Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN

KEPERAWATAN
KELUARGA
DENGAN
CHILDBEARING
KELOMPOK 1
ANDRIAN
ANNISA MAULANI A.
DEBBY LISTIYORINI
KERIN NURUL R.
MELISA GULTOM
NOR INDRI S.
LATAR BELAKANG
 Keluarga baru (childbearing family) merupakan tahap
perkembangan keluarga ke II, Friedman (2002) yang dimulai
dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi
berumur 30 bulan. Tahap ini merupakan tahap yang penuh
stressor karena merupakan tahap transisi menjadi orang tua.
Sebuah ketidakseimbangan dapat terjadi sehingga bisa
menimbulkan krisis keluarga dapat menyebabkan gangguan
dalam hubungan pernikahan
 Asuhan keperawatan keluarga pada keluarga childbearing yang
dilakukan perawat untuk mengelola stressor yang mungkin
timbul dan bersama keluarga menentukan permasalahan
tersebut sehingga keluarga mampu secara mandiri
menyelesaikan tugas perkembangannya, mengenali dan
menyelesaikna masalah kesehatannya pada akhirnya mampu
tampil sebagai sebuah keluarga mandiri, sejahtera, produktif,
dan menjalankan seluruh fungsi keluarga dengan baik
DEFINISI
 Duvall & Miller (1985)
Keluarga childbearing adalah keluarga
yang dimulai dengan kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai bayi
berusia 30 bulan
 Rodges (1998)

Keluarga childbearing adalah keluarga


yang menantikan kelahiran dimulai dari
kehamilan sampai kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai anak
pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun)
TUGAS PERKEMBANGAN
KELUARGA CHILDBEARING
Duvall & Miller (1985) dan Charter & McGildrick (1988):
1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit
yang mantap (mengintegrasikan bayi baru ke
keluarga)
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang
bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan dengan pasangan
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar
dengan menambahkan peran orang tua dan kakek-
nenek dalam pengasuhan
MASALAH YANG LAZIM TERJADI
PADA KELUARGA CHILDBEARING
 Perubahan peran sebagai orang tua
 Hubungan seksual
 Kehamilan
 Interupsi jadwal kontinyu (dalam peran
merawat anak)
FOKUS UTAMA ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
CHILDBEARING
Friedman (2002)
1. Persiapan untuk pengalaman melahirkan
2. Transisi menjadi orang tua
3. Perawatan bayi yang sehat
4. Mengenali secara dini dan menangani
masalah-masalah kesehatan fisik anak
dengan tepat
5. Imunisasi
6. Pertumbuhan dan perkembangan yang normal
PRINSIP-PRINSIP PERAWATAN
KELUARGA
 Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam
pelayanan kesehatan
 Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga, sehat sebagai tujuan utama
 Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana
dalam mencapai peningkatan kesehatan keluarga
 Dalam memberikan asuhan keperawatan keseharab
keluarga, perawat melibatkan peran serta keluarga
dalam mengatasi masalah kesehatannya
 Lebih me gutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
promotif dan preventif dengan tidak mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatove
LANJUTAN….
 Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatn
keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga
semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan
keluarga
 Sasaran asuhan keperawatan kesehatan keluarga
adalah keluarga secara keseluruhan
 Pendekatan yang digunakan dalam memberikan
asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah
pendekatan pemecahan masalah dengan menggunkan
proses keperawatan
 Kegiatan utama dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan
kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan
dasar/perawatan di rumah
 Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko
tinggi
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.B
KHUSUSNYA An.C PADA TAHAP KELUARGA
CHILDBEARING
DATA UMUM
Nama kepala keluarga : Tn.B
Umur : 27 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Bojong Soang Hilir
Komposisi keluarga :
No nama L/P umur agama Hub.KK pendi pekerj
dikan aan
1 Tn.B L 27 Islam KK SMP Buruh
2 Ny.B P 25 Islam Istri SMP IRT
3 An.C P 1 Islam Anak Belum -
sekola
h
LANJUTAN….
 TIPE KELUARGA
NUCLEAR FAMILY (keluarga inti), terdiri dari ayah, ibu,
dan anak
 SUKU BANGSA

Sunda, Tn.B sebagai pengambil keputusan keluarg


 STATUS SOSIAL-EKONOMI KELUARGA

Tn.B sebagai buruh di pabrik sepatu mempunyai


penghasilan Rp500.000/bulan, tidakmemiliki tabungan.
Penghasilan dipergunakan untuk lebutuhan sehari-hari
 AKTIVITAS REKREASI KELUARGA

Keluarga tidak mempunyai waktu khusus untuk rekreasi


tetapi jika libur hanya berkunjung ke sanak saudara
RIWAYAT DAN TAHAPAN
PERKEMBANGAN KELUARGA
 Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Saat ini keluarga berada pada tahap pengasuhan anak
balita (childbearing family)
 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

1. Pemenuhan kesehatan balita yaitu imunisasi lengkap


2. Kebutuhan gizi balita belum terpenuhi
3. Mempertahankan hubungan perkawinan dengan saling
mendukung fungsi dan peran baru sebagai orang tua
 Riwayat keluarga inti:

Tn.B & Ny.B menikah sejak 2 tahun yang lalu. Menikah


karena saling mencintai. Ini asalah pernikahan pertama
kalinya buat mereka. Tidak ada riwayat menikah
sebeumnya.
LINGKUNGAN
 Keluarga Tn.B tinggal diwilayah pinggiran kota, status
rumah adalah mengontrak, luas rumah 60m2, jenis
permanen terdiri dari ruang tengah bersatu dengan
dapur dan 1 kamar mandi, ventilasi: 1 buah diatas
jendela ruang serta 1 kamar tidur
 Karakteristik tetangga dan komunitas: di lingkungan
sekitar ada TPS, Masjid, Posyandu dan Puskesmas
 Mobilitas geografis keluarga: keluarga belum memiliki
rumah sendiri sehingga sering berpindah-pindah
tempat tinggal
 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat: jarang mengikuti kegiatan di masyarakat,
Ny.B ikut pengajian
 Sistem pendukung keluarga: ada kegiatan Posyandu,
bila keluarga sakit ke Puskesmas
STRUKTUR KELUARGA
 Pola komunikasi keluarga: pengmabilan
keputusan adalah suami, masalah tidak
dibicarakan secara terbuka dalam keluarga
 Struktur kekuatan keluarga: orang tua Tn.B
dan kakak Ny.B selalu membantu bila
mereka ada masalah dalam keluarga
 Struktur peran: sebagai pemimpin keluarga
adalah suami, istri merawat rumah dan anak
 Nilai dan norma budaya: agama yang dianut
keluaraga adalah islma, mereka
melaknsanakan kewajiban sholat dan
shaum, serta kegiatan pengajian rutin.
FUNGSI KELUARGA
 Fungsi afektif: Ny.B mengeluhkan sikap cuek suami yang
tidak mau tau urusan anak dan kerjaan rumah tangga.
Tn.B mengatakan urusan rumah dan anak adalah
tanggung jawab istri di rumah, tugasnya hanyalah
mencari nafkah
 Fungsi sosialisasi: keterbukaan dalam keluarga kurang.
Interaksi dengan sosial paa kegiatan tertentu saja
 Fungsi perawatan kesehatan: keluarga belum memahami
gizi balita, Pentingnya imunisasi serta resiko akibat
imunisasi yang tidak lengkap serta tumbuh kembang
anak
 Fungsi reproduksi: jumlah anak baru 1 orang, Ny.B tidak
mengikuti program KB
 Fungsi ekonomi: keluarga hanya mampu memenuhi
kebutuhan sehari-hari saja dengan makan sehari 2 kali
sehari, membayar kontrakan dan listrik. Tidak dapat
menabung
STRESS DAN KOPING
KELUARGA
 Stressor jangka pendek:
1. Ny.B kesal dengan sikap Tn.B yang cuek dengan urusan
anak dan pekerjaan rumah tangga
2. Tn.B mengatakan ia sudah terlalu letih dengan
pekerjaannya setiap hari dan ia butuh refreshing
 Stressor jangka panjang: Ny.B mengatakan keluarganya
tidak memiliki tabungan
 Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah:
keluarga tidakmenyadari masalah yang ada dalam
keluarga
 Strategi koping yang digunakan:
1. Tn.B selalu pengmbil keputusan tanpa melibatkan istri
2. Ny.B bila sudah kesal sekali dengan Tn.B ia pergike
tempat kakaknya untuk menenangkan diri
HARAPAN KELUARGA
 Keluarga berharap semua anggota
keluarga sehat, dana mencukupi, dan
dapat terpenuhi semua sebutuhannya
PRIORITAS MASALAH
BERDASARKAN SCORING
 Resiko terjadinya penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi di keluarga Tn,B khususnya An.C
b.d KMK memutuskan pemberian imunisasi pada
An.C (skor 41/6)
 Terjadinya konflik peran keluarga Tn.B b.d kurangnya
pengetahuan tentang peran dan fungsi keluarga
(skor 32/3 )
 Resiko terjadinya gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada anggota keluarga Tn.B
khususnya An.C b.d KMK merawat anggota keluarga
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi balita (skor 22/3)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai