Anda di halaman 1dari 42

Anggota:

•Safira Sukma Dewinda


•Fajar Surya
•Tasha Salsabila
•Veneranda
 Obat adalah unsur aktif secara fisiologis
dipakai dalam diagnosis, pencegahan,
pengobatan atau penyembuhan suatu
penyakit pada manusia atau hewan.
 Obat dapat berasal dari alam dapat
diperoleh dari sumber mineral, tumbuh-
tumbuhan, hewan, atau dapat juga
dihasilkan dari sintesis kimia organic
atau biosintesis
 Tablet
adalah bentuk sediaan padat
mengandung bahan obat dengan atau
tanpa bahan pengisi.

 Klasifikasi
tablet
- Berdasarkan metode pembuatan
-Berdasarkan bentuk
 Rumus Molekul : C15H15NO2
 Berat Molekul : 241.29
 Pemerian : serbuk hablur putih atau hampir putih.
Melebur pada suhu lebih kurang 230 oC disertai
peruraian.
 Kelarutan : larut dalam alkali hidroksida, agak sukar
larut dalam klorofom, sukar larut dalam etanol dan
methanol, praktis tidak larut dalam air. Asam
mefenamat memiliki kelarutan yang kecil dalam air
(0,0041g/100 ml (25°C)dan 0,008 g/100 ml (37°C)
pada pH 7,1).
 Persyaratan Kadar : mengandung asam mefenamat
tidak kurang dari 90.0% dan tidak lebih dari 110%
dari jumlah yang tertera pada etiket.
Asam mefenamat merupakan derivat
asam antranilat dan termasuk kedalam
golongan obat Anti Inflamasi Nonsteroid
(AINS). Dalam pengobatan, asam
mefenamat digunakan untuk meredakan
nyeri dan rematik. Obat ini cukup toksik
terutama untuk anak-anak dan janin.
Asam Mefenamat adalah termasuk
obat pereda nyeri yang digolongkan
penggunaan Obat Analgetik Non-
Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini
cenderung mampu menghilangkan atau
meringankan rasa sakit tanpa
berpengaruh pada sistem susunan saraf
pusat atau bahkan hingga efek
menurunkan tingkat kesadaran.
 Adropsi dan bioavaibilitas
Asam mefenamat diabsorpsi secara
cepat dari saluran gastrointestinal
apabila diberikan secara oral. Kelarutan
asam mefenamat yang kecil dalam air
menjadikan tahap penentu kecepatan
terhadap bioavailabilitasnya adalah laju
disolusi asam mefenamat dalam media
aqueous.
 Distribusi
Obat akan melalui hati diserap darah dan
dibawa oleh darah sampai ke tempat
kerjanya.
 Kadar plasma puncak dapat dicapai 1
sampai 2 jam setelah pemberian 2x250 mg
kapsul asam mefenamat. Konsentrasi
maksimal dari asam mefenamat bebas
adalah sebesar 3.5μg/mL. Pemberian dosis
tunggal secara oralsebesar 1000 mg
memberikan kadar plasma puncak sebesar
10 μg/mL selama 2 sampai 4 jam
 Metabolisme
Metabolisme asam mefenamat terjadi di hati
setelah melalui GI
 Eksresi
Pada manusia, sekitar 50% dosis asam
mefenamat diekskresikan dalam urin sebagai
metabolit 3-hidroksimetil terkonjugasi. dan 20%
obat ini ditemukan dalam feses sebagai
metabolit 3-karboksil yang tidak terkonjugasi
Pada pemberian dosis tunggal, 67% dari total
dosis diekskresikan melalui urin sebagai obat
yang tidak mengalami perubahan atausebagai 1
dari 2 metabolitnya. 20-25% dosis diekskresi.
Asam mefenamat termasuk kedalam
golongan (NSAID), maka kerja utama
kebanyakan nonsteroidal anti
inflammatory drugs (NSAID) adalah
sebagai penghambat sintesis
prostaglandin, sedangkan kerja utama
obat anti radang glukokortikoid
menghambat pembebasan asam
arakidonat.
Asam mefenamat bekerja dengan membloking
aktivitas dari suatu enzim dalam tubuh yang dinamakan
siklooksigenase. Siklooksigenase adalah enzim yang
berperan pada beberapa proses produksi substansi
kimia dalam tubuh, salah satunya adalah prostaglandin.
Prostaglandin diproduksi dalam merespons
kerusakan/adanya luka atau penyakit lain yang
mengakibatkan rasa nyeri, pembengkakan dan
peradangan.
Prostaglandin (PG) sebenarnya bukan
sebagai mediator radang, lebih tepat
dikatakan sebagai modulator dari reaksi
radang. Sebagai penyebab radang, PG
bekerja lemah, berpotensi kuat setelah
berkombinasi denganmediator atau
substansi lain yang dibebaskan secara
lokal, autakoid seperti histamin,serotonin,
PG lain dan leukotrien.
Prostaglandin paling sensibel pada reseptor rasa
sakit didaerah perifer. Prostaglandin merupakan
vasodilator potensial, dilatasi terjadi pada arteriol,
prekapiler, pembuluh sfingter dan postkapiler venula.
Walaupun PG merupakan vasodilator potensial tetapi
bukan sebagai vasodilator universal. Selain PG dari alur
sikooksigenase juga dihasilkan tromboksan. Tromboksan
A2 berkemampuan menginduksi agregasi platelet
maupun reaksi pembebasan platelet.
Asam mefenamat membantu dengan
periode menstruasi yang berat dan
menyakitkan karena kram periode sakit
disebabkan oleh produksi prostaglandin
dalam lapisan rahim. Produksi
prostaglandin juga diketahui meningkat
pada wanita yang menderita periode berat.
 Efek samping asam mefenamat yang paling
menonjol adalah kemampuannya merangsang dan
gejala iritasi terhadap mukosa lambung. Risiko
perdarahan lambung ini akan lebih besar lagi pada
peminum alkohol. Untuk mengurangi risiko
gangguan lambung, sebaiknya obat-obat yang
mengandung asam mefenamat dikonsumsi
bersama makanan atau susu.
 Asam mefenamat juga dapat
menyebabkan sakit kepala, pusing, diare,
mual dan muntah bagi orang-orang yang
peka. Kadang-kadang juga dapat terjadi
gangguan penglihatan dan pendengaran,
penglihatan menjadi kabur dan telinga
berdenging. Asam mefenamat juga dapat
menyebabkan kantuk.
 Perdarahan yang cukup parah di lambung dapat
terjadi jika mengonsumsi asam mefenamat
dalam jangka waktu cukup lama ditandai dengan
kotoran (feces) berubah warna menjadi
kehitaman, atau terdapat bercak-bercak darah
dan terjadi muntah darah.
 Over dosis asam mefenamat biasanya ditandai
dengan mual, muntah, perdarahan lambung,
pusing, sakit kepala, diare, telinga berdenging,
penglihatan kabur, berkeringat banyak, napas
melemah, kejang, dan dapat mengakibatkan
kematian.
 Wanita hamil juga sebaiknya tidak
mengonsumsi asam mefenamat, sebab
walaupun belum dapat dipastikan asam
mefenamat dapat membahayakan janin di
dalam kandungan, beberapa obat yang satu
golongan dengan asam mefenamat terbukti
dapat mengganggu perkembangan jantung
janin di dalam kandungan
Pemberian asam mefenamat harus berdasarkan
penyakit dan dosis yang tepatn untuk
menghindari terjadinya overdosis dan efek
samping. Sediaan asam mefenamat : Caps.
250mg, Tab. 500mg.
 Dosis yang dianjurkan untuk nyeri akut pada
dewasa.
 Anak diatas 14 tahun
 Untuk mengatasi nyeri haid
 Aspirin atau NSAID lainnya diambil melalui mulut, misalnya
ibuprofen, karena hal ini meningkatkan risiko efek samping
pada lambung dan usus.
 Inhibitor selektif COX-2 seperti celecoxib atau etoricoxib
juga harus dihindari karena alasan yang sama.
 Mungkin ada peningkatan risiko ulserasi atau perdarahan di
usus jika asam mefenamat diambil dengan kortikosteroid
seperti prednisolon.
 Mungkin ada peningkatan resiko pendarahan jika asam
mefenbamat dikonsumsi bersama dengan anti-pembekuan
darah (antikoagulan) obat-obatan seperti warfarin atau
heparin
 Pabrik pembuatan : Pfizer
 Kandungan : asam mefenamik
 Indikasi atau penggunaan : Dapat
digunakan untuk menghilangkan nyeri
ringan hingga sedang, sakit kepala, sakit
gigi, dismenore primer, termasuk luka
karena trauma, nyeri otot, dan luka
pascaoperasi.
 Dosis
Orang dewasa : rekomendasi awal dosis adalah 500mg,
diikuti dosis 250 mg setiap 6 jam sesuai kebutuhan
 Kontradiksi
-Hipersensitivitas terhadap asam mefenamat atau salah satu
komponen Ponstan.
-Pasien mengalami bronkospasme, rinitis alergi, dan
urtikaria ketika diobati dengan asam salisilat asetil atau obat
lain nonsteroidal anti-inflammatory.
-Pasien dengan ulkus aktif atau peradangan kronis baik
saluran pencernaan atas atau bawah.
-Pasien dengan riwayat penyakit ginjal.
-Pengobatan atau nyeri perioperatif dalam pengaturan
koroner artery bypass graft (CABG) operasi.
-Pasien dengan jantung berat, ginjal dan gagal hati.
 Tindakan Pencegahan Khusus
 Kardiovaskular Acara trombotik
 Hipertensi
 Gagal jantung kongestif dan Edema
 Gastrointestinal (GI) Efek (Risiko GI
Ulserasi, Perdarahan dan Perforasi)
 Efek ginjal
 Reaksi kulit
 Tes laboratorium
 Hematologi Efek
 Efek pada Kemampuan untuk
mengemudi atau mengoperasikan mesin
 Untuk ibu hamil :
Obat ini tidak dianjurkan untuk digunakan dalam
kehamilan kecuali dianggap penting oleh dokter
Anda. Hal ini sangat penting dalam trimester
pertama dan ketiga. Beberapa bukti
menunjukkan bahwa NSAID juga harus dihindari
oleh wanita berusaha untuk hamil, karena dapat
sementara mengurangi kesuburan wanita selama
perawatan dan juga dapat meningkatkan risiko
keguguran atau malformasi.
 Untuk ibu menyusui : Obat ini dapat
masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil.
Produsen menyatakan bahwa itu tidak
boleh digunakan oleh ibu menyusui.
 Efeksamping
Efek samping dapat diabaikan pada
dosis yang direkomendasikan. Mual,
muntah dan diare telah dilaporkan pada
beberapa kesempatan. Agranulositosis
dan anemia hemolitik dapat terjadi pada
jangka panjang, dosis terus menerus
≥2000 mg sehari.
Selain itu, efek samping yang mungkin terjadi
adalah sebagai berikut.
 Ulserasi atau pendarahan di perut atau usus
 Sakit kepala.
 Pusing.
 Mengantuk.
 Reaksi kulit seperti ruam atau gatal-gatal.
 Gangguan Visual.
 Sensasi berputar (vertigo).
 Sensasi dering, atau suara lain di telinga
(tinnitus).
 Pins dan jarum sensasi.
 Retensi cairan dalam jaringan
 tubuh, sehingga terjadi pembengkakan
(edema).
 Peningkatan tekanan darah.
 Kesadaran detak jantung Anda (palpitasi).
 Depresi.
 Halusinasi.
 Peradangan pankreas (pankreatitis).
 Reaksi alergi seperti ruam kulit yang parah,
pembengkakan bibir, lidah dan
tenggorokan (angioedema) atau
penyempitan saluran udara (bronkospasme)
 Gangguan ginjal, hati atau darah.
 Interaksi
Meningkatkan efek antikoagulan
kumarin. Antihipertensi, kortikosteroid,
siklosporin, obat hipoglikemik, litium,
metotreksat, takrolimus.
 Penyimpanan
Simpan dibawah suhu 30 ° C. Hindari
paparan dari sinar matahari langsung.
 Mekanisme obat
Ponstan dan Ponstan forte mengandung
bahan aktif asam mefenamat, yang merupakan
jenis obat yang disebut non-steroid obat anti-
inflamasi (NSAID). NSAID digunakan untuk
mengurangi rasa sakit dan peradangan. Asam
mefenamat adalah obat anti-inflamasi yang
bertindak dengan menghambat proses sintesis
prostaglandin dalam jaringan tubuh dengan
menghambat enzim siklooksigenase, sehingga
memiliki analgesik, anti-inflamasi dan efek
antipiretik.
 KelasMIMS
Analgesik (nonopium) dan antipiretik
 Pembungkusan
Tablet 500 mg x 100's
Aturan Mnegonsumsi obat
 Ponstan dan Ponstan forte biasanya
diminum tiga kali sehari.
 Ponstan dan Ponstan forte sebaiknya
diambil dengan atau setelah makan untuk
membantu menghindari iritasi lambung.
 Cobalah untuk meberi jarak
pengkonsumsian Anda secara merata.
Ponstan harus digunakan dengan hati-hati
pada :
 Orang tua.
 Orang dengan riwayat gangguan yang
mempengaruhi perut atau usus
 Orang dengan penurunan fungsi hati
atau ginjal.
 Orang yang mengalami dehidrasi.
 Orang dengan tekanan darah tinggi
(hipertensi).
 Orang dengan penyakit jantung (lihat di
atas), misalnya angina, sejarah serangan
jantung, gagal jantung.
 Orang dengan riwayat stroke atau mini-
stroke (TIA).
 Orang dengan sirkulasi darah yang
buruk di kaki atau kaki (penyakit arteri
perifer).
 Orang dengan peningkatan kadar lemak
seperti kolesterol dalam darah
(hiperlipidemia).
 Diabetes.
 Perokok.
 Epilepsi.
 Orang dengan riwayat asma atau alergi.
 Orang dengan gangguan pembekuan
darah atau minum obat antikoagulan.
 Orang dengan penyakit yang
mempengaruhi jaringan ikat, misalnya
lupus eritematosus sistemik.
 kelainan darah herediter yang disebut
porfiria.
Ponstan tidak boleh digunakan pada :
 Orang-orang yang mengonsumsi obat lain
diantaranya, aspirin atau NSAID lainnya,
misalnya ibuprofen, menyebabkan reaksi
alergi seperti serangan asma, gatal ruam
(urtikaria), peradangan hidung (rhinitis)
atau pembengkakan pada bibir, lidah dan
tenggorokan (angioedema).
 Orang dengan ulkus peptikum aktif atau
perdarahan di usus.
 Orang-orang yang memiliki tukak
lambung berulang atau perdarahan di
usus
 Orang yang mengalami perdarahan atau
perforasi pada usus sebagai akibat dari
pengobatan sebelumnya dengan NSAID.
 Penyakit radang usus seperti kolitis
ulserativa atau penyakit Crohn.
 Orang dengan gagal jantung berat.
 Orang dengan hati berat atau gagal
ginjal
 Trimester ketiga kehamilan.
 Menghilangkan rasa sakit berikut
koroner artery bypass graft (CABG)
operasi.
 Masalah keturunan langka intoleransi
galaktosa
 Obat ini tidak boleh digunakan jika ada
alergi terhadap salah satu bahan-bahan.

Anda mungkin juga menyukai