Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL ROLE PLAY

PRE DAN POST CONFERENCE DI RUANGAN MURAI C


RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO PROVINSI BENGKULU

Oleh :

KELOMPOK V

Irawan Okman, S.Kep


Rudianto , S.Kep
Misi Lasita , S.Kep
Septi Liana Sari, S.Kep
Meggy Novriadi, S.Kep
Maya Puspita, S.Kep
Puji Rolisa, S.Kep
Reshi Rosalina, S.Kep
Enni Lovisa Putri, S.kep
Muhamad Stiyo Budiyono, S.kep
Indah Devita Ulva, S.Kep

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(Ns. JAJANG SURYANA, S.Kep ) (Ns. IDA RAHMAWATI, S.Kep)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2015
PRE PLANNING
PRE CONFERENCE RUANG MURAI C
RUMAH SAKIT JIWA SOEPRAPTO DAERAH BENGKULU

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas utama, hal ini
berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia (Nursalam, 2006)

Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat,
sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Oleh karena itu diperlukan
kemampuan managerial dari tenaga keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan

Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto merupakan rumah sakit di Provinsi Bengkulu
yang mengutamakan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien
khususnya di Ruang Murai C. Perawat merupakan ujung tombak dalam pelayanan di rumah
sakit, dimana perawat dituntut untuk melaksanakaan asuhan keperawatan yang berkualitas
guna meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit dan memberi kepuasan pada pasien yang
dalam hal ini adalah sebagai konsumen (Adill et all, 2009).

Salah satu kemampuan managerial keperawatan adalah dalam hal perencanaan. Untuk
menyusun suatu perencanaan, mengacu pada Model Praktek Keperawatan Profesional
(MPKP), salah satunya diwujudkan melalui konfren keperawatan (Nursalam, 2006)

Keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya


pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas dengan
pengembangan MPKP, diharapkan nilai profesional dapat diaplikasikan secara nyata,
sehingga meningkatkan mutu asuhan dan pelayanan keperawatan.

Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu memerlukan aspek manajemen dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien khususnya di ruang Murai C, dimana disana
dibutuhkan tenaga profesional dalam menangani masalah pasien yang membutuhkan
pertolongan segera. Untuk meningkatkan aspek manajemen tersebut, maka perlu dilaksanakan
percontohan tentang conference keperawatan yang membahas tentang aspek yang berkaitan
dengan peningkatan mutu pelayanan, khususnya pelayanan keperawatan.

B Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk dapat menerapkan pelaksanaan conference keperawatan yang berkualitas di
ruang Murai C Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu.
2. Tujuan Khusus
a. Perawat mampu melaksanakan pre conference sebelum melakukan asuhan
keperawatan di ruang Murai C.
b. Perawat mampu mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan asuhan dan
evaluasi hasil dari pelaksanaan tindakan keperawatan di ruang Murai C.

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik :Role Play Pre conference diruangan Murai C RSKJ Soeprapto
Bengkulu
2. Sasaran :Semua perawat yang dinas di Ruangan Murai C RSKJ Soeprapto
Bengkulu
3. Metode :Role play Pre conference antara Perawat yang ada Ruangan Murai C
RSKJ Soeprapto Bengkulu
4. Media : Kertas dan Pulpen
5. Hari/ Tanggal : Jum’at, 13 Nopember 2015
6. Waktu : 08.00 WIB – 08.20 WIB
7. Tempat :Ruang Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu.
8. Susunan Acara Role Play Pre conference
No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan
a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Membaca doa b. Memperhatikan
c. Memperkenalkan diri c. Memperhatikan
sebagai kepala Ruangan. d. Mendengarkan
d. Menyebutkan Kontrak
waktu dan tujuan
pelaksanaan pre
conference
2 12 menit Pelaksanaan
a. Menjelaskan Keadaan a. Mendengarkan dan memperhatikan
Ruangan, Jumlah Pasien,
Kondisi Pasien, Tingkat
Ketergantungan Pasien
b. Membagi Tim b. Mendengarkan dan memperhatikan

c. Memberikan kesempatan c. Mendengarkan dan memperhatikan


kepada Ketua Tim untuk
menjelaskan rencana
asuhan keperawatan
untuk masing-masing
anggota Tim
d. Ketua Tim menguraikan d. Mendengarkan dan memperhatikan
tugas dan tanggung jawab
masing – masing anggota
tim terhadap pasien,
menyebutkan masalah apa
yang dialami pasien,
menyebutkan diagnosa
keperawatan pasien,
intervensi serta terapi
yang didapat pasien.
e. Berikan reword sebagai e. Mendengarkan
motivasi kepada anggota
tim yang menjalankan
tugasnya dengan baik.
3 2 menit Penutup
a. Bersama mengevaluasi a. Berpartisipasi dalam mengevaluasi
pelaksanaan role play b. Berpartisipasi
b. Menutup pelaksanaan role
play dan dilanjut dengan
overan

9. Uraian Tugas
Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Anggota Tim disesuaikan dengan jadwal yang sudah
ditetapkan pada saat itu.

10. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Seluruh perawat di Ruangan Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu dapat melakukan Pre
conference sebelum memberikan asuhan keperawatan
b. Evaluasi Proses
Perawat menjalankan fungsi sesuai peran masing - masing
c. Evaluasi Hasil
 Kepala ruangan mampu berperan dengan baik sebagai Kepala Ruangan
 Ketua Tim mampu berperan dengan baik sebagai Ketua Tim
 Anggota tim mampu memberikan asuhan keperawatan yang profesional kepada
pasien
PRE PLANNING
POST CONFERENCE RUANG MURAI C
RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA SOEPRAPTO BENGKULU

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan di Indonesia perlu mendapatkan prioritas utama, hal ini
berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan
perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi di Indonesia (Nursalam, 2006).

Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat,
sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Oleh karena itu diperlukan
kemampuan managerial dari tenaga keperawatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan

Rumah Sakit Jiwa Khusus Soeprapto Bengkulu merupakan rumah sakit rujukan di
Provinsi Bengkulu yang mengutamakan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien khususnya di Ruang Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu. Perawat
merupakan ujung tombak dalam pelayanan di rumah sakit, dimana perawat dituntut untuk
melaksanakaan asuhan keperawatan yang berkualitas guna meningkatkan mutu pelayanan di
rumah sakit dan memberi kepuasan pada pasien yang dalam hal ini adalah sebagai konsumen
(Adill et all, 2009).

Salah satu kemampuan managerial keperawatan adalah dalam hal perencanaan. Untuk
menyusun suatu perencanaan, mengacu pada Model Praktek Keperawatan Profesional
(MPKP), salah satunya diwujudkan melalui konfren keperawatan (Nursalam, 2006).

Keperawatan yang dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya


pemenuhan kebutuhan klien, melainkan lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas dengan
pengembangan MPKP, diharapkan nilai profesional dapat diaplikasikan secara nyata,
sehingga meningkatkan mutu asuhan dan pelayanan keperawatan.

Rumah Sakit Khusus Jiwa Soeprapto Bengkulu memerlukan aspek manajemen dalam
memberikan asuhan keperawatan pada klien khususnya di ruang Murai C RSKJ Soeprapto
Bengkulu, dimana disana dibutuhkan tenaga profesional dalam menangani masalah pasien
yang membutuhkan pertolongan segera. Untuk meningkatkan aspek manajemen tersebut,
maka perlu dilaksanakan post konferens yang membahas tentang aspek yang berkaitan dengan
peningkatan mutu pelayanan, khususnya pelayanan keperawatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat menerapkan penerapan post conferens keperawatan yang berkualitas di
Ruangan Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu.
2. Tujuan Khusus
a. Perawat mampu melaksanakan post conference sebelum melakukan asuhan
keperawatan di ruang Murai C.
b. Perawat mampu melaksanakan post conference sesudah melakukan asuhan
keperawatan
c. Perawat mampu mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan asuhan dan
evaluasi hasil dari pelaksanaan tindakan keperawatan di Ruangan Murai C RSKJ
Soeprapto Bengkulu.

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Role Play post conference pelayanan keperawatan di Ruangan Murai
C RSKJ Soeprapto Bengkulu.
2. Sasaran : Semua perawat yang dinas di Ruangan Murai C RSKJ Soeprapto
Bengkulu.
3. Metode : Role play post conference antara Perawat yang ada di Ruangan Murai
C RSKJ Soeprapto Bengkulu.
4. Media : Kertas dan pulpen
5. Hari/ Tanggal : Jum’at, 13 Nopember 2015
6. Waktu : 13.00 – 13.20 WIB
7. Tempat : Ruang Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu.
8. Susunan Acara Role Play Post Conference

No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta


1 3 menit Pembukaan
a. Mengucapkan a. Menjawab salam
salam
b. Menyebutkan b. Memperhatikan
Kontrak waktu dan
tujuan pelaksanaan
konfrens
2 15 menit Pelaksanaan
a. Menjelaskan a. Mendengarkan dan
Keadaan Ruangan, memperhatikan
Jumlah Pasien,
Tingkat
Ketergantungan b. Mendengarkan dan
Klien,Kondisi berpartisipasi dalam
Pasien. diskusi
b. Anggota tim
melaporkan
keadaan masing- c. Mendengarkan dan
masing pasien dan berpartisipasi dalam
aspek klinis yang diskusi
sudah dilakukan.
c. Mendiskusikan dan
merencanakan
kasus-kasus
sulit/baru yang
dapat diatasi dengan
ronde
keperawatan/konsul
cito (elektif).
3 2 menit Penutup
a. Bersama a. Berpartisipasi dalam
mengevaluasi mengevaluasi
pelaksanaan role
play
b. Menutup
pelaksanaan role b. Berpartisipasi
play dan dilanjut
dengan overan
9. Uraian Tugas
Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Anggota Tim disesuaikan dengan jadwal yang sudah
ditetapkan pada saat itu.

10. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Seluruh perawat di ruang Murai C RSKJ Soeprapto Bengkulu dapat
melakukan Post conference sebelum memberikan asuhan keperawatan
b. Evaluasi Proses
Perawat menjalankan fungsi sesuai peran masing - masing
c. Evaluasi Hasil
 Kepala Ruangan berperan dengan baik sebagai Kepala Ruangan
 Kepala Ruangan berperan dengan baik sebagai Ketua Tim
 Anggota Tim mampu memberikan asuhan keperawatan yang profesional
kepada pasien
TINJAUAN TEORITIS
CONFERENCE

A. Pengertian
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan
konsultasi.

Conference dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan asuhan keperawatan pada


pasien.

Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien.

Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan asuhan
keperawatan pada pasien

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menganalisa masalah-masalah secara kritis dan menjabarkan alternatif
penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan yang
dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat
meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan
cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962)
b. Tujuan khusus
Pre Conference
1. Membahas masalah setiap klien berdasarkan renpra yang telah dibuat oleh
ketua tim
2. Menetapkan klien yang menjadi tanggung jawab masing-masing anggota tim
3. Membahas rencana tindakan keperawatan untuk aetiap klien pada hari itu
4. Mengidentifikasi tugas anggota tim untuk setiap klien yang menjadi tanggung
jawabnya

Post Conference:
1. Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan
membandingkan masalah yang dijumpai.
C. Syarat pelaksanaan (Jean, et.Al, 1973)
 Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post
conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
 Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
 Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien,
perencanaan tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
 Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim

D. Pedoman pelaksanaan conference:


 Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
 Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
 Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan
memberi umpan balik
 Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik
 Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan mengambil
tanggung jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda
 Raung diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
 Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin dan
kesesuaiannya dengan situasi lapangan

Yang dilakukan selama pre confrence adalah:


 Menentukan waktu pre confrence
 Mendiskusikan persiapan yang diperlukan
 Mendiskusikan pengenalan/ penentuan masalah klien
 Mendiskusikan rencana tindakan keperawatan
 Merencanakan cara dan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan

Yang dilakukan selama post conference:


 Menentukan waktu post conference
 Mendiskusikan mengenai penyelesaian masalah klien
 Mendiskusikan kesenjaangan yang ditemukan anatara perencanaan dan
pelaksanaan tindakan keperawatan
 Mendiskusikan dan menetapkan rencana tindakan selanjutnya

E. Panduan Bagi Katim Dalam Melakukan Conference :


1. Menyampaikan perkembangan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi kemaren dan
kondisi klien yang dilakukan oleh perawat dinas malam. Hal-hal yang disampaikan
yaitu
 keadaan umum klien,
 keluhan klien,
 TTV dan kesadaran,
 hasil pemeriksaan laboratorium / diagnostic terbaru,
 masalah keperawatan,
 rencana keperawatan hari ini,
 perubahan terapi medis,
 rencana medis.
2. Ketua Tim mendiskusikan dan mengarahkan Anggota Tim tentang masalah yang
terkait dengan keperawatan klien meliputi:
 Keluhan klien yang terkait dengan pelayanan (keterlambatan, kesalahan
pemberian makan, kebisingan pengunjung lain, ketidakhadiran dokter)
 Ketepatan pemberian infus
 Ketepatan pemberian asupan dan haluaran cairan
 Ketepatan pemberian obat oral atau injeksi
 Ketepatan pelaksanaan tindakan lain
 Ketepatan dokumentasi
3. Mengingatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan
4. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan
masing-masing Anggota Tim
5. Membantu Anggota Tim menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikannya.

Anda mungkin juga menyukai