Disusun Oleh:
Chanifah Elmawati (1820206011)
Arini Siska Wardani (1820206013)
Ahmad Riyatno (1820206034)
Rinaldy Andriansyah (1820206032)
b. Derajat II: peningkatan kerja jantung adanya epitaxsis melena dan hemaesis.
Perawat: bila terjadi epitaxsis darah dibersihkan dan pasang tampon sementara, bila penderita sadar boleh diberi makan dalam
bentuk lemak tetapi bila terjadi hematemesis harus dipuaskan dulu, mengatur posisi kepala dimiringkan agar tidak terjadi aspirasi,
bila perut kembung besar dipasang maag slang, sedapat mungkin membatasi terjadi pendarahan, jangan sering ditusuk, pengobatan
diberikan sesuai dengan intruksi dokter, perhatikan teknik-teknik pemasangan infus, jangan menambah pendarahan, tetap
diobservasi keadaan umum, suhu, nadi, tensi dan pendarahannya, semua kejadian dicatat dalam catatan keperawatan, bila keadaan
memburuk segera lapor dokter.
c. Derajat III dan IV: terdapat gangguan kebutuhan O2 karena kerja jantung menurun, penderita mengalami pre shock/ shock.
Perawatan: mengatur posisi tidur penderita, tidurkan dengan posisi terlentang denan kepala extensi, membuka jalan nafas dengan
cara pakaian yang ketat dilonggarkan, bila ada lender dibersihkan dari mulut dan hidung, beri oksigen, diawasi terus-meneris dan
jangan ditinggal pergi, kalau pendarahan banyak (Hb turun) mungkin berikan transfusi atas izin dokter, bila penderita tidak sadar
diatur selang selin perhatian kebersihan kulit juga pakaian bersih dan kering.
5. Pathway
Viremia
Gangguan
pemenuhan nutrisi Resiko kekurangan
kurang dari volume cairan
kebutuhan tubuh
Plasma banyak menguap pada
Pendarahan ekstraseluler jaringan interstitial tubuh
Edema
Resti syok Hemoglobin turun
Penekanan syaraf
Nutrisi dan osigen
kejantung menurun
Gangguan rasa nyaman
Lemas
Kriteria Hasil:
Hiperthermi - Mencerna jumlah kalori dan nutrisi yang
NOC: Thermoregulasi (0800) tepat
Kriteria hasil: - Menunjukan tingkat energi yang biasanya
- Pasien mengatakan kondisi tubuh nyaman - Berat badan stabil
- Suhu tubuh normal; 36,5-37,5 oC, tekanan darah 120/80 mmHg, NIC : Terapi Nutrisi (1120)
respirasi 16-20 x/menit, Nadi 60-100x/menit
1. Monitor intake makanan/cairan dan hitung
NIC : perawatan hiperthermi (3786) masukan kalori, sesuai kebutuhan
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Motivasi pasien untuk mengonsumsi makanan
2. Kompres diketiak, leher dan dahi
yang tinggi kalsium dan kalium sesuai
3. Berikan cairan rehidrasi oral
kebutuhan
4. pasang akses iv
3. Bantu pasien memilih makanan yang lunak,
5. Monitor urine output
lembut dan tidak mengandung asam sesuai
6. kebutuhan
4.
B. PENGKAJIAN KASUS
I. DATA DEMOGRAFI
a. Biodata
1) Nama (Initial) : Tn. A
2) Usia/ Tanggal lahir : Magelang,27-09-1972 / 46
3) Jenis Kelamin : Laki-laki
4) Alamat : Jl. Loning Mungkid, Muntilan.
5) Suku/ Bangsa : Jawa/ indonesia
6) Status Perkawinan : Kawin
7) Agama : Islam
8) Pekerjaan : Swasta
9) Diagnosa Medik : DHF (Dengue Hemoragi Fever)
10) No. RM : 185984
11) Tanggal Masuk RS : 10 Juni 2019
12) Tanggal Pengkajian : 10 Juni 2019
b. Penanggung Jawab
1) Nama (Initial) : Ny.S
2) Usia : 40 tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Pekerjaan : PNS
5) Hubungan dengan Pasien : Istri
6) Alamat : Jl. Loning Mungkid, Muntilan.
2) Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Pasien : Meninggal
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien mengatakan selalu beribadah ke masjid dengan keluarga. Keluarga pasien
juga sangat mendukung kegiatan spiritual yang dilakukan oleh klien.
5 5
g. Sistem Integumen
1) Rambut
Rambut berwarna hitam lebat, bersih, tidak rontok, terdapat uban.
2) Kulit
Kulit kering,turgor kulit kering,akral panas, tidak ada ruam, pasien
mengatakan kulit tidak gatal
3) Kuku
Kuku bagian tangan dan kaki tidak panjang, bersih, tidak ada jamur
h. Sistem endokrin
1) Kelenjar tiroid: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2) Percepatan pertumbuhan: pasien mengalami pertumbuhan yang normal
3) Gejala kreatinisme atau gigantisme: tidak ada tanda dan gejala kreatinisme
dan gigantisme
4) Ekskresi urin berlebih: pasien tidak mengalami ekskresi urin berlebih
5) Suhu tubuh yang tidak seimbang: selama dirawat dirumah sakit suhu tubuh
klien meningkat. Akral panas
6) Riwayat bekas air seni dikelilingi semut: tidak ada bekas air seni di sekitar
selimut dan tidak berbau pesing
1) Nocturia, dysuria, kencing batu: pasien tidak mengalami nocturia, dysuria
dan kencing batu
2) Penyakit menular seksual: pasien tidak memiliki penyakit menular seksual
i. Sistem reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki, pasien mengatakan selama ini tidak pernah
mengalami gangguan pada organ reproduksinya saat ini klien memiliki 3
orang anak.
j. Sistem Imun
Pasien mengatakan memiliki alergi obat antalgi jika klien meminumnya klien
mengatakan gatal-gatal seluruh badan, tidak memiliki riwayat asma, dan
pasien mengatakan tidak pernah memiliki riwayat transfusi. Imunisasi klien
lengkap.
c. AKTIFITAS SEHARI-HARI
a. Nutrisi
1) Selera makan: pasien mengatakan selera makan pada saat sebelum sakit
makan 3x sehari dengan lauk sayur daging dan 1 porsi habis.pada saat di
rawat dirumah sakit nafsu makan klien menurun karena merasa
mual,pusing, muntah 2 kali. Makan hanya dihabiskan 5 sendok makan
2) Antopometri
Umur :46 thn
BB :70
TB:167
IMT:
=BB(kg) /TB2(m)
=70/ (1,67)2
=70/ 2,78
25,1 /m2 (berat badan lebih).
3) Makanan yang disukai dan makanan pantangan: pasien mengatakan
menyukai semua jenis makanan, pasien mengatakan tidak memiliki
pantangan makanan
4) Cara makan: Cara makan disuapi oleh istrinya
5) Ritual sebelum makan: berdoa
b. Cairan
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan Jenis minuman yang dikonsumsi: saat dirumah air
putih, minum air putih 6-8 gelas/ hari. Total 1500 cc
2) Saat sakit
Klien mengatakan baru minum setengan gelas, kurang lebih 100 cc/7 jam.
Minuman yang diminum the manis.
c. Eliminasi (BAB dan BAK)
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan BAB setiap hari sekali, dan BAK 4-6 kali sehari. Klien
mengatakan selama ini tidak memiliki kesulitan tidur.
2) Saat sakit
Klien mengatakan belum BAB selam 1 hari. Klien mengatakan selama
sakit BAK 4-5kali/hari. Jumlah urin output 200 cc/8 jam, diuresis
0,3cc/kgBB/jam. Warna urin kuning pekat
d. Istirahat Tidur
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan biasa tidur siang 1 jam setiap hari dan Jam tidur malam:
5-6 jam/hari. Klien mengatakn tidak ada ritual tidur. Klien hanya cuci kaki
dan berdoa sebelum tidur
2) Saat sakit klien mengatakan sulit tidur pada siang hari hanya bisa tidur
beberapa menit. Sedangkan malam hari klien bisa tidur. Tidur dari jam
22.00- jam 04.00
e. Olahraga
1) Progam olahraga tertentu: pasien biasanya mengikuti bermain volly ball
pada saat sore hari di lingkungan tempat tinggal.
2) Berapa lama dilakukan: 1 jam
3) Perasaan setelah olahraga: pasien mengatakan badan lebih segar setelah
berolahraga
f. Rokok, Alkohol, dan Obat-obatan
Pasien mengatakan klien merokok 2 bungkus / hari, lalu tidak mengkonsumsi
alcohol, dan pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan dari dokter
g. Personal Hygiene
1) Mandi: pasien mengatakan biasanya mandi 2x sehari yaitu setiap pagi dan
sore hari
2) Keramas: pasien mengatakan saat dirumah sakit belum keramas, saat
dirumah biasanya pasien keramas satu minggu 2-3 kali.
3) Gunting kuku
Pasien mengatakan mengguting kuku setiap satu minggu sekali atau setiap
kuku terlihat panjang dan kotor
4) Gosok gigi
Pasien mengatakan gosok gigi sehari 1 kali, setiap mandi pagi.
h. Aktifitas/ mobilitas fisik
1) Kegiatan sehari-hari: kegiatan sehari-hari sebelum sakit adalah sebagai
pengusahan dan mengurus usahanya.
2) Pengaturan jadwal harian: pasien mengatakan tidak ada pengaturan jadwal
harian, kegiatan yang dilakukan sehari-hari sudah menjadi kebiasaan sejak
lama
3) Penggunaan alat bantu untuk aktifitas: pasien mengatakan tidak
menggunakan alat bantu untuk beraktifitas
4) Kesulitan pergerakan tubuh: sebelum sakit pasien tidak mengalami
kesulitan dalam pergerakan tubuh.
i. Rekreasi
Pasien mengatakan jarang pergi rekreasi, pasien terkadang pergi rekreasi
bersama keluarga 1 minggu sekali.dan klien merasa sangat puas dengan
rekreasinya.
d. TEST DIAGNOSTIK
a. Hasil Laboratorium pada tanggal 10 Juni 2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Hematologi Rutin
Leukosit 3.73 Ribu/uL 5.0-10.0
Eritrosit 5,66 106/uL 4.0-5.0
Hemoglobin 17,8 Gr/dl 12.0-15.0
Hematokrit 51,3 % 37-43
Trombosit 84 Ribu/uL 150-450
MPV 9,32 fL 7.2-11.1
Esinofil 0,8 % 1-3
Index eritrosit
RDW-CV 11,7 % 11.5
MCV 90,6 fL 80-100
MCH 31,5 Pg 26-34
MCHC 34,8 % 32-36
Kimia Klinik
Glukosa sewaktu 95 Mg/dl 70-140
Ureum 22 Mg/dl 15-45
Kreatinin 1,22 Mg/dl 0-13
Kalium 3,32 MmoI/L 36-55
Natrium 137,4 MmoI/L 135-145
Chlorida 106,1 MmoI/L 98-108
SGOT 56 U/L 14-38
SGDT 54 U/L 4-41
RL 30 Resusitasi cairan
tpm
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. ANALISA DATA
Masalah
Analisi Data Penyebab
a. Defisien volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler, perdarahan, muntah dan demam
b. Resiko Ketidakseimbangan nutrisi kurang berhubungan dengan mual muntah anoreksia
c. Hiperthermia berhubungan dengan proses infeksi
3. PERENCANAAN
Keterangan:
Skala 1: berat
Skala 2: cukup berat
Skala 3: sedang
Skala 4: ringan
Skala 5: tidak ada
2. Resiko Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi Nutrisi (1120) 1. Untuk mengetahui kecukupan nutrisi klien.
Ketidakseimbangan selama 3 x 24 jam nutrisi kurang dari Definisi:Pemberian makanan dan cairan untuk 2. Untuk mengetahui kebutuhan kalsium pasien.
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pasien teratasi dengan membantu proses metabolik pada pasien 3. Untuk mengetahui kebutuhan kalsium pasien.
kebutuhan tubuh kriteria malnutrisi atau pasien yang beresiko tinggi 4. Supaya memudahkan proses penyembuhan
berhubungan Hasil : mengalami malnutrisi pada pasien.
dengan mual, Status nutrisi : Asupan makanan dan 1. Monitor intake makanan/cairan dan hitung 5. Untuk memudahkan mencerna makanan yang
cairan ( 1008) masukan kalori, sesuai kebutuhan sesuai selera pasien.
muntah, anoreksia
Definisi: Jumlah makanan dan cairan 2. Motivasi pasien untuk mengonsumsi
yang masuk ke dalam tubuh lebih dari makanan yang tinggi kalsium sesuai
suatu periode 24 jam kebutuhan
Indikator: 3. Motivasi pasien untuk menkonsumsi 1. Asupan makanan secara oral ( Skala
makanan dan minuman tinggi kalium sesuai 4)
Indikator Awal Target kebutuhan 2. Asupan cairan secara oral (Skala 4)
Asupan makanan 4 5 4. Pastikan bahwa diet mengandung makanan 3. Asupan cairan intra vena( Skala 4)
secara oral yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi 4. Asupan nutrisi parenteral ( Skala 3)
Asupan cairan 4 5 5. Bantu pasien memilih makanan yang lunak,
secara oral lembut dan tidak mengandung asam sesuai
Asupan cairan intra 4 5 kebutuhan
vena
Asupan nutrisi 4 5
parenteral
Keterangan:
Skala 1: berat
Skala 2: cukup berat
Skala 3: sedang
Skala 4: ringan
Skala 5: tidak ada
3. Hiperthermi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Hiperthermi(3786) 1. untuk memudahkan dalm proses penyembuhan
berhubungan selama 3 x 24 jam Hiperthermi pasien Definisi:Manajemen gejala dan kondidi yang pasien
dengan proses teratasi dengan kriteria berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh 2. supaya mengetahui tingkat kenyamanan pasien
infeksi virus Hasil : akibat disfungsi termoregulasi 3. mempertahankan suhu normal tubuh
Thermoregulasi (0800) 1. Monitor tanda-tanda vital 4. menghindari Dehidrasi
Indicator Awal Target 2. kompres diketiak, leher dan dahi
Denyut nadi 3 5 3. Berikan cairan rehidrasi oral
radial 4. Pasang akses iv
hipertermi 3 5 5. Monitor urine output
Sakit kepala 3 5
Peningkatan 3 5
suhu kulit
Dehidrasi 3 5
Keterangan:
Skala 1: berat
Skala 2: cukup berat
Skala 3: sedang
Skala 4: ringan
Skala 5: tidak ada
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Perawat
Chanifah Elmawati
Perawat
Arini
Chanifah Elmawati
Catatan Perkembangan Hari Ke-2 : Selasa, 11 Juni 2019
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Resiko defisit Kurang Hari Selasa tanggal 11Juni 2019 Hari Selasa tanggal 11 Juni 2019
Volume cairan tubuh Pukul 09.10 WIB Pukul 13.30 WIB
1. Memonitor tanda-tanda vital S:
b/d peningkatan pasien. - Klien mengatakan badan
permeabilitas pembulu
darah akibat virus 2. Memonitor hasil laboratorium masih lemes
dengue (trombosit, hematokrit, elektrolit)
- Klien mengatakan kepala
3. Mengkaji perubahan turgor kulit masih pusing
dan mukosa bibir .
- Klien mengatakan tidak
4. memberikan therapi IV sesui yang
diresepkan merasa haus
Perawat
Ahmad Riyatno
A: Masalah
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi .
P:
- Monitor pemberian diit
lunak
- Motivasi diit
ditingkatkan dengan
porsi sedikit tetapi sering
- Monitor pemberian
minum 6-8 gelas /hari
S:
Hiperthermi berhubungan Hari Selasa 11 Juni 2019 - Pasien mengatakan badan mulai enak
dengan proses infeksi virus Pukul 10.05 WIB tidak demam, masih pusing
1. Memonitor tanda tanda vital
- O:
2. Mengganti linen tempat tidur yang
- KU: lemah kesadaran CM
basah karena keringat
- Turgor lembab
3. Memberikan therapi IV sesuai yang
diresepkan - Akral hangat
4. Memberikan edukasi pasien untuk - Terpasang infus RL 30tpm
bedrest
- Suhu :37,5 C
- Motivasi bedrest
Ttd
Ahmad Riyatno
Catatan Perkembangan Hari Ke-3 : Rabu, 12 Juni 2019
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Defisien Volume cairan Hari Rabu 12 Juni 2019 Hari Rabu tanggal 12 Juni
b.d peningkatan Pukul 10.35 WIB 2019
permeabilitas kapiler 1. Memonitor tanda-tanda vital Pukul 12.40 WIB
pasien S:
- Klien mengatakan badan
2. Memonitor hasil laboratorium ( masih lemas
trombosit, hematokrit)
- Klien mengatakan
3. Mengkaji perubahan turgor kepala sudah tidak
kulit dan mukosa bibir pusing
4. Berkolaborasi dalam - Klien tidak merasa haus
pemberian obat pengurang
mual .
5. Memonitor status hidrasi. O:
- KU: sedang
6. Memonitor status hidrasi
- Kesadaran: CM
7. Memberikan therapi IV sesuai
yang diresepkan - Suhu :36,5 C
8. Menjaga intake/asupan yang - Nadi :78 x/ menit
akurat dan catat output
(pasien) - TD :135/90
Perawat
Rinaldy
A: Masalah
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi .
P:
Perawat
Rinaldy andriansyah
Ttd
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Ester. (2010). Patofisiologi : Aplikasi Pada Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologi . Jakarta: EGC.
Doengoes, Marilyn dkk . (2012). Rencana Asuhan Keperawatan . Jakarta: EGC
Herdman, T.Heather. (2015). NANDA International Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.
Padila. (2012). Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.
Price, SA dan Wilson. (2006). Patofisiologi: Konsep klinis proses- proses penyakit ed. 6
vol.1. Jakarta: EGC.
Tarwoto. (2007). Keperawatan Medikal Bedah: Gangguan Sistem Persyarafan . Jakarta:
Sagung Seto.
Wilkinson, Judith. (2008). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 7. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran (EGC).
William, Lippicont. (2008). Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit . Jakarta:
Indeks.
Wilkinson, Judith. (2013). Diagnosis NANDA Intervensi NIC Kriteria Hasil NOC.
Jakarta: EGC .