Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN

KETUA TIM (PERAWAT PRIMER)


DI RUANG SERUNI RUMAH SAKIT RAJA AHMAD THABIB
TANJUNGPINANG

DISUSUN OLEH :

NURHIDAYU, S. Kep
NIM. 112214011

PERSEPTOR AKADEMIK PRESEPTOR KLINIK

(Dr. Nur Meity Sulistia Ayu, S. Kep., Ns., M.Kep) (Azmel Delita, S. Kep, Ns)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
TANJUNGPINANG
2023
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Definisi

Ketua tim (perawat profesional) adalah perawat yang bertanggung jawab

dalam perencanaan kelancaran dan evaluasi dalam asuhan keperawatan untuk semua

pasien yang dilakukan oleh tim dibawah tanggung jawabnya disamping itu ketua tim

juga mempunyai tugas untuk melakukan supervisi kepada semua anggota tim dalam

melakukan implementasi dan tindakan keperawatan (Kuntoro, 2010). Ketua tim adalah

seorang perawat yang bertanggung jawab mengetahui keadaan dan kebutuhan semua

pasien yang termasuk dalam tim dan merencanakan asuhan individual (Marquis, 2010).

Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal,

dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu (Nursalam, 2011).

B. Tujuan Pembagian Metode Tim

Adapun pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan memiliki tujuan yang

bervariasi, diantaranya memberikan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan objektif

pasien sehingga dapat meningkatkan tingkat kebutuhan pasien, meningkatkan

kerjasama dan koordinasi antar perawat sehingga transfer ilmu dan pengalaman dapat

terlaksana, dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi perawat

dalam memberikan asuhan keperawatan. Berbeda dengan metode fungsional metode

tim lebih banyak memberikan tanggung jawab, otoritas, dan tanggung gugat kepada

anggota tim, tugas perawat menjadi lebih lebih kompleks, anggota tim terlibat dalam

perencanaan dan evaluasi. Jika kerja tim berhasil, maka pelaksana (khususnya anggota

tim) akan menerima pengalaman dan wawasan kerja.


C. Keuntungan dan Kerugian Metode Tim

1. Keuntungan metode tim

a. Memberikan kepuasan kepada pasien dan perawat

b. Perawat dapat mengenal pasien secara individual karena menangani pasien

dalam jumlah yang sedikit, sehingga pelayanan dapat diberikan secara

komperhensif dan melihat pasien secara kolektif

c. Perawat akan bekerja lebih produktif dalam hal kerjasama dan komunikasi

dalam tim. Ini dapat mempermudah anggota tim dalam mengenal satu sama

lain jika dimanfaatkan secara optimal

2. Kerugian metode tim

a. Pengaturan tidak sesuai dapat mengurangi keefektifan dari metode ini

b. Metode tim menuntut banyak terhadap peran perawat non profesional dalam

melaksanakan asuhan keperawatan

c. Ketua tim perlu diberikan rentang waktu yang lebih panjang dalam

menyelesaikan tugas manegernya seperti mengkaji, mendengarkan, dan

mengontrol kerja kelompok

d. Ketua tim dapat mengalami kebingungan karena tugas yang disampaikan oleh

beberapa anggota apalagi dengan komposisi anggota tim yang sering berubah

(Marquis, 2010)

3. Konsep metode tim

a. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai

teknik kepemimpinan

b. Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuit rencana keperawatan

terjamin.
c. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.

d. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil baik

jika didukung oleh kepala ruang.

D. Tugas Perawat Primer (Ketua Tim)

1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif

2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan

3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas

4. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh

disiplin lain maupun perawat lain.

5. Membuat penugasan, supervisi, dan evaluasi terhadap pelaksanaan asuahan

keperawatan

6. Menerima dan menyesuaikan rencana

7. Menyiapkan penyuluhan untuk kepulangan pasien

8. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, dengan cara kontak dengan lembaga

sosial di masyarakat.

9. Membuat jadwal perjanjian klinik

10. Mengembangkan kemampuan anggota dalam memberikan asuhan keperawatan

11. Mengadakan diskusi dengan pelaksana keperawatan

E. Uraian Tugas (POAC)

a) Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien

b) Perencanaan :

Fungsi perencanaan dan ketenagaan:

1. Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas


2. Bersama karu melaksanakan pembagian tugas

3. Menyusun rencana asuhan keperawatan

4. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan

5. Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan

6. Mengorientasikan klien baru pada lingkungan

7. Melakukan pelaporan dan pendokumantasian

c) Implementasi

 Fungsi pengorganisasian :

1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan

2. Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien

3. Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan

4. Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama

tim kesehatan lain

5. Mengatur waktu istirahat anggota tim

6. Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim

7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

 Fungsi pengarahan :

1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim

2. Memberikan bimbingan pada anggota tim

3. Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep

4. Mengawasi proses pemberian askep

5. Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan

6. Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim


7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

d) Evaluasi

 Fungsi pengendalian :

1. Mengevaluasi asuhan keperawatan

2. Memberikan umpan balik pada pelaksana

3. Memperhatikan aspek legal dan etik

F. Fungsi Managerial

1. Perencanaan

a. Melaksanakan timbang terima dengan petugas dinas sebelumnya tentang

kondisi, jumlah, serta perawatan lanjutan klien bersama kepala ruangan

b. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien terhadap perawat, pemeriksaan,

diagnosis, dan terapi

c. Memberi masalah keperawatan berdasarkan tanggung jawab masing-masing

d. Memberi penugasan kepada anggota tim/perawat asosiet

e. Menyusun rencana tindakan dan mendiskusikan dengan kepala ruangan

tentang masalah klien berdasarkan hasil observasi dan catatan untuk

pelaksanaan asuhan keperawatan

f. Mengikuti ronde keperawatan yang dilakukan oleh kepala ruangan

g. Menggalang kerjasama antar anggota tim

h. Melakukan penilaian hasil kerja anggota tim sesuai dengan perencanaan yang

telah disusun

i. Mengikuti visite dokter

j. Menciptakan kerjasama yang baik antar anggota tim

k. Melakukan tindak lanjut dan revisi rencana kerja sesuai dengan kondisi klien
l. Melakukan timbang terima dengan petugas kesehatan

2. Pengorganisasian

a. Tujuan

1) Memberikan gambaran tentang peran dan fungsi perawat

2) Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dan berkelanjutan,

berkesinambungan demi menjamin kerjasama yang baik antar anggota tim

b. Metode

Berdasarkan jumlah anggota yang ada dan tingkat ketergantungan

klien, maka ditetapkan untuk menggunakan metode tim karena :

1) Metode tim dapat digunakan pada sekelompok perawat dengan pengetahuan

dan pengalaman yang beragam

2) Memungkinkan pencapaian proses keperawatan yang optimal

3) Memberikan kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal

4) Memberikan tanggung jawab dan motivasi yang tinggi, sehingga kualitas

asuhan keperawatan dapat ditingkatkan

Tugas perawat primer :

1) Bersama kepala ruangan melakukan serah terima pergantian dinas/tugas

2) Melakukan pembagian tugas pada Perawat Asosiet (PA)

3) Menyiapkan keperluan untuk askep dan pendokumentasian

4) Mengikuti visit dokter

5) Membuat laporan klien

6) Mengevaluasi asuhan keperawatan dan pendokumentasian

3. Pengarahan

a. Pembagian tanggung jawab Perawat Asosiet (PA) diarahkan sesuai dengan

tingkat ketergantungan klien dan jumlah perawat


b. Pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

oleh institusi

c. Perawat Asosiet diharapkan mengikuti arahan Perawat Primer

d. Anggota tim diharapkan menggalang kerjasama yang baik antar sesama

anggota tim kesehatan lainnya

e. Memberi motivasi pada anggota tim

f. Memberi pengalaman pada perawat asosiet tentang asuhan keperawatan dan

pendokumentasian yang masih memerlukan tambahan

g. Melibatkan anggota tim dari awal sampai akhir

4. Pengawasan

 Komponen evaluasi

a. Pelaksanaan kinerja Perawat Asosiet (PA) sesuai dengan standar

operasional prosedur

b. Pencapaian hasil asuhan keperawatan sesuai dengan kriteria evaluasi

c. Pelaporan hasil evaluasi, rekomendasi untuk perubahan/revisi

d. Melakukan revisi terhadap perencanaan bila diperlukan

 Evaluasi dilakukan setiap saat selama jam dinas :

a. Komunikasi langsung

Dengan menggunakan pertanyaan tentang anggota tim dan mengawasi

secara langsung proses pemberian asuhan keperawatan

b. Revisi supervisi

Pengawasan terhadap asuhan keperawatan yang dilaksanakan oleh

Perawat Asosiet dan pendokumentasian asuhan keperawatan

5. Pendelegasian
a. Primary Nurse (PN)/perawat primer

1. Jika PN berhalangan hadir, maka pendelegasian diberikan kepada salah

satu anggota tim

2. Selama jadwal istirahat maka wewenang PN didelegasikan kepada salah

satu anggota tim

6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai kembali hasil kegiatan yang telah dilakukan.

Strategi evaluasi yaitu :

a. Komunikasi langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada anggota tim

b. Supervisi dan pengawasan asuhan keperawatan yang telah dilakukan

Tugas diuraikan berdasarkan tingkat ketergantungan dan jumlah perawat yang tersedia,

tingkat ketergantungan pasien meliputi :

a. Minimal care

Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan

1) Mampu naik- turun tempat tidur


2) Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
3) Mampu makan dan minum sendiri
4) Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan
5) Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
6) Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
7) Status psikologis stabil
8) Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik

b. Partial care

Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian

1) Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur


2) Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan

3) Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan

4) Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap

5) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut

6) Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan

7) Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/ kamar mandi)

8) Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam

c. Total care

Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang

lebih lama.

1) Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong

atau kursi roda

2) Membutuhkan latihan pasif

3) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut

4) Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan

5) Dimandikan perawat

6) Dalam keadaan inkontinensia

7) Pasien tidak sadar

8) Keadaan pasien tidak stabil

9) Observasi TTV setip kurang dari jam

10) Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi


DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro, A. 2010. Buku Ajar Managemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Nursalam. 2011. Managemen Keperawatan. Jakarta : EGC

Marques B & huston. 2010. Kepemimpinan dan Managemen Keperawatan Teori dan

Aplikasi Edisi 4. Jakarta : EGC


RENCANA KERJA

Nama : Deny Sandy Anggara, S.Kep


NPM : 1826050007
Hari/Tanggal : Rabu, 14 maret 2018
Dinas : Dinas Pagi
PA Pagi : Icha alvionita, S.Kep

Waktu Kegiatan P. Jawab Ruangan Ket.


07.15  Tiba di ruangan Deny Sandy Anggrek Katim II
 Mengisi absen Anggara, S.Kep

 Mengevaluasi dan
mengobservasi jumlah pasien

08.00  Pre conference


Icha alvionita, PA Pagi
 Timbang terima dengan dinas
S.Kep
malam
 Membagi tanggung jawab
anggota anggota tim sesuai
jadwal ketergantungan pasien
 Menyusun dan
mendokumentasikan masalah
keperawatan yang akan
dilakukan
 Mengobservasi keadaan klien
timB
 Jumlah pasien orang
Total care : -
Partial care : -
Minimal care : orang

1. Tn. F Katim II
TK : Minimal Care
Dx. Kep : RPK

2. Tn.A
TK : Minimal care
Dx. Kep : ISOS PAPagi

Katim II
3. Tn. Bk
TK : Minimal care
Dx. Kep : Halusinasi

PA Pagi
4. Tn. Y
TK : Minimal Care
Dx. Kep : Isos &DPD

5. Tn. Su PA Pagi
TK : Minimal Care
Dx. Kep : Halusinasi

PA Pagi
6. Tn. B
Tk : Minimal Care
Dx.Kep : RPK
7. Tn. R
Tk : Minimal Care PA Pagi
Dx.Kep : RPK

8. Tn. K
Tk : Minimal Care PA Pagi
Dx.Kep : Halusinasi

9. Tn. Sa
Tk : Minimal Care PA Pagi
Dx.Kep : Halusinasi

10. Tn. J PA Pagi


Tk : Minimal Care
Dx.Kep : RPK

11. Tn. R PA Pagi


TglMasuk :
Tk : Minimal Care
Dx.Kep : Halusinasi

12. Tn. N
TglMasuk :
Tk : Minimal Care PA Pagi
Dx.Kep : Halusinasi

 Mengawasi klien makan

 Mengawasi dan mengarahkan


12.30 klien ruangan
 Mengadakan post conference
13.30  Timbang terima
13:40
 Pulang

14.00

Anda mungkin juga menyukai