KELOMPOK 5 :
SARIYANTI (NIM :
JURUSAN KEPERAWATAN
TANJUNGPINANG
2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
Terapi oksigen hiperbarik dapat direkomendasikan pada pasien yang mengalami kondisi
atau penyakit seperti:
Penyakit dekompresi. Penyakit dekompresi merupakan kondisi yang terjadi pada saat
aliran darah di dalam tubuh terhambat, dikarenakan perubahan tekanan udara.
Perubahan tekanan ini dapat terjadi akibat penerbangan, menyelam, atau hal lain yang
mengakibatkan terjadinya perubahan tekanan udara secara drastis. Perubahan tekanan
udara di luar tubuh yang tiba-tiba dapat menyebabkan timbulnya gelembung udara di
dalam pembuluh darah atau emboli Terapi oksigen hiperbarik dapat mengecilkan
gelembung di dalam pembuluh darah akibat perubahan tekanan.
Keracunan karbon monoksida. Keracunan karbon monoksida dapat terjadi ketika
seseorang mengirup gas karbon monoksida yang menyebabkan penyerapan oksigen
oleh darah terganggu. Terapi oksigen hiperbarik dapat mengatasi kondisi ini dengan
cara menghilangkan karbon monoksida dari dalam darah dengan pemberian oksigen
murni bertekanan tinggi.
Penyembuhan luka yang sulit pulih. Pada kondisi normal, luka dapat sembuh dengan
sendirinya. Akan tetapi pada kondisi tertentu, luka sulit untuk sembuh dan menutup
kembali, misalnya luka kronis pada penderita diabetes atau ulkus dekubitus. Kondisi-
kondisi tersebut mengurangi suplai oksigen ke jaringan di sekitar luka, sementara
jaringan yang berperan menutup luka seringkali membutuhkan banyak oksigen. Terapi
oksigen hiperbarik dapat membantu menyembuhkan luka-luka tersebut dengan cara
menyediakan oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi, sehingga kebutuhan
oksigen di jaringan luka dapat terpenuhi.
Pemulihan cangkok kulit. Cangkok kulit pada pasien yang tidak memiliki gangguan
peredaran darah dapat menyatu dengan baik. Akan tetapi, jika pasien yang menerima
cangkok kulit menderita gangguan peredaran darah seperti pada diabetes, penyatuan
cangkok kulit dengan kulit pasien dapat mengalami masalah. Terapi oksigen hiperbarik
dapat membantu penyatuan cangkok kulit pada pasien penderita gangguan peredaran
darah, dengan menjaga suplai oksigen ke daerah yang mendapatkan cangkok kulit,
sehingga pemulihan dapat berlangsung dengan baik.
Infeksi jaringan lunak yang mengalami nekrosis (kematian jaringan). Infeksi jaringan
lunak umumnya disebabkan oleh bakteri. Terapi oksigen hiperbarik dapat membantu
penyembuhan infeksi jaringan lunak dengan mempercepat kematian bakteri, terutama
bakteri anaerobik yang hidup pada kondisi rendah oksigen, melalui pemberian suplai
oksigen berlebih ke jaringan yang mengalami infeksi. Oksigen berlebih di dalam darah
juga dapat membantu jaringan untuk beregenerasi dan mempercepat penyembuhan luka.
Selain kondisi di atas, terapi oksigen hiperbarik juga digunakan pada keadaan cedera
remuk serta sindrom kompartemen, emboli udara, cedera organ akibat radiasi,
osteomielitis berulang, luka bakar, anemia, penyumbatan pembuluh darah mata, dan tuli
mendadak. Diskusikan dengan doker mengenai manfaat menggunakan terapi oksigen
hiperbarik untuk kondisi yang dialami, serta risiko yang dapat timbul.
Terapi oksigen hiperbarik adalah metode yang cukup aman dan sangat jarang menimbulkan efek
samping atau komplikasi. Namun bukan berarti terapi oksigen hiperbarik tidak dapat
memunculkan efek samping tertentu. Beberapa efek samping yang dapat muncul akibat terapi
oksigen hiperbarik, meskipun sangat jarang terjadi, adalah:
Merasa tidak nyaman atau nyeri selama prosedur terapi oksigen hiperbarik.
Rabun jauh sementara setelah menjalani terapi oksigen hiperbarik.
Kejang akibat penumpukan oksigen di otak.
Cedera pada telinga.
Cedera pada paru-paru.
Kebakaran atau ledakan di ruang hiperbarik, terutama jika pasien menggunakan atau
membawa bahan-bahan atau produk mudah terbakar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Terapi oksigen hiperbarik adalah salah satu metode pengobatan yang dilakukan
dengan cara memberikan oksigen murni di dalam ruangan khusus bertekanan udara
tinggi, untuk dihirup pasien. Terapi oksigen hiperbarik dilakukan di ruangan khusus yang
dapat meningkatkan tekanan udara hingga tiga kali tekanan atmosfer normal.
Peningkatan tekanan udara di dalam ruangan hiperbarik ini menyebabkan paru-paru
pasien menyerap oksigen lebih banyak dari biasanya, sehingga dapat membantu
penyembuhan berbagai penyakit.
Prinsip dari terapi oksigen hiperbarik adalah membantu tubuh untuk memperbaiki
jaringan yang rusak dengan meningkatkan aliran oksigen ke jaringan tubuh. Terapi
oksigen hiperbarik akan menyebabkan darah menyerap oksigen lebih banyak akibat
peningkatan tekanan oksigen di dalam paru-paru yang dimanipulasi oleh ruangan
hiperbarik. Dengan konsentrasi oksigen yang lebih tinggi dari normal, tubuh akan terpicu
untuk memperbaiki jaringan yang rusak lebih cepat dari biasanya.
Perawatan dan pengobatan HBOT yang tepat sesuai indikasi, ketepatan waktu
sangat penting dalam membantu meningkatkan kesembuhan dan menjadi salah satu
pilihan terapi yang dapat digunakan sesuai indikasi penyakit yang dialami.
DAFTAR PUSTAKA
Rosyanti, L dkk. (2019). Mekanisme yang Terlibat Dalam Terapi Oksigen Hiperbarik
(Theoritical Review Hyperbaric Oxygen Therapy/HBOT), Volume 11 Nomor 2 (hlm 184-201)
Wisudarti, C, Pratomo, B & Synthana, M. (2017). Terapi Oksigen Hiperbarik, Volume 4 Nomor
2 (hlm 76)