Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia-Nya kepada saya dalam memenuhi tugas Mata Kuliah Konsep
Kebidanan ini.
Saya sangat berharap, makalah ini bisa memberi banyak manfaat untuk setiap
orang yang membacanya dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita tentang
“Konsep Perilaku Manusia”.
1. Ibu Teta Puji Rahayu, S.ST, M.Keb selaku ketua Program Studi DIII
Kebidanan Magetan.
2. Bapak Dosen Dr.Agung,M.M.Kes Mata Kuliah Softskill Dan Perilaku
Kesehatan Program Studi DIII Kebidanan Magetan.
3. Orang tua dan juga semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Demikian saya sampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak pendukung.
Karena masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka saya
menerima setiap pesan dan masukan yang bersifat membangun agar bisa menjadikan
makalah ini lebih baik.
Wasalammua’laikum Wr.Wb.
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I (PENDAHULUAN)
2.1. Deskripsi perilaku manusia pada usia balita, anak, remaja, dewasa, dan
lansia….....3
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................11
3.2. Saran.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
Pembahasan
Dilihat dari segi asal kata, diskusi berasal dari bahasa Latin discutio
atau discusum yang artinya bertukar pikiran, dan dalam bahasa Inggris
discussion berarti perundingan. Diskusi merupakan suatu metode untuk
memecahkan permasalahan dengan proses berpikir kelompok. Teknik diskusi
ini dapat dipandang sebagai salah satu metode pengajaran yang paling efektif
untuk kelompok kecil. Menurut Isjoni, diskusi adalah salah satu strategi
belajar mengajar yang dilakukan seorang guru di sekolah, dalam diskusi ini
orang berinteraksi antara dua atau lebih individu saling tukar menukar
pengalaman, informasi, dan memecahkan masalah. Sejalan dengan pendapat
tersebut, Moh. Uzer Usman (2008) menyatakan bahwa diskusi kelompok
merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud diskusi kelompok adalah suatu proses
pertukaran pikiran secara teratur dengan tujuan untuk menemukan suatu
kebenaran atau mencapai tujuan bersama yang dilakukan dalam kelompok
kecil.
5
a) Memberi kesempatan kepada setiap peserta untuk mengambil suatu
pelajaran dari pengalaman-pengalaman teman-teman peserta yang lain
dalam mencari jalan keluar suatu masalah.
b) Memberikan suatu kesadaran bagi setiap peserta bahwa setiap orang itu
mempunyai masalah sendiri-sendiri.
c) Mendorong individu yang tertutup dan sukar mengatakan masalahnya
untuk berani mengutarakan masalahnya.
d) Kecenderungan mengubah sikap-sikap dan tingkah laku tertentu setelah
mendengarkan pandangan, kritikan atau saran dari teman anggota
kelompok.
7
harapan agar anggota diskusi akan terasa “terpanggil” untuk
mempelajari dan bertingkah laku yang baik.
b) The open-ended meeting
Para anggota diskusi saling bertukar pikiran dan mengungkapkan
mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan
mereka sehari-hari dengan berbagai macam permasalahan.
c) The educational-diagnosis meeting
Para anggota diskusi saling bertukar pikiran dan mengungkapkan
mengenai pelajaran dikelas dengan maksud untuk saling mengoreksi
pemahaman mereka atas pelajaran yang telah diterimanya.
C. Tahapan Pelaksanaan Diskusi Kelompok
Menurut Romlah (1989: 99), pelaksanaan diskusi kelompok meliputi
tiga langkah yaitu sebagai berikut:
1) Tahap perencanaan, fasilitator melaksanakan lima macam hal, yaitu:
a) Merumuskan tujuan diskusi.
b) Menentukan jenis diskusi, apakah diskusi kelas, diskusi
kelompok-kelompok kecil atau diskusi panel.
c) Melihat pengalaman dan perkembangan siswa, apakah
memerlukan pengarahan-pengarahan yang jelas, tugas yang
sederhana dan waktu diskusi yang lebih pendek, atau sebaliknya.
d) Memperhitungkan waktu yang tersedia untuk kegiatan diskusi
e) Mengemukakan hasil yang diharapkan dari diskusi, misalnya
rangkuman, kesimpulan-kesimpulan atau pemecahan masalah.
2) Tahap pelaksanaan
Fasilitator memberikan tugas yang harus didiskusikan, waktu
yang tersedia untuk mendiskusikan tugas itu, dan memberitahu cara
melaporkan tugas, serta menunjuk pengamat diskusi apabila
diperlukan.
3) Tahap penilaian
Fasilitator meminta pengamat melaporkan hasil pengamatannya,
memberikan komentar mengenai proses diskusi dan
membicarakannya dengan kelompok.
8
1.3 Pengertian,Fungsi,Dan Ciri-Ciri dari Leaflet
A. Pengertian dari Leaflet
Merupakan sarana publikasi singkat yang berbentuk selebaran kertas dan
berukuran kecil. Biasanya selebaran kertas ini berisikan informasi suatu hal
yang perlu disebarkan kepada khalayak ramai. Pada umumnya leaflet terdiri
dari 200 sampai 400 karakter atau huruf yang ditata dan disertai gambar untuk
mendukung isi leaflet tersebut.
B. Fungsi Leaflet
1. Fungsi informatif Brosur biasanya digunakan untuk menginformasikan
kepada pelanggan potensial Anda berkaitan dengan perusahaan Anda.
Informasi ini berkaitan dengan presentasi perusahaan Anda, produk baru
atau layanan yang perusahaan Anda tawarkan, atau perubahan terbaru
dalam nama perusahaan Anda, dll.
2. Fungsi iklan Brosur benar-benar penting sebagai alat iklan atau
promosi, yang menarik dan memungkinkan Anda untuk mempromosikan
satu atau lebih produk atau jasa. Untuk keterangan lebih lanjut fungsi ini
akan dianalisis dalam aspek Periklanan.
3. Fungsi identifikasi Desain brosur yang baik memungkinkan Anda untuk
mempertahankan kriteria yang sama melalui semua brosur perusahaan
Anda. Jika kriteria ini (kadang-kadang disebut konsep) disatukan dalam
semua jenis brosur, itu akan membuat perusahaan Anda mudah di
identifikasi. Ini akan memberikan prestise dan kredibilitas perusahaan
Anda. Hal ini penting untuk brosur perusahaan Anda tidak hanya
memiliki "konsep", tetapi juga memiliki logo: sebuah logo yang dirancang
dengan baik sangat 4 penting bagi setiap perusahaan, adalah salah satu
langkah pertama untuk memulai kampanye iklan.
Ketiga fungsi harus memiliki interaksi. Brosur tersebut harus menjadi
hasil dari interaksi yang terjadi, jika tidak maka tidak akan efektif. Mungkin
salah satu dari ketiga aspek tersebut lebih menonjol dari yang lain, tapi ini
tidak akan mempengaruhi desain brosur Anda. Sebagai contoh, jika
perusahaan Anda ingin melakukan promosi peluncuran sebuah produk baru
dan memutuskan untuk memiliki brosur yang dirancang untuk peluncuran ini,
fungsi yang akan menonjol pada brosur Anda adalah iklan, meskipun brosur
9
ini bisa memiliki informasi tentang produk dan pada saat yang sama waktu
mewakili perusahaan Anda. Tetapi jika perusahaan Anda menyajikan sebuah
proyek untuk eksekutif perusahaan lain, fungsi yang akan muncul pada
pandangan pertama dalam brosur ini adalah salah satu identifikasi, yang
membuat perusahaan Anda exclusive dan bergengsi, sedangkan iklan dan
fungsi informatif akan berada dalam tempat kedua.
Brosur ini sangat penting ketika kita berbicara tentang citra perusahaan
Anda. Anda harus mendiskusikan dengan perusahaan desain Anda tentang
format brosur terbaik yang akan dipilih, karena pilihan yang menentukan jika
Anda ingin perusahaan Anda dapat dengan mudah di identifikasi. Sebuah
contoh brosur iklan bisa berwarna-warni dan memiliki tipografi yang besar,
tetapi hal tersebut bukanlah hal yang tepat untuk proyek presentasi, karena
biasanya proyek presentasi membutuhkan desain yang simple, sederhana dan
formal.
C. Ciri-ciri Leaflet :
4. Tulisan terdiri dari 200 ± 400 huruf dengan tulisan biasanya juga
diselingi gambar-gambar
B. Keuntungan Leaflets
12
4. Jangan sekali-kali memaksa bayi bila terlihat ia sedang tidak ingin
dipijat
5. Buka seluruh baju bayi
6. Gunakan minyak kelapa atau baby oil untuk memudahkan pijat bayi
A. Wajah
1. Tekan jari-jari anda pada tengah kening bayi, turunkan ke pelipis
dan pipi
2. Gunakan kedua ibu jari untuk memijat daerah atas alis
3. Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung bayi
kearah pipi
4. Gunakan kedua ibu jariuntuk memijat sekitar mulutnya. Tarik
hingga dia tersenyum
5. Pijat lembut rahang bawah bayi dari tengah kesamping seolah
membuat bayi tersenyum
B. Dada
1. Letakkan kedua tangan anda di tengah dada bayi, gerakkan keatas
lalu kesisi dan kembali ketengah, seperti membentuk hati
2. b) Dari tengah dada bayi, pijat menyilang dengan telapak tangan
kearah bahu.
3. Perut
4. Ingat, jangan memijat didaerah tulang rusuk atau diatas ulu hati
bayi
13
5. b) Lakukan gerakan memijat diatas perutseperti mengayuh sepeda
dari atas kearah bawah perut
6. Buat gerakan melingkar dengan kedua tangan secara bergantian
searah jarum jam dimulai dari sebelah kanan anda.
7. Rasakan gelembung angindan dengan jemari anda dorong searah
jarum jam.
C. Gerakan “I Love You”
A. “I”. Pijatlah sisi kiri perut bayi kearah bawah perut dengan
menggunakan jari-jari tangan kanan anda membentuk huruf I
B. b) “Love”. Membentuk huruf L terbalik. Pijatlah dari sebelah kanan
kekiri perut bayi,
C. kemudian dari atas kearah bawah perut
D. “You”. Gerakan memijat dan membentuk huruf “U” terbalik.
Pijat dari kanan bawah keatas kemudiann kekiri, kebawah dan
berakhir diperut kiri bawah.
D. Tangan
1. Peganglah lengan bayi dengan kedua telapak tangan seperti
memegang pemukul softbol. Dengan gerakan memerah, pijat
tangan bayi dari bahu kepergelangannya
2. Lakukan gerakan sebaliknya memerah tangan dari arah
pergelangan kepangkal lengan bayi
3. Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar
4. Dengan kedua ibu jari secara bergantian, pijat seluruh
permukaan telapak tangan dan punggung tangan
5. Gunakan kedua telapak tanganuntuk membuat gerakan seperti
menggulung.
E. Kaki
F. Punggung
1. Tengkurapkan bayi anda diatas bantalan lembut atau paha anda
2. Pijat dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak
tangan disepanjang punggungnya
14
3. Luncurkan salah satu telapak tangan andadari leher sampai
kepantat bayi dengan sedikit tekanan
4. Dengan jari-jari anda buatkan gerakan melingkar terutama pada
otot disebelah tulang punggung
5. Buat pijatan memanjang dengan telapak tangandari leher ke
kakinya untuk mengakhiri pijatan (Roesli, Utami. 2005)
1.Pijat bayi dapat dilakukan segera setelah bayi lahir. Jadi, dapat dimulai
kapan saja sesuai keinginan. Bayi akan mendapat keuntungan lebih besar bila
pemijatan dilakukan setiap hari sejak lahir sampai usia enam bulan atau tujuh
bulan.
2. Pemijatan dapat dilakukan pagi hari sebelum mandi. Bisa juga malam hari
sebelum bayi tidur sehingga bayi dapat tidur lebih nyenyak. Tindakan pijat
dikurangi seiring dengan bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan, pijat
dua hari sekali sudah memadai. (Roesli, Utami. 2007)
15
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
16
Daftar Pustaka
17