Obat Komparator
Cari
3.4.1 Antihistamin
Semua antihistamin bermanfaat besar pada terapi alergi
nasal, rhinitis alergika dan mungkin juga pada rhinitis
vasomotor. Antihistamin mengurangi sekresi nasal dan
bersin tetapi kurang efektif untuk kongesti hidung.
Antihistamin topikal digunakan pada mata, hidung dan kulit.
MonograJ:
AKRIVASTIN
Indikasi:
gejala alergi seperti hay fever, urtikaria.
Peringatan:
lihat keterangan di atas; mengganggu ketrampilan
mengemudi dan menjalankan mesin.
Kontraindikasi:
hipersensitif pada akrivastin atau triprolidin, hindari pada
gangguan ginjal.
Efek Samping:
insiden sedasi dan antimuskarinik rendah, nyeri kepala.
Dosis:
8 mg, 3 kali sehari. Anak di bawah 12 tahun dan Usia Lanjut
tidak dianjurkan.
ASTEMIZOL
Indikasi:
gejala alergi seperti hay fever, urtikaria.
Peringatan:
gangguan hati, sindrom QT kongenital, hipokalemia, pasien
yang mendapat obat obat antiaritmia, antipsikotik,
antidepresan trisiklik, terfenadin dan eritromisin yang
ternyata interval QT nya memanjang; hindari juga pemakaian
bersama obat yang menimbulkan gangguan keseimbangan
elektrolit, misalnya diuretik.
Interaksi:
ketokonazol (dan turunan azol lain), eritromisin (dan
makrolid lain), kuinidin.
Kontraindikasi:
kehamilan, menyusui.
Efek Samping:
insiden sedasi dan antimuskarinik rendah. Aritmia ventrikuler
pada dosis besar.
Dosis:
10 mg/hari (tidak boleh lebih); Anak di bawah 6 tahun tidak
dianjurkan, 6-12 tahun 5 mg/hari (tidak boleh lebih).
AZATADIN MALEAT
Indikasi:
gejala alergi seperti hay fever, urtikaria.
Peringatan:
lihat antihistamin di depan; glaukoma sudut sempit,
hipertropi prostat atau obstruksi struktural kandung kencing,
obstruksi piloroduodenal, penyakit kardiovaskuler,
hipertiroid, kenaikan tekanan intra okuler, anak kurang dari 1
tahun; pasien yang mempunyai lesi vokal di korteks
serebrum; sensitivitas silang dengan obat obat sejenis;
hindari menjalankan kendaraan atau mesin; hamil dan
menyusui.
Interaksi:
penghambat MAO memperlama kerja dan intensitas
antihistamin. Alkohol, anti depresan trisiklik, barbiturat atau
depresan SSP lain memperkuat efek sedatif. Efek anti
koagulan oral mungkin dihambat.
Kontraindikasi:
lihat antihistamin di depan; bayi baru lahir dan prematur;
pasien yang mendapat penghambat MAO; hipersensitivitas,
serangan asma akut.
Efek Samping:
lihat antihistamin di depan; mengantuk, pengaruh
kardiovaskuler dan SSP, kelainan darah, gangguan saluran
cerna, fotosensitiMtas, reaksi alergi, efek anti muskarinik,
kelemahan otot.
Dosis:
1 mg naikkan bila perlu sampai 2 mg, 2 kali/ hari, Anak di
bawah satu tahun tidak dianjurkan; 1-6 tahun 250 mikrogram
2 kali sehari; 6-12 tahun 0,5-1 mg 2 kali sehari.
BEPOTASTIN BESILAT
Indikasi:
Rinitis alergi, urtikaria.
Peringatan:
Gangguan fungsi ginjal, mengemudi, pengobatan steroid
jangka panjang: penurunan dosis steroid secara bertahap
dengan pengawasan memadai, hindari pemakaian jangka
panjang, rinitis alergi musiman: terapi dimulai sebelum
hingga berakhirnya musim dengan frekuensi alergen tinggi,
lansia, kehamilan, merencanakan kehamilan, menyusui, bayi,
dan anak.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas.
Efek Samping:
Umum: leukositosis, leukopenia, eosinoMlia, kantuk, malaise,
sakit kepala, pusing, rasa haus, mual, muntah, sakit perut,
diare, rasa tidak nyaman pada lambung, ruam, peningkatan
ALT (GPT), AST (GOT), gama-GTP, LDH, dan total bilirubin,
urin yang mengandung darah. Jarang: rasa berat pada
kepala, mulut kering, glositis, nyeri abdomen, bengkak,
proteinuria, glikosuria, urinary urobilinogen. Frekuensi tidak
diketahui: penurunan volume urin.
Dosis:
Oral: dewasa, dosis tunggal 10 mg dua kali sehari, dapat
disesuaikan dengan umur dan gejala. Gangguan fungsi ginjal:
dosis awal 5 mg.
BROMPHENIRAMIN
MALEAT
Indikasi:
mengatasi gejala alergi seperti hay fever, pruritus, urtikaria.
Peringatan:
lihat keterangan di atas.
Kontraindikasi:
lihat keterangan di atas.
Efek Samping:
lihat keterangan di atas.
Dosis:
4-8 mg 3-4 kali sehari; Anak sampai 3 tahun 0,4-1 mg/kg bb
sehari dalam 4 dosis bagi, 3-6 tahun 2 mg 3-4 kali sehari, 6-12
tahun 2-4 mg 3-4 kali sehari.
DEKSKLORFENIRAMIN
MALEAT
Indikasi:
gejala alergi seperti rinitis alergi, urtikaria, saluran napas atas
sistemik.
Peringatan:
glaukoma sudut sempit, tukak lambung, obstruksi piloro
duodenal, hipertroM prostat, obstruksi struktural kandung
kencing, penyakit kardiovaskuler, kenaikan tekanan
intraokuler, hipertiroidisme, hindari mengemudi dan
menjalankan mesin.
Interaksi:
penghambat MAO, alkohol, antidepresan trisiklik, barbiturat,
depresan SSP, antikolinergik.
Kontraindikasi:
bayi baru lahir, prematur, pasien dalam terapi penghambat
MAO, serangan asma akut.
Efek Samping:
sedasi, gangguan saluran cerna, efek antimuskarinik,
hipotensi, kelemahan otot, tinnitus, euforia, nyeri kepala,
stimulasi SSP, reaksi alergi, kelainan darah.
Dosis:
Dewasa: 2 mg, Anak: 2 - 6 tahun 0,5 mg; 6 - 12 tahun: 1 mg.
Diberikan 3 - 4 kali/hari.
DESLORATADIN
Indikasi:
gejala yang berkaitan dengan rinitis alergi seasonal (SAR),
urtikaria idiopatik kronis.
Peringatan:
eMkasi dan keamanan pada anak dibawah 2 tahun belum
diketahui, penurunan fungsi ginjal berat, obat yang
mengandung sukrosa, sorbitol, pasien dengan masalah
intoleransi fruktosa herediter, malabsorbsi glukosa-galaktosa
atau penurunan fungsi sukrosa-isomaltase.
Interaksi:
Kontraindikasi:
hipersensitif terhadap desloratadin, kehamilan, menyusui.
Efek Samping:
umum: takikardi, mulut kering, pusing, hiperaktif psikomotor,
faringitis, anoreksia, konstipasi, sakit kepala, letih, insomnia,
somnolence , gangguan tidur, gugup;
Dosis:
Anak 6-11 tahun: 5 mL (2,5 mg) sirup 1 kali sehari dengan atau
tanpa makanan, anak 2-5 tahun 2,5 mL (1,25 mg) sirup 1 kali
sehari dengan atau tanpa makanan, dewasa dan anak di atas
12 tahun:10 mL (5 mg) sirup 1 kali sehari dengan atau tanpa
makanan.
DESLORATADIN +
PSEUDOEFEDRIN
SULFAT
Indikasi:
untuk melegakan gejala nasal dan non nasal pada rhinitis
alergi, termasuk hidung tersumbat.
Peringatan:
tidak untuk digunakan pada anak dibawah usia 12 tahun.
Hentikan pengobatan jika terjadi hipertensi, takikardi,
palpitasi, aritmia jantung, mual atau gejala neurologis
lainnya.
Interaksi:
obat ini menurunkan efek antihipertensi jika dikonsumsi
bersama penghambat beta adrenergik, metildopa,
mecamilamin, reserpin dan alkaloid veratrum. Pseudoefedrin
yang dikonsumsi bersama dengan digitalis dapat
meningkatkan aktivitas pacemaker etopi. Tidak dianjurkan
kombinasi dengan bromokriptin, kabergolin, lisurdin,
pergolida. Penggunaan bersamaan dengan penghambat
MAO dapat menyebabkan vasokonstriksi dan peningkatan
tekanan darah. Penggunaan bersama antasid meningkatkan
kecepatan absorpsi pseudoefedrin sulfat, sedangkan kaolin
menurunkannya.
Kontraindikasi:
hipersensitif, glaukoma sudut sempit, retensi urin, pasien
yang menerima pengobatan penghambat MAO atau baru
berhenti pengobatan dalam 14 hari, hipertensi berat,
penyakit arteri koroner berat, riwayat stroke hemoragik atau
risiko terjadi stroke hemoragik.
Efek Samping:
Umum: takikardia, mulut kering, pusing, hiperaktivitas
psikomotor, faringitis, anoreksia, sakit kepala, kelelahan,
insomnia, mengantuk, gangguan tidur, kecemasan.
Dosis:
Dewasa ( > 12 tahun): dua kali sehari 1 tablet. Telan tablet
secara utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan.
DIFENHIDRAMIN
HIDROKLORIDA
Indikasi:
antihistamin, antiemetik, anti spamodik; parkinsonisme,
reaksi ekstrapiramidal karena obat; anak dengan gangguan
emosi.
Peringatan:
glaukoma sudut sempit, tukak lambung, obstruksi piloro
duodenal, gejala hipertropi prostat atau obstruksi struktural
kandung kencing; riwayat asma bronkial, kenaikan tekanan
intra okuler, hipertiroid, penyakit kardiovaskuler atau
hipertensi; hamil; hindari mengemudi dan menjalankan
mesin; lihat juga keterangan di atas.
Interaksi:
alkohol, depresan SSP, penghambat MAO.
Kontraindikasi:
bayi baru lahir atau prematur; menyusui; lihat juga
keterangan di atas.
Efek Samping:
pengaruh pada kardiovaskuler dan SSP; gangguan darah;
gangguan saluran cerna; efek anti muskarinik, reaksi alergi;
lihat juga keterangan di atas.
Dosis:
Dewasa 25-50 mg 3 kali sehari; Anak 5 mg/kg bb sehari.
DIMENHIDRINAT
Keterangan:
(LIHAT BAGIAN 4.6)
FEKSOFENADIN HCL
Indikasi:
gejala alergi yang berkaitan dengan rinitis alergi pada anak
6-11 tahun.
Peringatan:
hamil dan menyusui, gangguan ginjal dan hati.
Interaksi:
eritromisin, ketokonasol, antasid yang mengandung
aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida
(feksofenadin diberikan 2 jam setelah pemberian antasid).
Kontraindikasi:
hipersensitif terhadap feksofenadin dan komponennya.
Efek Samping:
sakit kepala, mengantuk, kelelahan, mual, pusing; jarang
terjadi: urtikaria, pruritus, kulit kemerahan, reaksi
hipersensitif.
Dosis:
anak 6-11 tahun dosis rekomendasi: 30 mg 2 kali sehari. Tidak
untuk anak di bawah 6 tahun.
FENIRAMIN MALEAT
Indikasi:
gejala alergi seperti hay fever, urtikaria.
Peringatan:
hamil, menyusui, mengganggu ketrampilan mengemudi dan
menjalankan mesin, glaukoma sudut sempit, pasien dengan
lesi fokal di korteks serebrum: sensitivitas silang dengan
obat sejenis; lihat juga keterangan di atas.
Interaksi:
memperkuat efek trankuilizer; hipnotik, penghambat MAO,
alkohol; lihat juga keterangan di atas.
Kontraindikasi:
hipertroM prostat berat, serangan asma akut, bayi prematur;
lihat juga keterangan di atas.
Efek Samping:
mengantuk, keluhan saluran cerna, mulut kering, palpitasi,
retensi urin, halusinasi, gelisah, bingung pada dosis tinggi,
agitasi pada anak, kenaikan tekanan intra okuler; jarang:
diskrasia darah; lihat juga keterangan di atas.
Dosis:
oral: 22,5-30 mg 2-3 kali sehari.
HIDROKSIZIN
HIDROKLORIDA
Indikasi:
pruritus, ansietas (penggunaan jangka pendek).
Peringatan:
awal kehamilan: hindari mengemudi dan menjalankan mesin;
menyusui (lihat Lampiran 5); lihat juga keterangan di atas.
Interaksi:
alkohol, depresan SSP.
Kontraindikasi:
riwayat hipersensitivitas; lihat juga keterangan di atas.
Efek Samping:
sedasi; lihat juga keterangan di atas.
Dosis:
pruritus: dosis awal 25 mg malam hari dinaikkan bila perlu
sampai 25 mg 3-4 kali sehari; Anak 6 bulan-6 tahun, dosis
awal 5-15 mg/hari dinaikkan bila perlu sampai 50 mg sehari
dalam dosis terbagi; lebih dari 6 tahun dosis awal 15-25 mg
sehari dinaikkan bila perlu sampai 50-100 mg/hari dalam
dosis terbagi. Ansietas (hanya Dewasa): 50-100 mg, 4 kali
sehari.
HOMOKLORSIKLIZIN
HIDROKLORIDA
Indikasi:
gejala alergi seperti rinitis alergi, urtikaria.
Peringatan:
glaukoma sudut sempit, retensi urin, hipertroM prostat,
gangguan ketrampilan mengemudi dan menjalankan mesin,
hamil, pasien mendapat penghambat MAO, sensitivitas
silang pada obat sejenis.
Interaksi:
depresan SSP, antikolinergik, antidepresan trisiklik,
penghambat MAO, alkohol.
Efek Samping:
mengantuk, sedasi, gangguan saluran cerna, penglihatan
kabur, kesulitan buang air kecil, mulut kering, reaksi alergi,
efek pada SSP.
Dosis:
Dewasa 1-2 tablet (tiap tablet 10 mg), 3 kali/hari.
KLEMASTIN
Indikasi:
gejala alergi seperti hay fever, urtikaria.
Peringatan:
hati-hati mengemudi dan menjalankan mesin, pasien dengan
glaukoma sudut sempit, tukak lambung, obstruksi
piloroduodenal, hipertroM prostat dengan retensi urin atau
obstruksi struktural kandung kencing, kehamilan (lihat
Lampiran 4), menyusui (lihat Lampiran 5); lihat juga
keterangan di atas.
Interaksi:
penghambat MAO, sedatif, hipnotik, alkohol.
Kontraindikasi:
lihat keterangan di atas.
Efek Samping:
lesu, sedasi, mulut kering, nyeri kepala, pusing, ruam kulit,
mual, gastralgia, konstipasi; lihat juga keterangan di atas.
Dosis:
1 mg, 2 kali sehari: Anak dibawah 1 tahun tidak dianjurkan; 1-3
tahun: 250-500 mcg, 2 kali sehari; 3-6 tahun 500 mcg 2 kali
sehari; 6-12 tahun 0,5-1 mg, 2 kali sehari.
KLORFENIRAMIN
MALEAT
Indikasi:
gejala alergi seperti hay fever, urtikaria; pengobatan darurat
reaksi anaMlaktik.
Peringatan:
lihat keterangan di atas; glaukoma sudut sempit, kehamilan
(lihat Lampiran 4), menyusui (lihat Lampiran 5), retensi urin,
hipertropi prostat, pasien dengan lesi vokal vorteks
serebrum; hindari mengemudi dan menjalankan mesin,
sensitivitas silang dengan obat sejenis; penyuntikan dapat
menimbulkan iritasi dan menyebabkan hipotensi sekilas atau
stimulasi SSP.
Interaksi:
alkohol, depresan SSP, anti kolinergik, penghambat MAO.
Kontraindikasi:
lihat keterangan di atas; serangan asma akut, bayi prematur.
Efek Samping:
lihat keterangan di atas; sedasi, gangguan saluran cerna,
efek antimuskarinik, hipotensi, kelemahan otot, tinnitus,
euforia, nyeri kepala, stimulasi SSP, reaksi alergi, kelainan
darah.
Dosis:
oral: 4 mg tiap 4-6 jam; maksimal 24 mg/hari. Anak di bawah
1 tahun tidak dianjurkan; 1-2 tahun 1 mg 2 kali sehari; 2-5
tahun 1 mg tiap 4-6 jam, maksimal 6 mg/hari; 6-12 tahun 2 mg
tiap 4-6 jam, maksimal 12 mg/hari. Injeksi subkutan atau
intramuskular: 10-20 mg, diulang bila perlu maksimal 40 mg
dalam 24 jam.Injeksi intravena lambat, lebih dari 1 menit: 10-
20 mg dilarutkan dalam spuit dengan 5-10 ml darah atau
dengan NaCl steril 0,9% atau air khusus untuk injeksi.
LEVOSETIRIZIN
DIHIDROKLORIDA
Indikasi:
gejala alergi yang berkaitan dengan rhinitis alergi seasonal
(termasuk gejala okular), rhinitis alergi menahun, urtikaria
idiopati kronis.
Peringatan:
hati-hati penggunaan pada anak usia di bawah 6 tahun,
pengguna alkohol, pasien dengan masalah intoleransi
galaktosa herediter, deMsiensi laktase atau malabsorbsi
glukosa-galaktosa.
Interaksi:
teoMlin 400 mg/hari menurunkan 16 % klirens setirizin, pada
pasien sensitif penggunaan bersama alkohol atau penekan
SSP memberikan efek pada SSP, hal ini tidak ditunjukkan
oleh rasematnya, absorbsi menjadi lambat tetapi tidak
menurun dengan adanya makanan.
Kontraindikasi:
hipersensitif terhadap levosetirizin atau komponen
penyusunnya atau derivat piperasinPenderita gangguan
ginjal berat dengan klirens kreatinin kurang dari 10
mL/menit, kehamilan (lihat Lampiran 4) dan menyusui (lihat
Lampiran 5).
Efek Samping:
sakit kepala, mengantuk, mulut kering, kelelahan, astenia.
Dosis:
Dewasa dan Anak di atas 6 tahun: 5 mg/hari, untuk anak di
bawah 6 tahun dimungkinkan penyesuaian dosis.
LORATADIN
Indikasi:
gejala alergi seperti hay fever, urtikaria.
Peringatan:
hamil, menyusui; lihat juga antihistamin di depan Insiden
sedasi dan antimuskarinik rendah.