BAB I
PENDAHULUAN
prosentase 45% dari penyakit secara global. Faktor resiko yang dikaitkan dengan
hipertensi meliputi, kurang aktifitas fisik, pola makan yang tidak sehat dan tidak
seimbang, gaya hidup yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres). Stres
Oleh sebab itu, hipertensi menjadi masalah yang serius. Kejadian hipertensi tidak
dapat di sembuhkan melainkan dapat di kontrol dengan pola hidup yang sehat. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hipertensi meliputi; umur, jenis kelamin,
(Kowalski, 2007).
ditemukan pada lansia. ISH merupakan hipertensi dengan tekanan sistoliknya saja
yang tinggi (diatas 140 mmHg), namun tekanan diastolik tetap normal (dibawah 90
mmHg). Lansia sering terkena hipertensi disebabkan oleh kekakuan pada arteri
penyakit fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena pengaruh stres
tersebut maka penyakit fisik bisa muncul akibat lemah dan rendahnya daya tahan
oleh tenaga kesehatan sebesar 26,5%. Berdasarkan data dinas kesehatan kota
malang tahun 2014 hipertensi memasuki sepuluh besar penyakit terbanyak di kota
sebanyak 50.612 jiwa. Prosentase penderita hipertensi masih tinggi dari tahun 2012
diantaranya adalah stres. Stres dan aktivasinya pada sistem saraf simpatis, yang
merupakan bagian dari sistem saraf otonom (tidak disadari), mendominasi saat
stres, dan memegang peran penting dalam menciptakan tekanan darah tinggi. Maka
dari itu gaya hidup bisa menurunkan kadar kotekolamin, bahan kimia yang
berpotensi negatif yang meningkat saat stres. Kecemasan dan stres emosional
suplai darah, dan tidak lama kemudiann akan meningkatkan tekanan darah serta
mengalami stress akan berperilaku lain dibandingkan dengan yang tidak mengalami
stress. Oleh karena itu, kondisi individu yang mengalami stress gejala-gejalanya
dapat dilihat baik secara fisik maupun secara psikologis. Gejala secara fisik
individu yang mengalami stress, antara lain ditandai oleh: gangguan jantung,
3
tekanan darah tinggi, ketegangan pada otot, sakit kepala, telapak tangan dan atau
kaki terasa dingin, pernapasan tersengal-sengal, kepala terasa pusing, perut terasa
mual-mual, gangguan pada pencernaan, susah tidur, bagi wanita akan mengalami
atas, jelaslah bahwa stres dapat menimbulkan gejala berbagai penyakit. Faktor
hipertensi. Maka dari itu pengobatan hipertensi tidak hanya mengandalkan obat-
obat dari dokter maupun mengatur diet semata, namun penting pula untuk
mengontrol emosi membuat tubuh kita selalu dalam keadaan rileks dengan
memberikan stimulus emosi positif ke otak kita. Berbagai terapi telah diketahui
dapat memberikan stimulus positif pada otak kita, seperti misalnya meditasi, yoga,
merasakan tekanan darah tinggi naik ketika mereka dalam keadaan stress emosional
misalnya sedang ada masalah yang berat. Berdasarkan kasus di atas tersebut, maka
Malang
keperawatan terutama.
hipertensi.
hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
gangguan atau penyakit. Tuntutan terhadap tubuh itu berlebihan, maka hal
rangsangan atau manusia akan cukup cepat untuk pulih kembali dari
baik dari energi penyesuaian diri untuk dipakai dan di isi kembali bilamana
perlu (Yosep,2007).
b. Kondisi psikologis
menghadapi stress.
c. Keluarga
d. Lingkungan
stres adaptasi lingkungan baru, beberapa teman yang sudah tidak ada
e. Pekerjaan
lansia (Hidaayah,2014).
8
secara lamban, tidak jelas kapan timbulnya dan seringkali kita tidak
1. Stres ringan
Stres ringan adalah stres yang tidak merusak aspek fisiologis dari
2. Stres sedang
Stres sedang adalah stres yang terjadi lebih lama dari beberapa jam
3. Stres berat
Beberapa reaksi tubuh terhadap stres yang dapat muncul antara lain
1. Rambut
2. Mata
Ketajaman mata.
3. Telinga
4. Daya pikir
kepala pusing.
5. Ekspresi wajah
berkerut, mimik nampak serius, tidak santai, bicara berat, sukar untuk
6. Mulut
tercekik.
7. Kulit
macam; pada kulit dari sebahagian tubuh terasa panas atau dingin atau
8. Sistem Pernafasan
9. Sistem Kardiovaskuler
mual dan pedih; hal ini disebabkan karena asam lambung yang
berlebihan (hiperacidity).
11
(air seni) dapat juga terganggu. Yang sering dikeluhkan orang adalah
frekuensi untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya, meskipun
pada wanita adalah gangguan menstruasi yang tidak teratur dan rasa
sakit (dysmenorrhoe).
2015):
1. Dampak fisiologik
gairah seks.
2. Dampak psikologis
10) yang dibuat oleh Sheldon Cohen pada tahun 1988. Kuesioner ini
dari 10 pertanyaan dan dapat mengevaluasi tingkat stres satu bulan yang
dikategorikan menjadi: (1) skor 0 38: ringan, (2) skor 38 48: sedang,
tekanan darah dalam pembulu darah arteri secara terus menerus dalam 2
perempuan dan pada ras kulit hitam lebih banyak dari pada ras kulit
putih.
2. Hipertensi skunder
contohnya yaitu:
pascapartum.
Normal 120 80
( Nuraini,2015):
1) Epistaksis
2) Mudah marah
3) Telinga berdengung
5) Sukar tidur
6) Mata berkunangkunang.
iskemia, susunan saraf pusat yang berasal dari atrium, dan arteri
hati. Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah
peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin.
1. Laboratorium
2. EKG
3. Foto rontgen
2.2.7 Penatalaksanaan
mmHg. Pada pasien dengan hipertensi dan diabetes atau panyakit ginjal,
darah target secara umum dapat dilakukan dengan dua cara sebagai
1. Non famakologi
2. Farmakologi
oleh JNC VII yaitu diuretika, terutama jenis thiazide (Thiaz) atau
bendroflumetiazid).
1. Genetik
orang tua.
2. Obesitas
tekanan darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)
>30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32% untuk wanita,
dibandingkan dengan prevalensi 18% untuk pria dan 17% untuk wanita
bagi yang memiliki IMT <25 (status gizi normal menurut standar
internasional).
21
3. Stres
4. Kurang olahraga.
6. Kebiasaan Merokok
1. Tempat
umur > 18 tahun sebesar 26,5 persen (25,8% + 0,7 %). tertinggi di
dengan orang yang hidup di desa, selain itu letak geografis dimana daerah
(Sukarno,dkk 2014).
2. Orang
(Riskesdas 2013).
manusia sedangkan, menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 tahun
1998 tentang kesehatan. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia
kemampuan akal dan fisik, yang dimulai dengan adanya perubahan dalam
hidup.
23
dewasa dan lansia. Tahap berbedaan ini di mulai baik secara biologis
tentang kesehatan).
1. Pralansia (prasenilis)
2. Lansia
4. Lansia potensial
1. Perubahan fisiologis
a) Sistem kardiovaskular
25
1. Jantung
penebalan dan menjadi lebih kaku dan pada nodus sinoatrial yang
lemah.
2. Pembuluh darah
nutrisi dan zat sisa metabolism antara sel dan darah. Ketika dinding
3. Darah
proses menua
hemoglobin
sebesar 5 liter.
b) System pernafasan
1. Cavum thorax
3. Perubahan intrapulmonal
keseluruhan
pertukaran gas.
27
c) Sistem musculoskeletal
1. Struktur tulang
2. Kekuatan otot
Pada otot lengan dan betis mengecil dan bergelambir. Inaktivitas otot
3. Sendi
mengalami inflamasi.
d) Sistem integument
1. Kulit
Pada kulit elatisitas kulit akan menurun, sehingga kulit berkerut dan
2. Rambut
3. Kuku
4. Kelenjar keringat
e) Sistem Gastrointestinal
1. Cavum oris
ketepatan posisinya.
2. Esofagus
pengosongan
3. Lambung
4. Intestinum
a. Peristaltik menurun
pengosongan bowel
f) Sistem Genitourinaria
1. Fungsi ginjal
2. Kandung kemih
3. Miksi
4. Reproduksi wanita
elastis
5. Reproduksi pria
kemampuan kognitif.
1. Neuron
meningkat.
2. Pergerakan
3. Tidur
h) Sistem sensori
kebutuhan ADLnya.
32
bernada tinggi.
2. Perubahan patologis
2013) :
1) Hipertensi
sama atau lebih tinggi dari 140 mmHG dan tekanan diastolik lebih dari
menua.
jantung terganggu.
3) Distrimia
3. Perubahan psikologis
jiwa di usia lanjut. Beberapa masalah psikologis lansia antara lain sebagai
berikut (Padilah,2013):
1. Paranoid
tidak berguna, tidak berdaya, sepi, pelupa, kurang percaya diri, dan
sebagainya.
3. Gangguan tidur
bed sleep, merasa tengen, setiap detik dan jam selalu terdengar, desakan
mimpi buruk, serta bangun lebih cepat dan tidak dapat tidur lagi.
4. Keluyuran (wandering)
tersebut terjadi karena lansia tidak betah di rumah, tetapi saat keluar
5. Sun downing
6. Depresi
sangat menonjol.
7. Demensia
kortikal yang multipel, seperti daya ingat, daya pikir, daya tangkap,
lain dapat dilakukan dengan menjalankan gaya hidup sehat. Stres adalah
rasa takut dan cemas dari perasaaan dan tubuh kita terhadap perubahan di
yang muncul. Secara alamiah yang kita rasakan adalah degup jantung yang
berpacu lebih cepat, dan keringat dingin yang biasanya mengalir di tengkuk
(Braverman E. R, 2008).
disebabkan oleh stres akut, bila berulang secara intermiten beberapa kali,
hipertensinya. Bila ini terjadi pada tingkat vaskuler akan ada peningkatan
Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel yang akan diteliti yang
tubuh. Pada perubahan patologis akan terjadi beberapa penyakit yang terjadi
merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik sama atau lebih tinggi dari
140 mmHG dan tekanan diastolik lebih dari 90mmHG,yang terjadi karena
menurunya elastisitas arteri pada proses menua. Dan pada perubahan lansia
kesehatan jiwa diantaranya adalah stres. tingkat stres yang tinggi akan
mengakibatkan hipertensi.
2.7 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
independen dan dependen dinilai hanya satu kali pada satu saat. Dalam studi
ini akan didapat prevalensi atau efek suatu fenomena yaitu variabel dependen
2013).
1. waktu penelitian
2. Tempat penelitian
Populasi
Semua lansia penderita Hipertensi yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Kepanjen Kabupaten Malang yang berjumlah 69
Sampel
Semua lansi penderita hipertensi yang berkunjung ke puskesmas
Kepanjen Kabupaten Malang yang berjumlah 58 orang
Sampling
Teknik sampling yang diggunakan yait purposive sampling
Desain Penelitian
Menggunakan desain penelitian cross-sectional
Analisa data
Spearman Rank
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas ojek atau subjek
Kabupaten Malang.
3.4.2 Sampel
n = 1+( 2 )
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
69
n = 1+69(0,052 )
69
= 1+69(0,0025)
69
= 1,1725
= 58 Responden
1. Kriteria Inklusi
mental
2. Kriteria Eklusi
ini adalah :
43
populasi yang diinginkan oleh peneliti sesuai dengan tujuan atau masalah
(Nursalam, 2014). Pada penelitian ini yang menjadi sampel yaitu lansia yang
58 orang.
1. Variabel dependen
2. Variabel Independen
1. Data Primer
2013). Data primer pada penelitian ini yaitu diperoleh dengan cara
2. Data Sekunder
1. Tahap persiapan
Pemkab Malang.
48
Puskesmas Kepanjen
2. Tahap Pelaksanaan
kembali.
(Perceived stress scale). Untuk mengetahui tingkat strees yang terdiri dari 14
pertanyaan. Tes ini merupakan tes yang sudah diterima secara internasional
(sudah baku).
1. Analisa univariat
2. Analisa Bifariat
SPSS versi 20. Pemilihan uji statistik pada penelitian ini didasarkan pada
skala data, karena skala data pada penelitian ini merupakan skala ordinal
1. Jika value > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak, berarti tidak ada
(Pakaya, 2013).
sebagai berikut:
analisis data.
c. Entry Data
e. Cleaning
data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-
1. Prinsip Manfaat
responden.
b. Hak untuk mendapat jaminan dari perlakuan yang diberikan (righ to full
c. Informed concent
untuk berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada hal ini juga
harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan
rahasia (confidentiality).
53
DAFTAR PUSTAKA
UNPAD,Bandung.
Hidaayah nur.2014.Stres pada lansia menjadi faktor penyebab dan akibat terjadinya
penyakit.Surabaya.
Darah Tinggi Dan Menggurangi Resiko Jantung Dan Stroke Secara Alami,
Bandung:Qonita
Pengembangan Kesehatan
(http://dinkesbantenprovgo.idupload/articeldoc/HasilRiskesdas2013pdf )
Medika.
kardiovaskuler.Jakarta:Salemba Medika.
Medika.
54
lampung.Lampung.
Medika.
ilmu.
Lampiran 1
INFORMED CONSENT
Kepada
Yth. Bpk/Ibu
Di
PUSKESMAS KEPANJEN
MALANG
Dengan hormat,
NIM : 13.20.032
Semester : VII
Adapun hal-hal yang bersangkutan dengan diri ibu atau bapak saya jamin
kerahasiaannya. Oleh karena itu tidak akan dicantumkan nama terang demi menjaga
kerahasiaannnya.
Hormat Saya,
NIM. 13.20.032
56
Lampiran 2
Nama : ..
Umur : ..tahun
Pekerjaan : ..
Usia Anak : ..
Responden
( )**
Keterangan :
Lampiran 3
LEMBAR KUISIONER
Kuisioner Penelitian
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda checklist () pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan jawaban
anda.
1. Identitas
Nomor Responden :
Nama Inisial :
Umur :
60-65 tahun Status :
66-75 tahun Belum kawin
75-80 tahun Kawin
>80 tahun Cerai mati
Jenis kelamin : Cerai hidup
Laki laki
Perempuan Pekerjaan :
Swasta
Pendidikan : Wiraswasta
SD PNS
SMP/sederajat TNI/POLRI
SMU/sederajat Buruh
Perguruan Tinggi Tidak bekerja
Tidak sekolah Lain lain (*diisi
sendiri)....
58
Petunjuk Pengisian:
- Berilah tanda checklist () pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan
jawaban anda.
- Pertanyaan dibawah ini berdasarkan kejadian yang anda alami selama satu
bulan terakhir
Pernyataan
Kadang
No. Pertanyaan Tidak Hampir cukup Sangat
pernah tidak pernah Sering sering
kadang
1 Seberapa sering Anda
merasa terganggu mengenai
sesuatu yang terjadi tanpa
terduga? (misalnya, tak
sengaja anda dibentak)
2 Seberapa sering Anda
merasa bahwa tidak dapat
mengendalikan hal-hal
penting dalam kehidupan
Anda? (misalnya, tidak
dapat mengontrol pola
hidup yang baik bagi lansia)
3 Seberapa sering Anda
merasa gelisah dan tegang?
?(misalnya, perasaan tidak
nyaman dan timbul rasa
khawatir)
4 Seberapa sering anda
berhasil mengatasi masalah
dan gangguan dari hari ke
hari? Usaha anda dalam
mengatasi masalah
misalnya, memakai
kacamata untuk penglihatan
yang menurun, memakai
tongkat untuk pergerakan
yang terbatas,
minumvitamin untuk
menjaga kesehatan)
5 Seberapa sering anda
merasa bahwa anda berhasil
mengatasi perubahan
penting yang terjadi dalam
diri anda? (misalnya, saat
anda mengalami kekakuan
sendi yang mengakibatkan
anda mengalami
59
keterbatasan dalam
beraktivitas)
6 Seberapa sering Anda
merasa yakin mengenai
kemampuan Anda dalam
menangani masalah-
masalah pribadi Anda?
(misalnya, yakin bahwa
setiap masalah terdapat
jalan keluarnya)
7 Seberapa sering Anda
merasa bahwa segalanya
berjalan mengikut kehendak
Anda? (misalnya,
pengobatan yang dijalani
mendapatkan hasil /
kesembuhan)
8 Seberapa sering Anda
menemukan bahwa Anda
tidak dapat mengatasi segala
hal yang harus Anda
lakukan? (misalnya, tidak
bisa masak sendiri, cuci
pakaian sendiri/bergantung
pada orang lain)
9 Seberapa sering Anda
mampu mengontrol
gangguan dalam kehidupan
Anda? (misalnya, menderita
penyakit hipertensi, lansia
dapat mengontrol makanan
yang harus dihindari)
10 Seberapa sering Anda
merasa senang dalam segala
hal yang Anda lakukan?
(misalnya, membuat cucu
senang (membelikan
mainan))
11 Seberapa sering Anda
merasa marah karena hal-
hal yang berada di luar
pengawasan Anda?
?(misalnya,terganggu
dengan suara yang bising
saat waktu istirahat)
12 Seberapa sering anda
berpikir tentang hal yang
harus anda capai?
(misalnya, saat anda
menginginkan sesuatu)
60
Lampiran 4
Kisi kisi Kuisioner
Perceived stress scale (PSS)
Variable Indikator No. Soal Jumlah
Independen Positif Negarif
Lansia yang 4, 5, 6, 7, 9, 7
mengalami 10, dan 13
gangguan pada
psikologisnya 1, 2, 3, 8, 11, 7
yang memiliki 12, dan 14
tingkatan
1. Tingkat
Tingkat Stres stres
ringan
2. Tingkat
stres
sedang
3. Tingkat
stres
berat
Keterangan :
Pertanyaan positif
Skor 4 untuk setiap pernyataan tidak pernah
Skor 3 untuk setiap pernyataan hampir tidak pernah
Skor 2 untuk setiap pernyataan jarang
Skor 1 untuk setiap pernyataan cukup sering
Skor 0 untuk setiap pernyataan sangat sering
Pernyataan negatif
Skor 0 untuk setiap pernyataan tidak pernah
Skor 1 untuk setiap pernyataan hampir tidak pernah
Skor 2 untuk setiap pernyataan jarang
Skor 3 untuk setiap pernyataan cukup sering
Skor 4 untuk setiap pernyataan sangat sering
62
Lampiran 5
Lembar observasi
Nomer responden :
TTV
Frekuensi pernafasan :
Frekuensi nadi :
Tekanan darah :
>2 hari