Anda di halaman 1dari 16

ANTI INFLAMASI (NSAID)

Fadel Mahfuzd
G1A218090

Kepaniteraan Klinik Senior


Bagian Ilmu THT RSUD Raden Mattaher Jambi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
MEKANISME KERJA UMUM NSAID
 Menghambat sintesis prostaglandin dengan hambatan
pada enzim siklooksigenase sehingga konversi asam
arachidonat menjadi PGG2 terganggu

NSAID

NSAID COX NSAID COX NSAID COX-2


Nonselective Preferential Selective

• Aspirin • Meloxicam Generasi 1:


• Indometasin • Diclofenac • Selecoxib
• Piroxicam
• Etoricoxib
• IbuProfen
Generasi 2:
• Asam
• Lumiracoxib
Mefenamat
ASPIRIN (ASAM ASETILSALISILAT) Kategori kehamilan : C
Pada trimester 3 : D
Aspirin merupakan obta yang bnyak digunakan sebagai analgetik, anti piretik
dan anti inflamasi
Indikasi Nyeri ringan sampai sedang, demam, arthritis reumatoid.
Penggunaan lainnya : mencegah trombus koroner dan trombus vena
dalam
Kontra indikasi Anak dan remaja < 16 tahun, ibu menyusui, riwayat/sedang menderita
tukak saluran cerna, arthritis gout, hemofilia, hipersensitivitas
Hati hati Penyakit alergi, gangguan fungsi ginjal, menurunnya fungsi hati,
dehidrasi, kehamilan, pasien lansia, defisiensi G6PD
Efek samping Gangguan saluran cerna (iritasi), gangguan pendengaran, vertigo, reaksi
hipersensitivitas, trombositopenia
Interaksi Obat Meningkatkan efek samping bila diberikan bersama NSAID lain.
Meningkatkan resiko perdarahan bila diberikan bersama antikoagulan,
meningkatkan resiko perdarahan & ulcerasi saluran cerna bila diberikan
bersama kortikosteroid. Meningkatkan efek phenytoin dan valproat,
menurunkan efek thiazide atau diuretik
Dosis Sebagai analgetik dan antipiretik: dewasa: 325-650 mg/kali diberikan
peroral setiap 4-6 jam
Sediaan Tab 100 mg : Aptor, Aspilet, Aspitrom, Astika, Farmasal
Tab 80 mg : Ascardia, Miniaspi 80, Trombo Aspilets
Tab 160 mg : Ascardia
Tab 500 mg : Aspirin Bayer
IBU PROFEN Kategori kehamilan : C
Pada trimester 3 : D
Efek : analgesik serupa dengan aspirin, namun efek anti inflamasinya
tidak terlalu kuat
Indikasi Nyeri ringan sampai sedang, demam
Kontra indikasi Ulkus peptikum, riwayat hipersensitivitas terhadap ibuprofen atau
NSAID lain, kehamilan trimester akhir
Hati hati Hati hati penggunaan pada asma, penyakit jantung, riwayat ulkus
peptikum, gangguan hati atau ginjal, hipertensi, gangguan koagulasi,
SLE, hamil trimester 1 dan 2, menyusui dan anak <1 tahun
Efek samping Gangguan gastrointestinal (mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri ulu
hati), ruam kulit, gangguan perdarahan (trombositopenia), sakit kepala,
gangguan pendengaran.
Interaksi Obat Menurunkan efek diuretik dan beta bloker. Meningkatkan kadar
warfarin dalam plasma, dapat memperpanjang masa perdarahan.
Mengurangi efek antihipertensi obat beta bloker, prazosin, dan catopril
Dosis Dewasa : 3-4x200-400 mg/hari
Anak : 20-30 mg/KgBB/hari dalam 3-4 dosis terbagi
Sediaan Tab 200 mg : Arthtrifen, Bufect, Farsifen, Iprox, Lexaprofen, Mofen,
proris
tab/Kaplet/Kaps 400 mg : Arfen, Bufect, Dofen 400, lexaprofen
suspensi 100mg/ 5 ml : Anafen, bufect, Proris, Fenatic
Suspensi 200 mg/5 ml : bufect forte, Ostarin, Proris Forte
DEXKETOPROFEN TROMETAMOL Kategori kehamilan : -

