Anda di halaman 1dari 12

PERSEPSI MAHASISWA UNIVERSITAS RIAU

TERHADAP KEGIATAN DONOR DARAH

Oleh : Rafika Indy Lestari


rafika.indylestari@student.unri.ac.id
Pembimbing : Mita Rosaliza, S.Sos, M, Soc, Sc
mita.rosaliza@lecturer.unri.ac.id
Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jalan H.R Subrantas KM 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru
28293 Telp/Fax. 0761-63277

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeahui tingkat dan Persepsi
Mahasiswa Universitas Riau Dalam Kegiatan Donor Darah secara deskrptif.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random
sampling untuk mahasiswa Universitas Riau yang sudah mendonor, accidental
sampling untuk mahasiswa Universitas Riau yang belum mendonor. Untuk lebih
mewakili peneliti mengambil sampel sebanyak 182 responden, 91 responden
yang sudah mendonor 91 responden yang belum mendonor. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, disajikan dalam bentuk tabel
kemudian diberikan penjabaran. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
Kuantitatif Deskriptif. Uji statistik yang digunakan adalah uji validitas dan uji
realibilitas, dan data olahan yang diperoleh dengan menggunakan SPSS 24.0 for
windows. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa secara keseluruhan tingkat
persepsi mahasiswa Universitas Riau yang sudah mendonor maupun yang belum
mendonor. Untuk yang sudah mendonor memiliki dua kategori yaitu tinggi dan
sedang, kategori tinggi berfrekuensi 87 dengan presentase (95,6%) dan kategori
sedang berfrekuensi 4 dengan presentase (4,4%). Sedangkan pada yang belum
mendonor memliki dua kategori yaitu kategori rendah dan sedang, untuk
katergori rendah berfrekuensi 70 dengan presentase (76,9%) dan kategori sedang
berfrekuensi 21 dengan presentase (23,1%).

Kata Kunci : Persepsi, Mahasiswa, Donor Darah.

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 1


PERCEPTION OF RIAU UNIVERSITY STUDENT
ON BLOOD DONOR ACTIVITIES

By: Rafika Indy Lestari


rafika.indylestari@student.unri.ac.id
Supervisor: Mita Rosaliza, S.Sos, M, Soc, Sc
mita.rosaliza@lecturer.unri.ac.id
Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences
Universitas Riau
Campus Bina Widya, Jalan H.R Subrantas KM 12.5 Simpang Baru, Pekanbaru
28293 Phone/ Fax. 0761-63277

Abstract

The purpose of this study was to determine the level and perception of
University of Riau Students in Blood Donation Activities in a descriptive
manner. The sampling technique in this study was simple random sampling for
Riau University students who had donated, accidental sampling for Riau
University students who had not yet donated. To better represent the researcher
had taken a sample of 182 respondents, 91 respondents who have donated 91
respondents who have not donated. Data collection methods used to
observation, questionnaire, documentation. This study uses quantitative
methods, presented in tabular form and then given a description. This type of
research is a descriptive quantitative research. The statistical test used is the
validity and reliability test, and the processed data obtained using SPSS 24.0 for
windows. The results of this study concluded that overall the level of perception
of Riau University students who had donated or who had not yet donated. For
those who have donated, they have two categories: high and medium, the high
frequency category is 87 with a percentage (95.6%) and the moderate category
is 4 with a percentage (4.4%). While those who have not donated have two
categories, namely the low and moderate categories, for the low category of
frequency 70 with a percentage (76.9%) and the moderate category 21 with a
percentage (23.1%).

Keywords: Perception, Students, Blood Donors.

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 2


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berdasarkan bunyi Undang-Undang yang membutuhkan transfusi tidak
Nomor 23 Tahun 1992 Tentang memiliki akses yang tepat untuk
Kesehatan, dalam kesehatan melakukan mendapat darah yang aman (WHO, 2017).
pengupayaan yaitu disetiap bentuk WHO juga menjelaskan bahwa
kegiatan harus memelihara dan kebutuhan darah di Indonesia pertahunnya
meningkatkan kesehatan yang melakukan mencapai sekitar 5,1 juta kantong darah,
hal tersebut ialah pemerintah atau tetapi yang terpenuhi hanya sekitar 4,2
masyarakat. Karena lebih baik mencegah juta kantong darah, sehigga belum
daripada mengobati salah satunya dengan mencapai angka target yang ditetapkan.
mendonorkan darah. Angka kebutuhan darah kurang dari target
Jumlah kebutuhan minimal darah di yang dibutuhkan ini mengakibatkan
Indonesia telah mencapai sekitar 5,1 juta banyak keluhan dari rumah sakit yang
kantong per tahun atau 2% jumlah mengalami kesulitan untuk memenuhi
penduduk, sedangkan penyediaan darah kebutuhan transfusi darah pasien dari
dan komponennya saat ini hanya berbagai penyakit yang dialami.
sebanyak 4,6 juta kantong dari 3,05 juta Universitas Riau merupakan kampus
donasi. Sebanyak 86,20% dari 3,05 juta terbesar di Riau dan memiliki jumlah
donasi itu berasal dari donor darah peminat terbanyak dengan jumlah 31.725
sukarela. Indonesia masih kekurangan mahasiswa (ayo kuliah, 2015). Universitas
jumlah penyediaan darah secara nasional Riau menduduki urutan Ranking ke 22
sekitar 500 ribu kantong (Menteri sebagai universitas terbaik di Indonesia
Kesehatan Republik Indonesia, 2016). yang dirilis pada situs webometrics
Berdasarkan Departemen Kesehatan (Webometrics, 2018). Peneliti bermaksud
RI tahun 2009 jumlah darah yang tersedia menjadikan mahasiswa Universitas Riau
idealnya sekitar 4.956.741 unit sebagai target masyarakat luas yang
pertahunnya, disepanjang tahun 2018 PMI sesuai usia produktifnya lebih sadar akan
telah mencapai target 5,4 juta kantong kesehatan. Selain fokus belajar
darah untuk memenuhi 95% kebutuhan mahasiswa diharuskan ikut bersinergi
darah di Indonesia, sedangkan kebutuhan dalam kegiatan sosial, terutama di
darah untuk penangganan medis di lingkungan sekitaran kampus.
Indonesia adalah 6 juta kantong darah. Di Menurut WHO usia 12 sampai 24
Jawa Barat telah membangun pabrik tahun ialah usia batasan remaja,
kantong darah guna mengurang impor sedangkan usia antara 10 hingga 19 tahun
kantong darah dari negara lain, selain itu merupakan usia remaja berdasarkan
pemerintah juga membangun pabrik Departemen Kesehatan Republik
pengelolaan plasma darah, hal ini Indonesia. Usia yang dimaksud usia
disampaikan oleh Ketua Palang Merah produktif bagi remaja, mahasiswa
Indonesia sekaligus wakil presiden merupakan perwakilan remaja yang
(Kumparan, 2019). mempunyai andil banyak untuk
Donor darah/transfusi darah berkontribusi baik untuk dirinya sendiri
merupakan salah satu cara atau bagian maupun lingkungan sekitar, terkhususnya
penting dalam bidang kesehatan. Secara lingkungan kampus.
keseluruhan, transfusi darah dibutuhkan Mahasiswa merupakan targetf
untuk menangani pasien yang mengalami peneliti untuk dapat berkontribusi dalam
perdarahan masif, pasien anemia berat, upaya pengoptimalisasian pelayanan
pasien yang hendak menjalani tindakan kesehatan masyarakat dalam mendonor
operasi, pasien dengan kelainan darah darah di lingkungan Universitas Riau.
bawaan dan sebagainya. Transfusi darah Karena mahasiswalah ujung tombak yang
menyelamatkan nyawa dan meningkatkan dapat menjalankan dan mengaplikasikan
kualitas kesehatan, tetapi banyak pasien kegiatan-kegiatan sosial. Mahasiswa

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 3


dianggap sebagai bagian yang sangat 2. Untuk mengetahui bagaimana
penting dari seluruh populasi donor darah. persepsi mahasiswa Universitas Riau
Retensi mereka sebagai donor akan terhadap kegiatan donor darah
membentuk reservoir darah yang cukup
besar. Namun, tampaknya kelompok ini Manfaat Penelitian
terutamanya mahasiswi mempunyai Setelah diketahui tujuan dari
kesadaran dan motivasi yang kurang penelitian ini maka terdapat pula manfaat
untuk mendonorkan darah (Amatya, untuk berbagai pihak yang berkaitan
2013). dengan penelitian ini, manfaat pada
Kegiatan donor darah ini menjadi penelitian ini terbagi dua yaitu secara
salah satu pengaplikasian kegiatan sosial teoritis dan secara praktis, adapun
yang ditaja PMI untuk mahasiswa, manfaatnya sebagai berikut:
disamping dijalankannya kegiatan donor 1. Manfaat Teoritis
darah tersebut untuk mahasiswa, tentunya Penelitian ini untuk menambah
tidak semua mahasiswa yang mau wawasan bagi pembaca dan
mendonorkan darahnya. Ada juga pengetahuan khususnya mengenai
mahasiswa yang masih belum mengetahui manfaat donor darah bagi kesehatan
tentang info pelaksanaan donor darah dan dan untuk peneliti-peneliti
juga ada dikarenakan faktor tertentu yang selanjutnya diharapkan meneliti lebih
membuat mahasiswa tidak mendonorkan lanjut mengenai donor darah dan
darahnya. Bagi yang sudah pernah karya tulis ini bisa dijadikan sebagai
mendonorkan darahnya pasti memiliki bahan acuan.
persepsi tersendiri terhadap apa yang 2. Manfaat Praktis
dirasakan setelah mendonor, begitu juga a. Bagi Dosen Universitas Riau
bagi yang belum pernah mendonor baik Hasil penelitian ini dapat
berdasarkan pengalaman maupun digunakan Dosen Pembimbing
pengetahuan masing-masing individu Akademik sebagai materi untuk
terhadap donor darah. Dalam penelitian merancang suatu kegiatan yang
ini peneliti ingin mengetahui tentang bergerak dalam bidang bimbingan
persepsi mahasiswa Universitas Riau pribadi khususnya serta ikut andil
terhadap kegiatan donor darah. Hal inilah dalam kegiatan donor darah.
yang menjadi titik fokus peneliti untuk b. Bagi Mahasiswa
melanjutkan penelitiannya. Hasil penelitian ini bermanfaat
sebagai informasi agar mahasiswa
Rumusan Masalah di Pekanbaru pada umumnya dan
Berdasarkan pemaparan latar mahasiswa Universitas Riau
belakang di atas, permasalahan dapat terkhususnya untuk dapat
dirumuskan yaitu sebagai berikut: mengetahui manfaat penting dari
1. Bagaimana tingkat persepsi donor darah untuk tubuh terutama
mahasiswa Universitas Riau terhadap diusia produktif.
kegiatan donor darah? c. Bagi Masyarakat
2. Bagaimana persepsi mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan
Universitas Riau terhadap kegiatan sebagai informasi tentang donor
donor darah? darah dan manfaatnya.
d. Bagi Institusi Palang Merah
Tujuan Penelitian Indonesia Kota Pekanbaru
Berkaitan dengan rumusan masalah Penelitian ini sebagai masukan dan
di atas maka tujuan penelitian mengenai saran agar mempertahankan dan
Persepsi Mahasiswa Universitas Riau lebih mengembangkan informasi
Terhadap Donor Darah adalah: tentang donor darah di Provinsi
1. Untuk mengetahui tingkat persepsi Riau pada umumnya, di Kota
mahasiswa Universitas Riau terhadap Pekanbaru terkhususnya.
kegiatan donor darah.

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 4


e. Bagi Peneliti Lain Konsep Teori Stimulus Organism
Penelitian ini diharapkan dapat Respon
membantu peneliti lain guna Teori S-O-R merupakan teori
menambah dan memperkaya ilmu komunikasi sebagai singkatan dari
pengetahuan tentang donor darah. stimulus- organism- respon. Menurut teori
ini, informasi amat perkasa dalam
Konsep Persepsi Mahasiswa memengaruhi penerima pesan. Namun
Persepsi (perception) merupakan respon sesungguhnya juga dimodifikasi
proses penerimaan stimulus oleh oleh organisme (O) yang stimulus dan
seseorang melalui panca indera yang penerima menaggapinya dengan
diorganisasikan dan diinterpretasikan, menunjukan respon sehingga dinamakan
membuat seseorang merespon atau teori S-O-R (Morissan, 2010).
menyadari tentang apa yang diterima oleh Teori S-O-R menjelaskan bagaimana
panca indera. Proses pengindraan terjadi suatu rangsangan mendapatkan respon.
dari pendahuluan proses persepsi, bisa Tingkat interaksi yang paling sederhana
berlangsung kapan saja melalui kulit, terjadi apabila seseorang melakukan
mata, hidung, telinga dan lidah (Walgito, tindakan dan diberi respon oleh orang lain.
2010). Sedangkan menurut (Prasetijo, Menurut Fisher istilah S-R kurang tepat
2005) makna lain dari persepsi ialah karena adanya intervensi organisme antara
sensasi yang diterima, dipilih, diatur stimulus da response sehingga dipakai
kemudian dinterpretasikan. Melalui istilah S-O-R (Stimulus-Organisme-
persepsi seseorang bisa menyadari dan Response). Teori S-O-R beranggapan
memahami keadaan lingkungan sekitar bahwa organism menghasilkan perilaku
maupun dalam dirinya (Sunaryo, 2004). jika ada kondisi stimulus tertentu pula. Jadi
A. Indikator Persepsi menurut (Walgito, efek yang timbu adalah reaksi khusus
2010) mengatakan bahwa indikator terhadap stimulus khusus terhadap
persepsi dapat dilihat dari faktor yang stimulus khusus, sehingga seseorang dapat
mempengaruhinya yaitu: mengharapkan kesesuaian antara pesan dan
1. Faktor individu, yang meliputi: reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam
a. Perhatian. Baik perhatian spontan model ini adalah:
maupun perhatian tidak spontan; 1. Pesan (Stimuli)
dinamis atau statis. 2. Komunikan (Organism)
b. Sifat struktural individu; simpati 3. Efek (Response).
atau antipasti Dalam proses perubahan sikap, sikap
c. Sifat temporer individu; komunikan dapat berubah jika stimulus
emosional atau stabil yang menerpanya benar-benar melebihi
d. Aktivitas yang sedang berjalan dari yang dialaminya (Effendy, 2003).
pada individu.
2. Faktor stimulus (rangsangan). Konsep Mahasiswa
Stimulus akan dapat disadari oleh orang yang terdaftar secara resmi
individu, bila stimulus itu cukup kuat. untuk belajar di perguruan tinggi dengan
Bagaimanapun besarnya perhatian dari ketentuan usia sekitar 18-30 tahun, untuk
individu, tetapi bila stimulus tidak cukup mengejar dan memperoleh gelar sarjana.
kuat, maka stimulus itu tidak akan Tugas Perkembangan Mahasiswa:
dipersepsi oleh individu yang (Surakhmad, 1980) memaparkan
bersangkutan, dan ini bergantung pada: tugas-tugas perkembangan pada
intensitas (kekuatan) stimulus; ukuran mahasiswa sebagai berikut:
stimulus; perubahan stimulus; ulangan dari a. Pemahaman makna dewasa
stimulus; pertentangan atau kontras dari jasmaniah dan menerima status
stimulus. sosial jenis kelaminnya.
b. Mengadakan interaksi sosial yang
sehat dengan berbagai kelompok.

