pendek,
mudah dan bahasa
66
tubuh
- Beri klien waktu
untuk memahami
- Jangan menekan
atau memaksa
- Gunakan alat bantu
untuk memperjelas
- Berhadapan dengan
klien
Mencapai perawatan diri:
- Jelaskan letak
susunan makanan
yang disajikan
- Bantu klien dengan
gangguan
penglihatan ke
kamar mandi
- Beri kesempatan
klien melakukan
67
ADL sendiri
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Pertahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada
area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk
70
proseskeperawatanyangdimulaisetelahperawat
menyusunrencanakeperawatan(Potter&Perry,2013).Pada
telahdirencanakanberdasarkanhasil pengkajiandan
meningkatkanstatus kesehatanklien.
Penerapanimplementasikeperawatanyang dilakukan
perawatharusberdasarkanintervensiberbasisbukti atautelah
responpasienterhadappengimplementasianintervensiyang
diberikan.
e. Evaluasi Keperawatan
B. TIANJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. “ I ”
kepala ringan
Alasan masuk :
b. Primary survey
A. Airway
Bebas Tersumbat
2) Resusitasi : -
3) Re evaluasi : -
4) Masalah keperawatan :-
5) Intervensi/ Implementasi : -
6) Evaluasi :-
B. Breathing
1) Fungsi pernapasan :
bantu pernapasan.
d) Krepitasi : Ya Tidak
f) Saturasi 02 : 94 %
g) Assesment :-
h) Resusitasi :-
i) Re evaluasi :-
80
C. Circulation
3) Keadaan sirkulasi :
Kuat , Regular
e) Gambaran kulit:
Kulit elastis
g) Assesment : -
h) Resusitasi : -
i) Re evaluasi : -
j) Masalah keperawatan : -
k) Intervensi/implementasi :-
l) Evaluasi :-
D. Disability
2) Masalah keperawatan : -
3) Intervensi/Implementasi : -
81
4) Evaluasi : -
E. Exposure
1) Penilaian Hipotermia/hipertermia
36,7oC
2) Pengkajian Nyeri
Akut
4) Intervensi/Implementasi : -
5) Evaluasi : -
Tabel
Reaksi Pupil
Kiri Ukuran
Kanan Ukuran (mm)
(mm)
Cepat 2,5 mm 2,5 mm
Kontriksi - -
Lambat - -
Dilatasi - -
Tak bereaksi - -
82
2. Pengkajian Sekunder
a. Riwayat kesehatan
napas.
2) A : alergi:
3) M: pengobatan:
4) P : Riwayat penyakit:
sebelumnya
Tidak ada.
kebelakang
83
b) P : Provokatif (penyebab ) :
Kecelakaan
c) Q : Quality(kualitas ) :
Seperti tertusuk-tusuk
d) R : Radiation( paparan) :
f) T : Timing (waktu) :
d. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Kulit kepala :
nyeri tekan
84
2) Mata
3) Telinga
adanya serumen.
4) Hidung
terdapat rinorhea.
6) Wajah
7) Leher
8) Dada/thoraks
85
a) Paru-paru ;
napas : 26 x/menit.
b) Jantung
6 kiri
9) Abdomen
nyeri tekan
d) Perkusi : -
86
10) Pelvis
a) Inspeksi :-
b) Palpasi :-
Inspeksi :-
12) Genitalia
13) Ekstremitas
14) Neurologis
tubuh.
5 5
87
e. Hasil Laboratorium :
Kimia Darah : Tanggal, 07/10/2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS
112 140 mg/dl
Fungsi ginjal
Ureum
Kreatinin
7 10-50 mg/dl
Fungsi hati
SGOT 0.48 P(<1.3 L(<1.1) mg/dl
SGPT
62 <38 U/l
25 <41 U/l
0.96
24.6 22.0-30.0
Ultrasonografi :
g. Pengobatan:
(NRM)
3. Analisa Data
Inisial Pasien : Ny I
No. RM : 897644
Ruang Rawat : IGD OBGYN RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo
Data Masalah
Keperawatan
DS :
Pasien mengeluh sesak napas
DO :
Pola napas tidak
a. Pasien nampak sesak efektif
b. Terdapat penggunaan otot bantu napas
c. Frekuensi pernasan 30 x/menit
d. Terdapat bunyi napas tambahan
wheezing
DS :
DO :
Pernapasan : 30 x/menit
Suhu : 36,7 ºC
b. Pasien nampak meringis ketika
nyerinya timbul
c. Skala nyeri 5 (sedang) dengan metode
NRS
4. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
b. Nyeri akut
91
4. Intervensi Keperawatan
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan (NIC)
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas studi kasus pada asuhan
A. Pengkajian
dan sumber sekunder serta analisa data sebagai dasar dasar untuk
diagnosa keperawatan.
disertai pendarahan dari jalan lahir 7 jam sebelum masuk RS, tampak
pengkajian dengan teori hal ini diakibatkan oleh respon tubuh setiap
orang berbeda-beda.
B. Diagnosa Keperawatan
8. Nyeri
Iyaitu :
2. Nyeri akut
teori.
wheezing.
2. Nyeri Akut
C. Intervensi Keperawatan
(Nursingoutcomesclassification).
presipitasi.
D. Implementasi keperawatan
timbul
E. Evalusi
30x/menit
2. Nyeri akut b/d agen cidera biologis belum teratasi karena pada
BAB IV
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
kooperatif.
Pada kasus Ny. I didapatkan data fokus sesak nafas dan nyeri
2. Diagnosa Keperawatan
napas tidak efektif dan nyeri akut b/d agen cidera biologis.
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi
baik dimana hal ini didukung oleh kondisi pasien, peran serta
5. Evaluasi Keperawatan
B. Saran
1. Rumah Sakit
merawat pasien.
2. Bagi Perawat
menjaga kehamilannya.
3. Bagi Pasien
dengan harapan.
DAFTAR PUSTAKA