Dexketoprofen Trometamol
Indikasi Nyeri muskuloskletal akut, dismenorea, sakit gigi, nyeri pasca operasi
Kontra indikasi Riwayat serangan asma, bronkospasme, rinitis akut, polip nasal,
urtikaria, edema angioneurotik, tukak lambung/dispepsia kronik,
perdarahan lambung, penyakit Chirn deseases, kolitis ulseratif, gagal
jantung berat, gangguan ginjal sedang sampai berat, gangguan hati
berat, diatesis hemorargic, gangguan pembekuan darah, terapi
antikoagulan, hamil dan laktasi
Hati hati Riwayat alergi obat, riwayat gastritis/ulkus peptik, kelainan darah, SLE,
penyakit jaringan ikat tipe campuran, fungsi hati atau ginjal abnormal,
mendapat terapi diuretik, anak dan lansia
Efek samping Gangguan saluran cerana, nyeri pada tempat injeksi.
Interaksi Obat Menurunkan efek diuretik dan beta bloker. Meningkatkan kadar
warfarin dalam plasma, dapat memperpanjang masa perdarahan.
Mengurangi efek antihipertensi obat beta bloker, prazosin, dan catopril
Dosis Dewasa : oral : 12,5 mg tiap 4-6 jam atau 25 mg tiap 8 jam.
Injeksi : 50 mg tiap 8-12 jam. Dosis IV atau IM Max 150 mg.
Sediaan Tablet 25 mg : ketesse
Ampul 50 mg/2ml : ketesse
KETOPROFEN Kategori kehamilan : B
Pada trimester 3 : D

Ketoprofen
Indikasi Nyeri dan radang pada penyakit reumatik dan gangguan otot skelet
lainnya. Setelah pembedahan ortopedik, gout akut, dismenorea
Kontra indikasi Riwayat asma, urtikaria, atau reaksi alergi lain setelah penggunaan
NSAID. Gagal ginjal dan hati berat, tukak peptik aktif, kehamilan
trimester 3
Efek samping Nyeri pada tempat injeksi, iritasi rektum pada pemberian suppositoria,
perdarahan dan ulserasi saluran cerna, sakit kepala, vertigo, gangguan
fungsi hati dan ginjal
Dosis Suppositoria : 1 supp diberikan 2x sehari
Kapsul CR (Controlled released) : 1 kapsul 1 x sehari
Tablet : 2-3x50-100 mg sehari
Injeksi : AR dan OA : 3-4x50mg/hari
Nyeri : 25-50 mg tiap 6-8 jam.
Sediaan Obat Tablet 50 mg : fetik, kaltrofen, ovurila, lantiflam, pronalges, remapro
Tablet 100 mg : fetik, kaltrofen, ketros, lantiflam, pronalges, nasaflam
Kapsul CR 200 mg : kaltrofen, profenid, pronalges
Suppositoria 100 mg : fetik, kaltofren, ketros, pronalges, profika, protofen
Injeksi ampul 50 mg/ml : altofen, gatofen, ketros, nasaflam, profenid,
pronalges
ASAM MEFENAMAT Kategori kehamilan : C
Pada trimester 3 : D

Digunakan sebagai analgesik, antiinflamasi. Tetapi asam mefenamat


kurang efektif dibandingkan dengan aspirin
Indikasi Nyeri ringan sampai sedang (sakit kepala, sakit gigi, dismenore,primer)
termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot, dan nyeri pasca operasi

Kontra indikasi Hipersensitivitas, ulkus peptikum, kehamilan, anak <14 tahun.

Hati hati Hati hati pada anemia, bronkospasme, penyakit jantung, CHF, HTN,
SLE, retensi cairan, gangguan hati atau ginjal, gangguan perdarahan,
riwayat menderita ulkus peptik.

Efek samping Gangguan saluran ceran (dispepsia, diare, gejala iritasi mukosa
lambung), reaksi hipersensitivitas (eritema kulit), bronkokonstriksi

Dosis Dewasa : 2-3 x 250 -500 mg /hari

Sediaan Tablet/kaplet 500 mg : Asimat, Benostan, Datan, Gitaramin, mefast,


ponstan teamic 500
DICLOFENAC Kategori kehamilan : B
Pada trimester 3 : D
Memiliki efek analgesik, antiinflamasi, dan anti piretik. Dalam klasifikasi
selektivitas penghambatan COX, diclofenac termasuk kelompok Prefentia; COX-2
Inhibitor
Perbedaan Natrium diclofenac dan kalium diclifenac adalah kalium diclofenac
lebih larut air dan dapat diabsorbsi dengan cepat sehingga memiliki onset kerja
yang lebih cepat dibandingkan dengan natrium diclofenac. Kalium diclofenac
diindikasikan untuk penanganan kondisi yang memerlukan efek analgesia yang
cepat.

Indikasi Natrium Diclofenac : arthritis rheumatoid, ankylosing spondylitis,


osteoarthritis dan spondilarthritis, sindroma nyeri dan kolumna
vertebralis, rematik non artikular, serangan akut pada gout, nyeri pasca
bedah
Kalium Diclofenac : terapi jangka pendek nyeri antiinflamasi, nyeri
setelah trauma, nyeri setelah operasi, nyeri pada infeksi THT

Kontra indikasi Hipersensitivitas pada diclofenac, tukak peptik, Asma, urtikaria, rinitis
akut yang ditimbulkan oleh salisilat atau obat NSAID lainnya,
kehamilan
Hati hati Pada pasien gangguan hematopoietik, SLE, retensi cairan, riwayat tukak
peptik, gangguan ginjal atau hati, lansia
Efek samping Mual, gastritis, eritema kulit, sakit kepala
Lanjutan....

Dosis Natrium Diclofenac : dewasa : 100-150 mg/hari


terbagi dalam 2-3 dosis
Kalium Diclofenac : dewasa : 100-150 mg/hari
terbagi dalam 2-3 dosis

Sediaan Natrium Diclofenac :


• Tab 25 mg
• Tab 50 mg
• Tab 75 mg
• Tab 100 mg
• Emulgel 1%
• Supp 50 mg
Kalium Diclofenac :
• Tab 25 mg
• Tab 50 mg
KETOROLAC Kategori kehamilan : C
Pada trimester 3 : D
Ketorolac merupakan NSAID yang memiliki aktivitas sebagai analgetik dan antiinflamasi.
Ketorolac menghambat sintesis prostaglandin dna dapat dianggap sebagai analgesik yang
bekerja perifer karena tidak mempunyai efek terhadap reseptor opiat
Indikasi Penatalaksanaan jangka pendek terhadap nyeri akut atau sedang
sampai berat setelah prosedur bedah
Kontra indikasi Riwayat alergi terhadap acetasol atau NSAID lain, ulkus peptikum aktif
atau perdarahan GI, penyakit ginjal sedang sampai berat, hamil dan
laktasi, anak <16 tahun, penyakit cerebrovaskular, gangguan koagulasi,
hipovolemia
Hati hati Dapat menyebabkan iritasi saluran cerna, tukak, kurangi dosis dan
lakukan monitoring pada gangguan fungsi ginjal ringan. Hati hati pada
pasien dengan asma, gangguan koagulasi, dekompensasi jantung,
hipertensi dan lansia
Efek samping Saluran cerna : diare, dispepsia, nyeri gastrointestinal, perdarahan
saluran cerna, nausea
Susunan saraf pusat : sakit kepala, pusing, mengantuk, berkeringat,
reaksi hipersensitivitas
Interaksi Obat Pemberian bersama dengan methotrexate meningkatkan toksisitas
methotrexate, penggunaan bersama warfarin dihubungkan dengan
perdarahan berat yang kadang fatal, penggunaan bersama ACE
inhibitor dapat menignkatkan resiko gangguan ginjal, mengurangi
respon diuretic furosemide, penggunaan obat nefrotoksik harus dihindari
saat menggunakan ketorolac (misal aminoglikosida)
Lanjutan....

Dosis Oral: 10 mg setiap 4-6 jam (lansia tiap6-8 jam) max


40 mg/hari.
Injeksi IM/IV: injeksi IV diberikan dalam waktu
tidak kurang dari 15 detik. Dosis awal 10 mg,
kemudian 10-30 mg tiap 4-6 jam apabila
diperlukan. Dosis max 90 mg/hari (pasien lansia,
gangguan fungsi ginjal dan BB < 50 kg max 60
mg/hari). Lama pengobatan max 2 hari. Gunakan
dosis efektif terendah dan sesingkat mungkin
Sediaan Tab 10 mg
Ampul 10 mg/ml
Ampul 30 mg/ml
PIROXICAM Kategori kehamilan : C
Pada trimester 3 : D
Piroxicam
Indikasi Terapi simptomatik pada rheumathoid artritis, osteoarthritis, ankilosing
spondilitis, gangguan muskuloskletal akut dan gout akut
Kontra indikasi Hipersensitiv terhadap NSAID, riwayat tukak lambung/perdarahan
lambung
Hati hati Hati hati pada pasien dengan gangguan pencernaan, jantungm
hipertensi, retensi cairan, gangguan ginjal/hati, kehamilan dan laktasi
Efek samping Gangguan GI seperti stomatitis, anoreksia, mual, konstipasi, rasa tidak
nyaman pada abdomen, kembung, diare, nyeri abdomen, perdarahan
lambung, edem, pusing, sakit kepala, ruam kulit pruritis, somnolen,
penurunan hemoglobin dan hematokrit.
Dosis RA, OA, dan Ankilosing spondilitis : 1x20 mg sehari
Gout akut : mula mula 40 mg sehari sebagai dosis tunggal, diikuti 4-6
hari berikutnya 40 mg sehari dosis tunggal atau terbagi
Gangguan muskuloskletal akut : awal 1 x 40 mg/ hari sebagai dosis
tunggal atau terbagi selama 2 hari, selamjutnya 20 mg sehari selama 7-
14 hari.
Sediaan • Tab/kaps 10 mg
• Tab 20 mg
• Gel 0,5 mg
MELOXICAM Kategori kehamilan : C
Pada trimester 3 : D
Meloxicam
Indikasi Nyeri dan radang pada penyakit reumatik, osteoarthritis yang
memburuk (jangak pendek), ankilosing spondilitis
Kontra indikasi Pasien riwayat hipersensitiv terhadap meloxicam atau NSAID lain.
Tukak peptik aktif, gangguan hati dan ginjal berat, anak dan remaja <15
tahun, hamil dan laktasi, perdarahan GI, perdarahan serebrovaskular
dab perdarahan lainnya.
Hati hati Riwayat perdarahan GI, penyakit ginjal, terapai bersama dengan
antikoagulan, lansia, kondisi lemah
Efek samping Dispepsia, mual, muntah, nyeri perut, konstipasi, kembung, diare,
anemia, pruritis, ruam kulit, sakit kepala, edema, peningkatan
transaminase atau bilirubin serum
Dosis Osteoarthritis : 1x7,5 mg sehari bersama makan, dapat ditingkatkan
sampai 15 mg/hari
Rheumatoid Arthritis, ankilosing spondikitis : 1x15 mg sehari bersama
makan, dapat dikurangi hingga 7,5 sehari. Lansia 7,5 mg sehari
Sediaan • Tab 7,5 mg
• Tab 15 mg
• Suppositoria 15 mg
CELEXOCIB Kategori kehamilan : C
Pada trimester 3 : D

