Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR PENGESAHAN

PRE PLANNING
PRE CONFRENCE DAN POST CONFRENCE
DI RUANG AL INSAN RSUD
SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

Tanggal 11 Juni 2017

Oleh :

Kelompok III / Tahun 2017

Dengan Ini Disahkan Sebagai Laporan Kegiatan


Role play Timbang Terima Praktik Manajemen Keperawatan

Preceptor Klinik Preceptor Klinik

(Ns. Sutrisno, S.Kep) (Ns. Ety Hernani, S.Kep)

Proseptor Akademik

(Ns. Dian Dwiana, S.Kep. M.Kep)

1
PRE PLANNING
PRE CONFRENCE DAN POST CONFRENCE
DI RUANG AL INSAN RSUD
SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

Di Susun Oleh :

1 APRIYANI, S. Kep
2 A. LIRO SKARDIKO, S. Kep
3 DENI OKTARINA GUMAI, S. Kep
4 LINDAWATI, S. KEP
5 NUR SALAMAH, S.Kep
6 ROMLAH YULIANTI, S. Kep
7 SISKA WISMA NEGARA, S. Kep
8 SARTIKA, S. Kep
9 YUNITA ANGGRAINI, S. Kep
10 YUSNITA, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2017

2
PRE PLANNING
PRE CONFERENCE RUANG AL INSAN
RSUD. SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas
utama, hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa
setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara
profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia
(Nursalam, 2006)

Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut


perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal.
Oleh karena itu diperlukan kemampuan managerial dari tenaga keperawatan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan

RSUD. Siti Aisyah Kota Lubuklinggau merupakan rumah sakit rujukan


di kota Lubuklinggau yang mengutamakan mutu pelayanan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien khususnya di Ruang
keperawatan. Perawat merupakan ujung tombak dalam pelayanan di rumah
sakit, dimana perawat dituntut untuk melaksanakaan asuhan keperawatan yang
berkualitas guna meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit dan memberi
kepuasan pada pasien yang dalam hal ini adalah sebagai konsumen (Adill et
all, 2009).

Salah satu kemampuan managerial keperawatan adalah dalam hal


perencanaan. Untuk menyusun suatu perencanaan, mengacu pada Model
Praktek Keperawatan Profesional (MPKP), salah satunya diwujudkan melalui
konfren keperawatan (Nursalam, 2006)

Keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada


upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada
pelaksanaan tugas dengan pengembangan MPKP, diharapkan nilai profesional

3
dapat diaplikasikan secara nyata, sehingga meningkatkan mutu asuhan dan
pelayanan keperawatan.

Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau


memerlukan aspek manajemen dalam memberikan asuhan keperawatan pada
klien khususnya di ruang Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau,
dimana disana dibutuhkan tenaga profesional dalam menangani masalah
pasien yang membutuhkan pertolongan segera. Untuk meningkatkan aspek
manajemen tersebut, maka perlu dilaksanakan percontohan tentang conference
keperawatan yang membahas tentang aspek yang berkaitan dengan
peningkatan mutu pelayanan, khususnya pelayanan keperawatan.

B Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk dapat menerapkan pelaksanaan konfren keperawatan yang
berkualitas di ruang Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
2. Tujuan Khusus
a. Perawat mampu melaksanakan pre konfren sebelum
melakukan asuhan keperawatan di ruang Al Insan RSUD Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau.
b. Perawat mampu mengidentifikasi masalah pasien,
merencanakan asuhan dan evaluasi hasil dari pelaksanaan tindakan
keperawatan di ruang Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota

Lubuklinggau.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik :Role Play Pre konfren diruangan Al Insan RSUD Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau
2. Sasaran :Semua perawat yang dinas di Ruangan Al Insan RSUD Siti
Aisyah Kota Lubuklinggau
3. Metode :Role play Pre konfren antara Perawat yang ada Ruangan
Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
4. Media : kertas dan pulpen

4
5. Hari/ Tanggal : Minggu, 11 Juni 2017
6. Waktu : 08.00 WIB 08.20 WIB
7. Tempat :Ruang Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
8. Susunan Acara Role Play Pre konfrence

No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Membaca doa b. Memperhatikan
c. Memperkenalkan c. Memperhatikan
diri sebagai kepala d. Mendengarkan
Ruangan.
d. Menyebutkan
Kontrak waktu dan
tujuan pelaksanaan pre
konfren
2 12 Pelaksanaan
menit a. Menjelaskan Keadaan a. Mendengarkan dan
Ruangan, Jumlah memperhatikan
Pasien, Kondisi Pasien,
Tingkat
Ketergantungan Pasien
b. Membagi Tim b. Mendengarkan dan
memperhatikan
c. Memberikan
kesempatan kepada c. Mendengarkan dan
Ketua Tim untuk memperhatikan
menjelaskan rencana
asuhan keperawatan
untuk masing-masing
anggota Tim
d. Ketua Tim
menguraikan tugas dan d. Mendengarkan dan
tanggung jawab masing memperhatikan
masing anggota tim
terhadap pasien,
menyebutkan masalah
apa yang dialami
pasien, menyebutkan
diagnosa keperawatan
pasien, intervensi serta
terapi yang didapat
pasien.
e. Berikan reword e. Mendengarkan
sebagai motivasi

5
kepada anggota tim
yang menjalankan
tugasnya dengan baik.
3 2 menit Penutup
a. Bersama a. Berpartisipasi dalam
mengevaluasi mengevaluasi
pelaksanaan role play b. Berpartisipasi
b. Menutup
pelaksanaan role play
dan dilanjut dengan
overan

9. Uraian Tugas
Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Anggota Tim disesuaikan dengan jadwal
yang sudah ditetapkan pada saat itu.

10. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Seluruh perawat di Ruangan Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau dapat melakukan Pre konfren sebelum memberikan
asuhan keperawatan
b. Evaluasi Proses
Perawat menjalankan fungsi sesuai peran masing - masing
c. Evaluasi Hasil
Kepala ruangan mampu berperan dengan baik sebagai Kepala
Ruangan
Ketua Tim mampu berperan dengan baik sebagai Ketua Tim
Anggota tim mampu memberikan asuhan keperawatan yang
profesional kepada pasien

6
PRE PLANNING
POST KONFERENS RUANG AL INSAN RSUD SITI AISYAH
KOTA LUBUKLINGGAU

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas
utama, hal ini berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa
setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara
profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia
(Nursalam, 2006).

Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan


menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang
optimal. Oleh karena itu diperlukan kemampuan managerial dari tenaga
keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan

RSUD. Siti Aisyah Kota Lubuklinggau merupakan rumah sakit rujukan


di Kota Lubuklinggau yang mengutamakan mutu pelayanan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien khususnya di Ruang Al Insan
RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau. Perawat merupakan ujung tombak
dalam pelayanan di rumah sakit, dimana perawat dituntut untuk
melaksanakaan asuhan keperawatan yang berkualitas guna meningkatkan
mutu pelayanan di rumah sakit dan memberi kepuasan pada pasien yang
dalam hal ini adalah sebagai konsumen (Adill et all, 2009).

Salah satu kemampuan managerial keperawatan adalah dalam hal


perencanaan. Untuk menyusun suatu perencanaan, mengacu pada Model
Praktek Keperawatan Profesional (MPKP), salah satunya diwujudkan melalui
konfren keperawatan (Nursalam, 2006)

Keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada


upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada
pelaksanaan tugas dengan pengembangan MPKP, diharapkan nilai profesional
dapat diaplikasikan secara nyata, sehingga meningkatkan mutu asuhan dan
pelayanan keperawatan.

7
Rumah Sakit Umum Daerah Siti Aisyah Kota Lubuklinggau memerlukan
aspek manajemen dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien
khususnya di ruang Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau, dimana
disana dibutuhkan tenaga profesional dalam menangani masalah pasien yang
membutuhkan pertolongan segera. Untuk meningkatkan aspek manajemen
tersebut, maka perlu dilaksanakan post konferens yang membahas tentang
aspek yang berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan, khususnya
pelayanan keperawatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat menerapkan penerapan post konferens keperawatan yang
berkualitas di Ruangan Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
2. Tujuan Khusus
a. Perawat mampu melaksanakan post konferens sebelum
melakukan asuhan keperawatan di ruang Al Insan RSUD Siti Aisyah
Kota Lubuklinggau.
b. Perawat mampu melaksanakan post konferens sesudah
melakukan asuhan keperawatan
c. Perawat mampu mengidentifikasi masalah pasien,
merencanakan asuhan dan evaluasi hasil dari pelaksanaan tindakan
keperawatan di Ruangan Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau.

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Role Play post konferens pelayanan keperawatan di
Ruangan
Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
2. Sasaran : Semua perawat yang dinas di Ruangan Al Insan RSUD
Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
3. Metode : Role play post konferens antara Perawat yang ada di
Ruangan
Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau

8
4. Media : Kertas dan pulpen
5. Hari/ Tanggal : Minggu, 11 Juni 2017
6. Waktu : 07.30 08.00 WIB dan 13.40 14.00 WIB
7. Tempat : Ruang Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota Lubuklinggau
8. Susunan Acara Role Play Post konfrens

No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta


1 3 menit Pembukaan
a. a.
Mengucapkan salam Menjawab salam
b.
Menyebutkan Kontrak b.
waktu dan tujuan Memperhatikan
pelaksanaan
konfrens
2 15 menit Pelaksanaan
a. a.
Menjelaskan Keadaan Mendengarkan dan
Ruangan, Jumlah memperhatikan
Pasien, Tingkat
Ketergantungan
Klien,Kondisi b.
Pasien. Mendengarkan dan
b. berpartisipasi dalam
Anggota tim melaporkan diskusi
keadaan masing-
masing pasien dan
aspek klinis yang c.
sudah dilakukan. Mendengarkan dan
c. berpartisipasi dalam
Mendiskusikan dan diskusi
merencanakan
kasus-kasus
sulit/baru yang
dapat diatasi dengan
ronde
keperawatan/konsul
cito (elektif).
3 2 menit Penutup
a. Bersama a. Berpartisipasi dalam
mengevaluasi mengevaluasi
pelaksanaan role
play
b. Menutup
pelaksanaan role b. Berpartisipasi
play dan dilanjut
dengan overan
9
9. Uraian Tugas
Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Anggota Tim disesuaikan dengan jadwal
yang sudah ditetapkan pada saat itu.

10. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Seluruh perawat di ruang Al Insan RSUD Siti Aisyah Kota
Lubuklinggau dapat melakukan Post konfren sebelum
memberikan asuhan keperawatan
b. Evaluasi Proses
Perawat menjalankan fungsi sesuai peran masing - masing
c. Evaluasi Hasil
Kepala Ruangan berperan dengan baik sebagai Kepala
Ruangan
Kepala Ruangan berperan dengan baik sebagai Ketua Tim
Anggota Tim mampu memberikan asuhan keperawatan yang
profesional kepada pasien

TINJAUAN TEORITIS

10
CONFERENCE

A. Pengertian
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan
kegiatan konsultasi.

Conference dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan asuhan


keperawatan pada pasien.

Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan


asuhan keperawatan pada pasien.

Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah


melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menganalisa masalah-masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif
penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi
lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana
antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian
asuhan keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk
menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962)
b. Tujuan khusus
Pre Conference
1. Membahas masalah setiap klien berdasarkan renpra yang telah
dibuat oleh ketua tim
2. Menetapkan klien yang menjadi tanggung jawab masing-masing
anggota tim
3. Membahas rencana tindakan keperawatan untuk aetiap klien pada
hari itu
4. Mengidentifikasi tugas anggota tim untuk setiap klien yang
menjadi tanggung jawabnya

11
Post Conference:
1. Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian
masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai.

C. Syarat pelaksanaan (Jean, et.Al, 1973)


Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan
dan post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan
pasien, perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu
ditambahkan
Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan
anggota tim

D. Pedoman pelaksanaan conference:


Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa
mendominasi dan memberi umpan balik
Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik
Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan
mengambil tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat
yang berbeda
Raung diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh
pemimpin dan kesesuaiannya dengan situasi lapangan

Yang dilakukan selama pre confrence adalah:


Menentukan waktu pre confrence
Mendiskusikan persiapan yang diperlukan
Mendiskusikan pengenalan/ penentuan masalah klien

12
Mendiskusikan rencana tindakan keperawatan
Merencanakan cara dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
Yang dilakukan selama post conference:
Menentukan waktu post conference
Mendiskusikan mengenai penyelesaian masalah klien
Mendiskusikan kesenjaangan yang ditemukan anatara perencanaan dan
pelaksanaan tindakan keperawatan
Mendiskusikan dan menetapkan rencana tindakan selanjutnya

E. Panduan Bagi Katim Dalam Melakukan Conference :


1. Menyampaikan perkembangan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi
kemaren dan kondisi klien yang dilakukan oleh perawat dinas malam. Hal-
hal yang disampaikan yaitu
keadaan umum klien,
keluhan klien,
TTV dan kesadaran,
hasil pemeriksaan laboratorium / diagnostic terbaru,
masalah keperawatan,
rencana keperawatan hari ini,
perubahan terapi medis,
rencana medis.
2. Ketua Tim mendiskusikan dan mengarahkan Anggota Tim tentang masalah
yang terkait dengan keperawatan klien meliputi:
Keluhan klien yang terkait dengan pelayanan (keterlambatan,
kesalahan pemberian makan, kebisingan pengunjung lain,
ketidakhadiran dokter)
Ketepatan pemberian infus
Ketepatan pemberian asupan dan haluaran cairan
Ketepatan pemberian obat oral atau injeksi
Ketepatan pelaksanaan tindakan lain
Ketepatan dokumentasi

13
3. Mengingatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan
4. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masing-masing Anggota Tim
5. Membantu Anggota Tim menyelesaikan masalah yang tidak dapat
diselesaikannya.

14

Anda mungkin juga menyukai