Anda di halaman 1dari 23

DAKWAH BIL HAL MELALUI

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN


IPTEKS (ILMU KEPERAWATAN)
AHMAD HASAN AL BANNA, SHI, M.IRKH
Pengertian Dakwah ‫دعوة‬
Memanggil, mengundang, minta tolong, meminta, memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong,
menyebabkan, mendatangkan, mendoakan.

Dakwah merupakan upaya atau perjuangan untuk menyampaikan ajaran agama yang benar
kepada umat manusia dengan cara yang simpatik, adil, jujur, tabah dan terbuka serta
menghidupkan jiwa mereka dengan janji-janji Allah Swt.
Dakwah adalah “ Program sempurna yang menghimpun semua pengetahuan yang dibutuhkan
oleh manusia di semua bidang, agar ia dapat memahami tujuan hidupnya serta mnyelediki
petunjuk jalan yang mengarahkannya menjadi orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Muhammad
al-Ghazali, al-Bayanuni, 1993:15)

Dakwah adalah “setiap usaha atau aktivitas dengan lisan, tulisan dan lainnyayang bersifat
menyeru, mengajak, memanggil manusia untuk berimandan menaati Allahsesuai dengan garis-
garis akidah dan syariat sertaakhlak Islamiyah”. (Nasaruddin Latif (1971: 11).

Dakwah Perubahan Positif Keimanan

Dakwah adalah kegiatan penningkatan iman menurut syariat Islam.


Dakwah bil Hal
• Secara harfiah dakwah bil-hal berarti menyampaikan ajaran Islam dengan
amaliah nyata dan bukan tandingan dakwah bil-lisan tetapi saling melengkapi
antara keduanya.
• Secara umum: Keseluruhan upaya mengajak orang secara sendiri-sendiri
maupun berkelompok untuk mengembangkan diri dan masyarakat dalam
rangka mewujudkan tatanan sosial ekonomi dan kebutuhan yang lebih baik
menurut tuntunan Islam, yang berarti banyak menekankan pada masalah
kemasyarakatan seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dengan
wujud amal nyata terhadap sasaran dakwah.
• MUI telah mengambil keputusan tentang program "dakwah bi al-hal". Salah
satu rumusannya disebutkan bahwa tujuan "dakwah bi al-hal", antara
lain,"untuk meningkatkan harkat dan martabat umat, terutama kaum duafa
atau kaum berpenghasilan rendah. (Muyawarah Nasional pada 1985 dan
Rakernas 1987).
SETIAP MUSLIM DA’I
‫ير ٍة أَنَا َو َم ِن‬
َ ‫ص‬ ِ َ ‫ب‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬‫ع‬َ ِ ‫هللا‬ ‫ى‬َ ‫ل‬‫إ‬
ِ ‫وا‬ ‫ع‬
ُ ْ
‫د‬ َ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫ل‬
ِ ‫ي‬ ‫ب‬
ِ ‫س‬
َ ‫ه‬
ِ ‫ذ‬ِ ‫ه‬َ ‫ل‬
ْ ُ ‫ق‬
َ ‫ان هللاِ َو َمآ أَنَا ِم َن ا ْل ُمش ِْر ِك‬
‫ين‬ َ ‫س ْب َح‬ُ ‫اتَّبَعَ ِني َو‬
Inilah jalan (agama ) ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah
yang nyata, Maha Suci Allah , dan aku tiada termasuk orang-
orang yang musyrik ( QS. Yusuf :108).

Turun di Makkah - menyeru kepada tauhid Dakwah adalah “The Way Of Life”.
Berlaku bagi setiap muslim, jika lalai berarti Setiap orang yang mengikuti beliau pun harus
telah meninggalkan salah satu ajaran islam. menyeru kepada apa yang diserukan Beliau.
"Kalian adalah sebaik-baiknya umat yang dilahirkan bagi manusia,
kalian menyuruh (berbuat) kepada kebaikan dan mencegah dari kemunkaran
dan kalian beriman kepada Allah." (QS. Ali Imran [3] : 110)
Abu Said Al-Khudri ra berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda,
"Barang siapa melihat kemunkaran dilakukan dihadapannya maka hendaklah ia
mencegah dengan tangannya, jika tidak mampu cegahlah dengan lidahnya, jika
tidak mampu maka hendaklah dia merasa benci di dalam hatinya, dan ini
selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).
MEDIA DAKWAH

Dakwah nafsiyah (diri sendiri) dan


dakwah fardiyah (orang per orang).
Demi Masa, Sesungguhnya Semua Manusia dalam keadaan Merugi. Kecuali
Orang-orang yang Beriman dan beramal Sholeh Dan nasihat-menasihati
supaya mentaati kebenaran dan nasihatmenasihati supaya menetapi
kesabaran.(QS. Al-'Ashr [103] : 3).
Bekerja adalah Dakwah
“…kalau ada seeorang keluar dari rumahnya untuk bekerja guna membiaya anaknya yang
masih kecil, maka ia telah berusaha fisabilillah. Jikalau ia bekerja untuk dirinya sendiri agar
tidak sampai meminta-minta pada orang lain, itupun fisabilillah. Tetapi apabila ia bekerja
untuk pamer atau untuk bermegah-megahan, maka itulah fisabili syaithan atau karena
mengikuti jalan Syaithan.” (HR. Thabrani)

Tauhid, “Hai anak Adam, luangkan waktu untuk beribadah


kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan
amanah, kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari
kemelaratan. Kalau tidak, Aku penuhi tanganmu
Ikhlas,
dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan
Adil dan kamu dari kemelaratan.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Istiqamah
Kewajiban Mengembangkan Ilmu Keperawatan
• Profesi perawat merupakan pekerjaan yang mulia.
• Keperawatan juga merupakan manifestasi dari ibadah yang berbentuk
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada keimanan, keilmuan, dan amal
serta kiat keperawatan bernbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-kultural-spiritual
yang komprehensif.
Seiring perkembangan kekhalifahan Islam, klasifikasi perkembangan
dunia keperawatan dalam dunia islam terbagi dalam:
1. Masa penyebaran islam (the islamic period) 570-632 M
Pada masa ini keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (hoy wars), pada
masa ini Rufaidah binti Sa’ad memberikan konstribusinya kepada dunia keperawatan.

2. Masa setelah Nabi (post prophetic era) 632-1000 M


Masa ini setelah nabi wafat. Pada masa ini lebih didominasi oleh kedokteran dan mulai
muncul tokoh-tokoh islam dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sina (Avicenna), dan
Abu Bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi (Ae-Razi)

3. Masa pertengahan 1000-1500 M


Pada masa ini negara-negara di Jazirah Arab membangun rumah sakitdengan baik dan
memperkenalkan metode perawatan orang sakit. Dimasa ini mulai ada pemisahan antara
kamar perawatan laki-laki danperempuan dan sampai sekarang banyak diikuti semua
rumah sakit diseluruh dunia
Perwujudan Dakwah dalam Keperawatan
1. Mendengarkan kekhawatiran,perasaan pasien
2. Menyediakan lingkungan yang aman dan mendengarkan ekspresi
perasaan dan pengalaman mengenai penyakit dan pengobatannya
3. Merujuk untuk kunjungan rohaniawan untuk binaan rhani seperti
zikir,doa,dll.
4. Mengingatkan waktu sholat
5. Membaca kitab suci
6. Perawatan sebelum ajal,dll
Pengertian Dakwah ‫دعوة‬
Memanggil, mengundang, minta tolong, meminta, memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong,
menyebabkan, mendatangkan, mendoakan.

Dakwah merupakan upaya atau perjuangan untuk menyampaikan ajaran


agama yang benar kepada umat manusia dengan cara yang simpatik, adil,
jujur, tabah dan terbuka serta menghidupkan jiwa mereka dengan janji-janji
Allah Swt.
Tema utama dakwah ke lapisan bawah adalah dakwah bi al-hal, yaitu dakwah
yang diletakkan kepada perubahan dan perhatian kondisi material lapisan
masyarakat miskin. Dengan perbaikan kondisi material itu diharapkan dapat
mencegah kecenderungan ke arah kekufuran karena desakan ekonomi.

Dakwah bil hal


Dakwah bil hal atau sering di sebut dakwah bi al-hal merupakan aktivitas
dakwah Islam yang dilakukan dengan tindakan nyata atau amal nyata terhadap
kebutuhan penerima dakwah . sehingga tindakan nyata tersebut sesuai dengan
apa yang dibutuhkan oleh penerima dakwah.
• “Sampaikan apa yang kamu terima dariku meski satu ayat”.
• dakwah bersifat dinamis seiring dengan perkembangan laju persoalan dan
kebutuhan masyarakat.
• Setiap muslim dilahirkan sebagai da’i yang memiliki kewajiban untuk
berdakwah.Metode dakwah dapat diterapkan dalam berbagai bidang salah
satunya adalah bidang keperawatan
Maal Nikah

Rikhlah Perbuatan

Qolbi Qolam

Nikah Lisan
" Hendaklah di antara kalian ada
sekelompok yang menyeru kepada
KELUA kebaikan dan beramar ma'ruf dan
RGA
mencegah dari kemunkaran . Merekalah
orang-orang yang menang “
( QS.Ali Imran : 104 )

DLL
DA’ TETAN
GGA

I
TEMPAT
KERJA

kerja besar dakwah sesungguhnya membutuhkan peran


dari seluruh elemen umat.
IKHLAS DALAM DAKWAH
َ ‫سئَلُ ُك ْم أَ ْج ارا َو ُُم هم ْْتَد‬
‫ُون‬ َ ‫سعَى قَا َل يَا قَ ْو ِم ات َّ ِبعُوا ا ْل ُم ْر‬
ْ َ‫س ِلي َن ات َّ ِبعُوا َمن الَّ ي‬ َ ‫َو َجآ َء ِم ْن أ َ ْق‬
ْ َ‫صا ا ْل َمدِينَ ِة َر ُج ٌل ي‬
Dan datanglah seorang laki-laki dari ujung kota dengan bersegera, ia berkata: “Hai kaumku
ikutilah utusan-utusan itu, ikutilah orang yang tidak meminta upah (balasan) kepadamu; dan
mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”. [Yasin : 20-21].

َ ِِ َ‫علَ ْي ِه أ َ ْج ًرا ِإ ْن ُه َو ِإالَّ ِذ ْك َرى ِل ْلََلل‬


‫ين‬ َ ‫قُل آل أ َ ْسئَلُ ُك ْم‬
“Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al Qur`an)”. Al Qur`an
itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat.” [Al An’am : 90].

ُ‫ي ِب ِه َو ْج ُهه‬ ً ‫َّللا الَ يَ ْقبَ ُل ِِنَ ْالََ َِ َل ِإالَّ َِل َكلنَ لَهُ خَل ِل‬
َ ‫صل َوا ْبت ُ ِغ‬ َ َّ ‫ِإ َّن‬
“Sesungguhnya Allah tidak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali yang murni (ikhlas)
untukNya dan untuk mencari wajahNya. [HR Nasa-i, no. 3140. Lihat Silsilah Ash Shahihah, no. 52;
Ahkamul Janaiz, hlm. 63]
MENDAPATKAN TANPA MENGHARAPKAN

‫سلَّ َم يُ ْع ِطينِي ا ْلعَ َطا َء فَأ َقُو ُل أَع ِْط ِه َم ْن ُُ َو أ َ ْفقَ ُر ِإلَ ْي ِه ِمنِي فَقَا َل ُخ ْذهُ ِإ َذا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬
ِ َّ ‫سو ُل‬
ُ ‫َر‬
َ ْْ َ‫سا ِئ ٍل فَ ُخ ْذهُ َو َما َال فَ ََ تُتْ ِب ْعهُ ن‬
‫س َك‬ َ ‫ف َو َال‬
ٍ ‫غ ْي ُر ُمش ِْر‬ َ َ‫ش ْي ٌء َوأ َ ْنت‬ َ ‫َجا َء َك ِم ْن َُ َذا ا ْل َما ِل‬

“Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan pemberian kepadaku, kemudian aku
mengatakan: “Berikan kepada orang yang lebih miskin daripadaku,” maka Beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,”Ambillah itu! Jika datang kepadamu sesuatu dari harta ini, sedangkan engkau tidak
memperhatikan (yakni mengharapkan, Pen) dan tidak meminta, maka ambillah itu! Dan yang tidak,
maka janganlah engkau mengikuti hawa-nafsumu terhadapnya!” [HR Bukhari, no. 14734]
KEWAJIBAN BERDAKWAH
َ‫ع ِن ْال ُِن َك ِر َوأ ُ ْوالَئِ َك ُه ُم ْال ُِ ْف ِل ُحون‬ ِ ‫َو ْلت َ ُكن ِِن ُك ْم أ ُ َِّةُُُ يَ ْدعُونَ إِلَى ْال َخي ِْر َويَأ ْ ُِ ُرونَ بِ ْلل َِ َْ ُر‬
َ َ‫وف َويَ ْن َه ْون‬
“Dan hendaklah ada dari kamu satu umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung”. [Ali
Imran:104].

َ ‫سنَ ِة َو َجلد ِْل ُه ْم بِللَّتِ ْي ِه‬


َ ‫ي أ َ ْح‬
‫س ُن‬ َ ‫ظ ِة ْال َح‬
َ ‫سبِ ْي ِل َربِ َك بِ ْلل ِح ْك َِ ِة َو ْال َِ ْو ِع‬ ُ ‫ا ُ ْد‬
َ ‫ع ِإلَى‬
“Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang lebih baik”. [An Nahl:125].

َ‫ع ِإلَى َر ِب َك َوالَ ت َ ُكون ََّن ِِنَ ا ْل ُِ ْش ِر ِكين‬


ُ ‫ت ِإلَي َْك َوا ْد‬ ِ ُ ‫ت هللاِ َب َْ َد ِإ ْذ أ‬
ْ َ‫نزل‬ َ ‫ص َّدنَّ َك‬
ِ ‫ع ْن َءا َيل‬ ُ ‫َوالَ َي‬
“Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah,
sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka ke (jalan) Rabb-mu, dan janganlah
sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Rabb”. [Al Qashshash:87].

ِ ‫ع ِن ْال ُِن َك ِر َوتُؤْ ِِنُونَ بِل‬


‫لل‬ ِ ‫لس تَأ ْ ُِ ُرونَ بِ ْلل َِ َْ ُر‬
َ َ‫وف َوت َ ْن َه ْون‬ ْ ‫ُكنت ُ ْم َخي َْر أ ُ َِّ ٍة أ ُ ْخ ِر َج‬
ِ َّ‫ت ِللن‬
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”. [Ali Imran:110].

FARDLU AIN FARDLU KIFAYAH


KAPAN DAKWAH MENJADI FARDLU AIN
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah berkata:
“Dan terkadang kewajiban (dakwah) itu menjadi fardhu ‘ain, jika engkau
berada di suatu tempat yang di sana tidak ada orang yang menunaikannya
selainmu”.

“Di saat sedikitnya da’i, di saat banyaknya kemungkaran-kemungkaran, di


saat dominannya kebodohan, seperti keadaan kita hari ini, dakwah
menjadi fardhu ‘ain atas setiap orang sesuai dengan kemampuannya”.
• Fiqh Da’wah: Prinsip dan kaidah dasar Dakwah”, yang diambil dari usul fiqh
sebagai bekal para dai tersebut adalah sebagai berikut:
• 1. Qudwah (teladan) sebelum dakwah
2. Menjalin keakraban sebelum pengajaran
3. Mengenalkan Islam sebelum memberi tugas
4. Bertahap dalam pembebanan tugas
5. Mempermudah, bukan mempersulit
6. Menyampaikan yang ushul (dasar) sebelum yang furu’ (cabang)
7. Memberi kabar gembira sebelum ancaman
8. Memahaman, bukan mendikte
9. Mendidik bukan menelanjangi
10. Menjadi murid seorang imam, bukan muridnya buku.

Anda mungkin juga menyukai