DEFINISI
Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi
metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis,
terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif.
KAD dan hipoglikemia merupakan komplikasi akut diabetes melitus
yang serius dan membutuhkan pengelolaan gawat darurat. Akibat
diuresis osmotik, KAD biasanya mengalami dehidrasi berat dan
bahkan dapat sampai menyebabkan syok. Ketoasidosis diabetik
(KAD) merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang ditandai
dengan dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis.
Ketoasidosis diabetikum adalah merupakan trias dari hiperglikemia,
asidosis, dan ketosis yang terlihat terutama pada pasien dengan
diabetes tipe-1. (Samijean Nordmark, 2008). Diabetic Keto Acidosis
(DKA) adalah komplikasi akut yang mengancam jiwa seorang
penderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol. Kondisi
kehilangan urin, air, kalium, amonium, dan natrium menyebabkan
hipovolemia, ketidakseimbangan elektrolit, kadar glukosa darah
sangat tinggi, dan pemecahan asam lemak bebas menyebabkan
asidosis dan sering disertai koma.
ETIOLOGI
Ada sekitar 20% pasien KAD yang baru diketahui menderita DM
untuk pertama kali. Pada pasien yang sudah diketahui DM
sebelumnya, 80% dapat dikenali adanya faktor pencetus. Mengatasi
faktor pencetus ini penting dalam pengobatan dan pencegahan
ketoasidosis berulang. Tidak adanya insulin atau tidak cukupnya
jumlah insulin yang nyata, yang dapat disebabkan oleh:
1. Insulin tidak diberikan atau diberikan dengan dosis yang
dikurangi
2. Keadaan sakit atau infeksi
3. Manifestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak
terdiagnosis dan tidak diobati
Beberapa penyebab terjadinya KAD adalah:
Olahraga
Mengatur asupan makanan sesuai kebutuhan
Mengutamakan makanan bernutrisi
BAB 2
KONSEP ASKEP KRITIS
PENGKAJIAN
Anamnesis:
Riwayat DM Pemeriksaan fisik:
Poliuria, polidipsi Ortostatik hipotensi (sistolik turun 20
Berhenti menyuntik insulin mmHg atau lenih saat berdiri)
KESIMPULAN
Ketoasidosis diabetikum merupakan komplikasi akut diabetes melitus yang serius.
Insulin Dependen Diabetes Melitus (IDDM) merupakan faktor pencetus utama dari
komplikasi KAD.Pasien KAD tidak bisa memecah glukoa menjadi energi. Pemecahan
lemak akan dilakukan dan akan menghasilkan benda-benda keton dalam darah
(ketosis). Tanda gejala khas pada KAD adalah napas berbau aseton, glukosa darah
meningkat drastis >240 mg/dl, poliuri serta dehidrasi. Komplikasi dari KAD dapat
menyebabkan koma hingga kematian. Pemeriksaan penunjang yang dapat dan paling
penting untuk mengidentifikasi terjadinya KAD adalah AGD dan pemeriksaan glukosa
darah. KAD harus ditangani secara tepat dan cepat. Asuhan keperawatan pada pasien
KAD terdiri dari proses pengkajian hingga evaluasi. Terdapat tanda dan gejala khas
pada pasien dengan KAD yakni napas berbau aseton atau buah. Diagnosa keperawatan
yang paling sering muncul pada pasien dengan KAD adalah Pola napas tidak efektif,
Hipovolemia, dan Defisit nutrisi.
SARAN
Dari pembahasan diatas diharapkan asuhan keperawatan pada
pasien dengan KAD dapar dilaksanakan dengan cepat dan
tepat, untuk membantu kesembuhan pasien. Penulis menerima
saran dan masukan yang membangun agar kedepannya penulis
dapar memperbaiki cara penulisan.
DAFTAR PUSTAKA
Hyperglikemic crises in patient is with diabetes mellitus. American Diabetes
Association. Diabetes Carevol 27 Suplement1 2004, S94-S102
Samijean Nordmark, 2008. Gawat darurat ketoasidosis diabetik
Santoso, et al. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketoasidosiss Diabetik
Berulang: Laporan Kasus Berbasis Bukti. Jurnal Penelitian. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Sheehan L, Calfas D. 2016. Cardiovaskular Complications of Ketoacidosis. Wingate
Unversity School of Pharmacy. North Carolina.
Price, Sylvia (1990), Patofisiologi dan Konsep Dasar Penyakit , EGC, Jakarta.
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta. Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta. Dewan Pengurus Pusat
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta