Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KEGIATAN

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI PADA PASIEN


DENGAN GANGGUAN JIWA DI RUANG RAWAT INAP
RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI

DISUSUN OLEH:
MAHASISWA PROFESI NERS/KELOMPOK 1B
ADYENDY 20231490104002
ANJUWITA 20231490104010
CINDY MASDY 20231490104018
HEPI NOPITA SARI 20231490104032
KHOFIFAH WULANNOR 20231490104038

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Ini Disusun Oleh:


Kelompok : 1B
Nama : 1. Adyendy (20231490104002)
2. Anjuwita (20231490104010)
3. Cindy Masdy (20231490104018)
4. Hepi Nopita Sari (20231490104032)
5. Khofifah Wulannor (20231490104038)
Program Studi : Profesi Ners
Judul : “Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi pada Pasien dengan
Gangguan Jiwa di Ruang Rawat Inap RSJ Kalawa Atei”

Proposal TAK ini telah disetujui oleh:

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Henry Wiyono, Ners., M.Kep Nikolas Henry, S.Kep., Ners


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
pada Pasien dengan Gangguan Jiwa di Ruang Rawat Inap RSJ Kalawa Atei”.
Laporan ini disusun guna melengkapi tugas Praktik Profesi Keperawatan Jiwa
(PPKJ).
Laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,
saya ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Maria Adelheid, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap Palangka
Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Nia Pristina, Ners., M.Kep selaku koordinator satu Praktik Profesi Ners.
4. Ibu Isna Wiranti, S.Kep., Ners selaku koordinator dua Praktik Profesi Ners.
5. Bapak Henry Wiyono, Ners., M.Kep selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
laporan ini.
6. Bapak Nikolas Henry, S,Kep., Ners selaku Pembimbing Lahan yang telah
banyak memberikan saran, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
laporan ini.
7. Teman-teman kelompok 1B Program Studi Profesi Ners XI Tahun 2023/2024
yang telah memberikan dukungan serta semangat pada penulis dalam
menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca sehingga laporan ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan
sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, 8 Maret 2024

Kelompok 1B
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................
B. Tujuan....................................................................................................
C. Landasan Teori.......................................................................................
D. Klien.......................................................................................................
E. Kriteria Hasil..........................................................................................
F. Antisipasi Masalah.................................................................................
G. Pengorganisasian....................................................................................
H. Proses Pelaksanaan.................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan bagian dari kesehatan secara umum yang
tidak dapat dipisahkan. Jiwa yang sehat sulit didefinisikan secara tepat.
Terdapat beberapa indikator yang dapat mengindikasikan bahwa seseorang
dikatakan memiliki jiwa yang sehat seperti sikap positif terhadap diri
sendiri, tumbuh kembang dan aktualisasi diri, integrasi (keseimbangan atau
keutuhan), otonomi, persepsi realita, dan kecakapan dalam beradaptasi
dengan lingkungan. Apabila sesorang tidak mampu beradaptasi dengan diri
sendiri orang lain, masyarakat atau lingkungannya, memiliki gangguan
psikis, dan tidak mampu menjalakan kehidupan sehari harinya secara
optimal maka dapat dikatakan seseorang tersebut mengalami gangguan jiwa
(Kusumawati & Hartono, 2011) .
Gangguan kejiwaan tengah menjadi sorotan dunia internasional.
Global Health Data Exchage tahun 2017 merilis data resmi yang
menunjukkan lebih dari satu miliar orang di dunia mengalami gangguan
kesehatan jiwa. Satu pertiga orang yang mengalami gangguan jiwa tinggal
di negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang,
masalah kejiwaan di Indonesia jumlahnya mencapai 27.309.000 orang. Data
tersebut juga mengindikasikan bahwa satu dari sepuluh orang di negara
Indonesia mengidap gangguan kesehatan jiwa (Marsyukrilla, 2019).
B. Tujuan
a) Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam melakukan sosialisasi
dengan kelompok secara bertahap.
b) Tujuan khusus
a. Pasien mampu memperkenalkan diri
b. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik
pembicaraan
e. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan maslah pribadi
pada orang lain
C. Landasan Teori
1. Konsep Dasar Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS)
a) Definisi
Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah pasien dengan masalah
hubungan sosial.(Keliat & Prawirowiyono, 2014). Terapi aktivitas
kelompok sosialisasi (TAKS) dilaksananakan dengan membantu
pasien melakukan sosialisasi dengan individu yang ada disekitar
pasien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari
interpersonal (satu dan satu), kelompok dan massa. Aktivitas dapat
berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.
b) Jenis TAK
Menurut (Keliat & Prawirowiyono, 2014) jenis Terapi Aktivitas
Kelompok secara umum terdiri dari 4 yaitu :
1) Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Kognitif atau Persepsi
2) Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori
3) Terapi Aktivitas Kelompo Orientasi Realitas
4) Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
c) Komponen Terapi Aktivitas Sosialisasi
Menurut (Keliat, 2005) komponen kelompok terdiri dari delapan
aspek, yaitu sebagai berikut :
1) Struktur Kelompok
Struktur kelompok menjelaskan batasan komunikasi, proses
pengambilan keputusan dan hubungan otoritas dalam kelompok.
Struktur kelompok menjaga stabilitas dan membantu pengaturan
pola perilaku dan interaksi. Struktur dalam kelompok diatur dengan
adanya pemimpin dan anggota, arah komunikasi dipandu oleh
pemimpin, sedangkan keputusan diambil secara bersama.
2) Besaran Kelompok
Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil
yang anggotanya berkisar antara 5-12 orang. Jumlah anggota
kelompok kecil menurut Keliat dan Akemat (2005) adalah 7-10
orang, sedangkan menurut Rawlins, Williams, dan Beck (dalam
Keliat dan Akemat, 2005) adalah 5-10 orang. Anggota kelompok
terlalu besar akibatnya tidak semua anggota mendapat kesempatan
mengungkapkan perasaan, pendapat, dan pengalamannya, jika
terlalu kecil tidak cukup variasi informasi dan interaksi yang
terjadi. Pada penelitian yang telah digunakan adalah menurut teori
Keliat dan Akemat yaitu sebanyak 10 orang.
3) Lamanya Sesi
Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20-45 menit bagi fungsi
kelompok yang rendah dan 60-120 menit bagi fungsi kelompok
yang tinggi (Keliat, 2005). Biasanya dimulai dengan pemanasan
berupa orientasi, kemudian tahap kerja, dan finishing berupa
terminasi. Banyaknya sesi tergantung pada tujuan kelompok, dapat
satu kali atau dua kali perminggu; atau dapat direncanakan sesuai
dengan kebutuhan.
4) Komunikasi
Tugas pemimpin kelompok yang terpenting adalah mengobservasi
dan menganalisa pola komunikasi dalam kelompok. Pemimpin
menggunakan umpan balik untuk memberi kesadaran pada anggota
kelompok terhadap dinamika yang terjadi.
5) Peran Kelompok
Pemimpin perlu mengobservasi peran yang terjadi dalam
kelompok. Ada tiga peran dan fungsi kelompok yang ditampilkan
anggota kelompok dalam kerja kelompok, yaitu maintenance roles,
task roles, dan individual role. Maintence role, yaitu peran serta
aktif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok. Task roles,
yaitu fokus pada penyelesaian tugas. Individual roles adalah self-
centered dan distraksi pada kelompok (Keliat, 2005)
6) Kekuatan Kelompok
Kekuatan (power) adalah kemampuan anggota kelompok dalam
mempengaruhi berjalannya kegiatan kelompok. Untuk menetapkan
kekuatan anggota kelompok yang bervariasi diperlukan kajian
siapa yang paling banyak mendengar dan siapa yang membuat
keputusan dalam kelompok.
7) Norma Kelompok
Norma adalah standar perilaku yang ada dalam kelompok.
Pengharapan terhadap perilaku kelompok pada masa yang akan
datang berdasarkan pengalaman masa lalu dan saat ini. Pemahaman
tentang norma kelompok berguna untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap komunikasi dan interaksi dalam kelompok. Kesesuaian
perilaku anggota kelompok dengan normal kelompok, penting
dalam menerima anggota kelompok. Anggota kelompok yang
tidak mengikuti norma dianggap pemberontak dan ditolak anggota
kelompok lain.
8) Kekohesifan
Kekohesifan adalah kekuatan anggota kelompok bekerja sama
dalam mencapai tujuan. Hal ini mempengaruhi anggota kelompok
untuk tetap betah dalam kelompok. Apa yang membuat anggota
kelompok tertarik dan puas terhadap kelompok, perlu diidentifikasi
agar kehidupan kelompok dapat dipertahankan.
d) Tujuan TAK Sosialisasi
Menurut (Keliat & Prawirowiyono, 2014) tujuan umum TAK
Sosialisai adalah pasien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam
kelompok secara bertahap dan tujuan khususnya adalah :
1) Pasien mampu memperkenalkan diri
2) Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3) Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4) Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik
pembicaraan
5) Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan maslah
pribadi pada orang lain
6) Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat
kegiatan TAKS yang telah dilakukan.
e) Aktivitas dan Indikasi TAK Sosialisasi
Aktivitas yang dilaksanakan dalam tujuh sesi yang bertujuan untuk
melatih kemampuan sosialisasi pasien. Pasien yang diindikasikan
mendapatkan TAKS adalah pasien yang mengalami gangguan
hubungan sosial berikut.
1) Pasien yang mengalami isolasi sosial yang telah mulai
melakukan interaksi interpersonal
2) Pasien yang mengalami kerusakan komunikasi verbal yang telah
berespons sesuai dengan stimulus.
TAK Sosialisasi terdiri dari 2 sesi, yaitu sesi 1: memperkenalkan
diri, sesi 2 : berkenalkan dengan anggota kelompok. (Keliat &
Prawirowiyono, 2014) Prosedur Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi Terlampirkan
D. Klien
1. Kriteria klien
Klien yang sudah mulai kooperatif
2. Proses seleksi
a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAKS, meliputi:
menjelaskan tujuan TAKS pada klien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok.
E. Kriteria Hasil
1. Evaluasi Struktur
a) Kondisi lingkungan tenang dan dilakukan di dalam ruangan yang
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
c) Alat yang digunakan dalam kondisi baik
d) Leader, Co-leader, Fasilitator, observer dan operator berperan
sebagaimana mestinya.
2. Evaluasi Proses
a) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b) Leader mampu memimpin acara.
c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.
f) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan
kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari peserta mampu:
a) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
F. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a) Memanggil klien.
b) Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat
atau klien lain.
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin:
a) Panggil nama klien.
b) Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan.
3. Bila klien lain ingin ikut:
a) Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien
yang telah dipilih.
b) Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin
didikuti oleh klien tersebut.
c) Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini
G. Pengorganisasian
SESI 1: Memperkenalkan Diri
1. Tujuan
a) Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam melakukan
sosialisasi dengan kelompok secara bertahap.
b) Tujuan khusus
1. Pasien mampu memperkenalkan diri
2. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3. Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik
pembicaraan
5. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan maslah
pribadi pada orang lain
2. Waktu Pelaksanaan
a) Hari/Tanggal : Selasa, 5 Maret 2024
b) Waktu : 09.00-10.00 WIB (sesi 1)
c) Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (45 menit)
Penutup (5 menit)
d) Tempat : Ruang Rawat Inap
e) Jumlah klien : 5 Orang
3. Tim Terapis
Leader Sesi 1: Cindra
Uraian tugas:
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
Co-leader Sesi 1: Adella Putri
Uraian tugas:
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
Observer Sesi 1: Arintina Herawati
Uraian tugas:
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok
Fasilitator Sesi 1:
1) Erlisa
2) Fitri Andriyani
Uraian Tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
4. Metode dan Media
1) Metode
- Diskusi
- Bermain peran/stimulasi
2) Media
- Bola
- Handphone
- Musik/lagu yang ceria
5. Setting tempat

Leader

Pasien Pasien

Fasilitor Co. Leader

Pasien
Pasien

Observer Fasilitor

Pasien

H. Proses Pelaksanaan
Sesi 1: Memperkenalkan Diri
1. Persiapan
a) Memilih klien yang sudah mulai kooperatif
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua
struktur (beri papan nama)
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu memperkenalkan diri
2) Leader menjelaskan aturan main
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus
minta izin kepada leader
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a) Leader meminta klien untuk melakukan perkenalan diri. Ulangi
sampai semua klien mendapat giliran.
b) Leader menjelaskan kepada klien cara bercakap-cakap dengan
klien lain atau memulai pembicaraan.
c) Leader memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik.
Seperti: ”Perkenalkan nama saya….., saya senang dipanggi............
asal saya dari ………, saya mempunyai hobi.....................................
kalau nama kamu siapa?”
d) Leader meminta masing-masing klien memperagakan ulang cara
melakukan perkenalan diri,
e) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan setiap klien memperagakan memperkenalkan diri.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
- Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak Lanjut
- Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari
c) Kontrak yang akan datang
- Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAKS
berikutnya yaitu berkenalan dengan kelompok
- Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAKS
berikutnya
- Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
5. Evaluasi dan Dokumentasi
Format Evaluasi:
Kemampuan Memperkenalkan diri
No. Aspek yang dinilai Nama klien
1. Menyebutkan nama lengkap

2. Menyebutkan nama
panggilan

3. Menyebutkan asal

4. Menyebutkan hobi

JUMLAH

Petunjuk:
a. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang
ikut TAKS.
b. Untuk setiap pasien semua aspek di mulai dengan memberi
dengan tanda (√) jika di temukan pada klien atau tanda (x) jika tidak
di temukan.
c. Jumlahkan kemampuan yang di temukan, jika nilai 3 atau 4 klien
mampu, dan jika nilai 0,1 atau 2 klien belum mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan setiap klien. Contoh: Klien mengikuti
kegiatan TAKS sesi 1, klien mampu memperkenalkan diri secara
verbal dan non verbal.

SESI 2: Mengenali Jati Diri Anggota Kelompok


1. Tujuan
a) Tujuan umum
Klien mampu menyebutkan jati diri sendiri : nama lengkap, nama
panggilan, asal, hobi.
b) Tujuan khusus
1. Pasien mampu menyebutkan jadi diri
2. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3. Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik
pembicaraan
5. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan
maslah pribadi pada orang lain
2. Waktu Pelaksanaan
a) Hari/Tanggal : Jum’at 07 Maret 2024
b) Waktu : 09.00-10.00 WIB (sesi II)
c) Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok
(45 menit)
Penutup (5 menit)
d) Tempat : Ruang Rawat Inap
e) Jumlah klien : 5 Orang
3. Tim Terapis
Leader Sesi II: Diki Wahyudi
Uraian tugas:
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
Co-leader Sesi II: Irma Iriani
Uraian tugas:
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpan.
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika
terhalang tugas Observer Sesi II:
Islamanda
Uraian tugas:
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok
Fasilitator Sesi II:
1) Lolita Amelia
2) Muntiara Sri
Mampung
Uraian Tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
4. Metode dan Media
1) Metode
- Diskusi
- Bermain peran/stimulasi
2) Media
- Bola
- Handphone
- Musik/lagu yang ceria

6. Setting tempat
Leader

Pasien Pasien

Fasilitor Co. Leader

Pasien
Pasien

Observer Fasilitor

Pasien

I. Proses Pelaksanaan
Sesi II: Mengenali Jati Diri
1. Persiapan
a) Membuat kontak dengan klien yang sesuai indikasi
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan ( peserta duduk
melingkar dalam suasana ruang yang tenang dan nyaman)
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
1) Salam dari leader kepada peserta
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua
struktur (beri papan nama)
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan peserta saat ini
c) Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu mengenali jati diri anggota kelompok
2) Leader menjelaskan aturan main
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus
minta izin kepada leader
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
- Masing-masing memperkenalkan diri dengan anggota lain
3. Tahap kerja
a) Leader menjelaskan langkah berikutnya : tipe recorder akan
nyalakan saat musik terdengar, bola tenis di pindahkan dari
satu peserta lain. Saat musik di hentikan peserta yang sedang
memegang bola tenis menyebutkan nama, nama panggilan
dan hobi.
b) Leader menyalakan musik dan mengedarkan bola lalu
menghentikan. Saat musik berhenti peserta yang sedang
memegang bola tenis menyebut nama, nama panggilan dan hobi
anggota kelompok yang ada di sebelah kanannya.
c) Leader meminta ulangi langkah no 2 sampai peserta
mendapatkan giliran
d) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien
bertepuk tangan setiap kali peserta selesai
e) Leader menyalakan tipe recorder dan mengehntikan kembali.
Saat musik dihentiakn peserta yang sedang memegang bola
tenis dimohon memperkenalkan anggota kelompok yang
berada di sebelah kananya kepada semua kelompok
f) Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien
bertepuk tangan setiap kali peserta selesai
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
- Leader menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti TAKS
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak Lanjut
- Leader menganjurkan agar peserta melatih berkenalan dengan
orang lain
c) Kontrak yang akan datang
- Leader membuat kesepakatan dengan peserta untuk
TAKS berikutnya yaitu bercakap-cakap dengan anggota
kelompok
- Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAKS
berikutnya
- Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
5. Evaluasi dan Dokumentasi
Format Evaluasi:
1) Kemampuan Berkenalan
No. Aspek yang dinilai Nama klien
1. Menyebutkan nama lengkap

2. Menyebutkan nama
panggilan
3. Menyebutkan asal

4. Menyebutkan hobi

5. Menanyakan nama lengkap

6. Menanyakan nama panggilan

JUMLAH

Petunjuk:

a. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang


ikut TAKS.

b. Untuk setiap pasien semua aspek di mulai dengan memberi


dengan tanda (√) jika di temukan pada klien atau tanda (x) jika
tidak di temukan.

c. Jumlahkan kemampuan yang di temukan, jika nilai 3 atau 4 klien


mampu, dan jika nilai 0,1 atau 2 klien belum mampu.
2) Kemampuan non verbal
No. Aspek yang dinilai Nama klien
1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Menggunakan bahasa tubuh


yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
JUMLAH

Petunjuk:

a. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang


ikut TAKS.

b. Untuk setiap pasien semua aspek di mulai dengan memberi


dengan tanda (√) jika di temukan pada klien atau tanda (x) jika
tidak di temukan.

c. Jumlahkan kemampuan yang di temukan, jika nilai 3 atau 4 klien


mampu, dan jika nilai 0,1 atau 2 klien belum mampu.
Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan setiap klien. Contoh: Klien mengikuti kegiatan TAKS
sesi II, klien mampu mengenali jati diri anggota kelompok secara
verbal dan non verbal.
SESI 3 : Bercakap-cakap Dengan Anggota Kelompok
1. Tujuan
a) Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam melakukan
sosialisasi dengan kelompok secara bertahap.
b) Tujuan khusus
1. Pasien mampu memperkenalkan diri
2. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3. Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik
pembicaraan
5. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan
masalah pribadi pada orang lain
2. Waktu Pelaksanaan
a) Hari/Tanggal : Jum’at, 8 Maret 2024
b) Waktu : 09.00-10.00 WIB (sesi 3)
c) Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Terapi kelompok (30
menit) Penutup (5 menit)
d) Tempat : Ruang Rawat Inap
e) Jumlah klien : 5 Orang
3. Tim Terapis
Leader Sesi 3 : Hepi Nopita Sari
Uraian tugas:
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
Co-leader Sesi 3 : Cindy Masdy
Uraian tugas:
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika
terhalang tugas Observer Sesi 3:
Khofifah Wulannor
Uraian tugas:
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok
Fasilitator Sesi 3 :
1) Adyendy
2) Anjuwita
Uraian
Tugas
:
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
4. Metode dan Media
1) Metode
- Diskusi
- Bermain peran/stimulasi
2) Media
- Bola
- Handphone
- Musik/lagu yang ceria
5. Setting tempat

Leader

Pasien Pasien

Fasilitor Co. Leader

Pasien
Pasien

Observer Fasilitor

Pasien

J. Proses Pelaksanaan
Sesi 3: bercakap-cakap dengan anggota kelompok
1. Persiapan
a) Memilih klien yang sudah mulai kooperatif
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua
struktur (beri papan nama)
b) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu memperkenalkan diri
2) Leader menjelaskan aturan main
- Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus
minta izin kepada leader
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan langkah berikutnya : tape recorder akan
dinyatakan. Saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari
satu peserta lain. Saat musik dhentikan peseta yang sedang
memegang bola tenis mendapat giliran untuk bertanya
tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada
disebelah kanannya dengan cara : memberi salam,
memanggil nama panggilannya, menanyakan kehidupan
pribadi misalnya orang terdekatnya siapa ?
b) Terapis menyalakan tape dan mengedarkan bola tenis lalu
menghentikan. Saat musik dihentikan peserta yang sedang
memegang bola tenis mendapat giliran untuk bertanya
tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada
disebelah kanannya dengan cara : memberi salam,
memanggil nama panggilannya, menanyakan kehidupan
pribadi
c) Ulangi langkah b samapi semua peserta mendapatkan giliran
d) Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai
menceritakan perasaanya
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
- Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak Lanjut
- Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari
c) Kontrak yang akan datang
- Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAKS
berikutnya yaitu berkenalan dengan kelompok
- Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAKS
berikutnya
- Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
5. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Askep yang dievaluasi adalah kemampuan pasien
sesaui dengan tujuan TAK. Untuk TAK sessi 3, dievaluasi
kemampuan verbal dalam bertanya dan menjawab pada saat
bercakap cakap serta kemampuan non verbal dengan menggunakan
formulir evaluasi berikutnya. (Eko prabowo, 2014: 255-257).

A. Kemampuan verbal : bertanya


Nama pasien
No. Aspek yang dinilai

1. Mengajukan pertanyaan yang jelas


2. Mengajukan pertanyaan yang ringkas
3. Menganjurkan pertanyaan yang relevan

4. Menganjurkan pertanyaan secara spontan


Jumlah
B. Kemampuan verbal : menjawab
No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menjawab dengan jelas


2. Menjawab dengan ringkas
3. Menjawab dengan relevan
4. Menjawab secara spontan
Jumlah
C. Kemampuan non Verbal

Nama pasien
No. Aspek yang dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak

3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai


Mengikuti kegiatan dari awal sampai
4.
akhir
Jumlah

Petunjuk
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√)
jika ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika ,mendapat nilai 3 atau 4
pasien mampu dan jika nilai ≤ 2 pasien di anggap belum mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap pasien. Misalnya nilai kemampuan verbal bertanya 2,
kemampuan verbal menjawab 2, dan kemampuan non verbal 2 maka catatan
keperawatan adalah : pasien mengikuti TAKS sesi 3, pasien mampu bercakap
cakap secara verbal dan non verbal, anjurkan latihan ulang diruang (buat
jadwal). (Eko prabowo, 2014 :257-258)
DAFTAR PUSTAKA

Amimi, R., Malfasari, E., Febtrina, R., & Maulinda, D. (2020). Analisis
Tanda Dan Gejala Resiko Perilaku Kekerasan Pada Pasien
Skizofrenia. Jurnal Ilmu Keperawatan.
Anna, N. (2019). Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Halusinasi Pendengaran Di Ruang Kenanga Di Rumah Sakit
Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Media
Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar.
Astuti, A. P., Susilo, T., & Putra, S. M. (2020). Hubungan Kepatuhan
Minum Obat Dengan Periode Kekambuhan Pada Pasien
Skizofrenia : Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Prof.Dr.Soeroyo
Magelang. CENDEKIA UTAMA Jurnal Keperawatan dan
Kesehatan Masyarakat.
Erfiana, E., & Putri, D. E. (2022). Edukasi Kepatuhan Minum Obat
Dalam Meningkatkan Pengetahun Skizofrenia Untuk Patuh
Minum Obat. JURNAL ALTIFANI.
Hawari, D. (2018). Manajemen Stres Cemas Dan Depresi. Jakarta:
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Iyan. (2021). Perawatan Pasien Halusinasi. Gowa: Pustaka Taman Ilmu.
Jayanti, D. D., Budianto, I. W., & Laksmi, I. P. (2022). Pengaruh
Teknik relaksasi Pernapasan Dalam Terhadap Periaku Marah
Pasien Skizofrenia Di UPT RSJ Provindi Bali. Journal of Health
(JoH).
Pratiwi, M., & Setiawan, H. (2021). Tindakan Menghardik Untuk
Mengatasi Halusinasi Pendengaran Pada Klien Skizofenia Di
Rumah Sakit Jiwa. Jurnal Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai