Disusun Oleh
Kelompok B2
Achmad Ibrahim 131823143022
Dwi Ferafurisca Desi 131823143026
Lilik Manowati 131823143027
Melan Apriaty Simbolon 131823143070
Lia Wahyuni 131823143071
III. Sasaran
Keluarga pasien yang mendampingi pasien dan pasien selama perawatan di
ruang Poli Anak
IV. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
V. Kegiatan Penyuluhan
No Acara Waktu Kegiatan Respon Peserta Pelaksana
penyuluhan
1. Pembukaan 5 menit Mengucap salam 1. Menjawab Moderator
dan terimakasih salam
atas kedatangan 2. Mendengarkan
para peserta. 3. Memperhatikan
Memperkenalkan
diri dan apresiasi.
VI. Media
a. PPT
b. LCD
VII. Pengaturan Tempat
Keterangan:
: Observer : Moderator
: Peserta
: Meja peserta
: Pemateri
: Fasilitator
VIII. Pengorganisasian
Moderator :
Penyuluh :
Fasilitator :
Observer :
Notulen :
X. Evaluasi
1. Struktur
a) Kesiapan materi
b) Kesiapan SAP
c) Kesiapan media: leaflet, Lembar Timbal balik
d) Peserta hadir di tempat penyuluhan minimal 10 orang
e) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
f) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Poli anak RSUD
Dr.Soetomo Surabaya
g) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya
2. Proses
a) Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan
b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan oleh
penyaji
c) Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d) Peserta mengajukan pertanyaan
e) Penyuluh, fasilitator dapat menjawab pertanyaan dari peserta
f) Suasana penyuluhan tertib dan tenang
g) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Hasil
1) Peserta yang datang 10 orang atau lebih
2) Acara dimulai tepat waktu
3) Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang disepakati
4) Peserta memahami materi yang disampaikan oleh penyaji
5) Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan dengan benar yang diajukan penyaji.
6) Peserta mampu menjawab minimal 3 dari sleuruh pertanyaan yang
diajukan oleh pemateri
MATERI
KONSEP GIZI KURANG PADA ANAK
6. Komplikasi
a. Marasmus
b. Kwashiorkor
Kwashiorkor bisanya terjadi pada anak usia 1-3 tahun. Pertumbuhannya
terhambat, jaringan otot lunak dan kendor (Manary, M. J., G. T. Heikens, et
al. 2009). Namun jaringan lemak dibawah kulit masih ada dibanding bayi
marasmus. Beberapa tanda khusus dari kwashiorkor adalah:
a) Rambut berubah menjadi warna kemerahan atau abu-abu, menipis dan
mudah rontok, apabila rambut keriting menjadi lurus.
b) Kulit tampak pucat dan biasanya disertai anemia.
c) Selalu ada oedema (bengkak), terutama pada kaki dan tungkai bawah.
Sifatnya “pitting oedema”. Bayi tampak gemuk, muka membulat (moon
face), karena oedema. Cairan oedema sekitar 5-20% dari jumlah berat
badan yang diperhitungkan dari penurunan berat badan ketika tidak
oedema lagi (pada masa penyembuhan).
d) Terjadi dispigmentasi dikarenakan habisnya cadangan energi atau protein.
Pada kulit yang terdapat dispigmentasi akan tampak pucat. Sering terjadi
dermatitis (radang pada kulit). Kulit mudah luka karena tidak adanya
tryptophan dan nicotinamide, meskipun kekurangan zinc bisa juga menjadi
penyebab dermatitis. Pada kasus kwashiorkor tingkat berat kulit akan
mengeras seperti keripik terutama pada persendian utama. Bibir retak-
retak, lidah pun menjadi lunak dan gampang luka.
e) Pada kwashiorkor, pengaruh terhadap sistem neurologi dijumpai adanya
tremor seperti Parkinson yang berpengaruh terhadap jaringan (cabang)
syaraf tunggal maupun syaraf kelompok pada otot. Seperti otot mata sering
terjadi terus berkedip, atau pada pita suara yang menghasilkan suara getar
serak/cengeng.
c. Marasmik – Kwashiorkor
Anak/bayi yang menderita marasmik-kwashiorkor mempunyai gejala
(sindroma) gabungan kedua hal di atas. Seorang bayi yang menderita
marasmus lalu berlanjut menjadi kwashiorkor atau sebaliknya tergantung dari
makanan/gizinya dan sejauh mana cadangan energi dari lemak dan protein
akan berkurang/habis terpakai.
7. Penatalaksanaan Gizi Kurang
Gizi kurang terjadi akibat kurangnya asupan gizi pada anak, yang bila tidak
ditangani secara cepat, tepat dan komprehensif dapat mengakibatkan terjadinya
gizi buruk. Perawatan gizi kurang dapat dilakukan dengan cara :
a. Terapi Kurang Gizi
Menurut Webster-Gandy (2012), ada bukti kuat yang menunjukkan
bahwa bantuan gizi mampu menambah asupan protein dan energi,
memperbaiki berat badan dan mengurangi penurunan berat badan
diantaranya adalah :
1) Penilaian
Disaat kurang gizi didiagnosis, penilaian gizi secara menyeluruh harus
dilakukan guna mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan
menjadi dasar terapi.
2) Akses makanan
Setelah penilaian, jelas terlihat bahwa diperlukan beberapa tindakan
nonteknis yang relatif mudah untuk membantu mereka yang kurang
gizi mendapat makanan yang sesuai.
3) Pemberian suplemen menggunakan makanan
Modifikasi dan/atau penyediaan makanan dan minuman
menggunakan bahan makanan yang sudah umum dapat meningkatkan
asupan energi dan zat gizi yang besar bagi banyak pasien. Langkah ini
relatif jelas dan lugas serta harus dicoba terlebih dulu sebelum
intervensi yang rumit dimulai. Status pasien harus rutin dipantau.
4) Pemberian suplemen menggunakan suplemen gizi khusus per oral
Suplemen gizi per oral siap-guna sering disebut sip feeds dapat
digunakan bersama fortifikasi makanan untuk menutupi kekurangan
jika seseorang tidak dapat mengasup cukup makanan.
ASI paling baik. Berikan bila mungkin sampai dengan umur 4 bulan atau 6
bulan tanpa makanan lain. Bila ASI saja bisa memberi pertumbuhan baik
sampai umur 4 bulan mulailah dengan makanan tambahan. Berilah dengan porsi
kecil saja, satu sendok teh untuk hari pertama. Bila sampai hari berikutnya tidak
terjadi diare atau muntah porsi ditambah. Demikian seterusnya tiap hari sampai
porsi tertentu.
MT bisa berupa bubur saring atau bubur susu. Membuat sendiri bubur
saring atau bubur susu :
Bubur Saring : 1-2 sendok makan tepung beras/maizena ditambah satu gelas
air minum dan 1-2 sendok teh gula. Kemudian dimasak. Bisa ditambahkan
sedikit santan. Gula jawa bisa digunakan.
Bubur Susu : sama cara membuatnya hanya saja satu gelas air diganti
dengan satu gelas susu.
Nilai gizi bubur susu tentu saja lebih baik daripada bubur saring. Bubur
susu tidak harus dengan tepung beras. Bisa dengan roti tawar. Bila malas
membuat kita bisa membeli dengan pilihan rasa.
Pada umur 6 bulan dimulai dengan bubur tim saring. Cara membuat tim
saring : daun bayam dan wortel keduanya dicincang. Hati ayam /sapi atau tempe
kedelai di lumatkan dan dimasak bersama. Bila sudah masak dimasukkan
kedalam bubur nasi dan terus dimasak, wortel dan bayam hingga lunak. Bagi
yang mempunyai blender dapat digunakan, yang tidak punya dapat disaring.
Semuanya dikerjakan secara higienis.
Hati ayam dan sapi dimasak tersendiri dahulu (direbus) kemudian
diparut. Fungsi bubur tim saring selain membiasakan bayi menerima makanan
makin padat, juga sebagai suplai zat besi karena pada umur 6 bulan persediaan
besi dalam tubuh bayi sudah habis.
Makin bertambah umur mendekati 1 tahun makanan ditingkatkan
menjadi bubur nasi atau nasi tim.
Seorang anak yang sulit makan bisa dicoba dengan memberikan
multivitamin dan mineral, mungkin saja ia kekurangan komponen enzim untuk
metabolisme karbohidrat dan protein.
Jadwal makan
Bila makan dan minum dimulai dari jam 6, kurang lebih 2 jam kemudian
diberi bubur saring atau bubur susu atau tim saring. Tiga jam kemudian diberi
susu lagi, 2 jam kemudian diberi makanan padat, 3 jam kemudian diberi susu
lagi, 2 jam kemudian diberi makanan padat, malam hari diberi susu lagi, buah
bisa diberikan 1 jam setelah minum susu.
Pemberian susu jangan berdekatan denagn makan atau sebaliknya,
makin muda usia anak maka kebutuhan energinya relatif makin tinggi
dibandingkan dengan orang dewasa.
Hal-hal yang membuat anak tidak nafsu makan :
1. Rasa makanan tidak cocok, tidak berselera.
2. Terlalau asyik dengan permainan.
3. Teralalu hiperaktif.
4. Kurang mendapat perhatian.
5. Ada masalah dengan giginya.
6. Ada masalah psikologis dengan temannya.
7. Cacingan.
8. Kekurangan vitamin.
9. Menderita suatu penyakit kronis.
REFERENSI
Forrester, T. E., A. V. Badaloo, et al. (2012). "Prenatal factors contribute to the emergence
of kwashiorkor or marasmus in severe undernutrition: evidence for the predictive
adaptation model." PLoS One 7(4): 30.
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Waspadai Penyakit pada Anak. Jakarta : PT Indeks
Suriadi & Rita Yuliani. 2010. Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta : CV Sagung Seto
Kegiatan : Penyuluhan
Topik : Gizi buruk pada anak
Hari/Tanggal :
Tempat : Ruang Poli anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Waktu : 07.00-08.00 WIB
Jam Kegiatan Diskusi
1. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
3. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
Jam Kegiatan Diskusi
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Surabaya,
Notulen
(..................................................)