Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS KELOMPOK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN. A DENGAN


KEKURANGAN VOLUME CAIRAN PADA DHF DI RUANG MAWAR
RSUD MUNTILAN

Disusun Oleh:
Chanifah Elmawati (1820206011)
Arini Siska Wardani (1820206013)
Ahmad Riyatno (1820206034)
Rinaldy Andriansyah (1820206032)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
A. LAPORAN PENDAHULUAN (MINDMAP DHF)
3. Klasifikasi DHF
2. Etiologi DHF
Pembagian Derajat menurut (Soegijanto, 2006):
1. Definisi DHF Penyakit DBD disebabkan oleh virus a. Derajat I : Demam dengan uji torniquet positif.
Demam dengue / DF dan dengue dari kelompok arbovirus B, b. Derajat II : Demam dan perdarahan spontan,
DBD atau DHF adalah penyakit yaitu arthropod-born envirus atau virus pada umumnya dikulit atau perdarahan lain.
infeksi yang disebabkan oleh yang disebarkan oleh artropoda. Vector c. Derajat III : Demam, perdarahan spontan,
virus dengue dengan manifestasi utama penyakit DBD adalah nyamuk disertai atau tidak disertai hepatomegali dan
klinis demam, nyeri otot dan aedes aegypti (didaerah perkotaan) dan ditemukan gejala-gejala kegagalan sirkulasi
nyeri sendi yang disertai aedes albopictus (didaerah pedesaan). meliputi nadi yang cepat dan lemah, tekanan nadi
lekopenia, ruam, limfadenopati, (Widoyono, 2008). menurun (<20mmHg)/hipotensi disertai
trombositopenia dan diathesis ekstremitas dingin, dan anak gelisah.
hemoragik (Sudoyo, 2010). d. Derajat IV : demam, perdarahan spontan disertai
Demam berdarah dengue atau tidak disertai hepatomegali dan ditemukan
(DBD) disebut juga dengue gejala-gejala renjatan hebat (nadi tak teraba dan
hemoragic fever (DHF), dengue DHF tekanan darah tak terukur).
fever (DF), demam dengue, dan
dengue shock sindrom (DDS)
(Widoyono, 2008). 4. Manifestasi Klinis
6. Pemeriksaan Penunjang a. Demam tinggi mendadak yang
berlangsung selama 2-7 hari
8. Diagnosa yang Sering Muncul a. Pemeriksaan
b. Manifestasi perdarahan
hematokrit (Ht)
1) Uji tourniquet positif
a. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) berhubungan dengan b. Uji torniquit
2) Perdarahan spontan berbentuk peteki,
proses penyakit (viremia). c. Tes serologi (darah
purpura, ekimosis, epitaksis,
b. Nyeri berhubungan dengan proses patologis penyakit filter)
perdarahan gusi, hematemesis,
c. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi, kurang dari d. Isolasi virus
melena.
kebutuhan berhubungan dengan mual, muntah, anoreksi. e. c. Hepatomegali
d. Kurangnya volume cairan tubuh berhubungan dengan
7. Penatalaksanaan d. Renjatan, nadi cepat dan lemah, tekanan
peningkatan permeabilitas dinding plasma.
nadi menurun (<20mmHg) atau nadi tak
e. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa a. Derajat I teraba, kulit dingin, dan anak gelisah.
nyeri, terapi tirah baring. b. Derajat II
f. Resiko terjadinya syok hypovolemik berhubungan dengan c. Derajat III, IV
kurangnya volume cairan tubuh.
g. Resiko terjadinya perdarahan lebih lanjut berhubungan
dengan trombositopenia.
7. Penatalaksanaan
a. Derajat I: terdapat gangguan kebutuhan nutrisi dan keseimbangan elektrolit karena adanya muntah, anorexsia. Gangguan rasa
nyaman karena demam, nyeri epigastrium, dan perputaran bola mata.
Perawat: istirahat baring, makanan lunak (bila belum ada nafsu makan dianjurkan minum yang banyak 1500-2000cc/hari), diberi
kompres, memantau keadaan umum, suhu, tensi, nadi dan perdarahan, diperiksakan Hb, Ht, dan thrombosit, pemberian obat-obat
antipiretik dan antibiotik bila dikuatirkan akan terjadi infeksi sekunder

b. Derajat II: peningkatan kerja jantung adanya epitaxsis melena dan hemaesis.
Perawat: bila terjadi epitaxsis darah dibersihkan dan pasang tampon sementara, bila penderita sadar boleh diberi makan dalam
bentuk lemak tetapi bila terjadi hematemesis harus dipuaskan dulu, mengatur posisi kepala dimiringkan agar tidak terjadi aspirasi,
bila perut kembung besar dipasang maag slang, sedapat mungkin membatasi terjadi pendarahan, jangan sering ditusuk, pengobatan
diberikan sesuai dengan intruksi dokter, perhatikan teknik-teknik pemasangan infus, jangan menambah pendarahan, tetap
diobservasi keadaan umum, suhu, nadi, tensi dan pendarahannya, semua kejadian dicatat dalam catatan keperawatan, bila keadaan
memburuk segera lapor dokter.

c. Derajat III dan IV: terdapat gangguan kebutuhan O2 karena kerja jantung menurun, penderita mengalami pre shock/ shock.
Perawatan: mengatur posisi tidur penderita, tidurkan dengan posisi terlentang denan kepala extensi, membuka jalan nafas dengan
cara pakaian yang ketat dilonggarkan, bila ada lender dibersihkan dari mulut dan hidung, beri oksigen, diawasi terus-meneris dan
jangan ditinggal pergi, kalau pendarahan banyak (Hb turun) mungkin berikan transfusi atas izin dokter, bila penderita tidak sadar
diatur selang selin perhatian kebersihan kulit juga pakaian bersih dan kering.
5. Pathway

Virus dengue terdapat pada nyamuk aedes aeygypty

Nyamuk aedes aeygypty menggigit


manusia

Masuk ke aliran darah

Viremia

Mekanisme tubuh Komplemen antigen dan Renjatan (proses


untuk melawan virus antibodi meningkat imunologi)

