Anda di halaman 1dari 37

1.

Asam Folat 1 mg tab

 Deskripsi
ANEMOLAT 1 MG TABLET merupakan suplemen yang mengandung Asam
folat. Suplemen ini digunakan untuk mengatasi defisiensi asam folat, sebagai
suplemen selama masa hamil dan laktasi, kondisi dimana kebutuhan asam folat
meningkat, serta keadaan anemia megaloblastik.

 Indikasi Umum
Defisiensi Asam Folat, suplemen selama Kehamilan dan Menyusui, kondisi2
dimana kebutuhan Asam Folat meningkat, Anemia Megaloblastik akibat defisiensi
Asam Folat

 Dosis dan Aturan Pakai


Defisiensi Asam Folat : diawali 0.25-1 mg peerhari, pemeliharaan : 0.25-0.5
mg perhari. Suplemen masa kehamilan & menyusui, Anemia Megaloblastik dipakai
saat perut kosong atau 30-60 menit sebelum makan

 Perhatian
Hati-hati penggunaan pada penderita penyakit ginjal atau sedang menjalani
dialisis ginjal, Hati-hati penggunaan pada penderita anemia selain megaloblastik.

 Kontra Indikasi
Anemia pernisiosa, anemia hemolitik, anemia yang belum didiagnosis oleh
dokter dan dikonfirmasi dengan tes lab

 Efek Samping
Reaksi alergi atau hipersensitivitas

2. Asam Mefenamat 500 tab


 Deskripsi
ASAM MEFENAMAT atau MEFENAMIC ACID merupakan obat yang
termasuk dalam golongan anti infalamasi non steroid sebagai anti nyeri pada tingkat
ringan hingga sedang, dengan cara secara reversibel menghambat siklooksigenase-1
dan -2 (COX-1 dan -2), sehingga mengakibatkan penurunan laju sintesis
prostaglandin dan menunjukkan sifat analgesik, anti-inflamasi serta antipiretik. Obat
dengan kandungan Asam Mefenamat diindikasikan untuk nyeri ringan sampai sedang
seperti sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri
otot, dan nyeri pasca operasi. Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN
PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Meredakan nyeri ringan hingga sedang pada sakit kepala, sakit gigi, nyeri haid
primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot, dan nyeri paska operasi

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dewasa dan anak >14 tahun : 3 x sehari 500 mg. Lansia : Mulailah dengan
dosis yang lebih rendah dan durasi sesingkat mungkin.Diberikan sesudah makan atau
bersama dengan makan

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien
dengan faktor risiko kejadian KV (misalnya hipertensi, hiperlipidemia, diabetes
mellitus, merokok), gagal jantung ringan hingga sedang, hipovolemia, dehidrasi,
Pasien yang lemah, gangguan ginjal dan hati, lansia, Ibu hamil (trimester 1-2) dan
menyusui. Kategori kehamilan : Kategori C: Mungkin berisiko. Obat digunakan
dengan hati-hati apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko
terhadap janin. Penelitian pada hewan uji menunjukkan risiko terhadap janin dan
belum terdapat penelitian langsung terhadap wanita hamil.

 Kontra Indikasi
Hipersensitivitas. Pasien dengan aktif atau riwayat tukak/perdarahan peptikum
berulang, riwayat perdarahan gastrointestinal atau perforasi (terkait dengan terapi
NSAID sebelumnya), penyakit radang usus, gagal jantung berat, riwayat asma,
bronkospasme, rinitis, angioedema, urtikaria, atau tipe alergi reaksi setelah minum
aspirin atau NSAID lainnya. Pengobatan nyeri peri-operatif dalam pengaturan operasi
CABG. Ginjal (CrCl <30 mL/menit) dan gangguan hati berat. Kehamilan (trimester
ketiga).

 Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Efek signifikan yakni Reaksi anafilaktoid, retensi cairan,
anemia, hiperkalemia. Gangguan sistem darah dan limfatik: Eosinofilia, leukopenia,
trombositopenia, purpura, agranulositosis. Gangguan jantung: Dispnea. Gangguan
telinga dan labirin: Tinnitus. Gangguan gastrointestinal: Diare, mual, muntah, sakit
perut, perut kembung, sembelit, dispepsia, mulas, gastritis. Gangguan hepatobilier:
Hepatitis, penyakit kuning. Pemeriksaan penunjang: Peningkatan enzim hati.
Gangguan sistem saraf: Meningitis aseptik, sakit kepala. Gangguan kejiwaan: Gugup,
insomnia, kebingungan, depresi. Gangguan ginjal dan kemih: Disuria, sistitis.
Gangguan sistem reproduksi dan payudara: Hematuria. Gangguan pernapasan, toraks
dan mediastinum: Asma. Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Pruritus, urtikaria,
ruam, eritema multiforme. Gangguan pembuluh darah: Hipertensi. Berpotensi Fatal:
Kejadian trombotik CV termasuk MI dan stroke, peradangan gastrointestinal,
perdarahan, ulserasi, perforasi. Jarang, dermatitis eksfoliatif, nekrolisis epidermal
toksik, sindrom Stevens-Johnson, hepatitis fulminan, nekrosis hati, gagal hati.

3. Asam Traneksamat 250 inj


 Golongan : Obat resep
 Kategori : Antifibrinolitik
 Digunakan oleh : Dewasa
 Manfaat : Mengurangi atau menghentikan perdarahan pada menorrhagia,
perdarahan pascaoperasi, mimisan, atau cedera, Mencegah
perdarahan pada pasien hemophilia, Menangani hereditary
angioedema, Asam traneksamat untuk ibu hamil dan Menyusui.

 Kategori B : Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya


risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu
hamil. Asam traneksamat dapat terserap ke dalam ASI. Bila
sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa
berkonsultasi dulu dengan dokter.

 Bentuk obat : Tablet, kapsul, suntik

4. Asam Tranexamat 500 inj


 Kegunaan
Asam Traneksamat digunakan untuk menghentikan perdarahan yang tidak
normal, misalnya mimisan, perdarahan sesudah operasi, operasi gigi pada penderita
hemofilia (gangguan perdarahan karena kurangnya faktor pembekuan darah).

 Dosis & Cara Penggunaan


Terapi jangka pendek untuk mengatasi perdarahan lokal: diberikan dosis 0,5-1
g disuntikkan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) tiap 2-3 kali sehari. Umum:
diberikan dosis 1 g, setiap 6-8 jam.

 Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.

 Efek Samping
- Gangguan visual dan okular (misalnya: Gangguan penglihatan warna), vena retina
atau oklusi arteri, konjungtivitis lignus, kejadian tromboemboli, kejang-kejang.
- Gangguan darah dan sistem limfatik: Anemia.
- Gangguan pencernaan: Diare, mual, muntah, sakit perut.
- Gangguan umum dan kondisi tempat administrasi: Kelelahan.
- Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Nyeri Muskuloskeletal, kram otot.
- Gangguan sistem saraf: Sakit kepala, migrain.
- Gangguan pernapasan, toraks, dan mediastinum: -Gejala hidung dan sinus
(radang)
- Fatal: Reaksi hipersensitivitas yang parah termasuk anafilaksis (alergi yang parah
dan bisa mengancam nyawa).
 Kontraindikasi
Sebaiknya tidak digunakan pada pasien hipersensitif terhadap salah satu
komponen obat ini.
Penyakit tromboemboli aktif (Emboli paru, DVT), riwayat trombosis vena
atau arteri (termasuk vena retina atau oklusi arteri), disebarkan koagulasi
intravaskular, kondisi fibrinolitik setelah koagulopati konsumsi, riwayat kejang.
Penggunaan bersamaan dengan kontrasepsi hormonal.
Gangguan ginjal berat.

 Interaksi Obat
Efek antagonis (berlawanan) dengan trombolitik (Alteplase, reteplase).
Peningkatan risiko trombosis dengan konsentrat kompleks faktor IX atau
konsentrat koagulan anti-inhibitor. Dapat meningkatkan efek prokoagulan dari all-
trans retinoic acid (tretinoin oral) pada wanita dengan leukemia promyelocytic akut.
Berpotensi Fatal: Penggunaan bersamaan dengan kontrasepsi hormonal dapat
meningkatkan risiko tromboemboli vena atau trombosis arteri ( MI, stroke).

 Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan
Asam Traneksamat ke dalam Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak
menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau
studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan)
yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama
(dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

 Overdosis
- Gejala: Kejang, pusing, sakit kepala, hipotensi, mual, muntah.
- Penatalaksanaan: Perawatan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat
dilakukan oleh tenaga medis profesional.

5. Asam Tranexamat 500 mg tab


 Deskripsi
ASAM TRANEKSAMAT 500 MG TABLET adalah obat generik golongan
anti-fibrinolitik yang digunakan untuk membantu menghentikan pendarahan pada
sejumlah kondisi, misalnya mimisan, cedera, pendarahan akibat menstruasi
berlebihan, dan pendarahan pada penderita angio-edema turunan. Asam Traneksamat
merupakan competitive inhibitor dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin.
Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dari faktor pembekuan
darah lain, oleh karena itu Asam Traneksamat dapat digunakan untuk mengatasi
perdarahan akibat fibrinolisis yang berlebihan. Kegunaan Asam Traneksamat lainnya
termasuk untuk mengatasi masalah pendarahan abnormal pascaoperasi dan
mengurangi pendarahan akibat pencabutan gigi pada penderita hemofilia. Dalam
penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Fibrinolisis lokal, Menorrhagia, Haemorrhage, prostatectomy, cervical conisation,
angioneuretic edema herediter, abnormal perdarahan setelah operasi, perdarahan pada
ekstraksi gigi pada pasien hemofilia.

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Fibrinolisis lokal = 15-25 mg/kg bb 2-3 kali sehari. Menoragia (diawali
bila menstruasi telah mulai) = 1-1,5 g 3-4 kali sehari selama 4 hari; maksimal 4 g
sehari. Angioedema turunan = 1-1,5 g 2-3 kali sehari. Haemorrhage = Sebagai
manajemen jangka pendek pada kasus pendarahan lokal: 1-1,5 g (atau 15-25 mg/kg)
2-3 kali sehari. Perdarahan pada ekstraksi gigi pada pasien hemofilia = 1-1,5 g (atau
25 mg/kg) tiap 8 jam.Dikonsumsi/diberikan sebelum atau sesudah makan.

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Gangguan ginjal ringan dan sedang,
hematuria, gangguan penglihatan warna, resiko tinggi thrombotic, wanita dengan
siklus menstruasi irreguler, hamil dan laktasi. Kategori kehamilan: B

 Kontra Indikasi
Gangguan ginjal yang berat; penyakit tromboembolik; riwayat kejang;
penggunaan bersama dengan kontrasepsi hormonal; hipersensitivitas.
 Efek Samping
Mual, muntah, diare (kurangi dosis); pusing pada injeksi intravena cepat.
Gangguan penglihatan, anemia, lelah, sakit kepala dan migraine.

6. Ascorbid Acid inj


 Kegunaan
Ascorbic Acid digunakan untuk membantu mengatasi kekurangan vitamin C
dan meningkatkan daya tahan tubuh.

 Dosis dan Cara Penggunaan


- Dewasa: 0.5-1 gram per hari.
- Anak-anak :
*Terapi pengobatan: 100-300 mg per hari
*Terapi pencegahan: 30 mg per hari.

 Cara Penyimpanan
Cairan injeksi: Di bawah 25 derajat Celsius. Lindungi dari cahaya. Jangan dibekukan.

 Efek Samping
Sakit kepala,Muntah,Mual,Insomnia,Kram perut,Rasa terbakar pada dada

 Kontraindikasi
Hindari penggunaan Ascorbic Acid pada pasien yang hipersensitif terhadap
vitamin C.

 Interaksi Obat
Obat Ascorbic Acid dapat mengurangi proses absorbsi jika dikonsumsi
berbarengan dengan aspirin.

 Kategori Kehamilan
Kategori C: Studi pada hewan memperlihatkan adanya efek buruk terhadap
janin. Tidak ada studi yang memadai pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan
apabila manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin.
 Peringatan Menyusui
Ascorbic Acid dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter
terlebih dahulu sebelum digunakan.

7. Atorvastatin 20 mg tab
 Deskripsi
ATORVASTATIN 10 MG merupakan jenis obat golongan penghambat
HMG-CoA reduktase atau disebut statin. Obat ini digunakan sebagai tambahan diet
untuk menurunkan peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, apo-B & trigliserida
pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer, hiperlipidemia kombinasi (campuran)
& hiperkolesterolemia familial heterozigot & homozigot bila respons terhadap diet &
tindakan nonfarmakologis lainnya tidak adekuat. Dalam penggunaan obat ini HARUS
SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Sebagai
terapi tambahan di samping diet, untuk menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL,
apolipoprotein-B, dan kadar trigliserida pada pasien dengan hiperkolesterolemia
primer, hiperlipidemia kombinasi (campuran), serta hiperkolesterolemia familial
heterozigot dan homozigot, bila diet dan penatalaksanaan non-farmakologik lainnya
kurang berhasil.

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dosis awal yang biasa diberikan adalah 10 mg 1 kali sehari. Rentang dosis
adalah antara 10-80 mg sekali sehari. Hypercholesterolemia primer dan
hyperlipidemia campuran: 10 mg, diberikan 1 kali sehari. Familial
hypercholesterolemia homozigot: 10-80 mg per hari. Familial hypercholesterolemia
heterozigot pada pasien anak-anak (10-17 tahun): dosis awal yang direkomendasikan
adalah 10 mg/hari, dosis maksimum yang direkomendasikan adalah 20 mg/hari.
Penyesuaian harus dilakukan pada interval 4 minggu. Kombinasi dg siklosporin,
telaprevir, atau kombinasi tipranavir/ritonavir: Dosis tidak boleh melebihi 10
mg.Dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Pasien yang memberikan tanda atau
gejala yang mengarah pada kerusakan hati harus melakukan tes fungsi hati. Pasien
dengan kondisi serius yang akut mengarah pada miopatia atau memiliki faktor risiko
yang mempengaruhi pada perkembangan menjadi gagal ginjal sekunder dari
rhabdomyolysis harus menunda atau menghentikan terapi sementara. Pasien dengan
stroke hemoragi pada saat awal pengobatan tampak memiliki risiko yang lebih tinggi
untuk mengalami stroke hemoragi berulang. Kategori kehamilan: Kategori X:
Kontraindikasi (tidak boleh digunakan). Terdapat hasil penelitian terhadap hewan uji
dan manusia yang memperlihatkan abnormalitas terhadap janin. Obat ini
dikontraindikasikan untuk wanita hamil dan yang berkemungkinan untuk hamil.

 Kontra Indikasi
Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien denga kondisi: Hipersensitif
terhadap komponen- komponen dalam obat ini. Penyakit hati aktif atau peningkatan
serum transaminase yang menetap melebihi 3 kali lipat dari batas atas normal. Ibu
hamil, menyusui atau usia produktif yang tidak menggunakan alat kontrasepsi yang
adekuat. Atorvastatin harus diberikan pada wanita usia subur hanya jika sangat tidak
mungkin hamil dan telah diinformasikan potensi bahayanya terhadap janin.

 Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Atorvastatin secara umum ditoleransi
dengan baik. Efek samping biasanya ringan dan sementara. Efek samping umum yang
terjadi adalah konstipasi, perut kembung, dispepsia, nyeri abdomen, sakit kepala,
mual, mialgia, lemas. Efek samping yang mungkin terjadi diantaranya yaitu:
Insomnia, sakit kepala, mual, diare, sakit perut, dispepsia, sembelit, perut kembung,
mialgia, artralgia, asthenia, hipoglikemia, hiperglikemia, anoreksia, neuropati perifer,
parestesia, tinitus, pankreatitis, muntah, hepatitis, ikterus kolestatik, alopecia, pruritus,
ruam, miopati urtikaria, miositis, kram otot, impotensi, edema angioneurotik, malaise,
angina.
8. Atorvastatin 20 mg tab
 Deskripsi
ATORVASTATIN 20 MG merupakan jenis obat golongan penghambat
HMG-CoA reduktase atau disebut statin. Obat ini digunakan sebagai tambahan diet
untuk menurunkan peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, apo-B & trigliserida
pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer, hiperlipidemia kombinasi (campuran)
& hiperkolesterolemia familial heterozigot & homozigot bila respons terhadap diet &
tindakan nonfarmakologis lainnya tidak adekuat. Dalam penggunaan obat ini HARUS
SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Sebagai
terapi tambahan di samping diet, untuk menurunkan kolesterol total, kolesterol LDL,
apolipoprotein-B, dan kadar trigliserida pada pasien dengan hiperkolesterolemia
primer, hiperlipidemia kombinasi (campuran), serta hiperkolesterolemia familial
heterozigot dan homozigot, bila diet dan penatalaksanaan non-farmakologik lainnya
kurang berhasil.

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dosis awal yang biasa diberikan adalah 10 mg 1 kali sehari. Rentang dosis
adalah antara 10-80 mg sekali sehari. Hypercholesterolemia primer dan
hyperlipidemia campuran: 10 mg, diberikan 1 kali sehari. Familial
hypercholesterolemia homozigot: 10-80 mg per hari. Familial hypercholesterolemia
heterozigot pada pasien anak-anak (10-17 tahun): dosis awal yang direkomendasikan
adalah 10 mg/hari, dosis maksimum yang direkomendasikan adalah 20 mg/hari.
Penyesuaian harus dilakukan pada interval 4 minggu. Kombinasi dg siklosporin,
telaprevir, atau kombinasi tipranavir/ritonavir: Dosis tidak boleh melebihi 10
mg.Dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Pasien yang memberikan tanda atau
gejala yang mengarah pada kerusakan hati harus melakukan tes fungsi hati. Pasien
dengan kondisi serius yang akut mengarah pada miopatia atau memiliki faktor risiko
yang mempengaruhi pada perkembangan menjadi gagal ginjal sekunder dari
rhabdomyolysis harus menunda atau menghentikan terapi sementara. Pasien dengan
stroke hemoragi pada saat awal pengobatan tampak memiliki risiko yang lebih tinggi
untuk mengalami stroke hemoragi berulang. Kategori kehamilan: Kategori X:
Kontraindikasi (tidak boleh digunakan). Terdapat hasil penelitian terhadap hewan uji
dan manusia yang memperlihatkan abnormalitas terhadap janin. Obat ini
dikontraindikasikan untuk wanita hamil dan yang berkemungkinan untuk hamil.

 Kontra Indikasi
Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien denga kondisi: Hipersensitif
terhadap komponen- komponen dalam obat ini. Penyakit hati aktif atau peningkatan
serum transaminase yang menetap melebihi 3 kali lipat dari batas atas normal. Ibu
hamil, menyusui atau usia produktif yang tidak menggunakan alat kontrasepsi yang
adekuat. Atorvastatin harus diberikan pada wanita usia subur hanya jika sangat tidak
mungkin hamil dan telah diinformasikan potensi bahayanya terhadap janin.

 Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Atorvastatin secara umum ditoleransi
dengan baik. Efek samping biasanya ringan dan sementara. Efek samping umum yang
terjadi adalah konstipasi, perut kembung, dispepsia, nyeri abdomen, sakit kepala,
mual, mialgia, lemas. Efek samping yang mungkin terjadi diantaranya yaitu:
Insomnia, sakit kepala, mual, diare, sakit perut, dispepsia, sembelit, perut kembung,
mialgia, artralgia, asthenia, hipoglikemia, hiperglikemia, anoreksia, neuropati perifer,
parestesia, tinitus, pankreatitis, muntah, hepatitis, ikterus kolestatik, alopecia, pruritus,
ruam , miopati urtikaria, miositis, kram otot, impotensi, edema angioneurotik,
malaise, angina.

9. Atropin Sulfat inj


 Manfaat
Menangani bradikardia atau keracunan insektisida organofosfat, sebagai obat
sebelum pemeriksaan mata, dan sebagai pramedikasi sebelum prosedur anestesi
 Digunakan oleh
Dewasa dan anak-anak

 Atropin untuk ibu hamil dan menyusui


Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat
hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya
risiko terhadap janin. Atropin dapat terserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui,
disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

 Bentuk obat
Tablet, suntik, obat tetes mata

10. Azithromycin 500 mg tab


 Deskripsi
AZITHROMYCIN adalah obat antibiotik generik golongan makrolida yang
aktivitasnya terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Obat ini bekerja dengan
cara mengikat sub unit 50s dari ribosom bakteri sehingga menghambat translasi
mRNA. Dengan demikian sistesis protein akan terganggu sehingga pertumbuhan
bakteri akan terhambat. Obat ini digunakan untuk pengobatan infeksi yang
disebabkan oleh H. influenzae, M. catarrhalis, S. pneumoniae, C. pneumoniae, H.
influenzae, Streptococcus pyogenes, S. aureus, atau S. agalactiae. Dalam penggunaan
obat ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Infeksi
saluran napas atas & bawah, kulit & struktur kulit, uretritis & servisitis non GO krn
Chlamydia trachomatis

 Dosis da Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dewasa : 1 g dosis tunggal oral. Semua indikasi lainnya 500 mg 1 x/hari
selama 3 hari. Anak 10 mg/kg BB/hari dosis tunggal selama 3 hari.Dapat diberikan
bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada GI.
 Perhatian
Jumlah Stock untuk Produk ini terbatas. Jika tidak tersedia (not available),
dapat diorder kembali tanpa dikombinasikan dengan produk lain. HARUS DENGAN
RESEP DOKTER. Gangguan ginjal sedang atau berat, gangguan hati berat. Hamil &
laktasi. Lansia. Hentikan pemakaian apabila terjadi reaksi alergi, gangguan hati.
Pertumbuhan C. difficile. Kategori kehamilan: Kategori B: Mungkin dapat digunakan
oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak memperlihatkan ada nya risiko
terhadap janin, namun belum ada bukti penelitian langsung terhadap wanita hamil.

 Kontra Indikasi
hipersensitif, pasien dengan kerusakan hati.

 Efek Samping
Mual, rasa tidak nyaman di perut, muntah, kembung, diare, gangguan
pendengaran, nefritis interstisial, gangguan ginjal akut, fungsi hati abnormal, pusing/
vertigo, kejang, sakit kepala, somnolen, pemanjangan interval QT.

11. Betahistin 6 mg
 Deskripsi
BETAHISTIN 6 MG TABLET merupakan obat generik dengan kandungan
Betahistine Mesylate. Betahistine adalah suatu analog histamin dan dapat mengurangi
tekanan endolimfatik dengan cara memperbaiki mikrosirkulasi. Obat ini digunakan
untuk mengobati vertigo, tinitus dan gangguan pendengaran yang terkait dengan
penyakit meniere. Dalam penggunaan obat ini HARUS SESUAI DENGAN
PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Untuk
vertigo, tinnitus, dan gangguan pendengaran yang terkait pada pasien dengan penyakit
Meniere
 Dosis dan Aturan Pakai
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dosis yang dianjurkan: 6-12 mg 3x sehari.Dapat diberikan bersama
makanan

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien
dengan asma bronkial, riwayat penyakit tukak lambung, kerusakan hati, ibu hamil dan
menyusui. Kategori kehamilan : Belum terdapat data keamanan terkait penggunaan
obat ini pada wanita hamil dan/atau menyusui. Konsultasikan kepada dokter apabila
Anda sedang hamil dan/atau menyusui.

 Kontra Indikasi
Hipersensitif, Mengidap feokromositoma (tumor langka pada kelenjar
adrenal).

 Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Signifikan: Jarang, ekstrasistol ventrikel, hipotensi
(termasuk hipotensi ortostatik), takikardia. Gangguan gastrointestinal: Mual,
dispepsia. Jarang, muntah, kembung, distensi atau nyeri perut. Gangguan umum dan
kondisi situs admin: Jarang, kelelahan, malaise. Gangguan sistem kekebalan: Reaksi
hipersensitivitas (misalnya anafilaksis). Jarang, urtikaria. Gangguan sistem saraf:
Sakit kepala. Jarang, pusing, kejang, mengantuk. Gangguan kejiwaan: Jarang,
kebingungan, halusinasi. Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinum: Jarang,
sesak napas, bronkospasme. Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Jarang, ruam,
pruritus. Gangguan vaskular: Jarang, vasodilatasi.

12. Betahistin Hidrochloride 24 mg


 Deskripsi:
BETAHISTINE NOVELL 24MG TABLET merupakan obat yang digunakan
untuk meredakan keluhan vertigo, gangguan pendengaran, dan telinga berdenging
yang disebabkan oleh penyakit Meniere. Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan
aliran darah dan menurunkan jumlah cairan di dalam telinga yang mengakibatkan
gejala dan keluhan vertigo dapat mereda. Betahistine dapat dikonsumsi bersama atau
tanpa makan. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter apabila akan digunakan
pada pasien dengan kondisi:
- Riwayat alergi terhadap kandungan obat ini.
- Penderita asma bronkial.
- Riwayat penyakit tukak lambung.
- Gangguan hati

 Dosis dan Aturan Pakai


Penyakit Meniere Dewasa: Untuk pengobatan vertigo, tinitus, gangguan
pendengaran, dan mual yang berhubungan dengan penyakit Meniere: Sebagai
betahistine dihydrochloride: Awalnya, 8-16 mg tiga kali sehari. Pemeliharaan: 24-48
mg sehari dalam dosis terbagi.Dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makan.

 Cara Penyimpanan
Simpan di tempat sejuk dan kering, serta terhindar dari sinar matahari
langsung.

Perhatian
 Wanita hamil dan menyusui.
 Efek Samping
Mual, dispepsia, muntah, kembung, perut kembung atau nyeri, sakit kepala,
pusing, kejang, bengkak.

13. Betametasone cream


 Deskripsi
BETAMETHASONE 0.1% CREAM adalah obat kortikosteroid oles yang
dapat digunakan untuk mengatasi reaksi alergi atau mengurangi peradangan kulit
akibat sejumlah kondisi, seperti eksim serta dermatitis. Betamethasone bekerja
dengan cara mencegah dan mengendalikan peradangan (inflamasi) dengan
mengendalikan laju sintesis protein, menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan
fibroblast, dan membalikkan permeabilitas kapiler dan stabilisasi lisosom. Obat ini
digunakan untuk penyakit kulit seperti dermatitis dan psoriasis, sebagai krim topikal
untuk meringankan iritasi kulit, seperti gatal-gatal dan mencreamupas dari eksim,
penyakit Bullous dermatitis herpetiformis, eksfoliatif eritroderma, mikosis fungoides,
pemfigus, eritema multiforme (sindrom Stevens-Johnson). Dalam penggunaan obat
ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Ekzema,
termasuk ekzema atopik, infantil, stasis & diskoid & prurigo

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dioleskan 3-4 kali sehari sampai fase akut berakhir, lalu oleskan 1 kali per
hari.Oles tipis-tipis pada kulit yang bermasalah.

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Tuberkulosis kulit, tidak boleh kontak
daerah mata, hamil, pemakaian jangka panjang. Kategori kehamilan: C

 Kontra Indikasi
Hipersensitif, TB kulit, infeksi jamur dan virus pada kulit.

 Efek Samping
Efek samping yang mungkin muncul setelah menggunakan betametason
topikal adalah: Kulit terasa gatal Kemerahan di kulit Kulit kering Rasa terbakar pada
kulit Kulit melepuh.

14. Bisacodil 5 mg
 Indikasi Umum
Terapi konstipasi. Persiapan pemeriksaan diagnostik, terapi sebelum dan
sesudah operasi, dan pada kondisi yang membutuhkan defekasi.
 Aturan Pakai
Jangan diberikan 1 jam sesudah pemberian antasida, susu atau produknya.
Untuk memperoleh efek obat yang cepat, berikan saat perut kosong.

 Perhatian
Hamil dan laktasi. Penggunaan jangka panjang.

 Kontra Indikasi
Obstruksi usus, kondisi abdomen yang memerlukan pembedahan akut,
apendisitis, penyakit inflamasi usus besar akut, dehidrasi berat, hipersensitif terhadap
triarilmetan, ileus.

 Efek Samping
Kram dan nyeri perut, reaksi alergi, angioedema dan reaksi anafilaktoid.

15. Bisoprolol 2,5 mg


 Deskripsi
BISOPROLOL 2.5 MG TABLET adalah obat anti hipertensi golongan Beta-
Blocker Kardioselektif. Bisoprolol merupakan golongan obat beta-blocker yang
bekerja dengan cara menghambat kerja sistem saraf simpatis pada jantung dengan
menghambat reseptor beta-adrenergik jantung. Obat penghambat beta-adrenergik
seperti Bisoprolol menurunkan kecepatan denyut jantung dan bermanfaat dalam terapi
irama jantung yang cepat secara tidak normal. Bisoprolol juga menurunkan kekuatan
kontraksi dari jantung dan menurunkan tekanan darah. Dengan menurunkan
kecepatan denyut jantung dan kekuatan kontraksi otot, obat penghambat beta-
adrenergik akan menurunkan kebutuhan jantung terhadap oksigen. Dengan demikian,
maka obat ini digunakan untuk mengobati hipertensi sebagai monoterapi atau
dikombinasikan dengan antihipertensi lain dan pengobatan angina serta gagal jantung
kronik. Dalam menggunakan obat ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Hipertensi dan angina pektoris, gagal jantung kronik stabil sedang sampai berat
dengan penurunan fungsi ventrikular sistolik sebagai tambahan terhadap ACE
inhibitor, atau Diuretik, atau Glikosida jantung.

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. - Hipertensi dan angina: 5 mg - 10 mg per hari. - Gagal jantung kronik
stabil: 1.25 mg per hari pada minggu pertama. Dosis dapat ditingkatkan secara
bertahap. - Pada penderita bronkospastik, gangguan hati (hepatitis atau sirosis) dan
gangguan ginjal (bersihan kreatinin kurang dari 40 ml/menit): dosis awal 2.5 mg
sekali sehari.Dapat dipakai/diberikan sebelum atau sesudah makan.

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. - Kemanan dan efektivitas pada pasien
anak belum diketahui. - Jangan menggunakan Bisoprolol tanpa pengawasan dokter,
khususnya pasien yang memiliki penyakit arteri koroner. - Pada penderita
pheokromositoma, Bisoprolol sebaiknya tidak diberikan setelah terjadi blokade alfa. -
Penggunaan Bisoprolol dianjurkan untuk diberikan secara hati-hati pada pasien
dengan kondisi: 1. Bronkospasme (asma bronkial, penyakit saluran nafas obstruktif).
2. Menerima terapi desentisasi atau anastesi inhalasi secara bersamaan. 3. Diabetes
melitus dengan fluktuasi kadar gula darah yang cukup besar, karena dapat
menyamarkan gejala hipoglikemia. 4. Puasa ketat. 5. Blok AV tahap awal. 6. Angina
Prinzmetal. 7. Penyakit oklusif arterial perifer (terutama di awal terapi). 8. Pasien
gagal ginjal atau hati, penyesuaian dosis harus dilakukan dengan hati-hati. Kategori
kehamilan: Kategori C: Mungkin berisiko. Obat digunakan dengan hati-hati apabila
besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya ri

 Kontra Indikasi
Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi: - Hipersensitif
terhadap Bisoprolol. - Gagal jantung akut atau selama episode dekomposisi gagal
jantung yang memerlukan terapi intravena inotropik. - Syok kardiogenik. - Blok AV
derajat 2 atau 3 (tanpa peacemaker). - Sindrom sinus. - Blokade sinoatrial. -
Bradikardia yang kurang dari 60 denyut/menit sebelum memulai pengobatan. -
Hipotensi (tekanan darah sistolik kurang dari 100 mmHg). - Asma bronkial parah atau
penyakit paru obstruktif kronik yang parah. - Tahap akhir penyakit oklusif arteri
periferal dan sindrom Raynaud. - Faeokromositoma yang tidak diobati. - Asidosis
metabolik.

 Efek Samping
Obat ini secara umum ditoleransi dengan baik dengan efek samping yang
ringan dan sementara. Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan
sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan
berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin
terjadi dalam penggunaan obat adalah: Kram abdomen, diare, pusing, sakit kepala,
mual, denyut jantung lambat, tekanan darah rendah, keadaan mati rasa, kesemutan,
ekstremitas dingin, nyeri tenggorokan, dan sesak napas atau mengi, kelelahan.

16. Bisoprolol 5 mg
 Deskripsi
BISOPROLOL 5 MG TABLET adalah obat anti hipertensi golongan Beta-
Blocker Kardioselektif. Bisoprolol merupakan golongan obat beta-blocker yang
bekerja dengan cara menghambat kerja sistem saraf simpatis pada jantung dengan
menghambat reseptor beta-adrenergik jantung. Obat penghambat beta-adrenergik
seperti Bisoprolol menurunkan kecepatan denyut jantung dan bermanfaat dalam terapi
irama jantung yang cepat secara tidak normal. Bisoprolol juga menurunkan kekuatan
kontraksi dari jantung dan menurunkan tekanan darah. Dengan menurunkan
kecepatan denyut jantung dan kekuatan kontraksi otot, obat penghambat beta-
adrenergik akan menurunkan kebutuhan jantung terhadap oksigen. Dengan demikian,
maka obat ini digunakan untuk mengobati hipertensi sebagai monoterapi atau
dikombinasikan dengan antihipertensi lain dan pengobatan angina serta gagal jantung
kronik. Dalam menggunakan obat ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Hipertensi dan angina pektoris, gagal jantung kronik stabil sedang sampai berat
dengan penurunan fungsi ventrikular sistolik sebagai tambahan terhadap ACE
inhibitor, atau Diuretik, atau Glikosida jantung.
 Dosis dan Aturan Pakai
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. - Hipertensi dan angina: 5 mg - 10 mg per hari. - Gagal jantung kronik
stabil: 1.25 mg per hari pada minggu pertama. Dosis dapat ditingkatkan secara
bertahap. - Pada penderita bronkospastik, gangguan hati (hepatitis atau sirosis) dan
gangguan ginjal (bersihan kreatinin kurang dari 40 ml/menit): dosis awal 2.5 mg
sekali sehari.Dapat dikonsumsi esudah makan.

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. - Kemanan dan efektivitas pada pasien
anak belum diketahui. - Jangan menggunakan Bisoprolol tanpa pengawasan dokter,
khususnya pasien yang memiliki penyakit arteri koroner. - Pada penderita
pheokromositoma, Bisoprolol sebaiknya tidak diberikan setelah terjadi blokade alfa. -
Penggunaan Bisoprolol dianjurkan untuk diberikan secara hati-hati pada pasien
dengan kondisi:
1. Bronkospasme (asma bronkial, penyakit saluran nafas obstruktif).
2. Menerima terapi desentisasi atau anastesi inhalasi secara bersamaan.
3. Diabetes melitus dengan fluktuasi kadar gula darah yang cukup besar, karena
dapat menyamarkan gejala hipoglikemia.
4. Puasa ketat.
5. Blok AV tahap awal.
6. Angina Prinzmetal.
7. Penyakit oklusif arterial perifer (terutama di awal terapi).
8. Pasien gagal ginjal atau hati, penyesuaian dosis harus dilakukan dengan hati-hati.

Kategori kehamilan: Kategori C: Mungkin berisiko. Obat digunakan dengan


hati-hati apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap
janin. Penelitian pada hewan uji menunjukkan risiko terhadap janin dan belum
terdapat penelitian langsung terhadap wanita hamil. Kategori D: Terbukti berisiko
terhadap janin (pada trimester 2 dan 3). Meski demikian, obat masih dapat digunakan
jika obat diperlukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, atau penyakit
serius, dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.
 Kontra Indikasi
Obat ini secara umum ditoleransi dengan baik dengan efek samping yang
ringan dan sementara. Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan
sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan
berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin
terjadi dalam penggunaan obat adalah: Kram abdomen, diare, pusing, sakit kepala,
mual, denyut jantung lambat, tekanan darah rendah, keadaan mati rasa, kesemutan,
ekstremitas dingin, nyeri tenggorokan, dan sesak napas atau mengi, kelelahan.

 Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Kram
abdomen, diare, pusing, sakit kepala, mual, denyut jantung lambat, tekanan darah
rendah, keadaan mati rasa, kesemutan, ekstremitas dingin, nyeri tenggorokan, dan
sesak napas atau mengi, kelelahan.

17. Calcii Gluconas Inj


 Indikasi Umum
Mengobati kekurangan kalsium

 Dosis
PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dewasa: 2,25 mmol dengan inj IV lambat selama 10 menit, diikuti oleh
58-77 ml larutan kalsium glukonat 10% dalam 0,5-1L larutan dekstrosa 5% sebagai
infus IV kontinyu. Anak: Neonatus dan 1 bln-18 th: 0,5 ml / kg kalsium glukonat 10%
sebagai dosis tunggal. Maks: 20 ml larutan kalsium glukonat 10%.

 Aturan Pakai
-

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. -Gangguan fungsi ginjal; penyakit
jantung; penyakit terkait hiperkalsemia, mis. sarkoidosis; keganasan lainnya.
Kehamilan.
 Kontra Indikasi
Pasien dengan batu ginjal kalsium atau riwayat batu ginjal. Kondisi yang
terkait dengan hiperkalsemia dan hiperkalsiuria.

 Efek Samping
mual, muntah, kehilangan napsu makan, sembelit, tenggorokan kering

18. Calcitriol 0.5 mcg


 Indikasi Umum
Osteoporosis postmenopause dan senile osteoporosis, osteodistrofi ginjal pada
penderita gagal ginjal menahun, Rakhitis karena kekurangan Vitamin D,
hipoparatiroid paska bedah, hipoparatiroid idiopatik, pseudohipoparatiroidisme.

 Dosis dan Aturan Pakai


Sehari: 2 kali 1 kapsul lunak. Pasien dialisis (osteodistrofi ginjal): dosis awal
0.25 mcg per hari. Apabila respon klinis tidak memuaskan, maka dosis dapat
ditingkatkan 0.25 mcg per hari tiap 4-8 minggu. Kebanyakan pasien yang sedang
menjalani hemodialisi dapat memberi respon dengan dosis 0.5-1 mcg per hari.Dapat
dikonsumsi setelah makan

 Perhatian
Hati-hati penggunaan pada pasien dialisis.

 Kontra Indikasi
Calcitriol tidak boleh diberikan pada penderita dengan hiperkalsemia atau
penderita yang hipersensitif terhadap Calcitriol.

 Efek Samping
Calcitriol tidak menimbulkan efek samping selama dosis tidak melebihi
kebutuhan badan. Aktivitas Calcitriol menyerupai vitamin D, sehingga efek samping
yang timbul mirip dengan pemakaian Vitamin D berlebihan seperti: sindrom
hiperkalsemia atau keracunan kalsium.
19. Calcium Polystyrene 5 gram
 Deskripsi
KALITAKE GRANUL 5 G di gunakan sebagai akibat gagal ginjal akut dan
kronis. Dalam penggunaan obat ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.

 Indikasi Umum
Hiperkalemia akibat Gagal Ginjal akut dan kronik

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dewasa : 3-6 sachet perhari dalam 3-4 dosis terbagi. Tiap dosis dilarutkan
dalam 30-50 mL air. Anak2 : 0.5 x dosis dewasa.Dikonsumsi saat perut kosong /
sebelum makan.

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Monitor kadar K dan Ca serum secara
teratur selama terapi. Stenosis usus, tukaka Gl, hipertiroid, mieloma multipel Kategori
Kehamilan : C

 Kontra Indikasi
Obstruksi usus

 Efek Samping
Perforasi dan obstruksi usus, konstipasi, mual, anoreksia, rasa tidak enak pada
lambung. Hipokalemia

20. Candesartan 16 mg tab


 Deskripsi
CANDESARTAN TABLET adalah obat antihipertensi golongan penghambat
reseptor angiotensin / Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) yang bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pengikatan
angiotensin II ke reseptor AT1 pada jaringan tubuh. Hal ini mengakibatkan pelebaran
pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lancar dan tekanan darah akan
menurun. Selain itu, obat ini juga berfungsi dalam pengobatan pada pasien dengan
gagal jantung dan gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri ketika obat penghambat
ACE tidak ditoleransi. Dalam menggunakan obat ini HARUS SESUAI DENGAN
PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. -
Hipertensi - Pengobatan pada pasien dengan gagal jantung dan gangguan fungsi
sistolik ventrikel kiri ketika obat penghambat ACE tidak ditoleransi.

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. - Pasien hipertensi : Dosis awal 4 mg per hari dan dapat ditingkatkan
hingga 16 mg, satu kali sehari. - Pasien gagal jantung : 4 mg per hari.Dikonsumsi
sebelum atau sesudah makan.

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. - Pada pasien hipertensi dengan
gangguan ginjal, disarankan melakukan pemantauan secara berkala terkait kadar
kalium dan kadar kreatinin dalam serum. - Pasien dengan stenosis arteri renalis, yaitu
penyempitan salah satu atau lebih dari satu arteri yang mengangkut darah menuju
ginjal (renal artery). - Pasien dengan intravascular volume depletion, yaitu
pengurangan volume intravaskular. Kategori kehamilan: Kategori D: Terbukti
berisiko terhadap janin. Meski demikian, obat masih dapat digunakan jika obat
diperlukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, atau penyakit serius,
dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.

 Kontra Indikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap candesartan atau komponen yang
terkandung dalam formulasinya. Pasien dengan gangguan hati yang berat dengan atau
tanpa ketoasidosis. Wanita hamil dan menyusui.
 Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan

21. Candesartan 8 mg tab


 Deskripsi
CANDESARTAN TABLET adalah obat antihipertensi golongan penghambat
reseptor angiotensin / Angiotensin Reseptor Blocker (ARB) yang bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pengikatan
angiotensin II ke reseptor AT1 pada jaringan tubuh. Hal ini mengakibatkan pelebaran
pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lancar dan tekanan darah akan
menurun. Selain itu, obat ini juga berfungsi dalam pengobatan pada pasien dengan
gagal jantung dan gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri ketika obat penghambat
ACE tidak ditoleransi. Dalam menggunakan obat ini HARUS SESUAI DENGAN
PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. -
Hipertensi - Pengobatan pada pasien dengan gagal jantung dan gangguan fungsi
sistolik ventrikel kiri ketika obat penghambat ACE tidak ditoleransi.

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. - Pasien hipertensi : Dosis awal 4 mg per hari dan dapat ditingkatkan
hingga 16 mg, satu kali sehari. - Pasien gagal jantung : 4 mg per hari.Dikonsumsi
sebelum atau sesudah makan.

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. - Pada pasien hipertensi dengan
gangguan ginjal, disarankan melakukan pemantauan secara berkala terkait kadar
kalium dan kadar kreatinin dalam serum. - Pasien dengan stenosis arteri renalis, yaitu
penyempitan salah satu atau lebih dari satu arteri yang mengangkut darah menuju
ginjal (renal artery). - Pasien dengan intravascular volume depletion, yaitu
pengurangan volume intravaskular. Kategori kehamilan: Kategori D: Terbukti
berisiko terhadap janin. Meski demikian, obat masih dapat digunakan jika obat
diperlukan untuk mengatasi keadaan yang mengancam jiwa, atau penyakit serius,
dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif.

 Kontra Indikasi
Pasien yang hipersensitif terhadap candesartan atau komponen yang
terkandung dalam formulasinya. Pasien dengan gangguan hati yang berat dengan atau
tanpa ketoasidosis. Wanita hamil dan menyusui.

 Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan

22. Captropil 12.5 mg tab


 Deskripsi
CAPTOPRIL 12.5 MG TABLET adalah obat antihipertensi yang termasuk
golongan ACE inhibitor. Obat ini bekerja dengan menghambat perubahan angiotensin
1 menjadi angiotensin 2 sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi
aldosteron. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan tekanan darah sedangkan
berkurangnya aldosteron akan emnyebabkan ekskresi air dan natrium dan retensi
kalium. Dalam menggunakan obat ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Hipertensi, Gagal jantung pasien dengan tekanan darah normal

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Awal : 3 kali sehari 12.5 mg. Ditingkatkan menjadi 25-50 mg 2-3 hari.
Hipertensi berat: s/d 450 mg/hari. kategori kehamilan : D. Diminum saat perut
kosong, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Ruam, pruritus, lesi seperti pemfigus
yang reversibel, fotosensitivitas. Angioedema pada muka, proteinuria, neutropenia,
anemia, trombositopenia.

 Kontra Indikasi
Hamil

 Efek Samping
Pruritus, gangguan indera pengcapan, gangguan proteinuria, meningkatnya
nilai nitrogen urea darah dan kreatinin, neutropenia.

23. Captropil 25 mg tab


 Deskripsi
CAPTOPRIL 25 MG TABLET adalah obat antihipertensi yang termasuk
golongan ACE inhibitor. Obat ini bekerja dengan menghambat perubahan angiotensin
1 menjadi angiotensin 2 sehingga terjadi vasodilatasi dan penurunan sekresi
aldosteron. Vasodilatasi secara langsung akan menurunkan tekanan darah sedangkan
berkurangnya aldosteron akan emnyebabkan ekskresi air dan natrium dan retensi
kalium. Dalam menggunakan obat ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Hipertensi, Gagal jantung pasien dengan tekanan darah normal

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Awal : 3 kali sehari 12.5 mg. Ditingkatkan menjadi 25-50 mg 2-3 hari.
Hipertensi berat: s/d 450 mg/hari. kategori kehamilan: D. Diminum saat perut kosong,
1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Ruam, pruritus, lesi seperti pemfigus
yang reversibel, fotosensitivitas. Angioedema pada muka, proteinuria, neutropenia,
anemia, trombositopenia.

 Kontra Indikasi
Hamil

 Efek Samping
Pruritus, gangguan indera pengcapan, gangguan proteinuria, meningkatnya
nilai nitrogen urea darah dan kreatinin, neutropenia.

24. Carbamazepine 200


 Perhatian
Chevron-downHARUS DENGAN RESEP DOKTER. Pemberian bamgetol
harus di bawah pengawasan dokter, jika pengobatan dihentikan tiba-tiba, pergantian
dengan obat antiepilepsi lain harus ditambahkan diazepam

 Indikasi Umum
Chevron-downEpilepsi, epilepsi generalisata primer atau bentuk kejang
epilepsi generalisata sekunder yang disertai dengan komponen tonik-klonik, neuralgia
trigeminal, neuralgia glosofaringeal.

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dikonsumsi bersamaan dengan makanan

 Kontra Indikasi
Hipersensitif, penderita dengan riwayat depresi sumsum tulang.

25. Carvedilol 6,25 mg


 Deskripsi
CARVILOL mengandung zat aktif Carvendilol yang merupakan obat
golongan penghambat beta (beta blocker), yaitu reseptor beta-1, inotropik (-). Dengan
penghambatan reseptor tersebut, maka terjadi penurunan kontraksi jantung,
menurunkan frekuensi denyut jantung, melebarkan pembuluh darah dan menurunkan
resistensi perifer. Dengan demikian, maka beban kerja jantung menurun, sehingga
tekanan darah menjadi turun. Obat ini digunakan untuk mengatasi tekanan darah
tinggi, angina dan gagal jantung. CARVILOL dapat digunakan sebagai obat tunggal
atau dikombinasikan dengan obat lain. Dalam penggunaan obat ini HARUS SESUAI
DENGAN PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Hipertensi esensial dan gagal jantung kronik.

 Dosis dan Aturan Pakai


ENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.Hipertensi: Dewasa: Awal 12,5 mg 1 kali sehari selama 2 hari, ditingkatkan
menjadi 25 mg 1 kali sehari. Dapat meningkat secara bertahap dengan interval
minimal 2 minggu, jika perlu. Maksimal: 50 mg setiap hari. Lansia: Awal 12,5 mg 1
kali sehari. Dapat meningkat secara bertahap dengan interval minimal 2 minggu, jika
perlu. Dewasa: Awalnya, 3,125 mg, ditingkatkan dua kali lipat menjadi 6,25 mg
setelah 2 minggu jika dibutuhkan. Kemudian secara bertahap ditingkatkan hingga
dosis maksimum yang dapat ditoleransi pasien, dengan jarak tidak kurang dari 2
minggu. Maksimal: kurang dari 85 kg: 25 tawaran mg, lebih dari 85 kg: tawaran 50
mg.Angina stabil kronis: Dewasa: Awalnya, 12,5 tawaran mg dapat ditingkatkan
hingga 25 mg setelah 2 hari. Dikonsumsi sesudah makan

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan obat ini pada
pasien dengan kondisi: Hipertensi sekunder atau tidak stabil. Angina pektoris tidak
stabil. Gangguan persarafan jantung. Serangan jantung baru. Diabetes. Usia lanjut.
Kategori Kehamilan: Kategori C: Mungkin berisiko. Obat digunakan dengan hati-hati
apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Penelitian pada hewan uji menunjukkan risiko terhadap janin dan belum terdapat
penelitian langsung terhadap wanita hamil.
 Kontra Indikasi
Gagal hati kronik yang berat, kerusakan hati.

 Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Edema. Pusing. Bradikardia. Mual. Diare. Gangguan
penglihatan.

26. Cefadroxil 125 mg/5 mg syr


 Deskripsi
CEFADROXIL SIRUP KERING merupakan antibiotika golongan
Cefalosporin. Antibiotika ini bekerja dengan cara mengikat 1 atau lebih protein
pengikat penisilin (PBPs) yang pada gilirannya menghalangi langkah transpeptidasi
akhir sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis
dinding sel dan menahan perakitan dinding sel yang mengakibatkan lisis bakteri.
Antibiotik ini digunakan untuk mengatasi infeksi saluran pernafasan, saluran kemih
dan kelamin serta infeksi kulit dan jaringan lunak. Dalam penggunaan obat ini harus
SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Mengatasi infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan kelamin serta infeksi kulit
dan jaringan lunak

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Infeksi kulit dan struktur kulit, Infeksi saluran kemih Dewasa: Dosis biasa:
1 atau 2 g setiap hari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. Dosis
individual berdasarkan kerentanan patogen, tingkat keparahan infeksi, dan status
klinis pasien. Anak: 6 tahun Dosis anjuran: <40 kg: 30-50 mg/kg setiap hari sebagai
dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. Maks: 100 mg/kg setiap hari. >40 kg: Sama
seperti dosis dewasa. Faringitis streptokokus, Tonsilitis Dewasa: Untuk kasus yang
disebabkan oleh galur Streptococcus pyogenes yang rentan (streptokokus -hemolitik
grup A): 1 g sekali sehari atau 500 mg dua kali sehari selama setidaknya 10 hari.
Anak: Dosis yang dianjurkan: <40 kg: 30 mg/kg setiap hari sebagai dosis tunggal atau
dalam 2 dosis terbagi selama minimal 10 hari. Maks: 100 mg/kg setiap hari. >40 kg:
Sama seperti dosis dewasa. Dikonsumsi sesudah makan

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien
dengan riwayat hipersensitivitas terhadap penisilin atau obat -laktam lainnya, alergi
berat atau asma, riwayat penyakit gastrointestinal, terutama kolitis. Gangguan ginjal.
Kehamilan dan menyusui. Kategori kehamilan : Kategori B: Mungkin dapat
digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak memperlihatkan ada
nya risiko terhadap janin, namun belum ada bukti penelitian langsung terhadap wanita
hamil.

 Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap cefadroxil

 Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Signifikan: Reaksi hipersensitivitas, termasuk anafilaksis;
Diare terkait Clostridium difficile. Gangguan sistem darah dan limfatik: Jarang,
eosinofilia, neutropenia, trombositopenia, agranulositosis. Gangguan gastrointestinal:
Diare, mual, muntah, dispepsia, sakit perut, glositis. Gangguan umum dan kondisi
tempat pemberian: Jarang, demam. Gangguan sistem kekebalan: Jarang, reaksi seperti
penyakit serum, edema angioneurotik. Pemeriksaan penunjang: Jarang, AST dan ALT
sedikit meningkat. Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Jarang, artralgia.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, pruritus, eksantema alergi, urtikaria.
Berpotensi Fatal: Kolitis pseudomembran.
27. Cefadroxil 500 mg cap
 Deskripsi
CEFADROXIL merupakan antibiotika golongan Cefalosporin. Antibiotika ini
bekerja dengan cara mengikat 1 atau lebih protein pengikat penisilin (PBPs) yang
pada gilirannya menghalangi langkah transpeptidasi akhir sintesis peptidoglikan di
dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dinding sel dan menahan
perakitan dinding sel yang mengakibatkan lisis bakteri. Antibiotik ini digunakan
untuk mengatasi infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan kelamin serta infeksi
kulit dan jaringan lunak. Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN
PETUNJUK DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS.
Mengatasi infeksi saluran pernafasan, saluran kemih dan kelamin serta infeksi kulit
dan jaringan lunak

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Infeksi kulit dan struktur kulit, Infeksi saluran kemih Dewasa: Dosis biasa:
1 atau 2 g setiap hari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. Dosis
individual berdasarkan kerentanan patogen, tingkat keparahan infeksi, dan status
klinis pasien. Anak: 6 tahun Dosis anjuran: <40 kg: 30-50 mg/kg setiap hari sebagai
dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. Maks: 100 mg/kg setiap hari. >40 kg: Sama
seperti dosis dewasa. Faringitis streptokokus, Tonsilitis Dewasa: Untuk kasus yang
disebabkan oleh galur Streptococcus pyogenes yang rentan (streptokokus -hemolitik
grup A): 1 g sekali sehari atau 500 mg dua kali sehari selama setidaknya 10 hari.
Anak: Dosis yang dianjurkan: <40 kg: 30 mg/kg setiap hari sebagai dosis tunggal atau
dalam 2 dosis terbagi selama minimal 10 hari. Maks: 100 mg/kg setiap hari. >40 kg:
Sama seperti dosis dewasa. Dikonsumsi sesudah makan

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien
dengan riwayat hipersensitivitas terhadap penisilin atau obat -laktam lainnya, alergi
berat atau asma, riwayat penyakit gastrointestinal, terutama kolitis. Gangguan ginjal.
Kehamilan dan menyusui. Kategori kehamilan : Kategori B: Mungkin dapat
digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak memperlihatkan ada
nya risiko terhadap janin, namun belum ada bukti penelitian langsung terhadap wanita
hamil.

 Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap cefadroxil

 Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan

28. Cefazolin 1 gr inj


 Manfaat
Mengobati infeksi bakteri dan mencegah infeksi bakteri sebelum dan
pascaoperasi.

 Digunakan oleh :
- Dewasa dan anak-anak usia di atas 1 tahun
- Cefazolin untuk ibu hamil dan menyusui Kategori B:
- Studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin,
tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
- Cefazolin dapat terserap ke dalam ASI. Beri tahu dokter bila Anda sedang
menyusui.

 Bentuk obat
Suntik

 Efek Samping
Sakit kepala,Mual atau muntah,Diare,Hilang nafsu,makan,Bengkak,
kemerahan, atau nyeri di area bekas suntikan
 Kontraindikasi
Cefazolin dikontraindikasikan pada pasien dengan kondisi hipersensitivitas
terhadap antibiotik golongan sefalosporin

29. Cefixime 100 mg cap


 Deskripsi
CEFIXIME 100 MG KAPSUL merupakakan obat generik yang mengandung
Cefixime 100 mg per tablet. Cefixime adalah antibiotik golongan cephalosporin
generasi ketiga. Cefixime merupakan antibiotik yang memiliki spektrum luas, aktif
terhadap bakteri gram negatif mapun gram positif. Antibiotik ini digunakan untuk
mengobati infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, otitis media, faringiris dan
tonsilitis, serta bronkitis akut dan kronis dengan eksaserbasi akut. Obat ini bekerja
sebagai bakterisidal dengan mekanisme kerja obat dengan cara mengikat satu atau
lebih penicillin-binding proteins (PBP) yang menghambat transpeptidasi tahap
terakhir dari sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat
biosintesis dan mencegah pembentukan dinding sel yang mengakibatkan kematian sel
bakteri. Dalam menggunakan obat ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Infeksi
saluran kemih tanpa komplikasi, otitis media, (radang rongga gendang telinga),
faringitis dan tonsilitis, bronkhitis akut dan kronis serta eksaserbasi (kumatnya
penyakit atau gejala penyakit secara mendadak) akut

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dewasa: 200-400 mg per hari diberikan sebagai dosis tunggal atau dalam
2 dosis terbagi selama 7 hari, dapat dilanjutkan hingga 14 hari jika perlu, tergantung
pada tingkat keparahan infeksi. Anak: >6 bulan sampai <10 tahun dengan berat badan
<50 kg: 8 mg/kg setiap hari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. >10
tahun dengan berat >50 kg: Sama dengan dosis dewasa. Demam tifoid anak: 10-15
mg/KgBB/hari, terbagi dalam 2 dosis, diberikan selama 10 hari. Dikonsumsi sebelum
atau sesudah makan. Dapat diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak
nyaman pada saluran pencernaan.

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati terhadap pasien dengan
riwayat anemia hemolitik terkait sefalosporin, penyakit gastrointestinal,
hipersensitivitas terhadap penisilin dan antibiotik beta-laktam lainnya. Gangguan
ginjal. Anak-anak. Kehamilan dan menyusui. Kategori kehamilan : Kategori B:
Mungkin dapat digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak
memperlihatkan ada nya risiko terhadap janin, namun belum ada bukti penelitian
langsung terhadap wanita hamil.

 Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap sefalosporin, penisilin, atau antibiotik beta-laktam
apapun.

 Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan.

30. Cefixime 200 mg cap


 Deskripsi
CEFIXIME 200 MG KAPSUL merupakakan obat generik yang mengandung
Cefixime 200 mg per tablet. Cefixime adalah antibiotik golongan cephalosporin
generasi ketiga. Cefixime merupakan antibiotik yang memiliki spektrum luas, aktif
terhadap bakteri gram negatif mapun gram positif. Antibiotik ini digunakan untuk
mengobati infeksi saluran kemih tanpa komplikasi, otitis media, faringiris dan
tonsilitis, serta bronkitis akut dan kronis dengan eksaserbasi akut. Obat ini bekerja
sebagai bakterisidal dengan mekanisme kerja obat dengan cara mengikat satu atau
lebih penicillin-binding proteins (PBP) yang menghambat transpeptidasi tahap
terakhir dari sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat
biosintesis dan mencegah pembentukan dinding sel yang mengakibatkan kematian sel
bakteri. Dalam menggunakan obat ini HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER.

 Indikasi Umum
INFORMASI OBAT INI HANYA UNTUK KALANGAN MEDIS. Infeksi
saluran kemih tanpa komplikasi, otitis media, (radang rongga gendang telinga),
faringitis dan tonsilitis, bronkhitis akut dan kronis serta eksaserbasi (kumatnya
penyakit atau gejala penyakit secara mendadak) akut

 Dosis dan Aturan Pakai


PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dewasa: 200-400 mg per hari diberikan sebagai dosis tunggal atau dalam
2 dosis terbagi selama 7 hari, dapat dilanjutkan hingga 14 hari jika perlu, tergantung
pada tingkat keparahan infeksi. Anak: >6 bulan sampai <10 tahun dengan berat badan
<50 kg: 8 mg/kg setiap hari sebagai dosis tunggal atau dalam 2 dosis terbagi. >10
tahun dengan berat >50 kg: Sama dengan dosis dewasa. Demam tifoid anak: 10-15
mg/KgBB/hari, terbagi dalam 2 dosis, diberikan selama 10 hari.Dikonsumsi sebelum
atau sesudah makan. Dapat diberikan bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak
nyaman pada saluran pencernaan.

 Perhatian
HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati terhadap pasien dengan
riwayat anemia hemolitik terkait sefalosporin, penyakit gastrointestinal,
hipersensitivitas terhadap penisilin dan antibiotik beta-laktam lainnya. Gangguan
ginjal. Anak-anak. Kehamilan dan menyusui. Kategori kehamilan : Kategori B:
Mungkin dapat digunakan oleh wanita hamil. Penelitian pada hewan uji tidak
memperlihatkan ada nya risiko terhadap janin, namun belum ada bukti penelitian
langsung terhadap wanita hamil.

 Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap sefalosporin, penisilin, atau antibiotik beta-laktam
apapun.
 Efek Samping
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan
masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Signifikan: Ensefalopati termasuk kejang, kebingungan,
gangguan kesadaran, dan gangguan gerakan (pada pasien dengan gangguan ginjal);
superinfeksi bakteri atau jamur, penurunan aktivitas protrombin. Gangguan sistem
darah dan limfatik: Neutropenia, trombositosis, leukopenia, trombositopenia,
eosinofilia. Gangguan gastrointestinal: Diare, sakit perut, dispepsia, perut kembung,
mual, muntah. Gangguan umum dan kondisi situs admin: Pyrexia, edema wajah.
Gangguan hepatobilier: Penyakit kuning, hepatitis. Gangguan sistem kekebalan:
Reaksi seperti penyakit serum, urtikaria, angioedema. Investigasi: Peningkatan LFT;
peningkatan BUN, bilirubin serum dan kreatinin. Gangguan metabolisme dan nutrisi:
Anoreksia. Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Artralgia. Gangguan sistem
saraf: Sakit kepala, pusing, vertigo. Gangguan sistem reproduksi dan payudara:
Vaginitis, pruritus genital. Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinum: Dispnea.
Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam, pruritus. Berpotensi Fatal: Anemia
hemolitik yang diinduksi obat, gagal ginjal akut termasuk nefritis tubulointerstitial,
diare terkait Clostridium difficile, kolitis pseudomembran, reaksi kulit yang parah
seperti nekrolisis epidermal toksik, sindrom Stevens-Johnson, ruam obat dengan
eosinofilia dan gejala sistemik (DRESS); reaksi anafilaksis/anafilaktoid termasuk
syok.

Anda mungkin juga menyukai