Anda di halaman 1dari 9

2.

3 Konsep Asuhan Keperawatan Terapi Oksigen


Hiperbarik
1. Pengkajian
a. Pre HBO
1) Observasi TTV
2) Ambang demam
3) Evaluasi tanda – tanda flu
4) Auskultasi paru
5) Uji GDA pada pasien dengan IDDM
6) Observasi cedera ortopedik dalam luka trauma
7) Tes pada toksiskasi karbondioksida/oksigen
8) Uji ketajaman penglihatan
9) Mengkaji tingkat nyeri
10) Penilaian status nutrisi
Zat dan benda yang dilarang dibawa masuk saat terapi HBO
berjalan:
1. Semua zat yang mengandung minyak dan alkohol (parfum,
hairspray, deodorant, dsb)
2. Pasien harus melepas semua perhiasan cincin, kalung dan
jam tangan
3. Lensa kontak harus dilepas karena berpotensi membentuk
gelembung antara kornea dengan lensa
4. Alat bantu dengar juga harus dilepas karena memicu
percikan listrik dalam chamber
5. Menggunakan pakaian berbahan katun 100% untuk
meminimalkan terjadinya proses luka bakar apbila terjadi
kebakaran didalam chamber.
6. Menggunakan obat pre medikasi pada pasien dengan
klaustrofobia (diberikan paling tidak 30 menit sebelum mulai
terapi HBO)
b. Intra HBO
1) Mengamati tanda dan gejala barotrauma, keracunan
oksigen dan komplikasi/efek samping yang ditemukan
saat terapi HBO
2) Mendorong pasien untuk menggunakan kombinasi teknik
valsavah manuver yang paling efektif dan aman
3) Pasien perlu diingatkan bahwa valsavah manuver hanya
untuk digunakan selama dekompresi dan mereka perlu
bernafas secara normal selama terapi
4) Jika pasien mengalami nyeri ringan hingga sedang,
hentikan dekompresi hingga nyeri reda. Jika nyeri tidak
kunjung reda, pasien harus diukeluarkan dari chamber
dan diperiksa oleh dokter THT
5) Untuk mencegah barotrauma GI, ajarkan pasien bernafas
normal (jangan menelan uadara) dan menghindari
makanan yang memproduksi gas
6) Pantau adanya klaustrofobia, ajak ngobrol agar pasien
terdistraksi
7) Monitor pasien selama dekompresi darurat untuk tanda-
tanda pneumonia
8) Segera cek gula darah jika terdapat tanda hipoglikemia
c. Post HBO
1) Untuk pasien dengan tanda barotrauma, uji ontologis
harus dilakukan
2) Tes gula darah pada pasien dengan IDDM
3) Pasien dengan iskemia trauma kaut, sindrom
kompartemen, nekrosis dan paska implan harus
dilakukan penilaian status neurovaskular dan luka
4) Pasien dengan keracunan CO mungkin memerluka tes
psikometri atau tingkat karboxi hemoglobin
5) Pasien dengan insufisisensi arteri akut retina
memerlukan hasil pemeriksaan pandangan yang luas
6) Pasien dirawat karena dekompresi sickness, emboli gas
asteri atau edema cerebral harus dilakukan penilaian
neurologis
7) Pasien yang mengonsumsi obat anti ansietas dilarang
menggunakan kendaraan

2. Diagnosa keperawatan pada pasien dengan terapi


HBO
1) Kecemasan b/d defisit pengetahuan tentang terapi
oksiegn hiperbarik dan prosedur keperawatan
2) Resti cidera b/d transfer pasien (in/out) dari ruangan,
ledakan peralatan, kebakaran atau peralatan dukungan
medis
3) Resti barotrauma ke telinga, sinus, gigi dan paru paru
atau gas embolik cerebral b/d perubahan tekanan udara
di dalam ruang HBO
4) Resti toksisitas oksigen b/d pemberian oksigen 100%
pada tekanan atmosfer yang meningkat
5) Resti untuk pengiriman gas yang tidak memadai b/d
sistem pengiriman dan kebutuhan pasien/ keterbatasan
6) Kecemasan dan ketakutan b/d ruang HBO yang tertutup
7) Rasa sakit terkait dengan masalah medis klinis
8) Ketidaknyamanan b/d perubahan suhu dan kelembaban
di ruang HBO
9) Koping individu inefektif b/d stress mengatasi penyakit atau
kurangnya dukungan psikososial
10) Resti disritmia b/d patologi penyakit
11) Defisist volume cairan b/d dehidrasi
12) Perubahan perfusi jaringan cerebral b/d keracunan oksigen,
dekompresi, infeksi akut, gas emboli, dll
13) Resti perubahan dalam kenyamanan, cairan dan elektrolit
b/d mual, muntah
14) Defisit pemeliharaan kesehatan b/d defisit pengetahuan
untuk manajemen luka kronis, pembatasan penyakit
dekompresi
lebih lanjut, melaporkan gejala setelah keracunan C
3. Intervensi Keperawatan
Tujuan dan
No Diagnosa Intervensi
Kriteria Hasil
1 Kecemasan Pasien dan/atau 1. Dokumentasikan pemahaman
b/d defisit keluarga akan pasien/keluarga tentang pemikiran dan
pengetahuan menyatakan: tujuan terapi HBO, prosedur yang
tentang terapi 1. Alasan untuk terlibat dan potensi bahaya terapi HBO
oksigen terapi oksigen 2. Mengidentifikasi hambatan
hiperbarik hiperbarik pembelajaran
dan prosedur 2. Tujuan terapi 3. Mengidentifikasi kebutuhan belajar
keperawatan 3. Prosedur yang termasuk informasi mengenai hal-hal
terlibat dengan berikut
terapi oksigen 4. Memberikan kesempatan terus untuk
hiperbarik diskusi dan intruksi
4. Potensi bahaya 5. Menyediakan pasien dan atau keluarga
dari terapi oksigen dengan brosur informasi mengenai
hiperbarik terapi HBO
6. Menjaga pasien /keluarga diberitahu
tentang semua prosedur.
7. Dokumentasikan pasien/keluarga
terhadap lingkungan serta terapi HBO
2 Potensi Pasien tidak 1. Membantu transportasi pasien dari
cedera yang mengalami cidera ruangan chamber
berkaitan tambahan 2. Mengamankan peralatan di dalam
dengan chamber sesuai protap
pasien 3. Memantau peralatan saat terjadi
transfer perubahan tekanan dan volume
in/out dari 4. Mengikuti prosedur pencegahan
ruangan; pemadam kebakaran sesuai protap
ledakan; 5. Memonitor adanya udara di IV dan
peralatan; tekanan tubing line invasif (udara harus
dikeluarkan dari tabung)
6. Dokumentasikan saat mengoperasikan
HBO chamber pra-intra-post

3 Potensi Tanda – tanda yang 1. Kolaborasi: Pemberian dekongestan ssi


barotrauma terjadi dari advis dokter sebelum perawatan terapi
ke telinga, barotrauma akan oksigen hiperbarik
sinus, gigi segera ditangani dan 2. Saat persiapan terapi,instruksikan
dan paru – segera dilaporkan pasien untuk melakukan valsavah
paru atau gas manuver; menelan; mengunyah;
emboli menguap; atau memiringkan kepala
serebral b/d 3. Menilai kemampuan pasien dalam
perubahan beradaptasi terhadap perubahan tekanan
tekanan yang cepat
udara 4. Mengingatkan pasien untuk bernafas
didalam secara relaks saat terapi HBO (terdapat
ruang perubahan tekanan)
oksigen 5. Konfirmasi pengisian NS pada
hiperbarik ET/manset trach sebelum diberikan
tekanan
6. Memberitahukan operator bila pasien
tidak dapat beradaptasi terhadap
perubahan tekanan
7. Dokumen penilaian

8. Observasi ketidakmampuan dalam


beradaptasi terhadap tekanan
(pre,intra,post)
9. Peningkatan kedalaman nafas
10.Observasi tanda pneumothorax (nyeri
dada yang tajam, kesulitan bernafas,
gerakan abnormal pada dinding dada,
takikardi)
11. Kolaborasi dengan dokter
4 Potensi Tanda dan gejala 1. Penilaian hasil laporan pasien ke dokter
toksisitas keracunan akan hiperbarik mengenai TTV, riwayat
oksigen b/d segera ditangani penggunaan steroid, aspirin, dosis tinggi
pemberian vit C
oksigen 2. Memantau pasien selama terapi HBO
100% pada apakah terdapat gejala toksisitas
tekanan yg oksigen pada SSP spt: numbness,
meningkat tingling, dengung di telinga, pusing,
penglihatan kabur, gelisah, mual, kejang
3. Merubah ukuran oksigen jika terjadi
tanda dan gejala toksisitas oksigen dan
beritahukan pada dokter hiperbarik
4. Observasi tanda toksisitas pada pasien
spt: sesak, batuk kering,sulit bernafas
5 Kecemasan Pasien 1. Menilai pasien dengan riwayat
dan dapatberadaptasi klaustrofobia
ketakutan b/d terhadap terapi HBO 2. Observasi kecemasan pasien selama
perasaan dalam ruang perawatan terapi oksigen seperti gelisah
terhadap chamber dan merasa terjebak
ruangan 3. Menjalin kontak mata dengan pasien
tertutup 4. Meyakinkan keamanan pasien
chamber 5. Dokumentasi hasil
6 Rasa sakit yg Pasien merasa nyeri 1. Observasi rasa sakit yg dirasakan pasien
berkaitan berkurang selama terapi HBO
dengan 2. Kolaborasi pemberian analgesik serta
masalah keefektifannya dan dokumentasikan
medis 3. Bantu reposisi pasien untuk
kenyamanan
7 Ketidaknyam Pasien akan 1. Menilai kenyamanan pasien dengan
anan b/d mentolerir suhu pada kelembapan dan suhu
perubahan ruangan 2. Menawarkan tindakan kenyamanan
suhu pada pasien misalnya selimut
chamber
HBO

8 Potensi Pasien memenuhi 1. Memberikan dukungan dan dorongan


individu prosedur terapi HBO 2. Membahas kemampuan pasien untuk
inefektif b/d mengatasi masalah, beri reinforcement
stres positif dan bantu dalam memberi
menghadapi problem solving yang sesuai
penyakit dan 3. Memfasilitasi komunikasi antara pasien
sistem dengan anggota staf terapi HBO lainnya
dukungan 4. Mendorong pasien mnegungkapkan
psikososial perasaannya
5. Dokumentasikan mengenai penilaian
dan diskusi
9 Potensi Tanda gejala 1. Monitor dan dokumentasikan TTV
disritmia b/d disritmia segera pasien
patologi mendapat 2. Memonitor dan dokumentasi tanda
penyakit penanganan tanda hipokalemia
3. Mempertahankan iv line jika tersedia
4. Melaporkan dokter hiperbarik jika
diperlukan
10 Potensi Tanda dan gejala 1. Menilai keseimbangan cairan dan
defisit cairan defisit cairan segera elektrolit dan hidrasi
b/d dehidrasi mendapat 2. Monitor tanda vital
penanganan
11 Perubahan Tanda dan gejala 1. Lakukan pengkajian neurologis sebelum
perfusi penurunan fungsi perawatan
jaringan neurologis segera 2. Memantau dan mendokumentasikan
serebral b/d mendapatkan fungsi motorik dan sensorik pasien
keracunan penanganan 3. Berikan dukungan emosional
CO, 4. Kolaborasi dengan dokter hiperbarik
dekompresi,g bila terdapat perubahan yang signifikan
as emboli

12 Potensi Perasaan mual dan 1. Menilai keluhan mual


perubahan muntah pasien dapat 2. Menjaga jalan nafas untuk mencegah
kenyamanan berkurang aspirasi
cairan dan 3. Beritahu dokter jika pasien mual
elektrolit b/d 4. Kolaborasi pemasangan NGT bila ada
mual muntah indikasi
13 Pemeliharaan Pasien/keluarga 1. Menilai untuk defisit pengetahuan yang
kesehatan b/d melaporkan gejala berkaitan dengan patologi yang
defisit post terapi HBO mendasari
pengetahuan 2. Diskusikan dengan pasien tentang
untuk kebutuhan keluarga termasuk biaya
manajemen 3. Mendiskusikan tentang cara
luka kronis, pemeliharaan penyembuhan luka
pembatasan 4. Mendiskusikan tentang cara
penyakit pemeliharaan dekompresi,
dekompresi
lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai