Anda di halaman 1dari 69

CHF ec ASD, TB Paru dengan Efusi Pleura

Azahrah Purnamaladi
030.12.044

Pembimbing :
dr.Kirana Kamima, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 12 JUNI S/D 27 AGUSTUS 2017
JAKARTA
Faiz Amirul Zihad (11 tahun)
Jakarta, 24 Februari 2006
Islam
4 SD
Jl Tanah Merdeka VI Rt06/Rw04 Kel.
Rambutan Kec. Ciracas Jakarta Timur
Identitas Orang tua

Profil Ayah Ibu


Nama Hadi Rahmawadi Tuti Hayati
Umur 43 Tahun 42 Tahun
Alamat Jl Tanah Merdeka VI Jl Tanah Merdeka VI
Rt06/Rw04 Kel. Rt06/Rw04 Kel.
Rambutan Kec. Ciracas Rambutan Kec.
Jakarta Timur Ciracas Jakarta Timur
Pekerjaan Wiraswasta Wiraswasta
Pendidikan SMA SMP
Suku Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Hubungan dengan pasien : Pasien merupakan anak kandung.
Keluhan utama
Sesak sejak 3 minggu SMRS

Keluhan Tambahan
Batuk berdahak sejak 2 tahun
yang lalu.
Pasien datang ke Poliklinik Anak RSUD Budhi Asih diantar oleh ibu
dan kakanya dengan keluhan sesak nafas yang dirasakan makin
memberat sejak 3 minggu SMRS. Sesak dirasakan saat posisi
berbaring dan saat melakukan aktivitas ringan seperti berjalan.
Sesak tidak berbunyi menciut, tidak dipengaruhi cuaca atau
makanan. Pasien senang dengan posisi duduk dan menelungkup pada
bantal yang ditaruh di pangkuannya. Sudah 3 minggu ini pasien tidur
dengan posisi duduk. Kebiruan pada bibir dan jari disangkal.
Pasien juga mengeluh batuk berdahak sejak 2 tahun yang lalu, batuk
berwarna kuning kehijauan, terasa nyeri pada dada jika sedang
batuk. Batuk semakin memberat dan timbul kapan saja tanpa
pencetus. Pasien mengaku tidak napsu makan dan terjadi penurunan
berat badan sejak satu bulan SMRS. Pasien menyangkal adanya
demam, pilek, sakit kepala, mual dan muntah. Buang air besar dan
buang air kecil tidak ada keluhan. Saat 1 tahun yang lalu pasien
pernah di diagnosa mengalami flek paru oleh dokter dan diwajibkan
mengkonsumsi obat selama 9 bulan, namun pengobatan hanya
dilakuakan selama 3 bulan.
Riwayat kehamilan dan kelahiran
Morbiditas kehamilan Anemia (-), hipertensi (-), diabetes
mellitus (-), penyakit jantung (-),
Kehamilan Perawatan antenatal penyakit paru (-), merokok (-),
infeksi (-), minum alkohol (-)
Rutin kontrol ke bidan 1 bulan
sekali dan selalu datang sesuai
anjuran

Kelahiran Tempat persalinan Rumah Bersalin


Bidan
Penolong persalinan
Spontan
Cara persalinan 39 Minggu
Masa gestasi

Keadaan bayi Berat lahir: 3500 gram


Panjang lahir: 51 cm
Lingkar kepala : Keluarga pasien
lupa
Langsung menangis : (+)
Kemerahan : (+)
Nilai APGAR : Keluarga pasien
tidak tahu
Kesimpulan riwayat kehamilan dan kelahiran: Kelainan bawaan : Tidak ada
Pasien lahi spontan, cukup bulan dan berat badan lahir normal.
Riwayat pertumbuhan dan
perkembangan
Pertumbuhan gigi I : 8 bulan (Normal: 5-9
bulan)
Gangguan perkembangan mental : Tidak ada
Psikomotor
Tengkurap : 4 bulan (Normal: 3-4 bulan)
Duduk : 7 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Berdiri : 10 bulan(Normal: 9-12 bulan)
Berjalan : 15 bulan(Normal: 13 bulan)
Bicara : 10 bulan(Normal: 9-12 bulan)
Membaca dan menulis : 5 Tahun
Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan
perkembangan : sesuai dengan usia, tidak
didapatkan keterlambatan dalam perkembangan.
Riwayat Makanan
Umur (bulan) ASI / PASI Buah / Biskuit Bubur Susu Nasi Tim
02 ASI - - -
24 ASI - - -
46 ASI + + -
68 ASI + + +
8 10 ASI + + +
10 12 ASI + + +

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah


Nasi/Pengganti nasi 3 x 1 Centong / hari
Sayur 1 x sehari (semangkuk kecil)
Daging 1 x seminggu
Ikan 1 x seminggu
Telur 3 x seminggu
Tahu 1 x sehari
Tempe 1 x sehari
Kesulitan makan : Tidak ada
Riwayat Imunisasi

Vaksin Dasar ( umur ) Ulangan ( umur )


BCG 1 bulan

2 bulan 3 bulan 4 bulan


DPT / PT

1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan


Polio
9 bulan
Campak
3 bulan
Hepatitis B lahir 2 bulan
4 bulan

Kesimpulan riwayat imunisasi : Imunisasi dasar lengkap diberikan


Riwayat Keluarga
No Tanggal lahir Jenis Hidup Lahir Abortus Mati Keterangan
(umur) kelamin mati (sebab) kesehatan

1. 19 Februari 2000 Perempuan v Tiri


(17 Thn) Sehat
2. 24 Februari 2006 Laki-laki v Pasien
(11 Thn)
3. 30 Maret 2008 (9 v Kandung
Thn) Sehat
4. 23 Maret 2010 v Kandung
(7 Thn) Sehat
5. 5 Desember 2015 v Kandung
(2 Thn) Sehat
Ayah Ibu
Perkawinan ke- 1 2
Umur saat menikah 30 Tahun 29 Tahun
Agama Islam Islam
Keadaan kesehatan Tunanetra Tunanetra
Kosanguinitas Tidak ada Tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakek dari pasien memiliki riwayat batuk kronis
yang belum sempat diobati namun kakek dari pasien
sudah meninggal sejak 2 tahun yang lalu.
Anggota keluarga pasien yang serumah dengan
pasien tidak ada yang memiliki gejala serupa dengan
pasien.
Kedua orang tua pasien memiliki disabilitas fisik yaitu
tunanetra sejak kecil namun anak mereka tidak ada
yang memiliki disabilitas fisik tersebut.

Riwayat Kebiasaan Keluarga


Alat memasak dan alat makan minum selalu dicuci
dengan air keran. Keluarga pasien jarang mencuci
tangan setelah makan dan sehabis beraktivitas.
Riwayat penyakit yang pernah di
derita
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi - Difteria - Penyakit jantung -
Cacingan - Diare - Penyakit ginjal -

DBD - Kejang - Radang paru -


Ootitis - Morbili - TBC 10 Thn
Parotitis - Operasi - Lain-lain -

Kesimpulan riwayat penyakit yang pernah diderita


Pasien pernah memiliki riwayat penyakit TBC sejak 1 tahun yang lalu
Riwayat Lingkungan Perumahan : Menyewa
Pasien tinggal bersama dengan kedua orang tua dan saudara-saudara nya.
Rumah yang ditempati merupakan rumah orang lain dimana pasien dan
keluarga mengontrak rumah tersebut. Rumah satu lantai, beratap genteng,
berlantai keramik, dan berdinding tembok. Ventilasi dan pencahayaan baik.
Sumber air bersih dari air tanah. Air yang dikonsumsi merupakan air isi ulang.
Rumah tersebut merupakan rumah yang padat penduduk, sudah terdapat MCK,
tidak dekat dengan pembuangan sampah, selokan lancar dan lokasi septic tank
tidak dengat dengan rumah tersebut.
Kesimpulan keadaan lingkungan : Lingkungan rumah padat penduduk.

Riwayat Sosial Ekonomi


Orang tua pasien bekerja sebagai tukang pijat, penghasilan keduanya kurang
lebih 3 juta per bulan. Menurut orang tua pasien, penghasilan mereka cukup
untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Kesimpulan sosial ekonomi : Penghasilan orang tua cukup.

Riwayat Pengobatan
Pasien memiliki riwayat penyakit TBC 1 tahun yang lalu, pasien hanya 3 bulan
meminum obat tersebut. Pasien sudah 3 minggu SMRS sesak nafas dan belum
ada pengobatan selama 3 minggu tersebut.
Kesimpulan pengobatan : TBC putus OAT sejak 1 tahun yang lalu.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesan sakit : Tampak Sakit Berat
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan gizi : Gizi Buruk
Keadaan lain :

Data antropometri
Berat badan : 20 kg
Panjang badan : 133 cm

Status Gizi
BB / U = 20/37 x 100% = 54 %
TB/U = 133/134 x 100% = 92 %
BB/TB = 20/29 x 100% = 68 %
Kesan gizi : Dari parameter yang digunakan diatas didapatkan kesan gizi
buruk.

Tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 120 x/menit
Nafas: 36 x/menit
Suhu : 36,2OC
Kepala Normocephali

Rambut Hitam, jarang, tampak kering


Wajah Simetris, pembengkakan (-)
Mata CA +/+ , SI -/-, cekung -/-
Telinga Normotia, lapang +/+
Hidung Simetris, NCH -, sekret -/-
Bibir Kering (+), sianosis (-)
Mulut Normoglossia, coated tongue (-)
Tenggorokan Simetris, uvula ditengah, tonsil T1/ T1
Leher Tidak tampak kelainan
Thoraks Terlampir

Abdomen Supel, Hepar lien tdk teraba, timpani, BU (+), NTE (-)

Genitalia Tidak dilakukan pemeriksaan


Ekstremitas Akral hangat (++/++), oedem (-), rush, ptekie (-) CRT <3
JANTUNG
Inspeksi
Tampak pigeon chest, iga gambang.
Perkusi :
Batas kiri atas : ICS II linea
parasternalis sinistra
Batas kiri bawah : ICS VII 2 cm lateral
midklavikularis sinistra
Batas kanan atas : ICS II linea parasternalis dextra
Batas kanan bawah : ICS VI 2 cm inter midklavikularis
dextra
Auskultasi
bunyi jantung pertama normal dan bunyi jantung ke dua wide
fixed split di left sternal border RIC II dan P2 yang mengeras
dan ditemukan juga bising ejeksi sistolik grade 3/6 di RIC II
hemitorak kiri murmur
gallop (+)

PARU
Inspeksi
Retraksi substernal (-), subcostal (+), intercostall (+).
Perkusi
Perkusi redup di ICS IV Midklavikularis kanan.
Auskultasi
Suara napas vesikuler , ronkhi (+/ +) di seluruh lapang
paru, wheezing (-), stridor (-)
Scoring TB
Parameter 0 1 2 3 Skor
Kontak TB Tidak jelas - Laporan keluarga, BTA (+) 2
BTA (-)/
tidak tahu/
BTA tidak jelas
Uji Tuberkulin (Mantoux) Negatif - - Positif 0
( 10 mm atau
Pembacaan tgl 19/6/17
5 mm pada keadaan
imunosupresif)

Berat badan/ keadaan gizi - BB/TB < 90% atau Klinis gizi buruk atau - 2
BB/U < 80% BB/TB < 70%
atau
BB/U < 60%
Demam yang tidak diketahui - 2 minggu - - 0
penyebabnya

Batuk kronik - 3 minggu - - 1

Pembesaran kelenjar limfe - 1 cm, - - 0


kolli, aksila, inguinal jumlah > 1, tidak nyeri

Pembengkakan tulang/sendi - Ada pembengkakan - - 0


panggul, lutut, falang

Foto toraks Normal/ Gambaran sugestif TB - - 1


kelainan tidak jelas
TOTAL SKOR 6
Hari Ke 1 16 Juni 2017

S O A P

Pasien datanng KU: sakit berat, -TB Paru putus -Diet MB TKTP (Protein 250
dari poli anak K: compos mentis OAT gram Karbohidrat 1750 gram)
dengan keluhan Suhu= 36.5C -Anemia -O2 2 Lpm/nasal
sesak sejak 3 Nafas= 32x/menit, -Gizi Buruk tipe -IVFD Kaen IB 1,5 cc/kgBB/jam
minggu smrs, Nadi = 110x/menit marasmus -IVFD Kaen IB 350cc + NaCl
sulit berbaring, Mata : CA +/+ SI -/- -CHF 3% 150cc
batuk (+) Hidung : NCH (-) -Inj. Cefotaxime 3 x 500 mg (1)
Mulut : bibir kering -Inj. Furosemide 2 x 10 mg
Thorax : Pigeon chest, iga -INH 1 x 200 mg
BB : 20 kg gambang, Retraksi -RIF 1 x 200 mg
M : 480 cc intercostal -PZA 2 x 250 mg
U : 500 cc Perkusi : Redup di ICS IV -ETB 2 x 250 mg
D : 2,7 garis midclavicularis kanan -Prednison 3 x 7,5 mg
cc/kgbb/jam Jantung : S1S2 Reg. -Ambroxol syr 3 x 5 ml
Pansistolik Murmur (+).
Gallop (+) Advice :
Paru : SNV +/+ Rh +/+ Wh-/- Cek DL, e, Albumin,
Abdomen : Supel, Bising SGOT/SGPT
Usus (+) 2 x/menit. Nyeri Ro Thorax
Tekan (-) Hepar tidak teraba BTA 2 x
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT Test Mantoux (Pembacaan Tgl
<3, wasting kulit kering 19/6/2017)
Tanggal 16 Juni 2017
Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan
Darah Lengkap
Leukosit 18.800 /ul 4500 13500
Eritrosit 4.2 juta/uL 4.4 5.9
Hemoglobin 10.8 g/dl 10.8 15.6
Hematokrit 32 % 40 52
Trombosit 315 ribu/ul 156 406
LED 47 mm/jam 0 30
MCV 75.3 fL 80 100
MCH 25.7 Pg 26 34
MCHC 34.1 g/dL 32 36
RDW 13.2 % <14
Hitung jenis
Basofil 1 % 01
Eosinofil 0 % 15
Neutrofil batang 2 % 36
Segmen 73 % 25 60
Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan
Kimia Klinik
Hati
SGOT 50 mU/dl < 51
SGPT 18 mU/dl < 39
Albumin 3.6 g/dl 3.8 5.4
Metabolisme Karbohidrat
GDS 119 mg/dl 60 100
Elektrolit Serum
Na 124 mmol/L 135 155
K 3.6 mmol/L 3.6 5.5
Cl 94 mmol/L 98 109
Imunoserologi
Anti HIV
Screening/Rapid Non Reaktif Non Reaktif
Test
Foto Thorax AP 16 Juli 2017
Kesan : Cardiomegali ec edema paru dan
efusi pleura dextra
gambaran kardiomegali dengan bendungan
paru, segmen pulmonal dan apeks jantung
yang terangkat
Hari Ke 2 17 Juni 2017
S O A P

Sesak berkurang, KU: sakit berat, -TB Paru putus -Diet MB TKTP (Protein 250 gram
dapat berbaring, K: compos mentis OAT Karbohidrat 1750 gram)
batak berkurang, Suhu= 36.5C -Anemia -O2 2 Lpm/nasal
dahak sulit keluar, Nafas= 32x/menit, -Gizi Buruk tipe -IVFD Kaen IB 1,5 cc/kgBB/jam
demam (-), mual Nadi = 110x/menit marasmus -IVFD Kaen IB 350cc + NaCl 3%
muntah (-) Mata : CA +/+ SI -/- -CHF 150cc
Hidung : NCH (-) -Inj. Cefotaxime 3 x 500 mg (2)
BB : 20 kg Mulut : bibir kering -Inj. Furosemide 2 x 10 mg
M : 1160 cc Thorax : Pigeon chest, iga -INH 1 x 200 mg
U : 1240 cc gambang, Retraksi intercostal -RIF 1 x 200 mg
D : 2,5 Perkusi : Redup di ICS IV garis -PZA 2 x 250 mg
cc/kgbb/jam midclavicularis kanan -ETB 2 x 250 mg
IWL : 960 cc/hari Jantung : S1S2 Reg. Pansistolik -Prednison 3 x 7,5 mg
Murmur (+). Gallop (+) -Ambroxol syr 3 x 5 ml
Paru : SNV +/+ Rh +/+ Wh-/-
Abdomen : Supel, Bising Usus Advice
(+) 2 x/menit. Nyeri Tekan (-) Echo
Hepar tidak teraba Cek ASTO
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT
<3, wasting kulit kering
Hari Ke 3 18 Juni 2017
S O A P

Sesak berkurang, KU: sakit berat, -TB Paru putus -Diet MB TKTP (Protein 250 gram
dapat berbaring, K: compos mentis OAT Karbohidrat 1750 gram)
batuk berkurang, Tensi = 92/59mmHg -Anemia -O2 2 Lpm/nasal
dahak sulit keluar, Suhu= 36.5C -Gizi Buruk tipe -IVFD Kaen 3B 300cc + NaCl 3%
demam (-), mual Nafas= 32x/menit, marasmus 200cc
muntah (-), BAB Nadi = 110x/menit -CHF -Inj. Cefotaxime 3 x 500 mg
dan BAK dbn Mata : CA +/+ SI -/- -Inj. Furosemide 2 x 10 mg
Hidung : NCH (-) -INH 1 x 200 mg
BB : Mulut : bibir kering -RIF 1 x 200 mg
M : 1400 cc Thorax : Pigeon chest, iga gambang, -PZA 2 x 250 mg
U : 1250 cc Retraksi intercostal -ETB 2 x 250 mg
D : 2,6 cc/kgBB/jam Perkusi : Redup di ICS IV garis -Prednison 3 x 7,5 mg
midclavicularis kanan -Ambroxol syr 3 x 5 ml
Jantung : S1S2 Reg. Pansistolik
Murmur (+). Gallop (+)
Paru : SNV +/+ Rh +/+ Wh-/- Advice
Abdomen : Supel, Bising Usus (+) 2 Cek elektrolit dan ASTO
x/menit. Nyeri Tekan (-) Hepar tidak
teraba
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT <3,
wasting kulit kering

Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan


Elektrolit Serum
Na 127 mmol/L 135 155
K 2,8 mmol/L 3.6 5.5
Cl 90 mmol/L 98 109
Imunoserologi

ASTO Negatif Negatif


Hari Ke 4 19 Juni 2017

S O A P
Sesak berkurang, KU: sakit berat, -TB Paru dengan -Diet MB TKTP (Protein 250 gram
dapat berbaring, K: compos mentis Efusi pleura putus Karbohidrat 1750 gram)
batuk berkurang, Tensi = 102/70 mmHg OAT -O2 2 Lpm/nasal
dahak sulit keluar, Suhu= 36.2C -CHF - -IVFD Kaen 3B 300cc + NaCl 3%
Makan mau, demam Nafas= 32x/menit, -Anemia 200cc
(-), mual muntah (-), Nadi = 76x/menit -Elektrolit Imbalance -Inj. Cefotaxime 3 x 500 mg (4)
BAB dan BAK dbn Mata : CA -/- SI -/- -Gizi buruk tipe -Inj. Furosemide 2 x 10 mg
Hidung : NCH (-) marasmus -INH 1 x 200 mg
BB : Mulut : bibir kering, sianosis(-) -RIF 1 x 200 mg
M : 1700 cc Thorax : Pigeon chest, iga -PZA 2 x 250 mg
U : 2240 cc gambang, Retraksi intercostal -ETB 2 x 250 mg
D : 4,6 cc/kgBB/jam Perkusi : Redup di ICS IV garis -Prednison 3 x 7,5 mg
midclavicularis kanan -Ambroxol syr 3 x 5 ml
Jantung : S1S2 Reg. Pansistolik -KCL oral 3 x 500mg
Murmur (+). Gallop (+)
Paru : SNV +/+ Rh +/+ Wh-/-
Abdomen : Supel, Bising Usus (+) Advice
2 x/menit. Nyeri Tekan (-) Hepar Cek Elektrolit
tidak teraba
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT <3,
wasting kulit kering

Pemeriksaan mikrobiologi sedian BTA 2 x ( Sputum ). Hasil BTA 1 dan BTA 2 Negatif
Pembacaan Mantoux Test : Negatif
Hari Ke 5 20 Juni 2017

