Anda di halaman 1dari 10

Makalah Belajar dan Pembelajaran

MAKALAH
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kelompok dan
Presentasi Pada Mata Kuliah
“ Belajar dan Pembelajaran ”
Dosen Pengampu: Masnur, S.pd., M.pd.

Disusun Oleh Kelompok 1 :


Farhanuddin Thalib
Sri Rahayu

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD )


Universitas Muhmmadiyah Enrekang
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil'alamin, tiada kata lain yang patut untuk penulis
ungkapkan selain ucapan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan, kesehatan dan kemampuan kepada penulis
sehingga tugas makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada
waktunya. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan seluruh keluarga
beliau serta pengikut beliau hingga akhir zaman.
Dalam penyusunan tugas makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami
hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
makalah ini tidak lain berkat bantuan, bantuan beserta bimbingan
terutama bapak Jamaludin, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran PAI 1. Serta ucapan terima kasih juga penulis
persembahkan kepada semua pihak yang baik secara langsung maupun
tidak langsung ikut terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, mohon maaf apabila Terdapat Kesalahan Dan kekhilafan, s
emoga makalah Penyanyi DAPAT memberikan Wawasan Yang LEBIH
Luas Dan Menjadi Sumbangan Pemikiran ditunjukan kepada Pembaca
khususnya para mahasiswa Pendidikan Agama Islam . Penulis
menyadarkan bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Jadi penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun agar lebih sempurna makalah-makalah penulis selanjutnya.

Langnga, 27 oktober 2020

penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................ ...................................... i

DAFTAR ISI ................................................ .................................................. .. ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ............................................. ........................ 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................ ............... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Proses Belajar ............................................. .......................... 3

1. Pengertian Proses dan Belajar ............................................ ................. 3

2. Pengertian Proses Belajar ............................................. ....................... 3

B. Fase-fase dalam Proses Belajar .......................................... ................ 4

C. Macam-macam Teori Belajar ........................................... ................... 5

D. Prinsip-prinsip Belajar ............................................ ............................ 6

E. Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar ....................................... 8

F. Belajar yang Efektif ............................................. ............................... 9

G. Rahasia agar Siswa Sukses dalam Belajar ......................................... 10

H. Peran Guru dalam Proses Belajar ........................................... ............. 10

BAB III SIMPULAN

A. Simpulan ............................................... ................................................ 13

B. Saran ............................................... .................................................. .... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................ .................................... 15


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya. Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
restoran pribadi dan perilaku individu. Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar
dan disengaja dari individu yang peduli. Begitu juga dengan hasil-hasilnya, individu yang
menyadari bahwa dalam dirinya telah terjadi perubahan, misalnya pengetahuannya semakin
meningkat atau keterampilannya meningkat, dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses
belajar. Proses belajar itu terjadi karena interaksi antara seseorang dengan lingkungan.

B. Rumusan Masalah

 Apa fase-fase yang terjadi dalam proses belajar?


 Apa teori-teori tentang proses belajar?
 Apa prinsip-prinsip dalam belajar?
 Apa faktor-faktor dalam proses belajar?
 Bagaimana cara belajar yang efektif?
 Apa rahasia siswa agar sukses dalam proses belajar?
 Bagaimana peran guru dalam proses belajar?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan ini, diantaranya:

 Untuk melihat proses belajar.


 Untuk melihat bagaimana cara seorang guru mengajar dengan baik dan benar.

2. Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai dalam tugas ini adalah agar pendidik pemahaman akan fungsi
tugas dan perannya dapat meningkatkan kemampuan mendidik atau mengajar anak didiknya
serta mampu mengembangkan diri peserta didik, mengembangkan kreativitas dan mendorong
adanya penemuan keilmuan dan teknologi yang inovatif, sehingga para siswa mampu bersaing
dalam masyarakat global.
BAB 11
PEMBAHASAN
A. Definisi Proses Belajar
1. Pengertian Proses
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa Latin “prosesus” yang berarti “berjalan ke
depan”. Kata ini mempunyai urutan urutan langkah atau jalan yang mengarah pada suatu sasaran
atau tujuan. Menurut Chaplin (1972), proses adalah Setiap Perubahan pada setiap objek atau
organisme khususnya perubahan perilaku atau psikologis. (Proses adalah suatu perubahan yang
berubah menjadi bencana, laku dan kejiwaan). [1]
Dalam psikologi belajar, proses berarti cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya
beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu (Reber, 1988 dikutip
Muhibbin Syah: 110).

2. Pengertian Belajar
Belajar adalah aktivitas mental-intelektual yang bersifat internal Gagne (1975),
menyatakan bahwa belajar merupakan aktivitas mental-intelektual yang bersifat internal.
Aktivitas belajar aktualisasinya adalah proses beroperasinya mental-intelektual anak. Indikator
adanya proses beroperasinya mental-intelektual tersebut dapat dilacak dari hasil operasi mental-
intelektual tersebut. Hasil-hasil operasi itu, dalam hal ini diaktualisasikan anak dalam bentuk
perubahan perilaku. [2]

Menurut Skinner (1973), belajar adalah suatu proses adaptasi atau prediksi laku yang
berlangsung secara progresif [3] .
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kpribadian. [4] Jadi, belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang lebih
baik, yang baru sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan yang
dilakukan secara sadar dan tertuju .
Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan
psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti yang
berorientasi ke arah yang lebih maju keadaan sebelumnya.

B. Fase-Fase dalam Proses Belajar


Belajar aktivitas yang berproses, sudah tentu di dalamnya terjadi perubahan-peruahan yang
bertahap. Perubahan-perubaan tersebut timbul melalui fase-fase yang antara satu dengan yang
lainnya bertalian secara berurutan dan fungsional.
Menurut Brunner, dalam proses belajar dapat dibedakan tiga fase atau episode, yakni (1)
informasi, (2) mentransformasikan, (3) evaluasi. [5]
Informasi ( Tahap Penerimaan Materi ) Dalam tiap kelas informasi, ada yang menambah
pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang memperhalus dan memperdalam pengetahuan yang
telah kita miliki, ada pula informasi yang bertentangan dengan pengetahuan yang telah kita
ketahui sebelumnya, misalnya bahwa tidak ada ada energi yang lenyap.
Transformasi, ( Tahap Pengubahan Materi ) informasi itu harus dianalis diubah atau
ditransformasi ke dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk
hal-hal yang lebih luas. Dalam hal ini bantuan guru sangat diperlukan
Evaluasi. Kemudian kita nilai hingga manakah pengetahuan yang kita peroleh dan transformasi
itu dapat memanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain.
Dalam proses belajar ketiga episode ini selalu terdapat, yang menjadi masalah dimana berapa
banyak informasi yang diperlukan agar dapat ditransformasi. Lama tiap episode tidak selalu
sama. Hal ini antara lain bergantung pada hasil yang diharapkan, motivasi murid belajar, minat,
keinginan untuk melihat dan menemukan sendiri.
Menurut Wittig (1981) dalam bukunya Psychology of Learning, setiap proses belajar selalu
berlangsung dalam tahapan-tahapan yang mencakup [6] :
Sebuah. Akuisisi (perolehan / penerimaan informasi).
Pada tingkat ini seorang siswa mulai menerima informasi sebagai stimulus dan melakukan
respons terhadapnya, sehingga menimbulkan pemahaman dan perilaku baru. Pada tahap ini
terjadi pula asimilasi (kelolosan) antara pemahaman dengan perilaku baru dalam perilaku, Proses
Akuisisi dalam belajar tahapan yang paling mendasar. Kegagalan dalam tahap ini akan
mengakibatkan kegagalan pada tahap berikutnya.
b. Penyimpanan (tahap penyimpanan informasi).
Pada tingkat ini seorang siswa secara otomatis akan mengalami proses penyimpanan pemahaman
dan perilaku baru yang ia peroleh ketika menjalani proses akuisisi. Peristiwa ini sudah tentu
melibatkan fungsi jangka pendek (jangka pendek) dan jangka panjang ( jangka panjang) memori.
c. Pengambilan kembali (tahap mendapatkan kembali informasi).
Pada tingkat ini seorang siswa akan mengaktifkan kembali fungsi-fungsi memorinya, misalnya
ketika sistem menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. Proses ini pada skala adalah
upaya atau peristiwa mental dalam mengungkapkan dan memproduksi kembali item-item /
pengetahuan yang tersimpan dalam memori berupa informasi, simbol, pemahaman, dan perilaku
tertentu sebagai respons atas stimulus yang sedang berada.

