Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN KEPERAWATAN

“ MAKP (Model Asuhan Keperawatan Profesional) Primer ”

DOSEN PEMBIMBING :
Nurul Hikmatul Qowi, S.Kep., Ns., M. Kep
Disusun Oleh Kelompok 3 :
1. Anggita Novia Villasari (1802012638)
2. Rista Nur Ayuni (1802012633)
3. Khanifatur Rosyidah (1802012619)
4. Mega Marhaenis Putri B (1802012616)
5. Enik Setyorini (1802012607)
6. Elly Ulfiatin (1802012637)
7. Qurroti Ayunin Eka S (1802012611)
8. Satya Galih Wahyu Pangestu (1802012665)
9. Bagus Andika Lintang P (1802012645)
10. Titis Dwi Fera Wijayanti (1802012634)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan serta Rahmat
dan Karunia -Nya sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
”MAKP Primer“ dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritikan dan saran dari pembaca untuk makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar – besarnya.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan tugas
Manajemen Keperawatan Program Studi Sarjana Keperawatan di Universitas
Muhammadiyah Lamongan. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak
mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu ,penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu:
1. Drs. H. Budi Utomo, M.Kes, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan.
2. Arifal Aris, S. Kep.,Ners., M.Kes, Selaku Dekan Universitas Muhammadiyah
Lamongan.
3. Suratmi,S.Kep.,Ns,M.Kep, Selaku Kaprodi S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Lamongan
4. Nurul Hikmatul Qowi, S. Kep., Ns., M. Kep Selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah
Manajemen Keperawatan, Yang Telah Memberikan Petunjuk, Saran, Dorongan Moral
Selama Penyusunan Makalah
5. Teman-Teman Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Lamongan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas semua amal
kebaikannya yang diberikan. Penulis menyadari makalah ini masih banyak
kekurangan, untuk itu segala kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan, akhir penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bai penulis
khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.
Lamongan, 09 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................4
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................6
2.1 PENGERTIAN............................................................................................................................6
2.2 KONSEP DASAR TEORI...........................................................................................................6
2.3 SISTEM KEPERAWATAN PRIMER........................................................................................7
2.4 KARAKTERISTIK MODALITAS KEPERAWATAN PRIMER...............................................7
2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PRIMER.......................................................8
2.6 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KEPERAWATAN PRIMER...........................................9
BAB III................................................................................................................................................10
NASKAH ROLEPLAY.......................................................................................................................10
BAB IV...............................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
4.1 KESIMPULAN.........................................................................................................................11
4.2 SARAN.....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan
prioritas utama dalam pengembangan Keperawatan di masa depan. Hal ini berkaitan
dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan
setiap perubahan yang terjadi di Indonesia.
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen mencakup kegiatan
koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan.
Manajemen keperawatan merupakan proses bekerja melalui anggota staf untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Proses manajemen keperawatan
sejalan dengan keperawatan sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan
keperawatan secara profesional, sehingga diharapkan keduanya saling menopang
(Nursalam 2007, Edisi2).
Model asuhan keperawatan professional (MAKP) adalah suatu kerangka
kerja yang mendefinisikankeempat unsur : standar, proses keperawatan, pendidikan
keperawatan dansistem MAKP. Dalam menetapkan suatu model maka keempat hal
tersebutharus menjadi bahan pertimbangan, karena merupakan sebagai suatu
kesatuanyang tidak dapat dipisahkan. Sebagai seorang perawat professional kita
harus bisa menetukan model mana yang harus dipilih dalam menyelesaikan
suatumasalah keperawatan agar meningkatkan kepuasan pasien dan
meningkatkankinerja perawat. Adapun beberapa model MAKP yaitu Case Method,
Fungsional , Team, Modular, Alokasi Pasien, Primer, Case Management.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Pengertian dari MAKP Primer ?
2. Bagaimana Konsep Dasar Teori MAKP Primer ?
3. Bagaimana Sistem Keperawatan Primer ?
4. Bagaimana Karakteristik Modalitas Keperawatan Primer ?
5. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Metode Primer ?
6. Apa saja Keuntungan dan Kerugian Keperawatan Primer ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari MAKP Primer
2. Untuk Mengetahui Konsep Dasar Teori MAKP Primer
3. Untuk Mengetahui Sistem Keperawatan Primer
4. Untuk Mengetahui Karakteristik Modalitas Keperawatan Primer
5. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Metode Primer
6. Untuk Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Keperawatan Primer
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN
Metode ini pertama kali diperkenalkan di Inggris oleh Lydia Hall (1963) ini
merupakan sistem dimana seorang perawat bertanggung jawab selama 24 Jam sehari, 7
hari per minggu,ini merupakan metode yang memberikan perawatan secara
komprehensif, individual dan konsisten. Metode keperawatan primer membutuhkan
pengetahuan keperawatan dan keterampilan manajemen. Perawat primer mempunyai
tugas mengkaji dan membuat prioritas setiap kebutuhan pasien, mengidentifikasi
diagnosa keperawatan, mengembangkan rencana keperawatan, dan mengevaluasi
keefektivitasan perawatan. Sementara perawat yang lain menjalankan tindakan
keperawatan, perawat primer mengkoordinasi perawatan dan menginformasikan tentang
kesehatan pasien kepada perawat atau tenaga kesehatan lainnya. Keperawatan Primer
melibatkan semua aspek peran profesional, termasuk pendidikan kesehatan, advokasi,
pembuatan keputusan, dan kesinambungan perawatan. Perawat primer merupakan
manager garis terdepan bagi perawatan pasien dengan segala akuntabilatas dan tanggung
jawab yang menyertainya. Perawat primer dan perawat asosiat dalam MAKP (metode
primary team) yang dilaksanakan di ruangan.

2.2 KONSEP DASAR TEORI


Menurut Gillies (1986) perawat yang menggunakan metode keperawatan primer
dalam pemberian asuhan keperawatan disebut perawat primer (primary nurse). Pada
metode keperawatan primer terdapat kontinutas keperawatan dan bersifat komprehensif
serta dapat dipertanggung jawabkan, setiap perawat primer biasanya mempunyai 4 – 6
klien dan bertanggung jawab selama 24 jam selama klien dirawat dirumah sakit.
Perawat primer bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi dan koordinasi dalam
merencanakan asuhan keperawatan dan juga akan membuat rencana pulang klien jika
diperlukan. Jika perawat primer sedang tidak bertugas, kelanjutan asuhan akan
didelegasikan kepada perawat lain (associate nurse).
MPKP metode primer yaitu pemberian askep yang ditandai dengan keterikatan
kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk
merencanakan, melakukan dan mengkoordinasikan askep selama pasien dirawat.
Konsep dasar :
Ada tanggung jawab dan tanggung gugat
Ada otonomi
Ada keterlibatan pasien dan keluarganya
Ketenagaan :
Setiap perawat primer adalah perawat bed. Side
Beban kasus pasien maksimal 6 pasien untuk 1 perawat.
Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal.
Perawat profesional sebagai primer dan perawat non profesional sebagai asisten.

2.3 SISTEM KEPERAWATAN PRIMER


Sistem keperawatan primer Yaitu pengorganisasian pelayanan/asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh satu orangregistered nurse sebagai perawat primer
yang bertanggung jawab dalam asuhan keperawatan selama 24 jam terhadap klien yang
menjadi tanggung jawabnya mulai dari masuk sampai pulang dari rumah sakit. Apabila
perawat primer/utama libur atau cuti tanggung jawab dalam asuhan keperawatan klien
diserahkan pada teman kerjanya yang satu level atau satu tingkat pengalaman dan
keterampilannya (associate nurse).
Metode penugasan yang paling dipuji dan dipraktikkan saat ini adalah
keperawatan primer. Ini adalah perluasan dari prinsip desentralisasi autoritas, autoritas
primer untuk semua keputusan tentang proses keperawatan dipusatkan pada individu
perawat profesional. Perawat primer ditugaskan untuk merawat kebutuhan total pasien
selama waktu tinggal di rumah sakit.
Tanggung jawab mencakup periode 24 jam, dengan perawat kolega yang
memberikan perawatan bila perawat primer tidak ada. Perawatan yang diberikan
direncanakan dan ditentukan secara total oleh perawat primer. Marram, Schlegel, dan
Bevis menyatakan, “keperawatan primer adalah distribusi keperawatan sehingga
perawatan total individu adalah tanggung jawab seorang perawat, bukan beberapa
perawat.” Mereka mengindikasikan autonomi menjadi kunci pada pengembangan
keperawatan profesional.

2.4 KARAKTERISTIK MODALITAS KEPERAWATAN PRIMER


1. Perawat primer mempunyai tanggung jawab untuk asuhan keperawatan pasien
selama 24 jam sehari, dari penerimaan sampai pemulangan.
2. Pengkajian kebutuhan asuhan keperawatan, kolaborasi dengan pasien dan profesional
kesehatan lain, dan menyusun rencana perawatan, semua ini ada ditangan perawat
primer.
3. Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan didelegasikan oleh perawat primer
kepada perawat sekunder selama shift lain.
4. Perawat primer berkonsultasi dengan perawat kepala dan penyelia.
5. Autoritas, tanggung gugat, dan autonomi ada pada perawat primer. Keperawatan
primer mensejajarkan desentralisasi pendidikan pasien karena perawat menjadi
pemberi asuhan primer. Pada perawatan pasien komprehensif, perawat primer
bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk pendidikan pasien. Baik keperawatan
primer dan tim memerlukan sistem pendukung keperawatan yang efisien: komunikasi,
distribusi, transportasi, dan manajemen unit. Shukla mengajukan teori kemungkinan
bahwa keperawatan primer adalah lebih efektif bila sistem pendukung efisien dan
ketergantungan pasien pada perawat tinggi. Keperawatan primer tidak lebh baik dari
keperawatan tim untuk semua rumah sakit, semua unit keperawatan dalam rumah sakit,
atau semua tipe pasien.

2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PRIMER


1. Kelebihan
a. Bersifat kontinuitas dan konfrehensif
b. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil, dan
memungkinkan pengembangan mandiri
c. Keuntungan antara lain terhadap pasien, dokter, dan rumah sakit (Gillies,
1989)
d. Mendorong kemandirian perawat
e. Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat
f. Berkomunikasi langsung dengan Dokter
g. Perawatan adalah perawatan komfrehensif
h. Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau diterapkan.
i. Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
j. Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan keperawatan.
2. Kekurangan dari metode perawat primer :
Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman dan pengetahuan yang
memadai dengan kriteria asertif, self direction, kemampuan mengambil keputusan yang
tepat, menguasai keperawatan klinis, penuh pertimbangan, serta mampu
berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu. Perlu kualitas dan kuantitas tenaga
perawat. Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional. Biaya relatif lebih tinggi
dibandingkan metode lain.

2.6 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KEPERAWATAN PRIMER


1. Keuntungan
a. Memberikan peningkatan autonomi pada pihak perawat, jadi
meningkatkan motivasi, tanggung jawab, dan tanggung gugat.
b. Menjamin kontinuitas perawatan sesuai perawat primer memberikan atau
mengarahkan perawatan sepanjang hospitalisasi.
c. Membuat ketersediaan peningkatan pengetahuan psikososial pasien dan kebutuhan
fisik, karena perawat primer melakukan pengkajian riwayat dan fisik,
mengembangkan rencana perawatan, dan melaksanakannya sebagai kesatuan
antara pasien dan pekerja kesehatan lain.
d. Meningkatkan pelaporan dan kepercayaan antara perawat dan pasien yang akan
memungkinkan pembentukan hubungan terapeutik.
e. Memperbaiki komunikasi informasi pada dokter.
f. Menghilangkan pembantu perawat dari administrasi perawatan pasien langsung.
g. Membebaskan manajer perawat klinis untuk melakukan peran manajer
operasional: untuk menghadapi masalah staf dan penugasan dan memotivasi
serta mendukung staf.
2. Kerugian
Keperawatan primer dikatakan memerlukan seluruh staf menjadi RN, yang
meningkatkan pengaturan staf dan biaya. Sebagai contoh, uang dihemat bila tugas
bukan keperawatan dilakukan oleh kategori personel lain dan tidak diambil alih oleh
RN.
BAB III
NASKAH ROLEPLAY
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Pelayanan keperawatan professional adalah pemberian asuhan keperawatan dengan


pendekatan proses keperawatan. Metode penugasan yang memungkinkan terlaksananya
asuhan keperawatan secara professional diantaranya adalah metode Tim dan metode
Perawat Primer. Mengingat metode perawatan primer diperlukan perawat yang
mempunyai kompetensi yang tinggi (tingkat spesialis) dan jumlah yang cukup, sementara
di Indonesia (utamanya RSCM) belum ada maka dalam MPKP digunakan metode PN
dimodifikasi dengan pendekatan Tim (Primary team). Dalam pengorganisasiannya agar
tujuan pelayanan keperawatan dapat tercapai dibutuhkan uraian tugas, tanggung jawab
dan peran yang jelas dari masing- masing klasifikasi tenaga perawat yang ada yaitu
sebagai kepala ruang, ketua tim, dan pelaksana (metode Tim) dan Kepala ruang, perawat
primer dan perawat asosiat (MPKP).

4.2 SARAN
Penulis berharap dengan makalah ini, semoga mahasiswa dapat mengerti tentang
MAKP PRIMER sehingga bisa berpikir kritis dalam melakukan aplikasi model metode
asuhan keperawatan profesional primer.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profesional. Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Depkes. 2011. Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta : Departemen
Kesehatan RI

Nursalam.2002. Manajemen Keperawatan. Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta : salemba medika
Swanburg, Russel C. 2005. Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan
untuk Perawat Klinis. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai