Disusun oleh :
Nama : ADYENDY
NIM : 2019.C.11a.0995
17
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Adyendy
NIM : 2019.C.11a.0995
18
PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusunan Asuhan
Keperawatan Anak ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes, selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners, M.Kep, Selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKes
Eka Harap Palangka Raya..
3. Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep., Ners Selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberi arahan, masukan dan bimbingan dalam penyelesaian Asuhan
Keperawatan ini.
4. Erista Rusana. selaku CI Lahan yang telah banyak memberikan arahan, masukan
dan bimbingan dalam penyelesaian Asuhan Keperawatan ini.
5. Rimba Aprianri S.Kep, Ners selaku penanggung jawab mata kuliah Praktik
Praklinik Keperawatan II.
19
yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan ini dapat
mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
Konsep Penyakit.............................................................................................1
1.1.1 Definisi.......................................................................................1
1.1.2 Anatomi fisiologi.......................................................................1
1.1.3 Etiologi.......................................................................................3
1.1.4 Klasifikasi..................................................................................4
1.1.5 Patofisiologi...............................................................................5
1.1.6 Manisfestasi Klinis....................................................................9
1.1.7 Komplikasi................................................................................9
1.1.8 Pemeriksa Penunjang...............................................................11
1.1.9 Penatalaksanaan Medis............................................................13
Konsep Kebutuhan Dasar manusia..............................................................15
Manajemen Asuhan Keperawatan................................................................15
1.3.1 Pengkajian Keperawatan.........................................................15
1.3.2 Diagnosa Keperawatan............................................................18
1.3.3 Intervensi Keperawatan...........................................................21
1.3.4 Implementasi Keperawatan.....................................................26
1.3.5 Evaluasi keperawatan..............................................................27
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN
2.1. Pengkajian..........................................................................................28
2.2 Tabel Analisa Data............................................................................34
2.3 Rencana Keperawatan......................................................................37
20
2.4 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan......................................40
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................40
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Penyakit
Penyakit jantung bawaan dapat dibagi atas dua golongan besar yaitu :
21
a. Defek Septum Atrium (Atrial Septal
Defect-ASD)
Adalah Defek pada sekat yang memisahkan atrium kiri dan kanan.
Pada DSA, presentasi klinisnya agak berbeda karena defek berada di
septum atrium dan aliran dari kiri ke kanan yang terjadi selain
menyebabkan aliran ke paru yang berlebihan juga menyebabkan
beban volume pada jantung kanan.
Adalah Kelainan jantung berupa lubang pada sekat antar bilik jantung,
menyebabkan kebocoran aliran darah pada bilik kiri dan kanan
jantung. Hal ini mengakibatkan sebagian darah kaya oksigen kembali
ke paru-paru, sehingga menghalangi darah rendah oksigen memasuki
paru-paru . DSV merupakan malformasi jantung yang paling sering,
meliputi 25% PJB. Gejala utama dari kelainan ini adalah gangguan
pertumbuhan, sulit ketika menyusu, nafas pendek dan mudah lelah.
22
dengan stenosis ringan umumnya asimptomatik dan tidak sianosis
sedangkan neonatus dengan stenosis berat atau kritis akan terlihat
takipneu dan sianosis.
a.
Tetralogi
Fallot
23
b. Transposisi Pembuluh Darah Besar (Transposition Of The Great
Arteries- TGAs)
Pada sebagian besar kasus, penyebab dari PJB ini tidak diketahui
(Sastroasmoro, 1994). Beberapa faktor yang diyakini dapat menyebabkan
PJB ini secara garis besar dapat kita klasifikasikan menjadi dua golongan
besar, yaitu genetik dan lingkungan. Selain itu, penyakit jantung bawaan
juga dapat disebabkan oleh faktor prenatal. Berikut ini beberapa
penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan karena faktor prenatal,
genetic dan lingkungan.
1. Faktor Prenatal :
a. Ibu menderita
penyakit infeksi. b. Ibu
alkoholisme.
2. Faktor Genetic
Hal yang penting kita perhatikan adalah adanya riwayat keluarga yang
menderita penyakit jantung, seperti :
24
b. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit
jantung bawaan. c. Ayah / Ibu menderita penyakit jantung
bawaan.
Hal lain yang juga berhubungan adalah adanya kenyataan bahwa sekitar
10% penderita PJB mempunyai penyimpangan pada kromosom,
misalnya pada Sindroma Down (Mulyadi, 2006).
3. Faktor Lingkungan
2012).
25
Patofisiologi Penyakit Jantung Bawaan(PJB)
26
3. Hipertensi pulmonal, dengan gejala : Dispnea,
takhipnea.
WOC:
27
2.1.5 Manifestasi Klinis Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
28
1.
Bernafas
cepat
3. Cepat lelah
29
2.1.6 Komplikasi Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
Lain :
1. Sindrom Eisenmenger merupakan komplikasi yang terjadi pada PJB non
sianotik yang meyebabkan alairan darah ke paru yang meningkat.
Akibatnya lamakelaman pembuluh kapiler diparu akan bereksi dengan
meningkatkan resistensinya sehingga tekanan di arteri pulmonal dan diventrikel
kanan meningkat.
2. Serangan sianotik, pada serangan ini anak atau pasien menjadi lebih
biru dari kondisi sebelumnya tampak sesak bahkan dapat menimbulkan
kejang.
3. Abses otak, biasanya terjadi pada PJB sianotik biasanya abses otak
terjadi pada anak yang berusia diatas 2 tahun yang diakibatkan adanya
hipoksia da melambtkanya aliran darah diotak.
4. Endokarditis
6. CHF
8. Enterokolitis nekrosis
12. Aritmia
30
2.1.7 Penatalaksanaan Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
1. Farmakologis
31
kateterisasi ini untuk penangana PJB dilaporkan lebih dari 90%
namun tetap diingan bahwa tidak semuan jenis PJB dapat
diintervensi dengan metode ini. Pada kasus defek septum jantung
yang terlalu besar dan kelainan struktur jantung tertentu seperti
jantung yang berada diluar rongga dada (jantung ektopik) dan
tetralogi fallot yang parah tetap membutuhkan operatif terbuka
2. Non- Farmakologis
d. Memberikan Oksigen
32
2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien
2. Keluhan utama
3. Riwayat kesehatan
33
6) Waktu nyeri: berlangsung beberapa jam atau hari, selama
serangan pasien memegang dada atau menggosok lengan kiri.
Jantung Bawan
(PJB).
4. Keadaan
Umum
a. B1
(Breathing
)
34
b.B2 (Blood)
1) Inspeksi
2) Palpasi
(IMA)tanpa komplikasibiasanya
ditemukan.
3) Auskultasi
4) Perkusi
d. B4 (Bledder)
35
Pengukuran volume output urine berhubungan dengan intake
cairan klien. Oleh karena itu, perawat perlu memonitor adanya oliguri
pada klien dengan Infark Miokard Akut (IMA)karena merupakan tanda
awal syok kardiogenik.
e. B5 (Bowel)
f. B6 (Bone)
36
6. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik
NOC :
Kriteria Hasil :
c. Memproses informasi
37
e. Menunjukkan fungsi sensori motori cranial yang utuh : tingkat
kesadaran mambaik, tidak ada gerakan gerakan involunter
NIC :
6. Monitor kemampuan
BAB
7.Kolaborasi pemberian
analgetik
8.Monitor adanya
tromboplebitis
NOC :
38
1. Respiratory status : Ventilation (Status respirasi:
Ventilasi)
Kriteria
Hasil :
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas
abnormal)
NIC :
1. Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
39
9. Berikan bronkodilator bila perlu
40
11. Monitorsianosis
perifer
NOC
Kriteria
Hasil:
NIC :
41
Cardiac Care (Perawatan
Jantung)
4.Monitor status
kardiovaskuler
7. Monitor balance
cairan
42
5. Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
NOC :
Kriteria Hasil :
NIC :
43
Pain management (Manajemen nyeri)
44
Analgesic Administration (Administrasi analgesic)
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
NOC :
Kriteria Hasil :
45
3. Memodifikasi diet dalam waktu yang lama untuk mengontrol berat
badan
NIC :
46
BB
NOC :
Kriteria Hasil :
NIC :
47
6. Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas
5. Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
NOC :
1. Electrolit and acid base balance (balans elektrolit dan asam basa)
Kriteria Hasil:
48
1. Terbebas dari edema, efusi, anaskara
NIC :
4. Monitor hasil lAb yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt ,
osmolalitas urin )
49
13. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
10. Monitor adanya distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan
BB
NOC :
2. Coping (Koping)
Kriteria Hasil :
50
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk
mengontol cemas
NIC :
NOC :
51
1. Knowledge : disease process (Pengetahuan proses penyakit)
Kriteria Hasil :
52
rencana keperawatan disusun, maka rencana tersebut diharapkan dalam tindakan
nyata untuk mencapai tujuan yang diharapkan, tindakan tersebut harus terperinci
sehingga dapat diharapkan tenaga pelaksanaan keperawatan dengan baik dan
sesuai dengan waktu yang ditentukan Implementasi ini juga dilakukan oleh
perawat dan harus menjunjung tinggi harkat dan martabat sebagai manusia yang
unik (Price & Wilson, 2009).
53
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
E-Mail : stikesekaharap110@yahoo.com
54
Pengkajian
Anamnesa
Identitas Pasien
Nama Klien : An.N A
TTL : 27-08-2018
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jln.G.Obos XIX A,Komp.Keluarga No.3 RT1
2/RW 06
Diagnosa Medis : PJB,Larigomalacia, Cerebral palsy, malnutrisi
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.n
TTL : 20-6-1992
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Pendidikan : SMA
Keluhan Utama
Sesak nafas, nafas berbunyi grok-grok , demam dan penurunan kesadaran
Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan sekarang
Ibu mengatakan anaknya 1 minggu yang lalu demam dan batuk-batuk serta nafas berbunyi
grok-grok, keluhan semakin memberat dan akhirnya kelg membawa anak ke IGD RSUD dr.
Doris Sylvanus dan dianjurkan utk dirawat inap
55
Riwayat Kesehatan lalu
Riwayat dirawat di ruang F pada bulan September 2021, ± 1 minggu dengan
keluhan yg sama
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dikeluarga tidak ada yg mengalami sakit seperti yang diderita oleh pasien
Susunan Genogram
KET :
= Laki-Laki
= Perempuan
= Meninggal
= Pasien
= Tinggal Serumah
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
56
Pasien tampak lemah, pucat dan sesak nafas, kesadaran samnolen, GCS E2V3M4,
trepasang infus pada tangan kanan, terpasang NGT, terpasang oksigen NRM 8 lpm
Tanda-tanda Vital
Nadi : 163 x/menit
Suhu : 38,40C
Respirasi: 40 x/menit
Kepala dan Wajah
Bentuk Kepala Mikrosefali kepala kecil ukuran dibawah normal, rambut hitam
distribusi merata, keadaan kulit kepala bersih, sclera putih, konjungtifa anemis,
pupil isokor, ukuran pupil 2/2, reflex cahaya +/+, terdapat nafas cuping hidung,
terpasang oksigen NRM 8 lpm, terpasang NGT
Dada
Bentuk dada Piogeon chest, terdapat retraksi dada.bunyi paru ronchi (+/+)
Abdomen
bentuk Perut Supel, distensi abdomen tidak ada, bising usus (+), frekuensi: 12x/mnt
2.1.2.7 Eliminasi
Dilengkapi bab 2x/hari dan bak 4-5/hari
2.1.2.8.Ekstremitas
ekstremitas tampak pucat, ekstremitas bawah spastic, akral teraba hangat
Genetalia
Klien berjenis kelamin peempuan, genital bersih, peradangan/lecet tidak ada
57
Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
Gizi Selera makan
Pola Makan Sehari-hari Sesudah Sakit Sebelum Sakit
Motorik halus
Tidak ada respon
Motorik Kasar
Tidak ada respon
Kognitif dan bahasa
Psikososial
58
Klien mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan ,klien
mengalami serebral palsy
Nutrisi
Frekuensi
8 x 100 cc
Nafsu Makan/selera
Kurang/ diit diberikan perNGT
Jenis Makanan
Diit cair: F100
Eliminasi
BAB
2 x/hari
BAK
4-5x/sehari.
Istirahat dan tidur
Siang/jam 3 jam
Malam/jam 8-9 jam
Personal Hyigene
Mandi
2 x/hari
Oral Hygene
2 x/hari
Data Penunjang
1 Oktober 2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Swab TCM Negatif
59
AL 23,4
HB 10,4
AT 511
Swab Antigen Negatif
4 Oktober 2021
7 Oktober 2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Glukosa Sewaktu 120 <200 mg/dl
Natriun (Na) 132 135-148 mmol/l
Kalium (K) 3,9 3,5-5,3 mmol/l
Calium (Ca) 1,30 0,98-1,2 mmol/l
Mahasiswa,
60
ANALISA DATA
Suhu:38,4.C
Respirasi:40x/menit
61
F100 8x100 cc, BB: Atrofi/pengecilan otot
Nadi : 163x/menit
Suhu : 38,4.0C
Respirasi: 40x/menit Stimulasi leukosit
Hipertermia
DS: Ibu pasiem mengatakan anaknya
(D.0130)
demam Pritogen Oksogen dan
pirogen endogen
DO : px tampak lemah dan kurus,
dikeluarkan
kesadaran samnolen, GCS
E2V3M4,terpasang NGT, diit cair
Merangsang endotelium
F100 8x100 cc, BB:
hipotalamus
Nadi : 163x/menit
Suhu : 38,4.0C Peningkatan produksi
Respirasi: 40x/menit panas luka
PRIORITAS MASALAH
1. (D.0019) Defisit Nutrisi berhubungan dengan berat badan menurun hingga 10%
2. (D.0130) Hipertemia berhungan dengan tingginya suhu tubuh pasien
3. (D.0106) Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan Asam amino
62
esensial menurun dan produksi albumin menurun.
63
RENCANA KEPERAWATAN
64
1.Panas menurun 2,Sediakan lingkungan
2.Suhu tubuh kembali yang dingin
normal EDUCATION
1.Anjurkan tirah baring
COLLABORATION
1.Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena,jikanperlu
OBSEVATION
11 Okteber Setelah dilakukan tindakan 1.Ajarkan kepada orang
2021(15.00) keperawatan selama 3 x 24 tua tentang standar
(D.0106) jam, diharapkan klien akan pertumbuhan fisik dan 1.Guna Tumbuh
Gangguan tumbuh mencapai pertumbuhan dan tugas-tugas Kembang klien
Kembang perkembangan sesuai perkembangan sesuai kembali normal
standar usia dengan usia anak. 2. Dapat
kriteria hasil : melakukan
NURSING
1.Pertumbuhan fisik keterampilan atau
1.Lakukan pemberian
(ukuran antropometrik) perlilaku khas
makanan/ minuman
sesuai standar usia. sesuai usia
sesuai program terapi
Perkembangan motorik, (fisik,bahasa,mot
diet pemulihan.
2.bahasa/ kognitif dan orik,psikososial)
EDUCATION
personal/sosial sesuai
1.Lakukan pengukuran
standar usia.
antropo-metrik secara
berkala.
COLLABORATION
1.Lakukan stimulasi
tingkat perkembangan
sesuai dengan usia
klien.
2.Lakukan rujukan ke
lembaga pendukung
stimulasi pertumbuhan
65
dan perkembangan
(Puskesmas/Posyandu)
No.
Hari/Tanggal
Dx Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam
1 12 Oktober 1.BB klien naik sesuai dengan umur (berat badan S : -Pasien dapat menelan dengan
2021 ideal 10 kg tanpa edema) -Tidak ada kendala saagt maka
2. Nutrisi tubuh terpenuhi O : - Berat badan kembali normal
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3
12 Oktober 1.Pertumbuhan fisik (ukuran antropometrik) sesuai
S : - Pertubuhan tumbuh kembang
2021 standar usia
dengan seusia klien
2.Tidak ada gangguan tumbuh kembang
O : - Tercegah dari atrofi
3.Sehat
-Asam amino esensial kembali
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
66
Daftar Pustaka
Anonim. 2008. Kalori Tinggi Untuk Gizi Buruk. Diakses tanggal 18 Mei 2015:
Republika Online.
Depkes. 2002. Kurang Gizi. Portal Kesehatan Online. Diakses tanggal 18 Mei 2015
Judith. 2014. Diagnose Keperawatan. Jakarta: EGC
Nency, Y. 2005. Gizi Buruk, Ancaman Generasi Yang Hilang. Inpvasi Edisi Vol. 5/XVII/
November 2005: Inovasi Online
Notoatmojo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Ke-2.
Jakarta: Rineka Cipta
67
LAMPIRAN
68
69