C. Macam-macam Teori Belajar


Sebuah. Teori Belajar menurut Psikologi Daya
Teori ini berpendapat bahwa otak manusia mempunyai bagian-bagian yang berfungsi sebagai
informasi, berpikir, berpikir, dan mengingat. Bagian-bagian itu atau fungsi-fungsi itu perlu
meningkatkan, selain untuk mempertajam daya-daya tersebut juga untuk meningkatkan
penggunaan otak agar tidak cepat aus. Belajar menurut teori ilmu jiwa daya adalah mengasah
fungsi otak dengan cara melatih jiwa tertentu.

b. Teori Tanggapan
Teori ini didasari oleh pendapat bahwa tidak yakin jiwa manusia yang paling penting
adalah tanggapan. Tanggapan gambaran yang diperoleh seseorang melalui proses atau kegiatan
inderanya atau proses jiwanya yang tertinggal dalam otak.

c. Teori Asosiasi
Teori ini berdasarkan pada pendapat bahwa hubungan antara stimulus dan respons.
Stimulus adalah perangsang dari luar yang menggerakan siswa sedangkan respons adalah
jawaban atau reaksi terhadap rangsangan tersebut.

D. Prinsip Belajar
Prinsip belajar petunjuk atau cara yang perlu diikuti untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa
akan berhasil dalam belajarnnya jika memperhatiakn prinsip-prinsip belajar. Prinsip belajar akan
menjadi baru bagi siswa untuk melakukan proses pembelajaran. Dengan memerhatikan berbagai
macam teori di atas, maka dapat didapat prinsip belajar:
 Belajar dengan menghafal dan mengingat.
 Belajar dengan mengulang-ngulang sehingga menjadi kebiasaan.
 Belajar dengan memasukkan masukan sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya.
 Belajar terjadi pada kita pengertian, yaitu adanya kejelasan arti atau makna bagi kita.
 Belajar merupakan reorganisasi pengalaman, berarti dalam belajar memanfaatkan dan
menyusun pengalaman yang dimiliki.
 Belajar bersifat pribadi, yaitu masing-masing individu memiliki keinginan, tujuan dan
cara belajar serta hasil belajar sendiri-sendiri.
 Belajar disertasi aktivitas individu. Terkenal dengan sebutan “Cara Belajar Siswa Aktif
atau CBSA”.
 Belajar berdasarkan total antara berbagai pengetahuan fungsi jiwa, raga, individu dan
sosial serta religi, antara manusia dan lingkungannya.
 Belajar berkelanjutan terus-menerus, berkesiambungan.
 Belajar terjadi peralihan atau transfer, artinya hal-hal yang dapat mempelajari dialihkan
ke bidang lain, sehingga dapat membantu siswa menghadapi dan memecahkan masalah
dalam hidupnya.
Made Pidarta mengutip pendapat Gagne, yang mengatakan bahwa prinsip belajar termasuk:
Sebuah. Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan harapan pendidik
tentang respon anak yang diharapkan, beberapa kali berturut-turut.
b. Pengulangan, situasi dan respons anak diulang-ulang atau dipraktekkan agar belajar lebih
sempurna dan lebih lama diingat.
c. Penguatan, respon yang benar misalnya diberi hadiah untuk mempertahankan dan menguatkan
respon itu.
d. Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar.
e. Tersedia materi pelajaran yang lengkap untuk memancing aktivitas anak-anak.
f. Ada upaya membangkitkan ketrampilan intelektual untuk belajar seperti apersepsi dalam
mengajar.
g. Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar.
h. Aspek-aspek jiwa anak harus dapat diandalkan oleh faktor-faktor dalam pengelolaan. [7]
Sobry Sutikno, dalam buku Belajar dan Pembelajaran mengemukakan ada 8 prinsip-prinsip
belajar yang harus diketahui, antara lain:
 Belajar perlu memiliki pengalaman dasar
 Belajar harus bertujuan yang jelas dan terarah
 Belajar membutuhkan situasi yang sistematis
 Belajar harus memilki tekat dan kemauan yang keras
 Belajar membutuhkan arahan dan bimbingan.
 Belajar membutuhkan latihan
 Belajar membutuhkan metode yang tepat
 Belajar membutuhkan waktu dan temapat yang tepat

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar


M. Sobry Sutikno (2007) menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses
belajar, baik faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) maupun faktor yang berasal
dari luar individu (eksternal).

1. Faktor dari dalam diri individu (internal)


Faktor yang berasal dari dalam diri individu menjadi dua faktor, yaitu faktor jasmaniah dan
faktor psikologis. Sebuah Faktor Jasmaniah
Faktor keadaan jasmani sangat berpengaruh terhadap proses maupun prestasi belajar anak. Yang
termasuk faktor jasmani adalah sebagai berikut:
 Faktor kesehatan
 Faktor cacat tubuh
b. Faktor psikologis
Ada beberapa faktor psikolgis yang mempengaruhi proses belajar siswa, yaitu:
 Intelegensi
 Minat
 Emosi
 Bakat
 Kematangan
 Kesiapan

2. Faktor dari luar diri individu (Eksternal)


Keberhasilan belajar juga sangat, faktor-faktor dari luar diri siswa. Adapun faktor yang berasal
dari luar diri siswa, antara lain:
Sebuah. Faktor keluarga
 Faktor sekolah
 Faktor lingkungan masyarakat [9]

F. Belajar yang efektif


Belajar yang efektif dapat membantu kita untuk meningkatkan kemampuan sesuai yang kita
harapkan, sesuai dengan tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran atau pemeliharaan. Belajar
yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai
peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan
pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan
perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Untuk meningkatkan kemampuan, tujuan pembelajaran atau tujuan yang kita inginkan perlu kita
melaporkan antara lain:
1. Memahami pentingnya belajar bagi kita atau bagi diri sendiri. Jadi kita sendiri yang
menjawab apa faedah belajar hidup ini.
2. Yakin bahwa belajar bagi manusia adalah kebutuhan utama di samping makan,
minum maupun harta.
3. Menyadari bahwa Allah SWT belajar kepada manusia untuk berusaha dalam hidup
ini yang berarti belajar.
4. Setelah itu berdoalah dan merekomendasikan untuk melakukannya dengan kesadaran
dan kesungguhan.
5. Memahami tentang dirinya, yaitu kemampuan, bakat, minat, perhatian, kebutuhan
serta cita-cita yang ingin dicapai.
6. Memahami faktor-faktor yang dapat menghambat maupun yang dapat menunjang
proses belajar yang datang dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Kemudian kita
mencoba untuk menghindari dan menghilangkan faktor penghambat itu dan kita
manfaatkan faktor-faktor yang mendorong tercapainya kehendak atau tujuan kita.

G. Rahasia agar Siswa Sukses dalam Belajar


Ada beberapa rahasia yang dapat kita terapakan, baik untuk diri kita maupun untuk orang
lain guna mewujudkan hasil belajar yang efektif dan menyenangkan, antar lain:
 Selalu konsentrasi penuh waktu pelajaran disekolah.
 Jangan bosan untuk selalu mengingat pelajaran yang telah di dapat.
 Menyalin ulang catatan kedalam komputer atau dalam buku kecil.
 Membaca ulang materi yang telah dipelajari, kemudian kita menyimpilkan dengan cerita
sendiri.
 Materi dapat diterapkan dalam bentuk konsep, bagan dan yang lainnya.
 Gunakan buku yang berbeda sebagai sumber belajar.
 Usahakan belajar selalu rileks dan santai. [10]

