Oleh :
KELOMPOK V
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas utama, hal ini
berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia (Nursalam, 2006)
Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat,
sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Oleh karena itu diperlukan
kemampuan managerial dari tenaga keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan
Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto merupakan rumah sakit di Provinsi Bengkulu
yang mengutamakan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien
khususnya di Ruang Murai C. Perawat merupakan ujung tombak dalam pelayanan di rumah
sakit, dimana perawat dituntut untuk melaksanakaan asuhan keperawatan yang berkualitas
guna meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit dan memberi kepuasan pada pasien yang
dalam hal ini adalah sebagai konsumen (Adill et all, 2009).
Salah satu kemampuan managerial keperawatan adalah dalam hal perencanaan. Untuk
menyusun suatu perencanaan, mengacu pada Model Praktek Keperawatan Profesional
(MPKP), salah satunya diwujudkan melalui konfren keperawatan (Nursalam, 2006)
Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu memerlukan aspek manajemen dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien khususnya di ruang Murai C, dimana disana
dibutuhkan tenaga profesional dalam menangani masalah pasien yang membutuhkan
pertolongan segera. Untuk meningkatkan aspek manajemen tersebut, maka perlu dilaksanakan
percontohan tentang conference keperawatan yang membahas tentang aspek yang berkaitan
dengan peningkatan mutu pelayanan, khususnya pelayanan keperawatan.
B Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk dapat menerapkan pelaksanaan conference keperawatan yang berkualitas di
ruang Murai C Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu.
2. Tujuan Khusus
a. Perawat mampu melaksanakan pre conference sebelum melakukan asuhan
keperawatan di ruang Murai C.
b. Perawat mampu mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan asuhan dan
evaluasi hasil dari pelaksanaan tindakan keperawatan di ruang Murai C.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik :Role Play Pre conference diruangan Murai C RSKJ Soeprapto
Bengkulu
2. Sasaran :Semua perawat yang dinas di Ruangan Murai C RSKJ Soeprapto
Bengkulu
3. Metode :Role play Pre conference antara Perawat yang ada Ruangan Murai C
RSKJ Soeprapto Bengkulu
4. Media : Kertas dan Pulpen
5. Hari/ Tanggal : Jum’at, 13 Nopember 2015
6. Waktu : 08.00 WIB – 08.20 WIB
7. Tempat :Ruang Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu.
8. Susunan Acara Role Play Pre conference
No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Membaca doa b. Memperhatikan
c. Memperkenalkan diri c. Memperhatikan
sebagai kepala Ruangan. d. Mendengarkan
d. Menyebutkan Kontrak
waktu dan tujuan
pelaksanaan pre
conference
2 12 menit Pelaksanaan
a. Menjelaskan Keadaan a. Mendengarkan dan memperhatikan
Ruangan, Jumlah Pasien,
Kondisi Pasien, Tingkat
Ketergantungan Pasien
b. Membagi Tim b. Mendengarkan dan memperhatikan
9. Uraian Tugas
Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Anggota Tim disesuaikan dengan jadwal yang sudah
ditetapkan pada saat itu.
10. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Seluruh perawat di Ruangan Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu dapat melakukan Pre
conference sebelum memberikan asuhan keperawatan
b. Evaluasi Proses
Perawat menjalankan fungsi sesuai peran masing - masing
c. Evaluasi Hasil
Kepala ruangan mampu berperan dengan baik sebagai Kepala Ruangan
Ketua Tim mampu berperan dengan baik sebagai Ketua Tim
Anggota tim mampu memberikan asuhan keperawatan yang profesional kepada
pasien
PRE PLANNING
POST CONFERENCE RUANG MURAI C
RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO BENGKULU
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas utama, hal ini
berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia (Nursalam, 2006).
Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat,
sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Oleh karena itu diperlukan
kemampuan managerial dari tenaga keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan
Rumah Sakit Jiwa Khusus Soeprapto Bengkulu merupakan rumah sakit rujukan di
Provinsi Bengkulu yang mengutamakan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien khususnya di Ruang Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu. Perawat
merupakan ujung tombak dalam pelayanan di rumah sakit, dimana perawat dituntut untuk
melaksanakaan asuhan keperawatan yang berkualitas guna meningkatkan mutu pelayanan di
rumah sakit dan memberi kepuasan pada pasien yang dalam hal ini adalah sebagai konsumen
(Adill et all, 2009).
Salah satu kemampuan managerial keperawatan adalah dalam hal perencanaan. Untuk
menyusun suatu perencanaan, mengacu pada Model Praktek Keperawatan Profesional
(MPKP), salah satunya diwujudkan melalui konfren keperawatan (Nursalam, 2006).
Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu memerlukan aspek manajemen dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien khususnya di ruang Murai C RSKJ Soeprapto
Bengkulu, dimana disana dibutuhkan tenaga profesional dalam menangani masalah pasien
yang membutuhkan pertolongan segera. Untuk meningkatkan aspek manajemen tersebut,
maka perlu dilaksanakan post konferens yang membahas tentang aspek yang berkaitan dengan
peningkatan mutu pelayanan, khususnya pelayanan keperawatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat menerapkan penerapan post conferens keperawatan yang berkualitas di
Ruangan Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu.
2. Tujuan Khusus
a. Perawat mampu melaksanakan post conference sebelum melakukan asuhan
keperawatan di ruang Murai C.
b. Perawat mampu melaksanakan post conference sesudah melakukan asuhan
keperawatan
c. Perawat mampu mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan asuhan dan
evaluasi hasil dari pelaksanaan tindakan keperawatan di Ruangan Murai C RSKJ
Soeprapto Bengkulu.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Role Play post conference pelayanan keperawatan di Ruangan Murai
C RSKJ Soeprapto Bengkulu.
2. Sasaran : Semua perawat yang dinas di Ruangan Murai C RSKJ Soeprapto
Bengkulu.
3. Metode : Role play post conference antara Perawat yang ada di Ruangan Murai
C RSKJ Soeprapto Bengkulu.
4. Media : Kertas dan pulpen
5. Hari/ Tanggal : Jum’at, 13 Nopember 2015
6. Waktu : 13.00 – 13.20 WIB
7. Tempat : Ruang Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu.
8. Susunan Acara Role Play Post Conference
10. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Seluruh perawat di ruang Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu dapat
melakukan Post conference sebelum memberikan asuhan keperawatan
b. Evaluasi Proses
Perawat menjalankan fungsi sesuai peran masing - masing
c. Evaluasi Hasil
Kepala Ruangan berperan dengan baik sebagai Kepala Ruangan
Kepala Ruangan berperan dengan baik sebagai Ketua Tim
Anggota Tim mampu memberikan asuhan keperawatan yang profesional
kepada pasien
TINJAUAN TEORITIS
CONFERENCE
A. Pengertian
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan
konsultasi.
Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien.
Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menganalisa masalah-masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif
penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang
dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat
meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan
cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962)
b. Tujuan khusus
Pre Conference
1. Membahas masalah setiap klien berdasarkan renpra yang telah dibuat oleh
ketua tim
2. Menetapkan klien yang menjadi tanggung jawab masing-masing anggota tim
3. Membahas rencana tindakan keperawatan untuk aetiap klien pada hari itu
4. Mengidentifikasi tugas anggota tim untuk setiap klien yang menjadi tanggung
jawabnya
Post Conference:
1. Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai.
C. Syarat pelaksanaan (Jean, et.Al, 1973)
Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post
conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim