Disusun Oleh:
Chanifah Elmawati (1820206011)
Arini Siska Wardani (1820206013)
Ahmad Riyatno (1820206034)
Rinaldy Andriansyah (1820206032)
Hernia inguinal
Distensi inguinal
Hemiotomi
Tindakan pembedahan
Menekan sistem
syaraf Resti
Diskontravitas Lingkungan
jaringan perdarahan
aseptik
Penurunan reflek
gastrointestinal Penurunan Hb
Munculnya zat
patogen
Nyeri
kontaminasi
Penurunan O2
peningkatan
dalam tubuh
HCL
Risiko infeksi
Nutrisi kurang dari Gangguan
kebutuhan tubuh perfusi
jaringan
Diagnosa Keperawatan Pengkajian
1. Data demografi Nyeri Akut
2. Keluhan utama NOC : Kontrol Nyeri (1605)
Kriteria Hasil
3. Riwayat kesehatan
Pre Operasi 1. Mengenal nyeri
4. Riwayat
2. Menggunakan tindakan farmakologi dan
1. Nyeri akut psikososial nonfarmakologi
2. Ansietas 5. Riwayat spiritual NIC: Pain Management
6. Pemeriksaan fisik 1. Lakukan pengkajian nyeri meliputi lokasi,
3. Intoleransi Aktivitas
7. Aktivitas sehari- karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
hari intensitas, beratnya nyeri.
8. Test diagnostik 2. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri.
Post operasi 9. Terapi obat 3. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
1. Nyeri akut
ASUHAN
2. Resiko infeksi KEPERAWATAN
3. Hambatan mobilitas fisik Resiko Infeksi
NOC:
4. Kerusakan jaringan
Kontrol resiko : Proses infeksi ( 1924)
Kriteria hasil
1. Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi
Hambatan mobilitas fisik 2. Mencuci tangan
NOC: Kemampuan berpindah (0210) 3. Mempraktikan strategi untuk mengontrol
Kriteria hasil infeksi
1.Berpindah dari satu permukaan ke permukaan yang lain sambil berbaring NIC : Kontrol Infeksi ( 6540)
2. Berpindah dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya 1. Ganti peralatan perawatan per pasien
3. Berpindah dari kursi roda ke toilet dan sebaliknya sesuai protokol institusi
NIC : Terapi Latihan Ambulasi (0221) 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
1. Sediakan tempat tidur berketinggian rendah, yang sesuai perawatan pasien
2. Dorong untuk duduk ditempat tidur, disamping tempat tidur(menjuntai) sebagaimana yang 3. pakai sarung tangan steril dengan tepat
ditoleransi pasien
3. Bantu pasien untuk duduk disisi tempat tidur untuk memfasilitasi penyesuaian sikap tubuh
B. PENGKAJIAN KASUS
I. DATA DEMOGRAFI
a. Biodata
1) Nama (Initial) : Tn. S
2) Usia/ Tanggal lahir : 87 thn/ 31 Desember 2019
3) Jenis Kelamin :L
4) Alamat : Jl. Veteran 16 Sayangan, Muntilan.
5) Suku/ Bangsa : Jawa
6) Status Perkawinan : Kawin
7) Agama : Katolik
8) Pekerjaan : Pensiunan PNS
9) Diagnosa Medik : Hernia Inguinalis Lateral Sinistra
10) No. RM : 2857xx
11) Tanggal Masuk RS : 19 Mei 2019
12) Tanggal Pengkajian : 20 Mei 2019
13) Waktu Operasi : 20 Mei 2019/ Jam 09.00 WIB
b. Penanggung Jawab
1) Nama (Initial) : Ny.K
2) Usia : 56 tahun
3) Jenis Kelamin :P
4) Pekerjaan : PNS
5) Hubungan dengan Pasien : Anak
6) Alamat : Sayangan, Muntilan
Keterangan:
: Laki-laki : Pasien : Meninggal
: Perempuan : Tinggal Satu Rumah
: Garis Keturunan : Meninggal
Interpretasi Genogram: Kedua orang tua pasien sudah meninggal, ibu dari
pasien sebelum meninggal memiliki riwayat hipertensi, asma dan Diabetes
Melitus. Pasien adalah anak ke 1 dari 6 bersaudara, sedangkan istri pasien adalah
anak ke 2 dari 3 bersaudara. Pasien memiliki 3 orang anak, anak pertama laki-laki
sudah berkeluarga dan tinggal bersama istri dan anaknya, anak kedua perempuan
juga sudah berkeluarga mempunyai 2 anak dan anak ketiga adalah anak yang
paling bungsu memiliki 4 anak yang sekarang tinggal bersama pasien. Istri pasien
sudah meninggal dengan riwayat komplikasi diabetes melitus. Sedangkan anak-
anak dari pasien sendiri masih hidup semua, tidak memiliki riwayat penyakit
kronis. Dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit hernia.
HEMOSTASIS
Masa Pembekuan/ CT 5.0 menit 2-6
Masa Perdarahan/ BT 3.0 menit 1-3
IMUNOSEROLOGI
HbSAG Rapid Negatif Negatif
KIMIA KLINIK
Diabetes
Glukosa sewaktu 104 mg/dL 120-140
Fungsi Ginjal
Ureum 26 mg/dL 15-45
Kreatinin 1.38 mg/dL 0.70-1.36
c. Laporan operasi:
- Herniotomy
- Operasi tanggal 20 Mei 2019 mulai jam 09.00 WIB selesai jam 10.00 WIB
- Anastesi spinal
Perawat
Ahmad R.
Perawat
Rinaldy
Risiko infeksi Dinas pagi Dinas pagi
berhubungan dengan Jam 11.30 Jam 13.30
prosedur invasif - Mencuci tangan sebelum dan S: -
sesudah melakukan kontak O:
dengan pasien - Terdapat luka operasi pada
- Memonitor keadaan balutan post kuadran kiri bawah abdomen
operasi - Balutan tampak sedikit
- Menganjurkan keluarga untuk rembes
mengenali tanda dan gejala - TD: 159/87 mmHg, N:75
infeksi seperti kemerahan, panas, x/menit, S: 36,5°C, RR: 20
dan keluar cairan pada luka bekas x/menit
operasi
- Menjaga lingkungan aseptik yang A: Resiko infeksi
optimal seperti mengganti linen P:
kotor dengan yang bersih - Lanjutkan intervensi dengan
- Membatasi pengunjung memantau keadaan luka dan
memberikan antibiotik
ceftriaxone 1gram per IV.
Perawat
Elma
Dinas sore
Dinas sore Jam 18.30
Jam 14.30 S: -
O:
- Memonitor balutan luka - Balutan tampak sedikit
- Menjaga lingkungan aseptik yang rembes
optimal seperti mengganti linen - TD: 149/85 mmHg, N:80
kotor dengan yang bersih x/menit, S: 36,5°C, RR: 20
- Membatasi pengunjung x/menit
A: Resiko infeksi
P:
- Lanjutkan intervensi dengan
memantau keadaan luka dan
memberikan antibiotik
ceftriaxone 1gram per IV.