Pembebasan Ke pembuluh darah


Peningkatan histamin dan ke otak melalui
\
asam lambung aliran darah

Peningkatan permebialitas Virus berkembang


Anoreksia, mual, dinding pembuluh darah didalam darah
muntah

Kebocoran plasma Hipertermi

Gangguan
pemenuhan nutrisi Resiko kekurangan
kurang dari volume cairan
kebutuhan tubuh
Plasma banyak menguap pada
Pendarahan ekstraseluler jaringan interstitial tubuh

Edema
Resti syok Hemoglobin turun

Penekanan syaraf
Nutrisi dan osigen
kejantung menurun
Gangguan rasa nyaman
Lemas

Sumber: Muwani (2011)


Intoleransi aktivitas
Defisien volume cairan
NOC : Keseimbangan cairan (0601)
Diagnosa Keperawatan Pengkajian
Kriteria Hasil
1. Data demografi
2. Keluhan utama - Tanda-tanda vital normal
3. Riwayat kesehatan - Keseimbangn intake dan output dalam 24 jam
- Turgor kulit baik
4. Riwayat
1. Defisien volume cairan psikososial NIC: Manejemen cairan (2080)
berhubungan dengan 5. Riwayat spiritual 1. Jaga intake dan hitung/asupan yang akurat dan cacat output
peningkatan permeabilitas (pasien)
6. Pemeriksaan fisik
2. Monitor status hidrasi
kapiler, perdarahan, muntah 7. Aktivitas sehari- 3. Monitor tanda-tanda vital pasien
dan demam hari 4. Monitor indikasi kurang volume cairan
2. Ketidakseimbangan nutrisi 8. Test diagnostik 5. Berikan cairan yang adekuat
kurang dari kebutuhan tubuh 9. Terapi obat
berhubungan dengan mual, ASUHAN
muntah, anoreksia KEPERAWATAN
3. Hiperthermi berhubungan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
dengan proses infeksi virus NOC: Status nutrisi : Asupan makanan dan
cairan ( 1008)

Kriteria Hasil:
Hiperthermi - Mencerna jumlah kalori dan nutrisi yang
NOC: Thermoregulasi (0800) tepat
Kriteria hasil: - Menunjukan tingkat energi yang biasanya
- Pasien mengatakan kondisi tubuh nyaman - Berat badan stabil
- Suhu tubuh normal; 36,5-37,5 oC, tekanan darah 120/80 mmHg, NIC : Terapi Nutrisi (1120)
respirasi 16-20 x/menit, Nadi 60-100x/menit
1. Monitor intake makanan/cairan dan hitung
NIC : perawatan hiperthermi (3786) masukan kalori, sesuai kebutuhan
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Motivasi pasien untuk mengonsumsi makanan
2. Kompres diketiak, leher dan dahi
yang tinggi kalsium dan kalium sesuai
3. Berikan cairan rehidrasi oral
kebutuhan
4. pasang akses iv
3. Bantu pasien memilih makanan yang lunak,
5. Monitor urine output
lembut dan tidak mengandung asam sesuai
6. kebutuhan
4.
B. PENGKAJIAN KASUS
I. DATA DEMOGRAFI
a. Biodata
1) Nama (Initial) : Tn. A
2) Usia/ Tanggal lahir : Magelang,27-09-1972 / 46
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Alamat : Jl. Loning Mungkid, Muntilan.
5) Suku/ Bangsa : Jawa/ indonesia
6) Status Perkawinan : Kawin
7) Agama : Islam
8) Pekerjaan : Swasta
9) Diagnosa Medik : DHF (Dengue Hemoragi Fever)
10) No. RM : 185984
11) Tanggal Masuk RS : 10 Juni 2019
12) Tanggal Pengkajian : 10 Juni 2019

b. Penanggung Jawab
1) Nama (Initial) : Ny.S
2) Usia : 40 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Pekerjaan : PNS
5) Hubungan dengan Pasien : Istri
6) Alamat : Jl. Loning Mungkid, Muntilan.

II. KELUHAN UTAMA


Pasien mengatakan mengalami demam, pusing dan bintik merah pada ekstremitas
bagian atas

III. RIWAYAT KESEHATAN


a. Riwayat kesehatan sekarang
1) Waktu timbulnya penyakit/ kronologi kejadian
Pasien mengatakan sejak 4 hari yang lalu klien mengalami demam,demam
naik turun kepala pusing, perut mual dan terasa haus nafsu makan hilanang
dan badan lemes.
2) Awal munculnya penyakit
Awal penyakitnya klien mengalami demam tinggi naik turun.
3) Keadaan penyakit sekarang
Setelah dibawa ke rumah sakit keadaannya semakin membaik, demam
klien berkurang.
4) Usaha yang telah dilakukan untuk mengurangi keluhannya
Usaha yang di lakukan klien sebelumnya adalah berobat ke Dokter “E”
untuk memeriksakan keadaan yang di alaminya.Tetapi karena kondisinya
tidak sembuh lalu dibawa ke RS Muntilan
5) Kondisi saat dikaji
Pada saat dilakukan pengkajian kondisi pasien masih mengalami demam
dan pusing yang dirasakan namun agak berkurang.
b. Riwayat kesehatan lalu
1) Penyakit masa lalu dan penyakit infeksi yang pernah dialami
Pasien mengatakan belum pernah mondok.
2) Riwayat imunisasi
Klien mengatakan kurang mengetahui riwayat imunisasinya sewaktu kecil.
3) Kecelakaan yang pernah dialami
Pasien mengatakan pernah mengalami kecelakaan..
4) Prosedur operasi dan perawatan rumah sakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan belum pernah menjalani operasi baik operasi besar
maupun kecil.
5) Alergi (makanan, obat-obatan, dll)
Pasien mengatakan memiliki alergi obat terutama obat Antalgin
menyebabkan klien mengalami gatal-gatal seluruh tubuh. Dan klien tidak
memiliki alergi makanan.
6) Konsumsi obat rutin yang biasa dilakukan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan rutin.
c. Riwayat kesehatan keluarga
1) Penyakit keturunan yang dialami anggota keluarga
Pasien mengatakan bahwa keluarga pasien mempunyai riwayat tekanan
darah tinggi.

2) Genogram

Keterangan:
: Laki-laki : Pasien : Meninggal

: Perempuan : Tinggal Satu Rumah


: Garis Keturunan : Meninggal
Interpretasi Genogram: Kedua orang tua pasien sudah meninggal, ibu dari
pasien sebelum meninggal memiliki riwayat hipertensi. Pasien adalah anak
ke 1 dari 6 bersaudara, sedangkan istri pasien adalah anak ke 2 dari 3
bersaudara. Pasien memiliki 3 orang anak, anak pertama laki-laki sudah
berkeluarga dan tinggal bersama istri dan anaknya, anak kedua perempuan
juga sudah berkeluarga mempunyai 2 anak dan anak ketiga adalah anak
yang paling bungsu memiliki 4 anak yang sekarang tinggal bersama pasien.
Istri pasien sudah meninggal dengan riwayat komplikasi diabetes melitus.
Sedangkan anak-anak dari pasien sendiri masih hidup semua, tidak
memiliki riwayat penyakit kronis. Dalam keluarga tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit hernia.

IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


a. Kehidupan sosial
Kehidupan sosial pasien berlangsung baik, pasien mengatakan sering
menghadiri kegiatan di desa seperti kegiatan kerja bakti bersama, kegiatan
peribadahan di masjid.
b. Hubungan pasien dengan orang lain
Pasien mengatakan hubungannya dengan orang lain baik termasuk dengan
petugas RS, tetangga, ataupun anggota keluarga lainnya.
c. Lingkungan rumah pasien
Pasien tinggal di daerah pedesaan, dan disekitar rumah pasien terdapat
genangan air dan terdapat 2 kolam ikan.

V. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien mengatakan selalu beribadah ke masjid dengan keluarga. Keluarga pasien
juga sangat mendukung kegiatan spiritual yang dilakukan oleh klien.

VI. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan umum pasien
1) Tanda-tanda distress
Pasien tidak tampak tanda-tanda distress
2) Penampilan dihubungkan dengan usia
Penampilan pasien sesuai dengan usia
3) Ekspresi wajah, bicara, mood
Saat dilakukan pengkajian pasien menunjukan ekpresi wajah yang normal,
pasien menjawab semua pertanyaan yang diberikan dengan senang hati,
pasien kooperatif, bicara pasien normal, jelas, dan mudah dipahami.
4) Berpakaian dan kebersihan umum
Cara berpakaian pasien baik, kebersihan pasien juga baik kuku tidak
panjang, tidak bau badan, tidak bau mulut, rambut bersih.
5) Tinggi badan, BB
Tinggi badan: 167 cm
BB: 70 kg
IMT: 25,1 (berat badan lebih)
Kesadara Compos Mentis GCS 15 ( E:4, V: 5 M: 6)
b. Tanda-tanda Vital
1) Tekanan darah:128/95 mmHg
2) Nadi: 115 x/menit
3) Suhu: 38,5°C
4) Pernafasan: 18 x/menit
5) SPO2: 100%

VII. PEMERIKSAAN PERSISTEM


a. Sistem Pernafasan
1) Hidung
Hidung simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polip,
tidak ada pembengkaan, tidak ada secret, klien mengatakan alergi dingin
akan bersin bersin SPO2 100%.
2) Leher
Leher pasien tampak normal tidak ada pembesaran kelenjar tiroid/ tumor,
klien mengatakan leher terasa kaku.
3) Dada
Inspeksi: Bentuk dada normal tidak ada pigeon chest, simetris antara dada
kanan dan dada kiri, tidak ada edema, warna kulit sama dengan warna kulit
lainnya, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi:tidak ada krepitasi, tidak ada massa. Tidak ada nyeri dada
Perkusi:sonor
Auskultasi: suara nafas vesikuler.
b. Sistem kadiovaskuler
Inspeksi: mbentuk precordium di samping sternum dapat bergerak naik turun
seirama dengan diastolic dan sistolik.
Palpasi: iktus cordis teraba pada ruang interkosta kiri V, agak ke medial (2cm)
dari midklavikularis sinistra. Arteri carotis teraba kuat
Perkusi: pekak
Auskultasi: regular S1 dan S2
c. Sistem perncernaan
Inspeksi: perut bersih, tidak ada lesi
Auskultasi: bising usus (+) 16x/menit.
Palpasi:terdapat nyeri dikuaran 2 kiri atas
Perkusi: timpani
d. Indera
1) Mata
Konjungtiva berwarna merah muda tidak anemis, sklera tidak ikteris, tidak
ada edema palpebral, mata terlihat simetris.
2) Hidung
Tidak terpasang O2, tidak terdapat sekret ataupun lendir pada hidung
pasien, serta tidak ada polip.
3) Telinga
Keadaan telinga simetris, tampak bersih, tidak ada pembengkakan, tidak
ada serumen yang keluar, pendengaran pasien baik.
e. Sistem Saraf
1) Fungsi cerebral
Orientasi waktu, tempat dan orang masih baik. pasien masih bisa dengan
jelas menyebutkan waktu, tempat dan orang yang berada di sekitarnya.
Daya ingat pasien juga masih baik. Pasien menggunakan bahasa jawa dan
Indonesia dalam kesehariannya. Kesadaran pasien composmetis dengan
E= 4 V=5 M= 6. Pasien masih bisa berbicara dengan jelas.
2) Fungsi cranial
Fungsi cranial pasien masih baik. tidak ada gangguan pada fungsi
kranialnya
3) Fungsi motorik
Fungsi motorik pasien baik, kekuatan otot pasien bernilai 5 karena pasien
masih dapat mengikuti gerakan mengangkat tangan atau kaki sesuai
dengan yang di perintahkan
4) Fungsi sensorik
Fungsi sensorik pasien baik, pasien masih dapat merasakan rangsangan
nyeri, merasakan getaran, panas, atau dingin.
5) Fungsi cerebellum
Fungsi cerebellum pasien baik, kesimbangan dan koordinasi pasien masih
baik. Pasien masih mampu mengangkat kedua tangganya.
6) Reflex
Reflex anggota tubuh pasien bagian atas dan bawah masih baik dengan
kekuatan otot atas dan bawah 5/5
7) 12 Saraf:
a) Saraf 1 Nervus Olfaktoris untuk menerima rangsang hidung baik
dalam menerima bau
b) Saraf 2 Nervu Optikus: tidak ada gangguan dalam menerima
penglihatan
c) Saraf 3 Nervus Occulomotors: klien dapat menggerakkan sebagian
besar kedua bola mata
d) Saraf IV Nervus Trochlearis: klien dapat menggerakkan beberapa otot
bola mata. Tidak ada keluhan
e) Saraf V Nervus Trigeminus:tidak ada keluhan. Klien dapat menerima
rangsangan sentuhan dan dapat menggerakkan rahang
f) Saraf VI Nervus Abdusen: kliendapat melakukan gerakkan abduksi
mata
g) Saraf VII Nervus Fasialis: klien dapat menerima persepsi rasa dan
mengekspresikan wajah
h) Saraf VIII Nervus Vestibulocochlearis: klien dapat mendengarkan
suara, dan klien dapat mengendalikan keseimbangan tubuh
f. Sistem Muskuloskeletal
1) Kepala
Bentuk kepala bulat, tidak ada benjolan atau massa, kulit kepala bersih
tidak ada ketombe.
2) Vertebrae
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami sakit di bagian tulang
belakang
3) Pelvis
Normal
4) Lutut
Pasien mengatakan tidak nyeri pada kedua lutunya, reflek patella baik
5) Kaki
Kaki normal tidak ada kelainan bentuk kaki
6) Bahu
Normal
7) Tangan
Terpasang infuse di tangan kiri RL 20 tpm, tangan normal, kedua tangan
dapat digerakan dengan baik.
8) Kekuatan otot: 5 5

5 5

g. Sistem Integumen
1) Rambut
Rambut berwarna hitam lebat, bersih, tidak rontok, terdapat uban.
2) Kulit
Kulit kering,turgor kulit kering,akral panas, tidak ada ruam, pasien
mengatakan kulit tidak gatal
3) Kuku
Kuku bagian tangan dan kaki tidak panjang, bersih, tidak ada jamur
h. Sistem endokrin
1) Kelenjar tiroid: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2) Percepatan pertumbuhan: pasien mengalami pertumbuhan yang normal
3) Gejala kreatinisme atau gigantisme: tidak ada tanda dan gejala kreatinisme
dan gigantisme
4) Ekskresi urin berlebih: pasien tidak mengalami ekskresi urin berlebih
5) Suhu tubuh yang tidak seimbang: selama dirawat dirumah sakit suhu tubuh
klien meningkat. Akral panas
6) Riwayat bekas air seni dikelilingi semut: tidak ada bekas air seni di sekitar
selimut dan tidak berbau pesing
1) Nocturia, dysuria, kencing batu: pasien tidak mengalami nocturia, dysuria
dan kencing batu
2) Penyakit menular seksual: pasien tidak memiliki penyakit menular seksual

i. Sistem reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki, pasien mengatakan selama ini tidak pernah
mengalami gangguan pada organ reproduksinya saat ini klien memiliki 3
orang anak.
j. Sistem Imun
Pasien mengatakan memiliki alergi obat antalgi jika klien meminumnya klien
mengatakan gatal-gatal seluruh badan, tidak memiliki riwayat asma, dan
pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat transfusi. Imunisasi klien
lengkap.

c. AKTIFITAS SEHARI-HARI
a. Nutrisi
1) Selera makan: pasien mengatakan selera makan pada saat sebelum sakit
makan 3x sehari dengan lauk sayur daging dan 1 porsi habis.pada saat di
rawat dirumah sakit nafsu makan klien menurun karena merasa
mual,pusing, muntah 2 kali. Makan hanya dihabiskan 5 sendok makan
2) Antopometri
Umur :46 thn
BB :70
TB:167
IMT:
=BB(kg) /TB2(m)
=70/ (1,67)2
=70/ 2,78
25,1 /m2 (berat badan lebih).
3) Makanan yang disukai dan makanan pantangan: pasien mengatakan
menyukai semua jenis makanan, pasien mengatakan tidak memiliki
pantangan makanan
4) Cara makan: Cara makan disuapi oleh istrinya
5) Ritual sebelum makan: berdoa
b. Cairan
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan Jenis minuman yang dikonsumsi: saat dirumah air
putih, minum air putih 6-8 gelas/ hari. Total 1500 cc
2) Saat sakit
Klien mengatakan baru minum setengan gelas, kurang lebih 100 cc/7 jam.
Minuman yang diminum the manis.
c. Eliminasi (BAB dan BAK)
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan BAB setiap hari sekali, dan BAK 4-6 kali sehari. Klien
mengatakan selama ini tidak memiliki kesulitan tidur.
2) Saat sakit
Klien mengatakan belum BAB selam 1 hari. Klien mengatakan selama
sakit BAK 4-5kali/hari. Jumlah urin output 200 cc/8 jam, diuresis
0,3cc/kgBB/jam. Warna urin kuning pekat
d. Istirahat Tidur
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan biasa tidur siang 1 jam setiap hari dan Jam tidur malam:
5-6 jam/hari. Klien mengatakn tidak ada ritual tidur. Klien hanya cuci kaki
dan berdoa sebelum tidur
2) Saat sakit klien mengatakan sulit tidur pada siang hari hanya bisa tidur
beberapa menit. Sedangkan malam hari klien bisa tidur. Tidur dari jam
22.00- jam 04.00
e. Olahraga
1) Progam olahraga tertentu: pasien biasanya mengikuti bermain volly ball
pada saat sore hari di lingkungan tempat tinggal.
2) Berapa lama dilakukan: 1 jam
3) Perasaan setelah olahraga: pasien mengatakan badan lebih segar setelah
berolahraga
f. Rokok, Alkohol, dan Obat-obatan
Pasien mengatakan klien merokok 2 bungkus / hari, lalu tidak mengkonsumsi
alcohol, dan pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan dari dokter
g. Personal Hygiene
1) Mandi: pasien mengatakan biasanya mandi 2x sehari yaitu setiap pagi dan
sore hari
2) Keramas: pasien mengatakan saat dirumah sakit belum keramas, saat
dirumah biasanya pasien keramas satu minggu 2-3 kali.
3) Gunting kuku
Pasien mengatakan mengguting kuku setiap satu minggu sekali atau setiap
kuku terlihat panjang dan kotor
4) Gosok gigi
Pasien mengatakan gosok gigi sehari 1 kali, setiap mandi pagi.
h. Aktifitas/ mobilitas fisik
1) Kegiatan sehari-hari: kegiatan sehari-hari sebelum sakit adalah sebagai
pengusahan dan mengurus usahanya.
2) Pengaturan jadwal harian: pasien mengatakan tidak ada pengaturan jadwal
harian, kegiatan yang dilakukan sehari-hari sudah menjadi kebiasaan sejak
lama
3) Penggunaan alat bantu untuk aktifitas: pasien mengatakan tidak
menggunakan alat bantu untuk beraktifitas
4) Kesulitan pergerakan tubuh: sebelum sakit pasien tidak mengalami
kesulitan dalam pergerakan tubuh.
i. Rekreasi
Pasien mengatakan jarang pergi rekreasi, pasien terkadang pergi rekreasi
bersama keluarga 1 minggu sekali.dan klien merasa sangat puas dengan
rekreasinya.

d. TEST DIAGNOSTIK
a. Hasil Laboratorium pada tanggal 10 Juni 2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
Leukosit 3.73 Ribu/uL 5.0-10.0
Eritrosit 5,66 106/uL 4.0-5.0
Hemoglobin 17,8 Gr/dl 12.0-15.0
Hematokrit 51,3 % 37-43
Trombosit 84 Ribu/uL 150-450
MPV 9,32 fL 7.2-11.1
Esinofil 0,8 % 1-3
Index eritrosit
RDW-CV 11,7 % 11.5
MCV 90,6 fL 80-100
MCH 31,5 Pg 26-34
MCHC 34,8 % 32-36
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu 95 Mg/dl 70-140
Ureum 22 Mg/dl 15-45
Kreatinin 1,22 Mg/dl 0-13
Kalium 3,32 MmoI/L 36-55
Natrium 137,4 MmoI/L 135-145
Chlorida 106,1 MmoI/L 98-108
SGOT 56 U/L 14-38
SGDT 54 U/L 4-41

e. THERAPY SAAT INI


OBAT DOSIS LOKASI Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam
10.00 12.00 16.00 18.00 22.00 24.00 04.00 08.00
Ondansaton 1 amp/ 12 J IV  
Ranitidin 1 amp/ 12 J IV  
Sistenol 3x1 Oral
RL 30 tpm IV  

Nama Obat Dosis Kegunaan


Ranitidine 2x50 Mengurangi jumlah asam lambung dalam perut dan mengatasi,mencegah sakit perut
mg dan kerongkongan karena peningkatan asam lambung

Ondansentron 3x4 Mencegah keluhan mual dan muntah


mg

Sistenol 3x500 Meredakan sakit kepala, sakit sendi, demam


mg

RL 30 Resusitasi cairan
tpm
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA

Masalah
Analisi Data Penyebab

Defisien volume cairan DS :


berhubungan dengan - Pasien mengatakan badan panas, pusing Virus Dengue
peningkatan - Pasien mengatakan merasa haus
permeabilitas kapiler, - Pasien mengatakan terakhir BAK sedikit
perdarahan, muntah dan DO: Viremia
demam - Turgor kulit kering, Mukosa bibir kering, kulit kering
- Nadi : 115
- Minum 100cc / 7jam
- BAK : 200 cc, diuresis: 0,3 kg/BB/jam, urin warna Hiperthermi
kuning pekat
- Hematocrit: 51,3%
- Na: 137,4 Mmol/L Anoreksia, mual
- K : 3,32 Mmol/L
- Cl : 106 Mmol/L
- Infus RL 200CC/7 jam
Kurang volume cairan
BC =CM-CK-IWL
IWL =10/kgBB/24
=10.70/24
=700/24
=29,1 CC/jam
7 jam =29,1x7=203,7
BC =300-200-203,7
=─ 103,7cc
Resiko DS:
Ketidakseimbangan - Pasien mengatakan lemas , mual , Virus Dengue
nutrisi kurang -
berhubungan dengan DO:
mual muntah anoreksia - Thrombosit : 84 Juta/mm3
- Hematokrit : 51,3 % Viremia
- BB:70 kg
- TB:167cm
- IMT:25,1m2 Permeabilitas kapiler meningkat
- Muntah 2 kali
- Diit habis 5 sendok
Aktivasi koagulasi

Rasa mengecap terganggu

Tidak enak untuk makan

Tidak mau makan

Nutrisi kurang dari kebutuhan


DS: Virus Dengue
Hiperthermia - Pasien mengatakan demam naik turun sejak 4 hari
berhubungan dengan - Pasien mengatakan pusing Viremia
proses infeksi
DO: Hiperthermi
- pasien terdiangnosa DHF
- Akral panas
- Suhu :38,5 C
- Nadi :115x/ menit
- TD :128/95
- RR :18 x// menit
-leukosit: 3730
-Hematokrit: 51,3
-Trombosit: 84 ribu/Ul
-SGOT: 56
-SGPT: 54

2. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN:

a. Defisien volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan, muntah dan demam
b. Resiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang berhubungan dengan mual muntah anoreksia
c. Hiperthermia berhubungan dengan proses infeksi
3. PERENCANAAN

Diagnosa NOC NIC Rasional


Keperawatan
1. Defisien volume Setelah dilakukan tindakan keperawatan Menejemen cairan (2080) 1. Untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk
cairan selama 3 x 24 jam kelebihan volume Definisi: meningkatkan keseimbangan cairan dan yang keluar pada pasien
berhubungan cairan pasien teratasi dengan kriteria dan pencegahan komplikasi yang dihasilkan 2. Untuk mengetahui status hidrasi pasien
dengan Hasil : dari tingkat cairan tidak normal atau tidak 3. Untuk mengetahui hasil laboratorium
peningkatan Keseimbangan cairan (0601) diinginkan. 4. Untuk mengetahui tanda tanda vital pasien
permeabilitas Definisi: Keseimbangan cairan di dalam Aktifitas: 5. Untuk mengetahui indikasi dan kecukupan
kapiler ruangan intracranial dan eksttraseluler 1. Jaga intake dan hitung/asupan yang cairan
tubuh akurat dan cacat output (pasien) 6. Supaya proses pemberian obat tetap di jalankan
Indikator : 2. Monitor status hidrasi (misalnya sesuai dengan ajuran
membran mukosa lembab, denyut nadi 7. Untuk mengetahui tanda dan gelaja kurang
adekuat, dan tekanan ortostatik) volume cairan pada pasien
Indicator Awal Target 3. Monitor hasil labolaturium (misalnya,
Tekanan darah 3 5 peningkatan berat jenis, peningkatan
Denyut nadi 3 5 BUN, penurunan hematokrit, dan
radial peningkatan kadar osmolalitas urin)
Keseimbangan 3 5 4. Monitor tanda-tanda vital pasien
intake dan output 5. Monitor indikasi kurang volume cairan
hematokrit 3 5 6. Berikan terafi IV seperti yang di tentukan
7. Berikan cairan yang adekuat

Keterangan:
Skala 1: berat
Skala 2: cukup berat
Skala 3: sedang
Skala 4: ringan
Skala 5: tidak ada
2. Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi Nutrisi (1120) 1. Untuk mengetahui kecukupan nutrisi klien.
Ketidakseimbangan selama 3 x 24 jam nutrisi kurang dari Definisi:Pemberian makanan dan cairan untuk 2. Untuk mengetahui kebutuhan kalsium pasien.
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pasien teratasi dengan membantu proses metabolik pada pasien 3. Untuk mengetahui kebutuhan kalsium pasien.
kebutuhan tubuh kriteria malnutrisi atau pasien yang beresiko tinggi 4. Supaya memudahkan proses penyembuhan
berhubungan Hasil : mengalami malnutrisi pada pasien.
dengan mual, Status nutrisi : Asupan makanan dan 1. Monitor intake makanan/cairan dan hitung 5. Untuk memudahkan mencerna makanan yang
cairan ( 1008) masukan kalori, sesuai kebutuhan sesuai selera pasien.
muntah, anoreksia
Definisi: Jumlah makanan dan cairan 2. Motivasi pasien untuk mengonsumsi
yang masuk ke dalam tubuh lebih dari makanan yang tinggi kalsium sesuai
suatu periode 24 jam kebutuhan
Indikator: 3. Motivasi pasien untuk menkonsumsi 1. Asupan makanan secara oral ( Skala
makanan dan minuman tinggi kalium sesuai 4)
Indikator Awal Target kebutuhan 2. Asupan cairan secara oral (Skala 4)
Asupan makanan 4 5 4. Pastikan bahwa diet mengandung makanan 3. Asupan cairan intra vena( Skala 4)
secara oral yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi 4. Asupan nutrisi parenteral ( Skala 3)
Asupan cairan 4 5 5. Bantu pasien memilih makanan yang lunak,
secara oral lembut dan tidak mengandung asam sesuai
Asupan cairan intra 4 5 kebutuhan
vena
Asupan nutrisi 4 5
parenteral

Keterangan:
Skala 1: berat
Skala 2: cukup berat
Skala 3: sedang
Skala 4: ringan
Skala 5: tidak ada
3. Hiperthermi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Hiperthermi(3786) 1. untuk memudahkan dalm proses penyembuhan
berhubungan selama 3 x 24 jam Hiperthermi pasien Definisi:Manajemen gejala dan kondidi yang pasien
dengan proses teratasi dengan kriteria berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh 2. supaya mengetahui tingkat kenyamanan pasien
infeksi virus Hasil : akibat disfungsi termoregulasi 3. mempertahankan suhu normal tubuh
Thermoregulasi (0800) 1. Monitor tanda-tanda vital 4. menghindari Dehidrasi
Indicator Awal Target 2. kompres diketiak, leher dan dahi
Denyut nadi 3 5 3. Berikan cairan rehidrasi oral
radial 4. Pasang akses iv
hipertermi 3 5 5. Monitor urine output
Sakit kepala 3 5
Peningkatan 3 5
suhu kulit
Dehidrasi 3 5

Keterangan:
Skala 1: berat
Skala 2: cukup berat
Skala 3: sedang
Skala 4: ringan
Skala 5: tidak ada
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Catatan Perkembangan Hari Ke-1 : Senin, 10 juni 2019


Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Resiko defisit Kurang Hari Senin tanggal 10 Juni 2018 Hari Senin tanggal 10 Juni
Volume cairan tubuh Pukul 16.45 WIB 2019
b/d peningkatan 1. Memonitor status hidrasi Pukul 19.35 WIB
permeabilitas pembulu (turgor kulit, mukosa bibir ) S:
darah akibat virus - Klien mengatakan badan
dengue 2. Memonitor tanda-tanda vital masih lemes
pasien
- Klien mengatakan kepala
3. Memonitor hasil laboraturium. pusing
4. Memperhatikan kepatenan - Klien mengatakan masih
jarum infus merasa haus
5. memberikan terapi IV seperti O:
yang di tentukan - KU: lemah, Kesadaran CM

6. memberikan therapi infus 30 - Suhu :38,5 C


tpm - Nadi :93 x/ menit
7. Menjaga intake/asupan yang - TD :128/95
akurat dan catat output
- RR :18 x// menit
(pasien)
- Terpasang infus RL 30
8. Mengitung kebutuhan cairan
tpm di tangan kanan
pasien setiap 24 jam
- Tampak turgor kulit kering
- Makan 100cc
- Minum 400cc
- BAK : 500cc
- BC=CM-CK-IWL
- IWL=10/kgBB24
=10.70/24
=700/24
=29,1 CC/jam
7jam =29,1x7=203,7
BC=500-500-203,7
=─ 203,7 CC

A. A. Masalah Defisien volume


cairan belum teratasi
P. Lanjutkan intervensi
- Kaji perbaikan turgor kulit
- Monitor TTV
- Motivasi minum 6-8 gelas /
hari
- Monitor tetesan infus 2000
liter/24 jam
- Cek laboratorium darah rutin
setiap 12 jam

Perawat

Chanifah Elmawati

Ketidakseimbangan Hari Senin tanggal 10 Juni 2019 S:


nutrisi kurang dari Pukul 17.20 WIB - Pasien mengatakan perut
kebutuhan tubuh 1. Memonitor adanya keluhan masih mual, muntah 1x
berhubungan dengan mual, muntah tidak nafsu makan
mual, muntah,
anoreksia 2. Memonitor tanda-tanda vital O:
- KU: lemah
3. Memberikan edukasi tentang
manajemen mual - Kesadaran: CM,
- Suhu :38,5 C
4. Membantu mendekatkan menu
- Nadi :93 x/ menit
diit sore ke atas pangkuan
- TD :128/95
pasien
- RR :18 x// menit
5. Memonitor diit habis sesuai
- Terpasang infus RL
kebutuhan
30tpm di tangan kanan
6. Memberikan edukasi untuk
- Diit habis 3 sendok
menghabiskan diitnya secara
makan
bertahap sedikit tapi sering
- Muntah 1x
7. Kolaborasi dengan tim gizi
untuk menyajikan menu lebih - BB 70 kg
menarik agar meningkatkan
- IMT
selera makan pasien
A: Masalah
ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan belum
teratasi
P:
- Monitor pemberian diit
lunak
- Motivasi diit
ditingkatkan dengan
porsi sedikit tetapi
sering
- Monitor pemberian
minum 6-8 gelas /hari

Perawat

Arini

Hiperthermi Hari Senin 10 Juni 2019 S:


berhubungan dengan Pukul 15.30 WIB - Pasien mengatakan badan
proses infeksi virus 1. Memonitor tanda- tanda vital masih panas, pusing
2. Memberikan ruangan yang
nyaman O:
3. membantu mengganti pakaian - KU: lemah kesadaran CM
pasien dengan pakaian yang tipis - Terpasang infus RL 30
menyerap keringat
tpm
4. Memberikan kompres hangat di
ketiak dan dahi - Turgor kering
5. Kolaborasikan dokter untuk
pemberian anti piretik - Akral panas
Pukul 18.00 WIB
- Suhu :38,5 C
1. Memonitor tanda tanda vital
- Nadi :93 x/ menit
2. Memberikan edukasi untuk
mengganti air kompres jika sudah - TD :128/95
dingin - RR :18 x// menit
A:
Masalah Hiperthermi belum
Ttd teratasi
P:
- Monitor TTV
Chanifah Elmawati - Motivasi kompres hangat
di ketiak dan dahi
- Motivasi bedrest
Ttd

Chanifah Elmawati
Catatan Perkembangan Hari Ke-2 : Selasa, 11 Juni 2019
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Resiko defisit Kurang Hari Selasa tanggal 11Juni 2019 Hari Selasa tanggal 11 Juni 2019
Volume cairan tubuh Pukul 09.10 WIB Pukul 13.30 WIB
1. Memonitor tanda-tanda vital S:
b/d peningkatan pasien. - Klien mengatakan badan
permeabilitas pembulu
darah akibat virus 2. Memonitor hasil laboratorium masih lemes
dengue (trombosit, hematokrit, elektrolit)
- Klien mengatakan kepala
3. Mengkaji perubahan turgor kulit masih pusing
dan mukosa bibir .
- Klien mengatakan tidak
4. memberikan therapi IV sesui yang
diresepkan merasa haus

5. Memonitor status hidrasi O:


- KU: sedang
6. Memonitor indikasi kecukupan
cairan. - Kesadaran: CM,
7. Menjaga intake/asupan yang akurat - Suhu :37,5 C
dan catat output (pasien)

8. Menghitung kebutuhan cairan


- Nadi :86 x/ menit
pasien - TD :131/92
- RR :18 x// menit
- Terpasang infus RL 30 tpm
di tangan kanan.
- Turgor kulit lembab
- Makan 100cc
- Minum 600cc
- BAK : 600CC
- BC=CM-CK-IWL
- IWL=10/kgBB/24
=10.70/24
=700/24
=29,1 CC/jam
7jam =29,1 x 7= 203,7
BC=700-600-203,7
=─103,7 CC

A. Masalah Defisien volume


cairan belum teratasi
P. Lanjutkan intervensi
- Kaji perbaikan turgor kulit
- Monitor TTV
- Motivasi minum 6-8 gelas /
hari
- Monitor tetesan infus 2000
liter/24 jam
-Cek laboratorium darah rutin
setiap 12 jam

Perawat

Ahmad Riyatno

Hari Selasa tanggal 11 Juni 2019


S:
Ketidakseimbangan
Pukul 11.30 WIB - Pasien mengatakan mual
nutrisi kurang dari
berkurang
kebutuhan tubuh
1. Memonitor adanya keluhan
berhubungan dengan - Pasien mengatakan diit
mual, muntah
mual, muntah, habis ½ porsi
2. Memonitor tanda-tanda vital
anoreksia
3. Memberikan edukasi tentang
O:
manajemen mual
- KU: lemah
4. Membantu mendekatkan menu
diit sore ke atas pangkuan - Kesadaran: CM,
pasien
5. Memonitor diit habis sesuai - Suhu :37,5 C
kebutuhan
- Nadi :86 x/ menit
6. Memberikan edukasi untuk
menghabiskan diitnya secara - TD :131/92
bertahap sedikit tapi sering
7. Kolaborasi dengan tim gizi - RR :18 x// menit
untuk menyajikan menu lebih - Terpasang infus RL 30tpm
menarik agar meningkatkan
di tangan kanan
selera makan pasien
- Diit habis ½ porsi
- Tidak muntah
- BB 70 kg
- IMT

A: Masalah
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi .
P:
- Monitor pemberian diit
lunak
- Motivasi diit
ditingkatkan dengan
porsi sedikit tetapi sering
- Monitor pemberian
minum 6-8 gelas /hari

S:
Hiperthermi berhubungan Hari Selasa 11 Juni 2019 - Pasien mengatakan badan mulai enak
dengan proses infeksi virus Pukul 10.05 WIB tidak demam, masih pusing
1. Memonitor tanda tanda vital
- O:
2. Mengganti linen tempat tidur yang
- KU: lemah kesadaran CM
basah karena keringat
- Turgor lembab
3. Memberikan therapi IV sesuai yang
diresepkan - Akral hangat
4. Memberikan edukasi pasien untuk - Terpasang infus RL 30tpm
bedrest
- Suhu :37,5 C

Pukul 12.00 WIB - Nadi :86 x/ menit


1. Memberikan therapi oral anti piretik
Pukul 13.30 - TD :131/92
1. Memonitor tanda tanda vital - RR :18 x// menit
Ttd
A:
Masalah Hiperthermi belum teratasi
P:
Ahmad Riyatno - Monitor TTV

- Motivasi kompres hangat di


ketiak dan dahi

- Motivasi bedrest

Ttd

Ahmad Riyatno
Catatan Perkembangan Hari Ke-3 : Rabu, 12 Juni 2019
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Defisien Volume cairan Hari Rabu 12 Juni 2019 Hari Rabu tanggal 12 Juni
b.d peningkatan Pukul 10.35 WIB 2019
permeabilitas kapiler 1. Memonitor tanda-tanda vital Pukul 12.40 WIB
pasien S:
- Klien mengatakan badan
2. Memonitor hasil laboratorium ( masih lemas
trombosit, hematokrit)
- Klien mengatakan
3. Mengkaji perubahan turgor kepala sudah tidak
kulit dan mukosa bibir pusing
4. Berkolaborasi dalam - Klien tidak merasa haus
pemberian obat pengurang
mual .
5. Memonitor status hidrasi. O:
- KU: sedang
6. Memonitor status hidrasi
- Kesadaran: CM
7. Memberikan therapi IV sesuai
yang diresepkan - Suhu :36,5 C
8. Menjaga intake/asupan yang - Nadi :78 x/ menit
akurat dan catat output
(pasien) - TD :135/90

9. Menghitung kebutuhan cairan - RR :18 x// menit


pasien - Terpasang infus RL, 30
tpm di tangan kanan.
- Turgor kulit lembab
- Makanan 100cc
- Minum 800cc
- BAK : 700cc
BC=CM-CK-IWL
IWL=10/kgBB24
=10.70/24
=700/24
=29,1 CC/jam
7 Jam =29,1x 7 =203,7
BC=900-500-203,7
=+196,3 CC

A. Masalah Defisien volume


cairan belum teratasi
P. Lanjutkan intervensi
- Kaji perbaikan turgor kulit
- Monitor TTV
- Motivasi minum 6-8 gelas /
hari
- Monitor tetesan infus 2000
liter/24 jam
- Cek laboratorium darah rutin
setiap 12 jam

Perawat

Rinaldy

Ketidakseimbangan Hari Rabu 12 Juni 2019 S:


nutrisi kurang dari Pukul 11.45 WIB - Pasien mengatakan mual
kebutuhan tubuh 1. Memonitor adanya keluhan sedikit, nafsu makan
berhubungan dengan mual, muntah kembali
mual, muntah, 2. Memonitor tanda-tanda vital
anoreksia 3. Memberikan edukasi tentang - Diit habis 1 porsi
manajemen mual
O:
4. Membantu mendekatkan menu
- KU: sedang
diit sore ke atas pangkuan
pasien - Kesadaran: CM
5. Memonitor diit habis sesuai
kebutuhan - Suhu :36,5 C
6. Memberikan edukasi untuk
- Nadi :78 x/ menit
menghabiskan diitnya secara
bertahap sedikit tapi sering - TD :135/90
7. Kolaborasi dengan tim gizi
untuk menyajikan menu lebih - RR :18 x// menit
menarik agar meningkatkan - Terpasang infus RL, 30
selera makan pasien
tpm di tangan kanan.
- Diit habis 1 porsi
- Tidak muntah
- BB 70 kg
- IMT

A: Masalah
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi .
P:

- Monitor pemberian diit


lunak
- Motivasi diit
ditingkatkan dengan
porsi sedikit tetapi
sering
- Monitor pemberian
minum 6-8 gelas /hari

Perawat

Rinaldy andriansyah

Hiperthermi Hari Rabu 12 Juni 2019 S:


berhubungan dengan Pukul 09.40 WIB - Pasien mengatakan badan
proses infeksi virus 1. Memonitor tanda tanda vital tidak panas tidak pusing
2. Memberikan kompres hangat di - O:
ketiak dan dahi - KU: lemah kesadaran
3. Memberikan therapi IV sesuai CM
yang diresepkan - Turgor teraba lembab
- Akral hangat
Pukul 12.00 WIB - Terpasang infus RL
1. Memberikan therapi oral 30tpm
antipiretik - Suhu :36,5 C
Pukul 13.00 - Nadi :78 x/ menit
Mengobservasi tenda tanda vital - TD :135/90
- RR :18 x// menit
Ttd A:
Masalah Hiperthermi teratasi
P:
- Monitor TTV
- Motivasi minum 6-8 gelas /
hari
- Motivasi bedrest

Ttd
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Ester. (2010). Patofisiologi : Aplikasi Pada Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologi . Jakarta: EGC.
Doengoes, Marilyn dkk . (2012). Rencana Asuhan Keperawatan . Jakarta: EGC
Herdman, T.Heather. (2015). NANDA International Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.
Padila. (2012). Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.
Price, SA dan Wilson. (2006). Patofisiologi: Konsep klinis proses- proses penyakit ed. 6
vol.1. Jakarta: EGC.
Tarwoto. (2007). Keperawatan Medikal Bedah: Gangguan Sistem Persyarafan . Jakarta:
Sagung Seto.
Wilkinson, Judith. (2008). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 7. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran (EGC).
William, Lippicont. (2008). Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit . Jakarta:
Indeks.
Wilkinson, Judith. (2013). Diagnosis NANDA Intervensi NIC Kriteria Hasil NOC.
Jakarta: EGC .

Anda mungkin juga menyukai