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 5


c. Menjalankan peran sosial dengan Palang Merah Indonesia (PMI)
jenis kelamin masing-masing, Palang Merah Indonesia yang
bersikap toleran terhadap segala disingkat (PMI) merupakan
perbedaan individual di dalam batas- instansi/organisasi sosial dalam bidang
batas yang wajar. kemanusiaan yang memiliki Tujuh Prinsip
d. Mengambil keputusan, baik itu Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan
kepentingan pribadi, umum dan Sabit Merah Internasional meliputi:
tentunya melalui pertimbangan Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan,
maupun tanggung jawab atas pilihan Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan,
tersebut. Kesemestaan. Pergerakan ini dicetuskan
e. Melepaskan diri dari ketergantungan oleh Jean Henry Dunant sebagai Bapak
dan keterikatan emosional dengan Palang Merah yang menyaksikan langsung
orangtua atau pendidikan utama dan peperangan di Solferino yang memakan
lain manusia dewasa dari banyak korban, niatnya tersebut untuk
lingkungan sosial yang terdekat. membantu meringankan penderita yang
(Hudori, 2013) pula menjelaskan dialami akibat bencana, musibah, konflik.
peran dan fungsi mahasiswa yaitu: Baik dari alam maupun ulah tangan
a. Sebagai agen perubahan (agent of manusia, tentunya dengan menggunakan
change), mahasiswa dituntut lebih prinsip yang ada. Tujuan awal untuk
kritis serta tindak lanjut yang nyata. mengurangi penderitaan sesama manusia
b. Sebagai kekuatan moral (moral sesuai kebutuhan dan mendahulukan
force), berdasarkan tingkah laku, keadaan yang lebih parah.
bersikap, perkataan, cara Perhimpunan Nasional dan Palang
berpenampilan dan lainnya yang Merah Indonesia yang berkaitan Prinsip
berhubungan dengan moral sebagai Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan
bentuk penilaian masyarakat kepad Bulan Sabit Merah Internasional,
mahasiswa dalam berperilaku. menjadikan PMI sebagai lembaga Sosial
Mahasiswa dituntut dalam hal yang independen serta berstatus sebagai
intelektualnya dalam pengaplikasian Organisasi Masyarakat, organisasi
moral di masyarakat. berfungsi baik pastinya mempunyai
c. Sebagai Guardian of Value artinya struktur, sistem dan prosedur yang
mahasiswa berperan sebagai penjaga memungkinkan untuk memenuhi visi dan
nilai-nilai dalam masyarakat. misinya. (Palang Merah Indonesia, 2013)
d. Sebagai kontrol sosial (social menjelaskan visi PMI yaitu: PMI yang
control), mahasiswa sebagai salah Berkarakter, Profesional, Mandiri dan
satu perwakilan masyarakat dari Dicintai Masyarakat. Sedangkan Misi
populasi yang mempunyai PMI: Menjadi organisasi kemanusiaan
anekaragam karakteristik yang terdepan yang memberikan layanan
membuat aspek sosial harus berkualitas melalui kerja sama dengan
dipenuhi agar tidak terjadi masyarakat dan mitra sesuai dengan
ketimpangan yang menimbulkan prinsip-prinsip dasar Gerakan Palang
konflik, mahasiswa lah yang Merah dan Bulan Sabit Merah.
menjalankan peran kontrolnya. Meningkatkan kemandirian organisasi
Sebagai Iron Stock, mahasiswa PMI melalui kemitraan strategis yang
diharapkan menjadi manusia yang berkesinambungan dengan pemerintah,
memiliki kemampuan dan akhlak terbaik swasta, mitra gerakan dan pemangku
yang dapat melanjutkan generasi kepentingan lainnya di semua tingkatan.
kedepannya. Mahasiswa merupakan aset, Meningkatkan reputasi organisasi PMI di
cadangan, harapan bangsa untuk masa tingkat Nasional dan Internasional.
depan. Selanjutnya juga memiliki struktur, sistem
dan prosedur yang tertuang dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) PMI.

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 6


Darah pada penelitian ini terbagi
KERANGKA BERPIKIR dari dua indikator yaitu Faktor
Individu dan Faktor Stimulus yang
Teori Persepsi dapat dilihat pada tabel berikut:
(Walgito, 2010)

No Indikator Sub Konsep


Kegiatan donor
darah dilakukan
Indikator
Usia Produktif/Mahasiswa Sudah mendonor
karena kebutuhan
pendonor semakin
Belum mendonor 1 Faktor Perhatian Perhatian yang
meningkat
individu dimiliki
mahasiswa
tentang program
donor darah
KONSEP OPERASIONAL Sifat Simpati
struktural mahasiswa
individu tentang program
Pada penelitian ini terdapat beberapa donor darah
konsep yang dijelaskan oleh peneliti Sifat Bawaan
sebagai penjelasan dan menyamakan temporer emosional yang
individu ada pada diri
pandangan atau pengertian yang inti dari mahasiswa
penelitian ini yaitu: tentang program
a. Persepsi adalah berupa pandangan donor darah
Aktivitas Aktivitas
atau tanggapan Mahasiswa yang mahasiswa terkait
Universitas Riau sebagai responden sedang program donor
untuk memberikan respon terhadap berjalan darah
pada
kegiatan donor darah oleh UTD PMI individu
di lingkungan Universitas Riau. 2 Faktor Intensitas Seringnya
Stimulus stimulus mahasiswa
b. Mahasiswa merupakan orang yang melihat kegiatan
berperan sebagai tenaga yang donor darah
mencari ilmu pendidikan di Seringnya
mahasiswa
perguruan tinggi, ilmu yang dicari merespon atau
bisa bersifat akademik dan juga non memberikan
akademik, salah satunya ialah reaksi pada
kegiatan donor
dengan melakukan kegiatan sosial, darah
terutama di lingkungan kampus itu Ukuran Kegiatan donor
sendiri. Selain itu mahasiswa juga stimulus darah yang
diadakan dalam
merupakan perwakilan remaja yang skala besar/ramai
tingkat perkembangan usianya dikunjungi
sangat produktif, Mahasiswa Perubahan Reaksi-reaksi
stimulus lingkungan
Universitas Riau adalah mahasiswa terhadap kegiatan
produktif yang melakukan kegiatan donor darah
sosial dalam aksi kemanusiaan
berupa kegiatan donor darah yang 2. Untuk mengukur tingkat persepsi
beroperasi di lingkungan kampus responden maka digunakan lima
Universitas Riau. karakeristik mahasiswa Uniersitas Riau
c. Donor darah adalah salah satu aksi terhadap kegiatan donor darah, yaitu:
kemanusiaan menolong sesama guna a. Jenis kelamin
menunjang kesembuhan pada orang b. Umur
yang membutuhkan, kegiatan donor c. Golongan darah
darah ini sangat banyak manfaatnya d. Kategori pendonor
terutama pada usia produktif. Donor e. Jenis pendonor
darah ini dilakukan oleh Palang 3. Untuk mengetahui tingkat interval pada
Merah Indonesia. responden mengenai persepsi
Hal yang dikaji pada penelitian ini mahasiswa Universitas Riau terhadap
adalah: kegiatan donor darah yang terdapat
1. Persepsi Mahasiswa Universitas rentang skor dengan kategori sebagai
Riau Terhadap Kegiatan Donor berikut:

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 7


a. Tinggi a. Mahasiswa Universitas Riau yang
b. Sedang sudah mendonor darah.
c. Rendah b. Mahasiswa Universitas Riau yang
4. Untuk mengukur data pada penelitian belum mendonor darah.
ini menggunakan skala likert yang Peneliti menggunakan rumus slovin
masing-masing kategori diberi skor dalam menentukan sampel pada
pada pada masing-masing pernyataan mahasiswa Universitas Riau yang sudah
yang disajikan, adapun kategorinya mendonor, jumlah populasi mahasiswa
sebagai berikut: Universitas Riau yang sudah mendonor
a. Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 dari data di UTD PMI Kota Pekanbaru
b. Setuju (S) : diberi skor 4 sebanyak 975 populasi.
c. Kurang setuju (KS) : diberi skor 3 Sampel yang akan digunakan dalam
d. Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 penelitian ini adalah sebanyak 91 orang
e. Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi untuk yang sudah mendonor dan 91 sampel
skor 1 untuk yang belum mendonor sebagai
perbandingan dengan jumlah yang sama
METODE PENELITIAN dan hasil presentase yang sama. Jumlah
Jenis Penelitian sampel penelitian ini adalah 182 sampel.
Metode yang peneliti gunakan dalam
pengerjaan tulisan ilmiah ini adalah Teknik Pengumpulan Data
metode pendekatan kuantitatif deskriptif. Observasi
Bertujuan untuk memaparkan secara Observasi data yang dimaksud ialah
sistematis dan terukur pada objek peneliti melalui pengamatan. Data yang diperoleh
mengenai presepsi mahasiswa Universitas berupa hasil yang diambil saat turun
Riau terhadap kegiatan donor darah. lapangan dalam bentuk data valid
(Kriyantono, 2010) memaparkan bahwa pencatatan secara sistematis terhadap
kuantitatif deskriptif ialah metode fenomena yang terjadi di lapangan
penelitian yang menjelaskan gambaran mengenai persepsi mahasiswa Universitas
suatu masalah yang hasilnya dapat menjadi Riau terhadap kegiatan donor darah,
umum dengan sistematis terukur, observasi tersebut dilakukaan saat pra riset
penelitian secara deskriptif mampu dan riset proses donor darah yang
menggambarkan sesuai fenomena pada dilakukan di lingkungan Universitas Riau.
populasi tertentu.
Kuesioner (angket)
Lokasi dan Waktu Penelitian Kuesioner merupakan pengumpulan
Lokasi yang dimaksud ialah jawaban untuk penguat data berupa daftar
pengambilan data pendonor yaitu data pertanyaan secara tertulis sesuai
mahasiswa Universitas Riau yang pembahasan peneliti untuk dijawab oleh
didapatkan dari UTD PMI Kota responden sesuai jawaban yang tertera dan
Pekanbaru, peneliti melakukan sebaran kuesioner ini bersifat tertutup. Kuesioner
angket kepada mahasiswa Universitas Riau yang disusun peneliti menanyakan dengan
di Universitas Riau, dalam kurun waktu 25 butir pertanyaan berdasarkan indikator
empat puluh hari menyebarkan angket dan subindikator pada penelitian ini yang
sebanyak 182 responden. dan waktu akan disebarkan ke responden sesuai
penelitian ini dimulai dari bulan Maret kriteria untuk menjawab.
sampai bulan April 2019.
Dokumentasi
Populasi dan Sampel Penelitian Selain observasi dan angket peneliti
Populasi dalam penelitian ini ialah juga menggunakan metode pengumpulan
Mahasiswa Universitas Riau, karakteristik data berupa dokumentasi. Dokumen yang
pembeda yang ditetapkan dalam dibutuhkan peneliti berupa material tertulis
pengambilan populasi dalam penelitian ini yang tersimpan baik berupa hardfile mau
ialah: pun softfile, seperti foto-foto, undang-

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 8


undang, informasi-informasi, dokumen Pernyataan
R R
Keterangan
berita mengenai masalah yang terkait, situs hitung tabel
Item7 0,604 0,361 Valid
dan lainnya yang dianggap penting sebagai
Item8 0,406 0,361 Valid
bukti atau fakta yang akurat sebagai Item9 0,701 0,361 Valid
pendukung untuk dilampirkan. Item10 0,752 0,361 Valid
Dokumentasi yang berupa dokumen Item11 0,633 0,361 Valid
primer, dokumen sekunder dan dokumen Item12 0,475 0,361 Valid
tersier. Item13 0,847 0,361 Valid
Item14 0,393 0,361 Valid
Item15 0,665 0,361 Valid
Jenis dan Sumber Data Item16 0,359 0,361 Valid
Data Primer Item17 0,487 0,361 Valid
Data primer ialah data yang dibuat Item18 0,374 0,361 Valid
langsung oleh peneliti untuk Item19 0,654 0,361 Valid
menyelesaikan permasalahan yang Item20 0,751 0,361 Valid
Item21 0,579 0,361 Valid
berkaitan dan didapatkan langsung oleh Item22 0,646 0,361 Valid
sumber yang bersangkutan sebagai Item23 0,400 0,361 Valid
responden. Dalam proses penelitian ini Item24 0,457 0,361 Valid
peneliti memperoleh data melalui survei Item25 0,615 0,361 Valid
kuesioner yang disebarkan kepada Sumber: Data olahan Peneliti, 2019
mahasiswa Universitas Riau yang pernah
mendonor darah dan belum pernah Berdasarkan hasil uji validitas
mendonor darah. tersebut diketahui bahwa semua item
pernyataan memiliki r hitung > r tabel
Data Sekunder (0.361), sehingga dapat disimpulkan
Data sekunder ialah data pendukung bahwa semua item valid dan dapat
kelengkapan data pertama yang digunakan menjadi instrumen penelitian.
dikumpulkan sebagai penunjang
penyelesaian permasalahan yang diteliti. Uji Reliabilitas
Didapatkan tidak langsung seperti data Uji reabilitas instrumen dalam
pertama, tetapi melalui media perantara penelitian ini dengan bantuan program
seperti data arsip yang valid dari jumlah SPSS 24 for windows. Adapun rumus yang
mahasiswa Universitas Riau yang digunakan adalah rumus cronbach alpha.
mendonor pada UTD PMI Kota Instrumen dinyatakan valid jika nilai
Pekanbaru, internet, dokumentasi, skripsi, cronbach alpha > 0,60.
jurnal, artikel, buku, data tersebut sangat 𝑘 ∑𝑆𝑖
relevan dan sesuai dengan bahasan 𝑟11 = [ ] [1 − ]
𝑘−1 𝑆𝑡
peneliti. Keterangan :
r11 : Nilai reabilitas
Teknik Analisis Data ∑Si : Jumlah varians skor tiap-tiap
Uji Validitas item
Uji validitas dilakukan terhadap 30 St : Varians total
orang mahasiswa. Hasil uji validitas k : jumlah item
dengan menggunakan IBM SPSS versi Kuesioner dikatakan andal apabila
24.0 for windows adalah sebagai berikut: koefisien reliabilitas bernilai positif dan
lebih besar dari pada 0.60. Hasil uji
Hasil Uji Validitas Instrumen reliabilitas pada penelitian ini adalah:
R R
Pernyataan Keterangan
hitung tabel Hasil Uji Reliabilitas
Item1 0,507 0,361 Valid Reliability Statistics
Item2 0,446 0,361 Valid
Item3 0,565 0,361 Valid Cronbach's Alpha N of Items
Item4 0,368 0,361 Valid ,903 25
Item5 0,629 0,361 Valid Hasil uji reliabilitas instrumen pada
Item6 0,564 0,361 Valid penelitian ini adalah 0,903 > 0,60 yang

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 9


artinya instrumen dalam penelitian ini Berdasarkan hasil dari tabel di atas
adalah reliabel. disimpulkan bahwa tingkat persepsi
mahasiswa Universitas Riau terhadap
HASIL DAN PEMBAHASAN kegiatan donor darah yang sudah
mendonor adalah kategori tinggi
Tingkat Persepsi Mahasiswa Universitas berfrekuensi 87 dengan presentase
Riau Terhadap Kegiatan Donor Darah (95,6%). Yang artinya banyak antusias
Untuk mengetahui tingkat persepsi mahasiswa Universitas Riau yang
mahasiswa Universitas Riau terhadap berpartisipasi untuk ikut andil
kegiatan donor darah, maka dibagi menjadi mendonorkan darahnya sebagai wujud aksi
3 kategori atau rentang skor yaitu kategori sosial di lingkungan kampus sendiri.
rendah, kategori sedang dan kategori tinggi Tingkat persepsi mahasiswa Universitas
untuk mengetahui frekuensi dan presentase Riau yang sudah mendonor bisa dilihat
dari tingkat persepsi tersebut.tingkat pada gambar dibawah ini:
persepsi tersebut dibagi menjadi tiga,
tingkat persepsi secara keseluruhan, 4.4%
Tinggi
tingkat persepsi yang sudah mendonor dan
tingkat persepsi yang belum mendonor. Sedang
Adapun Persepsi mahasiswa Universitas 95.6%
Riau terhadap kegiatan donor darah dapat
dilihat pada tabel di bawah ini: Berdasarkan hasil dari gambar di atas
Tingkat Persepsi Mahasiswa Universitas dapat disimpulkan bahwa tingkat persepsi
Riau Terhadap Kegiatan Donor Darah mahasiswa Universitas Riau yang sudah
No Kategori Rentang Frekuensi Persentase mendonor terdapat dua kategori yaitu
Skor (%) kategori tinggi berfrekuensi 95,6 %
1 Rendah 25-58 69 37,9 berwarna biru dan yang berfrekuensi
2 Sedang 59-91 26 14,3
3 Tinggi 92-125 87 47,8
sedang berfrekuensi 4,4 % berwarna
Jumlah 182 100,0 merah. Artinya tingkat persepsi mahasiswa
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019 Universitas Riau yang sudah mendonor
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dalam penelitian ini memiliki antusias
disimpulkan bahwa tingkat persepsi yang tinggi.
mahasiswa Universitas Riau terhadap
kegiatan donor darah secara keseluruhan Tingkat Persepsi Mahasiswa Universitas
dari gabungan yang sudah mendonor Riau Terhadap Kegiatan Donor Darah
maupun yang belum mendonor adalah yang Belum Mendonor
berkategori tinggi berfrekuensi 87 dengan No Kategori Rentang Frekuensi Presentase
presentase (47,8%) artinya banyak antusias Skor (%)
1 Rendah 25-58 70 76,9
mahasiswa Universitas Riau yang
2 Sedang 59-91 21 23,1
berpartisipasi untuk ikut andil
3 Tinggi 92-125 0 0
mendonorkan darahnya sebagai wujud aksi Jumlah 91 100,0
sosial menolong sesama di lingkungan Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019
kampus sendiri, khususnya kampus Berdasarkan hasil dari tabel di atas
Universitas Riau. disimpulkan bahwa tingkat persepsi
mahasiswa Universitas Riau terhadap
Tingkat Persepsi Mahasiswa Universitas kegiatan donor darah yang belum
Riau Terhadap Kegiatan Donor Darah mendonor adalah kategori rendah,
yang Sudah Mendonor berfrekuensi 70 dengan presentase
No Kategori Rentang Frekuensi Persentase
Skor (%)
(76,9%), yang artinya banyak antusias
1 Rendah 25-58 0 0 mahasiswa Universitas Riau yang belum
2 Sedang 59-91 4 4,4 berpartisipasi untuk ikut andil
3 Tinggi 92-125 87 95,6
Jumlah 91 100,0
mendonorkan darahnya sebagai wujud aksi
Sumber: Data Olahan Peneliti, 2019 sosial di lingkungan kampus sendiri

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 10


dikarenakan rasa takut dan tidak rendah berfrekuensi 70 dengan
memenuhi persyaratan untuk mendonor. presentase (76,9%), sedangkan untuk
Tingkat persepsi mahasiswa Universitas kategori sedang berfrekuensi 21
Riau yang belum mendonor bisa dilihat dengan presentase (23,1%). Artinya
pada gambar dibawah ini: terdapat mahasiswa Universitas Riau
yang belum antusias terhadap
23.1% kegiatan donor darah di lingkungan
Sedang kampusnya disebabkan beberapa
Rendah penyebab. Diantara lain dikarenakan
76.9% takut, tidak memenuhi syarat untuk
mendonor, tidak mengetahui
Berdasarkan hasil dari gambar di atas
informasi.
dapat disimpulkan bahwa tingkat persepsi
Setelah melakukan pengolahan data
mahasiswa Universitas Riau yang belum
tentang Persepsi Mahasiswa Universitas
mendonor terdapat dua kategori yaitu
Riau Terhadap Kegiatan Donor Darah
kategori rendah berfrekuensi 76,9 % yang
maka diperoleh hasil bahwa persepsi
berwarna merah untuk yang berfrekuensi
mahasiswa Universitas Riau yang sudah
sedang berfrekuensi 23,1 % berwarna biru.
mendonor memiliki tingkat antusias yang
Artinya pada gambar di atas memaparkan
tinggi dan belum mendonor memiliki
bahwa tingkat persepsi mahasiswa tingkat yang rendah. Untuk mahasiswa
Universitas Riau yang belum mendonor
yang sudah mendonor memiliki tingkat
dalam penelitian ini adalah rendah. Artinya
antusias yang tinggi karena berdasarkan
banyak mahasiswa Universitas Riau belum
pengalaman dan pengetahuan yang dialami
mengetahui manfaat dari donor darah
membuat mahasiswa antusias
ataupun tidak memenuhi syarat sehingga
mendonorkan darah, sedangkan mahasiswa
tidak bisa melakukan donor darah.
yang belum mendonor memiliki tingkat
yang rendah dikarenakan beberapa faktor
KESIMPULAN DAN SARAN penghalang seperti tidak memenuhi syarat
Kesimpulan
untuk mendonor, belum pernah ada
Berdasarkan dari analisi hasil
pengalaman mendonor, dan kurangnya
penelitian yang telah dilakukan mengenai
informasi tentang donor darah.
Persepsi Mahasiswa Universitas Riau
Terhadap Kegiatan Donor Darah dapat
Saran
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Dari kesimpulan - kesimpulan pada
1. Dari hasil penelitian dapat diketahui
penelitian ini, berdasarkan penelitian yang
secara keseluruhan yag memberikan
sudah dilakukan oleh peneliti dengan
persepsi pada tingkat persepsi keterbatasan waktu yang masih memiliki
mahasiswa Universitas Riau yang
banyak kekurangan pada pernelitian ini
sudah mendonor adalah memiliki dua
maka peneliti mencoba memberikan saran
kategori yaitu kategori tinggi dan
ataupun masukan, guna untuk masukan
kategori sedang. Hasil pada kategori
pemikiran bagi perubahan di masa yang
tinggi berfrekuensi 87 dengan
akan datang. Adapun saran tersebut ialah:
presentase (95,6%), sedangkan untuk
1. Bagi mahasiswa untuk lebih
kategori sedang berfrekuensi 4 dengan
meningkatkan partisipasi dalam
presentase (4,4%). artinya banyak
kegiatan donor darah. Karena
mahasiswa Universitas Riau yang
mahasiswa merupakan usia produktif
antusias terhadap kegiatan donor
yang sangat baik untuk mendonorkan
darah di lingkungan kampusnya.
darahnya, selain itu dengan
2. Secara keseluruhan pada tingkat
mendonorkan darah sangat banyak
persepsi mahasiswa Universitas Riau
manfaat yang di dapat baik untuk
yang belum mendonor adalah
pendonor maupun orang yang
memiliki dua kategori yaitu kategori
menerima darah.
rendah dan kategori sedang. Kategori