Perawat
Rinaldy
Hambatan mobilitas Dinas pagi Dinas pagi
fisik berhubungan Jam 12.00 Jam 13.30
dengan kerusakan - Memonitoring vital sign S:
rangka neuromuscular, - Mengkaji kemampuan pasien - Pasien mengatakan masih
nyeri. dalam mobilisasi. belum bisa beraktivitas
- Menganjurkan untuk belajar mandiri, mengatakan nyeri
miring kanan kiri pada perut lateral kiri saat
- Mendampingi dan bantu pasien banyak bergerak
saat mobilisasi dan bantu penuhi O:
kebutuhan - Pasien tampak sulit
melakukan aktivitas
- TD: 159/87 mmHg, N:75
x/menit, S: 36,5°C, RR: 20
x/menit
A: Hambatan mobilitas fisik
P:
- Lanjutkan intervensi dengan
terus memberikan motivasi
kepada pasien, libatkan
keluarga untuk mendampingi
dan bantu pasien saat
mobilisasi, anjurkan miring
kanan/kiri
Perawat
Arini S
Perawat
Rinaldy
Perawat
Arini S
Dinas sore Dinas Sore
Jam 14.30 Jam 19.00
- Mengkaji nyeri secara S:
komprehensif - Pasien mengatakan masih
Jam 16.00 terasa nyeri pada luka operasi
- Memberikan analgetik ketorolac P: Nyeri saat banyak gerakan
30mg per IV Q: Sayatan
R: Kuadran kiri bawah
abdomen
S: 2 (ringan)
T: Hilang timbul
O:
- Pasien tampak rileks
- TD: 129/79 mmHg,
N:80x/mnt, S: 36°C, RR:
20x/mnt
- Injeksi ketorolac 30 mg per IV
masuk, tidak ada reaksi alergi
A: Nyeri Akut
P:
- Lanjutkan intervensi dengan
memonitor tanda-tanda vital,
pemberian analgesik ketorolac
30 mg per IV
Perawat
Ahmad R
Risiko infeksi Dinas pagi Dinas pagi
berhubungan dengan Jam 09.00 Jam 13.30
prosedur invasif - Mencuci tangan sebelum dan S:-
sesudah melakukan tindakan ke O:
pasien - Keadaan luka baik, tidak ada
- Melakukan perawatan luka post tanda-tanda infeksi
operasi dengan prinsip steril - Warna kulit disekitar luka
- Menjaga lingkungan aseptik baik, tidak ada tanda-tanda
pasien dengan membersihkan peradangan.
linen yang tampak kotor - Keadaan jahitan luka baik
- Tidak ada pus.
Jam 10.00 - TD: 130/80 mmHg,
- Memberikan antibiotik N:80x/mnt, S: 36°C, RR:
ceftriaxone 1gram per IV 20x/mnt
- Menganjurkan keluarga untuk - Injeksi ceftriaxone 1gram per
mengenali tanda dan gejala IV masuk, tidak ada reaksi
infeksi seperti kemerahan, alergi
panas, dan keluar cairan pada A: Resiko infeksi
luka bekas operasi P:
- Lanjutkan intervensi dengan
memantau keadaan luka, dan
melakukan perawatan luka
dengan prinsip steril dan
memberikan antibiotik
ceftriaxone 1gr per IV
Perawat
Elma
Perawat
Ahmad R
Hambatan mobilitas Dinas pagi Dinas pagi
fisik berhubungan Jam 11.00 Jam 13.30
dengan kerusakan - Memonitoring vital sign S:
rangka neuromuscular, - Mengkaji kemampuan pasien - Pasien mengatakan masih
nyeri. dalam mobilisasi. belum bisa beraktivitas
- Membentu pasien saat mandiri.
mobilisasi miring kanan/kiri dan O:
belajar duduk - Pasien bisa duduk di tempat
tidur
- TD: 130/80 mmHg,
N:80x/mnt, S: 36°C, RR:
20x/mnt
A: Hambatan mobilitas fisik
P:
- Lanjutkan intervensi dengan
terus memberikan motivasi
kepada pasien, libatkan
keluarga untuk mendampingi
dan bantu pasien saat
mobilisasi
Perawat
Rinaldy
Perawat
Ahmad R
Catatan Perkembangan Hari Ke-3 : Rabu, 22 Mei 2019
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Nyeri Akut b.d agen Dinas Pagi Dinas Pagi
cidera fisik Jam 07.45 Jam 13.30
- Mengkaji nyeri secara S:
komprehensif - Pasien mengatakan suda jarang
Jam 10.00 merasa nyeri
- Mengajarkan teknik manajemen P: Nyeri sudah jarang timbul
nyeri non farmakologi nafas Q: Sayatan
dalam dan distraksi R: Luka operasi, Kuadran kiri
Jam 13.00 bawah abdomen
- Menganjurkan pasien untuk S: 1 (ringan)
meningkatkan meningkatkan T: Hilang timbul
mobilisasi miring kanan miring O:
kiri - Pasien tampak rileks
- TD: 140/87 mmHg,
N:76x/mnt, S: 36°C, RR: 20
x/mnt
- Injeksi ketorolac 30 mg per IV
masuk, tidak ada reaksi alergi
A: Nyeri Akut
P:
- Lanjutkan intervensi dengan
memonitor tanda-tanda vital,
pemberian analgesik ketorolac
30 mg per IV
Perawat
Rinaldy
Perawat
Rinaldy
Risiko infeksi Dinas pagi Dinas pagi
berhubungan dengan Jam 09.00 Jam 13.30
prosedur invasif - Mencuci tangan sebelum dan S:-
sesudah melakukan tindakan ke O:
pasien - Keadaan luka baik, tidak ada
- Melakukan perawatan luka post tanda-tanda infeksi
operasi dengan prinsip steril - Tidak ada tanda-tanda
- Menjaga lingkungan aseptik peradangan.
pasien dengan membersihkan - Keadaan jahitan luka baik
linen yang tampak kotor - Tidak ada pus.
- TD: 140/87 mmHg,
Jam 10.00 N:76x/mnt, S: 36°C, RR: 20
- Memberikan antibiotik x/mnt
ceftriaxone 1gram per IV - Injeksi ceftriaxone 1gram per
IV masuk, tidak ada reaksi
alergi
A: Resiko infeksi
P:
- Lanjutkan intervensi dengan
memantau keadaan luka, dan
melakukan perawatan luka
dengan prinsip steril dan
memberikan antibiotik
ceftriaxone 1gr per IV
Perawat
Ahmad R
Dinas sore Dinas sore
Jam 15.00 Jam 19.00
- Mencuci tangan sebelum dan S: -
sesudah melakukan tindakan ke O:
pasien - Balutan luka tampak bersih
- Mengobservasi balutan luka tidak rembes
Jam 15.30 - TD: 140/89 mmHg, N:79
- menjaga kebersihan linen x/menit, S: 35.8°C, RR: 20
tempat tidur,dan lingkungan x/menit
kamar klien - Tempat tidur klien bersih
A: Masalah teratasi
P:
- Intervensi dihentikan
- Perencaan pulang
Perawat
Arini S
Hambatan mobilitas Dinas pagi Dinas pagi
fisik berhubungan Jam 11.00 Jam 13.30
dengan kerusakan - Memonitoring vital sign S:
rangka neuromuscular, - Mengkaji kemampuan pasien - Pasien mengatakan sudah
nyeri. dalam mobilisasi. bisa berjalan ketoilet
- Membantu pasien saat dengan bantuan keluarga
mobilisasi duduk dan berjalan O:
- Pasien bisa duduk dan
berjalan di dengan
bantuan
- TD: 130/80 mmHg,
N:80x/mnt, S: 36°C, RR:
20x/mnt
A: Hambatan mobilitas fisik
P:
- Lanjutkan intervensi
dengan terus
memberikan motivasi
kepada pasien, libatkan
keluarga untuk
mendampingi dan bantu
pasien saat mobilisasi
Perawat
Elma
Perawat
Arini S
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Ester. (2010). Patofisiologi : Aplikasi Pada Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologi . Jakarta: EGC.
Doengoes, Marilyn dkk . (2012). Rencana Asuhan Keperawatan . Jakarta: EGC
Herdman, T.Heather. (2015). NANDA International Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.
Padila. (2012). Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.
Price, SA dan Wilson. (2006). Patofisiologi: Konsep klinis proses- proses penyakit ed. 6
vol.1. Jakarta: EGC.
Tarwoto. (2007). Keperawatan Medikal Bedah: Gangguan Sistem Persyarafan . Jakarta:
Sagung Seto.
Wilkinson, Judith. (2008). Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 7. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran (EGC).
William, Lippicont. (2008). Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit . Jakarta:
Indeks.
Wilkinson, Judith. (2013). Diagnosis NANDA Intervensi NIC Kriteria Hasil NOC.
Jakarta: EGC .