celexocib
Indikasi Menghilangkan gejala dan tanda tanda osteoarthtritis dan arthritis
rheumatoid pada pasien dewasa
Kontra indikasi Reaksi hipersensitivitas terhadap aspirin, golongan NSAID lain,
sulfonamide, nyeri perioperatif akibat coronary artey bypass graft.
Hati hati Penggunaan kronik dapat menyebabkan peningkatan resiko kejadian
trombosis kardiovaskular serius, infark miokard, dan stroke. Pasien
dengan retensi cairan, hipertensi, gagal jantung, asma yang sensitiv
terhadap aspirin, gangguan hati, kerusakan fungsi ginjal, sedang
mendapatkan terapi diuretik, ACE inhibitor, lansia, hamil dan laktasi,
memiliki resiko tukak, perdarahan dan perforasi GI

Efek samping Nyeri abdomen, diare, dispepsia, kembung, mual, nyeri punggung,
edema perifer, pusing, sakit kepala, insomnia, faringitis, rinitis, sinusitis,
ruam kulit, memperburuk hipertensi
Dosis Osteoarthritis : 200 mg/hari dapat diberikan 1x sehari atau terbagi
dalam 2 dosis
Rheumatoid Arthritis : 100-200 mg diberikan setiap 12 jam
Sediaan Kapsul 200 mg
ETIROCOXIB Kategori kehamilan : C
Pada trimester 3 : D

etirocoxib
Indikasi Meringkankan gejala pada terapi osteoarthritis, meringkan nyeri
muskuloskletal kornik, meringankan nyeri akut yang berhubungan
dengan bedah mulut
Kontra indikasi Hipersensitivitas terhadapt komponen obat, inflamatory bowel disease,
hipertensu yang tidak terkontrol
Hati hati Penyakit ginjal stadium lanjut, gangguan fungsi hati/sirosis yang tidak
terkompensasi, pasien dehidrasi, edema hipertensi, gagal jantung,
riwayat penyakit kardiaovaskular atau trombotik lain, perforasi, tukak,
dan perdarahan GI, pasien diatas 65 tahun, pasien yang sebelumnya
mengalami serangan asma akut, urtikaria, rinitis
Efek samping Asthenia, rasa lelah, pusing, edema ektremitas bawah, hipertensi,
dispepsia, mual, sakit kepala, peningkatan ALT/AST
Dosis Osteoarthritis, nyeri muskuloskletal kronik : 60 mg 1x sehari
Nyeri akut yang berhubungan dengan bedah mulut : 120 mg 1x sehari
Sediaan Tablet selaput 60 mg
Tablet selaput 90 mg
Tablet selaput 120 mg
DAFTAR PUSTAKA
1. Gunawan SG, Setiabudy R, editors. Farmakologi dan terapi. Edisi 5. Jakrta: Badan Penerbit
FKUI.2011
2. Pramudianto A, Evaria. Mims Indonesia petunjuk konsultasi edisi 16. Jakarta: BIP. 2016
3. Tambunan T, Rundjan L, Satari HI, et all, editors. Formularium spesialistik ilmu kesehatan anak
IDAI. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia.2012.
4. Ikatan Dokter Indonesia. Informasi Obat Dokter Indonesia. Jakarta: BP FKUI. 2012.
5. Medscape. Drug and Disease. Available from: URL: http://reference.medscape.com. Accessed
June11, 2019.
6. Badan POM Indonesia. Informatorium Obat Nasional Indonesia cetakan tahun 2017. Jakarta:
Sagung Seto. 2017
7. PT. Hexpharm Jaya. Informasi Produk Obat. Available from URL:
http://www.hexpharmjaya.com/id/produkhj. Accessed june 10, 2019
8. National Center for Biotechnology Information. Pubchem open chemistry database. Aviable from
URL: http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov. Accessed June 10, 2019

Anda mungkin juga menyukai