DISUSUN OLEH :
1835070
PRODI D3 KEPERAWATAN
JAKARTA
2021
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
A. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan mengenai pencegahan DHF selama 1 x 30 menit
diharapkan keluarga pasien dapat mengetahui,dan memahami mengenai penyakit DHF
B. TUJUAN KHUSUS
Setelah dilakukan pembelajaran selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga pasien (orang tua) :
a. dapat menjelaskan Pengertian DHF
b. dapat mengetahui Penyebab DHF
c. dapat menyebutkan Tanda dan Gejala DHF
d. dapat menyebutkan Komplikasi DHF
e. dapat menjelaskan Cara Pencegahan DHF
f. dapat menyebutkan ciri-ciri nyamuk aedes aegepty
g. dapat menyebutkan tempat-tempat bersarangnya nyamuk aedes aegepty
C. MATERI
a. Pengertian DHF
b. Penyebab DHF
c. Tanda dan Gejala DHF
d. Komplikasi DHF
e. Cara Pencegahan DHF
f. Ciri-ciri Nyamuk Aedes Aegepty
g. Tempat-Tempat Bersarangnya Nyamuk Aedes Aegepty
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Apersepsi
2. PELAKSANAAN : • Memperhatikan penjelasan 20 menit
dari penyuluh dengan cermat
Menjelaskan pengertian DHF
• Menanyakan hal yang belum
Menjelaskan Materi : jelas
• Memperhatikan jawaban dari
1. Penyebab DHF
penyuluh
2. Tanda dan Gejala DHF
3. Komplikasi DHF
4. Cara Pencegahan DHF
5. Ciri-ciri Nyamuk Aedes Aegepty
6. Tempat-Tempat Bersarangnya
Nyamuk Aedes Aegepty
E. METODE
• Tanya Jawab
• Ceramah
F. MEDIA
• Leaflet
• Lembar Balik
G. EVALUASI
1) Struktur
a. Peserta hadir di tempat Pembelajaran
b. Pengorganisasian penyelenggaraan pembelajaran dilakukan sebelumnya (SAP,
Lembar Balik, leaflet)
c. Menyiapkan tempat
d. Menyiapkan pertanyaan
2) Proses
a. Penyuluh bekerja sesuai dengan SAP
b. Kontrak waktu dengan sasaran
c. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung
d. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
e. Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
f. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
g. Tanya jawab berjalan dengan baik
3) Hasil
a. Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan 80 % lebih
dengan benar
b. Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu menjawab
pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
c. Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu menjawab
kurang dari 50 % dengan benar
H. SUMBER
Mansjoer, Arif dkk.2000.Kapita Selekta Kedokteran jilid 2.Media Aesculapius : Jakarta
Vorvick, L (2010) "Dengue hemorrhagic fever" MedlinePlus.
World Health Organization (2009) "Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever".
http://www.bratachem.com/abate/siklus.htm. 2004. Membasmi Jentik Nyamuk, Mencegah
Demam Berdarah
Dinkes Sul-sel, Pembinaan dan Pengawasan Kesehatan Lingkungan, Bakti Husada, Proyek
Pengawasan kualitas Air dan Penyuluhan PABL Sul-Sel, 1993
Pusdiknakes Dep Kes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam konteks Keluarga. 1992
I. LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian DHF
Demam berdarah dengue (DBD) adalah suatu penyakit trombositopenia infeksius
akut yang parah, seiring bersifat fatal, penyakit febris yang disebabkan virus dengue
(arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
B. Penyebab DHF
Penyebab Demam Berdarah Dengue adalah karena adanya virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Meskipun dapat juga ditularkan oleh
Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebun-kebun. DHF ini banyak di temukan
didaerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah
berkembang biak di daerah yang terkena air. umumnya sering terjadi di daerah Asia
Tenggara khususnya Indonesia yang saat ini menjadi masalah utama di negeri kita ini.
D. Komplikasi DHF
Komplikasi yang sering timbul adalah DDS ( Dengue Syok Sindrome) yang
disebabkan oleh karena kebocoran dinding pembuluh darah sehingga cairran atau serum
elektrolit serta ke luar dari pembuluh darah sampai menimbulkan hypovolemia syok :
1. Efulsi pleura
2. Asikes
3. Sepsis
4. Kematian
E. Cara Pencegahan DHF
1) Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari.
2) Melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dengan cara 4 M PLUS :
1. MENGURAS
Wadah air yang terdapat di dalam bangunan seperti bakmandi, ember vas bunga,
tempat penampung air kulkas agar telur dan jentik aedes mati.
2. MENUTUP
Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat masuk dan
bertelur.
3. MENGUBUR
Semua barang bekas yang ada disekitar rumah yang dapat menampung air hujan
seperti ban bekas, kaleng bekas dll, agar tidak menjadi tempat bersarangnya
nyamuk.
4. MEMANTAU
Semua wadah air yang berpotensi sebagai tempat pembiakan nyamuk aedes.
Dengan jangan menggantung baju, membubuhkan larvasida, dan tidur
menggunakan kelambu.