Anda di halaman 1dari 41

Dosen : risma sake, sp, MPH

MAKALAH
Jenis jenis metode yang digunakan
dalam Penyuluhan gizi

DISUSUN OLEH :

 NAMA : RIVALDI SAPUTRA


 NIM : P00331019028
 PRODI : DIII A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berisikan informasi tentang “Jenis jenis metode yang digunakan dalam
Penyuluhan gizi” Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada
kita semua.

Kami berharap semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Dan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh kerena itu
kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.

Kendari, 03 maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………..………………………..……..………...i


Kata Pengantar ……………………………………………………………….………………..…….ii
Daftar Isi ……………………....………………………………………………………......................iii
Bab I Pendahuluan …………………………………………………………………………………..4
A. Latar Belakang ..……………............……………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………..5
C. Tujuan yang ingin dicapai …………………………………………………………………..5
Bab II Pembahasan ………………………………………………………………………………….6

A. DEFINISI ……………………………………………………………………………….…..6
B. CIRI-CIRI/SYARAT..……………………………………...................................................9
C. MANFAAT/TUJUAN/FUNGSI ……………………………………………………………..12
D. CARA MEMBUAT …………………………………………………………………………… 17
E. CONTOH GAMBAR …………………………………………………………………………. 26
F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ……………………………………………………….. 31

Bab III Penutup ……………………………………………….……………………………………... 40


A. Kesimpulan…………………………………………………….…….………………………. 40
B. Saran………………………………………………………………………..………………... 40

Daftar pustaka…………………................................................................................................... 41
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap
kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah “berbicara". Dalam
ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan pertanyaan pertanyaan, akan tetapi
kegiatan belajar siswa terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok
pokok penting, yang dikemukakan oleh guru; bukan menjawab
pertanyaanpertanyaan siswa. Dalam lingkungan pendidikan modern, ceramah
sebagai metode mengajar telah menjadi salah satu persoalan yang cukup sering
diperdebatkan.

Tanya jawab sering kali dikaitkan dengan kegiatan diskusi, seminar, dan
kegiatan ilmiah lain yg didalamnya terjadi proses Tanya jawab, meskipun terdapat
perbedaan pada pelaksanaannya. Pada dasarnya dalam kegiatan ilmiah tersebut
memiliki persamaan yaitu sama sama terjadi proses Tanya jawab untuk bertukar
pengetahuan dan informasi yang dirasa belum jelas.

Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah
yang dilakukan sekelompok orang yang membahas suatu topik yang menjadi
perhatian umum dihadapan khalayak, pendengar (siaran radio), atau penonton
(siaran televisi), khalayak diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan
pendapat (KBBI).

demonstrasi atau unjuk rasa sudah menjadi cara yang dilakukan oleh rakyat
Indonesia untuk mengeluarkan suara dan menuntut haknya secara kolektif,
menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentangan kebijakan yang
dilaksanakan dimana saat terdapat suatu kebijakan yang dianggap tidak
mensejahterakan kelangsungan hidup mereka. Demontrasi umumnya dilakukan
oleh kelompok mahasiswa atau orang-orang yang tidak setuju dengan
pemerintahan
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan
sekelilingnya, aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat
karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem abstrak tertentu. Simulasi
telah lama digunakan dalam pendidikan. Pemanfaatan simulasi dalam
pembelajaran kini sangatlah penting dengan perubahan pandangan pendidikan,
dari proses pengalihan isi pengetahuan kearah proses pengaplikasian teori ke
dalam realita pengalaman kehidupan. Teknik simulasi merupakan kegiatan untuk
membantu mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan menemukan dan
memecah masalah. Oleh sebab itu simulasi pembelajaran akan sangat membantu
mahasiswa dalam memecah materi yang sulit dan memberikan kemudahan dalam
memahami materi.

Studi kasus ialah penelitian yang dilakukan secara intensif dan terinci yang
subjek penelitiannya terhadap individu, kelompok, lembaga, atau golongan
masyarakat4 . Pendekatan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian
deskiptif kualitatif yaitu metode penelitian yang bertujuan guna menggambarkan
secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang
terjadi di kalangan masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga
tergambarkan ciri, karakter sifat, serta model dari fenomena tersebut.

Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang


menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling
berkaitan tentang suatu masalah. Simposium dipimpin oleh seorang ketua yang
bertugas mengatur jalannya diskusi.

konsultasi adalah inti dari kegiatan layanan dokter (Howie et al., 1999). Dalam
konsultasi ini terjadi komunikasi antara dokter dan pasien dalam upaya membangun
hubungan terapeutik. Komunikasi dengan pasien merupakan seni tersendiri dalam
dunia kedokteran (Jennifer et al., 2010). Komunikasi dengan pasien merupakan
bagian penting dalam penilaian kualitas layanan kesehatan. sehingga komptensi
komunikasi ini harus dimiliki oleh setiap dokter. Ketentuan dalam kompetensi dalam
berkomunikasi bagi dokter di Indonesia tertuang dalam Standar Kompetensi Dokter
Indonesia
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu metode ceramah ?
2. Apa itu metode Tanya jawab ?
3. Apa itu metode diskusi ?
4. Apa itu metode demonstrasi?
5. Apa itu metode simulasi ?
6. Apa itu metode studi kasus ?
7. Apa itu metode simposius ?
8. Apa itu metode konsultasi ?

C. Tujuan yang ingin dicapai


1. Pembaca dapat mengetahui apa itu metode ceramah dan definisi nya
2. Pembaca dapat mengetahui apa itu metode Tanya jawab dan difinisinya
3. Pembaca dapat mengetahui apa itu metode diskusi dan definisinya
4. Pembaca dapat mengetahui apa itu metode demonstrasi dan definisinya
5. Pembaca dapat mengetahui apa itu metode simulasi dan definisinya
6. Pembaca dapat mengetahui apa itu metode studi kasus dan definisinya
7. Pembaca dapat mengetahui apa itu metode symposium dan definisinya
8. Pembaca dapat mengetahui apa itu metode konsultasi dan definisinya
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI

 CERAMAH
ceramah adalah sebuah pidato yang memiliki tujuan untuk menyampaikan
serta menerangkan atau menyiarkan petunjuk-petunjuk yang berkaitan
dengan ajaran agama, setiap informasi akan disampaikan secara
persuasif kepada para pendengar. Kita juga bisa mengartikan ceramah
sebagai sebuah keterampilan lisan atau public speaking.

 TANYA JAWAB
Metode tanya-jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara guru
mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Dalam metode tanya-
jawab terdapat kelemahan dan kelebihan, sehingga seorang guru benar-
benar harus memperhatikan kesesuaian materi pelajaran dengan metode
yang akan digunakan.

 DISKUSI
Diskusi adalah interaksi antara dua orang atau lebih / kelompok. Biasanya
komunikasi antara mereka / kelompok dalam bentuk ilmu atau
pengetahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman
yang baik dan benar.

 DEMOSTRASI
Demonstrasi ("demo") adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan
sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan
untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan
yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah
upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok. Unjuk rasa
umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa dan orang-orang yang
tidak setuju dengan pemeritah dan yang menentang kebijakan
pemerintah. Namun unjuk rasa juga dilakukan oleh kelompok-kelompok
lainnya dengan tujuan lainnya.

 SIMULASI
Simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu
dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang
sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan
peragaan memakai model statistic atau pemeran. sebuah replikasi atau
visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan
pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat
dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi
seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan
yang sebenarnya.

 STUDI KASUS
Studi kasus adalah laporan informasi deskriptif tentang data penelitian
percobaan atau eksperimen, proyek, peristiwa atau analisis. Dalam ilmu
sosial studi kasus melibatkan pemeriksaan yang mendalam, dan rinci dari
subjek studi (kasus), serta kondisi kontekstual yang terkait. Studi kasus
dapat dihasilkan dengan mengikuti metode penelitian formal. Studi kasus
cenderung muncul di tempat-tempat penelitian formal, sebagai jurnal dan
konferensi profesional, daripada karya-karya populer. Studi kasus banyak
digunakan dalam disiplin dan profesi, mulai dari psikologi, antropologi,
sosiologi, dan ilmu politik hingga pendidikan, ilmu klinis, pekerjaan sosial,
dan ilmu administrasi.

 SIMPOSIUM
Simposium merupakan suatu serangkaian pidato pendek di depan
pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium tersebut menampilkan
beberapa orang pembicara serta juga mereka mengemukakan aspek-
aspek pandangan yang berbeda serta juga topik yang sama. Dapat juga
terjadi, pada suatu topik persoalan dibagi dari beberapa aspek, setelah itu
setiap aspek disoroti dengan tersendiri secara khusus, tidak perlu
dariberbagai sudut pandangan.

 KONSULTASI
Konsultasi dapat diartikan sebagai proses memberikan bantuan kepada
seseorang oleh orang yang ahli dan memenuhi standar kualifikasi pada
area tertentu untuk mengetahui tentang diri mereka, mengembangkan
potensi, menyelesaikan masalah, membuat keputusan, penyetelan diri,
dan lain-lain.

B. CIRI-CIRI/SYARAT- SYARAT

 CERAMAH
ciri-ciri ceramah dipaparkan pada daftar di bawah ini :
1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk
memperluas pengetahuan para pendengar.
2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap
pakar dalam bidang atau disiplin ilmu yang diceramahkan.
3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau
melakukan tindakan terhadap materi yang dibicarakan.
4. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
5. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
6. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan
pendengar, berupa dialog, tanya jawab.

 TANYA JAWAB
Syarat/ciri metode Tanya jawab
a. Merumuskan tujuan secara jelas
b. Mengemukakan alasan tentang penggunaan metode tanya jawab
c. Menetapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan.
d. Membuat garis besar jawaban dari setiap pertanyaan.
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Metode tanya jawab akan dapat berhasil dengan baik apabila
dilaksa-nakan pada situasi yang tepat dalam proses belajar
mengajar.

 DISKUSI
Ciri ciri diskusi
a. Berlangsung dua orang atau lebih.
b. Berlangsung dalam interaksi tatap muka dengan mengemukakan
media bahasa, semua anggota memperoleh kesempatan
mendengarkan dan mengeluarkan pendapat secara bebas langsung.
c. Mempunyai tujuan atau sasaran yang akan dicapai melalui kerja sama
antar anggota.
d. Berlangsung dalam suasana bebas, teratur dan sistematis dengan
aturan main yang telah disepakati bersama.

 DEMONSTRASI

Ciri-ciri demonstrasi

a. Dilakukan secara bersama/beramai ramai dalam sebuah kelompok


b. Melibatkan jumlah massa puluhan atau bahkan ratusan ribu
c. gerakan tanpa kepemimpinan yang menonjol.
d. memiliki isu utama yang dituju tetapi saat yang sama mempunyai
beberapa variasi isu berbeda.
e. militansi yang terjaga dan Spartan
 SIMULASI

- Banyak digunakan pada pembelajaran PKn, IPS, pendidikan agama


dan pendidikan apresiasi, Pembinaan kemampuan bekerja sama,
komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang
akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi,
- Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa, Dapat digunakan
dalam pembelajaran berbasis kontekstual, bahan pembelajaran dapat
diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun masalah-
masalah sosial.

 STUDI KASUS

menyatakan bahwa tidak semua masalah dapat di sebut atau di katakan


sebagai kasus. Suatu masalah dalam bimbingan dan konseling dapat di
sebut kasus jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Merupakan suatu peristiwa yang di pandang sebagai suatu


masalah yang cukup serius, yang di alami oleh siswa baik
kelompok maupun perorangan
2. Masalah tersebut masih dalam wilayah atau ruang lingkup
bimbingan dan konseling
3. Tidak terselesaikannya masalah tersebut secara tepat/sehat dapat
menimbulkan kerugian maupun hambatan perkembangan.
4. Pada umumnya perlu mendapatkan bantuan dalam proses
penyelesaian.
 SIMPOSIUM

Ciri-ciri Simposium
1. melibatkan kelompok ahli yang membahas topik tertentu
2. seorang juru bicara membuat pertanyaan
3. kemudian dilanjutkan ke diskusi panel

 KONSULTASI

Ciri-ciri konsultasi
1. lebih banyak berhubungan dengan usaha pemberian informasi dan
kegiatan pengumpulan data tentang klien dan lebih menekankan pada
fungsi pencegahan.
2. dari segi tenaga bimbingan, konsultasi dapat dilakukan oleh semua
orang dewasa kepada individu yang membutuhkannya.
3. dari segi tujuan, konsultasi merupakan suatu pelayanan khusus yang
terorganisir untuk menunjang perkembangan klien secara optimal.

C. MANFAAT/TUJUAN/FUNGSI

 CERAMAH

Tujuan Ceramah

- Informatif
Informatif artinya untuk memberikan informasi pada pendengar tentang
sebuah hal sehingga pendengar busa memahami atau mengerti isi
informasi dengan jelas dan benar.

- Persuasif
Persuasif artinya mengajak pendengar agar mengikuti apa yang sudah
pembicara sampaikan supaya keyakinan pendengar semakin
bertambah untuk melakukan sesuatu kearah yang lebih baik lagi.

- Argumentatif
Argumentatif artinya untuk meyakinkan pendengar tentang sebuah hal.

- Deskriptif
Deskriptif artinya untuk menggambarkan atau melukiskan tentang
suatu keadaan.

- Rekreatif
Rekreatif artinya untuk menghibur audiens atau pendengar supaya
merasa puas.

- Naratif
Naratif artinya untuk menceritakan sebuah hal pada pendengar.

 TANYA JAWAB

Manfaat/tujuan metode Tanya jawab


Metode ini memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru
dan pelajar, bisa dalam bentuk guru bertanya dan pelajar menjawab atau
dengan sebaliknya.

Manfaat metode Tanya jawab :

1. Sebagai ulangan pelajran yang telah diberikan.


2. Sebagai selingan dalam pembicaraan.
3. Untuk merangsang anak didik agar perhatiannya tercurah kepada
masalah yang sedang dibicarakan.
4. Untuk mengarahkan proses berfikir.

Proses Tanya jawab terjadi apabila ada ketidak tahuan atau ketidak
fahaman peserta didik akan suatu peristiwa, adapun tujuan dari metode
Tanya jawab sebagai berikut :

1. Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan anak


didik terhadap pelajaran yang dikuasai.
2. Membri kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan
kepada guru tentang suatu masalah yang belum difahami.
3. Memotivasi dan menimbulkan kompetensi belajar.
4. Melatih anak didik untuk berfikir dan berbicara secara sitematis
berdasarkan pemikiran yang orisinil.

 DISKUSI

banyak sekali manfaat diskusi, antara lainnya adalah:

1. saling menghargai pendapat orang lain


2. dapat menahan rasa ego yang ada dalam diri
3. dapat menyelesaikan masalah yang sedang didiskusikan
4. dapat mempererat hubungan antara yang satu dengan yang lain,
mengapa dmikian? dengan berdiskusi, mengahargai pendapat orang,
menyelesaikan masalah bersama-sama, mendengarkan lawan
berbicara, dapat mempererat hubungan atau membuat lebih akrab.
5. belajar untuk memahami karakter
6. menambah wawasan
7. bertukar ilmu
8. belajar dalam berpendapat
9. dapat berbicara didepan orang lain dengan baik, mulai dari sopan
santun, etika, sampai penyusunan kalimat atau dalam merangkai kata-
kata.
10. belajar berinteraksi sosial dengan baik lewat komunikasi yang baik

 DEMONSTRASI
Tujuan atau manfaat demonstrasi adalah
1. menyampaikan atau menyuarakan pendapat dari individu atau
kelompok.
2. meminta hak agar hak yang kita minta dapat didengarkan dan dapat di
berikan sesuai dengan apa yang kita minta.
3. Menentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula
dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh
kepentingan kelompok.

 SIMULASI
Metode pembelajaran simulasi bertujuan untuk :
1. Melatih keterampilan tertentu baik bersifat professional maupun
bagi kehidupan sehari-hari
2. Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep
3. Melatih memecahkan masalah
4. Meningkatkan keaktifan belajar
5. Memberikan motivasi belajar kepada siswa
6. Melatih siswa untuk mengadakan kerja sama dalam situasi
kelompok
7. Menumbuhkan daya kreatif siswa 8) Melatih siswa untuk
mengembangkan sikap toleransi
 STUDI KASUS

Tujuan dan Manfaat Studi Kasus

Secara umum, para peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus


bertujuan memahami objek yang ditelitinya.

Adapun tujuan studi kasus secara spesifik berdasarkan bidang tertentu


adalah sebagai berikut:

– Tujuan di balik studi kasus psikolog adalah mencari informasi mendalam


tentang otak manusia, perilaku, atau pemikiran kognitif.

– Tujuan studi kasus sosiolog akan serupa dengan psikolog, kecuali yang
melihat ke dalam perilaku atau interaksi di dalam, antara, atau di sekitar
komunitas, kelompok, atau organisasi.

– Tujuan dari studi kasus para ilmuwan adalah untuk bereksperimen di


antara teori atau menghasilkan teori baru. Para ilmuwan dapat
mengembangkan hipotesis dan merinci melalui penelitian mereka dan
bereksperimen ketika memproses melalui jenis studi kasus pilihan
mereka.

 SIMPOSIUM

Simposium berfungsi sebagai :

1.Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik


tertentu.
2.Jika kelompok peserta besar.
3.Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.
4.Apabila ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang
ditunjuk).

 KONSULTASI

Secara umum layanan konsultasi bertujuan agar klien (siswa) dengan


kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi atau permasalahan yang
dialami oleh pihak ketiga.

 Proses Konsultasi. Proses konsultasi meliputi


- Provision, artinya adalah konsultan memberikan layanan langsung
kepada konsultee yang tidak memiliki waktu ataupun keterampilan
dalam menyelesaikan masalahnya. Konsultan memberikan solusi, dan
konsultee bebas menentukan cara menyelesaikan masalahnya.
- Prescription, artinya adalah konsultan memberikan nasehat dan tidak
turut dalam membantu proses penyelesaian masalah yang sedang
dihadapi oleh konsultee.
- Mediation, artinya adalah konsultan berperan sebagai mediator dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh konsultee.
- Collaboration, artinya konsultan bersama dengan konsultee
menyelesaikan masalah yang dihadapi.

D. Cara membuat

 CERAMAH

Sebenarnya, ceramah sangat mudah dilakukan oleh para ustadz, kyai


maupun alim ulama yang sudah terbiasa berbicara di depan orang banyak
tanpa teks. Namun bagi para pemula ini sedikit sulit, sehingga mereka
perlu teknik dalam menyusun naskah ceramahnya. Adapun teknik
menyusun naskah ceramah adalah sebagai berikut:

1. Tentukan Tema dan Judul

Sebelumnya adalah menentukan tema yang akan dibahas dalam


ceramah Anda nanti. Tema harus disesuaikan dengan pendengar,
apakah mereka kalangan pelajar, anak-anak, atau kalangan umum.
Carilah tema yang sedang hits saat ini.Misalnya ada kejadian apa di
internet yang bisa dihubungkan ke dalam ceramah tersebut.

2. Rumuskan Isi dalam Sebuah Outline

Outline ini berfungsi membuat rumusan pembahasan agar ceramaah


Anda tidak melebar kemana-mana. Dalam outline Anda bisa
menentukan apa yang akan Anda sampaikan per paragrafnya.

3. Perhatikan Rambu

Dalam menulis ceramah, ada rambu-rambu yang harus diperhatikan.


Jangan sampai ceramah kita justru membuat ricuh karena
provokatif,dan jangan sampai membuat orang lain tersinggung.

 Tips Menyusun Ceramah

Jadi, sekarang kita akan membahas kiat-kiat untuk menyusun teks


ceramah yang baik. Siapa tahu kamu adalah ketua OSIS yang sesekali
diminta memberikan sambutan.

1. Kenali audiens

Hal pertama yang harus banget kamu lakukan adalah kamu harus
tahu targetmu. Jangan sampai kamu menyampaikan tips jitu
membabat hutan di hadapan pecinta alam. Bisa-bisa baru
pembukaan kamu sudah dihajar oleh pendengarmu. Pastinya kamu
tidak ingin hal itu terjadi. Jadi, pastikan kamu mengenali
audiensmu.

2. Tema yang actual

Sebagai penceramah yang baik, jangan sampai kamu


menyampaikan kabar bohong. Pastikan tema yang ingin kamu
sampaikan adalah sesuatu yang benar-benar terjadi. Selain itu
kamu juga bisa membahas tema yang sedang jadi bahan
pembicaraan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa lebih
memberikan perhatian karena rasa penasarannya.

3. Menyusun kerangka ceramah

Sekarang kita bahas kerangka ceramahnya atau juga bisa pakai


istilah outline.

4. Struktur

Sebelumnya kita sudah bahas struktur teks ceramah. Dengan


mengikuti struktur yang sudah dibahas, kamu bisa menyusun
kalimat sesuai dengan posisinya.

5. Maksud dan tujuan

Ini yang tidak boleh kamu lupakan. Kamu tidak sedang bergunjing.
Kamu sedang berceramah di hadapan orang banyak. Pastikan
kamu tidak lupa untuk menyisipkan baik secara tersurat maupun
tersirat maksud dari ceramah yang kamu sampaikan. Kalau
misalnya untuk mencegah pembalakan liar ya sampaikan secara
gamblang.

6. Tersusun dengan baik


Bagian ini juga mesti kamu perhatikan. Beberapa penceramah
ditinggalkan pendengarnya karena omongannya berputar-putar.
Salah satu penyebabnya adalah karena dia mengulang-ulang
kalimatnya secara terus-menerus. Itulah pentingnya menyusun
ceramah. Yah meski ada juga orang-orang beruntung yang
dianugerahi kemampuan khusus sehingga bisa tetap terstruktur
tanpa harus menyusun ceramahnya terlebih dahulu.

7. Riset

Salah satu hal yang menurutku paling mutlak harus ada dan haram
buat ditinggalkan adalah riset. Percuma kamu mau ngomong apa
kalau tidak berlandaskan data. Terlebih lagi jika kamu berceramah
sebagai orang dengan kapasitas tertentu seperti dosen atau
bahkan guru besar. Hari ini yang namanya menemukan data
adalah hal yang sangat mudah. Akses internet sudah sangat
murah. Perpustakaan daerah juga sudah diisi oleh buku-buku
bagus nan berkualitas tinggi. Kalau masih kurang juga sila akses
jurnal-jurnal internasional yang bertebaran di dunia maya. Dengan
data yang kuat, kamu akan lebih mudah untuk meyakinkan
pemirsamu.

8. Tulis

Okay, kamu sudah punya semua resepnya sekarang. Tulis


ceramahmu. Kalau tidak ditulis ya untuk apa aku jabarkan semua
panduan di atas, hehe.

 TANYA JAWAB

Cara membuat metode Tanya jawab


- menentukan topik.
- merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
- menyusun pertanyaan-pertanyaan secara tepat sesuai dengan TPK
tertentu.
- mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan siswa.

 DISKUSI

 Langkah-Langkah/cara membuat Diskusi

Agar penggunan diskusi berhasil dengan efektif, maka perlu dilakukan


langkah-langkah sebagai berikut:

a. Langkah persiapan

1. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam persiapan diskusi


diantaranya: Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan
yang bersifat umum maupun tujuan khusus.
2. Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
3. Menetapkan masalah yang akan dibahas.
4. Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan
segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator,
notulis, dan tim perumus manakala diperlukan.

 DEMONSTRASI

Cara membuat suatu metode pembelajaran demonstrasi pada proses


pembelajaran yang efektif yaitu:
1. Merumuskan dengan jelas dan atau keterampilan apa yang
diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan.
2. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar
dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif
untuk mencapai tujuan yang dirumuskan.
3. Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi bisa di dapat dengan
mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu, supaya waktu diadakan
demonstrasi, tidak gagal.
4. Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstarasi degan
jelas.
5. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah yang akan
dilaksanakan, sebaiknya, sebelum demonstrasi dilakukan, sudah
dicoba terlebih dahulu, supaya tidak gagal pada waktunya.
6. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan. Apakah tersedia waktu
untuk memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dan komentar selama dan sesudah demonstrasi.
7. Selama demonstrasi berlangsung, tanyalah kepada diri sendiri
tentang, keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh
siswa.
8. Alat-alat telah di tempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap
siswa dapat melihat dengan jelas.
9. Telah disarankan kepada siswa untuk membuat catatan-catatan
seperlunya.
10. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu
diadakan diskusi sesudah demonstrasi berlangsung atau siswa
mencoba melakukan demonstrasi.
 SIMULASI

Cara membuat
1. Penyusunan dan Pengembangan Dokumen Internal Bisnis.
2. Kegiatan Diagnostic Assessment atau Gap Analysis (Analisis Gap).
3. Penerapan / Implementasi Sistem Manajemen
4. Pelaksanaan Audit Internal dan Peninjauan Terhadap Sistem Manajemen
5. Monitoring dan Maintenance Sistem.

 STUDI KASUS

Langkah-langkah dalam melakukan metode penelitian dengan


menggunakan metode studi kasus antara lain adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan teori.
2. Membuat pertanyaan penelitian.
3. Pengumpulan data.
4. Analisis data.
5. Melakukan standar kualitas dan verifikasi.

 SIMPOSIUM

Pelaksanaan simposium itu biasanya dapat/bisa dilakukan dengan teknik


serta langkah-langkah yakni sebagai berikut ini :
1. Mula-mula moderator itu membuka symposium
2. kemudian memperkenalkan para pakar yang akan berpidato dengan
secara ilmiah.
3. Para pakar kemudian menyampaikan pidato ilmiahnya (masing-masing
diberi waktu selama 5 s.d. 15 menit).
4. Para pakar lain (partisipan /responded) bertanya, menyanggah, atau juga
menyempurnakan pidato dari pembicara.
5. Kemudian Para pembicara yang mendapat sanggahan akan menjawab
segala jenis pertanyaan yang sesuai dari responder.
6. Seterusnya seperti itu dan terjadi diskusi ilmiah diantaranya.
7. Apabila perdebatan menyimpang dari topik diskusi, moderator tersebut
dapat meluruskannya dengan diskusi.
8. Apabila waktu diskusi itu sudah habis atau perdebatan dianggap sudah
cukup, maka selanjutnya moderator dapat mengakhirinya dengan
membuat suatu kesimpulan sementara dengan dibantu oleh sekretaris.
9. Kemudian kegiatan diskusi dalam simposium tersebut selesai, tim
perumus dapat mengadakan rapat kecil serta merumuskan dengan secara
tertulis hasil dari simposium yang dilaksanakan.
10. Apabila hasil simposium tersebut sudah tertulis atau tercetak, maka hasil
simposium itu dapat /bisa disebarluaskan pada peserta simposium lain
atau juga kepada para ilmuwan lain.

 KONSULTASI

ada sembilan tahap pelaksanaan proses konsultasi, yang meliputi :


- Pre Entry (sebelum masuk). Konsultan menjelaskan nilai-nilai
kebutuhan, anggapan, dan tujuan tentang individu, kelompok,
organisasi serta menilai kemampuan dan keterampilan konsultan
sendiri.
- Entry (masuk). Pernyataan masalah diungkapkan, dihubungkan,
dirumuskan, dan menetapkan langkah-langkah yang perlu diikuti.
- Gathering Information (pengumpulan informasi). Untuk menjelaskan
masalah dengan cara mendengarkan, mengamati, memberi
pernyataan, pencatatan yang baku, interview, dan pertemuan
kelompok.
- Defining Problem (merumuskan masalah). Penilaian informasi
digunakan dalam menentukan tujuan untuk perubahan.
- Determining Problem Solution (menentukan solusi masalah).
Informasi dianalisis dan disintesis untuk menemukan pemecahan
masalah yang paling efektif terhadap masalah yang dihadapi konsulti.
- Stating Objectives (menetapkan sasaran). Hasil yang dicapai diukur
dalam suatu periode tertentu, kondisi tertentu, dan mendeskripsikan
pemecahan masalah dan didukung oleh faktor-faktor lain untuk
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
- Implementing The Plan (mengimplementasikan rencana). Intervensi
diimplementasikan dengan mengikuti garis pedoman/langkah, dengan
cara memberitahukan semua bagian yang harus dilakukan, kapan,
bagaimana, siapa yang bertanggung jawab, dan hasil-hasil yang
diharapkan.
- Evaluation (evaluasi). Aktivitas-aktivitas yang sedang berjalan
dimonitor, proses, penaksiran hasil diperlukan untuk mengevaluasi
aktivitas konsultan.
- Termination (pemberhentian). Kontak langsung dengan konsultan
berhenti, tetapi pengaruh proses diharapkan berlanjut. Putusan dibuat
untuk menunda perbuatan, perancangan kembali, dan melaksanakan
kembali, serta mengakhirinya dengan sempurna
E. CONTOH GAMBAR

 CERAMAH
 TANYA JAWAB
 DISKUSI
 DEMONSTRASI
 SIMULASI
 STUDI KASUS

 SIMPOSIUM
 KONSULTASI

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

 CERAMAH

 Kelebihan

1. Ceramah merupakan metode yang “murah” dan sekaligus “mudah”


dilakukan. Murah dalam arti bahwa proses ceramah tidak
memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap. Hal ini tentu
berbeda dengan metode lain, seperti proyek atau latihan.
Dikatakan mudah karena ceramah hanya mengandalkan suara
guru, dengan demikian tidak terlalu memerlukan persiapan yang
rumit.
2. Dengan menggunakan metode ceramah guru dapat dengan mudah
mengusai kelas, mengorganisasikan tempat duduk dan kelas.
Dengan demikian akan memberikan kemudahan bagi guru dalam
menyampaikan pesan-pesan kepada peserta didik.
3. Ceramah dapat menyajikan materi pelajaran yang luas dalam
waktu yang relatif singkat. Maksudnya, materi pelajaran yang
banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru
dalam waktu yang singkat.
4. Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu
ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang
mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
yang ingin dicapai.
5. Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, karena
sepenuhnya kelas merupakan tanggung jawab guru yang
memberikan ceramah.
6. Metode ceramah dapat digunakan bagi jumlah siswa atau peserta
didik yang sangat banyak atau dalam jumlah besar.
7. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam atau tidak
memerlukan persiapan-persiapan yang rumit. Asal siswa dapat
menempati tempat duduk untuk mendengarkan guru, maka
ceramah sudah dapat dilakukan. Dengan demikian, metode
ceramah akan sangat mudah bagi guru dalam melaksanakannya.
Karena metode ini tidak memerlukan persiapan yang cukup rumit

 Kekurangan
1. Materi yang dikuasai siswa sangat terbatas pada materi yang
dikuasai guru saja. Kelemahan ini yang paling dominan, sebab
materi yang diberikan guru adalah materi yang dikuasainya,
sehingga materi peajaran yang dikuasai siswapun akan tergantung
pada apa yang disampaikan guru itu.
2. Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat
mengakibatkan terjadinya verbaisme.
3. Metode ceramah jika dilakukan oleh guru yang kurang memiliki
kemampuan retorika yang baik, akan menimbulkan kebosanan dan
kejenuhan pada siswa, sehingga materi yang disampaikan aka
terasa menjenuhkan dan membosankan.
4. Metode ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh
siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
5. Metoode ceramah akan membawa pada nuansa pembelajaran
yang lebih pasif, karena peserta didik hanya berperan sebagai
“pendengar” dan “penonton” akting yang dilakukan oleh gurunya di
dalam kelas.

 TANYA JAWAB

 Kelebihan

- Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,

sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar

dan hilang rasa kantuknyA.

- Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,

termasuk daya ingatan.

- Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab

dan mengemukakan pendapat.

 Kekurangan

- Siswa merasa takut, apalagi jika guru kurang dapat mendorong siswa

untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang,

melainkan akrab.
- Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir

dan mudah dipahami siswa.

- Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat

menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.

 DISKUSI
 Kelebihan
1. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan dan bukan satu jalan.
2. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat
diperoleh keputusan yang lebih baik.
3. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan
bersikap toleransi

 Kekurangan
1. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
2. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
3. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara;.
4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal

 DEMONSTRASI
 Kelebihan
1. Peserta didik memahami obyek yang sebenarnya
2. Peserta didik dibiasakan bekerja secara sistematis
3. Dapat membuat pengajaran lebih jelas dan lebih konkret,
sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-
kata atau kalimat)
4. Peserta didik lebih mudah memahami apa yang dipelajari
5. Proses pengajaran lebih menarik
6. Peserta didik dirangsang untuk aktif mengamati,
menyesuaikan antara teori dengan kenyataan, dan mencoba
melakukannya sendiri
7. Memberi pengalaman praktis yang dapat membuat
perasaan dan kemauan anak

 Kekurangan
1. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena
tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan
tidak efektif
2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik
3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang, di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang
mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain
4. Apabila kekurangan alat-alat peraga, padahal alat-alatnya tidak
sesuai dengan kebutuhan, maka metode ini kurang efektif
5. Metode ini sukar dilaksanakan apabila anak belum matang untuk
melakukan demonstrasi.

 SIMULASI

 kelebihan Metode Simulasi


 Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam
kelompoknya,
 Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat
langsung dalam pembelajaran,
 Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial
(merupakan implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual),
 Dapat membina hubungan personal yang positif,
 Dapat membangkitkan imajinasi,
 Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok.

 Kekurangan metode simulasi


1. Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak,
2. Sangat bergantung pada aktivitas siswa,
3. Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar,
4. Banyak siswa yang kurang menyenangi sosiodrama sehingga
sosiodrama tidak efektif

 STUDI KASUS

 Kelebihan
1. Fleksibilitas
Pendekatan studi kasus biasanya lebih fleksibel karena disainnya
memang ditujukan untuk mengeksplorasi suatu permasalahan. Berbeda
dengan pendekatan yang didisain dengan keinginan untuk menguji
suatu teori atau hipotesa, dengan sifat eksploratif studi kasus,
2. Penekanan pada pemahaman konteks.
Usaha mencari tahu melalui studi kasus pendalaman pemahaman
mengenai persoalan atau kelompok orang tertentu. Ini mengarahkan
pada terkumpulkanya informasi yang rinci atau detail tentang persoalan
atau kelompok orang yang menjadi focus kajian.
 Kekurangan
5. Studi kasus seringkali dipandang kurang ilmiah atau pseudo-scientific
karena pengukurannya bersifat subjectif atau tidak bisa dikuantifisir.
Dalam hal ini, kritik ini juga mempertanyakan validitas dari hasil
penelitian studi kasus.
6. Karena masalah interpretasi subjektif pada pengumpulan dan analisa
data studi kasus, maka mengerjakan pekerjaan ini relative lebih sulit
dari penelitian kuantitatif.
7. Masalah generalisasi. Karena skupa penelitian baik issu maupun
jumlah orang yang menjadi target kajian studi kasus sangat kecil,
kemampuan generalisasi dari temuan pada studi kasus adalah rendah.
8. Karena lebih bersifat deskriftif, studi kasus juga dianggap kurang
memberi sumbangan pada persoalan-persoalan praktis mengatasi
suatu masalah.
9. Biaya penyelenggaraan yang relative mahal. Karena kedalaman
ibformasi yang digali pada studi kasus, maka luangan waktu dan fikiran
untuk mengerjakan studi kasus jauh lebih banyak daripada studi
dengan skala yang besar, tetapi hanya melingkupi data yang terbatas.
Untuk hal ini, sebagian orang menganggap bahwa studi kasus lebih
mahal dari pada penelitian-penelitian kuantitati

 SIMPOSIUM

 Kelebihan Simposium
6. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
7. Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
3. Pergantian pembicara tersbuet menambah variasi dan juga
sorotan/pandangan dari berbagai segi akan membuat sidang lebih
menarik.
4. Dapat direncanakan jauh sebelumnya.
 kelemahan Simposium
1. Kurang spontanitas juga kreatifitas karena pembahas ataupun juga
penyanggah itu sudah ditentukan.
2. Kurang interaksi kelompok.
3. Menekankan pokok pembicaraan.
4. Agak terasa formal.
5. Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
6. Sulit mengadakan kontnol waktu.
7. Secara umum membatasi pendapat pembicara.
8. sebelumnya Membutuhkan sebuah perencanaan dengan hati-hati untuk
dapat menjamin jangkauan yang tepat.
9. Cenderung dipakai dengan secara berlebihan.

 KONSULTASI
 Kelebihan
1. apabila keluhan pasien dinilai memerlukan penanganan medis
segera,
2. Apabila terjadi perburukan terhadap pasien tersebut, maka teman-
teman di platform yang membantu menggunakan telemedicine
memberikan judgement apakah diperlukan tim medis atau tidak,

 Kekurangan
1. diagnosis tidak bisa dilakukan dokter hanya dengan konsultasi
melalui dunia maya alias internet. Diperlukan pemeriksaan fisik
hingga dokter dapat menentukan gangguan kesehatan yang
dialamipasien.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap
kelas. Tanya jawab sering kali dikaitkan dengan kegiatan diskusi, seminar, dan
kegiatan ilmiah lain yg didalamnya terjadi proses Tanya jawab, meskipun terdapat
perbedaan pada pelaksanaannya. Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar
pikiran mengenai suatu masalah yang dilakukan sekelompok orang. demonstrasi
atau unjuk rasa sudah menjadi cara yang dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk
mengeluarkan suara dan menuntut haknya secara kolektif, menyatakan pendapat
kelompok tersebut. Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata
beserta keadaan sekelilingnya, aksi melakukan simulasi ini secara umum
menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem
abstrak tertentu. Simulasi telah lama digunakan dalam pendidikan. Studi kasus
ialah penelitian yang dilakukan secara intensif dan terinci yang subjek penelitiannya
terhadap individu, kelompok, lembaga, atau golongan masyarakat4 . Simposium
merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan
ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang
suatu masalah. konsultasi adalah inti dari kegiatan layanan dokter (Howie et al.,
1999). Dalam konsultasi ini terjadi komunikasi antara dokter dan pasien dalam
upaya membangun hubungan terapeutik.

B. Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini, penulis sangat berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, dapat menambah ilmu pengetahuan dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Tutuko, Dhimas.2009. Pengaruh Pembelajaran Dengan Metode Ceramah Dan Metode


Pemecahan Masalah Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari
Motivasi Belajar Siswa ( Studi Kasus Kelas II SMP Negeri 1 Miri, Sragen ).
Surakarta. Skripsi FKIP UMS (tidak diterbitkan).
Wahyono, Joko. 2011. Studi Komparasi Penggunaan Metode Inkuiri Dan Metode
Ceramah Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi IPA Pada Siswa Kelas IV SD N
Kateguhan I Tawangsari, Sukoharjo. Surakarta. Skripsi FKIP UMS (tidak
diterbitkan).
Ulin Ni’mah, 2014 Metode tanya jawab untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa
dalam pembelajaran sejarah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kartika, Candra. 2006. “Studi Komparasi antara Pengajaran Remedial dengan Metode
Tutorial dan Metode Diskusi Kelompok terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa SMP Negeri 1 Gabus Purwodadi Tahun Ajaran 2005/2006” (Skripsi S-1
Progdi Matematika). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mahligai, Fitria Hilma (2011), Pengaruh Metode Demonstrasi Dengan Media Handout
Terhadap Prestasi Dan Aktivitas Belajar Siswa SMP Negeri 1 Sakra Barat Kelas
IX Tahun Pelajaran 2011/1012. Skripsi (Online).

Panduan Usaha Kesehatan Sekolah. 2010. Petunjuk Teknis Kegiatan Usaha Kesehatan
Sekolah Dalam Pnpm Mandiri Perdesaan. Jakarta: Konsultan Manajemen
Nasional Bidang Pengembangan Program.
Agus Dwi Andi Putra. (2011). Penerapan Metode Simulasi untuk Meningkatkan
Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus Pada Mata Pelajaran
Kewirausahaan Pokok Bahasan Saluran dan Jaringan Distribusi di Kelas XI RPL
2 SMK Negeri 1 Tanggul Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2010/2011).Skripsi.
Jember: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai