(TAK) SOSIALISASI
NERS 23
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi ini.
Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari peranan pihak-pihak yang membantu
dalam proses penulisan. Untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Sri
Widowati, S.Kep., M.Kep selaku dosen fasilitator stase Jiwa yang membimbing dan
membantu kami dalam penyusunan proposal ini, dan juga untuk teman-teman serta orang tua
yang selalu memberikan dukungan untuk kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa proposal ini masih sangat sederhana dan masih terdapat banyak
kekurangan. Maka dari itu, besar harapan kami agar tulisan ini dapat diterima dan nantinya
dapat berguna bagi semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
positif yang membangun demi kesempurnaan proposal ini.
Penulis
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sosialisasi adalah suatu proses pengenalan akan nilai-nilai dan norma sosial
sebagai tata kelakuan bagi anggota-anggota masyarakat (Setiadi, 2020). Menurut
Gidens (2006) menyebutkan bahwa sosialisasi diartikan sebagai proses belajar bagi
seseorang atau sekelompok orang selama hidupnya untuk mengenali pola-pola hidup,
nilai-nilai, dan norma sosial agar dapay menjadi pribadi yang dapat diterima oleh
kelompoknya (Setiadi, 2020). Terjadinya penurunan sosialisasi dapat terjadi pada
individu yang menarik diri, yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain (Supinganto et al., 2021). Menarik diri sering dikenal dengan isolasi sosial
(Isos), dimana isos sendiri merupakan suatu perubahan yang dialami oleh klien
skizofrenia (Supinganto et al., 2021). Pada NANDA-1 (2018) isos didefinisikan
sebagai kesendirian yang dialami oleh individu dan dianggap timbul karena orang lain
serta sebagai suatu keadaan negatif atau mengancam (Supinganto et al., 2021).
2
tertarik membuat penatalaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) sosialisasi pada
pasien skizofrenia dengan riwayat menarik diri atau isolasi sosial.
B. Tujuan penulisan proposal
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan klien dalam mengekspresikan diri, ketrampilan sosial,
kepercayaan diri, berempati serta kemampuan klien dalam pemecahan masalah
dalam kehidupan.
2. Tujuan khusus
a) Meningkatkan kemampuan komunikasi verbal dan non verbal klien
b) Melatih klien mematuhi peraturan / rules
c) Meningkatkan interaksi dengan klien lain
C. Manfaat penulisan
1. Meningkatkan kemampuan menilai dan menguji kenyataan (reality
testing) melalui komunikasi dan umpan balik (feed back) dari individu
lain
2. Membangkitkan kembali semangat dengan memotivasi untuk kemajuan
diri dalam aspek psikologis
3. Meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya hubungan sosial terhadap
fungsi psikologis
4. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada klien
5. Meningkatkan kemampuan diri dalam menyadari pentingnya hubungan
antara reaksi emosional dengan perilaku defence (bertahan terhadap stres)
serta adaptasi.
3
BAB II
A. Pengertian
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): Sosialisasi (TAKS) merupakan upaya dalam
meningkatkan kemampuan sosialisasi pada sejumlah klien dengan dengan masalah
hubungan sosial utamanya pada klien isolasi sosial (Ruswadi, 2021). Terapi aktivitas
kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien
yang mempunyai masalah keperawatan yang sama yang digunakan sebagai terapi, dan
kelompok digunakan sebagai target capaian asuhan (Widiyawati, 2020). Di dalam
kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku
lama yang maladaptif (Ruswadi, 2021).
B. Tujuan TAK-S
a. Tujuan umum
Meningkatnya kemampuan klien untuk bersosialisasi dalam membina hubungan
sosial pada kelompok secara bertahap.
b. Tujuan Khusus
1. Klien mampu memperkenalkan diri
1. Kriteria Klien
a. Klien yang memiliki riwayat pernah menarik diri dengan kondisi mulai
menunjukkan kemampuan dan kemauan untuk melakukan interaksi
interpersonal
5
b. Klien dengan gangguan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai dengan
stimulus yang diberikan
2. Proses seleksi
Hari/tanggal :
Jam :
Tempat :
H. Metode :
1. Dinamika kelompok
3. Bermain peran/simulasi
1. Laptop
2. Musik/lagu
3. Bola Tennis
5. Kartu kwartet
7
J. Setting Tempat :
L CL
O K
K K
K F
F K
K K
K F
OP
Keterangan Gambar:
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP : Operator
K. Rancangan Pelaksanaan TAKS
1. Susunan perawat pelaksana TAKS sebagai berikut:
a. Leader :
b. Co. Leader :
c. Fasilitator :
d. Observer :
e. Operator :
8
No Nama Klien Masalah Keperawatan Jenis TAK Penanggung jawab
1 TAK-S 7 sesi
TAKS-1
TAKS-2
TAKS-3
TAKS-4
TAKS-5
TAKS-6
TAKS-7
10
SPO TAKS
SESI I
1. Pengertian
Klien mampu menyebutkan jati diri: nama lengkap, nama panggilan, asal, hobi.
3. Indikasi
a) Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi inter personal.
4. Setting
5. Pesiapan alat
a) Tape recorder
c) Bola tenis
6. Metode
Dinamika kelompok
7. Prosedur
a) Persiapan
(b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
c) Kerja
1) Evaluasi
12
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS
Sesi I dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan
nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut (Wuryaningsih et al.,
2018)
Sesi I TAKS
1) Kemampuan verbal
dinilai
1. Menyebutkan
nama
lengkap
2. Menyebutkan
nama
panggilan
3. Menyebutkan
nama asal
4. Menyebutkan
hobi
Jumlah
13
2) Kemampuan non verbal
No Aspek yang Nama Pasien
dinilai
1. Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunaka
n bahasa
tubuh yang
sesuai
4 Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah
Petunjuk :
1) Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS
2) Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan .
14
SESI II
1. Pengertian
a. Klien mampu menyebutkan jati diri sendiri: nama lengkap, nama panggilan,
asal, hobi.
b. Klien mampu menyebutkan jati diri kelompok lain nama lengkap, nama
panggilan, asal, hobi.
3. Indikasi
4. Setting
5. Persiapan alat
a. Tape recorder
c. Bola tenis
6. Metode
a. Dinamika kelompok
7. Prosedur
a. Persiapan
15
(b) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk meligkar dalam suasana
ruang yang tenang dan nyaman)
b. Orientasi
(d) Menanyakan perasaan klien hari ini dan menanyakan apakah sudah
mencoba memperkenalkan diri
(e) Menjelaskan tujuan kegiatan
(f) Menjelaskan aturan main:
(a) Klien harus mengikuti kegiatan mulai awal sampai akhir
(b) Bila ingin keluar dari kelompok Hrus meminta izin dari terapis
d. Terminasi
1) Evaluasi
16
(a) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi II
dievaluasi kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan non
verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut (Wuryaningsih et al.,
2018).
Sesi II –TAKS -Kemampuan Berkenalan
1) Kemampuan verbal
No Aspek yang Nama Pasien
dinilai
1. Menyebutkan
nama
lengkap
2. Menyebutkan
nama
panggilan
3. Menyebutkan
asal
4. Menyebutkan
hobi
17
5. Menanyakan
nama
lengkap
6. Menanyakan
nama
panggilan
Jumlah
dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah
Petunjuk
1) Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS
2) Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien, dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan
19
SESI III
1. Pengertian
3. Indikasi
4. Setting
5. Persiapan alat
a. Tape recorder
c. Bola tenis
6. Metode
a. Dinamika kelompok
7. Prosedur
a. Persiapan
20
2) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam suasana
ruang yang tenang dan nyaman
b. Orientasi
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
c. Kerja
b) Saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu peserta ke peserta
lain.
c) Saat musik dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota
kelompok yang ada disebelah kanannya dengan cara: memberi salam,
memanggil nama panggilannya, menanyakan kehidupan pribadi
misalnya orang terdekatnya siapa?
2) Terapis menyalakan tape dan mengedarkan bola tenis lalu menghentikan.
Saat musik dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis
mendapat giliran untuk bertanya tentang kehidupan pribadi anggota
kelompok yang ada disebelah kanannya dengan cara: memberi salam,
memanggil nama panggilannya, menanyakan kehidupan pribadi
3) Ulangi langkah no 2 sampai semua peserta mendapat giliran
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tidak berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Askep yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan
TAKS. Untuk TAKS sesi III, dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya
dan tanya jawab pada saat bercakap-cakap, serta kemampuan non verbal
dengan menggunakan formulir evaluasi berikutnya (Wuryaningsih et al.,
2018)
Sesi III TAK SOSIALISASI
Kemampuan Pasien Bercakap-cakap
dinilai
1. Menganjurkan
pertanyaan
yang jelas
2. Menganjurkan
pertanyaan
yang ringkas
3. Menganjurkan
pertanyaan
yang relevan
4. Menganjurkan
pertanyaan
secara spontan
22
Jumlah
dinilai
1. Menjawab
dengan jelas
2. Menjawab
dengan
ringkas
3. Menjawab
dengan
relevan
4. Menjawab
secara spontan
Jumlah
dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah
Petunjuk
23
1) Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS
2) Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien, dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 atau 4 pasien
mampu jika mendapat nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.
b. Dokumentasi
24
SESI IV
1. Pengertian
3. Indikasi
4. Setting
5. Persiapan alat
a. Tape recorder
c. Bola tenis
f. White board
6. Metode
a. Dinamika kelompok
7. Prosedur
a. Persiapan
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
c. Kerja
26
5) Hidupkan lagi tape dan edarkan bola. Saat musik dihentikan peserta yang
sedang memegang bola tennis mendapat giliran untuk memilih topik yang
disukai
6) Ulangi no 5 sampai semuanya mendapat giliran
8) Hidupkan lagi tape dan edarkan bola. Saat musik dihentikan peserta yang
sedang memegang bola tenis mendapat giliran untuk memberikan
pendapat tentang topik yang telah ditentukan
9) Ulangi no 8 sampai semua mendapatkan giliran
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tidak berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Askep yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK sesi IV, dievaluasi kemampuan verbal menyampaikan,
memilih, dan memberi pendapat tentang topik percakapan serta kemampuan
non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikutnya (Wuryaningsih
et al., 2018).
Kemampuan pasien bercakap-cakap topik tertentu
27
1) Kemampuan verbal : menyampaikan topik
No Aspek yang Nama Pasien
dinilai
1. Menyampaikan
topik dengan
jelas
2. Menyampaikan
topik secara
ringkas
3. Menyampaikan
topik yang
relevan
4. Menyampaikan
topik secara
relevan
Jumlah
dinilai
1. Memilih topik
dengan jelas
2. Memilih topik
secara ringkas
3. Memilih topik
yang relevan
4. Memilih topik
secara relevan
Jumlah
28
dinilai
1. Menyampaikan
topik dengan
jelas
2. Menyampaikan
topik secara
ringkas
3. Menyampaikan
topik yang
relevan
4. Menyampaikan
topik secara
relevan
Jumlah
4) Kemampuan non verbal
No Aspek yang Nama Pasien
dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah
29
Petunjuk:
1) Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS
2) Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien, dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 atau 4 pasien
mampu jika mendapat nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.
b. Dokumentasi
30
SESI V
1. Pengertian
4. Setting
5. Persiapan alat
a) Tape recorder
c) Bola tenis
f) White board
6. Metode
a. Dinamika kelompok
7. Prosedur
a. Persiapan
31
2) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam suasana
ruang yang tenang dan nyaman)
b. Orientasi
(b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin kepada
terapis
(b) Saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu peserta ke
peserta lain.
(c) Saat musik dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk menyampaikan suatu topik yang ingin
dibicarakan misalnya cara mencari teman, setelah semua mendapat
giliran.
(d) Tape akan dihidupkan lagi dan edarkan bola
(e) Saat musik dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk memilih masalah yang ingin dibicarakan dan
setelah masalah ditentukan memberikan pendapat
2) Terapis menyalakan tape dan mengedarkan boa tennis lalu menghentikan.
Saat musik dihentikan peserta yang sedang memegang bola tenis mendapat
giliran untuk menyampaikan suatu topik yang ingin dibicarakan.
3) Tulis topik pada white board. Topik yang disampaikan secara berurutan
32
5) Hidupkan lagi tape dan edarkan bola. Saat musik dihentikan peserta yang
sedang memegang bola tenis mendapat giliran untuk memilih masalah
yang ingin dibicarakan
6) Ulangi no 5 sampai semuanya mendapat giliran
8) Hidupkan lagi tape dan edarkan bola. Saat musik dihentikan peserta yang
sedang memegang bola tenis mendapat giliran untuk memberi pendapat
tentang topik yang telah ditentukan
9) Ulangi no 8 sampai semua mendapat giliran
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khusunya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 5, dievaluasi
verbal pasien yang menyampaikan , memilih, dan memberi mpendapat tentang
percakapan mengenai masalah pribadi, serta kemampuan non verbal
(Wuryaningsih et al., 2018).
SESI 5 – TAKS
33
1 Menyampaikan topik
dengan jelas
2 Menyampaikan topik
secara ringkas
3 Menyampaikan topik
yang relevan
4 Menyampaikan topik
secara relevan
Jumlah
1 Memberi pendapat
dengan jelas
2 Memberi pendapat secara
ringkas
3 Memberi pendapat yang
relevan
4 Memberi pendapat secara
spontan
34
Jumlah
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa tubuh
yang sesuai
4 Mengikuti kegitan dari awal
sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
1) Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS
2) Untuk tiap pasien, semua aspekn dimulai dengan memberi tanda [√] jika
ditemukan pada pasien atau tanda [x] jika tidak ditemukan
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 batau 4 pasien
mampu; jika nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu
b. Dokumentasi
35
SESI VI
1. Pengertian
3. Indikasi
4. Setting
5. Persiapan alat
a) Tape recorder
c) Bola tenis
f) Kartu kwartet
6. Metode
a) Dinamika kelompok
7. Prosedur
a) Persiapan
36
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang sesuai indikasi
(b) Bila ingin keluar dari kelompok harus minta izin dari terapis
c) Kerja
d) Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 6,
dievaluasikemampuanverbal pasien dalam bertanya, meminta, menjawab, dan
memberi serta kemampuan non verbal.(Eko prabowo, 2014: 269-271)
Sesi 6 – TAKS
KEMAMPUAN BEKERJASAMA
1 Bertanya dan
meminta dengan jelas
2 Bertanya dan
meminta secara
ringkas
3 Bertanya dan
meminta yang
relevan
4 Bertanya dan
meminta secara
spontan
38
Jumlah
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan bahasa
tubuh yang sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai akhir
Jumlah
Petunjuk :
2) Untuk tiap pasien, semua aspekn dimulai dengan memberi tanda [√]
jika ditemukan pada pasien atau tanda [x] jika tidak ditemukan
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3
batau 4 pasien mampu; jika nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu
39
b. Dokumentasi
40
SESI VII
1. Pengertian
4. Setting
5. Persiapan alat
a. Tape recorder
c. Bola tenis
6. Metode
a. Dinamika kelompok
7. Prosedur
a. Persiapan
41
1) Mengucapkan salam terapeutik, dan memakai name tag
2) Menanyakan perasaan klien hari ini dan apakah telah latihan bekerjasama
(b) Bila ingin keluar dari kelompok harus minta izin dari terapis
d. Terminasi
a. Evaluasi
42
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi VII
dievaluasi kemampuan verbal pasien menyampaikan manfaat TAKS yang
telah berlangsung 6 sesi secara verbal dan disertai kemampuan non verbal
(Wuryaningsih et al., 2018).
Sesi VII TAKS- Evaluasi Kemampuan Sosialisasi
dinilai
1. Menyebutkan
manfaat
dengan jelas
2. Menyebutkan
manfaat
secara
ringkas
3. Menyebutkan
manfaat
secara
relevan
4. Menyebutkan
manfaat
secara
spontan
Jumlah
dinilai
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
43
3. Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah
Petunjuk:
1) Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS
2) Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien, dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 atau 4
pasien mampu jika mendapat nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.
b. Dokumentasi
44
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. (2019). Situasi Kesehatan Jiwa Di
Indonesia. In InfoDATIN (p. 12).
Riyadi, A., Syarifuddin, A., Alhimny, A. K., Khumairoh, A. A., Anaqoh;, & Zulfa, S. (2020).
Dinamika Pendekatan Dalam Penanganan Covid-19. PT. Nasya Expanding
Management.
https://www.google.co.id/books/edition/DINAMIKA_PENDEKATAN_DALAM_PEN
ANGANANAN_C/OAQLEAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=1&dq=manajemen+stres+masa+pandemi&pg=PA158&printsec=frontcove
r
Ruswadi, I. (2021). Keperawatan Jiwa : Panduan Praktis Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Penerbit Adab.
https://www.google.co.id/books/edition/KEPERAWATAN_JIWA_Panduan_Praktis_Un
tuk_M/g20qEAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=1&dq=keperawatan+jiwa+ansietas&printsec=frontcover
Setiadi, E. M. (2020). Pengantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial (Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya). Kencana.
https://www.google.co.id/books/edition/Penghantar_Ringkas_Sosiologi/YCTyDwAAQ
BAJ?hl=en&gbpv=1&dq=sosialisasi+adalah&printsec=frontcover
Supinganto, A., Yani, A. L., Kuswanto;, Darmawan, D., Paula, V., & Marliana, T. (2021).
Keperawatan Jiwa Dasar. Yayasan Kita Menulis.
https://www.google.co.id/books/edition/Keperawatan_Jiwa_Dasar/fl8sEAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=1&dq=keperawatan+jiwa+ansietas&printsec=frontcover
Widiyawati, W. (2020). Keperawatan Jiwa. CV. Literasi Nusantara.
https://www.google.co.id/books/edition/KEPERAWATAN_JIWA/2dMoEAAAQBAJ?
hl=en&gbpv=1&dq=keperawatan+jiwa+ansietas&printsec=frontcover
Wuryaningsih, E. W., Windarwati, H. D., Dewi, E. I., Deviantony, F., & Kurniyawan, E. H.
(2018). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa 1. UNEJ Press.
https://www.google.co.id/books/edition/Buku_Ajar_Keperawatan_Kesehatan_Jiwa_1/P
FnYDwAAQBAJ?
hl=en&gbpv=1&dq=keperawatan+jiwa+ansietas&printsec=frontcover
Zaini, M. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa: Masalah Psikososial di Pelayanan Klinis dan
Komunitas. Deepublish. https://books.google.co.id/books?
id=ZhKfDwAAQBAJ&pg=PA43&dq=penyakit+psikososial&hl=id&sa=X&ved=2ahU
KEwi1_J7izprsAhXKYisKHfmPDiUQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=penyakit
psikososial&f=false
45