Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


“GIZI BURUK PADA ANAK”
DI RUANG POLI ANAK RSUD DR. SOETOMO

Disusun Oleh
Kelompok B2
Achmad Ibrahim 131823143022
Dwi Ferafurisca Desi 131823143026
Lilik Manowati 131823143027
Melan Apriaty Simbolon 131823143070
Lia Wahyuni 131823143071

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS


KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BEKERJA SAMA DENGANTIM PKRS POLI
ANAK RSUD DR. SOETOMO SURABAYA
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Bidang Studi : Keperawatan Anak
Topik : Gizi buruk Anak
Sasaran : Keluarga pasien di Ruang Poli anak RSUD Dr. Sutomo.
Hari/tanggal : Jumat/ 30 Agustus 2019
Tempat : Poli anak, RSUD Dr. Soetomo
Waktu : 07.00 – 08.00 WIB
Pelaksana :Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan tentang gizi seimbang pada balita selama
60 menit, diharapkan ibu-ibu yang mempunyai balita memahami tentang
apa itu gizi buruk serta dapat memahami pemberian gizi seimbang pada
anaknya.
II. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan keluarga pasien diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian gizi buruk
2. Menjelaskan penyebab gizi buruk
3. Menjelaskan pentingnya gizi seimbang
4. Menjelaskan tanda-tanda gizi buruk
5. Menjelaskan penilaian pertumbuhan fisik
6. Menjelaskan komplikasi
7. Menjelaskan penatalaksanaan Gizi buruk

III. Sasaran
Keluarga pasien yang mendampingi pasien dan pasien selama perawatan di
ruang Poli Anak

IV. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab
V. Kegiatan Penyuluhan
No Acara Waktu Kegiatan Respon Peserta Pelaksana
penyuluhan
1. Pembukaan 5 menit  Mengucap salam 1. Menjawab Moderator
dan terimakasih salam
atas kedatangan 2. Mendengarkan
para peserta. 3. Memperhatikan
 Memperkenalkan
diri dan apresiasi.

2 Pelaksanaan 15 o Menjelaskan 1. Mendengarkan Penyuluh


Menit pengertian gizi 2. Memperhatikan
buruk penjelasan
o Menjelaskan materi
penyebab gizi 3. Mencermati
buruk materi
o Menjelaskan
pentingnya gizi
seimbang
o Menjelaskan
tanda-tanda gizi
buruk
o Menjelaskan
penilaian
pertumbuhan
fisik
o Menjelaskan
komplikasi
o Menjelaskan
penatalaksanaan
Gizi buruk
3 Diskusi 25 Meminta peserta Mengajukan Moderator
Menit untuk mengajukan pertanyaan dan
penyuluhan
pertanyaan jika
belum jelas.

4 Penutup 5 Menit  Menyimpulkan 1. Memperhatikan Moderator


hasil penyuluhan. 2. Mendengarkan
 Memberi saran- 3. Menjawab
saran. salam
 Memberi salam dan
meminta maaf bila
ada kesalahan.
 Mengucapkan
terima kasih atas
perhatian dan
mengucapkan
salam

VI. Media
a. PPT
b. LCD
VII. Pengaturan Tempat
Keterangan:
: Observer : Moderator

: Peserta

: Meja peserta

: Pemateri

: Fasilitator

: Media Layar PPT

VIII. Pengorganisasian
Moderator :
Penyuluh :
Fasilitator :
Observer :
Notulen :

IX. Uraian Tugas


No Pengorganisasian Uraian
1. Moderator a) Membuka acara penyuluhan,
memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b) Menyebutkan kontrak waktu penyuluhan.
c) Memotivasi peserta untuk bertanya
d) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
e) Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh a) Menjelaskan materi penyuluhan dengan
jelas dan bahasa yang mudah dipahami oleh
peserta
b) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses penyuluhan
c) Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator a) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara
peserta
b) Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang
bertanya kepadanya.
c) Memotivasi peserta untuk bertanya materi
yang belum jelas
d) Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal
yang dirasa kurang jelas bagi peserta
4. Observer dan notulen a) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta,
serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan
jalannya proses penyuluhan. Mencatat
pertanyaan yang diajukan peserta
b) Mengamati perilaku verbal dan non verbal
peserta selama proses penyuluhan.
c) Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan
rencana penyuluhan
d) Menyampaikan evaluasi langsung kepada
penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan
rencana penyuluhan.
e) Mencatat pertanyaan dan jawaban dari
audience

X. Evaluasi
1. Struktur
a) Kesiapan materi
b) Kesiapan SAP
c) Kesiapan media: leaflet, Lembar Timbal balik
d) Peserta hadir di tempat penyuluhan minimal 10 orang
e) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
f) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Poli anak RSUD
Dr.Soetomo Surabaya
g) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya
2. Proses
a) Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan
b) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan oleh
penyaji
c) Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
d) Peserta mengajukan pertanyaan
e) Penyuluh, fasilitator dapat menjawab pertanyaan dari peserta
f) Suasana penyuluhan tertib dan tenang
g) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Hasil
1) Peserta yang datang 10 orang atau lebih
2) Acara dimulai tepat waktu
3) Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang disepakati
4) Peserta memahami materi yang disampaikan oleh penyaji
5) Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
pertanyaan dengan benar yang diajukan penyaji.
6) Peserta mampu menjawab minimal 3 dari sleuruh pertanyaan yang
diajukan oleh pemateri
MATERI
KONSEP GIZI KURANG PADA ANAK

1. Pengertian Gizi Kurang


Gizi (nutrition) adalah proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi (penyerapan)
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi
normal organ-organ, serta menghasilkan energi (Pudiastuti, 2011).
Gizi kurang atau kurang gizi (sering kali tersebut malnutrisi) muncul
akibat asupan energi dan makronutrien yang tidak memadai. Pada beberapa
orang kurang gizi juga terkait dengan defisiensi mikronutrien nyata ataupun
subklinis (Webster-Gandy, 2014).

2. Etiologi Gizi Kurang


Penyebab gizi kurang pada anak menurut Pudiastuti (2011), antara lain adalah:
a. Pola makan yang salah
Asupan gizi dari makanan sangat berpengaruh besar pada
pertumbuhan balita. Jumlah makanan yang dikonsumsi oleh balita harus
diperhatikan, pola makan yang salah dapat menyebabkan balita
mengalami gizi kurang.
b. Anak sering sakit dan perhatian yang kurang
Perhatian dan kasih sayang orang tua pada anak sangat dibutuhkan pada
masa perkembangan anak. Rendahnya perhatian dan kasih sayang
orang tua pada anak menyebabkan makan anak tidak terkontrol.
c. Infeksi penyakit
Adanya penyakit infeksi dapat memperburuk keadaan/ kondisi balita
terutama pada balita yang asupan gizinya tidak terkontrol dengan baik.
d. Kurangnya asupan gizi
Rendahnya asupan gizi pada anak menyebabkan anak mengalami gizi
kurang sehingga pertumbuhan tubuh dan otak anak terganggu.
e. Berbagai hal buruk yang terkait dengan kemiskinan
Status ekonomi yang terlalu rendah menyebabkan keluarga tidak mampu
memberikan asupan makanan yang cukup pada anak sehingga penyakit
mudah berkembang di tubuh anak.

3. Pentingnya gizi seimbang


1. Untuk pertumbuhan dan perkembangan
2. Meningkatkan potensi kecerdasan
3. Meningkatkan daya tahan tubuh

4. Tanda dan gejala kurang gizi


1) Badan Kurus
2) Rambut Tipis dan Mudah dicabut
3) Lemah pucat
4) Kulit kusam
5) Kaki, tangan dan sekitar mata bengkak.

5. Penilaian Pertumbuhan Fisik


a. Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometri ini meliputi pengukuran berat badan, tinggi
badan (panjang badan), lingkar kepala, dan lingkar lengan atas. Dalam
pengukuran antropometri terdapat dua cara dalam pengukuran yaitu
pengukuran berdasarkan usia dan pengukuran tidak berdasarkan usia,
diantaranya :
1) Pengukuran berat badan
Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan
semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang, otot, lemak,
organ tubuh, dan cairan tubuh sehingga dapat diketahui status keadaan
gizi atau tumbuh kembang anak.
2) Pengukuran tinggi badan
Pengukuran ini digunakan untuk menilai gangguan pertumbuhan dan
perkembangan anak.
3) Pengukuran lingkar kepala
Pengukuran lingkar kepala ini digunakan sebagai salah satu parameter
untuk menilai pertumbuhan otak. Penilaian ini dapat mendeteksi
secara dini apabila terjadi pertumbuhan otak mengecil yang abnormal
yang dapat mengakibatkan adanya retardasi mental atau pertumbuhan
otak membesar yang abnormal yang dapat disebabkan oleh
penyumbatan pada aliran cairan secebrospinalis.
4) Pengukuran lingkar lengan atas
b. Pemeriksaan fisik
Penilaian terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dapat juga
ditentukan dengan melakukan pemeriksaan fisik, melihat bentuk tubuh,
membandingkan bagian tubuh dan anggota gerak lainnya, serta memeriksa
lengan atas dan melihat warna rambut (Hidayat, 2008).

6. Komplikasi
a. Marasmus

Marasmus sering sekali terjadi pada bayi di bawah 12 bulan.


Terdapat beberapa tanda khusus pada marasmus ialah kurangnya (bahkan
tidak ada) jaringan lemak di bawah kulit (Forrester, T. E., A. V. Badaloo,
et al. 2012).. Sehingga seperti bayi yang memakai pakaian yang terlalu
besar ukurannya. Selain itu terdapat pula beberapa tanda khusus bayi
terkena marasmus, diantaranya:
1) Bayi akan merasa lapar dan cengeng.
2) Oedema (bengkak) tidak terjadi ( Escoda, S., H. Chappuy, et al. 2010)
3) Warna rambut tidak berubah.
4) Wajahnya tampak menua (old man/monkey face).
5) Atrofi jaringan, otot lemah terasa kendor/lembek ini dapat dilihat pada
paha dan pantat bayi yang seharusnya kuat dan kenyal dan tebal.
Pada marasmus tingkat berat, terjadi retardasi pertumbuhan, berat badan
dibanding usianya sampai kurang 60% standar berat normal. Sedikitnya
jaringan adipose pada marasmus berat tidak menghalangi homeostatis,
oksidasi lemak tetap utuh namun menghabiskan cadangan lemak tubuh.
Keberadaan persediaan lemak dalam tubuh adalah faktor yang menentukan
apakah bayi marasmus dapat bertahan/survive.

b. Kwashiorkor
Kwashiorkor bisanya terjadi pada anak usia 1-3 tahun. Pertumbuhannya
terhambat, jaringan otot lunak dan kendor (Manary, M. J., G. T. Heikens, et
al. 2009). Namun jaringan lemak dibawah kulit masih ada dibanding bayi
marasmus. Beberapa tanda khusus dari kwashiorkor adalah:
a) Rambut berubah menjadi warna kemerahan atau abu-abu, menipis dan
mudah rontok, apabila rambut keriting menjadi lurus.
b) Kulit tampak pucat dan biasanya disertai anemia.
c) Selalu ada oedema (bengkak), terutama pada kaki dan tungkai bawah.
Sifatnya “pitting oedema”. Bayi tampak gemuk, muka membulat (moon
face), karena oedema. Cairan oedema sekitar 5-20% dari jumlah berat
badan yang diperhitungkan dari penurunan berat badan ketika tidak
oedema lagi (pada masa penyembuhan).
d) Terjadi dispigmentasi dikarenakan habisnya cadangan energi atau protein.
Pada kulit yang terdapat dispigmentasi akan tampak pucat. Sering terjadi
dermatitis (radang pada kulit). Kulit mudah luka karena tidak adanya
tryptophan dan nicotinamide, meskipun kekurangan zinc bisa juga menjadi
penyebab dermatitis. Pada kasus kwashiorkor tingkat berat kulit akan
mengeras seperti keripik terutama pada persendian utama. Bibir retak-
retak, lidah pun menjadi lunak dan gampang luka.
e) Pada kwashiorkor, pengaruh terhadap sistem neurologi dijumpai adanya
tremor seperti Parkinson yang berpengaruh terhadap jaringan (cabang)
syaraf tunggal maupun syaraf kelompok pada otot. Seperti otot mata sering
terjadi terus berkedip, atau pada pita suara yang menghasilkan suara getar
serak/cengeng.
c. Marasmik – Kwashiorkor
Anak/bayi yang menderita marasmik-kwashiorkor mempunyai gejala
(sindroma) gabungan kedua hal di atas. Seorang bayi yang menderita
marasmus lalu berlanjut menjadi kwashiorkor atau sebaliknya tergantung dari
makanan/gizinya dan sejauh mana cadangan energi dari lemak dan protein
akan berkurang/habis terpakai.
7. Penatalaksanaan Gizi Kurang
Gizi kurang terjadi akibat kurangnya asupan gizi pada anak, yang bila tidak
ditangani secara cepat, tepat dan komprehensif dapat mengakibatkan terjadinya
gizi buruk. Perawatan gizi kurang dapat dilakukan dengan cara :
a. Terapi Kurang Gizi
Menurut Webster-Gandy (2012), ada bukti kuat yang menunjukkan
bahwa bantuan gizi mampu menambah asupan protein dan energi,
memperbaiki berat badan dan mengurangi penurunan berat badan
diantaranya adalah :
1) Penilaian
Disaat kurang gizi didiagnosis, penilaian gizi secara menyeluruh harus
dilakukan guna mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan
menjadi dasar terapi.
2) Akses makanan
Setelah penilaian, jelas terlihat bahwa diperlukan beberapa tindakan
nonteknis yang relatif mudah untuk membantu mereka yang kurang
gizi mendapat makanan yang sesuai.
3) Pemberian suplemen menggunakan makanan
Modifikasi dan/atau penyediaan makanan dan minuman
menggunakan bahan makanan yang sudah umum dapat meningkatkan
asupan energi dan zat gizi yang besar bagi banyak pasien. Langkah ini
relatif jelas dan lugas serta harus dicoba terlebih dulu sebelum
intervensi yang rumit dimulai. Status pasien harus rutin dipantau.
4) Pemberian suplemen menggunakan suplemen gizi khusus per oral
Suplemen gizi per oral siap-guna sering disebut sip feeds dapat
digunakan bersama fortifikasi makanan untuk menutupi kekurangan
jika seseorang tidak dapat mengasup cukup makanan.

Untuk mencukupi gizi seimbang terdapat 13 pesan-pesan dasar yaitu :


1. Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung semua zat yang
kita perlukan kecuali ASI.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah kebutuhan energi.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat kebutuhan
energi.
5. Gunakan garam beryodium.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
7. Berikan ASI saja sampai anak berumur 4 atau 6 bulan.
8. Usahakan makan pagi.
9. Minumlah air bersih yang cukup.
10. Olahraga atau kegiataan fisik secara teratur.
11. Hindari alcohol.
12. Makanlah makanan yang aman.
13. Baca label pada makanan yang dikemas.

b. Makanan bayi dan anak

ASI paling baik. Berikan bila mungkin sampai dengan umur 4 bulan atau 6
bulan tanpa makanan lain. Bila ASI saja bisa memberi pertumbuhan baik
sampai umur 4 bulan mulailah dengan makanan tambahan. Berilah dengan porsi
kecil saja, satu sendok teh untuk hari pertama. Bila sampai hari berikutnya tidak
terjadi diare atau muntah porsi ditambah. Demikian seterusnya tiap hari sampai
porsi tertentu.
MT bisa berupa bubur saring atau bubur susu. Membuat sendiri bubur
saring atau bubur susu :
 Bubur Saring : 1-2 sendok makan tepung beras/maizena ditambah satu gelas
air minum dan 1-2 sendok teh gula. Kemudian dimasak. Bisa ditambahkan
sedikit santan. Gula jawa bisa digunakan.
 Bubur Susu : sama cara membuatnya hanya saja satu gelas air diganti
dengan satu gelas susu.
Nilai gizi bubur susu tentu saja lebih baik daripada bubur saring. Bubur
susu tidak harus dengan tepung beras. Bisa dengan roti tawar. Bila malas
membuat kita bisa membeli dengan pilihan rasa.
Pada umur 6 bulan dimulai dengan bubur tim saring. Cara membuat tim
saring : daun bayam dan wortel keduanya dicincang. Hati ayam /sapi atau tempe
kedelai di lumatkan dan dimasak bersama. Bila sudah masak dimasukkan
kedalam bubur nasi dan terus dimasak, wortel dan bayam hingga lunak. Bagi
yang mempunyai blender dapat digunakan, yang tidak punya dapat disaring.
Semuanya dikerjakan secara higienis.
Hati ayam dan sapi dimasak tersendiri dahulu (direbus) kemudian
diparut. Fungsi bubur tim saring selain membiasakan bayi menerima makanan
makin padat, juga sebagai suplai zat besi karena pada umur 6 bulan persediaan
besi dalam tubuh bayi sudah habis.
Makin bertambah umur mendekati 1 tahun makanan ditingkatkan
menjadi bubur nasi atau nasi tim.
Seorang anak yang sulit makan bisa dicoba dengan memberikan
multivitamin dan mineral, mungkin saja ia kekurangan komponen enzim untuk
metabolisme karbohidrat dan protein.
Jadwal makan
Bila makan dan minum dimulai dari jam 6, kurang lebih 2 jam kemudian
diberi bubur saring atau bubur susu atau tim saring. Tiga jam kemudian diberi
susu lagi, 2 jam kemudian diberi makanan padat, 3 jam kemudian diberi susu
lagi, 2 jam kemudian diberi makanan padat, malam hari diberi susu lagi, buah
bisa diberikan 1 jam setelah minum susu.
Pemberian susu jangan berdekatan denagn makan atau sebaliknya,
makin muda usia anak maka kebutuhan energinya relatif makin tinggi
dibandingkan dengan orang dewasa.
Hal-hal yang membuat anak tidak nafsu makan :
1. Rasa makanan tidak cocok, tidak berselera.
2. Terlalau asyik dengan permainan.
3. Teralalu hiperaktif.
4. Kurang mendapat perhatian.
5. Ada masalah dengan giginya.
6. Ada masalah psikologis dengan temannya.
7. Cacingan.
8. Kekurangan vitamin.
9. Menderita suatu penyakit kronis.
REFERENSI
Forrester, T. E., A. V. Badaloo, et al. (2012). "Prenatal factors contribute to the emergence
of kwashiorkor or marasmus in severe undernutrition: evidence for the predictive
adaptation model." PLoS One 7(4): 30.

Manary, M. J., G. T. Heikens, et al. (2009). "Kwashiorkor: more hypothesis testing is


needed to understand the aetiology of oedema." Malawi Med J 21(3): 106-107.

Pudiastuti, Ratna Dewi. 2011. Waspadai Penyakit pada Anak. Jakarta : PT Indeks

Suriadi & Rita Yuliani. 2010. Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta : CV Sagung Seto

Webster-Gandy, Joan. 2014. Gizi & Dietetika. Jakarta : EGC


DAFTAR HADIR PESERTA PKRS

Ruang : Poli Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya


Tanggal :
Waktu : 07.00-08.00 WIB
No Nama TTD
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN
PENYULUHAN KESEHATAN
“GIZI BURUK PADA ANAK”
DI RUANG POLI ANAK RSUD DR. SUTOMO SURABAYA
No Struktur Penilaian Keterlaksanaan (Sesuai dengan
Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Kriteria Struktur
1 Kesiapan Materi
2 Kesiapan SAP
3 Kesiapan media: Leaflet , LCD, dan
proyektor
4 Kehadiran peserta penyuluhan (min. 10)
5. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
oleh mahasiswa
6. Penyelenggaraan penyuluhan
dilaksanakan di Ruang Poli anak RSUD
Dr.Soetomo Surabaya
7 Pengorganisasian penyelenggaran
penyuluhan dilakukan pada hari
sebelumnya
Kriteria Proses
Pembukaan:
1 Membuka acara dengan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Kontrak waktu
4 Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
5 Menyebutkan materi penyuluhan
6 Memperikan pertanyaan sebelum
penyajian materi dengan membagikan
kuesioner
No Struktur Penilaian Keterlaksanaan (Sesuai dengan
Hasil yang Ingin Dicapai)
Ya Tidak
Pelaksanaan:
7 Penyampaian materi penyuluhan
8 Memberikan kesempatan kepada sasaran
penyuluhan untuk mengajukan
pertanyaan mengenai materi yang
disampaikan
9 Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
peserta penyuluhan
10 Peserta antusias dalam mengikuti
penyuluhan
11 Memberikan pertanyaan atau post test
dengan kuesioner
12 Menyampaikan hasil tes yang telah
diberikan
13 Moderator penyimpulkan hasil
penyuluhan
14 Membagikan leaflet
15 Ucapan terimakasih kepada peserta
16 Menutup acara dengan salam
Kriteria Hasil
17 Peserta yang hadir  10 orang
18 Acara dimulai tepat waktu
19 Peserta mengikuti acara sesuai dengan
aturan yang disepakati
20 Peserta memahami materi yang telah
disampaikan dan menjawab pertanyaan
dengan benar
LEMBAR NOTULEN

Kegiatan : Penyuluhan
Topik : Gizi buruk pada anak
Hari/Tanggal :
Tempat : Ruang Poli anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Waktu : 07.00-08.00 WIB
Jam Kegiatan Diskusi
1. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

3. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
Jam Kegiatan Diskusi
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Nama Penanya............................................................................................................
Pertanyaan...................................................................................................................
....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawaban.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Surabaya,
Notulen

(..................................................)

Anda mungkin juga menyukai