OLEH :
KELOMPOK VI
FAKULTAS KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nyalah, sehingga tugas keperawatan komunitas II penulis yang
berjudul “Pengkajian Komunitas Menurut Gordon’s Eleven Fungtional Health”
ini dapat penulis selesaikan tepat pada waktu yang penulis rencanakan untuk tugas
keperawatan komunitas II. Makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tepat
pada waktunya tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengkajian komunitas menurut Gordon’s Eleven Fungtional Health?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengkajian komunitas menurut Gordon’s
1.4 Manfaat
1. Memperluas pengetahuan tentang pengkajian komunitas
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dimana tujuan dari metode ini merupakan salah satu cara terbaik untuk
mengevaluasi kesehatan status pasien dan orang dewasa yang lebih tua adalah
melalui penilaian fungsional yang memberikan data obyektif yang mungkin
menunjukkan penurunan atau peningkatandi masa mendatang kesehatan status,
yang memungkinkan perawat untuk merencanakan dan melakukan intervensi
dengan tepat
3
c. Perlindungan terhadap kesehatan: program skrining, kunjungan ke
pusat pelayanan kesehatan, diet, latihan dan olahraga, manajemen
stress, faktor ekonomi
d. Pemeriksaan diri sendiri: pyudara, riwayat medis keluarga,
pengobatan yang sudah dilakukan.
e. Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
f. Data pemeriksaan fisik yang berkaitan.
4
a. Kebiasaan pola buang air kecil: frekuensi, jumlah (cc), warna, bau,
nyeri, mokturia, kemampuan mengontrol BAK, adanya perubahan lain
b. Kebiasaan pola buang air besar: frekuensi, jumlah (cc), warna, bau,
nyeri, mokturia, kemampuan mengontrol BAB, adanya perubahan lain
c. Keyakinan budaya dan kesehatan
d. Kemampuan perawatan diri: ke kamar mandi, kebersihan diri
e. Penggunaan bantuan untuk ekskresi
f. Data pemeriksaan fisik yang berhubungan (abdomen, genitalia,
rektum, prostat)
5
a. Kebiasaan tidur sehari-hari (jumlah waktu tidur, jam tidur dan bangun,
ritual menjelang tidur, lingkungan tidur, tingkat kesegaran setelah
tidur)
b. Penggunaan alat mempermudah tidur (obat-obatan, musik)
c. Jadwal istirahat dan relaksasi
d. Gejala gangguan pola tidur
e. Faktor yang berhubungan (nyeri, suhu, proses penuaan dll)
f. Data pemeriksaan fisik (lesu, kantung mata, keadaan umum,
mengantuk)
6
a. Keadaan sosial: peekrjaan, situasi keluarga, kelompok sosial
b. Identitas personal: penjelasan tentang diri sendiri, kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki
c. Keadaan fisik, segala sesuatu yang berkaiyan dengan tubuh (yg
disukai dan tidak)
d. Harga diri: perasaan mengenai diri sendiri
e. Ancaman terhadap konsep diri (sakit, perubahan peran)
f. Riwayat berhubungan dengan masalah fisik dan atau psikologi
g. Data pemeriksaan fisik yang berkaitan (mengurung diri, murung,
gidak mau berinteraksi)
7
membedakan jenis kelamin dan mengetahui alat kelaminnya. Kaji pasien
mengenai:
10. Pola Toleransi Terhadap Stress – Koping (Coping and Sress Tolerance)
8
b. Status ekonomi, perilaku kesehatan yang berkaitan dengan kelompok
budaya/etnik
c. Tujuan kehidupan bagi pasien
d. Pentingnya agama/spiritualitas
e. Dampak masalah kesehatan terhadap spiritualitas
f. Keyakinan dalam budaya (mitos, kepercayaan, laragan, adat) yang
dapat mempengaruhi kesehatan
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam model gordon’s eleven fungtional health terdapat 11 pola
fungsional pengakajian. Yang mana pola ini terbetuk dari hubungan antara
klien dan lingkungan dapat digunakan untuk perseorangan, keluarga, dan
komunitas.
3.2 Saran
Dalam pembuatan asuhan keperawatan komunitas kita bisa menggunakan
model yang lebih dekat dengan asuhan klien kita dan menggunakan satu
model tanpa mencampurnya dengan model yang lain.
10
DAFTAR PUSTAKA
11