Anda di halaman 1dari 20

PANDUAN TUTORIAL

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALLIATIVE


2017-2018

(SEMESTER GENAP)

DISUSUN OLEH:

Edy Suprayitno, M.Kep.

TIM TUTORIAL

Edy Suprayitno, M.Kep.


Raisa Farida Kafil, M.Kep.
Ruhyana, MAN.
Supatmi, M.Kep.
Widaryati, M.Kep.

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN-PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
HALAMAN PENGESAHAN

PANDUAN TUTORIAL

KEPERAWATAN MENJELANG AJAL DAN PALLIATIVE

SEMESTER GENAP

BUKU PANDUAN TUTORIAL MEDIKAL BEDAH I DIGUNAKAN SEBAGAI


PANDUAN DALAM PELAKSANAAN TUTORIAL SEMESTER GASAL
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN-PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS‘ASIYIYAH YOGYAKARTA

Yogyakarta, 19 Februari 2018


Disetujui oleh: Disusun oleh

Suratini, M.Kep., Sp.Kep.Kom. Edy Suprayitno, M.Kep.


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh

Program Studi Ilmu Keperawatan-Program Profesi Ners Universitas‘Aisyiyah Yogyakarta


telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi. Proses pembelajaran yang berpusat kepada
siswa (Student Centered Learning) Oleh karena itu, dengan melalui proses pembelajaran ini,
maka mahasiswa dituntut untuk belajar mandiri dan dosen akan berperan sebagai fasilitator
dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Buku Panduan tutorial ini berisi beberapa skenario kasus Keperawatan menjelang ajal dan
palliative sebagai pedoman bagi mahasiswa dan dosen dalam melakukan kegiantan tutorial.
Diharapkan dengan skenario kasus tersebut, mahasiswa dapat mengeksplore lebih dalam dan
mengelaborasi tingkat kognitif terhadap masalah-masalah keperawatan tersebut.

Terimakasih kami haturkan kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselesaikannya
panduan ini serta terselenggarakanya kegiatan tutoril mata kuliah Keperawatan menjelang
ajal dan palliative. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga buku
ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh

Yogyakarta, Februari 2018


Penyusun.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... 1

KATA PENGANTAR ...................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 6

A.Visi ................................................................................................ 6

B.Misi................................................................................................. 6

C.Keunggulan Prodi ........................................................................... 6

E.Deskripsi Pembelajaran .................................................................. 6

F.Kompetensi ..................................................................................... 6

D.Penilaian ......................................................................................... 10

E.Referensi ......................................................................................... 11

BAB II SKENARIO .......................................................................... 12

JADUAL TUTORIAL .......................................................................


VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI NERS
VISI
Program Studi Ners UNISA mengembangkan keunggulan keperawatan Paliative pada semua
kelompok usia di tahun 2026 berdasarkan nilai-nilai Islam berkemajuan.

MISI
1) Menyelenggarakan Pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat bidang
keperawatan paliatif yang berbasis nilai-nilai islam untuk mencerdasakan kehidupan
bangsa.
2) Mengembangkan kajian dan pemberdayaan perempuan dalam kerangka Islam
Berkemajuan.
BAB I

PENDAHULUAN

A. KEUNGGULAN
Menjadi Program Studi Ners dengan keunggulan Palliative Care.

B. DESKRIPSI MATA AJAR


Keperawatan menjelang ajal dan palliative merupakan salah satu mata kuliah pada
Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawata Universitas‘Aisyiyah
Yogyakarta. Pembelajaran yang dilakukan dengan metode kuliah teori, tutorial dan
praktikum ketrampilan dalam menghadapi pasien dengan perawatan palliative.

Fokus mata kuliah ini adalah mengarahkan mahasiswa pada proses penerapan asuhan
keperawatan pada pasien dengan perawatn palliative dan menjelang ajal termasuk
penanganan gangguan psikososial akibat penderitaan yang dialami.

Beberapa firman Allah sebagai rujukan dalam melakukan asuhan keperawatan pada
pasien Menjelang ajal dan Palliative.

Al-Qur’an Surat Asy Syu'araa Ayat 78-82

Artinya:
(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku.
Dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu. Dan apabila aku
sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku. Dan yang akan mematikan Aku,
kemudian akan menghidupkan aku (kembali)”.

Al-Qur’an Surah An-Nahl:30-32

ٌ‫ىا فِي هَ ِر ِِ ان ُّد َْيَا َح َسَُت‬ ْ ُُ‫ىا َخ ْيسًا نِّهَّ ِريٍَ أَحْ َس‬
ْ ُ‫َوقِي َم نِهَّ ِريٍَ اتَّقَىْ ْا َيا َذا أََ َز َل َزبُّ ُك ْى قَان‬
}30 { ٍَ‫َونَدَازُاآل ِخ َس ِة َخ ْي ٌس َونَُِ ْع َى دَا ُز ْان ًُتَّقِي‬
ّ ‫ك يَجْ ِزي‬
ُ‫ّللا‬ َ ِ‫اث َع ْد ٌٍ يَ ْد ُخهُىََهَا تَجْ ِسي ِيٍ تَحْ تِهَا األَ َْهَا ُز نَهُ ْى فِيهَا َيا يَ َشآ ُؤوٌَ َك َرن‬ ُ َُّ‫َج‬
}31{ ٍَ‫ْان ًُتَّقِي‬
ٌَ‫ىا ْان َجَُّتَ بِ ًَا ُكُتُ ْى تَ ْع ًَهُى‬
ْ ُ‫انَّ ِريٍَ تَتَ َىفَّاهُ ُى ْان ًَآلئِ َكتُ طَيِّبِيٍَ يَقُىنُىٌَ َسال ٌو َعهَ ْي ُك ُى ا ْد ُخه‬
}32{
Artinya:
30. Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah
diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan)
kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat
(pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih
baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,
31. (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya
sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka
kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang
bertakwa.
32. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat
dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke
dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan".

C. PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Problem Based Learning (PBL) adalah sistem pembelajaran berbasis masalah.


Essensi dari PBL itu sendiri adalah dengan menyuguhkan berbagai situasi bermasalah
yang autentik dan bermakna kepada mahasiswa, yang dapat berfungsi sebagai batu
loncatan untuk melakukan investigasi dan penyelidikan.

Perilaku dan
ketrampilan sosial
sesuai peran orang
Ketrampilan dewasa
penyelidikan dan Ketrampilan
ketrampilan untuk belajar
mengatasi secara mandiri
masalah
Problem
Based
Learning

Proses tutorial dilakukan dengan menggunakan kelompok kecil yang terdiri dari 10-
15 mahasiswa dan setiap mahasiswa secara bergiliran menjadi ketua, sekretaris dan
anggota kelompok. Kegiatan diskusi ini akan didampingi oleh seorang tutor. Adapun
tugas dan fungsi masing-masing adalah:

1. Tutor
a. Mendorong Partisipasi seluruh anggota kelompok.
b. Membantu ketua kelompok&sebagai time keeper.
c. Memeriksa kecermatan catatan penulis.
d. Memastikan pencapaian tujuan belajar, mencegah penyimpangan tujuan
belajar.
e. Melakukan penilaian untuk tiap anggota.

2. Chair/Ketua Kelompok
a. Memimpin jalannya tutorial.
b. Mengajak seluruh anggota berpartisipasi aktif.
c. Mempertahankan dinamika kelompok yang positif.
d. Time Keeper.
e. Memastikan kelompok melaksanakan tugas.
f. Memastikan penulis bekerja dengan cermat.
3. Scribe/Penulis
a. Mencatat pendapat & usulan anggota kelompok.
b. Membantu mengurutkan pendapat kelompok.
c. Sebagai partisipan aktif dalam diskusi.
d. Mencatat sumber belajar yang digunakan pada diskusi.
4. Group Member
a. Mengikuti langkah urutan proses tutorial.
b. Berpartisipasi aktif dalam diskusi.
c. Membagi pendapat pada teman.
d. Memperhatikan & Menghargai pendapat teman yang lain.
e. Mengajukan Pertanyaan.
f. mencermati seluruh tujuan belajr & aktif mencari sumber belajar.

D. AKTIFITAS PEMBELAJARAN
Buku tutorial ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif pada saat klien mendapatkan perawatan
lanjutan di ruang poliklinik sampai ke ruang rawat inap dan rawat jalan.
Aktivitas pembelajaran dalam Menjelang ajal dan palliative, dipersiapkan untuk
memandu para mahasiswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran kuliah ini.
1. Diskusi kelompok kecil atau disebut juga tutorial
Tutorial dilakukan seminggu sekali dengan catatan setiap skenario diselesaikan
dalam waktu 2 minggu.
Proses tutorial menggunakan modifikasi METODE SEVEN JUMP dalam
menganalisa skenario, meliputi:
a. Mengklarifikasi istilah atau konsep
Istilah-istilah dalam skenario yang belum jelas atau menyebabkan timbulnya
banyak interpretasi perlu ditulis dan diklarifikasi terlebih dahulu dengan bantuan
kamus keperawatan, kamus kedokteran, tutor.
b. Mendefinisikan masalah
Masalah-masalah yang ada dalam skenario diidentifikasi dan dirumuskan dengan
jelas.
c. Menganalisis masalah
Masalah-masalah yang telah ditetapkan dianalisa dengan brainstorming.
d. Menyusun urutan penjelasan masalah (Pertanyaan & Hipotesis)
Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari setiap hasil analisis masalah (hipotesis)
berdasarkan pengetahuan yang telah dipunyai.
e. Menetapkan tujuan belajar
Informasi yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan, dirumuskan dan
disusun sistematis sebagai tujuan belajar.
f. Menyusun asuhan keperawatan
Selama melakukan penelaahan informasi dari berbagai sumber, langkah a-e
dilaksanakan pada pertemuan pertama, yaitu minggu pertama suatu scenario.
Langkah f.

2. Kulah Pakar
Kuliah diberikan dalam rangka penataan pengetahuan/informasi yang telah
diperoleh oleh mahasiswa. Kuliah pakar akan berhasil tepat guna apabila
mahasiswa secara aktif mengungkapkan hal-hal yang ingin dipahami selama kuliah
pakar. Kuliah Pakar dilakukan di kelompok kecil langsungoleh pembimbing tutor.
3. Pembelajaran Mandiri
Aktivitas pembelajaran mandiri merupakan inti dari kegiatan pembelajaran yang
didasarkan pada paradigma pembelajaran mahasiswa aktif (student centered
learning – SCL). Mahasiswa dilatih dan dibiasakan untuk belajar secara mandiri
(tidak harus menunggu saat-saat ujian atau atas permintaan dosen).
E. KOMPETENSI
Kompetensi utama mata kuliah ini adalah mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan secara komprehensif dan kontinyu kepada pasien dengan berbagai
masalah kesehatan sesuai dengan respon yang muncul akibat dari gangguan sistem
tubuh.

INDIKATOR KOMPETENSI
Setelah mengikuti pembelajaran tutorial Mahasiswa mempunyai pemahaman tentang
asuhan keperawatan terkait dengan kebutuhan biospikososiospiritual pasien yang
mendapat perawatan palliative.
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian terhadap pasien secara komprehensif
dengan berbagai masalah kesehatan pada pasien menjelang ajal dan palliative.
2. Mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang
muncul sebagai respon pasien ganggaun sistem kardiovaskuler dan darah.
3. Mahasiswa mampu menentukan perencanaan yang muncul berdasarkan diagnosa
keperawatan yang muncul pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler dan
darah.
4. Mahasiswa mampu melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien dan keluarga
yang mendapatkan perawatan palliative dan menjelang ajal sampai masa
berkabung.

TIM PENGAJAR/TIM TUTORIAL


Tim tutorial Keperawatan menjelang ajal dan palliative adalah :

1. Edy Sup
2. Raisa Farida Kafil, M.Kep.
3. Ruhyana, MAN.
4. Supatmi, M.Kep.
5. Widaryati, M.Kep.
F. PENILAIAN/EVALUASI
NO KOMPONEN PENILAIAN NILAI
1 Datang tepat waktu
2 Memakai pakaian sesuai ketentuan
3 Membawa buku/literature
4 Bertanya dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar
5 Menyampaikan pendapat dan atau menjawab dengan benar dan
rasional
6 Menghargai pendapat orang lain/menjadi pendengar yang baik
7 Memimpin diskusi
8 Bertanggungjawab
9 Mengelola waktu
10 Manajemen emosi
G. DAFTAR REFERENSI
Ferrell&Coyle. (2010). Oxford texbook of palliative Nursing third ed. Oxford
University Press: USA.
Kemenkes (2013). Pedoman Teknis Pelayanan paliatif kanker. KemenkesRI: Jakarta.
Kemenkes Ri (2015). Pedoman Nasional, Program paliatif kanker. Kemenkes RI:
Jakarta.
Campbell (2009). Nurse to Nurse Palliative Care.McGraw Hill: Michigan.
Ackley, B.J., & Ladwig, G.B. (2011). Nursing diagnosis handbook; an evidence-
based guide to planning care (9th ed) Mosby Elsevier.
Gloria M. Bulechek et al., (2008) Nursing Intervension Classification. (5th ed) Mosby,
St. Louis.
Herdman, T.H., (2012). NANDA 2012 - 2014 Diagnosa Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta: EGC
SKENARIO 1
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa memahami perawatan palliative
Capaian Pembelajaran
1. Memahami perubahan fisik pasien (proses terjadinya kanker).
2. Memahami perubahan dan kebutuhan status biospikososisospiritual pasien.
3. Memahami persiapan menjelang ajal bagi pasien dan keluarga pasien.
4. Memahami bentuk kerjasama tim palliative untuk menangani masalah pasien.
5. Upaya tim palliative untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
6. Memahami asuhan kepeawatan pada perawatan perawatan palliative.
Seorang pria berusia 58 tahun dengan riwayat merokok seratus pak selama setahun, riwayat
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Sekitar dua tahun yang lalu lidah pasien sudah
mulai nampak ada warna merah dan hitam namun tidak segera mencari pertolongan medis. Ia
terus merokok. Sekitar enam bulan yang lalu pasien berobat setelah muncul tanda dan gejala
seperti berikut ini:
• Perasaan bahwa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokan.
• Kesulitan mengunyah atau menelan.
• Kesulitan menggerakkan lidah.
• Kesulitan mengartikulasikan kata
• lidah Mati rasa.
Hasil pemeriksaan menunjukkan karsinoma skuamosa oral dari dua pertiga anterior lidah dan
lantai mulut yang telah menyebar ke kelenjar getah bening servikal. Ia diobati dengan reseksi
bedah pada lidah reseksi luas tulang dan jaringan lunak.
Keganasan tumbuh:
Keganasan berkembang dengan cepat meskipun pengobatan telah didapatkan dan
menghasilkan nekrosis jaringan luas yang mengakibatkan gejala tambahan.
• hiperaturalitas dan hilangnya bahasa lidah benar-benar tidak dapat dipahami.
• Kehilangan gigi secara ekstensif disertai dengan rusaknya lidah sehingga sangat sulit untuk
menelan
• Cacat wajah yang parah
• Nyeri ulkus non-nekrotik yang tinggi.
• Sakit wajah.
Pengoabatan yang diberikan:
• Metadon (50 mg tiga kali sehari),
• morfin sulfat (50 mg setiap empat jam,) untuk nyeri terobosan
• haloperidol (0,5 mg setiap enam jam) untuk mual dan muntah,
• lorazepam (0,5 mg setiap empat jam) untuk kegelisahan
Kondisi pasien semakin parah sehinga mendapatkan terapi tambahan
• konversi dari metadon oral ke infus morfin subkutan terus menerus (6 mg / jam)
• anestesi terkontrol pasien (PCA) infus morfin sulfat 2 mg setiap 15 menit sesuai kebutuhan
• lorazepam (0,5 mg setiap 4 jam);
• gel metronidazol yang dioleskan ke jaringan ulserasi pada wajah (untuk mengendalikan
infeksi lokal dan dengan demikian bau busuknya)
• oksigen melalui kanula hidung; dan
• kipas angin dengan lembut meniup wajahnya.
Gejala memburuk:
Pasien sangat menderita dan ini menyebabkan penderitaan yang parah bagi istri tercintanya
dan anak-anak tercinta yang tidak tahan melihatnya menderita dengan cara ini.
• Karena rasa sakit yang tidak dapat diatasi dan refrakter terhadap semua tindakan paliatif,
sedasi paliatif diajukan sebagai pendekatan manusiawi dan welas asih untuk menghilangkan
penderitaannya.
• Setelah penjelasan prosedurnya, dia dan keluarganya dengan mudah menyetujui sedasi
paliatif yang dalam dan terus-menerus. Dokumen informed consent ditandatangani dan
sebuah catatan yang menjelaskan indikasi dan rencana untuk sedasi paliatif dicatat di tabel
pasien.
• bolus midazolam 4-mg kemudian diberikan, dilanjutkan dengan infus subkutan terus
menerus sebesar 1.5 mg midazolam per jam. Skala Sedasi Ramsay digunakan untuk
memantau kedalaman sedasi, dan dosis midazolam dititrasi ke atas untuk mempertahankan
tingkat sedasi yang dalam (bolus 4 mg setiap 30-60 menit, sesuai kebutuhan, digunakan,
dengan infus terus menerus meningkat. dengan 0,5 mg / jam setelah setiap bolus).
• Ia dibius dalam waktu 10 menit, namun setelah 30 menit ia masih terangsang dengan
stimulasi verbal dan mengeluhkan rasa sakit. Jadi bolus kedua midazolam diberikan dan
infusnya meningkat menjadi 2 mg / jam.
• Titrasi berlanjut selama beberapa jam berikutnya sampai dia sangat terbius, dengan dosis 5
mg / jam yang dibutuhkan untuk mempertahankan obat penenang dalam dan terus-menerus.
• Dia meninggal 4 hari kemudian
• Pilihan obat penenang:
Tugas:

Pertemuan 1
Step 1 Mengklarifikasi istilah atau konsep

Step 2 Mendefinisikan masalah

Step 3 Menganalisis masalah

Step 4 Menyusun urutan penjelasan masalah (Pertanyaan & Hipotesis)

Step 5 Menetapkan tujuan belajar

Pertemuan 2
Step 7 Menyususn Asuhan keperawatan
CATATAN :
CATATAN :
SKENARIO 2

Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa memahami perawatan palliative
Capaian Pembelajaran
1. Memahami perubahan fisik pasien (proses terjadinya kanker).
2. Memahami perubahan dan kebutuhan status biospikososisospiritual pasien.
3. Memahami aspek etik legal dalam kasus penolakan terhadap perawatan palliative.
4. Memhamai komponen pendukung kebutuhan bipsikososiosptiritual pasien.
5. Memahami bentuk kerjasama tim palliative untuk menangani masalah pasien.
6. Upaya tim palliative untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
7. Memahami asuhan kepeawatan pada perawatan perawatan palliative.

Pasien adalah seorang guru sekolah dasar berusia 44 tahun. Enam tahun yang lalu dia pernah
Lumpektomi untuk kanker payudara dan radioterapi adjuvant serta kemoterapi. Pasien sudah
sembuh selama hampir 4 tahun. Sekitar dua bulan lalu, saat bekerja, pasien mengalami
kejang. CT dari otaknya terungkap setidaknya 6 metastasis ke otak. Terapi yang diberikan
iradiasi seluruh otak dan ditempatkan di atas deksametason, obat kortison yang kuat dan obat
anti-kejang. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan metastasis di hati, paru-paru dan
peritoneum. Dia mulai kemoterapi namun tidak mendapat respon terhadap 3 rejimen yang
berbeda. Gejala yang muncul: sakit perut dari hati yang membesar, mual, sembelit, distensi
abdomen dan kelemahan yang meningkat. jumlah serangan panik yang mengakibatkan
perjalanan mingguan ke gawat darurat. Pasien adalah orang tua tunggal dari dua anak. Anak
pertama berusia 14 tahun dan kedua berusia 19 tahun. Elizabeth telah bercerai selama 7
tahun. Anak pertama kuliah di universitas di sebuah kota sekitar 150 km. Anak kedua masih
SMA.
Pasien menunjuk Anda untuk mendapatkan asuhan perawatan paliatif dan tindak lanjut. Anda
melakuakn homevisite dan pasien bertanya apakah Anda datang untuk membunuhnya?.
Obat Saat Ini: Tylenol 3-2 tab setia 4 prn, Stemetil 10 mg setiap 6 jam prn, colace 2
tab dan senokot 2 tabs prn
Tugas:

Pertemuan 1
Step 1 Mengklarifikasi istilah atau konsep

Step 2 Mendefinisikan masalah

Step 3 Menganalisis masalah

Step 4 Menyusun urutan penjelasan masalah (Pertanyaan & Hipotesis)

Step 5 Menetapkan tujuan belajar

Pertemuan 2
Step 7 Menyususn Asuhan keperawatan
CATATAN :
CATATAN :

Anda mungkin juga menyukai