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 11


2. Bagi UTD (Unit Transfusi Darah) Nomor 91 Tahun 2015
khusunya UTD PMI kota Pekanbaru Tentang Standar Pelayanan
melakukan sosialisasi tentang Transfusi Darah.
pentingnya donor darah dan membuat https://www.persi.or.id/images/reg
kerjasama dengan kelembagaan ulasi/permenkes/pmk912015.pdf.
mahasiswa di tingkat fakultas agar Morissan. (2010). Teori Komunikasi
lebih menjaring mahasiswa yang lebih Induvidu Hingga Massa.
banyak lagi, serta untuk pengarsipan Indonesia: Prenada Media.
data yang berkaitan dengan donor Palang Merah Indonesia. (2013, 06 28).
darah lebih maksimal lagi. Visi dan Misi. Retrieved 04 15,
Bagi peneliti selanjutnya dapat 2019, from
dijadikan acuan dan referensi peneliti http://www.pmi.or.id/index.php/te
selanjutanya menjadikan variabel lagi yang ntang-kami/misi-dan-visi.html
mempengaruhi persepsi mahasiswa. Prasetijo, R. (2005). Perilaku Konsumen.
Yogyakarta\: Andi Offset.
DAFTAR PUSTAKA Simatupang, T. (2018). PELAYANAN
ayo kuliah. (2015). Retrieved 11 16, 2018, KESEHATAN Indonesia masih
from ayokuliah.id: kekurangan stok darah. Retrieved
https://ayokuliah.id/universitas/uni 05 12, 2019, from beritaagara.id:
versitas-riau/ https://beritagar.id/artikel/berita/in
Amatya, M. (2013). Study on knowledge, donesia-masih-kekurangan-stok-
attitude and practice of blood darah
donation among students of Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk
different colleges of Kathmandu. Keperawatan. Jakarta: EGC.
Nepal: IJPBA. Surakhmad, W. (1980). Psikologi Muda:
Effendy, O. U. (2003). Komunikasi Teori Sebuah Pengantar Dalam
dan Praktek. Bandung: Remaja Perkembangan Pribadi dan I
Rosda Karya. nteraksi Sosialnya. Bandung:
Hudori. (2013). Peranan Mahasiswa Jemmars.
dalam Mewujudkan Wawasan Walgito. (2010). Pengantar Psikolog
Multikultural di Lingkungan Umum. Yogyakarta: C.V Andi
Kampus. Retrieved 01 27, 2019, Offset.
from http://bengkulu.kemenag.go.i Webometrics. (2018, Juli). Ranking Web
d/file/file/Materi/rzxg1407382607. Of Universities. Retrieved from
ppt http://www.webometrics.info/en/A
Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktis sia/indonesia%20
Riset Komunikasi Disertai Contoh WHO. (2017, Juni). 10 facts on blood t
Praktis Riset Mediam Public ransfusion. Retrieved 02 15, 2019,
Relationsm Advertising, from World Health Organization:
Komunikasi Organisasi, https://www.who.int/features/factfi
Komunikasi Pemasaran. Jakarta: les/blood_transfusion/en/
Kencana.
Kumparan. (2019). JK Sebut di Tahun
2019 Kebutuhan Darah Capai 6
Juta Kantong. Retrieved 03 15,
2019, from KumparanNEWS:
https://kumparan.com/@kumparan
news/jk-sebut-di-tahun-2019-
kebutuhan-darah-capai-6-juta-k
antong-1548484492375087521
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
(2016). Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia

JOM FISIP Vol. 6 Edisi II Juli - Desember 2019 Page 12

Anda mungkin juga menyukai