PENGUMPULAN DATA
Kepala Ruangan
Muhammad Imam Basori S.Kep Ns
Katim I Katim II
Yuliati Dwi Rosida, S.Kep Ns Ratna Dwi Pratiwi, S.Kep Ns
Anggota : Anggota :
1. Maulina Febriyanti,S.Kep 1. Umi Hanik, Amd.Kep
2. Ulfatul Zaskiyah, Amd.Keb 2. Bangun Setiawan , Amd.Kep
3. M.Zaenal Arifin, Amd.Kep 3. Silvia L.S, Amd.Kep
4. Devi Lailawati, Amd.Kep 4. Nur Fadila,S.Kep.Ns
5. Eka Sri Rahayu, Amd.Kep
2
6. Menjaga terwujudnya visi dan misi
keperawatan dan rumah sakit.
7. Membantu dan membimbing peserta didik
keperawatan
8. Membantu mengembangkan niat
pendidikan dan latihan diri
3
kesulitan dalam melaksanakan tugasnya
7. Meningkatkan kolaborasi dengananggota
tim lain
1. Membuat perencanaan
2. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
3. Mengenal/ mengetahuikondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien
4. Mengembangkan kemampuan anggota tim
5. Menyelenggarakan konverensi
6. Melakukn kerjasama dengan anggota tim
7. Melakukan kerjasama dengan antar tim
8. Melakukan komunikasi yang efektif agar kontuinitas rencana
keperawatan terjamin
9. Melakukan tugas sesuai rincian kewenagan klinis
c. Perawat Pelaksana
4
6. Menghargai kepemimpinan ketua tim
7. Melakukan tugas sesuai rincian kewenangan klinis
5 Zumroh S.Kep, Ns
14 Nurdita S. Kep, Ns
5
15 Eka Yulia AMd. Kep
c. Program Pelatihan
Program Pelatihan yang diikuti Perawat di Flamboyan RS Gatoel
Mojokerto
JenisPelatihan Banyaknya
BCLS 11
APN 1
CE 2
6
pelatihan BCLS sebanyak 11 orang, APN 1 orang serta CE sebanyak 2
orang.
7
3.2.5 BOR Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 25 Juli 2018 sampai 38
juli 2018, didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur ruang flamboyan
adalah sebanyak 20 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut :
Pengaturan ketenagaan
Jumlah tenaga yang diperlukan bergantung dari jumlah pasien dan tingkat
ketergantungannya. Klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3
kelompokyaitu :
a) Perawatan minimal, memerluan waktu 1 - 2 jam perhari
b) Perawatan parsial, memerlukan waktu 3 – 4 jam perhari
c) Perawatan total, memerlukan waktu 5 – 6 jam perhari
Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien, kelompok menggunakan
klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien berdasarkan orem, yaitu
teori self care défisit , sedangkan untuk mengetahui jumlah tenaga yang
8
dibutuhkan menggunakan perhitungan tenaga menurut Douglass (Nursalam,
2015).
9
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 25 Juni 2018
pukul 12.30 WIB didapatkan data sebagai berikut:
10
Askep jumlah pasien perawatan pasien x jumlah jam
per hari per hari perawatan
A B C D cxd
1 Minimal 14 2 28
2 Sedang 4 3.08 12,32
3 Agak berat 1 4.15 4,15
4 Berat 0 6.16 0
Jumlah 19 44,47
11
Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan tenaga
Rata-rata
Tingkat
Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantungan
pasien
Minimal 11 13x 0.17 = 15x 0.14 =2,1 15 x 0.07=
2,21 1,05
Parsial 3 5x 0.27 = 3 x0.15 = 0,45 3x 0.10 = 0,3
1,35
Total 0 0 x 0.36 =0 0 x 0.30 =0 0x 0.20 = 0
Jumlah 6 3,56 = 4 2,55 = 3 1,35 = 1
12
perawatan
A B C D cxd
1 Minimal 15 2 30
2 Sedang 2 3.08 6,16
3 Agak berat 1 4.15 4,15
4 Berat 0 6.16 0
Jumlah 18 40,31
13
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 28Juni 2018 pukul WIB
didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.12 Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat PaviliunBlambangan
(Douglas)
Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan tenaga
Tingkat Jumlah
Pagi Sore Malam
ketergantungan pasien
Minimal 1 1x 0.17 = 0,17 1x 0.14 =0,14 1x 0.07=0,07
Parsial 6 6x 0.27 =1,62 6x0.15 = 0,9 6x 0.10 = 0,6
Total 4 4x 0.36 = 1,44 4x 0.30 =1,2 4 x 0.20 = 0,8
Jumlah 11 3,23=3 2,24=2 1,47=1
14
Tabel 3.13 Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat Paviliun Blambangan
(Depkes)
Rata- rata Rata- rata
Jumlah jam jumlah pasien x
Kategori jumlah
No perawatan jumlah jam
Askep pasien per
per hari perawatan
hari
A B C D cxd
1 Minimal 2 2 2
Jumlah 11 40,66
15
Rata-rata jumlah kebutuhan dinas perawat per hari
Tabel 3.14 Rata- rata jumlah kebutuhan dinas perawat per hari (Douglas)
Kebutuhan tenaga perhari
Hari ke
Sift pagi Sift siang Sift malam
1 4 3 1
2 4 3 1
3 4 3 1
Rata-rata 4 3 1
16
Tabel 3.15Rata-rata jumlah kebutuhan dinas perawat per hari.
Jumlah Fakta yang
Jumlah kebutuhan
kebutuhan ada jumlah
No Tanggal Tenaga Perawat
tenaga perawat tenaga
(Depkes)
(douglas) perawat
1 25 Juni 2018 11 orang 10 orang 15 orang
15 orang
2 26 Juni 2018 11 orang 9 orang
3 28 Juni 2018 11 orang 10 orang 15 orang
Rata-rata 7 8 10
Hasil Analisis
Pengumpulan data tentang sumber daya manusia di Paviliun Blambangan,
melalui observasi,wawancara dengan Kepala Ruangan, dan dari hasil kuesioner.
Berdasarkan hasil kuesioner dengan perawat jaga sebagai responden, di
didapatkan data bahwa 100% perawat merasa puas dengan struktur organisasi
yang ada, hal ini dikarenakan struktur organisasi yang ada sudah jelas dan sudah
sesuai dengan job deskription. Sebanyak 100% perawat di ruangan menyatakan,
kinerja kepala ruangan yang sudah optimal dalam melaksanakan tugas. Namun
hasil kuesioner sebanyak 100% perawat di ruangan mengeluhkan kurangnya
tenaga kerja yang berada di Paviliun Blambangan.. Hasil kuesioner didapatkan
bahwa 75% responden di Blambangan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi karena masih banyak yang berlatar belakang DIII Keperawatan.
Menurut pernyataan Kepala Ruangan, yang menjadi kendala adalah jumlah
perawat yang tidak sesuai dengan jumlah tempat tidur, serta jika dibandingkan
dengan hasil perhitungan BOR pada bulan Juni 2017 (45%). Berdasarkan
wawancara dengan Kepala Ruangan pada tanggal 10Agustus 2017 menyatakan
bahwa, kinerja perawat sudah cukup bagus, dan disiplin dalam bekerja.
Dibuktikan dengan pelaksanaan timbang terima yang sesuai dengan jam dinas.
Pernyataan lain diungkapkan oleh Kepala Ruangan, bahwa setiap tahunnya
mengajukan ke bidang keperawatan untuk meningkatkan sarana dan prasana serta
SDM (masuk dalam Rencana Anggaran Belanja/RBA), dimana hal yang diajukan
berdasarkan analisa kepala ruangan. namuan keputusan akhir oleh bidang
17
keperawatan akan menyesuaikan dengan prioritas kebutuhan dan ketersediaan
anggaran. Mengantisipasi hal tersebut, oleh kepala ruangan mengadakan transfer
ilmu melalui narasumber yakni dokter spesialis anak, berbagai ilmu kepada
perawat Paviliun Blambangan, dengan topik bahasan 10 kasus terbanyak di
Paviliun Blambangan.
18
3.4Bangunan, Sarana dan Prasana (M 2/ Material)
10 9 8 7 6
Linen pencucian jemuran
Ruang Ruang
setrika staff
Flamboyan Flamboyan Flamboyan Kantor Flamboyan Flamboyan
1 2 3 perawat 4 5
19
Gambaran BOR
Tanggal : 25 Juni 2018 Ruang Flamboyan (1-10)
Pagi :
Siang :
Malam :
Pagi :
Siang :
Malam :
2. Administrasi Penunjang
1) Buku injeksi dan obat oral
2) Buku observasi suhu,nadi dan tekanan darah
3) Buku laporan timbang terima
4) Lembar dokumentasi
5) Buku laboratorium
6) Buku SOP
7) Buku cek GDA
8) Buku registrasi pasien rawat inap
9) Buku kematian
20
1.6 Daftar Inventaris Alat yang ada diruang perawat
No Nama Barang Jumlah Kondisi Ideal Usulan
1 Meja 2 Baik 1/ruangan -
komputer
2 Komputer 1 Baik 1/ruangan -
3 AC 3 Baik - -
4 Jam dinding 2 Baik : 1 2/ruangan Ditambahi 1
Rusak : 1
5 Tempat 4 Baik 4/ruangan -
sampah
6 Almari 1 Baik - -
Dokumen
7 Lemari linen 1 Baik - -
8 Kulkas Obat 1 Baik 1/ruangan -
9 Almari obat 1 Baik 1/ruangan -
10 X-ray viewer 1 Baik - -
11 Telepon antar 2 Baik 1/ruangan Dikurangi
ruang
12 Handphone 1 Baik - -
Ruangan
13 Loker Perawat 1 Baik - -
a) Fasilitas Ruangan
Diruang Flamboyan terdiri 10 ruangan dimana dalam 1 ruangan
terdapat 2 Bed/temat tidur
Inventaris Ruang Flamboyan
No Nama barang Jmlh Kondisi Ideal Usulan
1 Bed/tempat tidur 20 buah Baik 1:1 -
2 Almari pasien 20 buah Baik 1:1 -
21
3 Standard infus 22 buah Baik 1:1 Dikurangi
4 Kursi 20 buah Baik - -
5 Jam dinding 10 buah Baik - -
6 AC 10 buah Baik - -
7 Televisi 10 buah Baik - -
8 Bantal 20 buah Baik
22
16 Tromol sedang 1 Baik - -
17 Nebulizer 2 Baik - -
18 ECG 1 Baik - -
19 Ambubag 2 Baik 1/ruangan -
20 Syring pump 2 Baik - -
21 Infus pump 1 Baik - -
22 Troli 1 Baik
Emergency
23 Lampu 1 Baik 1/ ruangan -
Emergency
24 Suction 1 Baik 2/ruangan Ditambahi 1
1 Phynetoin 2 Baik
2 NonEpineprine 2 Baik
3 Udopa/Dopamin 4 Baik
4 Epineprine 4 Baik
5 Aminophyline 2 Baik
6 Valisanbe 2 Baik
7 Lidocain 1 Baik
23
8 Athropine 1 Baik
9 D40 1 Baik
10 Dipehenhydr 3 Baik
24
No. Nama Alat Jumlah
1 Pispot 2
2 Regulator 10
3 Tensimeter 2
4 Stetoskop 2
1. MAKP
a. Wawancara
Dari hasil wawancara dengan Kepala Ruangan Flamboyan
tanggal 21Juni 2018 didapatkan hasil bahwa model yang
digunakan adalah Model Tim.dan kondisional
b. Observasi
Di ruangan terdapat 1 tim dengan pembagian ada kepala
jaga dan PP. Kepala jaga/ketua tim bertugas mendata pasien baru
yang masuk maupun pulang di ruang flamboyan dan menulis
laporan tindakan dan evaluasi asuhan keperawatan. Sedangkan,
PP bertugas dalam pelaksanan tindakan keperawatan secara
langsung dan mendokumentasikan tindakan yang telah
dilaksanakan.
c. Angket
25
Tabel 3.21 Distribusi frekuensi penerapan model MPKP
diruang Flamboyan RS Gatoel Mojokerto bulan
Juni 2018
26
b. Observasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama pengkajian
timbang terima dilakukan tiap pergantian shift, yaitu dari shift
pagi ke siang, siang ke malam, malam ke pagi. Selalu diikuti oleh
perawat yang telah dan akan dinas, timbang terima tidak selalu
dipimpin oleh kepala ruangan¸ sering dipimpin oleh perawat
kepala jaga dinas. Timbang terima dilakukan di ruang perawat
dengan perawat yang sudah shift memberikan penjelasan tentang
apa saja yang sudah dilakukan dan rencana untuk pasien, perawat
yang akan shift mencatat di buku planning. Setelah adanya
penjelasan antar perawat, timabang terima dilanjutkan kelilimg ke
pasien.
Perawat pelaksana timbang terima mengetahui hal-hal
prinsip teknik penyampaian timbang terima ketika di depan
pasien yang meliputi: penggunaan volume suara yang cukup
sehingga tidak mengganggu pasien di sebelahnya, sesuatu yang di
anggap rahasia disampaikan dengan bahasa medis, dan lain-lain.
4. Ronde Keperawatan
a. Wawancara
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan, di ruang
flamboyan tidak dilaksanakan ronde keperawatan dengan alasan
etika dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Bila dilakukan
ronde keperawatan di depan pasien bisa menjelekkan salah satu
pihak perawat dan dengan begitu dapat memberikan kesan buruk
terhadap kinerja perawat di rumah sakit tersebut. Sehingga bila
terdapat masalah dalam memberikan asuhan keperawatan maupun
pelayan lainnya hanya dilakukan rapat intern oleh supervisor,
kepala ruangan dan perawat jaga dengan catatan tetap
memberikan keluarga pasien inform consent agar tidak terjadi
complain.
b. Observasi
27
Dari hasil observasi yang dilakukan selama mahasiswa
diruangan tidak menemukan kegiatan ronde keperawatan di
ruangan.
5. Supervisi
a. Wawancara
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa
PPNI saat melakukan praktik menejemen keperawatan,
didapatkan data bahwa kegiatan supervisi sudah vakum selama
satu tahun terakhir baik itu supervisi dari Kepala Bagian
Keperawatan pada tenaga kerja perawat ruangan dan Kepala
Ruangan Kelas terhadap perawat ruangan. Dari Kepala Bagian
Keperawatan mengatakan bahwa supervisi vakum karena tidak
adanya petugas yang melakukan supervisi.Format supervisi
berada di Ruangan Kepala Bagian Keperawatan.
b. Observasi
Dari Observasi yang dilakukan mendapatkan ada supervisi
ketika terdapat masalah pasien varisella yang membutuhkan
ruang sendiri. Setelah perawat jaga melaporkan kejadian tersebut
ke supervisor ruangan, pasien lain yang satu kamar dengan pasien
varisella tersebut dipindahkan.
6. Sentralisasi Obat
a. Angket
Tabel 3.23 Distribusi Frekuensi Penerapan Sentralisasi Obat
diruang Flamboyan RS Gatoel Mojokerto bulan
Juni 2018
28
Berdsarkan tabel 3.18 diperoleh data bahwa penerpan
sentralisasi obat di ruang kelas telah terlaksana 100%. Dengan ini
dapat ditingkatkan lagi dalam pengawasan dan pengelolaan sesuai
SOP dan SAK.
b. Observasi
Diruangan tersebut sudah ada sentralisasi obat. jenis
sentralisasi obat adalah obat injeksi, oral maupun cairan yang
akan diberikan ke pasien sesuai jadwalnya¸ disentralkan di rak
obat yang ada di ruang perawat area tempat mengoplos atau
tempat persiapan bila akan melakukan tindakan medis lainnya.
Adapun lembar perimaan obat masing-masing pasien dari petugas
farmasi sesuai resep yang disetorkan ke farmasi tiap sift.
Penerimaan obat maupun keperluan medis lainnya untuk pasien
dilakukan oleh petugas farmasi dan perawat jaga dengan cara
mengecek satu persatu box obat masing-masing pasien.
7. Discharge Planning
a. Observasi
Discharge planning sudah dilaksanakan oleh perawat
namun hanya pada saat pasien akan pulang. Dalam melakukan
Discharge planning perawat tidak pernah memberikan brosur
maupun leaflet pada pasien. Perawat menjelaskan tentang
perawatan dirumah, obat yang masih diminum, dan penjelasan
jadwal kontrol.
b. Angket
Tabel 3.24 Distribusi Frekuensi Penerapan Discharge
Planning diruang Flamboyan RS Gatoel
Mojokerto bulan Juni 2018
No Kriteria Prosentase Jumlah
Iya Tidak
1. Penugasan Discharge 100% 10 0% 0 100%
planning
29
2. Pendokumentasian 100% 10 0% 0 100%
Discharge planning
30
c) Pada perencanaan keperawatan telah ditampilkan tujuan
dan kriteria hasil yang sesuai dengan diagnosa
keperawatan, tujuan dan kriteria sudah efisien dan
kriteria hasil sudah memenuhi tujuan keperawatan.
Sedangkan pada intervensi sudah meliputi tindakan
keperawatan mandiri, observasi, kolaborasi namun
terdapat beberapa pendokumentasian yang belum
menuliskan tindakan Health Education.
d) Implementasi sudah terdokumentasi dengan baik,
terdapat tanggal dan jam pelaksanaan, tindakan
keperawatan yang dilakukan, advis dokter yang
diberikan dan keterangan perawat yang melaksanakan
serta sesuai dengan rencana keperawatan yang telah
disusun.
e) Evaluasi : Evaluasi diruangan menggunakan model
SOAP dan sudah mencakup aspek K-A-P-P (kognitif,
afektif, psikomotor, dan perubahan biologis) namun pada
psikomotor dan perubahan biologis belum
terdokumentasi secara maksimal yang dibuktikan dengan
10 dari 15 status (66,7%) kurang maksimal.
b. Angket
Tabel 3.25 Distribusi Frekuensi Penerapan Dokumentasi
Keperawatan diruang Sunan Kudus dan Sunan
Muria RSI Sakinah Mojokerto bulan Agustus
2014
No Kriteria Prosentase Jumlah
Iya Tidak
1. Efektifitas model 40% 4 60% 6 100%
pendokumentasian
2. Pelaksanaan 100% 0 0% 0 100%
pendokumentasian
31
Hasil angket berdasarkan tabel 3.20 sebanyak 6 perawat
(60%) mengatakan format yang digunakan memudahkan perawat
dalam melakukan pengkajian pada pasien.
32
b. Terdapat tunjangan khusus bagi pegawai (fungsional, remonerasi,
structural, dll).
c. Sumber gaji perawat didapat dari pasien dan tindakan
keperawatan yang dilakukan, tidak ada pihak ketiga sebagai
donatur (murni dari pasien), jadi jika pasien yang dirawat hanya
sedikit, maka input/pendapatan yang didapat rumah sakit juga
sedikit.
d. Pendanaan tunjangan khusus bagi tenaga kerja yang melanjutkan
pendikikan berasal dari Diklat (yang berasal dari dana mahasiswa
praktek maupun magang).
3. Sistem pembayaran gaji perawat
Berdasarkan wawancara dengan Ketua Bagian Keperawatan RSI
Sakinah Mojokerto tanggal 15 Agustus 2014, didapatkan hasil bahwa
sistem penggajian perawat di RSI Sainah untuk pegawai tetap
berdasarkan lama masa kerja, jabatan, dan disesuaikan dengan UMR.
Sedangkan untuk tunjangan khusus diberikan kepada pegawai yang
berprestasi.
4. System pembayaran bagi pasien yang keluar Rumah Sakit
a. Pasien umum melalui billing Rumah Sakit, tidak diwajibkan
membayar uang muka perawatan artinya membayar pada saat
pasien pulang sesuai dengan tarif dan jasa pelayanan yang telah
diterima pada ruangan tersebut.
b. Penjamin bagi pasien yang berasal dari asuransi maupun BPJS
sesuai dengan ketentuan dan syarat yang berlaku pada masing-
masing asuransi.
5. Tarif pelayanan
TabelPerincian Tarif Pelayanan di Ruang Sunan Kudus dan Sunan
Muria Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto
Tabel 3.27 Tarif Pelayanan di Ruang Sunan Kudus dan Sunan
Muria RSI Sakinah Mojokerto
33
Kelas II A
No Jenis Pelayanan Muria 1-3 Muria 5-10 (Sunan
Kudus)
1. ICU 450.000
2. RR 125.000
Visite dr
5. spesialis/sp.gigi
85.000
Konsultasi dr
6. spesialis/ gigi
85.000
7. Fisiotherapi 35.000
Fisiotherapi
8. bicara 45.000
Perawatan
11. jenazah (dewasa)
35.000
a. Jasa 155.000
perawatan
dengan
12. tindakan / hari
b. Jasa
perawatan non 140.000
tindakan / hari
Seka pasien (1x
13. seka)
17.500
Pemasangan
14. kateter 30.000
Pemasangan
15. NGT 25.000
34
Infus
Rawat luka
20. (sedang) 47.500
Rawat luka
21. (besar) 70.000
Rawat luka
22. (besar/khusus) 90.000
35
2) Kelas II A (Sunan Kudus) : Rp 230.000,-
7. Perbandingan Rumah Sakit Islam Sakinah dengan RS X di Mojokerto
Tabel 3.29 Perincian Tarif Pelayanan di RuangSunan Muria
dan Kudus Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto
Jenis Pelayanan RSI Sakinah RS X
umum
Visite dokter
spesialis 85.000 100.000 80.000
36
9. Pengadaan dana bagi ruangan
Pengadaan dana bagi ruangan berasal dari Koperasi yang
menyediakan keperluan pasien seperti pembalut, tisu, bedak, sampo,
sabun, pampers dll dimana menganut system bagi hasil.
37
Rumah Sakit SakinahMojokerto merupakan rumah sakit tipe C.
Perawat memberikan pelayanan yang optimal dan profesional
kepada pasien sehingga pasien dapat merasakan pelayanan yang
terbaik sehingga tidak menutup kemungkinan setelah pasien pulang
akan menceritakan kepada kelarga dan sanak family lain tentang
pelayanan yang ada di RSI Sakinah Mojokerto.
3. Sistem Promosi RSI Sakinah Mojokerto
Promosi Rumah sakit kepada pasien dengan cara dari mulut ke mulut
dimana pihak rumah sakit menanyakan langsung kepada pasien dan
keluarga mengenai pelayanan yang di berikan Rumah sakit
khususnya perawat yang bertugas menangani asuhan keperawatan
pasien, dengan demikian secara tidak langsung pihak rumah sakit
melakukan promosi kepada pasien dan keluarga mengenai kelebihan
pelayanan yang ada di rumah sakit, ada juga pemasaran lewat media
online jadi semua orang bisa akses tentang pelayanan yang ada di
RSI Sakinah Mojokerto
4. Akreditasi dari RSI Sakinah Mojokerto
Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto telah memiliki modal
penyelenggaraan operasional Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto
meliputi :
a. Ijin Sementara Penyelengara rumah sakit nomor : 188.4 / 798 /
115.4 / 1993, pada tanggal 13 februari 1993 ;
b. Diperpanjang dengan Surat nomor : 188.4 / 6698 / 115.4 / 1195,
pada tanggal 27 juni 1995 ;
c. Ijin tetap penyelenggaraan rumah sakit nomor :
YM.02.04.3.5.4220, pada tanggal 18 Setember 1997, dengan
klasifikasi rumah sakit Type D
d. Diperpanjang dengan nomor : 188.45 / 406 / HK / 416-012 /
2003, pada tanggal 11 April 2003
e. Diperpanjang lagi dengan nomor : 188.45 / 482 / HK / 416-012 /
2008, pada tanggal 16 April 2008
38
f. Diperpanjang lagi dengan nomor : 440 / 089 / KES.5 / 416-
207.2 / 2013, padatanggal 05 Pebruari 2013
5. Indikator Peningkatan Mutu Pelayanan Dapat Dilihat dari beberapa
aspek, antara lain:
a. Membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di
bidang keperawatan.
b. Membentuk masyarakat yang sehat jassmani, rohani demi
terwujudnya kesehatan masyarakat dan kemaslahatan umat.
c. Meningkatkan kesadaran umat dan masyarakat terhadap pola2
hidup sehat.
d. Terlakasananya kegiatan sosial di bidang kesehatan sebagai
pelaksaan program-program nahdatul ulama
e. Mengembangkan pelayanan pada masyarakat terutama
masyarakat miskin di mojokerto dan sekitarnya
f. Memberi pelayanan yang optimal dan profesional
g. Meningkatkan pelayanan dan menjunjung operasional di RSI
Sakinah Mojokerto mojokerto
6. Program Rutin RSI Sakinah Mojokerto
a. Setiap satu minggu sekali mengadakan rapat kecil di tiap-tiap
ruangan
b. Setiap satu bulan sekali mengadakan pertemuan antar perawat
untuk membahas kekurangan yang ada di RSI Sakinah
Mojokerto dan mencari solusinya.
c. Baksos
d. Pengobatan gratis
e. Khitan masal yang di adakan setiap even isro’ mi’roj dan hari-
hari besar.
7. BOR Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tahun 2013 RSI Sakinah
Mojokerto
39
Tabel 3.30BOR Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tahun 2013 RSI
Sakinah Mojokerto
KRS
Lama Perincian BOR
Bulan MRS Mati HP pav ALOS TOI BTO GDR ND
Hidup Total Dirawat %
<48 >48 Jumlah IA IIA
Jan 266 227 8 2 10 237 1004 918 392 526 84.6 4.2 0.7 7.9 42.2 8.
Feb 226 188 6 5 11 199 986 824 347 477 84.1 5.0 0.8 6.6 55.3 25
Mar 231 196 4 2 6 202 996 880 376 504 81.1 4.9 1.0 6.7 29.7 9.
Apr 216 184 6 2 8 192 879 849 68 295 486 80.9 4.6 1.0 5.5 10.4 41
Mei 185 155 0 0 0 155 827 893 70 289 534 82.3 5.3 1.2 4.7 0.0 0.
Juni 200 180 1 1 2 182 859 821 77 321 423 78.2 4.7 1.3 5.5 5.5 11
Juli 163 142 2 1 3 145 665 682 65 319 298 62.9 4.6 0.6 4.1 6.9 20
Agus 173 151 1 2 3 154 642 682 76 311 295 62.9 4.2 2.6 4.4 13.0 19
Sep 171 152 2 0 2 154 650 679 70 291 318 64.7 4.2 0.5 4.4 0.0 13
Okt 165 141 2 4 6 147 605 668 53 284 331 61.6 4.12 0.7 4.2 27.2 40
Nov 214 186 2 1 3 189 889 788 65 275 448 75.0 4.7 1.4 5.4 5.3 15
Des 219 191 0 3 3 194 910 820 69 266 485 75.6 4.69 1.4 5.5 15.5 15
Total 2175 2093 34 23 57 2150 9912 9504 613 3766 5125 74.4 4.61 1.5 61.4 30.8 12
Tabel 3.32 BOR di Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tangal
13 Agustus 2014
40
No Shift Ruang BOR
Tabel 3.33 BOR di Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tangal
14 Agustus 2014
Tabel 3.34 BOR di Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tangal
15 Agustus 2014
Tabel 3.35 BOR di Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tangal
16 Agustus 2014
41
9. Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Keperawatan
25
66 %
20
15
31
10
3
5
0
Puas Cukup Puas Kurang Puas
42
1 Puas 18 56,3
2 Cukup Puas 13 40,6
3 Kurang Puas 1 3,1
No Reability
1 Puas 19 59,4
2 Cukup Puas 11 34,4
3 Kurang Puas 2 6,3
No Responsiveness
1 Puas 19 59,4
2 Cukup Puas 10 31,3
3 Kurang Puas 3 9,4
Asurance
1 Puas 20 62,5
2 Cukup Puas 10 31,3
3 Kurang Puas 2 6,3
No Empathy
1 Puas 19 59,4
2 Cukup Puas 12 37,5
3 Kurang Puas 1 3,1
Total 32 100
43
3.10 Keuangan (M4-Money)
44
Struktur Organisasi Keuangan RSUD Prof, Dr Soekandar
Pengadministrasi
Keuangan
Jasa
Jasa Sarana
No. Uraian Pelayanan Total (Rp)
(Rp)
(Rp)
1. Ruang Rawat Inap Kelas (III) Rp. 35.000 Rp. 45.000 Rp.80.000
2. Ruang Rawat Inap Kelas (II) Rp. 55.000 Rp. 45.000 Rp. 100.000
3. Ruang Rawat Inap Kelas (I) Rp. 65.000 Rp. 60.000 Rp. !25.000
Rp. Rp. Rp. 400.000
4. Ruang Rawat Inap VIP
275.000 125.000
5. Konsultasi Gizi Rp. 3000 Rp. 4000 Rp. 7000
Tabel 3.26 Perbandingan pasien umum dan BPJS pada tanggal 07 Agustus 2017
sampai 09Agustus 2017
Prosentase
Tanggal JumlahPasien UMUM Prosentase (%) BPJS
(%)
07-Agustus-17 4 0 0% 4 100 %
08-Agustus-17 5 0 0% 5 100%
Hasil Analisa
Hasil wawancara dengan Kepala Ruangan Pavilium Blambangan pada tanggal 11
agustus 2017 bahwa Sumber pembiayaan ruangan dan system pembayaran Rawat inap di
ruang Blambangan RSUD Prof Dr. Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto berasal
dari biaya sendiri untuk pasien umum dan pasien BPJS. Pembayaran pasien BPJS di
sesuaikan dengan diagnosa pasien dan cara pembayarannya di kasir BPJS (bila naik
kelas keperawatan, jika sesuai kelas maka tidak dilakukan pembayaran sama sekali) .
Sedangkan pasien umum , tarif pembayaran terhitung perhari sesuai dengan ketentuan
tarif fasilitas keperawatan di pavilium blambangan RSUD Prof Dr. Soekandar mojosari
mojokerto, dan pembayarannya melalui kasir RSUD.. Pendapatan rumah sakit sebagian
besar dari asuransi BPJS, yang diperoleh dari hasil kerjasama dengan beberapa
perusahaan dan instansi terkait. Selain itu pendapatan didapatkan dari sewa lahan untuk
kantin, parkir dan sewa gedung. Perbandingan dana antara BPJS 80 % dan Umum 20%.
a. SDM Marketing
pemasaran kesehatan RS GATOEL kabupaten mojokerto memiliki structural yang
terdiri dari 7 orang , antara lain :
1. Drg. Ani selaku Kepala Divisi Pemasaran dan Pengembangan bisnis
2. Eni, SE selaku Kasubdiv Pemasaran
3. Nurul, Amd., Apt selaku kepala Sub Divisi Humas
4. Fransiska
5. Yohana
6. Ayu desi
7. Priyadi
b. Promosi RS Gatoel
Dalam meningkatkan pemasaran RS GATOEL kabupaten mojokerto Tim Marketing
mempunyai beberapa program kerja yaitu berupa cek kesehatan dibeberapa perusahaan
yang menjalin kerja sama dengan RS Gatoel kabupaten mojokerto,
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas pengembangan RS GATOEL
Kabupaten Mojokerto merupakan rumah sakit tipe B. Perawat memberikan pelayanan
yang optimal dan profesional kepada pasien sehingga pasien dapat merasakan pelayanan
yang terbaik sehingga tidak menutup kemungkinan setelah pasien pulang akan
menceritakan kepada kelarga dan sanak famili lain tentang pelayanan yang ada di RS
GATOEL Kabupaten Mojokerto.
Ketua
drg.Erni Purnawati, Sp.PM
Tingkat Pendidikan
PKRS
dokter
Diploma 4
Diploma 3
Ners
3 Luki Arsanti,
Koordinator - Menghubungi narasumber sesuai waktu
S. Kep. Ns
PKRS rawat jalan yang telah di jadwalkan
Retnosari - Mengkoordinasikan jadwal dan
Kartika W, Anggota pelaksanaan kegiatan PKRS di
SST rawatjalan
Andri
- Mengkoordinasikan jadwal dan
Setiawan,
Anggota pelaksanaan kegiatan PKRS dengan
A.Md. Fis
media terkait
Endang
Sriwahyuni, A. Anggota
Md. AM
Yudhari
Denada, Amd
Anggota
Tabel 3.29 Frekuensi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan pada tanggal
8-9 di PavilliunBlambangan
Tingkat Kepuasan
Pasien
Puas
Cukup Puas
Tidak Puas
Dari tabel diatas di dapatkan bahwa rata-rata pasien di rawat di Pavilliun Blambangan sebanyak
5 hari. Sedangkan menurut Depkes (2005) standart ALOS yaitu selama 6-9 hari.