Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Konsumen
Sebagai Pelanggan Pelayanan Kebidanan.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Vitamin B2 dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………… i
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………… 1
BAB II Pembahasan…………………………………………………………………… 5
2.1 Pengertian vitamin B2..........................…………………….................................... 5
2.2 Perbedaan farmakodinamik dan farmakokinetik vitamin B2................................... 6
2.3 Interaksi farmakokinetik dan farmakodinamik vitamin B2..................................... 7
2.4 Kebutuhan vitamin B2 yang diperlukan pada setiap tahapan kehidupan................. 8
2.5 Dosis pemberian vitamin B2…................................................................................ 8
2.6 Efek samping dari mengonsumsi vitamin B2.......................................................... 9
2.7 Manfaat vitamin B2.......................………………….……..................................... 9
2.8 Defisiensi vitamin B2.............................................................................................. 10
2.9 Makanan yang mengandung vitamin ..................................................................... 11
2.10 Kemasan varian vitamin B2.................................................................................... 11
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
` Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat disebutkan bahwa tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah :
1. Agar pembaca dapat mengetahui tentang vitamin B2
2. Mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik vitamin B2
3. Mengetahui bagaimana interaksi farmakokinetik dan farmakodinamik vitamin B2
4. Mengetahui kebutuhan vitamin B2 yang diperlukan pada setiap tahapan kehidupan
5. Mengetahui berapa banyak dosis pemberian vitamin B2
6. Mengetahui efek samping dari mengonsumsi vitamin B2
7. Mengetahui manfaat dari vitamin B2
8. Mengetahui defisiensi vitamin B2
9. Mengetahui makanan apa saja yang mengandung Vitamin B2
10. Mengetahui dalam kemasan apa saja vitamin B2 tersedia
BAB II
PEMBAHASAN
Riboflavin atau yang biasa disebut vitamin B2 adalah vitamin yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan kesehatan yang baik secara keseluruhan. Riboflavin ini dapat
membantu tubuh memecah karbohidrat, protein dan lemak untuk menghasilkan energi, dan
memungkinkan oksigen untuk digunakan oleh tubuh. Nama riboflavin berasal dari kata
ribosa dan flavin. Riboflavin dikenal juga sebagai vitamin B2 yang merupakan mikronutrisi
yang mudah dicerna, bersifat larut dalam air, dan memiliki peranan kunci dalam menjaga
kesehatan pada manusia dan hewan. Vitamin B2 diperlukan untuk berbagai ragam proses
seluler.
Seperti vitamin B lainnya, riboflavin memainkan peranan penting dalam
metabolisme energi, dan diperlukan dalam metabolisme lemak, zat keton, karbohidrat dan
protein. Vitamin B2 banyak berperan dalam pembentukkan sel darah merah, antibodi dalam
tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan energi dari karbohidrat. Sumber utama vitamin
B2 terdapat pada susu, keju, sayur hijau, hati, ginjal, kacang-kacangan seperti kacang
kedelai, ragi, jamur dan badam. Riboflavin sangat mudah rusak oleh cahaya dan sinar ultra
violet, tetapi tahan terhadap panas, oksidator, asam, dan sebaliknya sangat sensitif terhadap
basa.
Farmakokinetik
Pemberia secara oral atau parenteral akan di absorpsi dengan baik dan didistribusi
merata ke seluruh jaringan. Asupan yang berlebihan akan dikeluarkan melalui urin dalam
bentuk utuh. Dalam tinja ditemukan riboflavin yang disintesis oleh kuman disaluran cerna,
tetapi tidak ada bukti nyata yang menjelaskan bahwa zat tersebut dapat diabsorpsi melalui
mukosa usus.
Farmakodinamik
Pemberian riboflavin baik secara oral maupun parenteral tidak memberikan efek
farmakodinamik yang jelas.
Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan suplemen vitamin B2 atau
riboflavin bersama dengan obat-obatan lainnya :
1.Mengurangi kadar antibiotik tetracycline yang diserap oleh tubuh dan menurunkan
efektivitas tetracycline.
2.Meningkatkan kadar vitamin B2 dalam tubuh, jika dikonsumsi dengan obat
antikolinergik seperti atropin atau antihistamin.
3.Mengurangi kadar riboflavin dalam tubuh, jika dikonsumsi dengan obat antidepresan
amitriptyline.
4.Mempercepat pembuangan vitamin B2 dari tubuh, jika dikonsumsi dengan phenobarbital.
5.Menurunkan penyerapan riboflavin, jika digunakan bersama asam borat.
2.4 Kebutuhan Vitamin B2 Dalam Setiap Tahapan Kehidupan
Angka kecukupan vitamin B2 yang dianjurkan untuk orang Indonesia ( per orang / hari)
b) Anak
Melalui mulut
- Umum: Tunjangan makanan yang direkomendasikan (RDA) riboflavin adalah 0,3
mg per hari untuk bayi hingga 6 bulan, 0,4 mg per hari untuk bayi 6-12 bulan, 0,5
mg per hari untuk anak-anak 1-3 tahun, 0,6 mg per hari untuk anak-anak berusia 4-
8 tahun, 0,9 mg per hari untuk anak-anak berusia 9-13 tahun, 1,3 mg per hari untuk
pria 14-18 tahun, dan 1,0 mg per hari untuk wanita 14-18. Tidak ada Tingkat Intake
Harian (UL) harian untuk riboflavin, yang merupakan tingkat asupan tertinggi yang
cenderung tidak menimbulkan risiko efek samping.
- Untuk mencegah dan mengobati kadar rendah riboflavin (defisiensi riboflavin):
Riboflavin 2 mg sekali, maka 0,5-1,5 mg setiap hari selama 14 hari telah digunakan.
Riboflavin 2-5 mg setiap hari hingga dua bulan telah digunakan. Riboflavin 5 mg
lima hari per minggu hingga satu tahun juga telah digunakan.
2.6 Efek Samping Dan Bahaya Vitamin B2
Vitamin B2 jarang menyebabkan efek samping yang signifikan. Efek samping
yang mungkin muncul adalah diare, frekuensi buang air meningkat, dan warna urine yang
lebih kuning dari biasanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Riboflavin atau yang biasa disebut vitamin B2adalah vitamin yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan dan kesehatan yang baik secara keseluruhan. Riboflavin ini dapat
membantu tubuh memecah karbohidrat, protein dan lemak untuk menghasilkan energi, dan
memungkinkan oksigen untuk digunakan oleh tubuh. Vitamin B2 banyak berperan dalam
pembentukkan sel darah merah, antibodi dalam tubuh, dan dalam metabolisme pelepasan
energi dari karbohidrat. Sumber utama vitamin B2 terdapat pada susu, keju, sayur hijau,
hati, ginjal, kacang-kacangan seperti kacang kedelai, ragi, jamur dan badam.
Secara fisik, defisiensi ini dapat terlihat dari warna mata yang cenderung merah,
peningkatan sensitifitas terhadap cahaya matahari, peradangan di mulut, dan bibir pecah-
pecah. Efek lainnya juga terlihat pada kerusakan jaringan kulit, keriput dan kuku pecah.
Gejala awal defisiensi ini adalah keadaan yang ditandai dengan gejala sakit tenggorok dan
radang di sudut mulut (stomatitis angularis), keilosis, glositis, lidah berwarna merah dan
licin. Timbul dermatitis seboroik di muka, anggota gerak dan seluruh badan
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi
pembelajaran dan pengetahuan tentang vitamin B2. Penulis menyadari bahwa makalah ini
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca mengenai makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA