Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

KETUA TIM DI RUANGAN AL.AMIN


RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

PRESEPTOR AKADEMIK PRESEPTOR KLINIK

( ) ( )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS DEHASEN
BENGKULU
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi

Ketua tim (perawat profesional) adalah perawat yang bertanggung jawab


dalam perencanaan kelancaran dan evaluasi dalam asuhan keperawatan untuk
semua pasien yang dilakukan oleh tim dibawah tanggung jawabnya disamping itu
ketua tim juga mempunyai tugas untuk melakukan supervisi kepada semua
anggota tim dalam melakukan implementasi dan tindakan keperawatan (Kuntoro,
2010). Ketua tim adalah seorang perawat yang bertanggung jawab mengetahui
keadaan dan kebutuhan semua pasien yang termasuk dalam tim dan
merencanakan asuhan individual (Marquis, 2010). Perawat ruangan dibagi
menjadi 2-3 tim yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal, dan pembantu
dalam satu kelompok kecil yang saling membantu (Nursalam, 2011).

B. Tujuan Pembagian Metode Tim

Adapun pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan memiliki


tujuan yang bervariasi, diantaranya memberikan asuhan keperawatan sesuai
kebutuhan objektif pasien sehingga dapat meningkatkan tingkat kebutuhan
pasien, meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar perawat sehingga transfer
ilmu dan pengalaman dapat terlaksana, dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan serta motivasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Berbeda dengan metode fungsional metode tim lebih banyak memberikan
tanggung jawab, otoritas, dan tanggung gugat kepada anggota tim, tugas
perawat menjadi lebih lebih kompleks, anggota tim terlibat dalam perencanaan
dan evaluasi. Jika kerja tim berhasil, maka pelaksana (khususnya anggota tim)
akan menerima pengalaman dan wawasan kerja.

C. Keuntungan dan Kerugian Metode Tim


1. Keuntungan metode tim
a. Memberikan kepuasan kepada pasien dan perawat
b. Perawat dapat mengenal pasien secara individual karena menangani
pasien dalam jumlah yang sedikit, sehingga pelayanan dapat diberikan
secara komperhensif dan melihat pasien secara kolektif
c. Perawat akan bekerja lebih produktif dalam hal kerjasama dan
komunikasi dalam tim. Ini dapat mempermudah anggota tim dalam
mengenal satu sama lain jika dimanfaatkan secara optimal

2. Kerugian metode tim


a. Pengaturan tidak sesuai dapat mengurangi keefektifan dari metode ini
b. Metode tim menuntut banyak terhadap peran perawat non profesional
dalam melaksanakan asuhan keperawatan
c. Ketua tim perlu diberikan rentang waktu yang lebih panjang dalam
menyelesaikan tugas manegernya seperti mengkaji, mendengarkan, dan
mengontrol kerja kelompok
d. Ketua tim dapat mengalami kebingungan karena tugas yang disampaikan
oleh beberapa anggota apalagi dengan komposisi anggota tim yang sering
berubah (Marquis, 2010)

3. Konsep metode tim


a. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan
berbagai
teknik kepemimpinan
b. Pentingnya komunikasi yang efektif agar kontinuit rencana keperawatan
terjamin.
c. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.
d. Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan berhasil
baik jika didukung oleh kepala ruang.

4. Tugas Perawat Primer (Ketua Tim)


a. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komperhensif
b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas
d. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat lain.
e. Membuat penugasan, supervisi, dan evaluasi terhadap pelaksanaan asuahan
keperawatan
f. Menerima dan menyesuaikan rencana
g. Menyiapkan penyuluhan untuk kepulangan pasien
h. Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, dengan cara kontak dengan
lembaga sosial di masyarakat.
i. Membuat jadwal perjanjian klinik
j. Mengembangkan kemampuan anggota dalam memberikan asuhan
keperawatan
k. Mengadakan diskusi dengan pelaksana keperawatan

5. Fungsi Managerial
1) Perencanaan
a. Melaksanakan timbang terima dengan petugas dinas sebelumnya tentang
kondisi, jumlah, serta perawatan lanjutan klien bersama kepala ruangan
b. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien terhadap perawat,
pemeriksaan, diagnosis, dan terapi
c. Memberi masalah keperawatan berdasarkan tanggung jawab masing-
masing
d. Memberi penugasan kepada anggota tim/perawat asosiet
e. Menyusun rencana tindakan dan mendiskusikan dengan kepala ruangan
tentang masalah klien berdasarkan hasil observasi dan catatan untuk
pelaksanaan asuhan keperawatan
f. Mengikuti ronde keperawatan yang dilakukan oleh kepala ruangan
g. Menggalang kerjasama antar anggota tim
h. Melakukan penilaian hasil kerja anggota tim sesuai dengan perencanaan
yang telah disusun
i. Mengikuti visite dokter
j. Menciptakan kerjasama yang baik antar anggota tim
k. Melakukan tindak lanjut dan revisi rencana kerja sesuai dengan kondisi
klien
l. Melakukan timbang terima dengan petugas kesehatan

2) Pengorganisasian
a. Tujuan
1) Memberikan gambaran tentang peran dan fungsi perawat
2) Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dan berkelanjutan,
berkesinambungan demi menjamin kerjasama yang baik antar
anggota tim
b. Metode
Berdasarkan jumlah anggota yang ada dan tingkat ketergantungan klien,
maka ditetapkan untuk menggunakan metode tim karena :
a) Metode tim dapat digunakan pada sekelompok perawat dengan
pengetahuan dan pengalaman yang beragam
b) Memungkinkan pencapaian proses keperawatan yang optimal
c) Memberikan kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
d) Memberikan tanggung jawab dan motivasi yang tinggi, sehingga
kualitas asuhan keperawatan dapat ditingkatkan

Tugas perawat primer :

a) Bersama kepala ruangan melakukan serah terima pergantian


dinas/tugas
b) Melakukan pembagian tugas pada Perawat Asosiet (PA)
c) Menyiapkan keperluan untuk askep dan pendokumentasian
d) Mengikuti visit dokter
e) Membuat laporan klien
f) Mengevaluasi asuhan keperawatan dan pendokumentasian

3) Pengarahan
a. Pembagian tanggung jawab Perawat Asosiet (PA) diarahkan sesuai
dengan tingkat ketergantungan klien dan jumlah perawat
b. Pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh institusi
c. Perawat Asosiet diharapkan mengikuti arahan Perawat Primer
d. Anggota tim diharapkan menggalang kerjasama yang baik antar sesama
anggota tim kesehatan lainnya
e. Memberi motivasi pada anggota tim
f. Memberi pengalaman pada perawat asosiet tentang asuhan keperawatan
dan pendokumentasian yang masih memerlukan tambahan
g. Melibatkan anggota tim dari awal sampai akhir
4) Pengawasan
Komponen evaluasi
a. Pelaksanaan kinerja Perawat Asosiet (PA) sesuai dengan standar
operasional prosedur
b. Pencapaian hasil asuhan keperawatan sesuai dengan kriteria evaluasi
c. Pelaporan hasil evaluasi, rekomendasi untuk perubahan/revisi
d. Melakukan revisi terhadap perencanaan bila diperlukan

Evaluasi dilakukan setiap saat selama jam dinas :

a. Komunikasi langsung
Dengan menggunakan pertanyaan tentang anggota tim dan mengawasi
secara langsung proses pemberian asuhan keperawatan
b. Revisi supervisi
Pengawasan terhadap asuhan keperawatan yang dilaksanakan oleh
Perawat Asosiet dan pendokumentasian asuhan keperawatan

5) Pendelegasian
a. Primary Nurse (PN)/perawat primer
1. Jika PN berhalangan hadir, maka pendelegasian diberikan kepada
salah satu anggota tim
2. Selama jadwal istirahat maka wewenang PN didelegasikan kepada
salah satu anggota tim

6) Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai kembali hasil kegiatan yang telah
dilakukan. Strategi evaluasi yaitu :
a. Komunikasi langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada anggota tim
b. Supervisi dan pengawasan asuhan keperawatan yang telah dilakukan

7) Struktur Organisasi

KARU

KATIM A KATIM B
Rika Oktarina Maya Pratiwi

PA PAGI PA PAGI

1. Asia Afrika 1. Dekko Juang


2. Dulhani 2. Mory Maya Sari
3. Eta Elsiana 3. Yassir Watera
4. Murni 4. Meilia
Tugas diuraikan berdasarkan tingkat ketergantungan dan jumlah perawat yang
tersedia, tingkat ketergantungan pasien meliputi :

a. Minimal care
Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan
1) Mampu naik- turun tempat tidur
2) Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
3) Mampu makan dan minum sendiri
4) Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan
5) Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
6) Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
7) Status psikologis stabil
8) Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik

b. Partial care
Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian
1) Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur
2) Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan
3) Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
4) Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap
5) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
6) Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
7) Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/ kamar mandi)
8) Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam

c. Total care
Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu
perawat yang lebih lama.
1) Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke
kereta dorong atau kursi roda
2) Membutuhkan latihan pasif
3) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
4) Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
5) Dimandikan perawat
6) Dalam keadaan inkontinensia
7) Pasien tidak sadar
8) Keadaan pasien tidak stabil
9) Observasi TTV setip kurang dari jam
10) Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi
DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro, A. 2010. Buku Ajar Managemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika


Nursalam. 2011. Managemen Keperawatan. Jakarta : EGC

Marques B & huston. 2010. Kepemimpinan dan Managemen Keperawatan Teori dan
Aplikasi Edisi 4. Jakarta : EGC
RENCANA KERJA KETUA TIM (KATIM) A

Nama : Rika Oktarina


NPM : 20230112P
Hari/Tanggal : Kamis / 30 Juni 2022

Waktu Kegiatan P. Jawab Ruangan Ket.


07.15  Tiba di ruangan Rika Oktarina Al.amin Katim A
 Mengisi absen
 Mengevaluasi dan
mengobservasi jumlah pasien

08.00  Pre conference Rika Oktarina Katim A


 Timbang terima dengan dinas
malam
09.00  Membagi tanggung jawab
anggota anggota tim sesuai
09.15 jadwal ketergantungan pasien
 Menyusun dan
mendokumentasikan masalah
keperawatan yang akan
dilakukan
09.15-
 Mengobservasi keadaan klien
11.00 tim A
 Jumlah pasien 4 orang
 Total care : 0
 Partial care : 1 orang
 Minimal care : 3 orang
PA Pagi
 Tn. F
Tingkat Ketergantungan :
Minimal Care
Dx. Medis : Colic Abdomen
Dx. Kep : Nyeri Akut

 Tn. S
Tingkat Ketergantungan :
Minimal Care
Dx Medis : Colic Renal
Dx. Kep : Nyeri Akut

 Tn. A
Tingkat Ketergantungan :
Partial Care
Dx. Medis : Ikterik susp.
Hepatitis
Dx. Kep : Nyeri Akut
 Tn.S
Tingkat Ketergantungan :
Minimal Care
Dx. Medis : Selulitis Pedis
Sinistra
Dx. Kep : Gangguan Rasa
Nyaman
11.30

 Melanjutkan intervensi
12.00
 Melengkapi dokumentasi
keperawatan
 Mendampingi dokter visit
 Melengkapi kembali
14.00 dokumentasi keperawatan
 Mengadakan post conference
 Timbang terima
 Pulang

RENCANA KERJA KETUA TIM (KATIM) B


Nama : Maya Pratiwi
NPM : 20230123P
Hari/Tanggal : Kamis / 30 Juni 2022

Waktu Kegiatan P. Jawab Ruangan Ket.


07.15  Tiba di ruangan Maya Pratiwi Al.amin Katim B
 Mengisi absen
 Mengevaluasi dan
mengobservasi jumlah pasien

08.00  Pre conference Maya Pratiwi Katim B


 Timbang terima dengan dinas
malam
 Membagi tanggung jawab
09.00 anggota anggota tim sesuai
jadwal ketergantungan pasien
 Menyusun dan
09.15
mendokumentasikan masalah
keperawatan yang akan
dilakukan
09.15-  Mengobservasi keadaan klien
11.00 tim A
 Jumlah pasien 4 orang
 Total care : 0
 Partial care : 1 orang
PA Pagi
 Minimal care : 3 orang

 Ny. A
Tingkat Ketergantungan :
Partial Care
Dx. Medis : DM tipe II
Dx. Kep : Gangguan
Mobilitas Fisik

 Ny. M
Tingkat Ketergantungan :
Minimal Care
Dx Medis : Hepatomegali
Dx. Kep :
Nyeri Akut

 Ny. J
Tingkat Ketergantungan :
Minimal Care
Dx. Medis : Cholangitis
Dx. Kep : Nyeri Akut
 Tn. R
Tingkat Ketergantungan :
Minimal Care
Dx. Medis : Dispepsia
11.00
Dx. Kep : Nyeri Akut

 Melanjutkan intervensi
11.30
 Melengkapi dokumentasi
keperawatan
12.00  Mendampingi dokter visit
 Melengkapi kembali
14.00 dokumentasi keperawatan
 Mengadakan post conference
 Timbang terima
 Pulang

Anda mungkin juga menyukai