Deskripsi
ANEMOLAT 1 MG TABLET merupakan suplemen yang mengandung Asam
folat. Suplemen ini digunakan untuk mengatasi defisiensi asam folat, sebagai
suplemen selama masa hamil dan laktasi, kondisi dimana kebutuhan asam folat
meningkat, serta keadaan anemia megaloblastik.
Indikasi Umum
Defisiensi Asam Folat, suplemen selama Kehamilan dan Menyusui, kondisi2
dimana kebutuhan Asam Folat meningkat, Anemia Megaloblastik akibat defisiensi
Asam Folat
Perhatian
Hati-hati penggunaan pada penderita penyakit ginjal atau sedang menjalani
dialisis ginjal, Hati-hati penggunaan pada penderita anemia selain megaloblastik.
Kontra Indikasi
Anemia pernisiosa, anemia hemolitik, anemia yang belum didiagnosis oleh
dokter dan dikonfirmasi dengan tes lab
Efek Samping
Reaksi alergi atau hipersensitivitas
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Meredakan nyeri ringan hingga sedang pada sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid
primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot, dan nyeri paska operasi
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien
dengan faktor risiko kejadian KV (misalnya hipertensi, hiperlipidemia, diabetes
mellitus, merokok), gagal jantung ringan hingga sedang, hipovolemia, dehidrasi,
Pasien yang lemah, gangguan ginjal dan hati, lansia, Ibu hamil (trimester 1-2) dan
menyusui. Kategori kehamilan : Kategori C: Mungkin berisiko. Obat digunakan
dengan hati-hati apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko
terhadap janin. Penelitian pada hewan uji menunjukkan risiko terhadap janin dan
belum terdapat penelitian langsung terhadap wanita hamil.
Kontra Indikasi
Hipersensitivitas. Pasien dengan aktif atau riwayat tukak/perdarahan peptikum
berulang, riwayat perdarahan gastrointestinal atau perforasi (terkait dengan terapi
NSAID sebelumnya), penyakit radang usus, gagal jantung berat, riwayat asma,
bronkospasme, rinitis, angioedema, urtikaria, atau tipe alergi reaksi setelah minum
aspirin atau NSAID lainnya. Pengobatan nyeri peri-operatif dalam pengaturan operasi
CABG. Ginjal (CrCl <30 mL/menit) dan gangguan hati berat. Kehamilan (trimester
ketiga).
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Efek signifikan yakni Reaksi anafilaktoid, retensi cairan,
anemia, hiperkalemia. Gangguan sistem darah dan limfatik: Eosinofilia, leukopenia,
trombositopenia, purpura, agranulositosis. Gangguan jantung: Dispnea. Gangguan
telinga dan labirin: Tinnitus. Gangguan gastrointestinal: Diare, mual, muntah, sakit
perut, perut kembung, sembelit, dispepsia, mulas, gastritis. Gangguan hepatobilier:
Hepatitis, penyakit kuning. Pemeriksaan penunjang: Peningkatan enzim hati.
Gangguan sistem saraf: Meningitis aseptik, sakit kepala. Gangguan kejiwaan: Gugup,
insomnia, kebingungan, depresi. Gangguan ginjal dan kemih: Disuria, sistitis.
Gangguan sistem reproduksi dan payudara: Hematuria. Gangguan pernapasan, toraks
dan mediastinum: Asma. Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Pruritus, urtikaria,
ruam, eritema multiforme. Gangguan pembuluh darah: Hipertensi. Berpotensi Fatal:
Kejadian trombotik CV termasuk MI dan stroke, peradangan gastrointestinal,
perdarahan, ulserasi, perforasi. Jarang, dermatitis eksfoliatif, nekrolisis epidermal
toksik, sindrom Stevens-Johnson, hepatitis fulminan, nekrosis hati, gagal hati.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.
Efek Samping
- Gangguan visual dan okular (misalnya: Gangguan penglihatan warna), vena retina
atau oklusi arteri, konjungtivitis lignus, kejadian tromboemboli, kejang-kejang.
- Gangguan darah dan sistem limfatik: Anemia.
- Gangguan pencernaan: Diare, mual, muntah, sakit perut.
- Gangguan umum dan kondisi tempat administrasi: Kelelahan.
- Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Nyeri Muskuloskeletal, kram otot.
- Gangguan sistem saraf: Sakit kepala, migrain.
- Gangguan pernapasan, toraks, dan mediastinum: -Gejala hidung dan sinus
(radang)
- Fatal: Reaksi hipersensitivitas yang parah termasuk anafilaksis (alergi yang parah
dan bisa mengancam nyawa).
Kontraindikasi
Sebaiknya tidak digunakan pada pasien hipersensitif terhadap salah satu
komponen obat ini.
Penyakit tromboemboli aktif (Emboli paru, DVT), riwayat trombosis vena
atau arteri (termasuk vena retina atau oklusi arteri), disebarkan koagulasi
intravaskular, kondisi fibrinolitik setelah koagulopati konsumsi, riwayat kejang.
Penggunaan bersamaan dengan kontrasepsi hormonal.
Gangguan ginjal berat.
Interaksi Obat
Efek antagonis (berlawanan) dengan trombolitik (Alteplase, reteplase).
Peningkatan risiko trombosis dengan konsentrat kompleks faktor IX atau
konsentrat koagulan anti-inhibitor. Dapat meningkatkan efek prokoagulan dari all-
trans retinoic acid (tretinoin oral) pada wanita dengan leukemia promyelocytic akut.
Berpotensi Fatal: Penggunaan bersamaan dengan kontrasepsi hormonal dapat
meningkatkan risiko tromboemboli vena atau trombosis arteri ( MI, stroke).
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan
Asam Traneksamat ke dalam Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak
menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau
studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan)
yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama
(dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).
Overdosis
- Gejala: Kejang, pusing, sakit kepala, hipotensi, mual, muntah.
- Penatalaksanaan: Perawatan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat
dilakukan oleh tenaga medis profesional.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Fibrinolisis lokal, Menorrhagia, Haemorrhage, prostatectomy, cervical conisation,
angioneuretic edema herediter, abnormal perdarahan setelah operasi, perdarahan pada
ekstraksi gigi pada pasien hemofilia.
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Gangguan ginjal ringan dan sedang,
hematuria, gangguan penglihatan warna, resiko tinggi thrombotic, wanita dengan
siklus menstruasi irreguler, hamil dan laktasi. Kategori kehamilan: B
Kontra Indikasi
Gangguan ginjal yang berat; penyakit tromboembolik; riwayat kejang;
penggunaan bersama dengan kontrasepsi hormonal; hipersensitivitas.
Efek Samping
Mual, muntah, diare (kurangi dosis); pusing pada injeksi intravena cepat.
Gangguan penglihatan, anemia, lelah, sakit kepala dan migraine.
Cara Penyimpanan
Cairan injeksi: Di bawah 25 derajat Celsius. Lindungi dari cahaya. Jangan dibekukan.
Efek Samping
Sakit kepala,Muntah,Mual,Insomnia,Kram perut,Rasa terbakar pada dada
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Ascorbic Acid pada pasien yang hipersensitif terhadap
vitamin C.
Interaksi Obat
Obat Ascorbic Acid dapat mengurangi proses absorbsi jika dikonsumsi
berbarengan dengan aspirin.
Kategori Kehamilan
Kategori C: Studi pada hewan memperlihatkan adanya efek buruk terhadap
janin. Tidak ada studi yang memadai pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan
apabila manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin.
Peringatan Menyusui
Ascorbic Acid dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter
terlebih dahulu sebelum digunakan.
7. Atorvastatin 20 mg tab
Deskripsi
ATORVASTATIN 10 MG merupakan jenis obat golongan penghambat
HMG-CoA reduktase atau disebut statin. Obat ini digunakan sebagai tambahan diet
untuk menurunkan peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, apo-B & trigliserida
pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer, hiperlipidemia kombinasi (campuran)
& hiperkolesterolemia familial heterozigot & homozigot bila respons terhadap diet &
tindakan nonfarmakologis lainnya tidak adekuat. Dalam penggunaan obat ini HARUS
SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Sebagai
terapi tambahan di samping diet, untuk menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL,
apolipoprotein-B, dan kadar trigliserida pada pasien dengan hiperkolesterolemia
primer, hiperlipidemia kombinasi (campuran), serta hiperkolesterolemia familial
heterozigot dan homozigot, bila diet dan penatalaksanaan non-farmakologik lainnya
kurang berhasil.
Kontra Indikasi
Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien denga kondisi: Hipersensitif
terhadap komponen- komponen dalam obat ini. Penyakit hati aktif atau peningkatan
serum transaminase yang menetap melebihi 3 kali lipat dari batas atas normal. Ibu
hamil, menyusui atau usia produktif yang tidak menggunakan alat kontrasepsi yang
adekuat. Atorvastatin harus diberikan pada wanita usia subur hanya jika sangat tidak
mungkin hamil dan telah diinformasikan potensi bahayanya terhadap janin.
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Atorvastatin secara umum ditoleransi
dengan baik. Efek samping biasanya ringan dan sementara. Efek samping umum yang
terjadi adalah konstipasi, perut kembung, dispepsia, nyeri abdomen, sakit kepala,
mual, mialgia, lemas. Efek samping yang mungkin terjadi diantaranya yaitu:
Insomnia, sakit kepala, mual, diare, sakit perut, dispepsia, sembelit, perut kembung,
mialgia, artralgia, asthenia, hipoglikemia, hiperglikemia, anoreksia, neuropati perifer,
parestesia, tinitus, pankreatitis, muntah, hepatitis, ikterus kolestatik, alopecia, pruritus,
ruam, miopati urtikaria, miositis, kram otot, impotensi, edema angioneurotik, malaise,
angina.
8. Atorvastatin 20 mg tab
Deskripsi
ATORVASTATIN 20 MG merupakan jenis obat golongan penghambat
HMG-CoA reduktase atau disebut statin. Obat ini digunakan sebagai tambahan diet
untuk menurunkan peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, apo-B & trigliserida
pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer, hiperlipidemia kombinasi (campuran)
& hiperkolesterolemia familial heterozigot & homozigot bila respons terhadap diet &
tindakan nonfarmakologis lainnya tidak adekuat. Dalam penggunaan obat ini HARUS
SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Sebagai
terapi tambahan di samping diet, untuk menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL,
apolipoprotein-B, dan kadar trigliserida pada pasien dengan hiperkolesterolemia
primer, hiperlipidemia kombinasi (campuran), serta hiperkolesterolemia familial
heterozigot dan homozigot, bila diet dan penatalaksanaan non-farmakologik lainnya
kurang berhasil.
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Pasien yang memberikan tanda atau
gejala yang mengarah pada kerusakan hati harus melakukan tes fungsi hati. Pasien
dengan kondisi serius yang akut mengarah pada miopatia atau memiliki faktor risiko
yang mempengaruhi pada perkembangan menjadi gagal ginjal sekunder dari
rhabdomyolysis harus menunda atau menghentikan terapi sementara. Pasien dengan
stroke hemoragi pada saat awal pengobatan tampak memiliki risiko yang lebih tinggi
untuk mengalami stroke hemoragi berulang. Kategori kehamilan: Kategori X:
Kontraindikasi (tidak boleh digunakan). Terdapat hasil penelitian terhadap hewan uji
dan manusia yang memperlihatkan abnormalitas terhadap janin. Obat ini
dikontraindikasikan untuk wanita hamil dan yang berkemungkinan untuk hamil.
Kontra Indikasi
Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien denga kondisi: Hipersensitif
terhadap komponen- komponen dalam obat ini. Penyakit hati aktif atau peningkatan
serum transaminase yang menetap melebihi 3 kali lipat dari batas atas normal. Ibu
hamil, menyusui atau usia produktif yang tidak menggunakan alat kontrasepsi yang
adekuat. Atorvastatin harus diberikan pada wanita usia subur hanya jika sangat tidak
mungkin hamil dan telah diinformasikan potensi bahayanya terhadap janin.
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Atorvastatin secara umum ditoleransi
dengan baik. Efek samping biasanya ringan dan sementara. Efek samping umum yang
terjadi adalah konstipasi, perut kembung, dispepsia, nyeri abdomen, sakit kepala,
mual, mialgia, lemas. Efek samping yang mungkin terjadi diantaranya yaitu:
Insomnia, sakit kepala, mual, diare, sakit perut, dispepsia, sembelit, perut kembung,
mialgia, artralgia, asthenia, hipoglikemia, hiperglikemia, anoreksia, neuropati perifer,
parestesia, tinitus, pankreatitis, muntah, hepatitis, ikterus kolestatik, alopecia, pruritus,
ruam , miopati urtikaria, miositis, kram otot, impotensi, edema angioneurotik,
malaise, angina.
Bentuk obat
Tablet, suntik, obat tetes mata
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Infeksi
saluran napas atas & bawah, kulit & struktur kulit, uretritis & servisitis non GO krn
Chlamydia trachomatis
Kontra Indikasi
hipersensitif, pasien dengan kerusakan hati.
Efek Samping
Mual, rasa tidak nyaman di perut, muntah, kembung, diare, gangguan
pendengaran, nefritis interstisial, gangguan ginjal akut, fungsi hati abnormal, pusing/
vertigo, kejang, sakit kepala, somnolen, pemanjangan interval QT.
11. Betahistin 6 mg
Deskripsi
BETAHISTIN 6 MG TABLET merupakan obat generik dengan kandungan
Betahistine Mesylate. Betahistine adalah suatu analog histamin dan dapat mengurangi
tekanan endolimfatik dengan cara memperbaiki mikrosirkulasi. Obat ini digunakan
untuk mengobati vertigo, tinitus dan gangguan pendengaran yang terkait dengan
penyakit meniere. Dalam penggunaan obat ini HARUS SESUAI DENGAN
PETUNJUK DOKTER.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Untuk
vertigo, tinnitus, dan gangguan pendengaran yang terkait pada pasien dengan penyakit
Meniere
Dosis dan Aturan Pakai
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dosis yang dianjurkan: 6-12 mg 3x sehari.Dapat diberikan bersama
makanan
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien
dengan asma bronkial, riwayat penyakit tukak lambung, kerusakan hati, ibu hamil dan
menyusui. Kategori kehamilan : Belum terdapat data keamanan terkait penggunaan
obat ini pada wanita hamil dan/atau menyusui. Konsultasikan kepada dokter apabila
Anda sedang hamil dan/atau menyusui.
Kontra Indikasi
Hipersensitif, Mengidap feokromositoma (tumor langka pada kelenjar
adrenal).
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Signifikan: Jarang, ekstrasistol ventrikel, hipotensi
(termasuk hipotensi ortostatik), takikardia. Gangguan gastrointestinal: Mual,
dispepsia. Jarang, muntah, kembung, distensi atau nyeri perut. Gangguan umum dan
kondisi situs admin: Jarang, kelelahan, malaise. Gangguan sistem kekebalan: Reaksi
hipersensitivitas (misalnya anafilaksis). Jarang, urtikaria. Gangguan sistem saraf:
Sakit kepala. Jarang, pusing, kejang, mengantuk. Gangguan kejiwaan: Jarang,
kebingungan, halusinasi. Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinum: Jarang,
sesak napas, bronkospasme. Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Jarang, ruam,
pruritus. Gangguan vaskular: Jarang, vasodilatasi.
Cara Penyimpanan
Simpan di tempat sejuk dan kering, serta terhindar dari sinar matahari
langsung.
Perhatian
Wanita hamil dan menyusui.
Efek Samping
Mual, dispepsia, muntah, kembung, perut kembung atau nyeri, sakit kepala,
pusing, kejang, bengkak.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Ekzema,
termasuk ekzema atopik, infantil, stasis & diskoid & prurigo
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Tuberkulosis kulit, tidak boleh kontak
daerah mata, hamil, pemakaian jangka panjang. Kategori kehamilan: C
Kontra Indikasi
Hipersensitif, TB kulit, infeksi jamur dan virus pada kulit.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan betametason
topikal adalah: Kulit terasa gatal Kemerahan di kulit Kulit kering Rasa terbakar pada
kulit Kulit melepuh.
14. Bisacodil 5 mg
Indikasi Umum
Terapi konstipasi. Persiapan pemeriksaan diagnostik, terapi sebelum dan
sesudah operasi, dan pada kondisi yang membutuhkan defekasi.
Aturan Pakai
Jangan diberikan 1 jam sesudah pemberian antasida, susu atau produknya.
Untuk memperoleh efek obat yang cepat, berikan saat perut kosong.
Perhatian
Hamil dan laktasi. Penggunaan jangka panjang.
Kontra Indikasi
Obstruksi usus, kondisi abdomen yang memerlukan pembedahan akut,
apendisitis, penyakit inflamasi usus besar akut, dehidrasi berat, hipersensitif terhadap
triarilmetan, ileus.
Efek Samping
Kram dan nyeri perut, reaksi alergi, angioedema dan reaksi anafilaktoid.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Hipertensi dan angina pektoris, gagal jantung kronik stabil sedang sampai berat
dengan penurunan fungsi ventrikular sistolik sebagai tambahan terhadap ACE
inhibitor, atau Diuretik, atau Glikosida jantung.
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. - Kemanan dan efektivitas pada pasien
anak belum diketahui. - Jangan menggunakan Bisoprolol tanpa pengawasan dokter,
khususnya pasien yang memiliki penyakit arteri koroner. - Pada penderita
pheokromositoma, Bisoprolol sebaiknya tidak diberikan setelah terjadi blokade alfa. -
Penggunaan Bisoprolol dianjurkan untuk diberikan secara hati-hati pada pasien
dengan kondisi: 1. Bronkospasme (asma bronkial, penyakit saluran nafas obstruktif).
2. Menerima terapi desentisasi atau anastesi inhalasi secara bersamaan. 3. Diabetes
melitus dengan fluktuasi kadar gula darah yang cukup besar, karena dapat
menyamarkan gejala hipoglikemia. 4. Puasa ketat. 5. Blok AV tahap awal. 6. Angina
Prinzmetal. 7. Penyakit oklusif arterial perifer (terutama di awal terapi). 8. Pasien
gagal ginjal atau hati, penyesuaian dosis harus dilakukan dengan hati-hati. Kategori
kehamilan: Kategori C: Mungkin berisiko. Obat digunakan dengan hati-hati apabila
besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya ri
Kontra Indikasi
Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi: - Hipersensitif
terhadap Bisoprolol. - Gagal jantung akut atau selama episode dekomposisi gagal
jantung yang memerlukan terapi intravena inotropik. - Syok kardiogenik. - Blok AV
derajat 2 atau 3 (tanpa peacemaker). - Sindrom sinus. - Blokade sinoatrial. -
Bradikardia yang kurang dari 60 denyut/menit sebelum memulai pengobatan. -
Hipotensi (tekanan darah sistolik kurang dari 100 mmHg). - Asma bronkial parah atau
penyakit paru obstruktif kronik yang parah. - Tahap akhir penyakit oklusif arteri
periferal dan sindrom Raynaud. - Faeokromositoma yang tidak diobati. - Asidosis
metabolik.
Efek Samping
Obat ini secara umum ditoleransi dengan baik dengan efek samping yang
ringan dan sementara. Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan
sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan
berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin
terjadi dalam penggunaan obat adalah: Kram abdomen, diare, pusing, sakit kepala,
mual, denyut jantung lambat, tekanan darah rendah, keadaan mati rasa, kesemutan,
ekstremitas dingin, nyeri tenggorokan, dan sesak napas atau mengi, kelelahan.
16. Bisoprolol 5 mg
Deskripsi
BISOPROLOL 5 MG TABLET adalah obat anti hipertensi golongan Beta-
Blocker Kardioselektif. Bisoprolol merupakan golongan obat beta-blocker yang
bekerja dengan cara menghambat kerja sistem saraf simpatis pada jantung dengan
menghambat reseptor beta-adrenergik jantung. Obat penghambat beta-adrenergik
seperti Bisoprolol menurunkan kecepatan denyut jantung dan bermanfaat dalam terapi
irama jantung yang cepat secara tidak normal. Bisoprolol juga menurunkan kekuatan
kontraksi dari jantung dan menurunkan tekanan darah. Dengan menurunkan
kecepatan denyut jantung dan kekuatan kontraksi otot, obat penghambat beta-
adrenergik akan menurunkan kebutuhan jantung terhadap oksigen. Dengan demikian,
maka obat ini digunakan untuk mengobati hipertensi sebagai monoterapi atau
dikombinasikan dengan antihipertensi lain dan pengobatan angina serta gagal jantung
kronik. Dalam menggunakan obat ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Hipertensi dan angina pektoris, gagal jantung kronik stabil sedang sampai berat
dengan penurunan fungsi ventrikular sistolik sebagai tambahan terhadap ACE
inhibitor, atau Diuretik, atau Glikosida jantung.
Dosis dan Aturan Pakai
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. - Hipertensi dan angina: 5 mg - 10 mg per hari. - Gagal jantung kronik
stabil: 1.25 mg per hari pada minggu pertama. Dosis dapat ditingkatkan secara
bertahap. - Pada penderita bronkospastik, gangguan hati (hepatitis atau sirosis) dan
gangguan ginjal (bersihan kreatinin kurang dari 40 ml/menit): dosis awal 2.5 mg
sekali sehari.Dapat dikonsumsi esudah makan.
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. - Kemanan dan efektivitas pada pasien
anak belum diketahui. - Jangan menggunakan Bisoprolol tanpa pengawasan dokter,
khususnya pasien yang memiliki penyakit arteri koroner. - Pada penderita
pheokromositoma, Bisoprolol sebaiknya tidak diberikan setelah terjadi blokade alfa. -
Penggunaan Bisoprolol dianjurkan untuk diberikan secara hati-hati pada pasien
dengan kondisi:
1. Bronkospasme (asma bronkial, penyakit saluran nafas obstruktif).
2. Menerima terapi desentisasi atau anastesi inhalasi secara bersamaan.
3. Diabetes melitus dengan fluktuasi kadar gula darah yang cukup besar, karena
dapat menyamarkan gejala hipoglikemia.
4. Puasa ketat.
5. Blok AV tahap awal.
6. Angina Prinzmetal.
7. Penyakit oklusif arterial perifer (terutama di awal terapi).
8. Pasien gagal ginjal atau hati, penyesuaian dosis harus dilakukan dengan hati-hati.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Kram
abdomen, diare, pusing, sakit kepala, mual, denyut jantung lambat, tekanan darah
rendah, keadaan mati rasa, kesemutan, ekstremitas dingin, nyeri tenggorokan, dan
sesak napas atau mengi, kelelahan.
Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dewasa: 2,25 mmol dengan inj IV lambat selama 10 menit, diikuti oleh
58-77 ml larutan kalsium glukonat 10% dalam 0,5-1L larutan dekstrosa 5% sebagai
infus IV kontinyu. Anak: Neonatus dan 1 bln-18 th: 0,5 ml / kg kalsium glukonat 10%
sebagai dosis tunggal. Maks: 20 ml larutan kalsium glukonat 10%.
Aturan Pakai
-
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. -Gangguan fungsi ginjal; penyakit
jantung; penyakit terkait hiperkalsemia, mis. sarkoidosis; keganasan lainnya.
Kehamilan.
Kontra Indikasi
Pasien dengan batu ginjal kalsium atau riwayat batu ginjal. Kondisi yang
terkait dengan hiperkalsemia dan hiperkalsiuria.
Efek Samping
mual, muntah, kehilangan napsu makan, sembelit, tenggorokan kering
Perhatian
Hati-hati penggunaan pada pasien dialisis.
Kontra Indikasi
Calcitriol tidak boleh diberikan pada penderita dengan hiperkalsemia atau
penderita yang hipersensitif terhadap Calcitriol.
Efek Samping
Calcitriol tidak menimbulkan efek samping selama dosis tidak melebihi
kebutuhan badan. Aktivitas Calcitriol menyerupai vitamin D, sehingga efek samping
yang timbul mirip dengan pemakaian Vitamin D berlebihan seperti: sindrom
hiperkalsemia atau keracunan kalsium.
19. Calcium Polystyrene 5 gram
Deskripsi
KALITAKE GRANUL 5 G di gunakan sebagai akibat gagal ginjal akut dan
kronis. Dalam penggunaan obat ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.
Indikasi Umum
Hiperkalemia akibat Gagal Ginjal akut dan kronik
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Monitor kadar K dan Ca serum secara
teratur selama terapi. Stenosis usus, tukaka Gl, hipertiroid, mieloma multipel Kategori
Kehamilan : C
Kontra Indikasi
Obstruksi usus
Efek Samping
Perforasi dan obstruksi usus, konstipasi, mual, anoreksia, rasa tidak enak pada
lambung. Hipokalemia
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. -
Hipertensi - Pengobatan pada pasien dengan gagal jantung dan gangguan fungsi
sistolik ventrikel kiri ketika obat penghambat ACE tidak ditoleransi.
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. - Pada pasien hipertensi dengan
gangguan ginjal, disarankan melakukan pemantauan secara berkala terkait kadar
kalium dan kadar kreatinin dalam serum. - Pasien dengan stenosis arteri renalis, yaitu
penyempitan salah satu atau lebih dari satu arteri yang mengangkut darah menuju
ginjal (renal artery). - Pasien dengan intravascular volume depletion, yaitu
pengurangan volume intravaskular. Kategori kehamilan: Kategori D: Terbukti
berisiko terhadap janin. Meski demikian, obat masih dapat digunakan jika obat
diperlukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, atau penyakit serius,
dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.
Kontra Indikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap candesartan atau komponen yang
terkandung dalam formulasinya. Pasien dengan gangguan hati yang berat dengan atau
tanpa ketoasidosis. Wanita hamil dan menyusui.
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. -
Hipertensi - Pengobatan pada pasien dengan gagal jantung dan gangguan fungsi
sistolik ventrikel kiri ketika obat penghambat ACE tidak ditoleransi.
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. - Pada pasien hipertensi dengan
gangguan ginjal, disarankan melakukan pemantauan secara berkala terkait kadar
kalium dan kadar kreatinin dalam serum. - Pasien dengan stenosis arteri renalis, yaitu
penyempitan salah satu atau lebih dari satu arteri yang mengangkut darah menuju
ginjal (renal artery). - Pasien dengan intravascular volume depletion, yaitu
pengurangan volume intravaskular. Kategori kehamilan: Kategori D: Terbukti
berisiko terhadap janin. Meski demikian, obat masih dapat digunakan jika obat
diperlukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, atau penyakit serius,
dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.
Kontra Indikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap candesartan atau komponen yang
terkandung dalam formulasinya. Pasien dengan gangguan hati yang berat dengan atau
tanpa ketoasidosis. Wanita hamil dan menyusui.
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Hipertensi, Gagal jantung pasien dengan tekanan darah normal
Kontra Indikasi
Hamil
Efek Samping
Pruritus, gangguan indera pengcapan, gangguan proteinuria, meningkatnya
nilai nitrogen urea darah dan kreatinin, neutropenia.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Hipertensi, Gagal jantung pasien dengan tekanan darah normal
Kontra Indikasi
Hamil
Efek Samping
Pruritus, gangguan indera pengcapan, gangguan proteinuria, meningkatnya
nilai nitrogen urea darah dan kreatinin, neutropenia.
Indikasi Umum
Chevron-downEpilepsi, epilepsi generalisata primer atau bentuk kejang
epilepsi generalisata sekunder yang disertai dengan komponen tonik-klonik, neuralgia
trigeminal, neuralgia glosofaringeal.
Kontra Indikasi
Hipersensitif, penderita dengan riwayat depresi sumsum tulang.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Hipertensi esensial dan gagal jantung kronik.
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan obat ini pada
pasien dengan kondisi: Hipertensi sekunder atau tidak stabil. Angina pektoris tidak
stabil. Gangguan persarafan jantung. Serangan jantung baru. Diabetes. Usia lanjut.
Kategori Kehamilan: Kategori C: Mungkin berisiko. Obat digunakan dengan hati-hati
apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Penelitian pada hewan uji menunjukkan risiko terhadap janin dan belum terdapat
penelitian langsung terhadap wanita hamil.
Kontra Indikasi
Gagal hati kronik yang berat, kerusakan hati.
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Edema. Pusing. Bradikardia. Mual. Diare. Gangguan
penglihatan.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Mengatasi infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan kelamin serta infeksi kulit
dan jaringan lunak
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien
dengan riwayat hipersensitivitas terhadap penisilin atau obat -laktam lainnya, alergi
berat atau asma, riwayat penyakit gastrointestinal, terutama kolitis. Gangguan ginjal.
Kehamilan dan menyusui. Kategori kehamilan : Kategori B: Mungkin dapat
digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak memperlihatkan ada
nya risiko terhadap janin, namun belum ada bukti penelitian langsung terhadap wanita
hamil.
Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap cefadroxil
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Signifikan: Reaksi hipersensitivitas, termasuk anafilaksis;
Diare terkait Clostridium difficile. Gangguan sistem darah dan limfatik: Jarang,
eosinofilia, neutropenia, trombositopenia, agranulositosis. Gangguan gastrointestinal:
Diare, mual, muntah, dispepsia, sakit perut, glositis. Gangguan umum dan kondisi
tempat pemberian: Jarang, demam. Gangguan sistem kekebalan: Jarang, reaksi seperti
penyakit serum, edema angioneurotik. Pemeriksaan penunjang: Jarang, AST dan ALT
sedikit meningkat. Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Jarang, artralgia.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, pruritus, eksantema alergi, urtikaria.
Berpotensi Fatal: Kolitis pseudomembran.
27. Cefadroxil 500 mg cap
Deskripsi
CEFADROXIL merupakan antibiotika golongan Cefalosporin. Antibiotika ini
bekerja dengan cara mengikat 1 atau lebih protein pengikat penisilin (PBPs) yang
pada gilirannya menghalangi langkah transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan di
dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dinding sel dan menahan
perakitan dinding sel yang mengakibatkan lisis bakteri. Antibiotik ini digunakan
untuk mengatasi infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan kelamin serta infeksi
kulit dan jaringan lunak. Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN
PETUNJUK DOKTER.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Mengatasi infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan kelamin serta infeksi kulit
dan jaringan lunak
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien
dengan riwayat hipersensitivitas terhadap penisilin atau obat -laktam lainnya, alergi
berat atau asma, riwayat penyakit gastrointestinal, terutama kolitis. Gangguan ginjal.
Kehamilan dan menyusui. Kategori kehamilan : Kategori B: Mungkin dapat
digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak memperlihatkan ada
nya risiko terhadap janin, namun belum ada bukti penelitian langsung terhadap wanita
hamil.
Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap cefadroxil
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan
Digunakan oleh :
- Dewasa dan anak-anak usia di atas 1 tahun
- Cefazolin untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B:
- Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin,
tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
- Cefazolin dapat terserap ke dalam ASI. Beri tahu dokter bila Anda sedang
menyusui.
Bentuk obat
Suntik
Efek Samping
Sakit kepala,Mual atau muntah,Diare,Hilang nafsu,makan,Bengkak,
kemerahan, atau nyeri di area bekas suntikan
Kontraindikasi
Cefazolin dikontraindikasikan pada pasien dengan kondisi hipersensitivitas
terhadap antibiotik golongan sefalosporin
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Infeksi
saluran kemih tanpa komplikasi, otitis media, (radang rongga gendang telinga),
faringitis dan tonsilitis, bronkhitis akut dan kronis serta eksaserbasi (kumatnya
penyakit atau gejala penyakit secara mendadak) akut
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati terhadap pasien dengan
riwayat anemia hemolitik terkait sefalosporin, penyakit gastrointestinal,
hipersensitivitas terhadap penisilin dan antibiotik beta-laktam lainnya. Gangguan
ginjal. Anak-anak. Kehamilan dan menyusui. Kategori kehamilan : Kategori B:
Mungkin dapat digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak
memperlihatkan ada nya risiko terhadap janin, namun belum ada bukti penelitian
langsung terhadap wanita hamil.
Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap sefalosporin, penisilin, atau antibiotik beta-laktam
apapun.
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan.
Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Infeksi
saluran kemih tanpa komplikasi, otitis media, (radang rongga gendang telinga),
faringitis dan tonsilitis, bronkhitis akut dan kronis serta eksaserbasi (kumatnya
penyakit atau gejala penyakit secara mendadak) akut
Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati terhadap pasien dengan
riwayat anemia hemolitik terkait sefalosporin, penyakit gastrointestinal,
hipersensitivitas terhadap penisilin dan antibiotik beta-laktam lainnya. Gangguan
ginjal. Anak-anak. Kehamilan dan menyusui. Kategori kehamilan : Kategori B:
Mungkin dapat digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak
memperlihatkan ada nya risiko terhadap janin, namun belum ada bukti penelitian
langsung terhadap wanita hamil.
Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap sefalosporin, penisilin, atau antibiotik beta-laktam
apapun.
Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Signifikan: Ensefalopati termasuk kejang, kebingungan,
gangguan kesadaran, dan gangguan gerakan (pada pasien dengan gangguan ginjal);
superinfeksi bakteri atau jamur, penurunan aktivitas protrombin. Gangguan sistem
darah dan limfatik: Neutropenia, trombositosis, leukopenia, trombositopenia,
eosinofilia. Gangguan gastrointestinal: Diare, sakit perut, dispepsia, perut kembung,
mual, muntah. Gangguan umum dan kondisi situs admin: Pyrexia, edema wajah.
Gangguan hepatobilier: Penyakit kuning, hepatitis. Gangguan sistem kekebalan:
Reaksi seperti penyakit serum, urtikaria, angioedema. Investigasi: Peningkatan LFT;
peningkatan BUN, bilirubin serum dan kreatinin. Gangguan metabolisme dan nutrisi:
Anoreksia. Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Artralgia. Gangguan sistem
saraf: Sakit kepala, pusing, vertigo. Gangguan sistem reproduksi dan payudara:
Vaginitis, pruritus genital. Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinum: Dispnea.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, pruritus. Berpotensi Fatal: Anemia
hemolitik yang diinduksi obat, gagal ginjal akut termasuk nefritis tubulointerstitial,
diare terkait Clostridium difficile, kolitis pseudomembran, reaksi kulit yang parah
seperti nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson, ruam obat dengan
eosinofilia dan gejala sistemik (DRESS); reaksi anafilaksis/anafilaktoid termasuk
syok.