Anda di halaman 1dari 31

Anti Inflamasi

Steroid

Kelompok 2
ANGGOTA
KELOMPOK

Diah Priyantini 131311133027


Dluha Mafula 131311133031
Dewi Anggraini Nurjanah 131311133034
Yuliati Nur Hidayah 131311133037
Desy Mustika Anggraeni 131311133040
Alvinia Laksmi Fitriaty 131311133043
Putri Intan Nurfauziah 131311133046
Febrina Putri Raoef 131311133049
POKOK BAHASAN

Pengertian Anti Inflamasi Steroid


Mekanisme Kerja Anti Inflamasi Steroid
Aspek Farmakodinamik
Aspek Farmakokinetik
Indikasi Anti Inflamasi Steroid
Kontraindikasi Anti Inflamasi Steroid
Farmakologi
Pengertian
Anti Inflamasi Steroid

Obat ini merupakan anti inflamasi yang


sangat kuat, karena obat-obat ini
menghambat enzim phospholipase A2
sehingga tidak terbentuk asam arakidonat
(asam lemak omega-6 cair yang dalam
jumlah kecil penting bagi tubuh manusia
yaitu sebagai produksi prostaglandin,
tromboksan, dan leukotrines, serta sangat
diperlukan untuk perkembangan otak bayi).
Senyawa steroid adalah senyawa golongan
lipid yang memiliki stuktur kimia tertentu yang
memiliki tiga cincin sikloheksana dan satu
cincin siklopentana.
Steroid pada dasarnya merupakan hormon
atau senyawa endogen yang secara alami
dapat dihasilkan oleh tubuh untuk menjaga
sistem homeostasis.
Hormon steroid sering disebut juga
kortikosteroid karena diproduksi oleh korteks
adrenal yang terletak diatas ginjal.
Mekanisme kerja Anti Iflamasi
Steroid
Mekanisme kerja anti
inflamasi steroid berdasarkan
masa kerjanya
Kortikosteroid kerja singkat

kortikosteroid kerja sedang

Kortikosteroid kerja lama


Kortikosteroid kerja singkat

Kortikosteroid yang mempinyai masa


paruh < 12 jam.
Obat yang termasuk dalam golongan ini
adalah kortisol hidrokortison, kortison,
kortikosteron, flidrokortison.
Kortikosteroid kerja sedang

Kortikosteroidyang mempunyai masa


paruh 12-36 jam.

Obat yang termasuk dalam golongan ini


adalah metilprednisolon, prednison,
prednisolon, triamsinolon.
Kortikosteroid kerja lama

Kortikosteroid
yang mempunyai masa
paruh >36 jam.

Obatyang termasuk dalam golongan ini


adalah parametason, betametason,
deksametason
Aspek Farmakodinamik

Agen ini menghambat kerja asam arakidonat yang


menyebabkan penurunan pembentukan prostaglandin
dan leukotrien,agen ini juga mengurangi inflamasi
dengan menekan migrasi neutrofil, mengurangi produksi
mediator inflamasi, dan menurunkan permeabilitas kapiler
yang semula tinggi dan menekan respon imun.
Aspek Farmakokinetik
Absorpsi cepat, efek puncak tercapai
dalam 1-2 jam. Onset dan durasi bentuk
injeksi berkisar 2 hari-3 minggu, tergantung
cara pemberian (IA atau IM dan
tergantung luasnya suplai darah pada
tempat tersebut). Mengalami metabolisme
di hati menjadi bentuk inaktif. Waktu paruh
eliminasi pada fungsi ginjal normal adalah
1,8-3,5 jam. Ekskresi dikeluarkan melalui urin
dan feses.
Indikasi Anti Inflamasi Steroid

Reaksi alergik asma


Dermatitis kontrak
Urtikaria (gatal-gatal)
Penyakit mata
Uveitis akut (peradangan uvea pada
mata)
Inflamasi sistemik syndrome
Disstres pernafasan akut
Gangguan peradangan sendi dan tulang
Arthritis dan Bursitis
Kontraindikasi Anti Inflamasi
Steroid
Penyakit ulkus peptikum (tukak lambung)
Penyakit jantung
Hipertensi
Gagal jantung
TBC
Psikosis (gangguan mental)
Diabetes
Osteoporosis dan Glaucoma
Ibu hamil dan menyusui
Premature dan Gangguan psikologis
Efek Samping

Efek samping yang ditimbulkan :

Penekanan system pertahanan tubuh


Meningkatkan resiko diabetes
Meningkatkan resiko hipertensi
Meningkatkan resiko osteoporosis
Cushing Syndrome
Menghambat pertumbuhan anak
Moon face dan Katarak
Contoh Sediaan dan Efek
Farmakologis
Glukokortikoid
1. Betametason
Digunakan secara sistemik dan lokal
pada berbagai inflamasi kronik, alergi,
penyakit hematologik, neoplastik, dan
aouto imun. Tidak sesuai dengan terapi
selang seling. Untuk terapi dosis tinggi
pada kondisi seperti edema serebri,
dimana retensi air bisa menjadi penyulit
pruritus anogenital yaitu reaksi gatal pada
anal/rektal dan genitalia.
Dosis:
Dewasa : 0,6-7,2 mg/hr PO, sampai 9 mg/hr IV, 0,5-
0,9 mg/hr IM; untuk bentuk topical, oleskan dengan
tipis
Pediatric ; dosis disesuaikan dengan individu
berdasarkan pada beratnya penyakit dan respons,
serta pantau secra ketat

Rute : Oral, IM, IV, intra-artikular, topical


2. Hidrokortison
Hidrokortison memiliki efek imunosupresan, efek
anti radang yang kuat, serta meningkatkan
tekanan darah dan kadar gula darah.

Dosis
Dewasa :
10-320 mg/hari PO, 100-500 mg IM,IV;5-75 mg
Intra-artikular, 100 mg/hari Rektal.
Pediatric; 0,56 mg/kg/hari PO, 0,186-0,28
mg/kg/hari IM,IV
3. Deksametason
Menekan adrenal relative kuat, maka resiko
insufiensi juga agak besar.

Rute : Oral, IV, IM, Inhalasi, Oftalmik, Topikal

Dosis : disesuaikan berdasarkan respons dan


beratnya penyakit.

Indikasi
Pengobatan rematik arthritis, dan penyakit
kolagen lainnya, Alergi dermatitis, Penyakit kulit,
penyakit leukemia tertentu dan limfoma dan
inflamasi pada jaringan lunak dan anemia
hemolitik.
Kontraindikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap
deksametason. Penderita infeksi jamur sistemik.
Jangan diberikan kepada penderita herpes
simpleks pada mata, tuberkulosis aktif, peptik ulcer
aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan
penderita. Jangan diberikan kepada wanita hamil
karena akan terjadi hipoadrenalisme pada bayi
yang dikandungnya, atau diberikan dengan dosis
yang serendah-rendahnya.

Efeksamping dan efek merugikan


kejang, vertigo, pseudotumor cerebri,
peningkatantekanan intrakranial, peningkatan
tekanan intraokuler, aritmia, bradikardia, retensi air
(dosis tinggi jangka panjang), penurunan berat
badan.
4. Prednison
Terutama digunakan karena efek imunosupresan
dan anti radangnya yang kuat.
Rute : Oral
Dosis :
Dewasa : 5-60 mg/hari dosis tunggal atau dosis
terbagi
Pediatric ; 0,14-2 mg/kg/hari dalam 4 dosis terbagi.
Indikasi
Artritis reumatoid, asma bronchial, lupus
eritematosus sistemik, demam reumatik yang
berhubungan dengan karditis.
Kontraindikasi
Tukak lambung, osteoporosis, diabetes
mellitus, penyakit infeksi sistemik, gagal ginjal
kronis, uremia, hamil, tuberkulosa aktif,
hipersensitif.

Efeksamping dan reaksi merugikan


sakit kepala, gelisah, psikosis, depresi,
euforia, perubahan kepribadian,
peningkatan tekanan intrakranial (hanya
anak-anak), peningkatan tekanan
intraokuler, hipertensi, Retensi cairan tubuh,
kehilangan kalium, hipokalemia, retensi air
(dosis tinggi jangka panjang), penurunan
berat badan, penambahan berat badan,
Lemah Otot.
5. Beklometason
Rute : Semprotan hidung, inhalan pernapasan
Dosis :
Dewasa : 2 inhalasi untuk inhalan pernapasan
Pediatric (6-12 th) : 1 atau 2 inhalasi untuk
inhalan pernapasan
Pediatric (>12th) : 1 inhalasi pada setiap lubang
hidung
Indikasi: Untuk inhalasi yauitu antiinflamasi dan
imunosupresan pada pengobatan asma kronis
yang bergantung pada steroid, untuk intranasal
digunakan pada penatalaksanaan rinitis dan
alergi penyakit inflamasi hidung kronis lainnya,
termasuk polip hidung
Kontraindikasi
Alergi terhadap propelan fluorokarbon,
Dengan dosis yang tinggi dapat
menyebabkan supresi adrenal, Terapi
glokokortikoid sistemik (tidak boleh
dihentikan mendadak pada saat terapi
inhalasi atau intranasal dimulai

ReaksiMerugikan dan Efek samping


rasa terbakar pada hidung, iritasi hidung,
mimisan, serangan bersin (setelah
pemberian intranasal), infeksi jamur
orofaring (setelah inhalasi), mengi,
bronkospasme (setelah inhalasi).
6. Triamsinolon
Dapat timbul reaksi alergi, antara lain berupa kulit
merah dan gatal-gatal, bengkak, dan sesak nafas.
Efek Triamsinolon dalam retensi natrium dan air
lebih rendah daripada prednisolon. Pada wanita,
dapat timbul efek samping makin panjangnya siklus
menstruasi
Rute : Oral, IM, inhalan, intra-artikular, topikal
Dosis :
Dewasa : 4-60 mg/hr PO; 2,5-60 mg IM; dua inhalasi
Pediatrik : dosis disesuaikan berdasarkan pada
beratnya penyakit dan respons; 6-12 tahun sampai
2 inhalasi.
Indikasi
Untuk penyakit inflamasi kronis, penyakit alergi,
penyakit hematologik, penyakit neoplastik, penyakit
auto imun, tidak sesuai dengan terapi 2 hari sekali.

Kontraindikasi
Infeksi aktif yang tidak teratasi, Laktasi (hindari
penggunaan kroni), Intoleran terhadap alkohol
(inhaler dan beberapa produk tropikal

Efek samping dan reaksi merugikan


membran mukosa kering, kongesti nasosinus, rasa
tidak nyaman pada tenggorok, bersin, hipertensi,
sakit kepala, keletihan dan depresi.
Mineralokotikorid
Farmakodinamik
Mineralokortikoid meningkatkan reabsorbsi dan
natrium dalam tubulus ginjal sehingga
meningkatkan retensi air dan natrium. obat ini
diindikasikan dlam kombinasi dengan
glukokortikoid, untuk terapi sulih pada insufisiensi
adrenal primer dan sekunder.
Farmakokinetik
Obat ini diabsorbsi secara lambat dan
didistribusikan ke seluruh tubuh. Obat ini
mengalami metabolisme di hati menjadi bentuk
tidak aktif. Obat ini diketahui dapat menembus
plasenta dan masuk ke ASI.
Fludrokortison
Rute: oral
Dosis:
Dewasa: 100 mcg/hari
Anak-anak: 50-100 mcg/hari
Bayi: 0,1-0,2 mg/24jam
Indikasi
Kehilangan natrium dan hipotensi sehubungan
dengan insufiensi adrenokortikal bersama
dengan hidrokortison atau kortison, Kehilangan
natrium akibat sindrom androgenital congenital
(hyperplasia adrenal congenital)
Kontraindikasi
Hipersensivitas, Gagal jantung kongestif,
Penyakit Addison (pasien akan mengalami
respon yang berlebihan), Kehamilan, laktasi
atau anak-anak.

Efek samping dan Reaksi Merugikan


sakit kepala, pusing, hipertensi, mual,
anoreksia, penambahan berat badan,
supresi adrenal, hipokalemia, alkalosis
hipokalemia, kelemahan otot, reaksi
hipetsensivitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai