Nama: Latisya Enjela Pransiska Nama: Hilda Nama: Wahida WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN
Pengertian warga negara adakalanya dicampuradukkan
dengan penduduk, masyarakat dan rakyat sehigga menimbulkan keracuan.Dalam penempatannya, warga negara dikaitkan dengankehidupan bernegara yang mempunyai peraturan perundangan tentang pengakuan terhadap kewarganegaraan seseorang . Warganegara dalam oligarki belum tentu warganegara dalam demokrasi.Warga negara tidak ditentukan berdasar tempat atau ketaatan pada hukum.Yang benar adalah warganegara adalah mereka yang berperan dalam pemerintahan (share in the administration of justice and in the holding of office).Dalam pengertianyang lebih tegas warga negara adalah one who shares in making decisions and holding office.Halini khususnya yang berlaku dalam konstitusi dengansistem demokrasi, Orang–orang seperti inilah yang seharusnya disebut warga negara. Sesungguhnya dapat ditelusuri dari sejarah perkembangan kewarganegaraan yang bersumber dari peradaban YunaniKuno, republik Romawi sampai pada modernitas Barat.Pemikiran yang tumbuh di masa YunaniKuno telah memberi pijakan kuat bagi teorisasi kewarganegaraan khususnya pada kewarganegaraan moderen.Salah satunya dari Aristoteles (384 -322 SM) seorang pemikir, ilmuwan, ahli logika dan sekaligus filosof terkenal saat itu. Karyanya yang berjudul Politics telah memberikan informasi penting mengenai Athena sebagai suatu negara kota (polis) di masa Yunani Kuno yang demokratis beserta keberadaan warganya di polis tersebut (polites/politai). satu hal, maka yang lain juga harus dipahami pula. Menurut Aristoteles, definisi tentang warga ditentukan oleh bentuk pemerintahan atau ia sebut bentuk konstitusinya. Pada buku Politics bagian III yang berbicara tentang The Teory of Citizenshipdan Constitutions, Aristoteles mengulas secara panjang lebar mengenai kewarganegaraan, wargadan konstitusi.Sekali lagi bahwa ketiga konsep tersebut menurutnya tidak bisa dipisahkan. Bahwa untuk memahami apa itu konstitusi, kita mesti mengetahui apa itu negara dan untuk mengetahui negara sebagai tempat hidup warga kita perlu memperjelas apa itu kewarga negaraan. TIGA ARENA KEWARGANEGARAAN
1. Kewarganegaraan sebagai prinsip politik
berdemokrasi.
2. Kewarganegaraan sebagai status yuridis
individu sebagai subjek hukum artinya memberikanhak-hak serta kewajiban di dalamnya.
3.Kewarganegaraan sebagai bentuk
keberanggotaan dalam suatu komunitas yang eksklusifdengan basis ikatan sosial yang khas. Kewarganegaraan sebagai prinsip berdemokrasi dikemukakan pertama-tama oleh Aristoteles dan kemudian dikembangkan oleh pemikir republic anisme J.G.A Pocock. Dalam konsepsi ini, kewarganegaraan dikonstruksi sebagai aktivitas atau tindakan untuk terlibat dalam proses diperintah dan memerintah secara setara. Warga aktif dalam kehidupan publik, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan serta yang utama, memperjuangkan keutamaan sebagai kerangka bersama. Pandangan kewarganegaraan sebagai prinsip berdemokrasi menekankan kesetaraan politik dan partisipasi sebagai pusat dan karakter dasar kewarganegaraan. Kewarganegaraan sebagai prinsip berdemokrasi dikemukakan pertama-tama oleh Aristoteles dan kemudian dikembangkan oleh pemikir republic anisme J.G.A Pocock. Dalam konsepsi ini, kewarganegaraan dikonstruksi sebagai aktivitas atau tindakan untuk terlibat dalam proses di perintah dan memerintah secara setara. Warga aktif dalam kehidupan publik, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan serta yang utama, memperjuangkan keutamaan sebagai kerangka bersama. Pandangan kewarganegaraan sebagai prinsip berdemokrasi menekankan kesetaraan politik dan partisipasi sebagai pusat dan karakter dasar kewarganegaraan. Teori Locke Tentang Kepemilikan
(Locke’stheory of property) menyebutkan ada tiga elemensentral
bagi kewarganegaraan liberal.Pertama,individu dapat menciptakan kekayaan atau kepemilikan dan menambah dominasi kepemilikan itu melalui kerja.Kedua, perlidunganterhadap kepemilikanmerupakan fungsi utama hukum dan pemerintahan dan Ketiga, pelaksanaan yang sah menurut hukum atas hak-hak kepemilikan secara alamiah mengasilkan ketidak merataan yang adil. Teori kewarganegaraan liberal muncul pada abad 17 dan 18 serta berkembang kuat padaabad 19 dan 20.Teori ini tentang kewarga- negaraan dimulai dari pandangan yang bersifat individualistis. Teori ini bersumber dari ideologi individualisme yang berpahamkan kebebasan individu terutama kebebasan dari campur tangan negara dan masyarakat.Teori ini juga berpendapat bahwa warganegara sebagai pemegang otoritas untuk menentukan pilihan dan hak. Komunitarian sangat menekankan pada fakta bahwa setiap orang, warganegara perlu memiliki sejarah perkembangan masyarakat. Individualitas yang dimiliki warganegara berasal dan dibatasi oleh masyarakat (Sapriya, 2007). Hal itu berdasar keyakinan teori bahwa individu dibentuk oleh masyarakat. Di masyarakat ada norma yang disepakati sebagai code of conduct yang harus dipenuhi anggota karena dengan cara inilah eksistensi dan keberlangsungan masyarakat terjamin. “ PENDIDIKAN ADALAH SENJATA PALING MEMATIKAN DI DUNIA KARENA DENGAN PENDIDIKAN ANDA DAPAT