H. Peran Guru dalam Proses Belajar


Dalam proses belajar guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru. Orang yang pandai Berbicara dalam bidang tertentu, belum dapat disebut
sebagai guru. Untuk menjadi guru yang diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru
yang profesional harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan mengembangkan dengan
berbagai ilmu pengetahuan lainya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan
tertentu atau pendidikan prajabatan.
Tugas dan peran guru tidakalah terbatassi dalam masyarakat, bahkan guru pada hakekatnya
guru merupakan komponen strategis yang memilih peran penting dalam menentukan gerak maju
kehidupan bangsa.
Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting, apalagi bagi suatu bangsa yang sedang
membangun, terlebih-lebih bagi keberlangsungan hidup bangsa ditengah-tengah lintas perjalanan
zaman dengan teknologi yang kian cangggih dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang
cenderung memberi nuansa kepada kehudupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar
dinamika untuk mengadaptasikan diri.
Semakin akurat para guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin tercipta dan terbinanya
kesiapan dan sebagai seorang seorang pembangunan. dengan kata lain, potret dan wajah diri
bangsa dimasa depan menguasai potret dari guru masa kini, dan gerak maju dinamika kehidupan
bangsa berbanding lurus dengan citra para guru di tengah-tengah masyarakat. Adapun peran guru
dalam proses belajar yaitu:
1) Guru Sebagai Peraga
Melalui perannya sebagai demonstran, dosen, atau pengajar, guru yang dimilikinya
kemudianasa mengembangkan arti dalam meningkatkan kemampuan dalam hal ilmu yang
dimilikinya, kerena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
2) Guru Sebagai Pengelola Kelas
Dalam perannya sebagai pengelola kelas (Learning manager), guru yang dikelolanya
mampu kelas sebagai lingkungan belajar serta aspek dari lingkungan sekolah yang perlu
diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah dengan
tujuan-tujuan pendidikan. Lingkungan yang baik yaitu yan menantang dan merangsang siswa
untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
Tujuan umum pengelolaan kelas menyediakan menyediakan fasilitas kelas untuk bermacam-
macam kegiatan belajar dan mengajar agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khusus
adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa belajar dan belajar, serta membantu siswa untuk
memperoleh hasil yang diharapkan.
3) Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator
Sebagai mediator guru yang tepatnya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar.
Sebagai fasilitator guru pembelajarannya mampu mengusahakan sumber belajar yang beguna
serta dapat menentukan tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku,
teks, majalah atau surat kabar.
4) Guru Sebagai Penilai
Untuk mengetahui sejauh mana proses belajar mengajar berhasil dan guru mampu
mengoreksi selama proses belajar mengajar yang masih perlu untuk dipertahankan atau
dipertahankan

BAB III
SIMPULAN
A.Simpulan

Salah satu pekerjaan yang penting dalam mengupayakan proses penyelesaian yang baik,
sangat, oleh perencanaan yang baikpula. Keefektifan dan keefesien proses pelaksanaan yang
dibutuhkan sebuah perencanaan yang tersusun secara baik dan sistematis sehingga proses belajar
mengajar (PBM) akan lebih mendekati dan siswa menjadi lebih aktif dalam belajar.
Proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi
dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti yang berorientasi kea rah yang
lebih maju keadaan sebelumnya.
Menurut Brunner, dalam proses belajar dapat dibedakan tiga fase atau episode, yakni (1)
informasi, (2) mentransformasikan, (3) evaluasi.
Teori-teori belajar:
 Teori Belajar menurut Psikologi Daya
 Teori Tanggapan .
 Teori Asosiasi

Prinsip-prinsip belajar:
 Kontiguitas, memberikan situasi atau materi yang mirip dengan harapan pendidik tentang
respon anak yang diharapkan, beberapa kali berturut-turut.
 Pengulangan, situasi dan respon anak diulang-ulang atau dipraktekkan agar belajar lebih
sempurna dan lebih lama diingat.
 Penguatan, respon yang benar diberi diberi hadiah untuk mempertahankan dan
menguatkan respon itu.
 Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar.
 Tersedia materi pelajaran lengkap untuk memancing aktivitas anak-anak.
 Ada upaya membangkitkan ketrampilan intelektual untuk belajar seperti apersepsi dalam
mengajar.
 Ada strategi yang tepat untuk mengaktifkan anak-anak dalam belajar.
 Aspek-aspek jiwa anak harus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor hearts pengajaran.

Faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar ada dua yaitu faktor jasmani dan rohani.
Belajar yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang
dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan
pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan
perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Adapun peran guru dalam proses belajar yaitu:
 Guru Sebagai Demonstrasor
 Guru Sebagai Pengelola Kelas
 Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator
 Guru Sebagai Service Checker

B. Saran
Sebagai calon tenaga pendidik yang profesional, pembelajarannya kita belajar bagaimana cara
mengajar dengan baik dan benar. Membuat proses belajar menjadi hal yang menyenangkan dan
membuat peserta didik mencapai hasil yang maksimal sehingga tujuan dari pendidikan sesuai
dengan apa yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai