Anda di halaman 1dari 7

SOAL DAN JAWABAN TUGAS UTS KEPERAWATAN BENCANA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Bencana

Dosen pengampu : Ns.Susi Nurhayati S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh:

Nova Yunita Handiyani 1603060

PROGRAM STUDI S-I KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

SEMARANG

2019
SOAL MATA AJAR : KEPERAWATAN BENCANA

KODE MA : KEP679

PETUNJUK:

1. Jawaban dikumpulkan paling lambat tanggal Rabu, 24 April 2019 jam 12.00 WIB
2. Jawaban diketik dengan huruf Times New Roman font 12.
3. Jawaban maksimal 7 halaman.
4. Tuliskan daftar pustaka yang memenuhi kaidah penulisan APA. Daftar pustaka yang
diperbolehkan adalah Buku cetak dengan ISBN, Jurnal dan ebook.
5. Segala macam bentuk plagiat DILARANG dan akan diberikan SANKSI KERAS bila
melakukannya. Bila ditemukan kesamaan pembuatan jawaban, maka TIDAK DI
NILAI.

KASUS SKENARIO:

Anda seorang Perawat sedang bertugas di unit gawat darurat sebuah Rumah Sakit, anda
mendapatkan telpon dari atasan yang menginformasikan telah terjadi kecelakaan lalu lintas
karena menghindari tanah longsor di dekat Rumah Sakit Anda dan Anda ditugaskan ketempat
kejadian untuk melakukan triase. 4 menit kemudian anda sampai ditempat kejadian, ternyata
sebuah minibus dengan 5 orang penumpang menabrak batu besar yang turun dari dataran
tinggi diatasnya. Menurut informasi dari saksi mata kecepatan minibus tersebut sekitar 100
km/ jam. Korban teridentifikasi sebagai berikut :

Korban A ; laki laki umur 45 tahun, pengemudi minibus, tanpa sabuk pengaman pada saat
kejadian. Nampak menghantam kaca depan mobil. Pada saat diberiksa tampak sesak nafas
berat dan pucat. Mengalami perlukaan berat di daerah maksilo-facial, banyak darah di daerah
wajah, keluar darah dari mulut dan hidung. Tampak jejas di daerah dada. Tanda-tanda vital :
nadi 120 kali/ menit, pernafasan 40 kali/ menit GCS 8.

Korban B : Perempuan berumur 38 tahun, berada 9 meter dari minibus, tampak terpental
keluar dari dalam mobil. Pada saat anda temukan pasien dalam keadaan sadar, pasien

2
mengeluh sangat nyeri di daerah perut. Pada saat anda palpasi teraba krepitasi di daerah
panggul. Tanda-tanda vital : nadi 140 kali/ menit, kecil serta akral terasa dingin, pernafasan
24 kali/ menit, GCS 15.

Korban C : Laki-laki umur 48 tahun, anda temukan berada di belakang jok mobil. Pada saat
anda periksa nampak sangat sesak, dan hanya berespon bila diajak bicara. Perlukaan yang
nampak, ada ekskoriasi di daerah wajah, dada dan abdomen. Bising nafas tidak terdengar
pada paru sisi kiri dan pada abdomen ada nyeri tekan. Tanda-tanda vital : nadi 140 kali/
menit, kecil serta akral terasa dingin, pernafasan 35 kali/ menit, GCS 14.

Korban D : Perempuan umur 25 tahun, ditemukan di tempat duduk belakang dalam keadaan
histeris dan mengeluh nyeri perut. Ternyata perempuan tesebut sedang hamil 8 bulan dan
nampaknya akan partus. Ada perlukaan ekskoriasis daerah wajah dan abdomen. Tanda-tanda
vital : nadi 96 kali/ menit, besar, respirasi 25 kali/ menit, GCS 15.

Korban E : Anak laki-laki umur 6 tahun, ditemukan diatas minibus, dan hanya berespon saat
diajak bicara. Dari hasil pemeriksaan nampak ekskoriasi di seluruh tubuh serta tungkai kanan
tampak angulasi. Banyak keluar darah dari mulut dan hidung. Tanda-tanda vital : nadi150
kali/ menit, kekuatan sedang, respirasi 35 kali/ menit, GCS 12.

PERTANYAAN
1. Bagaimana penanggulangan bencana tanah longsor yang dilakukan secara terpadu
pada kasus diatas ?
Jawaban :
 Tidak membuat sawah di lereng
 Tidak mendirikan bangunan ditebing
 Tidak menebang pohon di lereng
 Tidak memotong tebing secara tegak lurus
 Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai
 Melakukan upaya preventif
 Membuat terasering
 Melakukan penyeluhan kepada masyarakat
 Selalu waspada apabila hujan turun deras
2. Apa aspek etik dan legal dalam perawatan bencana pada kasus diatas ?

3
Jawaban :
1. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
2. Peraturan pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan
penanggulangan Bencana.
3. Peraturan pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan pengelolaan
Bantuan Bencana.
4. Peraturan mentri Dalam Negri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman
Organisasi dan tata kerja BPBD Pasal 35
• Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan pertama, perawat
dapat melakukan tindakan medis dn pemberian obat sesuai degan
kompetensinya.
• Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
menyelamatkan nyawa klien dan mencegah kecacatan lebih lanjut.
• Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
perawat sesuai dengan hasil evaluasi berdasarkan keilmuannya.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai keadaan darurat sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan mentri.
5. UU KESEHATAN (UU No. 36 Thn 2009)
• (63) Pengobatan dan perawatan menggunakan ilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan.
• Psl 32: Pada kondisi darurat pelayanan kesehatan diberikan tanpa uang
muka .
• Psl 53 (3):pelayanan kesehatan hrs mendahulukan pertolongan
penyelamatan nyawa pasien dibandingkan kepentingan lainnya
• Psl 58 (3): tuntutan ganti rugi tidak berlaku jika utk menyelamatkan nyawa
dalam keadaan darurat.
• Psl 82; 83: pelayanan pada kondisi darurat dan bencana .
6. UU Rumah Sakit (UU No 44 Thn 2009)
• Psl 29: memberikan yan gadar dan bencana sesuai dgn kemampuan
pelayanannya.
• Psl 29: Memberikan yan gadar tanpa uang muka.
• Psl 34: hak pasien.
7. UU No 38 Th 2014

4
• PASAL 28 (AYAT 3): Praktik keperawatan didasarkan pada: kode etik,
standar pelayanan, standar profesi, dan SOP
• PASAL 35:
(1) Dalam kondisi darurat perawat dapat melakukan tindakan medis dan
pemberian obat sesuai kompetensinya .
(2) Tujuan menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan lebih lanjut .
(3) Keadaan darurat merupakan keadaan mengancam nyawa atau
kecacatan .
(4) Keadaan darurat ditetapkan oleh perawat dengan hasil evaluasi
berdasarkan keilmuannya .

3. Kenali apa yang dapat anda lakukan dalam menyelesaikan masalah primer yang
membutuhkan penanganan
Jawaban :
Mengkaji permasalahan yang ada : seperti pengkajian pada pasien dengan ABCDE
(Air Way, Breathing and Ventilation, Circulation, Disability, Exposure). tanda tanda
vital setiap korban bencana, segera menghubungi Unit pelayanan gawat darurat
terdekat, pindahkan pasien ke tempat yang aman.
1. Pada korban E melakukan pengkajian primery survey A,B,C,D
Airway : sumbatan jalan nafas darah keluar dari mulut dan hidung.
Briting : pola nafas terganggu pasie bernafas berat dan terlihat pucat.
Disability : tingkat kesadaran menurun.
4. Tuliskan prioritas pasien menurut Anda, untuk penanganan lebih lanjut dengan
menuliskan nomor 1 – 5 (dengan # 1 prioritas pasien dan # 5 prioritas terendah).
Jawaban :
1. Korban E-C-A-D-B
5. Jelaskan secara singkat alasan anda dalam menentukan prioritas pasien tersebut
Jawaban :
1. Korban E pengkajian : premiary survey A gangguan jalan nafas keluar darah
dari mulut dan hidung, B pola nafas terganggu RR 35x/mnt.
2. Korban A pengkajian : premiary survey terganggu A,B dan D gangguan jalan
nafas, gangguan pola nafas dan penurunan tingkat kesadaran.

5
3. Korban C pengkajian : A,B,C tidak ada gangguan hanya saja di bagian
sekunder survey pemeriksaan dada dan abdomen sehingga tidak menjadian
korban prioritas dan bias di kelompokan pada triase hijau.
4. Korban D masuk dalam pengelompokan/katagori beresiko bencana dan dari
dari kasus diatas harus segera ditolong karna diperkirakan sudah mau partus.
5. Korban B pengkajian : preymery survey A,B,C tidak ada gangguan di
sekunder survey di bagian pemeriksaan abdomen dan bias dikelompokan pada
triase hijau.

6
DAFTAR PUSTAKA
Amni Zarkasyi ahman.kapasitas daerah banjarnegara dalam penanggulangan bencana alam
tanah longsor.2017.Jurnal Ilmu Sosial.
Undang-undang No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulan Bencana.
Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang penyelenggaraan penanggulangan Bencana.
Peraturan pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan pengelolaan Bantuan
Bencana.
Peraturan mentri Dalam Negri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan tata
kerja BPBD Pasal 35.

Anda mungkin juga menyukai