Anda di halaman 1dari 7

Muntah ialah pengeluaran isi lambung secara eksklusif lewat mulut

dgn bantuan kontraksi otot- otot perut. Butuh dibedakan antara


regurgitasi, ruminasi, ataupun refluesophagus. Regurgitasi ialah Patofisiologi
makanan yg dikeluarkan kembali kemulut dampak gerakan peristaltic
Impuls – impuls aferens berjalan ke pusat muntah sebagai
esophagus, ruminasi ialah pengeluaran makanan secra sadar buat aferen vagus dan simpatis. Impuls- impuls aferen berasal dari
dikunyah lalu ditelan kembali. Sedangkan refluesophagus lambung atau duodenum dan muncul sebagai respon terhadap
mewujudkan/adalah kembalinya isi lambung kedalam esophagus distensi berlebihan atau iritasi, atau kadang- kadang sebagai
dgn cara pasif yg bisa dikarenakan karena hipotoni spingter respon terhadap rangsangan kimiawi oleh bahan yang
eshopagus bagian bawah, posisi abnormal sambungan esophagus menyebabakan muntah.
dgn kardial / pengosongan isi lambung yg lambat.

Komplikasi

 Komplikasi metabolik
Prognosis pasien dgn gejala-gejala  Gagal Tumbuh Kembang
muntah tergantung pada tataran  Aspirasi Isi Lambung
dehidrasi & penatalaksanaan  Mallory Weiss syndrome
dehidrasi, etiologi penyakit yg  Peptik esofagitis
menyebabkan muntah, serta  Pencegahan
komplikasi yg terjadi dari muntah 1tu  Pemeriksaan penunjang
sendiri.

VOMITUS

Manifestasi Klinis
 Adanya massa atau benjolan pada buah
dad Perubahan simetri pada buah dada
 Perubahan kulit pada buah dada,
penebalan, cekungan, kulit pucat sekitr
Pemeriksaan Penunjang
puting susu, adanya mengkerut seperti
kulit jeruk purut dan adanya ulkus.
 Pemeriksaan laboratorium :
 Perubahan temperatur kulit (hangat,
analisis urine dan darah
panas, kemerahan)
 Foto polos abdomen meupun
 Adanya cairan yang keluar dari puting
dengan kontras
susu
 USG
 Perubahan pada puting susu, seperti
 Pyelografi intravena/
gatal, terbakar, adanya erosi dan terjadi
sistrogram
retraksi.
 Endoskopi dengan biopsy/
 Rasa sakit
monitoring PH esophagus
 Penyebaran kanker ke tulang sehingga
tulang mudah rapuh dan terjadi
peningkatan kalsium di dalam darah
 Pembengkakan di daerah lengan.

Penatalaksanaan
 Pembedahan
 Radiotherapy
 Chemotherapy
 Manipulasi hormonal
Diagnosa Keperawatan yang Sering Muncul

1. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan

absorbsi

3. Nausea berhubungan dengan iritasi gastric

4. ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemia

5. resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status metabolic

6. cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan


Rencana Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi (NIC)


Keperawatan hasil (NOC)
1. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan Monitor nutrisi :
kurang dari kebutuhan keperawatan selama …x 24  Kaji adanya alergi makanan
tubuh berhubungan dengan jam, status nutrisi pasien
 Anjurkan pasien untuk
gangguan absorbsi seimbang dengan kriteria hasil
meningkatkan intake Fe
Batasan karakteristik : :
 Ketahui makanan kesukaan klien
 BB 20% atau lebih  Mempertahankan BB atau
dibawah normal pertambahan  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
 Dilaporkan adanya  Mampu mengidentifikasi nutrisi yang dibutuhkan pasien
intake makanan kebutuhan nutrisi
 Anjurkan pasien untuk
yang kurang dari  Tidak ada tanda- meningkatkan protein dan vitamin
RDA tanda malnutrisi
(Recommended C
 Tidak terjadi penurunan BB  Berikan substansi gula
Daily Allowance)
yang berarti
 Membrane mukosa  Yakinkan diiit yang dimakan
dan konjungtiva mengandung tinggi serat untuk
pucat mencegah konstipasi
 Kelemahan otot  Berikan makanan yang terpilih
yang digunakan (sudah dikonsulkan dengan ahli
untuk menelan/ gizi)
mengunyah  Ajarkan pasien bagaimana
 Luka, inflamasi membuat catatan makanan harian
pada rongga mulut  Monitor jumlah nutrisi dan
 Mudah merasa kandungan kalori
kenyang, sesaat  Berikan informasi tentang
setelah mengunyah kebutuhan nutrisi
makanan  Kaji kemampuan pasien untuk
 Dilaporkan atau mendapatkan nutrisi yang
fakta adanya dibutuhkan.
kekurangan
 Nutrition monitoring
makanan
 BB pasien dalam batas normal
 Dilaporkan adanya
perubahan sensasi  Monitor adanya penurunan BB
rasa  Monitor tipe dan jumlah aktivitas
 Perasaan yang biasa dilakukan
ketidakmampuan  Monitor lingkungan selama makan
untuk mengunyah  Jadwalkan pengobatan dan
 Kehilangan BB tindakan tidak selama makan
dengan makanan  Monitor kulit kering dan
cukup perubahan pigmentasi
 Keengganan untuk  Monitor turgor kulit
makan  Monitor kekeringan, rambut
 Kram pada abdomen kusam, dan mudah patah
 Tonus otot jelek  Monitor mual dan muntah
 Nyeri abdominal  Monitor kadar albumin, total
dengan atau tanpa protein, Hb, da kadar Ht.
patologi  Monitor pertumbuhan dan
 Kurang berminat perkembangan
terhadap makanan  Monitor pucat, kemerahan dan
 Pembuluh darah kekeringan jaringan konjungtia
kapiler mulai rapuh  Monitor kalori dan intake nutrisi
 Diare atau
steatorrhea  Catat adanya edema, iperemik,
 Kehilangan rambut hipertonik, papilla lidah dan
yang cukup banyak cavitas oral
(rontok)   Catat jika lidah berwarana
 Suara usus magenta, scarlet.
hiperaktif
 Kurangnya
informasi,
missinformasi

2. Defisit volume cairan Setelah dilakukan tindakan Fluid and nutrition management:
berhubungan dengan keperawatan selama …X24  Pertahankan catatan intake
kehilangan cairan aktif Jam, pasien tidak mengalami dan output yang akurat
Batasan karakteristik : kekurangan volume cairan
 Monitor status dehidrasi (
 Kelemahan (fluid balance dan
kelembaban membrane
nutritional status : food and
 Haus mukosa, nadi adekuat,
fluid intake) dengan kriteria
 Penurunan turgor kulit/ hasil :
tekanan darah ortostatik)
lidah  Monitor vital sign
 Mempertahankan
 Membran mukosa/ kulit urine output sesuai  Monitor asupan makanan/
kering dengan usia dan BB, cairan dan hitung intake kalori
 Peningkatan denyut BJ urine normal, HT harian
nadi, penurunan normal  Kolaborasi pemberian cairan
tekanan darah,  Tekanan darah, nadi, IV
penurunan volume/ suhu tubuh dalam  Monitor status nutrisi
tekanan nadi batas normal  Berikan cairan IV pada suhu
 Pengisian vena  Tidak ada tanda- ruangan
menurun tanda dehidrasi,  Dorong masukan oral
 Konsentrasi urine elastisitas turgor kulit  Berikan penggantian
meningkat baik, membrane nesogastrik sesuai output
 Temperature tubuh mukosa lembab,
 Dorong keluarga untuk
meningkat tidak ada rasa haus
membantu pasien makan
 Hematokrit meninggi yang berlebihan.
 Anjurkan pasien banyak
 Kehilangan berat badan minum kurang lebih 7-8 gelas
seketika belimbing perhari
-Factor yang berhubungan :
 Kolaborasi dokter jika tadapat
Kehilangan volume cairan
cairan berlebih muncul
secara aktif
memburuk
-Kegagalan mekanisme
pengaturan  Atur kemungkinan transfuse
 Persiapan untuk transfusi

3. Nausea berhubungan Setelah dilakukan tindakan Fluid management:


dengan iritasi gastrik keperawatan selama …x 24  Pertahankan catatan intake dan
jam, fluid balance dengan output yang akurat
riteria :
 Monitor status dehidrasi(
 Keseimbangan asupan kelembaban membrane mukosa,
dan keluaran dalam 24 nadi adekuat, tekanan darah
jam ortostatik)
 Berat badan stabil  Monitor vital sign
 Tidak terdapat cekung  Monitor aupan makanan/ cairan
mata dan hitung intake kalori harian
 Rasa haus yang tidak  Lakukan terapi IV
normal tidak ada
 Monitor status nutrisi
 Hidrasi kulit tidak
 Berikan cairan
terganggu
 Membrane mukosa  Berikan cairan IV pada suhu
lembab ruangan
 Elektrolit serum dalam  Dorong masukan oral
batas normal  Berikab penggantian nesogastrik
 BJ urine dalam batas sesuai output
normal  Dorong keluarga untuk membantu
pasien makan
 Kolaborasi dokter jika tabda cairan
berlebih muncul memburuk
  Atur kemungkinan transfuse
4 Ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan tindakan Manajemen sensasi perifer
jaringan berhubungan keperawatan selama ….X 24  Monitor adanya daerah tertentu
dengan hipovolemia jam, pasien menunjukan yang hanya peka terhadap
keefektifan perfusi jaringan panas/dingin/tumpul
dengan criteria hasil :
 Monitor adanya paretese
 Mendemonstrasikan  Instruksikan keluarga untuk
status sirkulasi yang
mengobservasi kulit jika ada isi
ditandai dengan : tekanan
atau laserasi
systole dan diastole dalam
rentang yang diharapkan,  Gunakan sarung tangan untuk
tidak ada proteksi
ortostatikhipertensi, tidak  Batasi gerakan pada kepala, leher
ada tanda-tanda dan punggung
peningkatan tekanan  Monitor kemampuan BAB
intracranial (tidak lebih  Kolaborasi pemberian analgetik
dari 15 mmHg)
 Monitor adanya tromboplebitis
 Mendemonstrasikan
kemampuan kognitif yang  Diskusikan mengenai penyebab
ditandai dengan : perubahan sensasi
berkomunikasi dengan
jelas dan sesuai dengan
kemampuan, menunjukan
perhatian, konsentrasi dan
orientasi; memproses
informasi; membuat
keputusan dengan benar
  Menunjukan fungsi
sensori motory cranial
yang utuh : tingkat
kesadaran membaik, tidak
ada gerakan-gerakan
involunter
5 Resiko kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan NIC :
kulit berhubungan dengan keperawatan selama ….X 24 Peripheral Sensation Management
gangguan status metabolic jam, pasien menunjukan (Manajemen sensasi perifer)
integritas kulit yang baik  Monitor adanya daerah
Circulation status Tissue tertentu yang hanya peka terhadap
Prefusion : cerebral panas/dingin/tajam/tumpul
Kriteria Hasil :  Monitor adanya paretese
 Mendemonstrasikan  Instruksikan keluarga untuk
status sirkulasi yang mengobservasi kulit jika ada lsi
ditandai dengan : atau laserasi
 Tekanan systole  Gunakan sarun tangan untuk
dandiastole dalam rentang proteksi
yang diharapkan  Batasi gerakan pada kepala,
 Tidak ada leher dan punggung
ortostatikhipertensi  Monitor kemampuan BAB
 Tidk ada tanda tanda  Kolaborasi pemberian
peningkatan tekanan analgetik
intrakranial (tidak lebih  Monitor adanya
dari 15 mmHg) tromboplebitis
 Mendemonstrasikan  Diskusikan menganai
kemampuan kognitif yang penyebab perubahan sensasi
ditandai dengan:
 berkomunikasi dengan
jelas dan sesuai dengan
kemampuan
 menunjukkan perhatian,
konsentrasi dan orientasi
 memproses informasi
 membuat keputusan
dengan benar
 Menunjukkan fungsi
sensori motori cranial
yang utuh : tingkat
kesadaran mambaik, tidak
ada gerakan gerakan
involunter
6 Resiko kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan NIC : Pressure Management
kulit b/d gangguan status keperawatan selama …. X 24  Anjurkan pasien untuk
metabolic jam, pasien tidak menunjukan menggunakan pakaian
kerusakan integritas kulit yang longgar
Definisi : Perubahan pada NOC : Tissue Integrity : Skin  Hindari kerutan padaa
epidermis dan dermis and Mucous Membranes tempat tidur
Kriteria Hasil :
 Jaga kebersihan kulit agar
Batasan karakteristik :  Integritas kulit yang baik tetap bersih dan kering
bisa dipertahankan
 Gangguan pada (sensasi, elastisitas,  Mobilisasi pasien (ubah
bagian tubuh
temperatur, hidrasi, posisi pasien) setiap dua
 Kerusakan lapisa pigmentasi) jam sekali
kulit (dermis)  Tidak ada luka/lesi pada  Monitor kulit akan adanya
 Gangguan kulit kemerahan
permukaan kulit  Perfusi jaringan baik  Oleskan lotion atau
(epidermis) minyak/baby oil pada
 Menunjukkan derah yang tertekan
 Faktor yang pemahaman dalam
berhubungan : proses perbaikan kulit
 Monitor aktivitas dan
mobilisasi pasien
 Eksternal : dan mencegah
 Monitor status nutrisi
 Hipertermia atau terjadinya sedera
pasien
hipotermia berulang
 Mampu  Memandikan pasien
 Substansi kimia melindungi
dengan sabun dan air
kulit dan
 Kelembaban udara mempertahankan
hangat
 Faktor mekanik kelembaban kulit dan
(misalnya : alat perawatan alami
yang dapat
menimbulkan luka,
tekanan, restraint)
 Immobilitas fisik

 Radiasi
 Usia yang ekstrim
 Kelembaban kulit
 Obat-obatan
Internal :
 Perubahan status
metabolik
 Tulang menonjol
 Defisit imunologi
 Faktor yang
berhubungan
dengan
perkembangan
 Perubahan sensasi
 Perubahan status
nutrisi (obesitas,
kekurusan)
 Perubahan status
cairan
 Perubahan
pigmentasi
-

Anda mungkin juga menyukai