S O A P
Sesak berkurang, KU: sakit sedang, -TB Paru dengan -Diet MB TKTP (Protein 250 gram
dapat berbaring, K: compos mentis Efusi pleura putus Karbohidrat 1750 gram)
batuk berkurang, Tensi = 115/79mmHg OAT -O2 2 Lpm/nasal
dahak sulit keluar, Suhu= 36.3C -CHF - IVFD Kaen 3B 300cc + NaCl 3%
Makan mau, Nafas= 36x/menit, -Anemia 200cc
demam (-), mual Nadi = 100x/menit -Elektrolit -Inj. Cefotaxime 3 x 500 mg (5)
muntah (-), BAB Mata : CA -/- SI -/- Imbalance -Inj. Furosemide 2 x 10 mg
dan BAK dbn Hidung : NCH (-) -Gizi buruk tipe -INH 1 x 200 mg
Mulut : bibir kering, sianosis(-) marasmus -RIF 1 x 200 mg
BB : 20 kg Thorax : Pigeon chest, iga gambang, -PZA 2 x 250 mg
M : 1950 cc Retraksi intercostal -ETB 2 x 250 mg
U : 3300 cc Perkusi : Redup di ICS IV garis -Prednison 3 x 7,5 mg
D : 0,6 cc/kgBB/jam midclavicularis kanan -Ambroxol syr 3 x 5 ml
Jantung : S1S2 Reg. Pansistolik -KCL oral 3 x 500mg
Murmur (+). Gallop (+)
Paru : SNV menurun/+ Rh +/+ Wh-/-
Abdomen : Supel, Bising Usus (+) 2
x/menit. Nyeri Tekan (-) Hepar tidak
teraba
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT <3,
wasting kulit kering

Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan


Elektrolit Serum
Na 130 mmol/L 135 155
K 4.2 mmol/L 3.6 5.5
Cl 96 mmol/L 98 109
Hematologi

Besi (Fe/iron) 12 ug/dlL 50 120


Echo 20 Juni 2017
Hari Ke 6 21 Juni 2017

S O A P
Sesak susah tidak KU: sakit sedang, -TB Paru dengan -Diet MB TKTP (Protein 250 gram
dirasakan, batuk K: compos mentis Efusi pleura putus Karbohidrat 1750 gram)
berkurang, dahak Tensi = 112/81mmHg OAT -O2 2 Lpm/nasal
sulit keluar, Suhu= 36.3C -CHF - -IVFD Kaen 3B 300cc + NaCl 3%
BAB dan BAK dbn Nafas= 32x/menit, -ASD 200cc
Nadi = 78x/menit -Anemia Defesiensi -Inj. Cefotaxime 3 x 500 mg
BB : 20 kg Mata : CA -/- SI -/- Besi -Inj. Furosemide 2 x 10 mg
D : 2,1 cc/kgBB/jam Hidung : NCH (-) -Elektrolit Imbalance -INH 1 x 200 mg
Mulut : bibir kering, sianosis(-) -Gizi buruk tipe -RIF 1 x 200 mg
Thorax : Pigeon chest, iga marasmus -PZA 2 x 250 mg
gambang, Retraksi intercostal -ETB 2 x 250 mg
Perkusi : Redup di ICS IV garis -Prednison 3 x 7,5 mg
midclavicularis kanan -Ambroxol syr 3 x 5 ml
Jantung : S1S2 Reg. Pansistolik
Murmur (+). Gallop (+)
Paru : SNV menurun/+ Rh +/+
Wh-/-
Abdomen : Supel, Bising Usus (+)
2 x/menit. Nyeri Tekan (-) Hepar
tidak teraba
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT <3,
wasting kulit kering

Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan


Elektrolit Serum
Na 136 mmol/L 135 155
K 3.9 mmol/L 3.6 5.5
Cl 96 mmol/L 98 109
Hari Ke 7 22 Juni 2017

S O A P

Sesak susah tidak KU: sakit sedang, -TB Paru dengan -Diet MB TKTP (Protein 250 gram
dirasakan, batuk K: compos mentis Efusi pleura putus Karbohidrat 1750 gram)
berkurang, dahak Tensi = 107/65 mmHg OAT -O2 2 Lpm/nasal
terasa tertahan, Suhu= 36.5C -CHF -Venflon
BAB dan BAK dbn Nafas= 30x/menit, -ASD -Inj. Cefotaxime 3 x 500 mg (7)
Nadi = 116x/menit -Anemia Defesiensi -Inj. Furosemide 2 x 10 mg
BB : 20 kg Mata : CA -/- SI -/- Besi -INH 1 x 200 mg
D : 4,1 Hidung : NCH (-) -Elektrolit -RIF 1 x 200 mg
cc/kgBB/jam Mulut : bibir kering, sianosis(-) Imbalance -PZA 2 x 250 mg
Thorax : Pigeon chest, iga -Gizi buruk tipe -ETB 2 x 250 mg
gambang, Retraksi intercostal marasmus -Prednison 3 x 7,5 mg
Perkusi : Redup di ICS IV garis -Ambroxol syr 3 x 5 ml
midclavicularis kanan -KCL oral 3 x 500mg
Jantung : S1S2 Reg. Pansistolik -Asam Folat 1 x 1 mg
Murmur (+). Gallop (+) -Dorner 1 x 10 ug
Paru : SNV menurun/+ Rh +/+ -Captopril 3 x 3 , 125 mg
Wh-/- -Aldacton 1 x 12,5 mg
Abdomen : Supel, Bising Usus
(+) 2 x/menit. Nyeri Tekan (-)
Hepar tidak teraba
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT <3,
wasting kulit kering
Hari Ke 8 23 Juni 2017

S O A P

Sesak susah tidak KU: sakit sedang, -TB Paru dengan -Diet MB TKTP (Protein 250
dirasakan, batuk K: compos mentis Efusi pleura, gram Karbohidrat 1750 gram)
berkurang, Tensi = 100/80 mmHg putus OAT -O2 2 Lpm/nasal
dahak terasa Suhu= 36.5C -CHF - Venflon
tertahan, Nafas= 26x/menit, -ASD -Inj. Cefixime 2 x 100 mg
BAB dan BAK Nadi = 110x/menit -Anemia -INH 1 x 200 mg
dbn Mata : CA -/- SI -/- Defesiensi Besi -RIF 1 x 200 mg
Hidung : NCH (-) -Elektrolit -PZA 2 x 250 mg
BB : 20 kg Mulut : bibir kering, sianosis(- Imbalance -ETB 2 x 250 mg
D : 3,6 ) -Gizi buruk tipe -Prednison 3 x 7,5 mg
cc/kgBB/jam Thorax : Pigeon chest, iga marasmus -Ambroxol syr 3 x 5 ml
gambang, Retraksi intercostal -KCL oral 3 x 500mg
Perkusi : Redup di ICS IV -Asam Folat 1 x 1 mg
garis midclavicularis kanan -Furosemid 1 x 20 mg
Jantung : S1S2 Reg. -Captopril 3 x 6,25 mg
Pansistolik Murmur gr 3/6 (+). -Dorner 3 x 10 ug
Gallop (+) -Spironolacton / aldacton 1 x 12,5
Paru : SNV menurun/+ Rh +/+ mg
Wh-/-
Abdomen : Supel, Bising Usus Advice
(+) 2 x/menit. Nyeri Tekan (-) Cek Darah lengkap
Hepar tidak teraba
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT
<3, wasting kulit kering
Tanggal 23 Juni 2017

Nama Test Hasil Unit Nilai Rujukan


Darah Lengkap
Leukosit 13.600 /ul 4500 13500
Eritrosit 4.5 juta/uL 4.4 5.9
Hemoglobin 11,7 g/dl 10.8 15.6
Hematokrit 35 % 40 52
Trombosit 527 ribu/ul 156 406
LED 47 mm/jam 0 30
MCV 79 fL 80 100
MCH 33.1 Pg 26 34
MCHC 26.2 g/dL 32 36
RDW 13.9 % <14
Foto Thorax AP
Corakan Bronchovascular paru meningkat
disertai perkabutan parahiler dan paracardial
kedua paru.
Cor : Membesar dengan CTR > 50%, Apex
terangkat, pinggang jantung dangkal, aorta
normal.
Sinus kanan suram, sinus kiri baik.
Tulang-tulang intak
Kesan : Cardiomegaly dengan tanda edema
paru dan efusi pleura dextra.
Hari Ke 9 24 Juni 2017

S O A P
Sesak susah tidak KU: sakit sedang, -TB Paru dengan -Diet MB TKTP (Protein 250 gram
dirasakan, batuk K: compos mentis Efusi pleura, putus Karbohidrat 1750 gram)
berkurang, dahak Tensi = 112/78 mmHg OAT -O2 2 Lpm/nasal
terasa tertahan, Suhu= 36.7C -CHF - Venflon
BAB dan BAK dbn Nafas= 28x/menit, -ASD -Inj. Cefixime 2 x 100 mg
Nadi = 105x/menit -Anemia Defesiensi -INH 1 x 200 mg
BB : 20 kg Mata : CA -/- SI -/- Besi -RIF 1 x 200 mg
D : 3,8 cc/kgBB/jam Hidung : NCH (-) -Elektrolit -PZA 2 x 250 mg
Mulut : bibir kering, sianosis(-) Imbalance -ETB 2 x 250 mg
Thorax : Pigeon chest, iga -Gizi buruk tipe -Prednison 3 x 7,5 mg
gambang, Retraksi intercostal marasmus -Ambroxol syr 3 x 5 ml
Perkusi : Redup di ICS IV garis -KCL oral 3 x 500mg
midclavicularis kanan -Asam Folat 1 x 1 mg
Jantung : S1S2 Reg. Pansistolik -Furosemid 1 x 20 mg
Murmur gr 3/6 (+). Gallop (+) -Captopril 3 x 12,5 mg
Paru : SNV menurun/+ Rh +/+ -Dorner 3 x 10 ug
Wh-/- -Spironolacton / aldacton 1 x 12,5 mg
Abdomen : Supel, Bising Usus
(+) 2 x/menit. Nyeri Tekan (-)
Hepar tidak teraba
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT <3,
wasting kulit kering
Hari Ke 10 25 Juni 2017

S O A P

Sesak susah KU: sakit sedang, -TB Paru - Diet MB TKTP (Protein 250
tidak K: compos mentis dengan Efusi gram Karbohidrat 1750 gram)
dirasakan, Tensi = 120/80 mmHg pleura, putus -O2 2 Lpm/nasal
batuk Suhu= 36.5C OAT - Venflon
berkurang, Nafas= 28x/menit, -CHF -Inj. Cefixime 2 x 100 mg
dahak terasa Nadi = 114x/menit -ASD -INH 1 x 200 mg
tertahan, Mata : CA -/- SI -/- -Anemia -RIF 1 x 200 mg
BAB dan BAK Hidung : NCH (-) Defesiensi Besi -PZA 2 x 250 mg
dbn Mulut : bibir kering, -Elektrolit -ETB 2 x 250 mg
sianosis(-) Imbalance -Prednison 3 x 7,5 mg
BB : 20 kg Thorax : Pigeon chest, iga -Gizi buruk tipe -Ambroxol syr 3 x 5 ml
D : 3,7 gambang, Retraksi marasmus -KCL oral 3 x 500mg
cc/kgBB/jam intercostal -Asam Folat 1 x 1 mg
Perkusi : Redup di ICS IV -Furosemid 1 x 20 mg
garis midclavicularis kanan -Captopril 3 x 12,5 mg
Jantung : S1S2 Reg. -Dorner 3 x 10 ug
Pansistolik Murmur gr 3/6 -Spironolacton / aldacton 1 x
(+). Gallop (+) 12,5 mg
Paru : SNV menurun/+ Rh
+/+ Wh-/-
Abdomen : Supel, Bising
Usus (+) 2 x/menit. Nyeri
Tekan (-) Hepar tidak
teraba
Ext : AH (+) Oedem (-)
CRT <3, wasting kulit
kering
Hari Ke 11 26 Juni 2017

S O A P

Sesak susah KU: sakit sedang, -TB Paru dengan - Diet MB TKTP (Protein 250
tidak dirasakan, K: compos mentis Efusi pleura, putus gram Karbohidrat 1750 gram)
batuk Tensi = 90/60 mmHg OAT -O2 2 Lpm/nasal
berkurang, Suhu= 36.7C -CHF - Venflon
dahak terasa Nafas= 28x/menit, -ASD -Inj. Cefixime 2 x 100 mg
tertahan, Nadi = 110x/menit -Anemia -INH 1 x 200 mgs
BAB dan BAK Mata : CA -/- SI -/- Defesiensi Besi -RIF 1 x 200 mg
dbn Hidung : NCH (-) -Elektrolit -PZA 2 x 250 mg
Mulut : bibir kering, sianosis(-) Imbalance -ETB 2 x 250 mg
BB : 20 kg Thorax : Pigeon chest, iga -Gizi buruk tipe -Prednison 3 x 7,5 mg
D : 4,8 gambang, Retraksi intercostal marasmus -Ambroxol syr 3 x 5 ml
cc/kgBB/jam Perkusi : Redup di ICS IV garis -KCL oral 3 x 500mg
midclavicularis kanan -Asam Folat 1 x 1 mg
Jantung : S1S2 Reg. Pansistolik -Furosemid 1 x 20 mg
Murmur gr 3/6 (+). Gallop (+) -Captopril 3 x 12,5 mg
Paru : SNV menurun/+ Rh +/+ -Dorner 3 x 10 ug
Wh-/- -Spironolacton / aldacton 1 x 12,5
Abdomen : Supel, Bising Usus mg
(+) 2 x/menit. Nyeri Tekan (-)
Hepar tidak teraba
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT
<3, wasting kulit kering
Hari Ke 12 27 Juni 2017

S O A P

Sesak susah KU: sakit sedang, -TB Paru dengan - Diet MB TKTP (Protein 250
tidak dirasakan, K: compos mentis Efusi pleura, putus gram Karbohidrat 1750 gram)
batuk Tensi = 111/80 mmHg OAT -O2 2 Lpm/nasal
berkurang, Suhu= 37C -CHF - Venflon
dahak terasa Nafas= 24x/menit, -ASD -Cefixime 2 x 100 mg
tertahan, Nadi = 106x/menit -Anemia -INH 1 x 200 mg
BAB dan BAK Mata : CA -/- SI -/- Defesiensi Besi -RIF 1 x 200 mg
dbn Hidung : NCH (-) -Elektrolit -PZA 2 x 250 mg
Mulut : bibir kering, sianosis(-) Imbalance -ETB 2 x 250 mg
BB : 20 kg Thorax : Pigeon chest, iga -Gizi buruk tipe -Prednison 3 x 7,5 mg
D : 1,3 gambang, Retraksi intercostal marasmus -Ambroxol syr 3 x 5 ml
cc/kgBB/jam Perkusi : Redup di ICS IV garis -KCL oral 3 x 500mg
midclavicularis kanan -Asam Folat 1 x 1 mg
Jantung : S1S2 Reg. Pansistolik -Furosemid 1 x 20 mg
Murmur gr 3/6 (+). Gallop (+) -Captopril 3 x 12,5 mg
Paru : SNV menurun/+ Rh +/+ -Dorner 3 x 10 ug
Wh-/- -Spironolacton / aldacton 1 x 12,5
Abdomen : Supel, Bising Usus mg
(+) 2 x/menit. Nyeri Tekan (-)
Hepar tidak teraba Advice
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT Tunggu Acc dr Jantung bila acc
<3, wasting kulit kering pulang
Hari Ke 13 25 Juni 2017

S O A P

Sesak susah KU: sakit sedang, -TB Paru dengan - Diet MB TKTP (Protein 250
tidak dirasakan, K: compos mentis Efusi pleura, putus gram Karbohidrat 1750 gram)
batuk Tensi = 107/62 mmHg OAT -O2 2 Lpm/nasal
berkurang, Suhu= 36.5C -CHF - Venflon
dahak terasa Nafas= 24x/menit, -ASD -INH 1 x 200 mg
tertahan, Nadi = 120x/menit -Anemia -RIF 1 x 200 mg
BAB dan BAK Mata : CA -/- SI -/- Defesiensi Besi -PZA 2 x 250 mg
dbn Hidung : NCH (-) -Elektrolit -ETB 2 x 250 mg
Mulut : bibir kering, sianosis(-) Imbalance -Prednison 3 x 7,5 mg
BB : 21 kg Thorax : Pigeon chest, iga -Gizi buruk tipe -Ambroxol syr 3 x 5 ml
gambang, Retraksi intercostal marasmus -KCL oral 3 x 500mg
Perkusi : Redup di ICS IV garis -Asam Folat 1 x 1 mg
midclavicularis kanan -Furosemid 1 x 20 mg
Jantung : S1S2 Reg. Pansistolik -Captopril 3 x 12,5 mg
Murmur gr 3/6 (+). Gallop (+) -Dorner 3 x 10 ug
Paru : SNV menurun/+ Rh +/+ -Spironolacton / aldacton 1 x 12,5
Wh-/- mg
Abdomen : Supel, Bising Usus
(+) 2 x/menit. Nyeri Tekan (-) ACC PULANG
Hepar tidak teraba
Ext : AH (+) Oedem (-) CRT
<3, wasting kulit kering
S
Resume
Pasien datang ke Poliklinik Anak RSUD Budhi Asih diantar oleh ibu dan kakanya dengan
keluhan sesak nafas yang dirasakan makin memberat sejak 3 minggu SMRS. Sesak dirasakan
saat posisi berbaring dan saat melakukan aktivitas ringan seperti berjalan. Sesak tidak
berbunyi menciut, tidak dipengaruhi cuaca atau makanan. Pasien senang dengan posisi
duduk dan menelungkup pada bantal yang ditaruh di pangkuannya. Sudah 3 minggu ini
pasien tidur dengan posisi duduk. Kebiruan pada bibir dan jari disangkal.
Pasien juga mengeluh batuk berdahak sejak 2 tahun yang lalu, batuk berwarna kuning
kehijauan, terasa nyeri pada dada jika sedang batuk. Batuk semakin memberat dan timbul
kapan saja tanpa pencetus. Pasien mengaku tidak napsu makan dan terjadi penurunan berat
badan sejak satu bulan SMRS. Pasien menyangkal adanya demam, pilek, sakit kepala, mual
dan muntah. Buang air besar dan buang air kecil tidak ada keluhan. Saat 1 tahun yang lalu
pasien pernah di diagnosa mengalami flek paru oleh dokter dan diwajibkan mengkonsumsi
obat selama 9 bulan, namun pengobatan hanya dilakuakan selama 3 bulan. Dari riwayat
keluarga didapatkan bahwa kakek pasien menderita penyakit batu kronis yang belum
terobati, namun kakek pasien sudah meninggal 2 tahun yang lalu.
Dari pemeriksaan fisik, keadaan umum compos mentis, tampak sakit sedang. Tanda vital
didapatkan nadi 120x/menit, laju pernapasan 36x/menit dan suhu 36,2C. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan peningkatan leukosit (16.600/uL), penurunan eritrosit (4.1 juta),
penurunan hemoglobin (10.4 g/dl), trombosit (292ribu), penurunan hematocrit (31%) ,
penurunan MCV (75.6) , MCH (25.7) MCHC (34.0), dan RDW(13.1).
DIAGNOSIS KERJA
TB Paru dengan Efusi Pleura, TB putus OAT
CHF
Arterial Septal Defect
Anemia
Gizi Buruk tipe Marasmus
Elektrolit Imbalance

DIAGNOSIS BANDING
TB Paru putus OAT
Hipertensi Pulmonal
Gagal Jantung Kongestive
Penyakit Jantung Bawaan
Efusi Pleura

PEMERIKSAAN ANJURAN
Pemeriksaan Kateterisasi dan Angiokardiografi
Cek Hasil Darah Tepi
Tatalaksana
Non-medikamentosa Medikamentosa
Komunikasi, informasi, dan edukasi orang tua O2 2 Lpm/nasal
pasien mengenai keadaan dan penyakit IVFD Kaen 3B 300cc + NaCl 3% 200cc
pasien, hasil pemeriksaan, serta rencana
pengobatan. Inj. Cefotaxime 3 x 500 mg
Edukasi mengenai pentingnya kepatuhan Inj. Furosemide 2 x 10 mg
minum obat teratur. INH 1 x 200 mg
Penyuluhan untuk menjaga daya tahan tubuh RIF 1 x 200 mg
dengan mengkonsumsi makanan yang bersih
dan bergizi. PZA 2 x 250 mg

Menjauhkan penderita dari sumber ETB 2 x 250 mg


penularan TB. Prednison 3 x 7,5 mg
Menyarankan anggota keluarga atau orang Ambroxol syr 3 x 5 ml
sekitar untuk segera memeriksakan diri dan KCL oral 3 x 500mg
berobat jika didapati menderita TB.
Asam Folat 1 x 1 mg
Penyuluhan mengenai kebersihan lingkungan,
mengusahan cahaya matahari pagi selalu Furosemid 1 x 20 mg
masuk ke dalam rumah, serta menjemur Captopril 3 x 12,5 mg
kasur, bantal, dan guling.
Dorner 3 x 10 ug
Menyarankan untuk mengkonsumsi
makanan-makanan yang kaya akan gizi serta Spironolacton / aldacton 1 x 12,5 mg
sayur-sayuran. Diet Makan Biasa Tinggi
Karbohidrat Tinggi Protein (Protein 250
gram Karbohidrat 1750 gram)
Prognosis
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad malam
Ad Fungsionam : dubia ad malam
Tinjauan Pustaka
Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung pada anak adalah suatu kondisi
dimana jantung mengalami kegagalan untuk
memompakan darah ke seluruh tubuh dan
untuk mengalirkan aliran sistemik dan vena
pulmonal secara adekuat
Keluhan dan gejala klinis yang timbul pada
gagal jantung kongestif merupakan
pencerminan dari mekanisme kompensasi
akut untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh
patofisiologi
Penyebab Gagal Jantung Kongestif
pada Anak
Prenatal
Atrioventricular valve regurgitation
Mitral stenosis with intact atrial septum
Neonates and infants
Systemic outflow obstruction
Aortic valve stenosis
Atrial septal defect
Coarctation of the aorta
Subaortic stenosis
Truncal v alve stenosis
Aortic or mitral regurgitation
Totally anomalous pulmonary veins
Patent ductus arteriosus
Single ventricle
Ventricular septal defect
Systemic ventricular overload
Pulmonary venous stenosis
Children
Aortic regurgitation
Mitral regurgitation
Mitral stenosis
Pulmonary vein stenosis
Terdapat 3 kondisi yang mendasari terjadinya gagal jantung, yaitu :

1. Gangguan mekanik
Beberapa faktor yang mungkin bisa terjadi secara tunggal atau bersamaan yaitu
a. Beban tekanan
- Sentral ( Aorta stenosis, koartasio aorta, stenosis pulmonalis)
- Perifer (Hipertensi pulmonal/sistemik, Takayashu, Kawasaki).
b. Beban volume
Pirau kiri ke kanan, regurgitasi katup, arteriovenous fistula, anemia, gangguan gisi
berat, hipertiroid.
c. Tamponade jantung atau konstriksi perikard, jantung tidak dapat diastol.
d. Obstruksi pengisian ventrikel akibat stenosis mitral, trikuspid.
e. Aneurisma ventrikel
f. Dysinergi ventrikel.
g. Restriksi endokardial atau miokardial (endokarditis).
2. Abnormalitas otot jantung
a. Primer : Kardiomiopati, miokarditis metabolik (diabetes, gagal ginjal kronis,
anemia) atau toksin maupun sitostatika.
b. Sekunder : iskemia (penyakit jantung koroner), penyakit sistemik, penyakit
infiltratif, korpulmonal, Kawasaki).
3. Gangguan irama jantung atau gangguan konduksi
a. Takidisritmia : Supraventrikular, fibrilasi.
b. Bradidisritmia/stndstill.
c. Blok AV total bawaan atau didapat.
d. Asinkroni elektrik jantung.
Klasifikasi Gagal Jantung pada Anak
menurut Modifikasi Ross
Penilaian klinis
Penilaian kilinik yang lengkap termasuk
riwayat kelahiran, feeding difficulty,
tumbuh kembang.
Riwayat sesak berupa orthopnea atau
PND jarang ditemukan pada bayi.
Sering gejala dan keluhan gagal jantung
kongestif baru muncul setelah ada faktor
pencetus yaitu febris, infeksi paru dan
gangguan gizi.
Secara umum didapatkan gejala klinis sebagai akibat dari:
1. Gangguan penampilan jantung
Takikardia (istirahat, bayi : 160/m, anak: 110/m), merupakan akibat dari mekanisme adaptasi
yang merangsang system adrenergik terhadap penurunan volume sekuncup. Bila dalam
keadaan istirahat ditemukan frekuensi denyut jantung yang ekstrem (bayi >200/m, anak
>150/m) perlu dipikirkan adanya takikardia supraventrikuler sebagai penyebab primer dan
bukan sebagai mekanisme adaptasi.
Hiperakrifitas prekordial, terutama akibat shunt lesion, kecuali pada kardiomipati
/tamponade jantung aktifitas prekordial menurun.
Tampak sianosis perifer akibat penurunan perfusi di kulit dan peningkatan ekstraksi
oksigen jaringan.
Ekstremitas teraba dingin, pulsasi perifer melemah, tekanan darah sistemik menurun
disertai penurunan capillary refill dan gelisah.
Pulsus paradoksus (pirau kiri ke kanan yang besar), pulsus altrenans (penurunana fungsi
ventrikel stadium lanjut).
Bising jantung, adanya bising jantung menyokong diagnosis tapi tidak terdengarnya bising
jantung tidak dapat menyingkirkan bahwa bukan gagal jantung kongestif.
2. Gejala bendungan paru
Peningkatan tekanan pembuluh vena pulmonal pada awalnya timbul edema intersisial, bila
berlangsung terus maka akan timbul edema alveoli dan bronchiolar yang memberikan
gejala berupa retraksi, grunting, wheezing ekspirasi (akibat obstruksi saluran nafas besar
oleh pendesakan dari pelebaran arteri pulmonalis atau atrium kiri). Tampak sianosis sentral
yang ringan akibat penurunan fungsi pertukaran gas oleh penumpukan cairan di alveoli.
3. Gejala bendungan vena sistemik
Bendungan vena perifer akibat jantung mengalami beban volume yang berlebihan
menimbulkan pembesaran hati, bendungan vena di leher, edema perifer dan asites terutama
pada anak yang lebih besar.
Pemeriksaan Penunjang
Foto polos dada
Laboratorium
Pemeriksaan Ekokardiografi
Pemeriksaaan Kateterisasi Dan
Angiokardiografi
Tatalaksana
1. Mencari penyebab gagal jantung kongestif sekaligus
menghilangkan dengan cara medikamentosa
2. Mencari penyebab gagal jantung kongestif sekaligus
mempersiapkan tindakan tanpa atau dengan
pembedahan
3. Mencari sekaligus menghilangkan faktor pencutus
timbulnya gagal jantung kongestif
4. Mengendalikan kondisi akibat dari gagal jantung
kongestif
Retensi air dan garam serta keseimbangan elektrolit
Mengendalikan takidisritmia
Menurunkan kebutuhan oksigen di dalam sel
5. Meningkatkan penampilan / kontraktilitas otot
jantung
Pilihan Agen Diuretik

Diuretik Dosis
Thiazid
Chlorothiazide (Diuril) Oral 2040 mg/kg/hari
Hydrochlorothiazide (HydroDIURIL) Oral 24 mg/kg/hari
Loop Diuretik
Furosemide (Lasix) IV 1 mg/kg/dosis
Oral 23 mg/kg/hari
Ethacrynic acid (Edecrin) IV 1 mg/kg/dosis
Oral 23 mg/kg/hari
Aldosterone Antagonist
Spironolactone (Aldactone) Oral 13 mg/kg/hari
Dosis Vasodilator

Sediaan Dosis
Hydralazine IV: 0.10.2 mg/kg/dosis,
Oral: 0.753 mg/kg/hari
Nitroglycerin IV: 0.52 g/kg/menit
Captopril Oral: Neonatus: 0.10.4 mg/kg/dosis
Bayi: 0.56 mg/kg/hari
Anak: 12.5 mg/dosis,
Enalapril Oral: 0.1 mg/kg,
Nitroprusside IV: 0.58 g/kg/menit
Prazosin Oral: dosis awal, 5 g/kg; dapat dinaikkan menjadi25150 g/kg
TBC
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
Tuberculosis).
Tuberkulosis pada anak didefinisikan sebagai
tuberkulosis yang diderita oleh anak <15
tahun.
Seseorang dikatakan sakit TB jika terdapat
gejala klinis yang mendukung serta didukung
oleh gambaran kelainan rontgen toraks, pada
tahap inilah seseorang dikatakan menderita
tuberkulosis.
Gejala umum tuberkulosis paru :

batuk kronik
(>3 minggu), nafsu makan kehilangan keringat Lesu atau
produksi menurun berat badan malam malaise
sputum,

Diare
persisten
Demam lama (>2minggu)
(>2minggu) yg tidak
sembuh
dengan
pengobatan
Petunjuk WHO untuk diagnosis TBC pada anak:
Dicurigai TBC ( suspected TBC)
Anak sakit dengan riwayat kontak penderita TBC dengan BTA positif
Anak dengan:
Keadaan klinis tidak membaik setelah menderita campak atau batuk
rejan
Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas, batuk dan mengi yang
tidak membaik dengan pengobatan antibiotika untuk penyakit
pernafasan
Pembesaran kelenjar superfisial yang tidak sakit

Mungkin TBC ( probable TBC )


Anak yang di curigai tuberkulosis ditambah:
Uji tuberculin positif ( 10 mm atau lebih )
Foto roentgen paru sugestif TBC
Pemeriksaan histopatologis biopsy sugestif TBC
Respon yang baik pada pengobatan dengan OAT

Pasti TBC ( confirmed TBC )


Ditemukan basil TBC pada pemeriksaan langsung atau biakan.
Parameter 0 1 2 3 Skor
Kontak TB Tidak jelas - Laporan keluarga, BTA (+)
BTA (-)/
tidak tahu/
BTA tidak jelas

Uji Tuberkulin (Mantoux) Negatif - - Positif


( 10 mm atau
5 mm pada
keadaan
imunosupresif)
Berat badan/ keadaan gizi - BB/TB < 90% atau Klinis gizi buruk -
BB/U < 80% atau BB/TB < 70%
atau
BB/U < 60%

Demam yang tidak diketahui - 2 minggu - -


penyebabnya

Batuk kronik - 3 minggu - -

Pembesaran kelenjar limfe - 1 cm, - -


kolli, aksila, inguinal jumlah > 1, tidak
nyeri
Pembengkakan tulang/sendi - Ada - -
panggul, lutut, falang pembengkakan

Foto toraks Normal/ Gambaran sugestif - -


kelainan tidak jelas TB
TOTAL SKOR
Pemeriksaan Penunjang
Uji Tuberkulin
Efektifitas dalam menemukan infeksi TBC adalah lebih dari 90%. Positif indurasi
> 10 mm (pada gizi baik), atau > 5 mm pada gizi buruk
Foto thoraks
ditemukan infiltrat dengan pembesaran kelenjar hilus atau kelenjar paratrakeal

Patologi Anatomik
gambaran granuloma yang ukurannya kecil, khas : multinucleated giant cell

Serologi

Mikrobilologis
Ditemukan kuman Mycobacterum (+)

Laboratorium
LED yang meningkat
Prinsip Pengobatan TB pada anak :
OAT diberikan dalam bentuk kombinasi minimal 3 macam obat untuk
mencegah terjadinya resistensi obat dan untuk membunuh kuman
intraseluler dan ekstraseluler

Waktu pengobatan TB pada anak 6-12 bulan. pemberian obat jangka


panjang selain untuk membunuh kuman juga untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya kekambuhan

Pengobatan TB pada anak dibagi dalam 2 tahap:

Intensif
Lanjutan

Pada TB anak dengan gejala klinis yang berat, baik pulmonal maupun
ekstrapulmonal rujuk

Pada kasus TB diberikan kortikosteroid (prednison) dengan dosis 1-2 mg/kg


BB/hari, dibagi dalam 3 dosis
Penatalaksanaan
Paduan OAT untuk anak yang digunakan oleh Program Nasional Pengendalian
Tuberkulosis di Indonesia :
Dosis Obat Antituberkulosis (OAT).13

Nama obat Dosis harian Dosis Efek samping


(mg/kgBB/hari) maksimal
(mg/hari)
Isoniazid 5-15 300 Hepatitis, neuritis perifer,
hipersensitivitas
Rifampisin 10-20 600 Gastrointestinal. Reaksi kulit,
hepatitis, trombositopenia,
peningkatan enzim hati, cairan
tubuh berwarna oranye kemerahan
Pirazinamid 15-30 2000 Toksisitas hati, artralgia,
gastrointestinal
Etambutol 15-20 1250 Nuritis optik,ketajaman
penglihatan berkurang, buta warna
hijau-merah, hipersensitivitas,
gasrointestinal
Streptomisin 14-40 1000 Ototoksik, nefrotoksik
Pencegahan
1. Imunisasi
2. Kemoprofilaksis
Anemia Defisiensi Besi
Anoreksia Pucat Pica

Tanpa Gangguan
Kolinikia
Organomegali pertumbuhan

Glositis Gagal jantung


Kriteria diagnosis ADB menurut WHO:
Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia
Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata 31% (N: 32-35%)
Kadar Fe serum < 50 g/dL (N: 80- 180 g/dL)
Saturasi transferin <15% (N: 20-50%)

Bila sarana terbatas, diagnosis dapat ditegakkan


berdasarkan:
Anemia tanpa perdarahan
Tanpa organomegali
Gambaran darah tepi: mikrositik, hipokromik,
anisositosis, sel target
Respons terhadap pemberian terapi besi
Terapi besi (therapeutic trial):

respons pemberian preparat besi dengan dosis 3 mg/kgBB/hari

Kenaikan setelah 1 bulan

Kenaikan retikulosit antara 510 hari


hemoglobin 1 g/dL atau
hematokrit 3%

Kira-kira 6 bulan setelah terapi, hemoglobin


dan hematokrit dinilai kembali untuk menilai
keberhasilan terapi.
ANALISIS KASUS 1
Parameter 0 1 2 3 Skor
Kontak TB Tidak jelas - Laporan keluarga, BTA (+) 0
BTA (-)/
tidak tahu/
BTA tidak jelas
Uji Tuberkulin (Mantoux) Negatif - - Positif 3
( 10 mm atau
5 mm pada keadaan
imunosupresif)
Berat badan/ keadaan gizi - BB/TB < 90% atau Klinis gizi buruk atau - 1
BB/U < 80% BB/TB < 70%
atau
BB/U < 60%
Demam yang tidak diketahui - 2 minggu - - 0
penyebabnya

Batuk kronik - 3 minggu - - 0


Pembesaran kelenjar limfe - 1 cm, - - 1
kolli, aksila, inguinal jumlah > 1, tidak nyeri

Pembengkakan tulang/sendi - Ada pembengkakan - - 0


panggul, lutut, falang

Foto toraks Normal/ Gambaran sugestif TB - - 1


kelainan tidak jelas

Anda mungkin juga menyukai