Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, proposal karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan
Keluarga Tn. AA dengan Salah Satu Keluarga Bayi Y. Mengalami Gizi Kurang di
Penyelesaian karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan
kepada:
3. Abdul Majid, S.Kep., Ners., M.Kep selaku Ketua Prodi RPL Jurusan
4. Wahyu Ratna, SKM., M.Kes selaku Pembimbing Utama karya tulis ilmiah
6. Suamiku Aris Sukrisna dan anakku Zhafira Cetta Arisanti tercinta, serta
7. Semua pihak yang telah membantu penyusunan karya tulis ilmiah ini.
penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya tulis ilmiah ini.
v
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat membawa
Penulis
vi
DAFTAR ISI
KARYA TULIS ILMIAH ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 5
C. TUJUAN STUDI KASUS ...................................................................................... 5
D. MANFAAT STUDI KASUS .................................................................................. 5
vii
BAB IV ................................................................................................................. 65
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 65
A. KESIMPULAN .................................................................................................. 65
B. SARAN ................................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyatakan malnutrisi sebagai penyebab lebih dari 1/3 dari 9,2 juta kematian
global di tahun 2007, tetapi tetap terdapat rentang yang sangat jauh antara
(CWS, 2008).
sebuah peran utama dari semua kematian anak di bawah usia 5 tahun setiap
bayi dan anak-anak mempunyai berat badan rendah. Survei yang dipublikasi
oleh Church World Service (CWS), pada suatu studi kasus di 4 daerah
wilayah Timor Barat (Kupang, Timur Tengah Selatan (TTS), Timur Tengah
1
Utara (TTU), dan Belu) menunjukkan sekitar 50% dari bayi dan anak-anak
malnutrisi akut, sedangkan 61,1% dari bayi baru lahir sampai umur 59 bulan
ditemukan sebanyak 26.518 balita gizi buruk secara nasional. Kasus gizi buruk
badan balita Zscore < -3 standar deviasi (balita sangat kurus). Sedangkan menurut
hasil Riskesdas 2013 prevalensi gizi sangat kurus pada balita sebesar 5,3%. Jika
diestimasikan terhadap jumlah sasaran balita (S) yang terdaftar di posyandu yang
melapor (21.436.940) maka perkiraan jumlah balita gizi buruk (sangat kurus)
Pemantauan Status Gizi Balita di laksanakan setiap tahun 2 kali yaitu pada
prevalensi status gizi balita dengan beberapa indikator . indikator yang biasa
digunakan yaitu indikator berat badan menurut umur (BB/U) dan indikator tinggi
badan menurut umur (TB/U ). Adapun hasil dari pemantauan tersebut selama 4
tahun terakhir dari tahun 2011 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
2
Tabel 1. Hasil Pemantauan Status Gizi Balita (PSG) di Kota Yogyakarta
Tahun 2011-2014 dengan Indikator Berat Badan Menurut Umur
dengan indikator Berat Badan menurut Umur (BB/U), status gizi buruk balita di
menjadi 0,92% pada tahun 2017; dan status gizi Kurang dari 8,40% pada tahun
2016 turun menjadi 7,11% pada tahun 2017; Status Gizi Lebih mengalami
penurunan dari tahun 2016 (3,66%) menjadi 3,22% pada tahun 2017.
Gambaran Status Gizi balita tahun 2017 dapat dilihat pada Gambar 1.
3
Sebagai upaya penatalaksanaan gizi kurang atau gizi buruk, Puskesmas
kaidah keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat
gizi kurang menurut indikator Berat Badan menurut Umur (BB/U). Usia An. Y
saat ini 10 bulan dengan berat badan 6,7 kg. Melalui asuhan keperawatan yang
normal anak seusianya. Selain itu, dari hasil asuhan keperawatan pada An. Y di
Keluarga Tn. AA ini diharapkan dapat menjadi acuan baku proses perawatan gizi
4
B. Rumusan Masalah
dengan Gizi Kurang pada Keluarga Tn. AA mulai dari pengkajian sampai
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keperawatan.
Studi kasuis pada An. Y di keluarga Tn. AA dengan masalah Gizi Kurang ini
1. Keluarga An. Y
Keluarga mengetahui perawatan pada anak dengan gizi kurang dan mampu
merawat An. Y dengan baik. Manfaat lain adalah dengan perawatan yang
5
2. Perkembangan ilmu pengetahuan
3. Penulis
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
b. Pengertian Gizi
7
d. Pengertian Kurang Energi Protein (KEP)
(Supariasa, 2012).
2. Etiologi
3. Patofisiologi
katabolik. Jika kondisi ini terjadi dalam waktu lama, cadangan itu akan
8
selanjutnya dalam tubuh akan menunjukkan manifestasi Kurang Energi
Reaksi infeksi
Anoreksia ,diare
9
3. Manifestasi klinis
(2012), anak yang mengidap KEP ringan dan sedang pada pemeriksaan
hanya nampak kurus. Namun gejala klinis KEP berat secara garis besar
marasmus-kwasiorkor.
a. Marasmus
b. Kwasiorkor
10
5) Anak sering menolak segala jenis makanan (anoreksia)
6) Pembesaran hati
c. Marasmus-kwasiorkor
4. Klasifikasi KEP
Sehat (KMS) dan tabel berat badan per umur baku median NHCS
a. KEP ringan bila hasil penimbangan berat badan KMS terletak pada
b. KEP sedang bila hasil penimbangan berat badan pada KMS terletak
c. KEP berat/gizi buruk bila hasil penimbangan berat badan per umur
< 60% baku median WHO-NCHS. Pada KMS tidak ada garis
11
pemisah Kekurangan Energi Protein (KEP) berat/gizi buruk dan
Bachyar Bakri dan Ibnu Fajar. 2012. Penilaian Status Gizi. EGC:
Jakarta).
12
5. Metode Penilaian Status Gizi
sebagai berikut:
1) Antopometri
Penggunaan:
13
2) Klinis
ketidak cukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan
Penggunaan:
kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu pula,
3) Biokimia
14
Penggunaan:
4) Biofisik
Penggunaan:
Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu:
berikut:
secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
yang dikonsumsi.
15
Penggunaan:
2) Statistik Vital
dengan gizi.
Penggunaan:
3) Faktor Ekologi
Penggunaan:
16
Pada anak yang menderita Kekurangan Energi Protein (KEP)
a) Karbohidrat
sayuran.
17
b) Lemak
sayur.
c) Protein
18
Tabel 4. Kebutuhan protein per hari (per kg BB). (Sumber:
0-6 bulan 6 60 10
1-3 tahun 12 90 25
Menurut Sunita Almatsier (2009), gizi yang baik merupakan modal bagi
berakibat terhadap proses tubuh bergantung pada zat-zat gizi apa yang
kurang.
19
Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan
a. Pertumbuhan
b. Produksi Tenaga
menurun.
c. Pertahanan tubuh
seperti pilek, batuk, dan diare. Pada anak-anak hal ini dapat
membawa kematian.
20
e. Perilaku
7. Pemeriksaan Penunjang
yang mengikat protein, total kapasitas ikatan zat besi, dan hemoglobin.
1. Keseimbangan cairan
2. Fungsi hati
3. Fungsi Ginjal
8. Penatalaksanaan
21
kebutuhan gizi, bahaya terjadinya komplikasi, gangguan rasa aman dan
mengenai makanan.
5 tahun):
Pada umur ini kebutuhan nutrisi bayi semuanya melalui air susu
lebih baik dari menggunakan Air Susu Ibu (ASI). ASI mempunyai
22
macam virus, kemudian laktoperoksidase enzim yang berfungsi
Pada usia ini kebutuhan nutrisi pada anak tetap yang utama adalah
Air Susu Ibu (ASI) kemudian ditambah lagi dengan bubur susu dan
sari buah.
Pada usia ini anak tetap diberikan Air Susu Ibu (ASI) dengan
penambahan pada bubur susu, bubur tim kasar dan buah, bentuk
sendiri dengan sendok atau suka makan dengan tangan, pada anak
23
e. Usia Todler dan Prasekolah (3-6 Tahun)
sup, sayuran dan buah-buahan. Pada anak usia ini juga perlu
1. Pengertian Keluarga
a. Definisi keluarga
24
mental, emosional dan social dari individu-individu yang ada
b. Simpulan Pengertian
adalah:
2. Tipe Keluarga
Terdiri dari:
wanita dan pria lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga
inti
25
d) Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi
besar.
26
berdampak pada hubungan selanjutnya. Keluarga memberi
ditinggalkan anak-anaknya.
kesepian, sehingga pada tahap ini perlu saling menjaga dan saling
kehidupan ini.
27
4. Tugas Keluarga bidang kesehatan menurut Achjar (2010)
yaitu:
gizi kurang
gizi kurang
gizi kurang
H. Asuhan Keperawatan
yang diberikan oleh seorang perawat yang ditujukan pada keluarga sebagai
28
1. Pengkajian
3) Faktor lingkungan
4) Riwayat kesehatan
29
1) Mengidentifikasi kemampuan keluarga untuk mengenal
obyektif
keluarga, yaitu:
30
a) Potensial atau wellness
b) Risiko (ancaman)
c) Aktual (nyata)
3. Perencanaan
a) Prioritas masalah
4) Menonjolnya masalah
Skor x Bobot
Angka Tertinggi
31
b) Tujuan
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
pemeliharaan kesehatan
c) Rencana Tindakan
masalah keperawatan.
32
Adapun bentuk tindakan yang dilakukan dalam intervensi:
mengenai masalah
diketahui
d) Pelaksanaan
e) Evaluasi
33
BAB III
KASUS DAN PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
2) Umur : 10 bulan
4) Agama : Islam
8) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
RT 52 RW 14 Yk
34
10) Jumlah Anggota Keluarga : 3 (Tiga)
b. Penanggung Jawab/Keluarga
1) Nama : Tn. AA
2) Umur : 26 tahun
3) Pendidikan : SLTA
RT 52 RW 14 Yk
KK
Swasta
35
3. Genogram
Keterangan :
: laki-laki hidup : garis pernikahan
: perempuan hidup : garis keturunan
: laki-laki meninggal
Pasien
: perempuan meninggal
4. Fungsi keluarga
bersama istri, anak, dan mertuanya. Tn. AA memiliki satu anak yang
masih bayi.
36
praktiknya, pengasuhan bayi dan permasalahan bayi ditangani oleh
8. Struktur keluarga
1) Nutrisi
An. Y berusia 10 bulan. Sejak usia 2,5 bulan, An. Y tidak minum
ASI. An. Y minum susu formula, setelah 6 bulan ini susu formula
2) Pola Istirahat
37
3) Pola Eliminasi
Keluarga Tn. AA rata-rata BAK 3-5 kali sehari. Tidak ada masalah
4) Pola Kebersihan
sabun bayi.
5) Pola Aktivitas
38
B. Faktor Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Faktor Sosial: Tn. AA dan keluarga memiliki hubungan baik dengan tetangga
dan masyarakat kampung. Tn. AA dan keluarga aktif dalam kegiatan yang
1. Rumah
2. Sarana Memasak
3. Pengelolaan sampah
4. Sumber air
Sumber air diambil dari sumur gali di samping rumah. Jarak sumur
39
5. Jamban Keluarga
rumah.
7. Kandang ternak
peliharaan.
8. Halaman
tertata rapi.
9. Lingkungan rumah
Lingkungan rumah tampak bersih. Barang ditata rapi. Tidak ada tikus,
40
12. Fasilitas Perdagangan
berjarak ± 200 m dari rumah. Jarak rumah dengan pasar terdekat adalah
500 m.
rumah.
keluarga.
1. Kesehatan Keluarga
An. Y lahir dengan berat badan 2500 gram. Saat ini AN. Y berada pada
garis kuning dilihat melalui KMS Balita. An. Y berhenti minum ASI
sejak usia 2,5 bulan karena ASI Ny. D sukar keluar. An. Y kemudian
meminum susu formula. Sampai saat ini An. Y masih diberikan susu
41
2. Kebiasaan minum obat
Tidak ada kebiasaan minum obat pada Keluarga Tn. AA karena tidak
b) Ibu Hamil
Tidak ada anggota keluarga yang sedang hamil pada keluarga Tn.
AA.
c) Persalinan
d) Masa Nifas
e) Keluarga Berencana
42
E. Pemeriksaaan Fisik
badan: 6.7 kg. Tinggi Badan: 66 cm. Lingkar Lengan Atas: 12 cm.
2. Keadaan Umum
An. Y tidak pernah sakit. An. Y lahir dengan berat badan 2500 gram.
F. Pemeriksaan Persistem.
1. Sistem Kardiovaskuler
Wajah
Leher
irama reguler)
Dada
43
Perkusi : Batas jantung (atas instracosta 4, kiri midclavicula
jantung.
2. Sistem pernafasan
Hidung
Mulut
Dada
3. Sistem Pencernaan
Abdomen
44
Palpasi:
Liencsplenomegali (-).
Kuadran III : masa (skibala, tumor) (-), nyeri tekan (tidak terkaji).
4. Sistem Perkemihan
Ginjal
5. Sistem Muskuluskeletal
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Kepala
45
Leher
7. Sistem Neurologi
8. Sistem Reproduksi
Anamnesa : (-)
Genetalia
Mata
(-)
1. Mengenal masalah
46
2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
gizinya baik.
Ny. D mengatakan ketika usia AN. Y 2,5 bulan, ASInya tidak lancer. Ny.
mengetahui jenis makanan yang tepat untuk anak usia 10 bulan. Ny. D
47
B. ANALISA DATA
1. DS: Ketidakseimbangan
sekarang.
DO:
48
DS: Ketidakmampuan
KMS balita.
DO:
KMS.
DS: Ketidakmampuan
Ny. J.
49
DO:
C. SKORING
50
Menonjolnya 2/2 x 1 1 Tn.AA menyatakan bahwa anaknya
harus segera
ditangani
51
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DS:
DO:
DS:
Ibu menyatakan memberikan ASI mulai lahir sampai usia 2,5 bulan.
sekarang.
DO:
52
E. PERENCANAAN
53
54
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
55
56
57
G. PEMBAHASAN
1. Proses Keperawatan
evaluasi. Dalam hal ini dilakukan perbandingan data dan hasil pada
pustaka.
a. Pengkajian
kurang.
KMS.
58
f) Keluarga belum mampu memberikan jenis nutrisi yang
formula yang diberikan sejak usia 2,5 bulan sampai usia 10 bulan
tidak berbeda dalam hal kandungan gizi. Pada usia 10 bulan ini,
59
b. Diagnosis Keperawatan
dengan:
Data obyektif:
Data subyektif:
60
susu formula sampai sekarang. Serta Ny. D selalu
c. Perencanaan
61
kepada keluarga tentang menu-menu yang dapat disiapkan
d. Implementasi keperawatan
(1) Definisi,
(2) Penyebab,
(3) Akibat,
(4) Penatalaksanaan.
sudah diberikan.
62
2) Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit:
63
2. Keterbatasan Studi Kasus
Studi kasus hanya dilakukan selama tiga hari. Dengan kasus terkait
hasil dari peningkatan berat badan An. Y belum dapat diketahui secara
nyata.
64
BAB IV
A. Kesimpulan
2. Faktor pendukung dalam studi kasus ini adalah kemauan seluruh anggota
B. Saran
65
2. Bagi Perkembangan ilmu pengetahuan
Diharapkan hasil studi kasus ini dapat menambah wawasan bagi perawat
ditingkatkan.
3. Bagi Penulis
66
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Alpers, Ann. 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph. Jakarta: EGC.
Behrman, Richard E. 2010. Esensi Pediatri Nelson. Jakarta: EGC.
Berman, Audrey. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb.
Jakarta: EGC.
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku saku diagnosis keperawatan. Jakarta:
EGC.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. 2011. Gizi dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers.
Direktorat Bina Gizi. 2013. Rencana Kerja Bina Gizi Masyarakat Tahun
2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Effendi, F & Makhfudli (2007). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta.
Heriyanto, Bambang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Putra Media
Nusantara.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk
Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:
Salemba Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2012. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Muscari, Mary E. 2005. Panduan belajar: keperawatan pediatrik. Jakarta: EGC.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.
Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik. Jakarta: EGC.
Sjarif, Damayanti Rusli. 2011. Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit
Metabolik. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2007. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Supariasa, I Dewa Nyoman. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
67
Supartini, Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:
EGC.
Wong, Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Jakarta: EGC.
68