DISUSUN OLEH :
P19014/P19A
PENDAHULUAN
Sistem MAKP adalah suatu kerangka kerja yang mendefinisikan empat unsur,
yakni: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem MAKP.
Definisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang diyakini dan akan
menentukan kualitas produksi/jasa layanan keperawatan. Jika perawat tidak memiliki
nilai-nilai tersebut sebagai sesuatu pengambilan keputusan yang independen, maka
tujuan pelayanan kesehatan/keperawatan dalam memenuhi kepuasan pasien tidak
akan dapat terwujud. Unsur-unsur dalam praktik keperawatan dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu: standar, proses keperawatan, pendidikan keperawatan, dan
sistem MAKP. Dalam menetapkan suatu model, keempat hal tersebut harus menjadi
bahan pertimbangan karena merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Salah satu model dalam sistem MAKP adalah model tim. Keperawatan tim
dikembangkan pada tahun 1950-an dalam upaya untuk mengurangi masalah yang
berkaitan dengan pengaturan fungsional asuhan pasien. Banyak orang yang yakin
bahwa meskipun kekurangan staf keperawatan prosesiaonal terus berlanjut, sistem
asuhaj pasien harus dikembangkan sehingga dapat mengurangi perawatan yang
terpisah yang menyertai keperawatan fungsional.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian keperawatan tim
2. Untuk mengetahui konsep pemberian metode tim
3. Untuk mengetahui tugas dan tanggungjawab metode tim
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian metode tim
BAB II
PEMBAHASAN
Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat
ruangan dibagi menjadi 2–3 tim/grup yang terdiri atas tenaga profesional, teknikal,
dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu. Metode ini biasa
digunakan pada pelayanan keperawatan di unit rawat inap, unit rawat jalan, dan unit
gawat darurat.
Kepala ruang
1. Kelebihannya :
a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh;
b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan;
c. Memungkinkan komunikasi antar tim, sehingga konflik mudah
di atasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim
d. Memberikan kepuasan pada pasien dan perawat
e. Menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapat
dipertanggungjawabkan
f. Metode ini dapat memotivasi perawat untuk selalu bersama
klien selama bertugas
g. Produktif karena kerjasama, komunikasi dan moral.
2. Kelemahan :
a. Perawat yang belum berpengalaman sehingga perlu dorongan
berlatih
b. Pre conference yang memerlukan waktu yang cukup lama
sehingga sulit untuk dilaksanakan pada waktu-waktu sibuk.
c. Akuntabel dala tim kurang jelas.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Berusaha dan selalu bekerja sama akan membawa kita menuju keberhasilan
dalam meyelesaikan makasalah dan mengerjakan tugas. Serta melakukan tugas
dengan penuh tanggungjawab akan membuat kita semakin menjadi dewasa dan
mandiri. Makalah ini masih belum cukup sempurna dan masih akan banyak kesalahan
sehingga kami mohon kritik dan saran yang membangun guna untuk
menyempurnakan makalah kami yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA