Jenny Pontoan
Fakultas Farmasi, ISTN
Jakarta, 2020
GERIATRI
• Massa hepar berkurang setelah seseorang berumur 50 tahun; aliran darah ke hepar juga
berkurang.
• Reaksi oksidatif (fase 1) dapat berupa oksidasi, reduksi maupun hidrolisis ; obat menjadi
kurang aktif atau tidak aktif. Reaksi fase 1 (melalui sistem sitokrom P-450, tidak perlu
energi) biasanya terganggu dengan bertambahnya umur seseorang. Reaksi oksidatif
dipengaruhi oleh merokok, indeks ADL’s (Activities of Daily Living) Barthel serta berat
ringannya penyakit yang diderita pasien geriatri.
• Reaksi konyugasi (fase 2) berupa konyugasi molekul obat dengan gugus glukuronid, asetil
atau sulfat ; memerlukan energi dari ATP; metabolit menjadi inaktif. Reaksi fase 2 tidak
mengalami perubahan dengan bertambahnya usia.
• Keadaan-keadaan tersebut dapat mengakibatkan kecepatan biotransformasi obat
berkurang dengan kemungkinan terjadinya peningkatan efek toksik obat.
METABOLIC CLEARANCE FAAL GINJAL
• Fungsi ginjal akan mengalami penurunan sejalan dengan
pertambahan umur.
• Rumus Cockroft – Gault :
CCT = (140 – umur) x BB (kg) (dalam ml/menit)
72 x [kreatinin] plasma
dikali 0,85 untuk pasien perempuan
• Dengan menurunnya GFR pada usia lanjut, maka
diperlukan penyesuaian dosis obat.
FARMAKODINAMIKA
• Farmakodinamika obat adalah aspek efek obat terhadap berbagai organ tubuh
dan mekanisme kerjanya.
• Sensitivitas jaringan terhadap obat juga mengalami perubahan sesuai
pertambahan usia seseorang.
• Sensitivitas Warfarin meningkat akibat berkurangnya sintesis faktor-faktor
pembekuan pada usia lanjut.
• Pemberian Diazepam intravena pada pasien usia lanjut memerlukan dosis yang
lebih kecil dan efek sedasi yang lebih kuat dibandingkan pasien dewasa muda.
• Pemberian Triazolam pada usia lanjut dapat mengakibatkan postural sway-nya
bertambah besar secara signifikan dibandingkan dewasa muda.
• Penurunan frekuensi denyut nadi setelah pemberian Propranolol pada usia 50-
65 tahun lebih rendah dibandingkan usia 25-30 tahun. Efek tersebut pada
reseptor beta 1 ; efek pada reseptor beta 2 yakni penglepasan Insulin dan
vasodilatasi akibat pemberian Isoprenalin tidak terlihat.
JENIS OBAT TERSERING DIGUNAKAN
YANG MENGAKIBATKAN EFEK SAMPING
• NSAID
• Antibiotik
• Antikoagulan
• Diuretik
• Obat hipoglikemik
• Penyekat beta
SINDROMA DELIRIUM
(ACUTE CONFUSIONAL STATE)
Gangguan kognitif global yang disertai dengan perubahan kesadaran, siklus
tidur dan aktivitas psikomotor yang terjadi akut dan fluktuatif :
• Akibat perubahan metabolisme obat terkait usia
• Polifarmasi
• Interaksi beberapa obat
• Kekacauan pengobatan, karena pasien sulit mengingat
• Penurunan produksi dan turn over neurotransmiter terkait usia.
• Efek kumulatif obat antikolinergik. Neurotransmisi kolinergik menurun
sejalan dengan penambahan umur.
• Simetidin, Ranitidin, Prednisolon, Teofilin, Digoksin, Furosemid, Isosorbid
dinitrat dan Nifedipin, jika diberikan pada usia lanjut akan memberikan
efek Antimuskarinik.
Contoh Obat yang sering digunakan pada Pasien Geriatri dan
membutuhkan Perhatian Khusus (ANALGESIK)
Metformin Lactic acidosis (terutama jika ada Metformin lebih dianjurkan (kejadian lactic
kerusakan ginjal, kerusakan hati atau acidosis lebih jarang). Kurangi dosis pada
penyakit jantung) dan mungkin kerusakan ginjal. Hindari pada gagal ginjal yang
berakibat fatal. berat.
Contoh Obat yang sering digunakan pada Pasien Geriatri dan
membutuhkan Perhatian Khusus (Diuretik)
• Wanita
CrCl (ml/menit) = 0,85 x CrCl (pria)
FUNGSI GINJAL
Fungsi Ginjal Creatinine Clearance
Fungsi ginjal normal :
- Pria 95 – 145 ml/menit
- Wanita 75 -115 ml/menit
Gangguan fungsi ginjal ringan 50 – 70 ml/enit
Gangguan fungsi ginjal sedang 25 – 50 ml/menit
Gangguan fungsi ginjal berat < 25 ml/menit
PENYESUAIAN DOSIS OBAT UNTUK PASIEN
DENGAN GANGGUAN FUNGSI GINJAL