OLEH:
WIWIK PEBRIANTI
195140083
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya
2020”.
Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas stase keperawatan keluarga.
Dalam penyusunan tugas ini penulis telah berusaha sebaik- baiknya, namun
penulis menyadari atas segala kekurangan itu, penulis mengharapkan kritik dan
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih atas segala bantuan dari semua pihak
yang terlibat dalam penulisan karya ilmiah akhir ners ini. Mudah-mudahan karya
ilmiah akhir ners ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Wiwik Pebrianti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................1
1.2. Tujuan ..............................................................................................6
1.2.1. Tujuan Umum................................................................6
1.2.2. Tujuan Khusus...............................................................6
1.3.Manfaat ...........................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keluarga............................................................................8
2.1.1 PengertianKeluarga.......................................................8
2.1.2 Ciri-Ciri Struktur Keluarga...........................................9
2.1.3 type Keluarga...............................................................9
2.1.4 Tujuan Dasar Keluarga..................................................12
2.1.5 fungsi Dan tugas Keluarga............................................12
2.1.6 Struktur Keluarga..........................................................14
2.1.7 Fungsi Kesehatan Keluarga...........................................15
2.1.8 Peran Perawat Memberikan Asuhan Keperawatan
Kesehatan Kelarga.......................................................16
2.2 Konsep Terapi Non Farmakologi...................................................17
2.2.1 Pengertian Terapi non Farmakologi..............................17
2.2.2 Pengobatan Komplementer Tradisional-Alternatif.......18
2.2.3 Model Pengobatan Komplementer dan Alternatif...........20
2.3 Konsep Labu Siam.........................................................................20
2.3.1 Pengertian Labu Siam..................................................20
2.3.2 Protease Tumbuhan.......................................................23
2.5 Konsep hipertensi...........................................................................23
2.5.1 Pengertian Hipertensi....................................................31
2.5.2 Klasifikasi Hipertensi....................................................24
2.5.3 Etiologi Dan Faktor Resiko...........................................25
2.5.4 Patofisiologi Hipertensi.................................................30
2.5.5 Pathway Hipertensi........................................................31
2.5.6 Manifestasi Klinis Hipertensi........................................33
2.5.7 Komplikasi Hipertensi...................................................34
2.5.8 Pemeriksaan Penunjang hipertensi................................36
2.5.9 Pencegahan Hipertensi..................................................37
2.5.10 Penatalaksanaan Hipertensi...........................................40
2.5 Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga........................................42
2.5.1 Pengkajian.....................................................................42
2.5.2 Prioritas diagnosa Keperawatan....................................50
2.5.3 intervensi Keperawatan Keluarga.................................51
2.5.4 implementasi.................................................................53
2.5.5 evaluasi..........................................................................55
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELURGA
3.1. Pengkajian......................................................................................67
3.2. Scoring Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga......................86
3.3. Nursing Plan Care........................................................................89
3.4 catatan Perkembangan.................................................................95
BAB IV PEMBAHASAN
BAB VI PENUTUP
5.1 Kesimpulan....................................................................................108
5.2 Saran..............................................................................................110
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
penyakit menular dan tidak menular yang salah satunya adalah penyakit
darah tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140
kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh (Koes Irianto,
2014).
Dewasa ini ada sekitar 422 juta orang penyandang hipertensi yang berusia 18
tahun di seluruh dunia atau 8,5% dari penduduk dunia. Namun 1 dari 2 orang dengan
penderita hipertensi tidak tahu bahwa dia penyandang hipertensi. Oleh karena itu sering
ditemukan penderita hipertensi pada tahap lanjut dengan komplikasi seperti serangan
jantung, stroke.
terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9% atau
sekitar 9,1 juta pada tahun 2013. Data Sample Registration Survey tahun 2014
Indonesia dengan prosentase sebesar 6,7% setelah stroke dan penyakit jantung.
yang dilaksanakan bisa efektif dan komprehensif. Semua pelayanan itu diterapkan pada
ruang GRIU 4 terdapat salah satu pasien yaitu Tn, A yang menderita penyakit hipertensi
labu siam untuk menurunkan tekanan darah di Ruang GRIU 4 Rs. Bhayangkara
tekanan darah.
tekanan darah.
tekanan darah.
pada keluarga Tn. A dengan hipertensi di Ruang GRIU 4 Rs. Bhayangkara Tk. I
Sebagai masukan bagi instusi puskemas agar memberikan motivasi perawat dalam
hipertennsi di Ruang GRIU 4 Rs. Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto tahun
2020.
BAB II
TINJUAUN PUSTAKA
keluarga merupakan unit terkecil yang terdiri atas kepala keluarga dan
dalam peran sosial keluarga seperti suami istri, ayah dan ibu, anak
dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan kebersamaan dan
masing-masing.
5. Reconstituted Nuclear
6. Keluarga besar
dan anggota kelaurga yang lain mis,mertua, kakak ipar dan adik
sama.
anak sendirian.
8. Keluarga Nontradisional
bentuk keluarga yang sangat berbeda satu sama lain, baik dalam
tradisional. (Andarmoyo,2012)
2.1.4 Tujuan Dasar Keluarga
kelaurga.
2.1.6 Struktur Keluarga
1. Patrilineal
2. Matrilineal
3. Matrilokal
4. Patrilokal
5. Keluarga kawin
4 Memodifikasi lingkungan
menimbulkan komplikasi.
Kesehatan Keluarga.
terjadi pada lansia, dengan sistolik lebih dari150 mmHg dan diastolik
lebih 90 mmHg, tekanan darah yang di anggap normal pada lansia yaitu
gagal ginjal, gagal jantung dan stroke di tandai dengan tekanan darah
2.2.2 Klasifikasi
Tabel 2.1
Klasifikasi tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolok
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan darah
(mmHg) diastolik (mmHg)
1 Etiologi
b. Hipertensi Sekunder
2 Faktor Resiko
Faktor dari hipertensi ada yang dapat di cegah dan ada yang tidak
a) Kegemukan (obesitas)
jantung.
menggandung natrium.
Zat yang terdapat di dalam rokok salah satu nya yaitu nikotin
darah.
e) Stress
a) Keturunan (genetika)
menyebabkan konfilikasi.
b) Jenis Kelamin
menoupose..
c) Umur
2.2.4 Patofisiologi
cara yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga mengalir lebih banyak
Darah yang mengalir dan mellaui pembuluh dara yang sempit akan
menyebbkan peningkatan aliran darah, dan inilah yang terjadi pada lanjut
usiat, karena arteri pada lansia sudah menebal dan kaku yang di sebabkan
megalami pelebaran, banyak cairan yang kelaur dari sirkulasi dan akan
dan sistem saraf otom yang mengatur fungsu tubuh secara otonom.
volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal ginjal akan
HT primer HT sekunder
renal
dan perfusi
↓vol. Extracell
jantung↓
Curah
ginjal
Iskemik
kebutuhantubuh
nutrisi< dari
kebutuhan
MK: Gg
han
kelema
Defisit motorik
perifer ↑
Tahanan
maksimal
tidak
nutrisi
O2dan
Suplai
intoleransi
Aktivitas
MK:
pengetahuan
MK: Kurang
renin
angiontensinigen Angiontensin I
T IO meningkat
Ion exchange di tubulus ginjal Tekanan
intar
veskuler
Reabsorbsi Na dan air
↑
MK: gangguan rasa MK
nyaman nyeri ga
↑ vol caiarab eksracell ng
Tekanan
gu
pada an
otak pe
meningk ngl
at iha
tan
MK:
d
e
fi
sit lapang pandang
Resiko
↑ TD cidera
2.2.6 Manifestasi Klinis
atau geliasa, detak jantung keras atau tidak beraturan (palpasi), suara
(Pudiastuti,2011)
yaitu :
2 Wajah merah
3 Sering gelisah
4 Mudah marah
6 Sukar tidur
7 Telinga berdegung
8 Sesak napas
10 Mata berkunang-kunag
11 Mudah lelah
12 Mimisan
1 Stroke
atau embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan
laku.
penglihatan.
gagal jantung.
d. Pada ginjal menyebabkan penyakit koronis pada ginjal
1. General check up
yaitu:
hipertensi yaitu:
terajdinya hipertensi..
2. Menghindari kegemukan (obesitas).
mengatur pola hidup agar berat badan tidak menjadi obesiats yang
memperparah hipertensi
pemecahan masalah.
dengki
2.2.10 Penatalaksanaan
1. Terapi non-farmakologi
e. Tidak merokok
f. Hindari strees
g. menghindari obesitas
h. terapi herbal
a. Diuretik
b. ACE-inhibitor
c. Ca bloker
Dapan merilek kan pembuluh darah dan mengurangi kecepatan
denyut jantung.
3. Terapi herbal
a Daun seledri
terhadap.
1. Akupunktur
(Wasito, 2010).
2. Meditasi
3. Obat Herbal
herbal, ramuan, botani, tanaman baik itu bagian bunga, daun, kulit,
batang) dan sifat terapi yang potensial untuk mengobati gangguan dan
Tanaman ini berasal dari Meksiko dan telah dibudidayakan sejak zaman
sering digunakan sebagai bahan makanan. Labu siam termasuk salah satu
komoditas yang sangat mudah ditemukan, hal ini sesuai dengan data
statistik yang menyatakan bahwa produksi labu siam dari tahun 2000
menjadi 428.083 ton (BPS, 2013). Buah labu siam ditunjukkan pada
Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Labu Siam
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Cucurbitales
Suku : Cucurbitaceae
Marga : Sechium
2016). Kandungan gizi buah labu siam dalam 100 gram daging buah labu
50%, hidrogen 7%, nitrogen 16%, belerang 0-3%, oksigen 23% dan
Hasil reaksi pemecahan protein (polipeptida) ini yaitu asam amino dan
substrat
mengandung asam amino ujung C dari sisi aktif yan digantikan secara
telah diregenerasi.
Gambar 2.3 Mekanisme Umum Hidrolisis Enzimatik Substrat Peptida
(Moran et al., dalam Pakpahan 2009)
Keterangan :
R1 = Rantai peptida yang mengandung asam amino ujung N
menjadi monomernya yaitu asam amino bebas dan peptida rantai pendek.
Asam amino bebas dan peptida rantai pendek yang dihasilkan nantinya
yang mana setiap 4-7 hari sebagian protein yang menyusun sel
tumbuhan tersebut
2.5.1 Pengkajian
1. Data umum
e. Komposisi keluarga
f. Tipe keluarga
tersebut.
g. Tipe bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta
h. Agama
kepernikahan.
5. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
setempat.
6. Struktur keluarga
c. Struktur peran
dalam pengobatan.
e. Fungsi-fungsi keluarga
a) Fungsi afektif
menghargai.
b) Fungsi sosialisasi
adalah:
keluarga
e) Fungsi ekonomi
adalah :
kesehatan keluarga.
lama.
permasalahan.
rutin.
7. Pemeriksaan fisik
TOTAL 5
prioritas :
Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga, Sumber
mencegah masalah.
mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria
Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan
yang diharapkan.
mempertahankan kesehatan.
hipertensi
2. Membuat Perencanaan
umum dan khusus yang didasarkan pada masalah yang dilengkapi dengan
pada keluarga.
hipertensi.
Intervensi :
sakit.
Intervensi:
hipertensi
rumah.
Intervensi:
1) Jelaskan pada keluarga cara-cara pencegahan penyakit hipertensi.
hipertensi.
berhubungan.
rumah.
Intervensi :
terjadinya iritasi.
Tujuan : Keluarga dapat menggunakan tempat pelayanan kesehatan yang tepat untuk
Kriteria : Keluarga dapat menjelaskan secara lisan ke mana mereka harus meminta
Intervensi : Jelaskan pada keluarga ke mana mereka dapat meminta pertolongan untuk perawatan dan
pengobatan hipertensi.
Implementasi Keperawatan Keluarga
seoptimal mungkin.
74
Pelaksanaan dilaksanakan berdasarkan pada rencana yang telah disusun.Hal-
adat istiadat yang berlaku, respon dan penerimaan keluarga dan sarana dan
dengan baik atau belum. Apabila hasil tidak mencapai tujuan maka
tindakan keperawatan.
perawatan jika secara jelas telah digambarkan tujuan perilaku yang spesifik
maka hal ini dapat berfungsi sebagai kriteria evaluasi bagi tingkat aktivitas
dan obyektif.
PENGKAJIAN KELUARGA
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : TNI-AD
6. Komposisi Keluarga :
X X
X
X X X X
X X
Keterangan
:
= Laki-Laki
= Perempuan
= Tinggal Serumah
X = Laki-Laki Meninggal
= PXerempuan Meninggal
7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. A adalah tipe keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu dan
anak.
8. Suku Bangsa
Suku bangsa Tn. A adalah suku minang, bahasa yang digunakan sehari-
membantu orang tua memasuki masa tua, membantu anak untuk mandiri
membantu orang tua memasuki masa tua. Yang keluarga rasakan acuhnya
teratur.
menikah.
penyakit yang sama dengan Tn. A, Tn. A mengatakan dari keluarga istri
III. Lingkungan
1 2 3 7
5 6
1. Karakteristik rumah
Tipe rumah Tn. A permanen terdiri dari 7 ruangan 3 kamar tidur, 1 ruang
4. Pembuangan Sampah
dengan cara dengan cara ditumpuk dan kemudian akan diambil petugas
6. Jamban / WC
jongkok.
tidak jauh dari rumahnya, juga ada keluarganya yang sakit di bawanya
berobat ke puskesmas/bidan.
IV. Sosial
Keluarga sudah ± 14 tahun tinggal disana, belum pernah pindah dan tidak
dan apabila merasa ada masalah atau kesulitan keluarga selalu membagi
V. Struktur keluarga
sendiri sebagai kepala keluarga, namun itu pun sesuai dengan hasil
3. Struktur peran
Tn. A
anaknya. Namun bila terjadi masalah dalam mendidik anak – anaknya juga
pembimbing bagi istri dan anak – anaknya. Pada posisi ini tidak ada
masalah yang ditemukan oleh Tn. A. Tn. A pun menyadari bahwa semua
Ibu
Formal : Dalam menjalankan peran ini Ibu. A tidak memiliki masalah dan
oleh Ibu A dengan baik dan tanpa konflik. Ibu A juga berperan merawat
Anak
Informal: anak E karena suadah dewasa dan sudah bekerja, dari hasil
Keluarga sangat mendukung nilai dan norma budaya mereka seperti saling
menghormati dengan satu sama lain dan berpakaian yang sopan. Keluarga
menganut nilai – nilai tersebut secara sadar dan tidak ada konflik yang
1. Fungsi afektif
2. Fungsi sosialisasi
yang baik sejak dini dan mereka cukup bijaksana dalam mengatur anak-
anak nya yaitu dengan membuat peraturan dan memberi sanksi bila ada
yang melanggar, selain itu anak juga diberi kesempatan untuk menuntut
keluarga saat ini dan yll, riwayat imunisasi, tumbang pada anak.
pusing,nyeri kepala, dengan skala nyeri 5, nyeri hilang timbul, nyeri rasa
mengaku cuma sedikit tahu tentang tanda dan gejala serta penanggulan
pertama dengan minum obat yang didapat dari pustu atau puskesmas.
Ibu A mengatakan bahwa apabila ada anggota keluarga yang sakit Ibu A
biasanya membiarkan dahulu dan hanya mebawa istrahat dan jika sakit nya
siam.
4. Fungsi reproduksi
Ibu A tidak mengikuti program KB karena sudah lama tidak menggunakan KB dan tidak
hamil dan belum menupause.
5. Fungsi ekonomi
1. Stresor
Tn. A dan Ibu. A merasa khawatir jika sakit tidak sembuh–sembuh, atau
kesehatan yang cukup serius jika dia alami oleh salah satu anggota
BB 52 kg 47 kg 60 kg
Data subjektif:
hipertensinya, biasanya ia kontrol jika ada terasa keluhan nyeri dan terasa
mengenai penyakitnya.
Tn. A mengatakan jika kelurag ada yang sakit di bawa untuk istirahat
terlebih dahulu.
Keluarga mengatakan jarang memeriksa kesehatannya dan akan membawa
ke Puskesmas apa bila penyakitnya sudah berat dan tidak bisa ditangani
lagi di rumah
Data objektif :
Skala nyeri 5
kesehatan
ANALISA DATA
No Data Masalah
DO:
Pasien tampak meringis
Skala nyeri 5
Tn. A tampak memegang kepala sambil diurut
Tekanan darah 150.80mmHg
Nadi 82x/i
Pernafasan 18 x.i
Suhu 36,5 oC
DS:
2
4. Kelurga mengatakan tidak ada mengotrol
tekanan darah ke pelayanan kesehatan
DO:
1. Keluarga tampak bingung di tanya tentang
penyakit yang di derita anggota kelaurga.
2. Tn. A hanya bisa menjawab sebagian
pertanyaan tentang penyebab penyakit,
tanda dan
3. Tn. A tampak tidak mengkonsumsi obat
hipertensi.
Skoring prioritas diagnose keperawatan keluarga
a) Nyeri b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
(Hipertensi).
No Kriteria Bobot Perhitungan Pembenaran
1 Sifat masalah 1 3/1x3 = 9 Pada saat mengkajian
Tn. A mengatakan
Skala :
nyeri kepala, nyeri
3 : Aktual seperti tertusuk-tusuk,
nyeri hilang timbul.
2 : Resiko
1 : Sejahtera
1 : Rendah
1 : Tidak perlu
segera ditangani
0 : tidak dirasakan
Total 16
2 : Resiko
1 : Sejahtera
2 Kemungkinan 2 2/2x2 = 2 Adanya keingin keluarga
masalah dapat diubah untuk mengetahui cara
Skala : perawatan dan pengobatan
pada anggota keluarga dengan
2 : Mudah
hipertensi
1 : Sebagian
0 : Tidak dapat
2 : Cukup
1 : Rendah
Total 14
Berikut adalah rencana asuhan keperawatan keluarga Hipertensi dengan SDKI, SIKI, SLKI sebagai
panduan Asuhan Keperawatan:
Tabel Rencana Asuhan Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Hasil: alternatif
2. Sediakan informasi yang
1606: Berpartisipasi dalam memutuskan
perawatan kesehatan meningkat dari 1 (Tidak dibutuhkan keluarga.
pernah dilakukan) 4 (Sering dilakukan)
1. Mengambil keputusan yang tepat untuk
perawatan nyeri
7. Mencari informasi yang tepat
Kelas R: keyakinan kesehatan
1. 25 Nyeri pada Setelah dilakukan 1. Keluarga Mengenal Masalah 1. Keluarga Mengenal Masalah
Desember
2020 keluarga Tn. intervensi Tentukan kemampuan klien S :
A khusunya keperawatan selama untuk menerima informasi yang Tn. A mengatakan sudah mengetahui
diharapkan keluarga Pilih metode dan strategi Tn. A mengatakan sudah tau
masalah keluarga misalnya dengan lembar balik Tn. A mengatakn sudah tau peneyab
keshatan keluarga ke 2
tekanan darah
O:
Keluarga sudah bisa mengambil
hipertensi.
TD : 150/80 mmHg
A:masalah teratsi
kesehatan kelaurga ke 3
2. 26 Nyeri pada Setelah dilakukan 3. Mampu Merawat Keluarga Mampu Merawat Keluarga
Desember
2020 keluarga Tn. A intervensi Kaji karekteristik nyeri S :
khusunya pada keperawatan selama termasuk lokasi, frekuensi, Tn. A mengatakan nyeri di
labu
Tanyakan pada klien faktor siam
kesehatan kelaurga ke 4
khususnya Tn. keperawatan selama aman bagi pasien Tn. A mengatakan sudah
A: masalah teratasi
kesehatan keluarga ke 5
khususnya Tn. keperawatan selama Membantu keluarga Tn. A mengatakan akan mengkotrol
pemeliharan keperawatan selama membuat perasan labu siam Tn. A mengatakan sudah tidak
pemeliharan keperawatan selama diberikan perawatan terbaik. Keluarga megatakan sudah yakin
kesehatan 1 x 25 menit Tentukan tanda dan gejala tentang perasan labu siam
manajemen keluarga mampu Tinjau riwayat medis yang mengkonsumsi perasan labu siam
masalah kesehatan
Identifikasi perawatan
nonfarmakologis yang
Pertimbangan ketersediaan
kesehatan sesuai dengan tersedia untuk penderita Tn. A mengatakan sudag menghidari
TD : 130/80 mmHg
A:masalahnyeri teratasi
kesehatan kelaurga ke 4
kesehatan
TD : 130/70 mmHg
A : masalah teratasi
P :Intervensi dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
Kasus Terkait
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada Bp.A usia 49 tahun dengan
pekerjaan anggota TNI-AD, tinggal dengan istri dan anak dengan tipe
keluarga inti yaitu terdiri dari ayah, ibu dan anak, tahap perkebangan keluarga
beradapa VI yaitu keluarga melepas anak usia muda dimulai dari anak
Tugas perkembangan tahap ini yang telah di capat oleh keluarga Tn. A yaitu
membantu orang tua lansia yang sakit-sakitan dari suami maupun istri.Saat
mengeluhkan kepala sakit, pundak berat, pusing, badan berat-berat dan susah
tidur. Tn. A mengatakan tidak ada keluaraga yang mengalami penyakit serupa
makan yang berlemak dan bersantan. Tn. A mengatakan tidak selera makan
dan tidak dapat dikontrol menurut (Sutanto, 2010) yang terjadi Tn. A yaitu
melalui peningkatan volume plasma atau cairan tubuh dan tekanan darah.
bahwa hipertensi lebih banyak terjadi pada kembar monozigot (berasal dari
satu sel telur) dibandigkan heterozigot (berasal dari sel telur yang berbeda).
primer (esensial) dan tidak melakukan penanganan atau pengobata maka ada
dalam waktu sekitar tiga puluhan tahun akan mulai muncul tanda-tanda dan
Jadi dapat di simpulkan bahwa penyebab hipertensi pada Tn. A dan penyebab
Berdasarkan hasil analisa dari pengkajian yang telah dilakukan pada Tn. A di
darah ibu hamil preeklampsi sebelum diberi labu siam 60% preeklampsi
berat dan sesudah diberi labu siam 53,3% normal. Hasil uji statistik
khususnya pada ibu hamil tentang manfaat jus labu siam sebagai salah satu
pada tn. A dengan pemberian terapi herbal perasan labu siam untuk
pemberian perasan labu siam (sechium edule) terhadap tekanan darah pada
penurunan tekanan darah sistolik 15,500 mmHg dan diastolik 9,000 mmHg
dan p-value 0,000 setelah diberikan perasan labu siam. Kesimpulan terdapat
terkait pemberian terapi secara non Farmakologis yaitu dengan perasan labu
penderita hipertensi.
Intervensi yang diberikan kepada Tn. A yaitu dengan pemberian perasan labu
siam yang diberikan jika Tn. A mengalami tekanan darah tinggi yang
pad Tn. A.
Dari intervensi yang diberikan kepada Tn. A di dapatkan tekanan darah Tn. A
tekanan darah pada Tn. A 130/80 mmhg. Dari intervensi yang diberikan di
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terapi herbal: perasan labu siam dapat
1.1 KESIMPULAN
1.1.1 Dari hasil pengkajian yang dilakukan kepada keluarga Tn. A Khususnya
mengetahui apa itu hipertensi tanda dan gejala hipertensi. Untuk fungsi
kesehatan yang tepat, dan fungsi ke tiga kelurga tidak mampu merawat
anggota yang sakit dan begitu juga untuk fungsi ke empat dan kelima di
1.1.2 Diagnosa yang di dapatkan pada keluarga Tn. A khususnya Tn. A yaitu
1.1.3 Intervensi yang diberikan kepada keluarga Tn. A Khusunya kepada Tn. A
keluarga Tn. A khusunya kepada Tn. A yaitu lima fungsi keluarga sudah
1.2 SARAN
hipertensi.
bare & smeltzer. (2012). buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner &
Suddart. jakarta: EGC.
Gustia. (2012). 76% Masyarakat Indonesia Tak Tahu Idap Hipertensi. Retrieved
from http://health.okezone.com/read/2012/05/07/482/76-masyarakat-
indonesia-tak-tahu-idap-hipertensi
Smeltzer, B. &. (2002). buku ajar keperawatan medikal bedah Brunner &
Suddart. jakarta: EGC.
بیثبثبثبX XیبیبیXبیبیبیب, Herrera Marcano, T., Cachada, A., Rocha-santos, T., Duarte, A. C., &
Roongtanakiat, N. (2009). Palatable Prophylaxis Based on Traditional
Vietnamese Health Beliefs: An Appealing Approach to Medicine. ,بثب
قث ثقثقثق,)ثقXث قثق(ثقثقثق. https://doi.org/10.1038/132817a0
lampiran
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
1) Alat-alat:
- Pemarut keju
- Gelas
- Sendok
- Tapisan teh
2) Bahan
-
b. Pelaksanaan
mendapatkan airnya.
mmHg.
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Topik/Materi : Perasan Labu siam
C. Materi
1. Pengertian pemberian therapy perasan labu siam
2. Manfaat minum perasan labu siam
3. Langkah-Langkah perasan labu siam
Kegiatan penyuluhan
Tahap kegiatan Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Media dan alat
penyuluhan
Pendahuluan 1. Memberikan salam, mengingatkan Memperhatikan Leflet
(5 menit) kontrak waktu dan membuka materi
pelatihan
2. Menjelaskan gambaran kegiatan
secara umum
3. Menjelaskan tentang TIU dan TIK Memperhatikan
Memperhatikan
E. Media Penyuluhan
1. Leaflet
2. Lembar balik
F. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Praktek
G. Evaluasi
1. Apa manfaat labu siam?
2. Demonstrasikan langkah-langkah dalam pemberian perasan labu siam?
JURNAL
e-ISSN : 2540-961
p-ISSN : 2087-8508
G I I L M
G
N U
I K
T
E
A
K T
S N
SYE A IN IK A T
DZA S
ABSTRAK
hipertensi berada di urutan ke dua dari murah, mudah di dapatkan dan enak
sepuluh penyakit terbesar di kota Jambi rasanya. Labu siam mengandung getah
yaitu sebanyak 102.895 jiwa (12,18%) serta zat-zat seperti protein. Selain itu
penderita Hipertensi (Dinkes Kota Jambi labu siam juga mengandung bin, lemak,
setelah ISPA dan gastritis. Penderita daging buah labu siam terdiri dari
Kota Sungai Penuh 2015). Hasil laporan 0,2% abu, 0,1% lemak, kurang lebih 20
pada tahun 2014 terdapat 612 orang 0,3 mg zat besi, 2 g natrium, saponin,
penderita hipertensi, dan pada tahun 2015 alkaloid, tannin, dan beberapa zat obat
orang penderita hipertensi, sebagian Buah Labu Siam juga kaya akan
besar penderta hipertensi di wilayah ini kalium. Kalium berguna bagi tubuh untuk
angka 70% (Data Puskesmas Tanah terapi darah tinggi, serta membersihkan
dengan dua cara yaitu dengan cara dan simpul saraf. Kalium yang tinggi
(Yuliani, 2013). Tanaman herbal umum labu siam secara rutin (Aini 2015).
hipertensi antara lain adalah Advokad, menyebukan bahwa labu siam memiliki
dan sesudah pemberian labu siam. Tanpa Kampung yang berusia 20-50 Tahun
turun setelah mengkonsumsi labu siam Sampel dalam penelitian ini adalah
selama lima hari berturu-turut. Hal ini penderita hipertensi yang memenuhi
kalium yang tinggi, dan senyawa lain (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan
seperti alkaloid dan flavanoid. Cara tekanan darah diastolik ≥90 mmHg),
sari perasan yaitu larutan dalam air dan minum obat Hipertensi, dan Bersedia
yang tertinggal adalah bahan yang tidak dengan menggunakan komputer sebagai
rancangan Time Series Design Pretest mencari Rata-rata (Mean) Tekanan Darah
Kerja Puskesmas Tanah Kampung Tahun dengan uji T test Independen dengan
Tabel 2.
Rata-rata Responden Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Posttest
Tabel 3.
Rata-rata Tekanan Darah Sistolik dan diastolik Sebelum dan Sesudah Diberikan
Perasan Labu Siam
0,001 (<0,05), berarti ada pengaruh karena sangat banyak manfaatnya serta
tekanan darah sistolik pada penderita memiliki nilai lebih baik untuk
hipertensi sebelum dan sesudah diberikan kesehatan. Tanaman herbal sangat bagus
Buah Labu Siam juga kaya akan minimal efek samping dan mudah
kalium. Kalium berguna bagi tubuh didapat. Karena segala sesuatu yang
untuk mengendalikan tekanan darah, berasal dari alam jauh lebih baik untuk
memicu kerja otot dan simpul saraf. pemberian air perasan labu siam terhadap
Kalium yang tinggi akan memperlancar penurunan tekanan darah pada penderita
cairan, sehingga tubuh menjadi lebih untuk dibawa keluar dan di buang melalui
segar. Penderita tekanan darah tinggi keringat dan saluran sekresi lainya,
secara rutin (Aini 2015). darah maka volume cairan dalam darah
disimpulkan bahwa dengan minum air tekanan darah. Hal ini terlihat dari 16
perasan labu siam secara rutin sangat responden yang mengalami penurunan
bagus untuk menurunkan tekanan darah tekanan darah baik secara sistolik
samping. Hal ini terlihat dari 16 pemberian air perasaan labu siam
salah satunya buah labu siam jauh lebih KESIMPULAN DAN SARAN
baik karena memiliki khasiat yang sangat Hasil penelitian ini dapat
banyak. Harga murah dan mudah disimpulkan perasan labu siam efektif
didapatkan serta memiliki efek samping dalam menurunkan tekanan darah pada
79
dan tekanan darah pada penderita siam (Sechium Edule) Terhadap
hipertensi di kelurahan Sidorejo Tekanan Darah Laki-laki Dewasa
Kecamatan Medan Tembung di Dusun Pundung Nogotirto
Diakses pada tanggal 28 Maret Gamping Sleman Yogyakarta.
2016 dari Diakses pada tanggal 28 Maret
http://www.portugalgaruda.org>ar 2016 dari
t.pdf http://www.hipertensi.core.ac.uk.
unip.>download.pdf
Nisa,Intan.2012.Terapi Herbal Tumpas
Penyakit Darah Tinggi.Jakarta Sugiyono.2012.metode Penelitian
Timur:Dunia Sehat. Bisnis. Bandung : Alfabeta
Notoatmodjo,S.2012.Metodologi Yuliani,Iin.2013.Healing the heart ;
Penelitian Integrating complementary
Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta. therapies and healing practice into
the care of cardiovaskular patient.
Permadi,Adi.2008.Ramuan Herbal Progress in
Penumpas cardiovaskular Nursing.America :
Hipertensi.Jakarta:Pustaka Bunda. Springer Publishing Companies
Pudiastuti, Ratna Dewi.2011.Penyakit Inc.
Pemicu Stroke.Yogyakarta:Muha Tarwoto,dkk.2009.Anatomi dan
Medika. Fisiologi.Jakarta:CV.Trans Info
Puskesmas Tanah Media.
Kampung.2016.Laporan Triwulan Tobing,Rod.2011.Penatalaksanaan
data Kesakitan Di Pelayanan Hipertensi.Diakses pada tanggal
Kesehatan Puskesmas Tanah 10 Maret 2016 dari
Kampung Bulan Januari-Maret http://Sectiocadaveris.wordpress.c
tahun 2016.Sungai Penuh : om.
Puskesmas Tanah Kampung.
Utomo, Prayogo.2007.Apresiasi
.2015.Laporan Jumlah Sepuluh Penyakit.Jakarta:Rineka Cipta.
Penyakit Terbesar Di Pelayanan
Kesehatan Puskesmas Tanah Wibowo.S.2015.Tanaman Sakti Tumpas
Kampung Bulan Januari- macam-macam
Desember tahun 2015.Sungai Penyakit.Cijantung-Jakarta
Penuh : Puskesmas Tanah Timur:Pustaka Makmur.
Kampung.
Wijayakusuma, Hembing.2008. Ramuan
.2014.Laporan Jumlah Sepuluh Lengkap Herbal Taklukkan
Penyakit Terbesar Di Pelayanan Penyakit.Jakarta:Pustaka Bunda
Kesehatan Puskesmas Tanah
Kampung Bulan Januari- World Health
Desember tahun 2014.Sungai Organization.2015.Diakses
Penuh : Puskesmas Tanah tanggal 28 Maret 2016 dari
Kampung. http://www.who.int/violence_inju
ry_Prevention/roadsafety_status/2
Sudarmoko,Arief.2015.Sehat Tanpa 015/en/
Hipertensi.Yogyakarta:Cahaya
Atma Pustaka.
Sudibyo,Wanto.2010.Perbandingan
Perasan dan parutan buah labu
Advances in Health Sciences Research, volume 20
1st International Conference on Community Health (ICCH 2019)
The Effect of Chayote Juice (Sechium Edule) to Reduce Blood Pressure in Elderly with
Hypertension
Abstract_Hypertension often occurs in the elderly due to age of 55-64 years, 57.6% at the age of 65-74 years, and
hormonal changes after menopause. Treatment of hypertension 63.8% at the age of ≥ 75 years [6].
can be done non-pharmacologically by consuming chayote. This Hypertension can be overcome in two ways, namely by
study was to explore the effect of chayote juice on blood pressure pharmacology and non-pharmacology ways. Herbs needed
in elderly people with hypertension at Puskesmas (Community for high blood pressure are fruits, vegetables containing
Health Center) Teluknaga. This is a auasi- experimental potassium, one of vegetables that contains potassium is
research design with pre-test and post-test without control. 13 chayote or sechium edule in latin. Potassium is useful for the
respondents were sample of this study taken with non-random
body to control blood pressure as high blood pressure
metode consecutive sampling. Bivariate analysis was processed therapy and to cleanse carbon dioxide in in the blood.
with Wilcoxon Match Pair Test. The analysis results with the Potassium is also useful for triggering the work of muscles
range of age 60-70 (92.3%) and age 75-90 (7.7%) with females
and nerve nodes. High potassium will facilitate the delivery
(84.6%) and male (15.4%) shows that median decrease in
of oxygen to the brain and help to maintain the fluid balance,
systolic blood 30.00 mmHg and diastolic
10.00 mmHg. It was obtained p value 0.001 <ɑ 0.05. in
so that the body becomes fresher. People with high blood
conclusion, the chayote juice has effects to reduce blood pressure are encouraged to consume chayote regularly [7].
pressure in elderly with hypertension. The elderly and families Potassium-rich fruits and vegetables can lower blood
are expected to apply independently by consuming chayote pressure and improve blood vessel function [8].
juice which aims to maintain and control blood pressure. The fruits and vegetables that have potassium content
Keywords: blood pressure, chayote juice, elderly, are watermelon (82gr/100 mg), Papaya (257 mg/100 gr),
hypertension. cucumber (73 mg/100 gr), chayote (365 mg/100 gr), Tomato
INTRODUCTION (360 gr/100 mg), starfruit (207 mg/100 gr), Banana (358
mg/100 gr). [9]. Non-pharmacological therapy that has a
According to Government Regulation No. 43 2004, the high potassium content is chayote. Besides, it has no side
elderly is a person who has reached the age of 60 years or effects, cheap price, and easy to get. In addition, it is
more. Elderly is a universal process that occurs from the Sudanese’s favorite vegetables. Seldom have the
moment a person is born. In 2015 there were 901,000,000 researchers studied chayote to lower high blood pressure in
people aged 60 years or more, consisting of 12 percent of the the elderly. Teluknaga has a fertile soil seen from the
numbers of farmers planting chayote. Therefore, the
global population [1]. The elderly population in Indonesia
researchers prefer the chayote to be used for the research.
reached 20.24 million, equivalent to 8.03 percent of the
Chayote is proven to reduce high blood pressure, the
population in Indonesia. Banten Province has a population
results of research conducted by Djaelani in PSTW of Budi
aged over 60 years with 488,243 inhabitants. Elderly Luhur Kosongan, Bantul, Yogyakarta. He found differences
prevalence in Tangerang in 2014 were 65,324 males and in systolic and diastolic pressure before and after consuming
69,857 females [2]. chayote juice. The blood pressure of hypertension sufferers
The heart in the elderly will generally be enlarged. It felt after consuming chayote for five days in a row, with the
will relate to abnormalities in the cardiovascular system frequency of taking chayote once a day (122 grams) with
causing interference on blood pressure such as hypertension boiled water (180 m). Chayote juice was influential to
[3]. Hypertension is a systolic blood pressure that exceeds reduce blood pressure in elderly people with hypertension
140 mmHg and a diastolic blood pressure of more than 90 [10]. Based on the results of interviews on March 18, 2018
mmHg. Year by year, there was an increase in the with five elderly hypertension sufferers in Puskesmas
prevalence of hypertension sufferers along with increasing (Community Health Center) Teluknaga as research setting,
life expectancy, obesity population and public awareness of the researcher found that 3 sufferers with hypertension did
this disease [4]. According to the World Health not know that chayote could reduce high blood pressure.
Organization [5] The prevalence of hypertension around the
world reaches one billion. The highest disease in the elderly
in Indonesia based on Basic Health Research (2013) was
hypertension with a prevalence of 45.9% at the
256
Copyright © 2020 The Authors. Published by Atlantis Press SARL.
Advances in Health Sciences Research, volume 20
They rarely consumed cooked chayote and never Tangerang. This study used non probability sampling
consumed chayote juice. two elderly hypertension sufferers techniques (non-random samples) with the consecutive
knew that chayote could reduce high blood pressure, often sampling method, a method of selection of samples
consumed chayote made of vegetables, but never consumed conducted by selecting all the individuals found and
chayote juice. To reduce blood pressure they usually meeting the selection criteria, until the number desired
consumed star fruit juice. sample is met.
The sample size of this study was taken by the test of two
METHODOLOGY difference means of independent groups. It was obtained the
The research design used in this study was quasi experiment sample of 13 respondents. The selection of samples was
with pre test and post test without control. In the design, the based on the inclusion criteria of the elderly diagnosed with
researchers intervened one group without a comparison hypertension by doctors, aged ≥ 60 years. The criteria were
group. Treatment effectiveness was assessed by comparing elderly who did not routinely consume hypertension drugs
the value of the post test and the pre test [11]. and did not consume hypertension drugs during drinking
The population used in this study were all elderly with chayote juice, were fond of consume chayote juice, were
hypertension (360 people) at Puskesmas Teluknaga, to available to
become respondents by filling out and signing a given
informed consent sheet. While the exclusion criteria were the analysis was used to test the effect of both variables using
elderly who had complications, were not ready to be the Shapiro-Wilk test and the Wilcoxon Match Pair Test.
respondents. FINDINGS AND DISCUSSION
To maintain the safety of respondents, the ethic test had
been conducted. This research had passed the ethics number The following will describe the results of univariate
445/094 – KEP-RSUDTNG and this research adhered to the and bivariate data in the form of the following table :
principles of ethics autonomy, beneficence, confidentiality, Table 1. Frequency distribution of Elderly With
justice, veracity and fidelity. Hypertension Based on Respondent Characteristics
The tools and materials used to collect data are
spygmomanometer to measure systolic and diastolic blood
pressure, stethoscope to find out the pulse at the time of blood Characteristics Frequency % of
pressure measurement. Sphygmomanometer and stethoscope Respondents
used were already calibrated, knife to peel chayote, vegetable
scales to weigh the chayote (122 grams), boiled water (180 Age
ml) by using measuring cups, disposable plastic cups, a
60-74 12 92,3
blender to make juice, and forms (respondents’ characteristic
75-90 1 7,7
forms, pre-test and post-test sheet).
Gender
The procedure in this research was that the researchers
Male 2 15,4
conduct a pre-test by measuring blood pressure a day before
giving chayote juice. Researchers made chayote juice by Female 11 84,6
Total 13 100
257
allegedly have lifestyles that tend to increase blood pressure given chayote juice in is 160.00 mmHg and the diastolic
than that of female. However, after entering the menopause, blood pressure has a median value of 90.00 mmHg. After the
the prevalence of hypertension in female increases.[14]. The intervention of giving chayote juice it was obtained that the
tendency of women to experience hypertension at menopause median systolic blood pressure was 130.00 mmHg and the
due to a decrease in the hormone estrogen. Decreased median diastolic blood pressure was 80.00 mmHg. Based on
estrogen levels tend to decrease HDL levels, increase LDL the analysis of the data, it shows that the systolic value gets a
and cholesterol in the blood. Along with the increase in decrease of 30.00 mmHg and the diastolic gets a decrease of
cholesterol in the blood, it is very susceptible to 10.00 mmHg.
atherosclerosis which clogs the blood flow resulting in Decreased blood pressure is supported by
hypertension [15]. This process continues where the estrogen epidemiological studies that have shown that populations or
hormone changes its quantity according to the age of the individuals accustomed to high potassium intake have lower
woman naturally, which generally begins to occur in women blood pressure levels and have a very low incidence of
aged 45-55 years before aging [16]. hypertension and associated blood vessels when compared
to populations or individuals having low potassium intake
Table 2. Distribution of Frequency of Elderly People with [17]. This is in accordance with the theory that chayote can
Hypertension Based on Measurement Blood Pressure before reduce blood pressure because chayote contains potassium
and after Drinking Chayote Juice (N=13) [8].
Chayote contains potassium and alkaloids which are
diuretic, which helps the kidneys remove excessive fluid and
Blood Media Standard Minimal Maximal salt from the body, so that less fluid in the blood will reduce
pressure n deviation blood pressure. Fruit and shoots of chayote are diuretic
Sistolik (smooth out urine). The efficacy of this diuretic, will have an
Pre 160 9,541 150 170 impact on decreasing high blood pressure (hypertension),
Intervensi mmHg m m Hg mmHg preventing hardening and calcification of arteries, reducing
Post 10,919 120 150 the possibility of heart attack and dissolving kidney stones
Intervensi 130 m m Hg mmHg [18]. Chayote juice also has a diuretic effect which causes the
Diastolik mmHg salt content in the blood to decrease. This process helps
Pre 4,804 90 100 absorb or retain water, thereby reducing the work of the heart
Intervensi m m Hg mmHg in pumping blood and lowering blood pressure. In addition,
Post 90 mmHg 2,774 80 90 this diuretic effect can facilitate the discharge of urine [19].
Intervensi m m Hg mmHg The results of statistical tests using the Wilcoxon Match
80 mmHg Pair Test, the post systolic systolic pre-test obtained a P value
of 0.001, and the post-test diastolic diastolic test obtained a P
Table 2 shows that the median of systolic blood pressure value of 0.001 which means Ha was accepted, it can be
before being given chayote juice is 160 mmHg and the concluded that there were significant changes before and
diastolic blood pressure has a median value of 90 mmHg. after administration of chayote juice on blood pressure in
After the intervention of giving chayote juice, it was obtained elderly hypertensive patients in Puskesmas Teluknaga. This
the median of systolic blood pressure is 130 mmHg and the is in line with Djaelani's study In statistical tests using the
median diastolic blood pressure is 80 mmHg. Based on the Non Paramertic Wilcoxon Match Pair Test, obtained by
analysis of the data, it shows that the systolic value gets a Asym. Sig. (2-tailed) of 0,000 (p value). Determining
decrease of 30.00 mmHg and the diastolic gets a decrease of whether the hypothesis accepted or rejected is by comparing
10.00 mmHg. the value of the significance level (p) with the error rate of
Table 3 5% (0.05) when p is greater than 0.05, the hypothesis is
rejected and when p is smaller than 0.05 then the hypothesis
Wilcoxon Match Pair Test Stats Test Results
is accepted. The calculation results obtained p value of 0.000
Test Statistik Pre and Post Pre and PostTest
<0.05 [10].
Test Sistolik Diastolik
The study was in accordance with Wati's research entitled
P value 0,001 0,001 "The Effect of Chayote Juice on Changes in Blood Pressure
in Hypertensive Patients in Krajan Hamlet, Nyatnyono
Village, Ungaran Barat". Test analysis used was Mann
The results of statistical tests using the Wilcoxon Match Withney. The results showed that there was an effect of
Pair Test, systolic pre-test and the post systolic were obtained squash juice on changes in blood pressure in patients with
P value of 0.001, and pre-test and post-test diastolic test were hypertension in Krajan Hamlet, Nyatnyono, Ungaran Barat
obtained P value of 0.001 which means that Ha was accepted, (p-value systole was 0.029 and diastolic was 0.002)[20].
in conclusion, that there were significant changes before and Therapy for chayote juice can be used as an appropriate and
after giving of chayote juice on blood pressure of elderly with practical alternative treatment without side effects [21].
hypertension at Puskesmas Teluknaga.
This is in accordance with the theory that chayote can
The results shows that the median systolic and diastolic reduce blood pressure because chayote contains potassium
blood pressure in elderly with hypertension before being [8]. Potassium is a mineral that is good for reducing or
controlling tension. Potassium is a strong diuretic that helps [ 1 3 ] Anggraini, et.all, "Factors related to the occurrence of
maintaining water balance, blood pressure, acid-base balance, hypertension in patients treating at the adult clinic in
expedites urine release, helps dissolve stones in the urinary Bangkinang Health Center for the period of January to
tract, bladder and kidneys. Potassium is also very important June 2008," Pekanbaru Riau:Faculty of
in converting blood sugar into muscle sugar [22]. MedicineUniversity Riau, 2009.
[ 1 4 ] Ministry of Health of the Republic of Indonesia,
Technical Guidelines for Finding and Managing
CONCLUSION
Hypertension, Jakarta: Directorate of Control of
NonCommunicable Diseases, 2006.
The result shows that there was an effect of consuming
[ 1 5 ] E. Wirakusumah, Nutrition Tips and Solutions for
chayote juice on blood pressure in the elderly with
Staying Healthy, Beautiful and Happy in the Period of
hypertension at Community Health Center of Teluknaga.
Menoupouse with Natural Extrogen Therapy. Jakarta:
Which means consuming chayote juice effectively reduces
Gramedia Pustaka Utama, 2004.
systolic blood pressure 30 mmHg and diastolic 10 mmHg. It [ 1 6 ] and E. A. R. Letters, R. C. Trial, L. Modification,
is based on the measurement of blood pressure before the “Effects of comprehensive lifestyle modification on
intervention, a systolic median value was 160 mmHg and a blood pressure control,” 2009.
diastolic median value was 90 mmHg. After the intervention,
[ 1 7 ] D. J. Naismith and A. Braschi, “The effect of low-dose
it was obtained that a systolic median value was 130 mmHg
potassium supplementation on blood pressure in
and diastolic was 80 mmHg. Suggestions for the elderly are
apparently healthy volunteers,” pp. 50–60, 2018.
expected to apply independently by consuming chayote juice,
[ 1 8 ] A. Sudibyo, “Effects of chayote juice (sechium edule
which aims to maintain and control blood pressure. For
swartz) on normal male blood pressure,” Journal:
family, it is expected to motivate and help elderly in
Muhammadiyah University Surakarta,” vol. 1, 2014.
consuming chayote juice and maintain elderly health by
[ 1 9 ] F. Rizki, The Miracle of Vegetable. 2013.
regulating lifestyle, food, and stress. For further research, it is
expected to be able to develop research related to this study. [ 2 0 ] D. R. Wati, “Effect of chayote squeeze on changes in
blood pressure in patients with hypertension in Krajan
Hamlet,” 2012.
REFERENCES
[ 2 1 ] T. Thenappan, M. L. Ormiston, J. J. Ryan, and S. L.
Archer, “Pulmonary arterial hypertension :
[1 ] United Nations Population Division, World Population pathogenesis and clinical management,” no. fig 1,
Prospects, The 2015 Revision, United Nat. New York, 2018.
2015. [ 2 2 ] I. Junaidi, Hypertension Introduction to Prevention and
[ 2 ] Tangerang District Health Office, Tangerang District Treatment. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2010.
Health Profile. 2014.
[ 3 ] Fatimah, Elderly Nutrition. Jakarta: Erlangga, 2010.
[ 4 ] Mohani, “Hipertensi primer In: internal medicine
textbook”, VI., vol. 2. Jakarta: Interna Publishing, 2014.
[ 5 ] WHO, “Global Hypertension Data.” 2013.
[ 6 ] “Ministry of Health of the Republic of Indonesia, Data
and Information (Indonesian Health Profile).” 2014.
[ 7 ] N. Aini, The Enormity of Herbal and Yoga, Real books.
Yogyakarta, 2015.
[ 8 ] and T. A. B. S. S. E. Berry, U. Z. Mulla, P. J.
Chowienczyk, “Increased potassium intake from fruit
and vegetables or supplements does not lower blood
pressure or improve vascular function in UK men and
women with early hypertension : A random ... Increased
potassium intake from fruit and vegetables or
supplements d,” 2010.
[ 9 ] S. Wibowo, Suppression of various kinds of diseases,
Jakarta : Pustaka Makmur, 2015.
[ 1 0 ] P. Djaelani, “Effect of chayote juice on changes in
blood pressure in elderly patients with hypertension in
PSTW Budhi Luhur Kasongan Bantul Yogyakarta,”
2015.
[ 1 1 ] K.K Dharma, Nursing Research Methodology. Jakarta:
Trans Info Media, 2011.
[ 1 2 ] B, Darmojo, Geriatric Textbook (Elderly Health
Sciences), 3rd Edition, Jakarta : Balai Pustaka, 2006.
PENGARUH PEMBERIAN JUS LABU Puskesmas Ngoresan. Teknik sampling
SIAM TERHADAP PERUBAHAN menggunakan purposive sampling. Besar
TEKANAN DARAH PADA WANITA sampel adalah 32 wanita lanjut usia yang
LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI memenuhi kriteria retriksi. Teknik
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS pengumpulan data menggunakan lembar
NGORESAN wawancara, observasi, dan sfigmomanometer.
The Effect of Chayote Juice Consumption Teknik analisis data menggunakan Wilcoxon,
on Blood Pressure Changes of Elderly uji T tidak berpasangan, dan Mann-Whitney.
Women with Hypertension in Work Area of Hasil: Rerata tekanan darah mengalami
Community Health Care of Ngoresan penurunan dari 153,13/93,75 mmHg menjadi
Rizky Suryaning Utami1), Erindra Budi 133,13/81,88 mmHg setelah pemberian
Cahyanto2), Endang Listyaningsih S.3) perlakuan. Hasil analisis data menunjukkan
*)
Program Studi Kebidanan, Fakultas terdapat perbedaan yang signifikan pada
edokteran Universitas Sebelas Maret tekanan darah sistolik (p= 0,001< 0,05) dan
Surakarta e-mail: liesgalleries@gmail.com diastolik (p= 0,000< 0,05) kelompok yang
diberikan jus labu siam.
DOI: 10.13057/placentum.v%vi%i.22860 Simpulan: Terdapat pengaruh pemberian jus
labu siam terhadap perubahan tekanan darah
pada wanita lanjut usia dengan hipertensi di
ABSTRAK wilayah kerja Puskesmas Ngoresan.
Latar Belakang: Hipertensi merupakan Kata Kunci : Hipertensi, Jus Labu siam,
masalah kesehatan masyarakat di dunia yang Lanjut usia
berkaitan erat dengan pola perilaku hidup
masyarakat. Pengobatan hipertensi dapat
dilakukan dengan terapi non farmakologis
salah satunya dengan labu siam. Kandungan
kalium dalam labu siam memiliki efek
diuretik sehingga dapat menurunkan kadar
garam dalam darah melalui ekskresi urin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pemberian jus labu siam terhadap
perubahan tekanan darah.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain
kuasi eksperimen dengan pretest and posttest
with control group di wilayah kerja
ABSTRACT
Background: Hypertension is a public health problem in the world that is closely related
to the pattern of community life behavior. Treatment of hypertension can be done with
non- pharmacological therapy one of them with chayote. Potassium content in chayote has
a diuretic effect that can decrease the salt level in the blood through urinary excretion.
This study aims to determine the effect of chayote juice consumption on blood pressure
changes. Method: This study used quasi experimental design with pretest and posttest with
control group in work area of community health care of Ngoresan. Technique sampling
using purposive sampling. The number of sample is 32 elderly women who met the criteria
of retreatment. Data collection techniques using interview sheets, observation, and
sphygmomanometer. Data analysis techniques using Wilcoxon, unpaired T test, and Mann-
Whitney.
Results: The mean of blood pressure decreased from 153,13 / 93,75 mmHg to 133,13 /
81,88 mmHg after treatment. The results of the data analysis showed significant difference
in group given chayote juice at systolic (p = 0.001 <0.05) and diastolic blood pressure (p
= 0.000 <0.05).
Conclusion: There is an effect of chayote juice consumption on blood pressure changes of
elderly women with hypertension in work area of community health care of Ngoresan.
belum diberikan perlakuan. Hasil rerata rikan perlakuan terdapat perbedaan signi-
awal tekanan darah pada kedua kelompok fikan. Hasil uji analisis Wilcoxon pada ta-
hampir sama. Rerata tekanan darah sisto- bel 4 menunjukkan bahwa rerata tekanan
lik dan diastolik antara kelompok inter- darah pada kelompok yang diberikan jus
vensi dan kelompok kontrol setelah dibe- labu siam terdapat perbedaan signifikan.
SIMPULAN
Terdapat pengaruh pemberian jus labu
siam terhadap perubahan tekanan darah
pada wanita lanjut usia dengan
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Ngoresan.
Perbedaan rerata tekanan darah
se- belum pemberian perlakuan
signifikan, menunjukkan rerata awal
tekanan darah pada kedua kelompok
hampir sama, se- dangkan perbedaan
rerata tekanan darah setelah pemberian
perlakuan signifikan.
Perbedaan rerata tekanan darah
ke- lompok intervensi sebelum dan
setelah perlakuan signifikan pada
tekanan darah sistolik dan diastolik.
SARAN
Responden dan masyarakat dengan
hiper- tensi diharapkan dapat
mengonsumsi jus labu siam 100
gram/hari terutama pada pukul 09.00-
11.00 WIB untuk menurun- kan
tekanan darah.
Puskesmas Ngoresan dan
Poslansia diharapkan dapat
memberikan alternatif pengobatan non
farmakologi pada lanjut usia dengan
hipertensi di wilayahnya be- rupa jus
labu siam untuk menurunkan te- kanan
darah.
Peneliti selanjutnya diharapkan
da- pat mengembangkan penelitian
DAFTAR PUSTAKA
1. Purwanto B (2012). Hipertensi
(patogenesis, kerusakan, target
organ, dan penatalaksanaan).
Edisi ke 1. Surakarta: UNS Press,
pp: 3-5, 8-25, 59-60.
2. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah (2016). Buku saku
kesehatan triwulan 2 tahun 2016.
Semarang, pp: 78-79.
3. Kementerian Kesehatan RI (2014).
Riskesdas 2013. pp: 145-146.
4. Dinas Kesehatan Kota Surakarta
(2016). Profil kesehatan Kota
Surakarta tahun 2015. Surakarta.
5. Juliyanto dalam Fitriyani NLC,
Walanda DK, Rahman N (2012).
Penentuan kadar kalium (K) dan
kalsium (Ca) dalam labu siam
(Sechium edule) serta pengaruh
tempat tumbuhnya. J. Akad. Kim,
1 (4): 174-175.
6. Elisabeth dalam Jayani I (2016).
Pemberian labu siam
berimplikasi terhadap perubahan
tekanan darah ibu hamil
preeklampsi. Jurnal Care, 4 (2):
38.
7. Andriansyah H (2010). Analisis
hubungan faktor-faktor risiko
hipertensi dengan kejadian
hipertensi pada penduduk usia
20-65 tahun di Kecamatan
Kaliwates Kabupaten Jember.
Jember, Universitas Jember.
Skripsi.
8. Azizah LM (2011). Keperawatan
usia lanjut. Edisi ke 1.
Yogyakarta: Graha Ilmu, pp: 1-2,
12, 25-27.
9. Yeni Y, Djannah SN, Solikhah
(2010). Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian
hipertensi pada wanita usia subur
di Puskesmas Umbulharjo I
Yogyakarta tahun 2009. Jurnal
Kesmas UAD, 4 (2)
Kalangi JA, Umboh A, Pateda V (2015).
Hubungan faktor genetik dengan
tekanan darah pada remaja.
Jurnal e-Clinic (eCl), 3 (1): 66. terhadap densitas reseptor adrenergik-
1. Setiadhi Y, Kawengian SES, Mayulu αID dan kontraktilitas otot polos
N (2016). Analisis faktor yang pembuluh darah tikus. Jurnal
berhubungan dengan kejadian Kedokteran Brawijaya, 14 (2).
hipertensi pada kehamilan di Kota 8 . Houston MC (2011). The importance
Manado. Jurnal e-Biomedik (eBm), 4 of potassium in managing
(2): 2. hypertension. Curr Hypertens Rep,
2. Kyu Ha S (2014). Dietary salt intake 13: 313-315.
and hypertension. Electrolyte Blood 9 . Bazzano LA, Green T, Harrison TN,
Press, 12: 8-9. Review. Reynolds K (2013). Dietary
3. Larsen MK, Matchkov VV (2016). approaches to prevent hypertension.
Hypertension and physical exercise: Curr Hypertens Rep, 15: 697-698.
The role of oxidative stress. Aarhus, 1 0 . Samadian F, Dalili N, Jamalian A
Aarhus University, pp: 19, 25-26. (2016). Lifestyle modifications to
Review. prevent and control hypertension.
4. Mori Y, Tobina T, Shirasaya K, Iranian Journal of Kidney Diseases,
Kiyonaga A, Shindo M, Tanaka H 10 (5): 244-246.
(2011). Long-term effects of home- 1 1 . Djaelani EKP (2015). Pengaruh sari
based bench-stepping exercise training buah labu siam terhadap perubahan
on healthcare expenditure for elderly tekanan darah pada lansia penderita
Japanese. J Epedemiol, 21 (5): 365. hipertensi di PSTW Budhi Luhur
5. Pestacello LS, MacDonald HV, Kasongan Bantul Yogyakarta.
Lamberti L, Johnson BT (2015). Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu
Exercise for hypertension: A Kesehatan ‘Aisyiyah. Naskah
prescription update integrating existing publikasi.
recommendations with emerging Puspito H (2014). Studi komparasi efektivitas
research. Curr Hypertens Rep, 17: 7. pemberian madu, labu siam, labu siam dan
6. Bertschi AP, Burnier M (2004). madu terhadap tekanan darah penderita
Female sex hormones, salt, and blood hipertensi primer di Dusun Pundung
pressure regulation. American Journal Nogotirto Gamping Sleman Yogyakarta.
of Hypertension, 17 (10): 995. Yogyakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
7. Nurdiana (2008). Efek 17β-Estradiol ‘Aisyiyah. Naskah publikasi