Kelompok C :
1. Nur Intan Indriyati O. Sj. Dai (20174030088)
2. Amalina Mazaya Karcy (20174030094)
3. Rizka Putri Aprelia (20174030108)
4. Rahayu (20174030043)
5. Karina Saraswati (20174030063)
6. Rizki Rahmadani Putri (20174030097)
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdullilahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
berkah rahmat, hidayah, dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan stase
manajemen keperawatan. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusanpada stase
manajemen keperawatan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan
kerendahan hati menghaturkan banyak terimakasih kepada:
1. Dr. dr. Wiwik Kusumawati M.Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah.
2. Novita Kurnia Sari, S.Kep, Ns., M.Kep selaku kepala Program Pendidikan Profesi Ners
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun karya tulis ilmiah.
3. Novita Kurnia Sari, S.Kep, Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing akademik
4. Sobran Jamil, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku pembimbing klinik
5. Seluruh perawat di bangsal Sakinah yang telah bekerja sama dan berkontribusi dalam
penyelesaian laporan ini
6. Serta semua orang yang telah memberikan banyak konstribusi, saran, dan dukungan yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, sehingga saran dan kritik sangat diharapkan untuk kesempurnaan laporan stase
manajemen ini. Akhir kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua,
khususnya dalam bidang ilmu keperawatan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi keperawatan adalah suatu profesi yang menjadi bagian dari masyarakat dan
akan terus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan mengalami
perubahan. Dengan adanya perubahan maka akan berdampak pada perubahan dalam
pelayanan/asuhan keperawatan, perkembangan iptek keperawatan, maupun perubahan
dalam masyarakat (Nursalam, 2014). Pelayanan keperawatan merupakan pelayanan
profesional yang terintegrasi dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan pada individu, kelompok, atau masyarakat dalam keadaan sehat ataupun
sakit (Kemenkes RI, 2010).
Dalam melakukan pengkajian, menegakkan diagnosa keperawatan, menyusun
rencana tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan dan mengevaluasi
hasil tindakan keperawatan serta mengadakan tindakan selanjutnya adalah definisi dari
praktik keperawatan di rumah sakit perawat berlandaskan dengan dasar ilmu
keperawatan (Nursalam, 2014). Marquis (2010) menjelaskan dalam pelaksanaan praktik
keperawatan menjelaskan perawat memiliki otonomi yang berarti mandiri dan
mengetahui risiko yang mungkin terjadi, bertanggung jawab terhadap tindakan yang
dilakukan serta penerapan menggunakan Model Asuhan Keperawatan Professional
(MKMP).
Model Asuhan Keperawatan Profesional yang umum dilakukan di Rumah Sakit
yaitu model keperawatan tim dan model keperawatan primer (Marquis, 2010). Model
keperawatan primer adalah metode keperawatan primer dalam pemberian asuhan
keperawatan disebut perawat primer (primary nurse). Pada metode keperawatan primer
terdapat kontinuitas keperawatan dan bersifat komprehensif serta dapat
dipertanggungjawabkan. Selain itu diperlukan juga manajemen keperawatan dalam
pelaksanaan praktik keperawatan di Rumah Sakit (Organizing of Nursing, 2003).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap pasien.
Manajemen keperawatan memiliki konsep-konsep manajemen didalamnya seperti :
perencanaan, pengorganisasian, implementasi, pengendalian dan evaluasi (Nursalam,
2016). Manajemen pelayanan keperawatan berfokus pada komponen 5 M (man, money,
material, method, machine) serta lingkup manajemen keperawatan terdiri dari
3
manajemen operasional/ manajemen layanan dan manajemen asuhan keperawatan
(Nursalam, 2016)).
Bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta merupakan ruang rawat inap
yang terdiri dari VVIP, Kelas 1, Kelas 2 dan Kelas 3. Bangsal ini merupakan bangsal
Maternitas yang diperuntukkan bagi pasien Gravida, nifas, dan masalah reproduksi
lainnya. Akan tetapi khusus ruangan VVIP, bangsal ini menerima penyakit umum
dengan syarat Non-infeksi. Jumlah tenaga kerja dibangsal ini terdiri dari 3 perawat, 10
bidan dan 1 prakarya.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dibangsal Sakinah terdapat beberapa
masalah yang ditemukan diantaranya yaitu, belum terlaksananya operan jaga yang sesuai
dengan SOP sehingga berpengaruh pada kurang maksimalnya tingkat kepuasan pasien,
belum maksimalnya edukasi memandikan bayi, dan belum maksimalnya pelaksanaan
cucui tangan five moments oleh perawat.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa/mahasiswi Coners PSIK FKIK UMY dituntut
untuk dapat mengaplikasikan pengetahuan dan kemampuannya di dalam bidang
manajerial di bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan bimbingan
preceptor akademik dan preceptor klinik. Adanyan praktik di lapangan ini, diharapkan
mahasiswa mampu menerapkan ilmu selama perkuliahan maupun saat profesi ini untuk
mengelola ruang perawatan dengan pendekatan proses manajemen.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat praktik mahasiswa Profesi Ners Stase Manajemen Keperawatan
dilaksanakan di Bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, berlangsung
mulai 3 sempetmber 2018 sampai 29 september 2018.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan prakti
k manajemen selama 4 minggu diharapkan mahasiswa mampu memahami
manajemen keperawatan di Bangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik manajemen keperawatan di Bangsal Sakina
mahasiswa mampu:
a. Melakukan analisa tentang gambaran umum di Bangsal Sakinah RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
4
b. Melakukan analisa aspek manajemen di Bangsal Sakinah RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.
c. Mengidentifikasi dan menyusun prioritas permasalahan yang ada di Bangsal
Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
d. Menyusun rencana kegiatan untuk mengatasi permasalahan yang ada di Bangsal
Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
e. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan yang telah
disusun sesuai prioritas diBangsal Sakinah RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta.
D. Cara Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data yang digunakan untuk identifikasi masalah
dilakukan dengan metode:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data kondisi fisik ruangan, proses
pelayanan, keadaan inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan yang dilakukan ke
pasien.
2. Wawancara mendalam
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat primer, perawat
pelaksana, keluarga pasien untuk mengumpulkan data tentang pelayanan yang ada di
bangsal Ibnu Sina.
3. Studi Dokumentsi
Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai ketenagaan, manajemen
ruangan, dokumentasi proses keperawatan, prosedur tetap ruangan, inventaris
ruangan, hingga karakteristik pasien.
E. Peserta Praktek
Mahasiswa tahap profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedoteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Angkatan XXV dengan anggota: Nur Intan
Indriyati Oktaviana Sj. Dai, Amalina Mazaya Karcy, Rizka Putri Aprelia, Rahayu,
Karina Saraswati dan Rizki Rahmadani Putri.
5
BAB II
HASIL PENGKAJIAN DAN IDENTIFIKASI MASALAH
6
e. Sebagai tugas sosial (QS. Al-maidah:2, QS. Al-Ma’uun: 1-7)
3. Visi
Visi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta: “Menjadi Rumah Sakit
Muhammadiyah Rujukan Terpercaya Dengan Kualitas Pelayanan Yang Islami,
Bermutu, Dan Terjangkau“.
4. Misi
Misi RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebagai berikut :
a. Misi Pelayanan Publik/Sosial
Memberi pelayanan kesehatan paripurna bagi semua lapisan masyarakat sesuai
dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan.
b. Misi Pendidikan
Menyelenggarakan upaya peningkatan mutu Sumber Daya Insani melalui
pendidikan dan pelatihan secara profesional yang sesuai ajaran Islam.
c. Misi Dakwah
Melaksanakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar melalui pelayanan
kesehatan yang peduli pada kaum dhuafa’.
5. Motto
Motto pelayanan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah “AMANAH
Melayani dengan Setulus Hati” Antusias, Mutu, Aman, Nyaman, Akurat, handal.
6. Tujuan
Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta yang mampu mendukung tersedianya sarana dan jasa pelayanan
kesehatan yang berkualitas bagi kebutuhan semua lapisan masyarakat.
B. Profil Bangsal
1. Lokasi bangsal
Bangsal Sakinah merupakan bangsal maternitas. Bangsal ini juga menerima
pasien umum dan terletak dilantai I yang menghadap kearah barat dan berada
dibawah bangsal Sakinah dan disamping kamar operasi.
2. Karakteristik Bangsal
Bangsal Sakinah merupakan bangsal rawat inap khusus perempuan yang dapat
menerima 14 pasien. Bangsal ini terdiri dari kelas VVIP, kelas I, kelas II, dan
kelas III.
7
Kelas Jumlah Ruang Jumlah Bed
VVIP 5 5
Kelas I 1 2
Kelas II 1 3
Kelas III 1 4
8
C. PENGKAJIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. PERENCANAAN
a. Menyusun Tujuan Kegiatan
Proses penyususunan kegiatan di bangsal Sakinah sudah terorganisir dengan
baik, teknik yang digunakan adalah langsung secara lisan dan dilakukan oleh
koordinator shift kepada perawat yang akan berjaga pada shift selanjutnya saat
operan.
9
b. Kualitas Pelayanan
Kualifikasi Pendidikan Formal Tenaga Keperawatan di Ruang
Sakinah
NO JENIS PENDIDIKAN ∑ %
1. S1 Ners 1
2. DIII Keperawatan 3
3. DIII Kebidanan 10
Jumlah 14 100
Sumber: Kepegawaian RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta 2018
10
Pendidikan Jenis Status
No Nama Lengkap Jabatan Pelatihan yang pernah diikuti
Terakhir Kelamin Kepegawaian
1. Rina Ariyani, Amd.Keb D3 Bidan P Supervisor Pegawai Tetap BLS, PPGD, APN
2. Sriyati S.Kep., Ns S1 Perawat Ners P Perawat Pelaksana Pegawai Tetap BLS, PPGD
3. Ellys Widyani, AMK D3 Perawat P Perawat Pelaksana Pegawai Tetap BLS, PPGD
4. Ristati Nur Wicaksani, AMK D3 Perawat P Perawat Pelaksana Pegawai Tetap BLS, PPGD
10. Siti Marfuah Kurniati, Amd.Keb D3 Perawat P Bidan Pelaksana Pegawai Tetap APN
11. Rieta Prabawaning L, Amd.Keb D3 Perawat P Bidan Pelaksana Pegawai Tetap APN
12. Novita Susanti, Amd.Keb D3 Bidan P Bidan Pelaksana Pegawai Magang APN
13. Okvita Nurrohmah, Amd.Keb D3 Bidan P Bidan Pelaksana Pegawai Magang APN
11
a) Money (Uang)
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta bukan merupakan RS
milik pemerintah melainkan RS swasta yang berdiri sendiri dan
sumber dana berasal dari:
1) Tarif yang dikenakan kepada pasien baik dari rawat inap maupun
rawat jalan
2) Sumbangan dari luar RS perorang, yayasan, dan institusi
b) Metode
1) Model Penugasan Asuhan Keperawatan
Pada Model Asuhan Keperawatan Professional (MAKP) di
rumah sakit, ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam
bentuk asuhan keperawatan yang dikenal, antara lain metode
fungsional, metode tim, metode primer, metode kasus, dan
metode keperawatan tim-primer (Hidayah, 2014)
Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala ruang Bangsal
Sakinah pada tanggal 03-07 September 2018 dapat disimpulkan
bahwa metode penugasan asuhan keperawatan diruang Sakinah
menggunakan Metode Tim Modifikasi (MTM) yang terdiri dari
metode tim, fungsional, dan metode primer, dimana berfokus
pada kesembuhan, mengurangi kecacatan dan memberikan
pelayanan keperawatan pada kasus penyakit umum dan kasus
ginekologi.
2) Sistem Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 03- 07 September
2018 Sistem pendokumentasian yang berlaku di bangsal
Sakinah adalah sistem SOR (Source Oriented Record) yaitu
suatu sistem pendokumentasian yang berorientasi dari berbagai
sumber tenaga kesehatan misalnya dari dokter, perawat,
fisioterapi, kerohaniawan dan lain-lain. Pendokumentasian
12
asuhan keperawatan oleh perawat yang bertanggung jawab pada
pasien bersifat rutinitas. Selain itu pendokumentasian yang
berlaku di Bangsal Sakinah sesuai dengan KARS sistem
pendokumentasian asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP), perawat, bidan dan
pemberi pelayanan kesehatan lain dalam waktu 24 jam sesudah
pasien masuk rawat inap. Rencana asuhan pasien harus
berdasarkan data asesmen awal pasien, rencana asuhan dicatat
dalam rekam medis dalam bentuk kemajuan terukur pencapaian
sasaran. Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai
kebutuhan berdasarkan hasil asesmen ulang atas pasien oleh
praktisi pelayanan kesehatan, rencana asuhan untuk tiap pasien
direview dan di verifikasi oleh DPJP dengan mencatat
kemajuannya. Asuhan yang diberikan kepada setiap pasien
dicatat dalam rekam medis pasien oleh pemberi pelayanan.
Berdasarkan hasil survey di bangsal Sakinah dengan
menggunakan instrument dokumentasi penerapan Standar
Asuhan Keperawatan (SAK) di bangsal SAKINAH menurut
Depkes adalah:
13
6 Catatan Askep/Dokumentasi 5 100 %
Pencapaian Rata-rata 93,3%
Sumber: hasil pengkajian pada tanggal 04 September
2018
Berdasarkan data diatas, pencapaian penerapan dokumentasi
asuhan keperawatan di bangsal Sakinah sudah baik. Namun,
pada proses perencanaan dan tindakan keperawatan masih perlu
ditingkatkan karena beberapa RM tidak terdapat form
perencanaan dan tindakna keperawatan.
Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Berdasarkan hasil pengkajian di ruang Sakinah terdapat
komponen SAK adalah sebagai berikut :
-Diare
-Tonsilitis
-DHF
-Apendiksitis
-Post ORIF
-Hernia
-Ileus
-Asuhan keperawtan terkait maternitas ( Mioma, kanker serviks, ibu post
partum, kista)
-Asuhan keperawatan neonatus sehat ( rawat gabung)
14
Berikut adalah SOP (Standar oparasional prosedur )yang
terdapat di bangsal Sakinah:
- Panduan pasien hipermesis gravidarum
- Panduan pelayaan home visit
- Panduan payudara saluran tersumbat dan mastitis
- Panduan penanganan payudara bengkak
- Panduan memberi minum bayi dengan cangkir
- Panduan membantu Ibu yang tidak percaya diri dalam menyusui
- Panduan pemberian susu formula
- Panduan perawatan tali pusar
- Panduan penanganan putting terbenam
- Panduan tata laksana putting lecet
- Panduan ketentuan pasien rawat diruang sakinah
- Panduan larangan pemberian susu formula bagi bayi yang tidak ada
indikasi
- Panduan PPI Alat Pelindung Diri
- Panduan edukasi cara memandikan bayi
- Panduan pemanfaatan buku KIA
- Panduan perawatan payudara
- Panduan pemeriksaan masa peurperium
- Panduan perawatn luka operasi
- Panduan memandikan pasien ditemat tidur
- Panduan perawatan luka perineum
- Panduan pelaksanaan infeksi masa nifas
- Panduan cara memerah ASI
- Penduan mengatur posisi bayi pada payudara
15
- Penduan assesment dan manajemen nyeri
- Penduan penanganan anemia gravis
- Penduan pemberian informasi dan penkes pasien dan keluarga.
4) Material dan Machine
Bangsal Sakinah memiliki beberapa ruangan yang terdiri dari:
No Nama Ruangan Jumlah
1. Nurse station 1
16
Jumlah
No Nama Alat Spesifikasi
Standar
11 Penggerus Obat Keramik 1
12 Tensimeter Dewasa Omron 2
Digital
13 Pispot Plastik 8
14 Reflek Hamer Stainless 1
15 Senter Plastik 1
16 Tiang Infus Stainless 14
17 Termometer Digital For Head 2
18 Timbangan Berat 1
Badan Bayi
19 Torniquet Elastic 3
20 Syringe Pump Terumo 1
21 Suction Vertable Thomas 1
22 Tabung Oksigen
sentral Medika 14
23 Oximeter Mindray PM 60 1
24 Tensi Meter Raksa Reister 1
25 Alat Cukur Megum 1 4
17
1. Tempat Tidur Pasien 14
2. Tempat Tidur Bayi 10
3. Kasur Pasien Latex 24
4. Bantal Pasien Dakron 14
5. Jam Dinding Standar 10
6. Kursi tunggu pasien Kayu 8
7. Gayung Kamar Mandi Plastik 9
8. Tempat Sampah Sedang Plastik
9. Water Heater Standar 5
10. Almari Tempat Linen Loker 1
11. Almari Tempat Obat Loker 1
12. Komputer Philips 2
13. Kulkas kecil Toshiba 7
14. Kursi Ruang Perawat Chitose 5
15. Meja Ruang Jaga Perawat Kayu 1
16. Ember Mandi Plastik 9
17. Tempat Sampah Domestik Plastik
18. Tempat Sampah Infeksius Plastik 10
19. Tempat Sampah Jarum 1
Suntik & Kaca
20. Tempat Sampah Plabot Plastik 1
21. Pesawat Telephone Panasonic 6
22. Kursi Roda GEA 2
23. Calculator Citizen 1
24. Rak Piring Stainless 1
25. Almari Pasien Kayu 14
26. Air Conditioner (AC) LG 10
18
27. Troly Linen Kotor Stainles 1
28. Dispenser Sharp 8
29. Kipas Angin Miyako 1
19
Berdasarakan hasil Observasi daftar inventaris alat medis
Bangsal Sakinah sebagian besar sudah sesuai dengan permenkes
no.56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit.
2. PENGORGANISASIAN
a. Struktur Manajemen Pengorganisasian
Dari hasil wawancara kepada kepala ruang Bangsal Sakinah,
didapatkan hasil bahwa struktur organisasi Bangsal Sakinah belum
tersusun dan belum terpampang di ruangan di karenakan bagan struktur
organisasi merupakan kewenangan bagian Tata Usaha.
Struktur organisasi Bangsal Sakinah sebagai berikut:
20
Manajer Keperawatan
Sobran Jamil, S.Kep., Ns
Supervisor
Rina Ariyanti, Amd. Keb
TIM A TIM B
Pekarya
Sumarsih
21
Dari struktur organisasi tersebut dapat diketahui bahwa metode asuhan
yaitu Tim A dan Tim B dan Pekarya. Dalam metode Tim keperawatan
bangsal Sakinah udah ada pembagian jobdesk, dan pembagian jobdesk sudah
sesuai program yang telah disepakati, jadi ketika perawat sedang bertugas
22
permasalahan, kepala ruang ikut andil dalam musyawarah
menyelesaikan masalah.
b) Tugas Perawat Primer (Koordinator Shift)
Fungsi perawat primer (koordinator shift) adalah mengkaji
kebutuhan pasien secara komprehensif, membuat tujuan dan rencana
keperawatan, melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas,
mengomunikasikan dan mengoordinasikan pelayanan yang diberikan
oleh disiplin lain maupun perawat lain, mengevaluasi keberhasilan
yang dicapai, menerima dan menyesuaikan rencana, menyiapkan
penyuluhan untuk pulang, melakukan rujukan, dan membuat jadwal
perjanjian klinis (Nursalam, 2014).
Hasil pengkajian dari wawancara dan observasi di Bangsal
Sakinah kepada salah satu koordinator shift diketahui bahwa
koordinator shift selalu mengikuti operan jaga. Koordinator shift juga
terkadang ikut memberikan asuhan keperawatan kepada pasien pada
kondisi tertentu, sebagai contoh memberikan penjelasan kepada pasien
terkait informasi kesehatannya. Selain itu, koordinator shift mampu
memberi saran dan motivasi pada perawat pelaksana, mampu
mengambil keputusan, dan jika mengalami kesulitan selalu
berkoordinasi dengan kepala ruangan maupun tenaga medis lainya.
c) Tugas Perawat Pelaksana
Seorang tenaga kesehatan yang memiliki dan diberikan tugas
pokok memberikan pelayanan keperawatan secara langsung,
melaksanakan program medik, memperhatikan keseimbangan
kebutuhan fisik, mental, sosial dan spiritual klien, membuat laporan
harian klien (Nursalam, 2014).
Berdasarkan hasil pengkajian observasi dan wawancara pada
tanggal 03-07 September 2018 Bangsal Sakinah, diketahui bahwa
perawat pelaksana memberikan perawatan secara langsung seperti
23
program medik (memberikan obat dan pemeriksaan laboratorium) dan
membantu kepala ruang dalam administratif seperti rujukan klien.
b. Jadwal Harian
Jadwal shift di bangsal Sakinah di buat oleh kepala ruang Sakinah dan
perizinan rumah sakit harus ada keterangan kepada kepala ruang baik itu
cuti maupun izin sakit. Jumlah perawat atau bidan pada shift pagi
3. KETENAGAAN
a) Rekruitmen
Proses seleksi meliputi seleksi dokumen kemudian ujian tulis dan ujian
agama. Jika lulus tes tersebut maka akan menjadi pegawai magang. Untuk
menjadi pegawai kontrak, maka harus mengikuti ujian kembali dan akan
dikontrak selama dua tahun. Kemudian untuk menjadi pegawai tetap aturan
b) Pelatihan
24
Pelatihan yang diikuti oleh perawat bangsal Sakinah bervariasi sesuai dengan
minat dari perawat masing-masing dan pelatihan yang sesuai dengan yang di
(Basic Life Support) dan 4 orang mengikuti pelatihan PPGD Pada tahun 2014
Gawat Darurat). Pada data tersebut juga dijelaskan 10 orang bidan pernah
c) Penjadwalan
d) Pengembangan Staf
dan bidan yang berada di bangsal Sakinah berjumlah 10 orang dan bangsal
25
Klasifikasi
Rata-Rata Jml Jam Jml Jam
No perawatan
Pasien/Hari Perawatan/Hari Perawatan/Hari
pasien
Minimal
1 11 2 22
care
2 Partial care 5 4 20
3 Total care 0 0 0
Total 16 6 42
Keterangan :
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien/hari
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun
G = jumlah perawatan yang diberikan perawat pertahun
H = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut
6𝑥16𝑥365 35040
(365−82)𝑥7
= = 17 orang
1.981
26
Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari
Jam kerja efektif tiap perawat 7 jam per hari
52 + 12 + 18 82 × 6 492
= = = 1,7 = 2 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
365 − 82 283 283
Tugas non keperawatan = (5 + 2)× 25% = 1,75 = 2 orang
Jadi jumlah tenaga keperawatan yang di butuhkan di bangsal Sakinah
adalah 6 + 2 + 2 = 10 dan 1 supervisor atau kepala ruang
3. Metode Need (Douglas)
Perhitungan metode Need menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖 × 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/ℎ𝑎𝑟𝑖
4 × 16
= 9 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
7
27
Dari hasil perhitungan tenaga keperawatan selama 1 bulan di
Bangsal Sakinah, tenaga kesehatan yang dibutuhkan sesuai dengan
perhitungan menurut Depkes adalah 6 orang di tambah 2 orang dari factor
koreksi dan 2 orang tenaga non keperawatan serta di tambah 1 kepala
ruang sehingga jumlah perhitungan menurut depkes didapatkan tenaga
yang dibutuhkan untuk bangsal Sakinah sebanyak 11 orang. Berdasarkan
pengkajian yang dilakukan selama 3 hari didapatkan jumlah perawat
yang ada di Bangsal Sakinah sebanyak 13 orang, jadi dapat disimpulkan
bahwa jumlah tenaga keperawatan yang ada dibangsal Sakinah sesuai
dengan standar perhitungan Depkes.
Data Ketenagaan
Hasil Perhitungan kerja yang Ada di Ket
ruang Sakinah
Douglas 17 0 13 1 Tidak
Cukup
Gillies 9 0 13 1 Cukup
Depkes 11 0 13 1 Cukup
4. PENGARAHAN
a) Pendelegasian
28
invasive (menyuntikan obat) oleh dokter serta pendelegasian pengaturan
penentuan koordinator shif saat karu tidak jaga di rumah sakit. Kepala bangsal
menjadi koordinator shif pada tiap perawat. Cara tersebut dianggap cara yang
yang sistematis.
b) Supervisi
c) Motivasi
29
d) Manajemen Konflik
Sakinah biasa terjadi. Namun semua masalah atau konflik yang terjadi dapat
terkait konflik yang terjadi, sampai menemukan jalan keluar. Selain itu
jujur, dan terbuka. Jika ada yang mengalami kesulitan, langsung diatasi secara
sehingga semua perawat yang memahami betul kondisi dan keadaan pasien
e) Kepemimpinan
ruang.
30
f) Reward
g) Punishment
pemberian punishment preventif sudah berjalan sesuai dengan aturan dan tata
tertib rumah sakit. Saat seseorang melanggar peraturan dan tata tertib, maka
(pemecatan).
h) Komunikasi
terhadap saran/pendapat.
sering melakukan 3S, menjaga aspek sopan dan santun, saling memberi
motivasi dan perhatian satu sama lain, dan bersedia diberi masukan &
31
saran. Pada saat operan, antar perawat melakukan komunikasi terkait
operan dengan cara membacakan setiap status pasien dan selanjutnya para
32
sudah baik dan Miss communication jarang terjadi antar petugas
i) Koordinasi
j) Kolaborasi
dilakukan dengan tim kesehatan lain atau keluarga. Pada saat melakukan
sehingga ketika tim kesehatan lain datang, kepala ruang dan perawat bisa
dalam melakukan kolaborasi adalah dengan adanya lembar CPPT pada rekam
medis yang akan diisi oleh seluruh tenaga kesehatan yang sudah melakukan
5. PENGENDALIAN
a. Penilaian kinerja
33
supervisor dan 1 teman sejawat (bisa 1 tahun diatas atau 1 tahun dibawah
orang yang dinilai) sedangkan penilaian kepala ruang dilakukan oleh bagian
sekali untuk penetapan gaji berkala dan setiap 4 tahun sekali untuk kenaikan
pangkat perawat. Selain itu, penilaian dilakukan rutin setiap tahun untuk
dalam melakukan cuci tangan masih rendah. Bedasarkan hasil dari SOP ceklis
mencuci tangan, tidak semua perawat melakukan cuci tangan sebelum kontak
34
dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien,
setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan lingkungan di sekitar
pasien.
septemer 2018 :
Frekuensi Percent
Puas 3 60
Cukup puas 2 40
Total 10 100
Sumber : data primer,2018
sudah puas dengan pelayaan yang ada di bangsal Sakinah sedangkan 40%
lainya mengtakan kurang puas. Hal ini dikarenakan, perawat tidak selalu
makanan pasien. Selain itu perawat juga tidak selalu mengenalkan diri dan
35
Berdasarkan wawancara dengan 5 pasien, 3 diantaranya pasien tidak
36
Fish Bone (Tingkat kepuasan pasien belum maksimal)
MANUSIA
MATERI
AL
Tingkat Kepuasan
pasien yang belum
maksimal
LINGKUNGAN Methode
37
Fish Bone Edukasi pasien kurang maksimal
MANUSIA
MATERI
AL
Pemberian edukasi
tidak efektif
LINGKUNGAN TOOLS
38
Fish Bone Universal Precaution cuci tangan five moments yang belum terlaksana dengan maksimal
MANUSIA
MATERI
AL
LINGKUNGAN Methode
39
Analisa Data
40
tangan, tidak semua perawat melakukan cuci tangan
pasien.
41
Prioritas Masalah
Menentukan masalah yang diprioritaskan, digunakan metode pembobotan dengan memperhatikan aspek aspek sebagai berikut :
42
Rentang Nilai : 1 - 5
2 : kurang penting
3 : cukup
4 : penting
5 : sangat penting
43
Alternative Penyelesaian Masalah
A : Kemudahan, masalah yang ada diatasi atau tidak kemudahan dapat didasarkan
L : Seberapa besar pengaruh criteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan
yang dibahas.
44
45
BAB III
46
kepuasan
pasien
2 Edukasi Perawat 1. Melakukan Semua Perawat dan Senin, 10 Di bangsal 1. Nur Intan
Pasien yang mengetahu resosialisasi perawat di pasien Septemb Marwah
Indriyati O. Sj.
kurang i panduan kepada bangsal memahami er 2018 RS PKU
maksimal ( terkait perawt terkait Sakinah RS cara – 17 Muhamma Dai
Edukasi cara edukasi buku panduan PKU memberikan Septemb diyah
2. Amalina
memandikan kepada edukasi yang Muhammadiy edukasi er 2018 Yogyakarta
bayi) pasien sudah ada ah sesuai Mazaya karcy
2. Mencoba Yogyakarta dengan buku
melakukan panduan
edukasi 3. Rahayu
3. Melakukan
4. Rizki
evauasi
Rahmadani
Putri
5. Rizka Putri
Aprelia
6. Karina
Saraswati
47
3. Cuci tangan Perawat 1. Melakukan Semua Perawat dpat Rabu, 19 Di bangsal 1. Nur Intan
five moments dapat resosialisasi perawat di melakukan septembe Marwah
Indriyati O. Sj.
melakukan terkait five bangsal cuci tangan r 2018 RS PKU
cuci tangan moments Sakinah RS five moments Muhamma Dai
five 2. Mengingatk PKU dengan tepat diyah
2. Amalina
moments an dan Muhammadiy dna teratur Yogyakarta
secara melakukan ah Mazaya karcy
teratur pendamping Yogyakarta
an kepada
perawat 3. Rahayu
untuk
4. Rizki
melakukan
five moments Rahmadani
Putri
5. Rizka Putri
Aprelia
6. Karina
Saraswati
48
BAB IV
A. IMPLEMENTASI KEGIATAN
1. Implementasi kegiatan
Rincian kegiatan :
49
- Mendampingi perawat/bidan di bangsal saat operan jaga keliling ke
kamar pasien
3) Mengukur tingkat kepuasan pasien (post)
Hari/Tanggal : 21 september – 23 september 2018
Tempat : Ruang Sakinah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Rincian Kegiatan :
- Menyebarkan kuesioner keseluruh pasien
- Mengolah hasil kuesioner yang telah disebarkan
b. Melakukan pendampingan edukasi cara memandikan bayi kepada
50
c. Melakukan pendampingan mencuci tangan five moments
2018
- Melihat perawat dan mengingatkan perawat untuk melakukan cuci tangan sebelum
kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terkena cairan tubuh
pasien, setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan linkungan di
sekitar pasien.
- Melakukan evaluasi ceklis yang digunakan sebagai alat ukur melakukan cuci
51
Tabel.4.1 Time Line Kegiatan Mahasiswa Stase Manajemen Keperawatan di Bangsal Sakinah bulan 03-29 september 2018
No Kegiatan 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Pengkajian
2 Presentasi
hasil
pengkajian
3 Revisi
laporan
4 Askep 1 pre
conference
5 ACC hasil
POA
6 Mengukur
tingkat
kepuasaan
pasien (pre)
52
7 Melakukan
role play
operan
jaga ke
kamar
pasien
8 Mengukur
tingkat
kepuasaan
pasien (post)
9 Pendamping
an dalam
melakukan
cuci tangan
five moments
10 Melakukan
resosiolisasi
kepada
perawat
terkait SOP
edukasi cara
53
memandikan
bayi dengan
melibatkan
ibu dan
keluarga
11 Melakukan
pendampinga
n dalam
melakukan
edukasi cara
memandikan
bayi
12 Laporan
conference
dan post
conference
askep 1
13 MTE 1 dan 2
14 Laporan
conference
dan post
conference
askep 2
15 Melakukan
RONDE
keperawatan
16 Evaluasi
kegiatan dan
menyusun
laporan bab
4& 5
54
17 Laporan
hasil
18 Pemasangan
lembar balik
penkes
19 Revisi hasil
55
B. Hasil dan Pembahasan
1. Melakukan pendampingan role play operan jaga untuk meningkatkan tingkat kepuasan
pasien.
Hasil sebelum:
Frekuensi Percent
Puas 3 60
Cukup puas 2 40
Total 10 100
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan hasil analisis kuisioner tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan di bangsal
Sakinah, didapatkan 60 % responden mengatakan sudah puas dengan pelayanan yang ada di
bangsal Sakinah sedangkan 40% lainya mengatakan kurang puas. Hal ini dikarenakan, perawat
tidak selalu menanyakan nafsu makan dan tidak menanyakan pantangan dalam hal makanan
pasien. Selain itu perawat juga tidak selalu mengenalkan diri dan menjelaskan perawat yang
perawat yang bertanggung jawab yang sedang berjaga. Sedangkan berdasarkan hasil observasi,
membuat kontrak dengan pasien sangat penting dilakukan saat operan jaga agar pasien dapat
mengetahui siapa perawat yang dinas selanjutnya. Hal ini juga akan mengurangi anggapan
buruk pasien terhadap perawat, yang mana selama ini banyak pasien yang mengatakan
perawat judes dan kasar, padahal tidak semua perawat seperti itu. Keluhan dari pasien yang
seperti inilah yang sangat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan perawat
yang ada di bangsal tersebut. Dalam rangka meningkatkan kepuasan pasien, maka sistem
56
operan jaga yang ada di bangsal Sakinah harus diperbaiki agar lebih optimal yaitu dengan
cara lebih menekankan pada berkeliling ke kamar pasien dan memperkenalkan perawat yang
akan berjaga pada shift selanjutnya. Menurut Kristianto (2009), tahapan operan jaga yang
efektif adalah melakukan doa bersama, serah terima di ruangan nurse station, berkeliling ke
kamar pasien, mengucapkan salam pada pasien, memperkenalkan perawat yang akan berjaga
Setelah dilakukan pendampingan selama 3 hari, proses operan jaga yang ada di bangsal
sakinah sudah leebih optimal dan berjalan sesuai standar operasional yang ada. Setelah itu
dilakukan evaluasi dengan mengukur kembali tingkat kepuasan pasien. Tingkat kepuasan
pasien diukur menggunakan kuesioner yang sudah digunakan sebelumnya pada saat
pengkajian awal.
Hasil analisis kuisiner post role play pada tanggal 21 september – 23 september 2018 :
Frekuensi Percent
Puas 5 90
Cukup puas 1 10
Total 6 100
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan hasil analisis kuisioner tingkat kepuasan pasien setelah dilakukan role play
dan pengawasan proses operan jaga menjadi 90% pasien mengatakan sudah puas dan 10%
pasien lainnya mengatakan kurang puas dengan pelayanan yang ada di bangsal sakinah.
Berdasarkan hasil observasi, perawat yang ada dibangsal sakinah sudah mulai menerapkan
2. Melakukan pendampingan edukasi car memandikan bayi kepada ibu dan keluarga Standar
Hasil sebelum :
Berdasarkan observasi dan wawancara pada tanggal 03-07 september 2018 dibangsal
sakinal pemberian edukasi pasien belum sesuai dengan panduan edukasi, perawat mengatakan
edukasi yang diberikan hanya seadanya saja. Terutama pada edukasi cara memandikan bayi,
57
perawat tidak pernah elakukan edukasi cara memandikan bayi dengan melibatkan Ibu dan
keluarga, perawat hanya memandikan bayi saja tanpa meerikan edukasi pada keluarga.
Berdasarkan wawancara salah satu perawat mengatakan dahulu pernah melakukan program
edukasi, namun sekarang sudah tidak lagi. Berdasarkan hasil wawancara kepada 2 ibu primpara
mengatakan selama dirawat perawat tidak pernah mengajarkan cara memandikan bayi.
Hasil sesudah
Virgia (2016), menemukan bahwa pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi atau
memperagakan sesuatu sangat berpengaruh terhadap kemampuan seorang dalam memahami dan
Sebelum melakukan pendampingan kami dibantu oleh karu mensosialisaikan kegiatan ini
kepada perawat yang berada di bangsal sakinah, dan setiap ada bayi karu selalu mengingatkan
untuk melakukan edukasi cara memandikan bayi, namun terkadang hal itu tidak dilakukan oleh
perawat. Hal ini dikarenakan dalam rentang 1 miggu program berjalan di skainah rata-rata ibu
yang melahirkan multigravida dan mengatakan sudah bisa memandikan bayi dan ibu dengan SC
sehingga belum bisa berlajan. Selain itu, perawat juga mengatakan ketika memandikan bayi
dengan memberikan edukasi membutuhkan waktu yang lama, sehingga mereka enggan untuk
melakukan edukasi. Beberapa kendala tersebut membuat proses pendampingan hanya bisa
dilakukan pada tanggal 22 september 2018 kepada seorang ibu dengan cara demonstrasi, setelah
dilakukan edukasi ibu dapat menjelaskan kembali cara memandikan bayi dengan benar.
58
Lembar evaluasi edukasi cara memandikan bayi
No Variable yang di nilai Pasien Pasien
A B
1 Cuci tangan
2 Menyiapkan alat (Handuk, Diapers, Baju)
3 Cek tubuh bayi
4 Membersihkan wajah
5 Memebersihkan rambut
6 Membersihkan area dada dan ektermitas
7 Membersihkan punggung
7 Membersihkan area genetalia
8 Mengeringkan bayi dengan handuk
9 Memakaikan pakaian bayi
Hasil sebelum
Menurut hasil observasi pada tanggal 19- 21 spetember 2018 di bangsal sakinah sudah
ditemukan poster hand hygiene tetapi keasadaran dalam melakukan cuci tangan masih rendah.
Bedasarkan hasil dari SOP ceklis mencuci tangan, tidak semua perawat melakukan cuci tangan
sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien,
setelah kontak dengan pasien dan setelah kontak dengan lingkungan di sekitar pasien.
59
Hasil sesudah
Setelah dilakukan pendampingan didapatka hasil perawat sudah melakukan cucui tangan setelah
kontak dengan lingkunga sekitar pasien,namun ada beberapa perawat sering lupa melakukan cuci
tangan seblum ke pasien sehingga perlu selalu di ingatkan. Hasil observasi pada tanggal 20
September 2018.
Mencuci tangan harus menggunakan five moments jika kita akan melakuakan perawatan pada
pasien. Mencuci tangan harus dilakukan dengan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan
perawatan meskipun memakai sarung tangan atau alat pelindung lain untuk menghilangkan atau
mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan sehingga penyebaran penyakit dapat dikurangi dan
lingkungan terjaga dari infeksi. Ada dua factor yang mempengaruhi perilaku petugas kesehatan
terhadap kepatuhan mencuci tangan lima momen yaitu factor personal dan factor lingkungan.
Factor personal adalah pengetahuan tentang mencuci tangan. Factor lingkungan adalah kurangnya
fasilitas hand hygiene, komite pengendalian infeksi, evaluasi terhadap kepatuhan mencuci tangan.
Kurangnya pengetahuan akan pentingnya melakukan hand hygiene dalam mengurangi penyebaran
bakteri dan mencegah terjadinya kontaminasi pada tangan.
Dalam pelaksanaan cuci tangan five moment di bangsal Sakinah adalah mensosialisasi dan
mendampingi perawat atau bidan untuk mencuci tangan, dan mensosialisasi tentang mencuci tangan
5 momen dan bertujuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan petugas kesehatan.
Penerapan cuci tangan five moments juga harus di dukung oleh kesadaran perawat itu sendiri dalam
melindungi diri dan melindungi pasien. Kebiasan mencuci tangan di rumah sakit merupakan
perilaku mendasar dalam upaya pencegahan cross infection (infeksi silang). Perawat juga harus
memiliki pengetahuan tentang mencuci tangan five moments sebagai upaya untuk mpencegahan
infeksi nasokomial di rumah sakit sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.
60
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Berdasarkan hasil analisis kuisioner tingkat kepuasan pasien setelah dilakukan role play dan
pengawasan proses operan jaga menjadi 90% pasien mengatakan sudah puas dan 10% pasien
lainnya mengatakan kurang puas dengan pelayanan yang ada di bangsal sakinah.
b. Sebelum dilakukan pendampingan dan resosialisasi edukasi cara memandikan bayi , perawat
tidak pernah menjalankan SOP edukasi cara memandikan bayi, setelah dilakukan pendamingan
dan resosialisasi perawat menjalankan SOP tersebut, meskipun hanya dilakukan sekali saja.
c. Sebelum dilakukan pendampingan dan resosialisasi cuci tangan five moments perawat selalu lupa
dalam mencuci tangan sebelum ke pasien, setelah dilakukan pendampingan dna resosialisasi
perawat sudah mulai melakukan cuci tangan sebelum ke pasien meskipun masih sering lupa.
2. Saran
a. Operan Jaga
Diharapkan karu dan supervisor keperawatan dapat melakuaka supervisi terkait proses operan
jaga yang dilakukan di bangsal sehingga operan jaga dapat terpantau sesuai dengan SOP
Diharapkan perawat / bidan dapat menerpakan edukasi cara memandikan bayi dengan melibatkan
ibu dna keluarga pasien. Selain itu, supervisor keperawatan bai dari kepala ruang maupun dari RS
diharapkan untuk melakukan evaluasi terhadap edukasi yang selama ini diberikan di bangsal
sakinah.
Diharpakan perawat dapat meningkatkan kesadaran diri dan saling mengingatkan untuk
Aziz, Alimul. 2013. Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Depkes RI. (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta
Ernawati, E., Rachmi, A. T., & Wiyanto, S. (2014). Penerapan Hand Hygiene Perawat di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 28(1), 89-94.
Fauzia, N., Ansyori, A., & Hariyanto, T. (2014). Kepatuhan Standar Prosedur Operasional Hand Hygiene
pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 28(1), 95-98.
Hidayah, N. (2014). Manajemen Model Asuhan Keperawatan Profesional (MKMP) Tim dalam
Peningkatan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit. Dari journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/kesehatan/article/download/60/33
Kemenkes RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1087 Tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Rumah Sakit.
Kristianto, Deni. 2009. Hubungan Reward Ucapan Terima Kasih dengan Kedisiplinan Waktu saat
Mengikuti Timbang Terima Perawat Ruang Bedah di RSUP dr. Kariadi Semarang. Semarang :
Undip
Marquis, B.L. & Huston, C.J. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan: Teori dan Aplikasi.
Edisi keempat. Jakarta: EGC.
Mayangsari, Fitria. 2013. Gambaran Keefektifan Timbang Terima (Operan) di Ruang Kelas I Non Bedah
(Penyakit Dalam) RSUP dr. M Djamil. Padang
Nursalam. 2009. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktek Keperawatan Profesional, Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesioal. (4th ed).
Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesioal. (4th ed).
Jakarta: Salemba Medika
PERMENKES RI. (2016). PERMENKES RI No. 24: Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana
Rumah Sakit. Jakarta: Menteri Kesehatan RI
SOP Rumah Sakit PKU 1 Muhammadiyah Yogyakarta
Virgia,Vera. 2017. Pengaruh penyuluhan memandikan bayi terhadap cara ibu dalam memandikan bayi.
Jurnal keperawatan dan kebidanan - stikes dian husada mojokerto.
62
63
64
LAMPIRAN
65
Lampiran 1
INSTRUMEN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG MARWAH RS PKU 1
YOGYAKARTA
66
Lampiran 2
Check List cara memandikan bayi
No Variable yang di nilai Pasien Pasien
A B
1 Cuci tangan
2 Menyiapkan alat
- Handuk
- Diapers
- Baju
3 Cek tubuh bayi
4 Membersihkan wajah
5 Memebersihkan rambut
6 Membersihkan area dada dan ektermitas
7 Membersihkan punggung
7 Membersihkan area genetalia
8 Mengeringkan bayi dengan handuk
9 Memakaikan pakaian bayi
67
Lampiran 3
Checklist cuci tangan five moments
No. Penilian Perawat 1 Perawat 2 Perawat 3
1 Sebelum ke pasien - -
2 Sebleum melakukan
tindakan aseptik
tubuh pasien
pasien
lingkungan sekitar
68