Loop Diuretik
Termasuk dalam kelompok ini adalah asam etakrinat, furosemid dan bumetanid.Asam
etakrinat termasuk diuretik yang dapat diberikan secara oral maupun parenteral denganhasil
yang memuaskan. Furosemid atau asam 4-kloro-N-furfuril-5-sulfomail antranilat
masihtergolong derivat sulfonamid.Diuretik loop bekerja dengan mencegah reabsorpsi
natrium, klorida, dan kalium pada segmentebal ujung asenden ansa Henle (nefron)
melalui inhibisi pembawa klorida. Obat ini termasukasam etakrinat, furosemid da bumetanid,
dan digunakan untuk pengobatan hipertensi, edema,serta oliguria yang disebabkan oleh gagal
ginjal. Pengobatan bersamaan dengan kaliumdiperlukan selama menggunakan obat ini.
Mekanisme kerja :
Secara umum dapat dikatakan bahwa diureti kuat mempunyai mula kerja dan lama kerja
yanglebih pendek dari tiazid.Diuretik kuat terutama bekerja pada Ansa Henle bagian asenden
pada bagian dengan epiteltebal dengan cara menghambat kotranspor Na+/K+/Cl- dari
membran lumen pada parsascenden ansa henle, karena itu reabsorpsi Na+/K+/Cl- menurun
Farmakokinetik
Ketiga obat mudah diserap melalui saluran cerna, dengan derajat yang agak berbedabeda.Bioavaibilitas furosemid 65 % sedangkan bumetanid hamper 100%. Diuretic kuat
terikatpada protein plasma secara ekstensif, sehingga tidak difiltrasi di glomerulus tetapi
cepatsekali disekresi melalui system transport asam organic di tubuli proksimal.Kira-kira 2/3
dari asam etakrinat yang diberikan secara IV diekskresi melalui ginjal dalambentuk utuh dan
dalam konjugasi dengan senyawa sulfhidril terutama sistein dan N-asetilsistein. Sebagian lagi
diekskresi melalui hati.sebagian besar furosemid diekskresi dengan carayang sama, hanya
sebagian kecil dalam bentuk glukuronid. Kira-kira 50% bumetaniddiekskresi dalam bentuk
asal, selebihnya sebagai metabolit.
Efek samping
Efek samping asam etakrinat dan furosemid dapat dibedakan atas :1.
Reaksi toksik berupa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang sering terjadi2.
Efek samping yang tidak berhubungan dengan kerja utamanya jarang terjadi.Gangguan
saluran cerna lebih sering terjadi dengan asam etakrinat daripada furosemid.
Tidak dianjurkan pada wanita hamil kecuali bila mutlak diperlukan.
Asam etakrinat dapat menyebabkan ketulian sementara maupun menetap. Ketulian
sementaradapat terjadi pada furosemid dan lebih jarang pada bumetanid. Ketulian ini
mungkin sekalidisebabkan oleh perubahan komposisi eletrolit cairan endolimfe. Ototoksisitas
merupakansuatu efek samping unik kelompok obat ini.Pada penggunaan kronis, diuretik kuat
ini dapat menurunkan bersihan litium.
Indikasi
Furosemid lebih banyak digunakan daripada asam etakrinat, karena ganguan saluran
cernayang lebih ringan. Diuretik kuat merupakan obat efektif untuk pengobatan udem
akibatgangguan jantung, hati atau ginjal.
Sediaan
Asam etakrinat.
Tablet 25 dan 50 mg digunakan dengan dosis 50-200 mg per hari. SediaanIV berupa Naetakrinat, dosisnya 50 mg, atau 0,5-1 mg/kgBB.
Furosemid.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 20,40,80 mg dan preparat suntikan.Umunya pasien
membutuhkan kurang dari 600 mg/hari. Dosis anak 2mg/kgBB, bila perludapat ditingkatkan
menjadi 6 mg/kgBB.
Bumetanid.
Tablet 0.5mg dan 1 mg digunakan dengan dosis dewasa 0.5-2mg sehari. Dosismaksimal per
hari 10 mg. Obat ini tersedia juga dalam bentuk bubuk injeksi dengan dosis IVatau IM dosis
awal antara 0,5-1 mg, dosis diulang 2-3 jam maksimum 10mg/kg.
Tiazid
Senyawa tiazid menunjukkan kurva dosis yang sejajar dan daya klouretik maksimal
yangsebanding.Merupakan Obat diuretik yang paling banyak digunakan. Diuretik tiazid,
sepertibendroflumetiazid, bekerja pada bagian awal tubulus distal (nefron). Obat ini
menurunkanreabsorpsi natrium dan klorida, yang meningkatkan ekskresi air, natrium, dan
klorida. Selainitu, kalium hilang dan kalsium ditahan. Obat ini digunakan dalam pengobatan
hipertensi,gagal jantung ringan, edema, dan pada diabetes insipidus nefrogenik.Obat-obat
diuretik yang termsuk golongan ini adalah ; klorotiazid, hidroklorotiazid,hidroflumetiazid,
bendroflumetiazid, politiazid, benztiazid, siklotiazid, metiklotiazid,klortalidon, kuinetazon,
dan indapamid.
Farmakodinamika
Efek farmakodinamika tiazid yang utama ialah meningkatkan ekskresi natrium, klorida
dansejumlah air. Efek natriuresis dan kloruresis ini disebabkan oleh penghambatan
reabsorbsielektrolit pada hulu tubuli distal. Pada penderita hipertensi, tiazid menurunkan
tekanan darahbukan saja karena efek diuretiknya, tetapi juga karena efek langsung terhadap
arteriolsehingga terjadi vasodilatasi.
Mekanisme kerja :
bekerja pada tubulus distal untuk menurunkan reabsorpsi Na+ dengan
menghambatkotransporter Na+/Cl- pada membran lumen.
Farmakokinetik :
Absorbsi tiazid melalui saluran cerna baik sekali. Umumnya efek obat tampak setelah 1
jam.Didistribusikan ke seluruh ruang ekstrasel dan dapat melewati sawar uri. Dengan proses
aktif,tiazid diekskresi oleh sel tubuli proksimal ke dalam cairan tubuli. Biasanya dalam 3-6
jamsudah diekskresi dari badan.
Efek samping
1.
Reaksi alergi berupa kelainan kulit, purpura, dermatitis disertai fotosensitivitas dan
kelainandarah.2.
Pada penggunaan lama dapat timbul hiperglikemia, terutama pada penderita diabetes
yanglaten.Ada 3 faktor yang menyebabkan antara lain : berkurangnya sekresi insulin
terhadappeninggian kadar glukosa plasma, meningkatnya glikogenolisis dan
berkurangnyaglikogenesis.3.
Menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan trigliserid plasma dengan mekanisme
yangtidak diketahui.4.
Gejala infusiensi ginjal dapat diperberat oleh tiazid, mungkin karena tiazid
langsungmegurangi aliran darah ginjal.
Indikasi
1.
Tiazid merupakan diuretik terpilih untuk pengobatan udem akibat payah jantung
ringansampai sedang. Ada baiknya bila dikombinasi dengan diuretik hemat kalium pada
, uresix
, impugan
I
ndikasi
: edema pada jantung, hipertensi
K
ontra indikasi
: gangguan ginjal dan hati yang berat.
Dosis
: oral , dewasa 20-40 mg pada pagi hari, anak 1-3 mg/kg bb; Injeksi, dewasa dosisawal 20-50
mg im, anak 0,5-1,5mg/kg sampai dosis maksimal sehari 20 mg; infus IVdisesuaikan dengan
keadaan pasien
E
fek samping
: Gangguan saluran cerna dan kadang-kadang reaksi alergi seperti ruamkulit
P
eringatan
, puritrid
, lorinid
I
ndikasi
: edema, hipertensi, konservasi kalium dengan kalium dan tiazid
K
ontra indikasi
: gangguan ginjal, hiperkalemia.
Dosis
: dosis tunggal, dosis awal 10 mg sehari atau 5 mg dua kali sehari maksimal 20 mgsehari.
Kombinasi dengan diuretik lain 5-10 mg sehari
E
fek samping
: Gangguan saluran cerna dan kadang-kadang reaksi alergi seperti ruamkulit, bingung,
hiponatremia.
P
eringatan
: dapat menyebabkan hipokalemia dan hiponatremia; kehamilan danmenyusui; gangguan hati
dan ginjal; memperburuk diabetes mellitus; usia lanjut.
2. Spironolakton
( Spirolactone
, Letonal
, Sotacor
, Carpiaton
I
ndikasi
: edema, hipertensi
K
ontra indikasi
: gangguan ginjal, hiperkalemia, hipernatremia, kehamilan danmenyusui, penyakit adison.
Dosis
: 100-200 mg sehari, jika perlu tingkatkan sampai 400 mg; anak, dosis awal 3 mg/kgdalam
dosis terbagi.
E
fek samping
: Gangguan saluran cerna dan kadang-kadang reaksi alergi seperti ruamkulit, sakit kepala,
bingung, hiponatremia, hiperkalemia, hepatotoksisita, impotensi.
P
eringatan
: dapat menyebabkan hipokalemia dan hiponatremia; kehamilan danmenyusui; gangguan
hati dan ginjal; usia lanjut.
U
ntuk pemilihan obat Diuretik a yang tepat ada baiknya anda harus periksakandiri dan
konsultasi ke dokter. Di apotik online medicastore anda dapat mencari obatdiuretik dengan
merk yang berbeda dengan isi yang sama secara mudah denganmengetikkan di search engine
medicastore. Sehingga anda dapat memilih dan beliobat diuretik sesuai dengan kebutuhan
anda