Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Di SUSUN OLEH :
KELOMPOK 7A

1. Novi Triani Telaumbanua (032018007)


2. Nadya Juliana Hasugian (0320180 )
3. Praskah Indah Saragih (0320180 )
4. Pricillia Madeleine Zebua (032018028)
5. Ratna Juli Syas Kristin Laia (032018029)
6. Nelly Verawaty Sitinjak (032018030)

STIKes SANTA ELISABETH MEDAN


T.A 2019/2020
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna
berkatdan rahmatnya, kami dapat menyusun serta menyajikan makalah
komunikasi yang berisi tentang teknik teknik komunikasi terapeutik sebagai
salah satu tugas kuliah. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurakan
makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah dan tugas
selanjutnya.
Kami juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca
dalam memahami maksud kami.

Medan 10 September 2019

Kelompok 7

Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB 2 Tinjauan Teoritis
Definisi ...................................................................................................... 2
Tujuan ........................................................................................................ 2
Teknik Komunikasi Terapeutik.................................................................. 2
BAB 3 Penutup
Kesimpulan ................................................................................................ 7
Saran .......................................................................................................... 7
Daftar Pustaka .......................................................................................... 8

ii

BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk
membantu klien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan psikologis, dan
belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain (Northouse 1998).

Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi sangat penting karena


komunikasi merupakan alat dalam melaksanakan proses keperawatan. Dalam asuhan
keperawatan, komunikasi ditujukan untukmengubah perilaku klien dalam mencapai
tingkat kesehatan yang optimal (Stuart G.W., 1998)

Banyak yang mengira atau berpendapat bahwa komunikasi terapeutik identik


dengan senyum dan bicara lemah lembut. Pendapat ini tida salah tetapi mungkin
terlalu menyederhanakan arti dari komunikasi terapeutik itu sendiri, karena inti dari
komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan untuk tujuan terapi.

1.2 Tujuan
1.2.2 Tujuan Umum
Perawat mampu menerapkan teknik teknik dalam komunikasi terapeutik.
1.2.3 Tujuan Khusus
2. Perawat mampu menjadi pendengar aktif
3. Perawat mampu menerima informasi dengan baik
4. Perawat bisa meyakinkan klien
5. Perawat mampu menjadi educator bagi klien

ii

BAB 2
Tinjauan Teori

2.1 Teknik Teknik Komunikasi Terpeutik


Beberapa teknik komunikasi teraupetik yang harus dipelajari oleh perawat ataupun orang-
orang yang terlibat didunia kesehatan, adalah :

1. Menjadi pendengar aktif


Seorang perawat ataupun orang-orang yang berada didalam dunia kesehatan, harus
mampu untuk menjadi pendengar yang aktif. Menjadi pendengar yang aktif disini
adalah memiliki konsentrasi dan perasaan yang baik dengan menggunakan seluruh
indra dengan tujuan untuk menerima segala jenis keluhan, komplain, aduan ataupun
protes dari setiap pasien. Cara untuk menjadi pendengar yang aktif antara lain adalah

 Membuat kontak mata dengan pasien dan berusaha menatap wajah pasien ketika
pasien berbicara
 Jangan melalukan gerakan yang tidak diperlukan, tapi lakukanlah gerakan ketika
kamu merasa pasien butuh dipegang. Seperti misalnya dengan mengusap tangan,
mengusap wajah atau menggenggam tangan pasien.
 Berikan jawaban setiap pasien bertanya, misalnya dengan langsung berbicara atau
hanya sekedar menggerakkan kepala pertanda kamu mendengarkan pasien.
 Hadapkan atau arahkan tubuh kepada pasien, dan usahakan untuk tidak
membelakangi pasien ketika berbicara

2. Menerima informasi 
Menerima informasi merupakan sebuah langkah yang bertujuan untuk mendukung
segala informasi yang kamu terima dari pasien. Beberapa cara ataupun langkah-
langkah yang harus kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa kamu menerima
informasi dari pasien adalah :

 Ketika pasien bertanya, maka jawablah pertanyaan pasien tersebut sesuai dengan
pengetahuan kamu. Pada saat kamu menjawab pertanyaan pasien, maka disitu
kamu sudah melakukan klarifikasi apakah kamu mengerti dengan pertanyaannya
atau tidak. Jika mengerti, maka cobalah untuk menjawab pertanyaannya.
 Usahakan untuk tetap fokus pada topik yang dimulai oleh pasien, dan kembalikan
pembicaraan ketika kamu merasa bahwa pasien sudah tidak membahas topik yang
utama tadi.
 Lakukanlah observasi terhadap pasien, misalnya dengan mengamati tingkah laku,
gerak gerik, ekspresi wajah hingga cobalah untuk memahami perasaan pasien.

3. Menawarkan informasi
Menawarkan informasi kepada pasien bertujuan untuk melatih respon dan kecakapan
pasien untuk mendengarkan perawatnya. Kamu dapat menawarkan informasi kepada
pasien dengan mengatakan bahwa :

 Kamu akan mencari tahu jawaban atas pertanyaannya


 Kamu akan memfasilitasi komunikasi dengan dokter
 Atau ketika ada informasi yang harus kamu tutupi, maka cobalah untuk
memberikan informasi yang dapat menenangkan diri pasien

4. Diam

Ketika pasien sedang berbicara, maka usahakanlah untuk tidak berbicara dengan orang
lain, atau bahkan diamlah sesaat dan dengarkan seluruh informasi yang diberikan oleh
pasien. Ketika kamu diam pada saat pasien berbicara, maka pasien akan merasa bahwa
kamu mau menunggu dirinya selesai berbicara dan dia akan merasa dihormati. Tapi, diam
juga tidak boleh kamu lakukan terlalu lama karena akan membuat pasien menjadi
khawatir kepada kamu. Bisa jadi, pasien akan merasa kamu menutup-nutupi sesuatu dari
dirinya sehingga Ia menjadi cemas.

5. Meyakinkan 
Meyakinkan merupakan sebuah cara ataupun kemampuan perawat untuk memberikan
keyakinan kepada seorang pasien, baik melalui ekspresi wajah, perkataan, hingga
pandangan mata. Dengan mempelajari teknik terapeutik yang satu ini, maka seorang
perawat akan mampu untuk menenangkan dan membuat pasien nyaman meskipun
sebenarnya perawat sedang menutup-nutupi sesuatu tentang diri atau kondisi pasien.

6. Menyimpulkan
Ketika berkomunikasi dengan pasien, maka perawat juga harus mampu untuk
menyimpulkan informasi yang disampaikan oleh pasien. Selain itu, perawat harus mampu
untuk mengambil point penting dari percakapan tersebut dan mengklarifikasinya kepada
pasien dengan kesimpulan yang telah dibuat. Perawat yang mampu menyimpulkan setiap
informasi dari pasien dengan baik, maka akan memberikan sebuah 

7. Memberi penghargan

Teknik yang selanjutnya yang harus dipelajari oleh seorang perawat adalah mencoba
untuk mampu memberikan penghargaan ketika percakapan atau komunikasi sudah
berakhir. Misalnya dengan memberikan semangan atau memberikan respon-respon yang
sepertinya diharapkan oleh pasien. Dengan memberikan penghargaan kepada pasien,
maka pasien akan merasa dihargai, dihormati dan dirawat dengan baik

8. Membuka komunikasi
Ketika seorang pasien ingin menyampaikan sebuah informasi, namun Ia masih ragu untuk
mengutarakannya, maka seorang perawat harus mampu untuk membuka komunikasi.
Membuka komunikasi akan membuat komunikasi yang terjadi memiliki sifat terbuka dan
tidak ada saling tutup menutupi, sehingga pasien akan secara terus terang dan berkata
jujur untuk memberikan seluruh informasi kepada perawat yang merawatnya. Membuka
komunikasi bisa dengan melakukan beberapa cara seperti :

 Mendorong pasien untuk meneruskan komunikasi


 Menunjukkan sikap bahwa kamu selaku perawat mau mendengarkan dirinya
 Memotivasi diri pasien untuk terbuka dan membuka diri
 Mendominasi komunikasi dengan tujuan untuk memancing respon pasien 

9. Menempatkan waktu dengan tepat

Teknik komunikasi terapeutik yang berikutnya yang juga harus dipelajari oleh seorang
perawat adalah menempatkan atau memposisikan waktu berkomunikasi dengan tepat. Hal
ini akan berguna untuk pasien dan perawat yang berkomunikasi untuk dapat lebih bisa
bertukar informasi. Beberapa cara yag bisa dilakukan misalnya :

 Klarifikasi waktu kejadian antara satu kejadian dengan kejadian lain


 Mengeksplorasi ingatan pasien untuk dapat mengeluarkan informasi yang penting
 Meyakinkan, memberikan dukungan serta memberikan nasehat yang berguna
untuk menggali informasi dari pasien
 Membuat jadwal komunikasi dengan pasien hingga kepada melihat ekspresi
pasien untuk menentukan apakah waktu komunikasi sudah tepat atau belum

4
10. Mendukung deskripsi dari persepsi
Mendukung deskripsi dari persepsi yang ada pada diri pasien juga sangat berguna untuk
menjalin komunikasi yang baik. Caranya adalah dengan meminta izin kepada pasien untuk
menyampaikan pendapat kamu tentang tentang apa yang diutarakan oleh pasien hingga
menanyakan apa yang dirasakan pasien dan bagaimana perbedaan perasaan yang dirasakan
oleh pasien. Selain itu, kamu juga bisa melakukan beberapa cara lain seperti :

 Merefleksikan diri menjadi seorang pasien ketika pasien butuh sebuah jawaban
 Mengeksplorasi masalah yang dialami pasien secara mendalam dan menyeluruh
 Menunjukkan realita atau kenyataan yang terjadi dengan memberikan informasi yang
tidak menyakiti pasien (baca juga : Model Komunikasi DeFleur)

11. Menunjukkan keraguan


Kadang kala, terlalu percaya diri dengan sebuah jawaban juga akan mempengaruhi
pandangan seseorang. Itulah sebabnya, ketika melakukan komunikasi terapeutik, diperlukan
sikap yang menunjukkan keraguan didalam diri seorang perawat. Ketika kamu ragu untuk
memberikan sebuah jawaban, berusahalah untuk bersikap dengan tenang dan berikan
jawaban yang menurut kamu benar dengan sangat hati-hati. Hal ini akan berguna untuk
memberikan pandangan bahwa kamu menjawab pertanyaan pasien secara realistis

12. Melihat kondisi dan situasi


Teknik yang berikutnya yang harus dipelajari oleh perawat dalam menjalankan komunikasi
terapeutik adalah cara atau kemampuan untuk melihat kondisi dan situasi yang dialami oleh
pasien. Dengan kemampuan tersebut, seorang perawat akan mampu untuk menjelaskan
pikiran dan informasi yang diberikannya. Caranya bisa dengan melakukan beberapa hal
seperti :

 Melakukan pencarian informasi yang tepat dan memberikan pengertian dengan baik
dan benar terhadap informasi yang disampaikan
 Memverbalisasaikan apa yang diucapkan oleh pasien baik mengenai anjuran, saran,
kritik ataupun motivasi
 Mempertimbangkan segala sesuatunya mulai dari risiko, keuntungan serta dampak
informasi yang diberikan

13. Menterjemahkan pesan


Seorang perawat harus mampu untuk mengidentifikasi dan menerjemahkan informasi yang
diberikan oleh seorang pasien. Ketika seorang perawat mampu untuk melakukan hal ini,
maka perawat akan mampu untuk mengidentifikasikan perasaan pasien mengenai topik yang
sedang dibicarakan. Caranya dapat dengan melakukan beberapa hal seperti :

 Mendukung pandangan pasien


 Mengajak pasien untuk berkolaborasi
 Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mendapatkan jawaban alternatif
 Membaca pesan atau informasi bahkan statmen yang diucapkan oleh pasien

14. Membatasi diri


Membatasi diri merupakan sebuah hal yang wajar ketika terjadi sebuah komunikasi, tidak
terkecuali dengan komunikasi terapeutik. Membatasi diri bagi seorang perawat adalah dengan
menjaga informasi yang keluar berkaitan dengan kondisi pasien, dengan mempertimbangkan
beberapa hal yang mungkin saja dapat memperburuk keadaan pasien. Contohnya adalah
ketika pasien ingin membuka informasi mengenai suatu penyakit yang Ia derita dan ingin
mengetahui penyakit apa yang Ia derita tersebut, maka sebisa mungkin perawat dapat
mengalihkan pembicaraan ke topik yang lain dengan tujuan untuk menjaga perasaan dan
kondisi tubuh pasien. 

15. Mendekatkan diri dengan pasien


Dengan mendekatkan diri kepada pasien, maka perawat telah menunjukkan sebuah
penghormatan terhadap pasien. Ketika itu dilakukan, pasien juga akan merasa bahwa perawat
ingin terlibat dan masuk kedalam diri pasien. Cara utama dari teknik yang satu ini adalah
dengan sesering mungkin mengajak pasien untuk berkomunikasi dan sering menanyakan
kabar pasien

16. Memberikan humor


Memberikan humor atau bahan bercandaan adalah salah satu hal terpenting yang harus bisa
dipelajari dan diaplikasikan oleh seorang perawat. Sebuah bahan bercandaan yang berhasil
membuat pasien tertawa akan menunjukkan sebuah keberhasilan perawat dalam memberikan
ketenangan dan kebahagiaan bagi pasien

17. Mendidik
Teknik teraupetik yang terahir adalah dengan mendidik pasien. Dengan berusaha mendidik
pasien untuk mengikuti anjuran dokter, meminum obat dengan teratur ataupun melakukan
terapi yang seharusnya dijalani tentunya akan membuat pasien merasa diperhatikan.
Mendidik pasien juga akan memberikan timbal balik yang baik bagi perawat untuk dapat
berkomunikasi dengan pasien-pasien yang lain. Selain itu, mendidik pasien untuk mengikuti
seluruh proses perawatan yang ada akan membuat pasien lebih tenang dan lebih yakinItulah
tadi 17 teknik komunikasi terapeutik yang dapat kami jelaskan pada artikel kali ini, semoga
penjelasan diatas dapat memberikan pengetahuan dan dapat menjadikan kamu sebagai
perawat yang lebih baik dan lebih berkompeten lagi.

6
BAB 3
Penutup

3.1 Kesimpulan
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau
dirancang untuk tujuan terapi. Seorang perawat dapat membantu klien
mengatasi masalah yang dihadapinya melalui komunikasi
3.2 Saran
Kelompok mengharapkan, kiranya makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi para pembaca terutama mahasiswa/i kesehatan.dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari hari

7
Daftar Pustaka

Suryani. 2005. Komunikasi Terapeutik. Jakarta : EGC


Sasmito P. 2018. Penerapan Teknik Komunikasi Terapeutik Oleh Perawat Pada Pasien. Vol.
11 No. 2

Anda mungkin juga menyukai