Disusun Oleh :
EKA AULIYA
A1C219121
SKRIPSI
Disusun dan diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi S1 Keperawatan
Universitas Megarezky Makassar
Disusun Oleh :
EKA AULIYA
A1C219121
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Pada Hari ini ……………. Tanggal …. Bulan ……… Tahun ……….., bertempat
di Ruang………… Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan Megarezky, telah dilaksanakan Ujian Skripsi sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Sarjana Keperawatan terhadap
mahasiswa atas nama:
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
iv
8. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak Nursalim dan Ibu Nur Asrabiyah yang
telah mendidik, memberikan dorongan baik materil maupun do’a dan selalu
memberikan semangat tanpa henti dan putus asa.
9. Sahabat-sahabat saya tersayang, yang senantiasa berbagi suka duka, canda
tawa, ilmu dan pengalaman berharga selama pembelajaran kuliah maupun
dalam proses kegiatan lainnya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
atas bantuan serta dukungan yang telah diberikan, semoga Allah SWT
senantiasa membalas dengan pahala yang berlimpah. Penulis menyadari
kelemhan pada diri sendiri dalam penulisan skripsi ini yang masih jauh
dari kata sempurna, maka dari itu membuka diri dengan sgala kerendahan
hati terhadap semua krtik dan saran yang membangun kesepurnaan skripsi
ini. Sangat besar harapan penulis, skripsi ini bermanfaat bagi penulis
maupun yang membacanya. Smoga kita smua senantiasa dberikan
petunjuk, limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Makassar, Agustus 2021
Penulis
v
ABSTRAK
EKA AULIYA (A1C219121) : Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan
Perilaku Remaja Putri terhadap Vulva Hygiene pada Saat Menstruasi di SMP
Negeri 1 Tarowang. (dibimbing oleh Ayu Lestari dan Tut Handayani).
Latar Belakang: Vulva hygiene saat menstruasi adalah suatu tindakan
memelihara kebersihan dan kesehatan kewanitaan seseorang pada saat menstruasi
untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian
ini adalah diketahuinya hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku remaja
putri terhadap vulva hygiene pada saat menstruasi di SMP Negeri 1 Tarowang.
Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik
kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Dilaksanakan di SMP Negeri 1
Tarowang Kabupaten Jeneponto. Hasil Penelitian: Dari penelitian ini
menunjukkan lebih banyak responden pengetahuan baik dengan perilaku baik
sebanyak 17 responden dengan nilai ρ = 0.001 yang berarti ρ < α = 0.05.
Penelitian ini menunjukkan lebih banyak responden sikap positif dengan perilaku
sebanyak 15 responden dengan nilai ρ = 0.010 yang berarti ρ < α = 0.05.
Kesimpulan: dari penelitian ini adalah ada hubungan dan sikap dengan perilaku
remaja putri terhadap vulva hygiene pada saat menstruasi. Disarankan untuk
peneliti selanjutnya agar meneliti variabel lain yang belum diteliti dengan sampel
yang lebih banyak.
Kata Kunci: Perilaku Vulva Hygiene pada saat Menstruasi, Pengetahuan, Sikap
Kepustakaan: 40 (2002-2020)
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
ABSTRAK..........................................................................................................v
ABSTRACT.......................................................................................................vi
DAFTAR ISI.....................................................................................................vii
DAFTAR TABEL............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah...................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................7
D. Manfaat Penelitian...................................................................................7
1. Pengertian Pengetahuan.....................................................................9
2. Tingkatan Pengetahuan...................................................................10
vii
3. Proses Penyerapan Ilmu Pengetahuan.............................................11
5. Pengukuran Pengetahuan.................................................................14
1. Pengertian Sikap..............................................................................14
2. Komponen Sikap.............................................................................15
3. Tingkatan Sikap...............................................................................16
1. Pengertian Perilaku..........................................................................20
viii
E. Konsep Teori Menstruasi
1. Pengertian Menstruasi.....................................................................32
3. Siklus Menstruasi............................................................................33
5. Gangguan Menstruasi......................................................................36
1. Pengertian Remaja...........................................................................40
2. Klasifikasi Remaja...........................................................................40
A. Kerangka Konseptual............................................................................46
B. Hipotesis Penelitian...............................................................................47
A. Desain Penelitian...................................................................................48
C. Variable Penelitian................................................................................49
D. Defenisi Operasional.............................................................................49
E. Lokasi Penelitian...................................................................................51
F. Waktu Penelitian...................................................................................51
G. Instrument Penelitian.............................................................................51
ix
H. Validitas dan Reliabiitas........................................................................53
K. Etika Penelitian......................................................................................56
L. Alur Penelitian.......................................................................................58
A. Hasil Penelitian......................................................................................59
B. Pembahasan...........................................................................................66
C. Keterbatasan Penelitian.........................................................................76
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................78
B. Saran......................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2013).
yang sama, saat menstruasi darah menepel pada vulva, seingga menyebabkan
menyebabkan gatal atau infeksi pada area genetalia (Indriastuti, 2009 dalam
Maidartati 2016). Sangat pnting untuk menjaga kbersihan diri dan mnjaga
kesehatan organ reprodusi, karna pembuluh darah di rhim sangat senstif pada
saat menstruasi, ketka kuman masuk ke rogga rahim, mudah terinfeksi dan
putri yg tidak melakkan personal hygene yang baik pada saat menstruasi dapat
1
2
bagaimana cara merawat diri pada saat menstruasi..Selain itu upaya untuk
kesehatan reproduksi yang dialami oleh remaja. Salah satu upaya yang dpat
merawat diri saat menstruasi. Selain itu, upaya untuk mengurangi gangguan
saat menstruasi antara lain menjaga kebersihan dri. Tujuan dari penelitian ini
mendalam karena berdasarkan pada kajian teoritis yang ada, salah satu upaya
personal hygiene merpakan tpik yang perlu dibahas scara mendalam, karna
menurut penelitian teoritiss yng ada, slah satu upaya untuk mengurangi
celana dlam yang trlalu ketat mupun.perilaku personal hygiene yang buruk
(Dewi A.L, 2014). Dampak. .yang bisa terjadi ketika seseorang kurang
dkat akan mudah mngalami demam, radang pada permukaan vagina, gatal-
3
gatal pada kulit vagina, .keputihan, .rasa panas atau sakit pada bagian bawah
prut (Yuni, 2015). Dan.juga terdapat dampak yang bisa timbul ketika
memiliki PH yang buruk yaitu terkena kanker leher rahim karna kesalahan
dlam arah mmbersihkan genetalia saat selesai air kecil maupun buang air
besar.
berbagai negara, pada remaja putri yang berusia 10-14 thun mempunyai
trdapat 43,3 juta jiwa remaja putri yang brusia 10-14 tahun yng memiliki
perilaku hygiene sngat buruk (yasnani, 2016). Menurut WHO (World Health
43,3 juta jiwa remaja putri yang brusia 10-14 tahun yang memiliki perilaku
vulva hygiene pada remaja putri yang diperoleh dari orangtua atau sekolah,
hygene sangat kurang. Sehingga masih ada remaja putri yang belum
mengetahui cara vulva hygiene yang baik dan bnar, belum mengetahui kapan
yang kurang dari perawatan hygiene pada saat menstruasi adalah adanya rasa
pada wanita adalah infeksi jamur dan bakteri. Kondisi seperti ini biasanya
terjadi pada saat wanita dalam masa menstruasi karena salah satu
pada usia remaja 35%-42% dan dewasa muda 27%-33%. Penyebab utama
penyakit Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) yaitu imun dalam tubuhnya lemah
10%, memiliki perilaku kurang hygiene pada saat menstruasi 30%, lingkungan
yang tidak bersih dan penggunaan pembalut yang krang sehat pada saat
wanita mengalami yang keputihan minimal sekali seumur hidup dan 45%
yang mengalami dua kali atau lebih dari itu. Dari Data Badan Kordinasi
diantaranya bisa mengalami keputihan sebanyak dua kali atau lebih kejadian
2014).
remaja berusia 15-24 tahun di Indonesia yang memiliki perilaku tidak sehat.
mereka. Informasi ini berasal dari orang tua, teman sebaya, pendidikan, ajaran
sejumlah 30% yang diakibatkan karena lingkungan yang buruk atau tidak
sehat dan 70% di akibatkan karena penggunaan pembalut yang kurang tepat
kebersihannya yaitu pruritus vulvae yang ditandai dengan adanya sensasi gatal
mengalami hygiene menstruasi buruk ialah DKI Jakarta 30,3 %,. Yogyakarta
13,2 %,.NTB (Nusa Tenggara Barat) 12,1 %,.Nusa tenggara Timur (NTT) 8,9
menstruasi yang sangat buruk dan dapt menunjukan bahwa 83% remaja tidak
tahu tentang konsep personal hygiene pada saat menstruasi yang benar, 61,8%
tidak tahu persoalan sekitar masa subur dan masalah haid,.40,6% tidak thau
resiko kehamilan remaja, dan 42,4% tidak tahu dengan resiko PMS. (Dinas
Kesehatan, 2018).
penduduk 0-14 tahun sebesar 30,81%, sedangkan tahun 2011 sebesar 31,51%.
2012, usia muda 13-15 tahun terdiri dari 23.905 pemuda laki-laki dan terdapat
penduduk usia 7-15 tahun terdiri dari 67.936 usia muda. Pria dan 66.664
wanita muda. Luasnya populasi kaum mjda yang meluas merupakan penanda
keganasan serviks sebesar 151 sebagian besar disebabkan karena tidak adanya
Selatan 2011).
B. Rumusan Masalah
yang akan dteliti adalah msih ada remaja putri yng tdak mnjaga organ
perilaku remaja putri terhadap vulva hygiene pada saat menstruasi di SMP
Negeri 1 Tarowang”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tarowang.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
remaja.
Dan untuk hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pengetahuan
(Mubarak, 2012).
9
11
2. Tingkatan Pengetahuan
a. Tahu (Know)
b. Memahami (Comprehension)
tersebut.
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysis)
diketahui.
12
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
a. Pendidikan
orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak
diperkenalkan.
b. Pekerjaan
tidak langsung.
c. Umur
fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan
ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek
14
dewasa.
d. Minat
lebih mendalam.
e. Pengalaman
f. Kebudayaan
kebersihan lingkungan.
g. Informasi
5. Pengukuran Pengetahuan
diharpkan
1. Pengertian Sikap
Secara lebih spesifik sikap dapat juga di artikan sebagai derajat efek
positif atau efek negative terhadap suatu objek psikologis (Azwar, 2013).
16
terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi dari sikap tidak dapat
dan sebagainya). Dapat dikatakan juga bahwa sikap itu suatu sindrom atau
kumpulan gejala dalam merespon stimulus atau objek. Sehingga sikap itu
(Notoatmodjo, 2010).
kepribadian.diri kita yang dapat di niai oleh orang lain dengan baik
ataupun tidak baik pula dan sikap itu bukan sesuatu yang permanen karena
2. Komponen Sikap
a. Komponen kognitif:
b. Komponen afektif:
c. Komponen konatif:
3. Tingkatan Sikap
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha
c. Menghargai (valuing)
berikut:
a. Pengalaman pribadi
Pengalaman yang telah dan sedang kita alami akan membentuk dan
c. Pengaruh kebudayaan
d. Media massa
f. Factor emosional
sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi
suatu hal yang mudah. Kendatipun sudah melalui prosedur dan langkah-
yang siinginkan tidak seluruhnya dapat tercapai. Oleh karena itu dalam
sampai pada table spesifikasi adalah pengertian dan komponen sikap dan
sikap terhadap suatu obek. Dimana sikap terhadap suatu obyek adalah
Rumus:
T =¿ ¿
Keterangan :
X = skor responden pada skala sikap yang hendak dirubah menjadi skor T
SD = Standar Deviasi
21
(Azwar, 2013).
1. Pengertian Perilaku
karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku manusia pada dasarnya terdiri
(Notoatmodjo, 2010).
22
manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati
rangsangan dari luar. Oleh karena ini terjadi melalui proses adanya
organisme tersebut merespon, maka teori skinner ini disebut teori “S-O-R”
respons:
promosi pekerjaan.
menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh
orang lain.
bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau
2009).
25
(bibir vagina) secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun yang
lembut (mail) setiap buang air kecil, buang air besar dan ketika mandi.
bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar vulva diluar vagina.
yang ada disekitar anus terbawa masuk ke vagina. Setelah itu, sebelum
apakai celana lagi, keringkan dlu menggunakan handuk atau tisu yang
mengganti pakaian dalam, paling tidak sehari dua kali disaat mandi,
apalagi pada wanita yang aktif dan mudah berkeringat untuk menjaga
e. Menggunakan celana dalam yang bersih dan terbuat dari bahan katum
(100%). Bahan lain misalnya nilon dan polyester akan membuat gerah
mengeringkan vagina.
organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri
lingkaran kehidupan yang ada di vagina dan di pengaruhi oleh dua factor
ini terganggu, bakteri laktobasilus akan mati dan bakteri pathogen akan
normal, vagina mampu mempunyai bau yang khas. Tetapi bila ada infeksi
dapat menimbulkan bau yang mengganggu seperrti bau yang tidak sedap,
menyengat dan amis yang disebabkan jamur, bakteri atau kuman lainnya.
Jika infeksi di vagina ini dibiarkan bias masuk sampai kedalam Rahim
(Baradero, 2007).
27
agar tetap kering dan tidak lembab misalnya dengan menggunakan celana
yang bias membuat alergi (misalnya parfum atau gel) dan melekat dengan
baik pada celana dalam. Pembalut ini perlu diganti sekitar 4-5 kali dalam
genetalia, masalah penyakit saluran kemih, bau tidak sedap dan infeksi
veneris yang terletak di bagian depan, labia mayora dua lipatan besar yang
berbentuk vulva, labia minora dua lipatan kecil diatas labia mayora,
klitoris sebuah jaringan erektil yang serupa dengan penis laki-laki, dan
28
juga bagian yang terkait disekitar seperti uretra, perineum, vagina, dan
anus.
a. Menjaga genetalia dan area sekitarnya agar tetap bersih dan nyaman.
d. Kanker Rahim
29
Dilakukan 2 kali sehari dan waktu yang lebih bagus adalah pagi
tanpa kuman, dilakukan stiap hari mulai dari bangun tidur dan mandi
pagi. Alat reproduksi dapat terkena sejenis jamur atau kutu yang dapat
pemeriksaan yang tidak higienis, dan adanya benda asing dalam vagina
sebagai berikut:
kewanitaan.
menghindari iritasi.
30
5) Sediakan celana dalam ganti di dalam tas kemana pun pergi, untuk
tangan.
akan tetapi bagian dasar dari pantyliner ini terbuat dari plastic,
sering.
12) Ketika cebok setelah BAB dan BAK, bilas/cuci dari arah depan
kebelakang.
16) Jangan menggaruk organ intim segatal apapun. Bilas dengan air
hangat tidak disarankan, justru dengan cara itu bisa membuat kulit
17) Membersihkan vagina setiap buang air besar (BAB) dan buang air
18) Pilih pembalut yang berbahan lembut yang dapat menyerap dengan
1. Pengertian menstruasi
periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding
adalah pendarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ
biasanya terjadi pada usia 10-13 tahun. Namun, karna pengaruh sebagai
faktor, seperti gizi dan lingkungan sosial, usia menarche bisa terjadi lebih
stop haid. Ketika seorang wanita setelah mengalami haid, itu berarti organ
utama yang berperan disini adalah kedua ovarium (indung telur), kiri dan
kanan. Ovarium ini memproduksi dan menyimpan ovum (sel telur) yang
bulan sekali atau pada satu siklus tertentu, ovarium melepaskan sebuah
atau beberapa buah sel telur matang kedalam salah satu tuba pallopi.
Proses ini disebut ovulusi. Sel telur matang ini siap dibuahi oleh sperma.
Itu artinya, wanita yang telah haid mengalami kehamilan bila memang ada
Saat sel telur yang keluar dari ovarium, kemudian ada sel sperma
yang membuahinya di tuba pallopi maka sel telur yang ini akan bergerak
menuju Rahim dan menempel pada dinding Rahim. Nah, disinilah proses
kehamilan seterusnya terjadi. Sel telur tadi berubah menjadi embrio, dan
tubuh manusia. Namun, apabila sel telur tadi tidak dibuahi, ia akan mati
dinding rahum untuk menerima sel telur tadi pun berhenti, lalu lapisan
3. Siklus menstruasi
(ada pula setiap 21 dan 30 hari), yaitu pada hari 1-14 terjadi pertumbuhan
Pada saat tersebut, sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan
Selain itu, LH akan merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah
embrio. Periode ini disebut fase luteal. Selain itu, progesterone juga
pendarahan (menstruasi), pada hari ke 28. Fase ini disebut fase pendarahan
atau menstruasi. Oleh karena tidak ada progesterone, maka FSH mulai
menstruasi adalah:
a. Faktor Hormon
b. Faktor Enzim
c. Faktor vascular
d. Faktor prostaglandin
5. Gangguan Menstruasi
berikut:
beberapa jam sampai 2-3 hari, ini adalah waktu yang tepat untuk
dismenorea (rasa nyeri saat menstruasi). Perasaan nyeri pada saat haid
1. Pengertian remaja
saat ini mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental,
dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua
yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju
2. Klasifikasi remaja
tahun.
2) Ingin bebas
sempurna pada akhir masa awal remaja. Terdapat penurunan dalam laju
a. Perubahan eksternal
1) Tinggi
setahun sesudahnya.
2) Berat
3) Porsi tubuh
panjang.
4) Organ seks
b. Perubahan internal
1) Sistem pencernaan
panjang.
tahun beratnya 12 kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal
3) Sistem pernafasan
4) Sistem endokrin
ukuran matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
5) Jaringan tubuh
(Syamsu, 2011).
a. Keberfungsian keluarga
terhadap anak)
46
kepribadian anak.
A. Kerangka Konseptual
atau terhadap konsep lainnya dari masalah yang diteliti (hubungan variable
yang ingin diteliti) atau dengan kata lain kerangka konsep merupakan
(Sibagaring, 2010).
dengan perilaku remaja putri terhadap vulva hygiene pada saat menstruasi.
Variabel Independen
46
48
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
B. Hipotesis Penelitian
sebagai berikut:
Ha: Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku remaja putri tentang
Ha: Ada hubungan antara sikap dengan perilaku remaja putri tentang vulva
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dan sikap dengan perilaku vulva hygiene saat menstruasi pada remaja putri.
Dimana pada variable independen (Pengetahuan dan Sikap) dan pada variable
bersamaan.
1. Populasi
seluruh siswi dikelas IX.A dan IX.B SMP Negeri 1 Tarowang tahun 2021
2. Sampel
48
50
penelitian ini diambil berdasarkan pada kriteria inklusi yaitu: Siswi kelas
IX.A dan kelas IX.B, bersedia menjadi responden, tidak sedang sakit/izin,
C. Variabel Penelitian
yang lain (Setiadi, 2013). Adapun variable dependen pada penelitian ini
adalah perilaku remaja putri terhadap vulva hygiene pada saat menstruasi.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada table berikut.
51
Cara
Definisi Hasil Skala
Variabel ukur/alat
operasional ukur/kategori ukur
ukur
Independent
Pengetahuan Segala sesuatu Kuisioner Dikatakan baik Ordinal
yang diketahui jika skornya ≥8
dan dipahami Dan dikatakan
responden kurang baik
tentang vulva jika skornya
hygiene pada <8
saat menstruasi
meliputi:
pengertian, cara
membersihkan
alat kelamin,
penggunaan
pembalut,
menjaga
kebersihan saat
BAB dan BAK.
Sikap Hal-hal yang Kuesioner Dikatakan Ordinal
menggambarkan positif jika
kesiapan atau skornya <25
kesedaan dan dikatakan
responden untuk negatif jika
bertindak dalam skornya ≥25
vulva hygiene
saat menstruasi:
perawatan tubuh
dan menjaga
kebersihan
kewanitaan, dan
sebaiknya pilih
pembalut yang
berbahan lembut,
dapat menyerap
dengan baik,
tidak
mengandung
bahan yang
membuat alergi.
Dependent
Perilaku Perilaku vulva Kuesioner/ Dikatakan baik Ordinal
remaja putri hygiene wawancara jika skornya
terhadap merupakan ≥30
vulva respon atau Dan dikatakan
52
E. Lokasi Penelitian
F. Waktu Penelitian
G. Instrumen Penelitian
perilaku menjaga vulva hygiene saat menstruasi pada remaja putri yang
1. Kuesioner Pengetahuan
jawaban dengan skor tertinggi yaitu 1 dan skor terendah yaitu 0. Dikatakan
(16 x 0) + (16 x 1) = 0 + 16 = 16 = 8
2 2 2
Sehingga dikatakan baik jika skor ≥8 dan dikatakan kurang baik jika skor
<8.
2. Kuesioner Sikap
jawaban sangat tidak setuju (1), Sangat tidak setuju (2), Tidak Setuju (3)
(10 x 1) + (10 x 4) = 10 + 40 = 50 = 25
2 2 2
Sehingga dikatakan positif jika skor <25 dan dikatakan negatif jika skor
≥25.
3. Kuesioner Perilaku
jawaban dengan skor tertinggi selalu (5), sering (4), kadang-kadang (3),
(10 x 1) + (10 x 5) = 10 + 50 = 60 = 30
2 2 2
Sehingga dikatakan baik jika skor ≥30 dan dikatakan kurang baik jika skor
<30.
Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi
valid dilakukan validitas isi dengan cara memperbaiki pertanyaan yang tidak
jelas dengan membuat kalimat yang singkat dan jelas sesuai dengan isi atau
pertanyaan untuk lebih dari satu variable, namu sebaiknya uji reliabilitas
obyek yang sama, akan menghasilkan hasil yang sama (Ainy, 2015).
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Pengetahuan Vulva Hygiene pada saat Menstruasi
Berdasarkan Tabel 4.2 maka dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan untuk
Tabel 4.3
Hasil Uji Reliabilitas
yang dinyatakan valid. Suatu variabel dikatakan reliabel atau handal jika
“Alpha Cronbach” lebih besar dari 0,6 yang berarti keempat instrument
pengetahuan dan sikap dengan perilaku remaja putri terhadap vulva hygiene
mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan agar mengisi seluruh pertanyaan.
57
kelengkapan data.
1. Analisa Univariat
Pada analisa ini digunakan tabel distribusi frekuensi dari tiap variable
2. Analisis Bivariate
yang digunakan yaitu 5% atau 0,05 maka penelitian hipotesa yaitu: apabila
K. Etika Penelitian
58
instansi tempat penelitian dalam hal ini diajukan kepada Kepala Sekolah yang
diteliti dan memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul penelitian dan
yang akan terjadi selama pengumpulan data. Jika subyek bersedia menjadi
3. Kerahasiaan (Confidential)
L. Alur Penelitian
Pengajuan judul
Pembuatan proposal
ACC proposal
Ujian proposal
Persentasi hasil
Pembuatan skripsi
ACC Skripsi
60
BAB V
A. Hasil Penelitian
pengetahuan dan sikap dengan perilaku remaja putri terhadap vulva hygiene
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas IX.A dan IX.B
siswi kelas IX.A dan IX.B untuk mendapatkan data tentang pengetahuan vulva
hygiene, sikap siswi terhadap vulva hygiene saat menstruasi dan perilaku
remaja putri terhadap vulva hygiene pada saat menstruasi. Pengumpulan data
dilakukan mulai tanggal 29 Juli sampai dengan 7 Agustus 2021. Data yang
1. Karakteristik Responden
kelamin, kelas, dan sumber informasi tentang vulva hygiene pada saat
59
62
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden
Di SMP Negeri 1 Tarowang
Umur n %
13 Tahun 27 77,1
14 Tahun 8 22,9
Total 35 100
Sumber : Data Primer, Agustus 2021
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Di SMP Negeri 1 Tarowang
Jenis Kelamin n %
Perempuan 35 100
Total 35 100
Sumber : Data Primer, Agustus 2021
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kelas Responden
Di SMP Negeri 1 Tarowang
Kelas N %
IX.A 17 48,6
IX.B 18 51,4
Total 35 100
Sumber : Data Primer, Agustus 2021
Berdasarkan tabel 5.3 diatas diperoleh data dari responden yang dari
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi tentang
Vulva Hygiene pada saat Menstruasi
Di SMP Negeri 1 Tarowang
2. Analisis Univariat
univariat ini data kategori dapat dijelaskan dengan angka atau nilai jumlah
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Responden
Di SMP Negeri 1 Tarowang
Pengetahuan n %
Baik 24 68,6
Kurang Baik 11 31,4
Total 35 100
Sumber : Data Primer, Agustus 2021
(jika skor ≥ mean) dan negatif (jika skor <mean). Hasil analisis
univariat dari variabel sikap remaja putri dapat dilihat dari tabel
dibawah.
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Responden
Di SMP Negeri 1 Tarowang
Sikap N %
Positif 22 62,9
Negatif 13 37,1
Total 35 100
Sumber : Data Primer, Agustus 2021
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perilaku Responden
Di SMP Negeri 1 Tarowang
Perilaku n %
Baik 18 51,4
Kurang Baik 17 48,6
Total 35 100
Sumber : Data Primer, Agustus 2021
3. Analisa Bivariat
Tabel 5.8
Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Remaja Putri terhadap
Vulva Hygiene pada saat Menstruasi
Di SMP Negeri 1 Tarowang
Perilaku Total
p-
Pengetahuan Kurang value
Baik n %
Baik
n % N %
67
(28,6%).
Tabel 5.9
Hubungan Sikap dengan Perilaku Remaja Putri terhadap Vulva
Hygiene pada saat Menstruasi
Di SMP Negeri 1 Tarowang
Perilaku Total
p-
Sikap Kurang Baik value
n %
Baik
N % N %
68
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Pengetahuan
baik.
menstruasi.
yang baik tentang menstruasi, remaja akan merasa tenang, lalu siap
macam problem psikis. Hal ini sesuai juga dengan teori yang
b. Sikap
mudah terinfeksi, oleh karena itu kebersihan alat kelamin harus lebih
reproduksi.
remaja putri karena sikap yang baik dalam menjaga kesehatan organ
c. Perilaku
saat menstruasi.
bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar bibir vagina. Untuk
yang benar, maka remaja putri akan merespon menstruasi dengan hal-
2. Analisa Bivariat
Dari hasil uji Chi-Square didapatkan nilai p value 0,001 < α (0,05)
0.006 < α (0,05) maka Ha diterima. Yang dimana ada hubungan antara
menstruasi.
kebersihan vulva hygiene baik dari tenaga kesehatan dan dari media.
Selain itu semakin banyak informasi yang diterima oleh remaja putri
tentang vulva hygiene maka akan sebaik pula respon remaja putri
Dari hasil uji Chi-Square didapatkan nilai p value 0,010 < α (0,05)
tahun 2021.
antara sikap dengan perilaku vulva hyguene dengan ρ value = 0.001 <
< α (0,05) maka Ha diterima. Yang dimana ada hubungan antara sikap
remaja putri dengan remaja putri tentang organ reproduksi pada saat
menstruasi.
sikap remaja putri dengan perilaku vulva hygiene pada saat menstruasi.
menstruasi. Hal ini terjadi karena dengan sikap yang positif akan
perilaku seseorang yang baik juga, hal ini ditunjukkan dari hasil
sikap favorable yang tidak berperilaku dengan baik juga. Hal ini bisa
saja karena faktor lain seperti kurangnya motif pendorong baik dari
luar maupun dari dalam diri remaja, atau juga dapat disebabkan karena
perilaku tersebut.
C. Keterbatasan Penelitian
hambatan yaitu :
1. Usia yang baru memasuki remaja membuat siswi masih bersifat kekanak-
2. Pada saat penelitian responden ada yang tidak mengerti dengan pengisian
primer yang didapat dari kuesioner yang diberikan secara langsung kepada
pada jawaban informan yang terbatas kepada pilihan jawaban yang telah
disediakan.
80
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap perilaku vulva hygiene pada saat
Sulawesi Selatan tahun 2021. Dan nilai OR yang tertinggi dalam perilaku
vulva hygiene pada saat menstruasi adalah sikap 7,143 atau 7 kali berpeluang
B. Saran
menstruasi.
78
82
Setiadi. 2013. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Simanjuntak, Jane Mona Lisa; Siagian, Nurhayati (2020). Pengetahuan Sikap Dan
Perilaku Remaja Putri Terhadap Personal Hygine Pada Saat Menstruasi
Di Smp Negeri 3 Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Diambil dari
http://ejournal.unklab.ac.id/index.php/nutrix/article/view/425 diterbitkan
2020-04-28
Sibagaring dkk. 2010. Buku Saku Metodologi Penelitian Untuk Mahasiswa
Diploma Kesehatan. Trans Info Media: Jakarta.
Susi Amenta PA. 2019. Jurnal Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri
tentang Personal Hygiene pada saat Menstruasi Di SMP Negeri 6 Desa
Sijarango 1. Diambil dari SAP Angin - Journal of Midwifery Senior, 2019
- midwifery.jurnalsenior.com
Demikian permohonan ini disampaikan dan saya sangat berterima kasih atas
partisipasi adik-adik dalam penelitian ini.
Peneliti Responden
( Eka Auliya ) ( )
KUESIONER
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP
DENGAN PERILAKU REMAJA PUTRI
TERHADAP VULVA HYGIENE
PADA SAAT MENSTRUASI
DI SMPN 1 TAROWANG
KAB. JENEPONTO
TAHUN 2021
Karakteristik Responden
Nama :
Umur :
Kelas :
Sumber Informasi : Orang tua/Keluarga
Tentang Vulva Hygiene Media
Pada saat Menstruasi Tenaga Kesehatan
Teman
A. Kuesioner Pengetahuan
B : Benar
S : Salah
No. Pernyataan B S
Yang dimaksud vulva hygiene, suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan organ kewanitaan bagian luar
1.
(vulva) yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan
dan mencegah infeksi.
Yang diamaksud dengan vulva hygiene saat menstruasi,
suatu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan
2.
kewanitaan seseorang pada saat menstruasi untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
3. Tujuan dari menjaga kebersihan organ kewanitaan pada saat
menstruasi, untuk menghambat pengeluaran darah haid
yang akan keluar.
Membasuh alat kelamin tidak perlu membasuh tangan
4.
terlebih dahulu.
Pembalut wanita itu perangkat yang digunakan oleh wanita
5. disaat menstruasi, ini berfungsi untuk menyerap darah dari
vagina agar tidak meleber kemana-mana.
Jenis pembalut yang sebaiknya digunakan pada saat
6.
menstruasi yaitu pembalut tradisional/kain.
Bahan pembalut yang sebaiknya digunakan pada saat
7. menstruasi yaitu pembalut dengan bahan yang lembut dan
menyerap.
Mengganti pembalut dalam sehari saat menstruasi
8.
seharusnya 2x sehari waktu mandi.
Saat menstruasi, sangat dianjurkan untuk menjaga
9. kebersihan tubuh dengan cara mandi teratur sebanyak 3x
sehari.
Sering mengganti pembalut saat menstruasi menyebabkan
10. bakteri tidak mudah berkembangbiak ke dalam vagina dan
tidak menyebabkan infeksi.
Dampak pembalut bagi kesehatan dapat menyebabkan
11.
Infeksi Saluran Reproduksi dan gatal-gatal.
Penggunaan sabun anntiseptik yang keras, atau cairan
pewangi (parfum) untuk menghilangkan bau didaerah alat
12.
kelamin merupakan tindakan yang baik untuk membunuh
bakteri/kuman dan menghilangkan bau.
Jika menggunakan pembalut dapat membahayakan
13. kesehatan, penyakit yang dapat timbul akibat kebiasaan
menggunkan pembalut yaitu keputihan.
14. Jika alat kelamin lembab akan mengakibatkan pertumbuhan
bakteri dan jamur.
Kita harus menjaga kebersihan pada saat menstruasi karena
15.
darah haid membuat tidak nyaman dan tidak percaya diri.
Cara membasuh kemaluan yang benar dari belakang
16.
kedepan.
No. Pernyataan SL SR KD P TP
Apakah saudara mengganti pembalut pada
1.
saat menstruasi 4 jam sekali dalam sehari
Apakah anda membasuh vagina dengan
2. cara dari arah belakang (anus) ke depan
(vagina)
Apakah saudara mencuci tangan sebelum
3.
menyentuh vagina
Apakah saudara menggunakan sabun
antiseptic yang keras, atau cairan pewangi
4.
(parfum) untuk menghilangkan bau
didaerah kewanitaan pada saat menstruasi
Apakah saudara membersihkan vagina
menggunakan air bersih dan sabun yang
5.
lembut setiap buang air kecil, buang air
besar dan ketika mandi
Apakah saudara mengganti pakaian dalam
6.
ketika lembab/basah
7. Apakah saudara mencukur sebagian dari
rambut kemaluan untuk menghindari
kelembaban yang berlebihan di daerah
vagina
Apakah saudara menggunakan pakaian
8. dalam yang bersih dan terbuat dari bahan
nylon/polyester
Apakah saudara menggunakan handuk
9. atau washlap orang lain untuk
mengeringkan vagina
Apakah saudara mencuci tangan saat
10.
membuka dan memasang pembalut