Anda di halaman 1dari 57

BAB 3

PENGUMPULAN DATA

Dalam bab ini akan menyajikan tentang tahapan proses menejemen


keperawatan yang meliputi pengkajian data, analisis SWOT dan identifikasi
masalah.
3.1 Visi, Misi dan Motto RS Gatoel Mojokerto
1. Visi RS Gatoel Mojokerto
Menjadi rumah sakit pilihan masyarakat yang mengutamakan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
2. Misi RS Gatoel Mojokerto
a. Menyediakan layanan kesehatan yang bermutu tinggi melebihi
harapan pelanggan dengan mengutamakan keselamatan pasien
b. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sumberdaya manusia
c. Mengembangkan fasilitas rumah sakit berdasarkan kebutuhan
masyarakat
d. Memotivasi karyawan untuk bekerja dalam tim dengan dedikasi tinggi
dan inovatif
e. Menyediakan lingkungan rumah sakit yang aman dan menunjang
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)\
f. Mewujudkan rumah sakit berwawasan lingkungan
3. Motto RS Gatoel Mojokerto
“Pelayanan Profesional Sepenuh Hati”
3.2 Tenaga dan Pasien (M1-Man)
3.2.1 Bagan Struktur OrganisasiRuang Flamboyan Rumah Sakit Gatoel
Mojokerto

Kepala Ruangan
Muhammad Imam Basori S.Kep Ns

Katim I Katim II
Yuliati Dwi Rosida, S.Kep Ns Ratna Dwi Pratiwi, S.Kep Ns

Anggota : Anggota :
1. Maulina Febriyanti,S.Kep 1. Umi Hanik, Amd.Kep
2. Ulfatul Zaskiyah, Amd.Keb 2. Bangun Setiawan , Amd.Kep
3. M.Zaenal Arifin, Amd.Kep 3. Silvia L.S, Amd.Kep
4. Devi Lailawati, Amd.Kep 4. Nur Fadila,S.Kep.Ns
5. Eka Sri Rahayu, Amd.Kep

3.2.2 Gambar 3.2 Bagan Struktur OrganisasiRuang Flamboyan Rumah


Sakit Gatoel Mojokerto

3.2.3 Uraian Tugas


a. Kepala Ruangan

URAIAN TUGAS KEPALA RUANG


PERENCANAAN 1. Merencanakan tenaga, sarana dan metode
asuhan
2. Pembagian tugas dan penjadualan tugas
dinas
3. Orientasi tenaga baru
4. Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di
ruangn masing-masing
5. Mengikuti timbang terima psien pada shift
sebelumnya

2
6. Menjaga terwujudnya visi dan misi
keperawatan dan rumah sakit.
7. Membantu dan membimbing peserta didik
keperawatan
8. Membantu mengembangkan niat
pendidikan dan latihan diri

PENGORGANISASIAN 1. Mengadakan pertemuan berkala


2. Mengarahkan dan bimbingan pada pasien
dan perawat pelaksana
3. Mengkoordinasikan semua kegiatan
pelayanan
4. Merumuskan metode penugasan yang
digunakan
5. Merumuskan tujuan metode penugasan
6. Membuat rincian tugas ketua tim dan
anggota tim secara jelas
7. Mengatur dan mengendalikan logistik
ruangan
8. Mengatur dan mengendalikan situasi tempat
kerja
9. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang
tidak berada ditempat kepada ketua tim
10. Memberi wewenang kepada tata usaha
untuk mengurus administrasipasien

PENGARAHAN 1. Memberi pengarahan tentang penugasan


kepada ketua tim
2. Memberi pujian kepada anggota tim yang
melaksanakan tugas dengan baik
3. Memberi motivasi dalam peningkatan
pengetahuan,keterampilan dan sikap
4. Menginformasikan hal-hal yang dianggap
penting dan berhubungan dengan askep
pasien
5. Melibatkan bawahan sejak awal dan akhir
kegiatan
6. Membimbing bawahan yang mengalami

3
kesulitan dalam melaksanakan tugasnya
7. Meningkatkan kolaborasi dengananggota
tim lain

PENGAWASAN 1. Melakukan supervisi dan melakukan


penilaian kerja perawat
2. Memonitoring evaluasi pelayanan
keperawatan
3. Memantau kelengkapan dokumentasi rekam
medis
4. Mengumpulkan data indikator mutu
pelayanan
b. Ketua Tim

URAIAN TUGAS KETUA TIM

1. Membuat perencanaan
2. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi
3. Mengenal/ mengetahuikondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien
4. Mengembangkan kemampuan anggota tim
5. Menyelenggarakan konverensi
6. Melakukn kerjasama dengan anggota tim
7. Melakukan kerjasama dengan antar tim
8. Melakukan komunikasi yang efektif agar kontuinitas rencana
keperawatan terjamin
9. Melakukan tugas sesuai rincian kewenagan klinis

c. Perawat Pelaksana

UIRAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA

1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah tanggung


jawabnya
2. Melakukan kerja sama dengan anggota tim
3. Melakukan kerjasama dengan anggota antar tim
4. Memberikan laporan jaga
5. Melakukan komunikasi efektif agar kontuinitas rencana keperawatan
terjamin

4
6. Menghargai kepemimpinan ketua tim
7. Melakukan tugas sesuai rincian kewenangan klinis

3.2.4 Daftar Pegawai Di Flamboyan (Kelas 2) RS Gatoel Mojokerto


a. Tenaga Keperawatan
No Nama Pendidikan Status Pelatiah yang PK
Kepegawaian pernah diikuti
1 Dian S.Kep, Ns Pns BTCLS, CE
Agustiningrum
2 Eny S.Kep, Ns Pns
Handayani
3 Sujiatinigsih AMd. Kep

4 Dafit Agus S.Kep, Ns

5 Zumroh S.Kep, Ns

6 Citra Kartika AMd. Kep

7 Umi AMd. Kep


Nurkhayati
8 Dwi Ayu AMd. Kep
Lestari
9 Nurul S. Kep, Ns
Indrawati
10 Wiwin Nuril AMd. Kep
Mustika
11 Dita Ariska AMd. Kep

12 Octavia Adji P S.Kep, Ns

13 Larasati AMd. Kep

14 Nurdita S. Kep, Ns

5
15 Eka Yulia AMd. Kep

Jumlah tenaga di Ruang Flamboyan RS Gatoel Mojokerto secara


keseluruhan berjumlah 15 orang yang terdiri dari :
a. Pegawaitetap :
b. Pegawai PKWT :
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada hari Senin
tanggal 07 Agustus 2017, didapatkan data bahwa tingkat pendidikan tenaga
keperawatan di Ruang Flamboyan RS Gatoel Mojokerto kualifikasi
pendidikan tenaga keperawatannya bervariasi ada 7 orang perawat
berpendidikan ners ,8 orang perawat berpendidikan DIII keperawatan.
Perawat di Flamboyan RS Gatoel Mojokerto rata rata mempunyai pelatihan
BLS, dan belum mempunyai pelatihan khusus untuk keperawatan spesialis.
b. Tenaga Medis
Tenaga Medis di RS Gatoel Mojokerto
STATUS
No. NAMA KUALIFIKASI
KEPEGAWAIAN
Dr.Anggono Ratma PNS
1 Spesialis Anak
A.,Sp.A
Dr. Sofia PNS
2 Spesialis Anak
Wardhani,Sp.A

c. Program Pelatihan
Program Pelatihan yang diikuti Perawat di Flamboyan RS Gatoel
Mojokerto
JenisPelatihan Banyaknya
BCLS 11
APN 1
CE 2

Dari hasil wawancara tenaga perawat di Paviliun blambangan dalam


satu tahun terakhir seluruh perawat Paviliun Majapahit telah mengikuti

6
pelatihan BCLS sebanyak 11 orang, APN 1 orang serta CE sebanyak 2
orang.

7
3.2.5 BOR Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 25 Juli 2018 sampai 38
juli 2018, didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur ruang flamboyan
adalah sebanyak 20 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.7 BOR pasien di IRNA Flamboyan (Kelas 2)


Pengkajian Hari /
NO Pukul Ruang BOR
Tanggal
Senin ,25-06-2018 14.00 WIB 20 Bed (19 19/20 x 100% = 95 %
1 terisi)
20.00 WIB 20 Bed(18 terisi) 18/20 x 100% = 90 %
Selasa 27-06-2018 13.30WIB 20 Bed 18/24/x100%= 90%
(18 terisi)
2
20.30 WIB 20 Bed 18/24/x100%= 90%
(18 terisi

Rata – rata 91,25%

Dari data di atas didapatkan BOR pasien di ruang blambangantanggal 25


Juli 2018 sampai 38 juli 2018rata- rata sebanyak 91,25%%.

Pengaturan ketenagaan
Jumlah tenaga yang diperlukan bergantung dari jumlah pasien dan tingkat
ketergantungannya. Klasifikasi derajat ketergantungan pasien dibagi menjadi 3
kelompokyaitu :
a) Perawatan minimal, memerluan waktu 1 - 2 jam perhari
b) Perawatan parsial, memerlukan waktu 3 – 4 jam perhari
c) Perawatan total, memerlukan waktu 5 – 6 jam perhari
Untuk menentukan tingkat ketergantungan pasien, kelompok menggunakan
klasifikasi dan kriteria tingkat ketergantungan pasien berdasarkan orem, yaitu
teori self care défisit , sedangkan untuk mengetahui jumlah tenaga yang

8
dibutuhkan menggunakan perhitungan tenaga menurut Douglass (Nursalam,
2015).

Pengaturan Ketenagaan menurutDepkes


1. Asuhan Keperawatan minimal (Minimal Care) dengan kriteria:
a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
b) Makan dan minum dilakukan sendiri
c) Ambulasi dengan pengawasan
d) Observasi tanda- tanda vital dilakukan setiap sif
e) Pengobatan minimal, status psikologis stabil
2. Asuhan Keperawatan sedang dengan kriteria:
a) Kebersihan diri dibantu, makan, minum dibantu
b) Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam
c) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
3. Asuhan Keperawatan agak berat, dengan kriteria
a) Sebagian besar aktivitas dibantu
b) Observasi tanda- tanda vital setiap 2-4 jam
c) Terpasang folley chateter, intake output dicatat
d) Terpasang infus
e) Pengobatan lebih dari sekali
f) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
4. Asuhan Keperawatan maksimal dengan kriteria:
a) Segala aktivitas dibantu oleh perawat
b) Posisi pasien diatur dan observasi tanda- tanda vital setiap dua jam
c) Makan memerlukan NGT dan menggunakan suction
d) Gelisah/ disorientasi

9
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 25 Juni 2018
pukul 12.30 WIB didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 3.8 Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat PaviliunBlambangan


(Douglas)

Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan tenaga


Jumlah
Tingkat
rata-rata Pagi Sore Malam
ketergantungan
pasien
Minimal 12 14 x 0.17 = 2,38 12x 0.14 = 1,68 10 x 0.07= 0.7
Parsial 6 5 x 0.27 = 1,35 6 x0.15 = 0,9 7x 0.10 = 0,7
Total 0 0 x 0.36 = 0 0x 0.30 = 0 0 x 0.20 = 0
Jumlah 18 0,3,73 = 4 2,58=3 1,4= 1

Total Tenaga Perawat


Pagi :4
Sore :3
Malam : 1 +
8
Jumlah tenaga lepas dinas perhari
86 =X2,3
8 =2
297

Jumlah tenaga yang dibutuhkan


8+ 1 (Kepala Ruang) + 2 = 11 orang

Tabel 3.9 Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat di ruang Flamboyan (Depkes)


No Kategori Rata- rata Jumlah jam Rata- rata jumlah

10
Askep jumlah pasien perawatan pasien x jumlah jam
per hari per hari perawatan
A B C D cxd
1 Minimal 14 2 28
2 Sedang 4 3.08 12,32
3 Agak berat 1 4.15 4,15
4 Berat 0 6.16 0
Jumlah 19 44,47

a. Jumlah perawat yang dibutuhkan


Jumlah jam perawatan diruangan/ hari = 44,47 = 6,35
Jam efektif perawatz 7
b. Loss day
(Jumlah hari minggu dlm 1 th + cuti + hari besar) x Jumlah perawat
dibutuhkan
Jumlah hari kerja efektif
(52+12+14) x 6,35 = 1,62
286
c. Non Nursing Job
Jumlah tenaga keperawatan + loss day x 25%
6,35+ 1,62 x 25% = 1,99
d. Total
6,35+ 1,62+ 1,99= 9,96 = 10orang

Berdasarkan hasil pengkajian tanggal 26 Juni 2018 pukul 21.00 WIB


didapatkan data sebagai berikut :
Tabel 3.10 Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat Flamboyan (Douglas)

11
Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan tenaga
Rata-rata
Tingkat
Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantungan
pasien
Minimal 11 13x 0.17 = 15x 0.14 =2,1 15 x 0.07=
2,21 1,05
Parsial 3 5x 0.27 = 3 x0.15 = 0,45 3x 0.10 = 0,3
1,35
Total 0 0 x 0.36 =0 0 x 0.30 =0 0x 0.20 = 0
Jumlah 6 3,56 = 4 2,55 = 3 1,35 = 1

Total Tenaga Perawat


Pagi :4
Sore :3
Malam : 1 +
8

Jumlah tenaga lepas dinas perhari


86 x 8 = 2,31 = 2
297
Jumlah tenaga yang dibutuhkan
8+ 1 (Kepala Ruang) + 2 = 11 orang

Tabel 3.11 Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat Flamboyan (Depkes)


Rata- rata Jumlah jam Rata- rata
Kategori
No jumlah pasien perawatan jumlah pasien
Askep
per hari per hari x jumlah jam

12
perawatan
A B C D cxd
1 Minimal 15 2 30
2 Sedang 2 3.08 6,16
3 Agak berat 1 4.15 4,15
4 Berat 0 6.16 0
Jumlah 18 40,31

a. Jumlah perawat yang dibutuhkan


Jumlah jam perawatan diruangan/ hari = 40,31 = 5,7
Jam efektif perawat 7
b. Loss day
(∑ hari minggu dlm 1 th + cuti + hari besar) x ∑ perawat dibutuhkan
∑ hari kerja efektif
(52+12+14) x 5,7= 1,53
286
c. Non Nursing Job
Jumlah tenaga keperawatan + loss day x 25%
5,7 + 1,53 x 25% = 1,8
d. Total
5,7 + 1,53 + 1,8 = 9,03 = 9

13
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 28Juni 2018 pukul WIB
didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 3.12 Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat PaviliunBlambangan
(Douglas)
Tingkat ketergantungan Jumlah kebutuhan tenaga
Tingkat Jumlah
Pagi Sore Malam
ketergantungan pasien
Minimal 1 1x 0.17 = 0,17 1x 0.14 =0,14 1x 0.07=0,07
Parsial 6 6x 0.27 =1,62 6x0.15 = 0,9 6x 0.10 = 0,6
Total 4 4x 0.36 = 1,44 4x 0.30 =1,2 4 x 0.20 = 0,8
Jumlah 11 3,23=3 2,24=2 1,47=1

Total Tenaga Perawat


Pagi :3
Sore :2
Malam : 1 +
6
Jumlah tenaga lepas dinas perhari
86 x 6= 1,73 =2
297
Jumlah tenaga yang dibutuhkan
6+ 1 (Kepala Ruang) + 2 = 9

14
Tabel 3.13 Jumlah Kebutuhan Tenaga Perawat Paviliun Blambangan
(Depkes)
Rata- rata Rata- rata
Jumlah jam jumlah pasien x
Kategori jumlah
No perawatan jumlah jam
Askep pasien per
per hari perawatan
hari
A B C D cxd
1 Minimal 2 2 2

2 Sedang 2 3.08 7,6

3 Agak berat 6 4.15 24,9

4 Berat 1 6.16 6,16

Jumlah 11 40,66

a. Jumlah perawat yang dibutuhkan


Jumlah jam perawatan diruangan/ hari = 40,66= 5,80
Jam efektif perawat 7
b. Loss day
(∑ hari minggu dalam 1 tahun + cuti + hari besar) x ∑ perawat dibutuhkan
∑ hari kerja efektif
(52+12+14) x 5,80 = 1,58
286
c. Non Nursing Job
Jumlah tenaga keperawatan + loss day x 25%
5,80+ 1,58x 25% = 6,19
d. Total
5,80 + 1,58 + 6,19 = 13.57= 14

15
Rata-rata jumlah kebutuhan dinas perawat per hari

Tabel 3.14 Rata- rata jumlah kebutuhan dinas perawat per hari (Douglas)
Kebutuhan tenaga perhari
Hari ke
Sift pagi Sift siang Sift malam
1 4 3 1
2 4 3 1
3 4 3 1
Rata-rata 4 3 1

Total tenaga perawat :


Pagi =4 orang
Sore = 3 orang
Malam = 1 orang +
8 orang
Jumlah tenaga lepas dinas per hari :
86 x 8= 2,31= 2
297
Keterangan :
86 = jumlah hari libur atau lepas dinasdalam 1 tahun.
297 = jumlah hari kerja efektif dalam 1 tahun.
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di ruang
blambangan adalah shift pagi sebanyak 4 orang + 1 kepala ruangan, sift siang
sebanyak 3 orang, shift malam sebanyak 1 orang dan 2 orang lepas dinas perhari.

16
Tabel 3.15Rata-rata jumlah kebutuhan dinas perawat per hari.
Jumlah Fakta yang
Jumlah kebutuhan
kebutuhan ada jumlah
No Tanggal Tenaga Perawat
tenaga perawat tenaga
(Depkes)
(douglas) perawat
1 25 Juni 2018 11 orang 10 orang 15 orang
15 orang
2 26 Juni 2018 11 orang 9 orang
3 28 Juni 2018 11 orang 10 orang 15 orang
Rata-rata 7 8 10

Hasil Analisis
Pengumpulan data tentang sumber daya manusia di Paviliun Blambangan,
melalui observasi,wawancara dengan Kepala Ruangan, dan dari hasil kuesioner.
Berdasarkan hasil kuesioner dengan perawat jaga sebagai responden, di
didapatkan data bahwa 100% perawat merasa puas dengan struktur organisasi
yang ada, hal ini dikarenakan struktur organisasi yang ada sudah jelas dan sudah
sesuai dengan job deskription. Sebanyak 100% perawat di ruangan menyatakan,
kinerja kepala ruangan yang sudah optimal dalam melaksanakan tugas. Namun
hasil kuesioner sebanyak 100% perawat di ruangan mengeluhkan kurangnya
tenaga kerja yang berada di Paviliun Blambangan.. Hasil kuesioner didapatkan
bahwa 75% responden di Blambangan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi karena masih banyak yang berlatar belakang DIII Keperawatan.
Menurut pernyataan Kepala Ruangan, yang menjadi kendala adalah jumlah
perawat yang tidak sesuai dengan jumlah tempat tidur, serta jika dibandingkan
dengan hasil perhitungan BOR pada bulan Juni 2017 (45%). Berdasarkan
wawancara dengan Kepala Ruangan pada tanggal 10Agustus 2017 menyatakan
bahwa, kinerja perawat sudah cukup bagus, dan disiplin dalam bekerja.
Dibuktikan dengan pelaksanaan timbang terima yang sesuai dengan jam dinas.
Pernyataan lain diungkapkan oleh Kepala Ruangan, bahwa setiap tahunnya
mengajukan ke bidang keperawatan untuk meningkatkan sarana dan prasana serta
SDM (masuk dalam Rencana Anggaran Belanja/RBA), dimana hal yang diajukan
berdasarkan analisa kepala ruangan. namuan keputusan akhir oleh bidang

17
keperawatan akan menyesuaikan dengan prioritas kebutuhan dan ketersediaan
anggaran. Mengantisipasi hal tersebut, oleh kepala ruangan mengadakan transfer
ilmu melalui narasumber yakni dokter spesialis anak, berbagai ilmu kepada
perawat Paviliun Blambangan, dengan topik bahasan 10 kasus terbanyak di
Paviliun Blambangan.

18
3.4Bangunan, Sarana dan Prasana (M 2/ Material)

3.5Gambaran Fisik Ruang Flamboyan


Praktik manajemen keperawatan pada mahasiswa Profesi Ners Stikes
Bina Sehat ppni Mojokerto mengambil tempat di RuangFlamboyan.
Berdasarkan Pengkajiandata awal yang dilakukan pada tanggal 25-30 Juni
2018. Adapun data yang diperoleh antara lain :

a.Lokasi dan Denah Ruangan


Praktik manajemen keperawatan pada mahasiswa Profesi Ners
Stikes Bina Sehat ppni Mojokerto mengambil tempat di
RuangFlamboyan Rumah Sakit Gatoel Mojokerto, dengan batas-batas
Ruangan sebagai berikut :
Sebelah Utara : Instalasi Laundry
Sebelah Selatan : Ruang Kana
Sebelah Timur : Jasmine Gold
Sebelah Barat : Perbatasan dengan rumah sakit DKT

Denah Ruang Flamboyan

Ruang Tunggu Gudang


Gudang

Flamboyan Flamboyan Flamboyan R. perawat Flamboyan Flamboyan


Alur Linen Bersih
Alur Linen Kotor

10 9 8 7 6
Linen pencucian jemuran

Ruang Ruang
setrika staff
Flamboyan Flamboyan Flamboyan Kantor Flamboyan Flamboyan
1 2 3 perawat 4 5

19
Gambaran BOR
Tanggal : 25 Juni 2018 Ruang Flamboyan (1-10)

Pagi :

Siang :

Malam :

Tanggal : 26 Juni 2018 Ruang Flamboyan (1-10)

Pagi :

Siang :

Malam :

b.Peralatan dan Fasilitas


1. Peralatan dan fasilitas perawat
1) Ruang kasubdiv
2) Nurse station
3) Kamar mandi dan WC

2. Administrasi Penunjang
1) Buku injeksi dan obat oral
2) Buku observasi suhu,nadi dan tekanan darah
3) Buku laporan timbang terima
4) Lembar dokumentasi
5) Buku laboratorium
6) Buku SOP
7) Buku cek GDA
8) Buku registrasi pasien rawat inap
9) Buku kematian

20
1.6 Daftar Inventaris Alat yang ada diruang perawat
No Nama Barang Jumlah Kondisi Ideal Usulan
1 Meja 2 Baik 1/ruangan -
komputer
2 Komputer 1 Baik 1/ruangan -
3 AC 3 Baik - -
4 Jam dinding 2 Baik : 1 2/ruangan Ditambahi 1
Rusak : 1
5 Tempat 4 Baik 4/ruangan -
sampah
6 Almari 1 Baik - -
Dokumen
7 Lemari linen 1 Baik - -
8 Kulkas Obat 1 Baik 1/ruangan -
9 Almari obat 1 Baik 1/ruangan -
10 X-ray viewer 1 Baik - -
11 Telepon antar 2 Baik 1/ruangan Dikurangi
ruang
12 Handphone 1 Baik - -
Ruangan
13 Loker Perawat 1 Baik - -

a) Fasilitas Ruangan
Diruang Flamboyan terdiri 10 ruangan dimana dalam 1 ruangan
terdapat 2 Bed/temat tidur
Inventaris Ruang Flamboyan
No Nama barang Jmlh Kondisi Ideal Usulan
1 Bed/tempat tidur 20 buah Baik 1:1 -
2 Almari pasien 20 buah Baik 1:1 -

21
3 Standard infus 22 buah Baik 1:1 Dikurangi
4 Kursi 20 buah Baik - -
5 Jam dinding 10 buah Baik - -
6 AC 10 buah Baik - -
7 Televisi 10 buah Baik - -
8 Bantal 20 buah Baik

9 Tempat sampah 10 Baik 1:1 Ditambahi


pasien 10

10 Rak Sandal 10 Baik - -


Pasien

b) Alat kesehatan yang ada di ruang Flamboyan


No Nama alat Jumlah Kondisi Ideal Usulan
1 Tensi meter 1 Baik 2/ruangan Ditambahi 1
2 Stetoskop 2 Baik 2/ruangan -
3 Termometer 3 Baik : 2 5/ ruangan Ditambahi 3
Rusak : 1
4 Kursi roda 1 Baik 2/ ruangan Ditambahi 1
5 Gunting perban 1 Baik 2/ ruangan Ditambahi 1
7 Senter 1 Baik 1/ ruangan -
8 Pispot 12 Baik 1 Ditambahi 8
1:2

9 Bengkok 1 Baik 2/ ruangan Ditambahi 1


10 Baskom 10 Baik 8-12/ -
ruangan
11 Bak instrumen 1 Baik 2/ ruangan Ditambahi 1
kecil
12 Tabung O2 2 Baik 2/ ruangan -
13 Troli instrumen 3 Baik 3/ ruangan -

22
16 Tromol sedang 1 Baik - -
17 Nebulizer 2 Baik - -
18 ECG 1 Baik - -
19 Ambubag 2 Baik 1/ruangan -
20 Syring pump 2 Baik - -
21 Infus pump 1 Baik - -
22 Troli 1 Baik
Emergency
23 Lampu 1 Baik 1/ ruangan -
Emergency
24 Suction 1 Baik 2/ruangan Ditambahi 1

c) persediaan linen di ruang Flamboyan


No Linen Jumlah Kondisi Ideal Usulan
1 Sprei 30 Baik 1:5 Dikurangi
2 Stik laken 25 Baik - -
3 Sarung bantal 28 Baik 1:6 Dikurangi
4 Selimut 18 Baik 1:5 Dikurangi
d) persediaan obat di troli emergency ruang Flamboyan

No Jenis Obat Jumlah Persediaan Keterangan

1 Phynetoin 2 Baik

2 NonEpineprine 2 Baik

3 Udopa/Dopamin 4 Baik

4 Epineprine 4 Baik

5 Aminophyline 2 Baik

6 Valisanbe 2 Baik

7 Lidocain 1 Baik

23
8 Athropine 1 Baik

9 D40 1 Baik

10 Dipehenhydr 3 Baik

11 Atropine sulfat 1 Baik

3.7Pengolahan dan Pembuangan Limbah


1. Limbah B3
Limbah Padat dari Unit
Memasukkan limbah padat pada kantong sampah dan tempat sampah
sesuai jenisnya, yaitu :
1) Pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, Membuang sampah infeksius
dan non tajam dalam kantong dan tempat sampah infeksius berwarna
kuning.
2) Membuang sampah medis tajam (jarum suntik, spuit, ampul, mess dll)
dalam wadah tertutup khusus /safety box dengan kapasitas penuh 3/4.
3) Membuang sampah vial (vial AB, meylon, Cypro Vial,dll) di buang
dalam tong sampah yang dilapisi dengan kresek berwarna kuning lalu
di ambil oleh petugas khusus “Duta Cleaning” dengan trolly khusus
dibawa ke depo untuk di bakar(inceherator) atau di berikan pada pihak
ke 3 berijin (setiap 3x/minggu)
4) Membuang sampah medis berupa botol infus di buang pada tong
sampah yang dilapisi kresek kuning yang selanjutnya di ambil oleh
petugas khusus untuh dicacah lalu didisenfeksi menggunakan klorin
yang selanjutnya diberikan pada pihak ketiga
5) Membuang sampah khusus yang mengandung zat radio aktif (obat
kemoterapi) pada tong sampah yang di lapisi dengan kresek berwarna
ungu

3.8Melakukan Sarana dan Prasarana


1. Persediaan Alat Baru

24
No. Nama Alat Jumlah
1 Pispot 2
2 Regulator 10
3 Tensimeter 2
4 Stetoskop 2

2. Alur Pengadaan Alat Baru


Proses pengadaan alat baru di Ruang Flamboyandiawali dengan
mengajukan usulan ke kadiv (kepala divisi), kemudian pengadaan yang
diusulkan diteruskan ke kepala RS, lalu ke PT NMU.Sementara itu, untuk
pengadaan kebutuhan alat baru yang tidak terencana (dadakan) dan urgen,
maka diusahakan untuk pengadaan barangnya sesegera mungkin setelah
mendapat pesetujuan. Namun apabila kebutuhan alat terencana, maka tahapan
proses pencairan dan pemesanan masih akan diproses.

1.9 Methode (M3)

1. MAKP
a. Wawancara
Dari hasil wawancara dengan Kepala Ruangan Flamboyan
tanggal 21Juni 2018 didapatkan hasil bahwa model yang
digunakan adalah Model Tim.dan kondisional

b. Observasi
Di ruangan terdapat 1 tim dengan pembagian ada kepala
jaga dan PP. Kepala jaga/ketua tim bertugas mendata pasien baru
yang masuk maupun pulang di ruang flamboyan dan menulis
laporan tindakan dan evaluasi asuhan keperawatan. Sedangkan,
PP bertugas dalam pelaksanan tindakan keperawatan secara
langsung dan mendokumentasikan tindakan yang telah
dilaksanakan.
c. Angket

25
Tabel 3.21 Distribusi frekuensi penerapan model MPKP
diruang Flamboyan RS Gatoel Mojokerto bulan
Juni 2018

No Kriteria Prosentase Jumlah


Iya Tidak
1. Kesesuaian penggunaan 70% 7 30% 3 100%
model tim
2. Efektifitas dan Efesien 40% 6 40% 4 100%
model tim
3. Pelaksanaan model tim 80% 8 20% 2 100%
4. Tanggung jawab dan 100% 10 0% 0 100%
pembagian tugas dengan
metode tim
Berdasarkan tabel 3.16 diperoleh data bahwa yang
mengatkan model tim sudah sesuai sebanyak 7 responden (70%),
yang menyatakan model tim efektif dan efisien sebanyak 6
responden (60%), yang menyatakan pelaksanaan model tim sesuai
8 responden (80%) dan yang sesui tanggung jawab dan tugas
sebanyak 10 responden (100%).
2. Timbang Terima
a. Angket
Tabel 3.22 Distribusi frekuensi pelaksanaan Timbang
Terima diruang Flamboyan RS Gatoel Mojokerto
bulan Juni 2018

No Kriteria Prosentase Jumlah


Iya Tidak
1. Pra-operan 80% 8 20% 2 100%
2. Kegiatan operan 100% 10 0% 0 100%
3. Evaluasi pasca operan 70% 7 30% 3 100%

Berdasarkan tabel 3.17 diperoleh data pelaksanan timbang


terima didapatkan data melakukan pra-operan sebanyak 8
responden (80%), Kegiatan operan sebanyak 10 responden
(100%) dan yang mengatakan adanya evaluasi pasca operan
sebanyak 7 responden (70%).

26
b. Observasi
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama pengkajian
timbang terima dilakukan tiap pergantian shift, yaitu dari shift
pagi ke siang, siang ke malam, malam ke pagi. Selalu diikuti oleh
perawat yang telah dan akan dinas, timbang terima tidak selalu
dipimpin oleh kepala ruangan¸ sering dipimpin oleh perawat
kepala jaga dinas. Timbang terima dilakukan di ruang perawat
dengan perawat yang sudah shift memberikan penjelasan tentang
apa saja yang sudah dilakukan dan rencana untuk pasien, perawat
yang akan shift mencatat di buku planning. Setelah adanya
penjelasan antar perawat, timabang terima dilanjutkan kelilimg ke
pasien.
Perawat pelaksana timbang terima mengetahui hal-hal
prinsip teknik penyampaian timbang terima ketika di depan
pasien yang meliputi: penggunaan volume suara yang cukup
sehingga tidak mengganggu pasien di sebelahnya, sesuatu yang di
anggap rahasia disampaikan dengan bahasa medis, dan lain-lain.
4. Ronde Keperawatan
a. Wawancara
Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan, di ruang
flamboyan tidak dilaksanakan ronde keperawatan dengan alasan
etika dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Bila dilakukan
ronde keperawatan di depan pasien bisa menjelekkan salah satu
pihak perawat dan dengan begitu dapat memberikan kesan buruk
terhadap kinerja perawat di rumah sakit tersebut. Sehingga bila
terdapat masalah dalam memberikan asuhan keperawatan maupun
pelayan lainnya hanya dilakukan rapat intern oleh supervisor,
kepala ruangan dan perawat jaga dengan catatan tetap
memberikan keluarga pasien inform consent agar tidak terjadi
complain.
b. Observasi

27
Dari hasil observasi yang dilakukan selama mahasiswa
diruangan tidak menemukan kegiatan ronde keperawatan di
ruangan.
5. Supervisi
a. Wawancara
Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa
PPNI saat melakukan praktik menejemen keperawatan,
didapatkan data bahwa kegiatan supervisi sudah vakum selama
satu tahun terakhir baik itu supervisi dari Kepala Bagian
Keperawatan pada tenaga kerja perawat ruangan dan Kepala
Ruangan Kelas terhadap perawat ruangan. Dari Kepala Bagian
Keperawatan mengatakan bahwa supervisi vakum karena tidak
adanya petugas yang melakukan supervisi.Format supervisi
berada di Ruangan Kepala Bagian Keperawatan.
b. Observasi
Dari Observasi yang dilakukan mendapatkan ada supervisi
ketika terdapat masalah pasien varisella yang membutuhkan
ruang sendiri. Setelah perawat jaga melaporkan kejadian tersebut
ke supervisor ruangan, pasien lain yang satu kamar dengan pasien
varisella tersebut dipindahkan.
6. Sentralisasi Obat
a. Angket
Tabel 3.23 Distribusi Frekuensi Penerapan Sentralisasi Obat
diruang Flamboyan RS Gatoel Mojokerto bulan
Juni 2018

No Kriteria Prosentase Jumlah


Iya Tidak
1. Pengadaan sentralisasi 100% 10 0% 0 100%
obat
2. Alur penerimaan obat 100% 10 0% 0 100%
3. Pengelolaan dan 100% 10 0% 0 100%
penyimpanan obat

28
Berdsarkan tabel 3.18 diperoleh data bahwa penerpan
sentralisasi obat di ruang kelas telah terlaksana 100%. Dengan ini
dapat ditingkatkan lagi dalam pengawasan dan pengelolaan sesuai
SOP dan SAK.
b. Observasi
Diruangan tersebut sudah ada sentralisasi obat. jenis
sentralisasi obat adalah obat injeksi, oral maupun cairan yang
akan diberikan ke pasien sesuai jadwalnya¸ disentralkan di rak
obat yang ada di ruang perawat area tempat mengoplos atau
tempat persiapan bila akan melakukan tindakan medis lainnya.
Adapun lembar perimaan obat masing-masing pasien dari petugas
farmasi sesuai resep yang disetorkan ke farmasi tiap sift.
Penerimaan obat maupun keperluan medis lainnya untuk pasien
dilakukan oleh petugas farmasi dan perawat jaga dengan cara
mengecek satu persatu box obat masing-masing pasien.

7. Discharge Planning
a. Observasi
Discharge planning sudah dilaksanakan oleh perawat
namun hanya pada saat pasien akan pulang. Dalam melakukan
Discharge planning perawat tidak pernah memberikan brosur
maupun leaflet pada pasien. Perawat menjelaskan tentang
perawatan dirumah, obat yang masih diminum, dan penjelasan
jadwal kontrol.
b. Angket
Tabel 3.24 Distribusi Frekuensi Penerapan Discharge
Planning diruang Flamboyan RS Gatoel
Mojokerto bulan Juni 2018
No Kriteria Prosentase Jumlah
Iya Tidak
1. Penugasan Discharge 100% 10 0% 0 100%
planning

29
2. Pendokumentasian 100% 10 0% 0 100%
Discharge planning

Metode Discharge planning


1. Lisan 30% 3
2. Tertulis 0% 0
3. Lisan dan tertulis 70% 7 100%

Berdasarkan tabel 3.19 penerapan Discharge planning sudah


100%, namun belum optimal karena belum menggunakan media
dalam penyampaian dan hanya dilakukan saat pulang saja.
Metode yang digunakan sebagian besar menggunakan metode
lisan dan tertulis sebanyak 7 perawat (70%).
8. Dokumentasi
a. Observasi
Model dokumentasi keperawatan yang dilakukan perawat
adalah COR (Combine Oriented Record). Sistem
pendokumentasian masih dilakukan secara manual.
Pendokumentasian keperawatan dapat dilihat sebagai
berikut:
1) Kuantitatif :Terdapat beberapa lembar dokumentasi yang
belum di isi, dari 15 status pasien sebanyak 12 status (80%)
terisi lengkap. Dari hasil observasi yang paling sering tidak
lengkap terdapat dibagian pengkajian keperawatan.
2) Kuwalitatif: Terdapat beberapa pendokumentasian
keperawatan yang kurang dalam menjelaskan kondisi pasien
dan komunikasi medic diantaranya yaitu:
a) Pada pengkajian : Dari data yang dikumpulkan sudah
dikumpulkan sudah memenuhi criteria LARB: (a)
Lengkap; (b) Akurat; (c) Relevan; dan (d) Baru.
b) Diagnosa keperawatan hanya tecantum problem dan
etiology tanpa menampilkan symtomp.

30
c) Pada perencanaan keperawatan telah ditampilkan tujuan
dan kriteria hasil yang sesuai dengan diagnosa
keperawatan, tujuan dan kriteria sudah efisien dan
kriteria hasil sudah memenuhi tujuan keperawatan.
Sedangkan pada intervensi sudah meliputi tindakan
keperawatan mandiri, observasi, kolaborasi namun
terdapat beberapa pendokumentasian yang belum
menuliskan tindakan Health Education.
d) Implementasi sudah terdokumentasi dengan baik,
terdapat tanggal dan jam pelaksanaan, tindakan
keperawatan yang dilakukan, advis dokter yang
diberikan dan keterangan perawat yang melaksanakan
serta sesuai dengan rencana keperawatan yang telah
disusun.
e) Evaluasi : Evaluasi diruangan menggunakan model
SOAP dan sudah mencakup aspek K-A-P-P (kognitif,
afektif, psikomotor, dan perubahan biologis) namun pada
psikomotor dan perubahan biologis belum
terdokumentasi secara maksimal yang dibuktikan dengan
10 dari 15 status (66,7%) kurang maksimal.
b. Angket
Tabel 3.25 Distribusi Frekuensi Penerapan Dokumentasi
Keperawatan diruang Sunan Kudus dan Sunan
Muria RSI Sakinah Mojokerto bulan Agustus
2014
No Kriteria Prosentase Jumlah
Iya Tidak
1. Efektifitas model 40% 4 60% 6 100%
pendokumentasian
2. Pelaksanaan 100% 0 0% 0 100%
pendokumentasian

31
Hasil angket berdasarkan tabel 3.20 sebanyak 6 perawat
(60%) mengatakan format yang digunakan memudahkan perawat
dalam melakukan pengkajian pada pasien.

3.4.2 Sumber Pendanaan (M4/MONEY)


1. Sumber Pendapatan Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto berasal
dari:
Tabel 3.26Distribusi Frekuensi Sumber Pendapatan Rumah Sakit
Islam Sakinah Mojokerto bulan Juli 2014

No Shift Jumlah Prosentase

1 Pasien umum 29 orang 11,9 %


2 Penjamin BPJS 206 orang 84,4 %
(ASKES,
Jamsostek,
Penerima Bantuan
Iuran)

3 Asuransi lain 9 orang 3,7 %


Total 244 orang 100 %

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sumber pendapatan


rumah sakit islam Sakinah terbanyak adalah dari Penjamin BPJS
(ASKES, Jamsostek, Penerima Bantuan Iuran) sebanyak 206 orang
(84,4 %).
2. Anggaran Perencanaan
a. Untuk pembangunan Rumah Sakit berasal dari tarif pelayanan
Rumah Sakit (pasien).

32
b. Terdapat tunjangan khusus bagi pegawai (fungsional, remonerasi,
structural, dll).
c. Sumber gaji perawat didapat dari pasien dan tindakan
keperawatan yang dilakukan, tidak ada pihak ketiga sebagai
donatur (murni dari pasien), jadi jika pasien yang dirawat hanya
sedikit, maka input/pendapatan yang didapat rumah sakit juga
sedikit.
d. Pendanaan tunjangan khusus bagi tenaga kerja yang melanjutkan
pendikikan berasal dari Diklat (yang berasal dari dana mahasiswa
praktek maupun magang).
3. Sistem pembayaran gaji perawat
Berdasarkan wawancara dengan Ketua Bagian Keperawatan RSI
Sakinah Mojokerto tanggal 15 Agustus 2014, didapatkan hasil bahwa
sistem penggajian perawat di RSI Sainah untuk pegawai tetap
berdasarkan lama masa kerja, jabatan, dan disesuaikan dengan UMR.
Sedangkan untuk tunjangan khusus diberikan kepada pegawai yang
berprestasi.
4. System pembayaran bagi pasien yang keluar Rumah Sakit
a. Pasien umum melalui billing Rumah Sakit, tidak diwajibkan
membayar uang muka perawatan artinya membayar pada saat
pasien pulang sesuai dengan tarif dan jasa pelayanan yang telah
diterima pada ruangan tersebut.
b. Penjamin bagi pasien yang berasal dari asuransi maupun BPJS
sesuai dengan ketentuan dan syarat yang berlaku pada masing-
masing asuransi.
5. Tarif pelayanan
TabelPerincian Tarif Pelayanan di Ruang Sunan Kudus dan Sunan
Muria Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto
Tabel 3.27 Tarif Pelayanan di Ruang Sunan Kudus dan Sunan
Muria RSI Sakinah Mojokerto

33
Kelas II A
No Jenis Pelayanan Muria 1-3 Muria 5-10 (Sunan
Kudus)

1. ICU 450.000

2. RR 125.000

3. Sewa kamar/hari 325.000 225.000 175.000

4. Visite dr umum 55.000

Visite dr
5. spesialis/sp.gigi
85.000

Konsultasi dr
6. spesialis/ gigi
85.000

7. Fisiotherapi 35.000
Fisiotherapi
8. bicara 45.000

9. Konsultasi gizi 20.000

10. Administrasi 45.000

Perawatan
11. jenazah (dewasa)
35.000
a. Jasa 155.000
perawatan
dengan
12. tindakan / hari
b. Jasa
perawatan non 140.000
tindakan / hari
Seka pasien (1x
13. seka)
17.500
Pemasangan
14. kateter 30.000

Pemasangan
15. NGT 25.000

16. Pemasangan 25.000

34
Infus

17. Aff DC 25.000

18. Aff Infus 25.000


Rawat luka
19. (kecil) 35.000

Rawat luka
20. (sedang) 47.500

Rawat luka
21. (besar) 70.000

Rawat luka
22. (besar/khusus) 90.000

6. Tarif Penggunaan Kamar Operasi


Tabel 3.28 Perincian Tarif Pelayanan di RuangSunan Muria dan
Kudus Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto

No Jenis Operasi Kelas I Kelas II


1 Besar 2.000.000 1.650.000
2 Sedang 1.650.000 1.300.000
3 Kecil 1.300.000 950.000
4 Khusus 3.200.000 2.300.000
Catatan:
a. Tarif diatas belum termasuk termasuk jasa untuk asisten
operator dan sewa alat operasi.
b. Tarif diatas tidak termasuk biaya penggunaan peralatan khusus
seperti respirasi bed – bed site / monitor / defibilator / peralatan
seperti trepanasi / peralatan operasi TUR / peralatan untuk
operasi khusus
c. Bila kamar pasien di fungsikan sebagai ruang isolasi (1 kamar
sendiri) tarifnya sbb :
1) Kelas I (muria 5-10 & Walisongo) : Rp 300.000,-

35
2) Kelas II A (Sunan Kudus) : Rp 230.000,-
7. Perbandingan Rumah Sakit Islam Sakinah dengan RS X di Mojokerto
Tabel 3.29 Perincian Tarif Pelayanan di RuangSunan Muria
dan Kudus Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto
Jenis Pelayanan RSI Sakinah RS X

Kelas I Kelas II A Kelas I Kelas II A

Sewa kamar 225.000 175.000 200.000 150.000

Visite dokter 55.000 60.000 50.000

umum
Visite dokter
spesialis 85.000 100.000 80.000

Administrasi 45.000 175.000

Pelayanan gizi 20.000 25.000

ICU 450.000 750.000 600.000

Operasi besar 2.000.000 1.650.000 1.700.000 1.500.000

Operasi sedang 1.650.000 1.300.000 1.200.000 1.100.000

Operasi kecil 1.300.000 950.000 1.000.000 900.000

Operasi khusus 3.200.000 2.300.000 2.200.000 2.000.000

8. Biaya untuk Masyarakat yang kurang mampu


Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Bagian
Keperawatan RuangSunan Kudus Rumah Sakit Islam Sakinah
Mojokerto pada tanggal 12 Agustus 2014, didapatkan bahwa ada kelas
sosial untuk kelas III. Ada potongan harga setelah mengurus surat
keterangan tidak mampu atau JPS(jaminan pelayanan sosial) dan
masuk dalam BPJS PBI.

36
9. Pengadaan dana bagi ruangan
Pengadaan dana bagi ruangan berasal dari Koperasi yang
menyediakan keperluan pasien seperti pembalut, tisu, bedak, sampo,
sabun, pampers dll dimana menganut system bagi hasil.

3.4.5 Marketing (M5/MARKET)

1. Daftar Perusahaan dan Asuransi yang Bekerjasama dengan RSI


Sakinah Mojokerto.
a. Umum
b. PT. BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
c. PT. KAI ( Kereta Api Indonesia)
d. PT. Coca Cola
e. PT. PLN
f. PT. Kasmaji
g. PT. Jasa Raharja
h. PT. Ajinomoto
i. PT. Bogasari
j. PT. BLA (Berkah Lancar Abaditama)
k. PT. In Healt
l. PT. Lippo Assurance
m. PT. Sun RPT. Mertex
n. PT. Bisnis Hallo Dokter
o. PT. HM Sampurna
p. PT. JPKM Sehat Sejahtera
q. PT. Kresna Life
r. PT. Bintang Mandiri
s. PT. Inti Dragon Surya Tama

2. Tipe RSI Sakinah Mojokerto

37
Rumah Sakit SakinahMojokerto merupakan rumah sakit tipe C.
Perawat memberikan pelayanan yang optimal dan profesional
kepada pasien sehingga pasien dapat merasakan pelayanan yang
terbaik sehingga tidak menutup kemungkinan setelah pasien pulang
akan menceritakan kepada kelarga dan sanak family lain tentang
pelayanan yang ada di RSI Sakinah Mojokerto.
3. Sistem Promosi RSI Sakinah Mojokerto
Promosi Rumah sakit kepada pasien dengan cara dari mulut ke mulut
dimana pihak rumah sakit menanyakan langsung kepada pasien dan
keluarga mengenai pelayanan yang di berikan Rumah sakit
khususnya perawat yang bertugas menangani asuhan keperawatan
pasien, dengan demikian secara tidak langsung pihak rumah sakit
melakukan promosi kepada pasien dan keluarga mengenai kelebihan
pelayanan yang ada di rumah sakit, ada juga pemasaran lewat media
online jadi semua orang bisa akses tentang pelayanan yang ada di
RSI Sakinah Mojokerto
4. Akreditasi dari RSI Sakinah Mojokerto
Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto telah memiliki modal
penyelenggaraan operasional Rumah Sakit Islam Sakinah Mojokerto
meliputi :
a. Ijin Sementara Penyelengara rumah sakit nomor : 188.4 / 798 /
115.4 / 1993, pada tanggal 13 februari 1993 ;
b. Diperpanjang dengan Surat nomor : 188.4 / 6698 / 115.4 / 1195,
pada tanggal 27 juni 1995 ;
c. Ijin tetap penyelenggaraan rumah sakit nomor :
YM.02.04.3.5.4220, pada tanggal 18 Setember 1997, dengan
klasifikasi rumah sakit Type D
d. Diperpanjang dengan nomor : 188.45 / 406 / HK / 416-012 /
2003, pada tanggal 11 April 2003
e. Diperpanjang lagi dengan nomor : 188.45 / 482 / HK / 416-012 /
2008, pada tanggal 16 April 2008

38
f. Diperpanjang lagi dengan nomor : 440 / 089 / KES.5 / 416-
207.2 / 2013, padatanggal 05 Pebruari 2013
5. Indikator Peningkatan Mutu Pelayanan Dapat Dilihat dari beberapa
aspek, antara lain:
a. Membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di
bidang keperawatan.
b. Membentuk masyarakat yang sehat jassmani, rohani demi
terwujudnya kesehatan masyarakat dan kemaslahatan umat.
c. Meningkatkan kesadaran umat dan masyarakat terhadap pola2
hidup sehat.
d. Terlakasananya kegiatan sosial di bidang kesehatan sebagai
pelaksaan program-program nahdatul ulama
e. Mengembangkan pelayanan pada masyarakat terutama
masyarakat miskin di mojokerto dan sekitarnya
f. Memberi pelayanan yang optimal dan profesional
g. Meningkatkan pelayanan dan menjunjung operasional di RSI
Sakinah Mojokerto mojokerto
6. Program Rutin RSI Sakinah Mojokerto
a. Setiap satu minggu sekali mengadakan rapat kecil di tiap-tiap
ruangan
b. Setiap satu bulan sekali mengadakan pertemuan antar perawat
untuk membahas kekurangan yang ada di RSI Sakinah
Mojokerto dan mencari solusinya.
c. Baksos
d. Pengobatan gratis
e. Khitan masal yang di adakan setiap even isro’ mi’roj dan hari-
hari besar.

7. BOR Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tahun 2013 RSI Sakinah
Mojokerto

39
Tabel 3.30BOR Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tahun 2013 RSI
Sakinah Mojokerto
KRS
Lama Perincian BOR
Bulan MRS Mati HP pav ALOS TOI BTO GDR ND
Hidup Total Dirawat %
<48 >48 Jumlah IA IIA

Jan 266 227 8 2 10 237 1004 918 392 526 84.6 4.2 0.7 7.9 42.2 8.

Feb 226 188 6 5 11 199 986 824 347 477 84.1 5.0 0.8 6.6 55.3 25

Mar 231 196 4 2 6 202 996 880 376 504 81.1 4.9 1.0 6.7 29.7 9.

Apr 216 184 6 2 8 192 879 849 68 295 486 80.9 4.6 1.0 5.5 10.4 41

Mei 185 155 0 0 0 155 827 893 70 289 534 82.3 5.3 1.2 4.7 0.0 0.

Juni 200 180 1 1 2 182 859 821 77 321 423 78.2 4.7 1.3 5.5 5.5 11

Juli 163 142 2 1 3 145 665 682 65 319 298 62.9 4.6 0.6 4.1 6.9 20

Agus 173 151 1 2 3 154 642 682 76 311 295 62.9 4.2 2.6 4.4 13.0 19

Sep 171 152 2 0 2 154 650 679 70 291 318 64.7 4.2 0.5 4.4 0.0 13

Okt 165 141 2 4 6 147 605 668 53 284 331 61.6 4.12 0.7 4.2 27.2 40

Nov 214 186 2 1 3 189 889 788 65 275 448 75.0 4.7 1.4 5.4 5.3 15

Des 219 191 0 3 3 194 910 820 69 266 485 75.6 4.69 1.4 5.5 15.5 15

Total 2175 2093 34 23 57 2150 9912 9504 613 3766 5125 74.4 4.61 1.5 61.4 30.8 12

8. Gambaran BOR di ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria Rumah


Islam Sakinah Mojokerto tanggal 14-16 Agustus 2014, jumlah bed
35 buah :
Tabel 3.31 BOR di Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tangal
12 Agustus 2014

No Shift Ruang BOR

1 Pagi 31 pasien (5 bed kosong) 31/35 x 100 % = 88 %

2 Siang 30 pasien (4 bed kosong) 30/35 x 100 % = 87 %


3 Malam 28 pasien (3 bed kosong) 28/35 x 100 % = 20 %

Tabel 3.32 BOR di Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tangal
13 Agustus 2014

40
No Shift Ruang BOR

1 Pagi 27 pasien (3 bed kosong) 27/35 x 100 % = 77 %


2 Siang 31 pasien (4 bed kosong) 31/35 x 100 % = 88 %

3 Malam 31 pasien (3 bed kosong) 31/35 x 100 % = 88 %

Tabel 3.33 BOR di Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tangal
14 Agustus 2014

No Shift Ruang BOR

1 Pagi 32 pasien (3 bed kosong) 32/35 x 100 % = 91 %

2 Siang 31 pasien (4 bed kosong) 31/35 x 100 % = 88 %


3 Malam 32 pasien (3 bed kosong) 32/35 x 100 % = 91 %

Tabel 3.34 BOR di Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tangal
15 Agustus 2014

No Shift Ruang BOR

1 Pagi 32 pasien (3 bed kosong) 32/35 x 100 % = 88 %

2 Siang 29 pasien (6 bed kosong) 29/35 x 100 % = 83 %

3 Malam 31 pasien (4 bed kosong) 31/35 x 100 % = 88 %

Tabel 3.35 BOR di Ruang Sunan Kudus dan Sunan Muria tangal
16 Agustus 2014

No Shift Ruang BOR


1 Pagi 27 pasien (8 bed kosong) 27/35 x 100 % = 77 %

2 Siang 32 pasien (3 bed kosong) 32/35 x 100 % = 91 %

3 Malam 28 pasien (7 bed kosong) 28/35 x 100 % = 80 %

41
9. Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Keperawatan

Diagram 3.3 Tingkat Kepuasan Pasien terhadap


Pelayanan Keperawatan di Ruang Sunan Kudus
dan Sunan Muria RSI Sakinah

25
66 %

20

15
31
10

3
5

0
Puas Cukup Puas Kurang Puas

Tingkat kepuasan pasien. Indikator kepuasan klien terhadap


pelayanan keperawatan dinilai berdasarkan kuesioner berjumlah 25
pertanyaan. Setelah menyebar kuesioner kepada 21 pasien diketahui
bahwa sebanyak 66% pasien menjawab puas, 31% pasien menjawab
cukup puas, dan 3% menjawab kurang puas terhadap pelayanan yang
diberikan rumah sakit.

Tabel 3.36 Distribusi frekuensi berdasarkan komponen kepuasan


terhadap pelayanan keperawatan di ruang kelas RSI
Sakinah

No Tangiable Jumlah Prosentase (%)

42
1 Puas 18 56,3
2 Cukup Puas 13 40,6
3 Kurang Puas 1 3,1
No Reability
1 Puas 19 59,4
2 Cukup Puas 11 34,4
3 Kurang Puas 2 6,3
No Responsiveness
1 Puas 19 59,4
2 Cukup Puas 10 31,3
3 Kurang Puas 3 9,4
Asurance
1 Puas 20 62,5
2 Cukup Puas 10 31,3
3 Kurang Puas 2 6,3
No Empathy
1 Puas 19 59,4
2 Cukup Puas 12 37,5
3 Kurang Puas 1 3,1
Total 32 100

Berdasarkan tabel 3.25 diperoleh data kepuasan pasien pada kenyataan


sebanyak 18 responden (56,3%), rebility sebanyak 19 responden (59,4%),
responsiveness sebanyak 19 responden (59,4%), asurance sebanyak 20
responden (62,5%) dan empathy sebanyak (59,4%).

43
3.10 Keuangan (M4-Money)

1. Sumber Pendaan RSUD Prof Dr Soekandar


Sumber pembiayaan ruangan dan system pembayaran Rawat inap
di Pavilliun Blambangan RSUD Prof Dr. Soekandar Kabupaten
Mojokerto berasal dari biaya sendiri atau umum dan BPJS. Pendapatan
rumah sakit sebagian besar dari asuransi BPJS, yang diperoleh dari hasil
kerjasama dengan beberapa perusahaan dan instansi terkait. Selain itu
pendapatan didapatkan dari sewa lahan untuk kantin, parkir dan sewa
gedung. Sistem pembayaran RSUD Prof Dr. Sekandar Kabupaten
Mojokerto sudah menggunakan system informasi billing payment dimana
rincian pembayaran pasien rawat inap dapat di akses oleh perawat maupun
pasien. Pembayaran biaya perawatan di RSUD Prof. Dr. Soekandar
Kabupaten Mojokerto dapat berupa tunai untuk pasien umum maupun
transfer untuk pasien BPJS. Pencairan dana dari BPJS 2 bulan setelah
pengumpulan berkas ke BPJS.
2. Sumber Daya Manusia Bagian Keuangan
Jumlah pegawai bagian keuangan berjumlah 23 orang terdiri dari
bagian kasir 4, tim pengendali BPJS 7, bagian keuangan 12 orang. Dana
pencairan BPJS turun 2 bulan setelah pengumpulan berkas. Rapat
struktural dilakukan 4 kali dalam 1 minggu. Perbandingan dana BPJS 80%
dan Umum 20%.( Sumber dari bagian keuangan RSUD Prof Dr.
Soekandar, 2017)

44
Struktur Organisasi Keuangan RSUD Prof, Dr Soekandar

Kepala Bagian Keuangan

Kasubag Anggaran dan Kasubag Akuntansi dan


Pembendaharaan Verifikasi

Bendahara Bendahara Pengelola Penata Laporan Verifikator data Verifikaor Pengadministrasi


Pengeluaran Penerimaan Keuangan Keuangan Keuangan Keuangan

Pengadministrasi
Keuangan

Gambar 3.16 Struktur Organisasi Keuangan RSUD Prof, Dr Soekandar


3. Biaya yang berlaku diruangan
Biaya perawatan pasien di Pavilliun Blambangan RSUD Prof, Dr Soekandar
Kabupaten Mojokerto biayanya dari umum atau biaya sendiri dan BPJS.

Tabel 3.23 Tarif Fasilitas Keperawatan

Jasa
Jasa Sarana
No. Uraian Pelayanan Total (Rp)
(Rp)
(Rp)
1. Ruang Rawat Inap Kelas (III) Rp. 35.000 Rp. 45.000 Rp.80.000
2. Ruang Rawat Inap Kelas (II) Rp. 55.000 Rp. 45.000 Rp. 100.000
3. Ruang Rawat Inap Kelas (I) Rp. 65.000 Rp. 60.000 Rp. !25.000
Rp. Rp. Rp. 400.000
4. Ruang Rawat Inap VIP
275.000 125.000
5. Konsultasi Gizi Rp. 3000 Rp. 4000 Rp. 7000

Tabel 3.24 Daftar Perincian Pembiayaan PerawatanPaviliunBlambangan

No. Tindakan Biaya


1. Dilatasi Fimosis Rp. 100.000
2. Injeksi IM/pasang infus (per pasien) Rp. 15.000
3. Kumbah Lambung / tindakan Rp. 20.000
4. Nebulizer Rp. 70.000
5 Pasang Kateter Rp. 30.000
6. Pasang NGT anak / bayi Rp. 30.000
7. Pasang Spalk Rp.30.000
8. Pemeriksaan GDA / Gula Darah Acak Rp. 20.000
9. Rawat Luka
a. Sedang Rp. 22.000
b. Berat Rp. 33.000

10. RJPO anak / Dewasa Rp. 100.000


11. Transfusi Tukar Rp. 300.000

Tabel 3.25 Tarif Sewa Alat


No. Tindakan Biaya
1. Bed Side Monitor Rp. 50.000
2. Incubator Rp. 40.000
3. Pulse Oxymetry Rp. 20.000

Tabel 3.26 Perbandingan pasien umum dan BPJS pada tanggal 07 Agustus 2017
sampai 09Agustus 2017

Prosentase
Tanggal JumlahPasien UMUM Prosentase (%) BPJS
(%)

07-Agustus-17 4 0 0% 4 100 %

08-Agustus-17 5 0 0% 5 100%

09-Agustus-17 11 5 45% 6 55%

Hasil Analisa
Hasil wawancara dengan Kepala Ruangan Pavilium Blambangan pada tanggal 11
agustus 2017 bahwa Sumber pembiayaan ruangan dan system pembayaran Rawat inap di
ruang Blambangan RSUD Prof Dr. Soekandar Mojosari Kabupaten Mojokerto berasal
dari biaya sendiri untuk pasien umum dan pasien BPJS. Pembayaran pasien BPJS di
sesuaikan dengan diagnosa pasien dan cara pembayarannya di kasir BPJS (bila naik
kelas keperawatan, jika sesuai kelas maka tidak dilakukan pembayaran sama sekali) .
Sedangkan pasien umum , tarif pembayaran terhitung perhari sesuai dengan ketentuan
tarif fasilitas keperawatan di pavilium blambangan RSUD Prof Dr. Soekandar mojosari
mojokerto, dan pembayarannya melalui kasir RSUD.. Pendapatan rumah sakit sebagian
besar dari asuransi BPJS, yang diperoleh dari hasil kerjasama dengan beberapa
perusahaan dan instansi terkait. Selain itu pendapatan didapatkan dari sewa lahan untuk
kantin, parkir dan sewa gedung. Perbandingan dana antara BPJS 80 % dan Umum 20%.

3.11 Pemasaran (M5-Marketing)

a. SDM Marketing
pemasaran kesehatan RS GATOEL kabupaten mojokerto memiliki structural yang
terdiri dari 7 orang , antara lain :
1. Drg. Ani selaku Kepala Divisi Pemasaran dan Pengembangan bisnis
2. Eni, SE selaku Kasubdiv Pemasaran
3. Nurul, Amd., Apt selaku kepala Sub Divisi Humas
4. Fransiska
5. Yohana
6. Ayu desi
7. Priyadi

b. Promosi RS Gatoel
Dalam meningkatkan pemasaran RS GATOEL kabupaten mojokerto Tim Marketing
mempunyai beberapa program kerja yaitu berupa cek kesehatan dibeberapa perusahaan
yang menjalin kerja sama dengan RS Gatoel kabupaten mojokerto,
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas pengembangan RS GATOEL
Kabupaten Mojokerto merupakan rumah sakit tipe B. Perawat memberikan pelayanan
yang optimal dan profesional kepada pasien sehingga pasien dapat merasakan pelayanan
yang terbaik sehingga tidak menutup kemungkinan setelah pasien pulang akan
menceritakan kepada kelarga dan sanak famili lain tentang pelayanan yang ada di RS
GATOEL Kabupaten Mojokerto.

b.Sistem Promosi RS GATOEL Kabupaten Mojokerto

Dari hasil wawancara , RS GATOEL sudah memiliki struktural marketing,


marketing di lakukan oleh struktural RS yang bersangkutan dan PKRS, RSUD Soekandar
melakukan promosi Rumah sakit kepada pasien dengan melalui promosi dan pelayanan.
Promosi melalui media leaflet, mading, radio, surat kabar, web //www.mojokertokab.go.id,
fax : (0321) 590860, tlp : 591591.Jadisemua orang bisa mengakses dan mengetahui tentang
pelayanan yang ada di RSUD Prof.Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto

1. Struktur organisasi PKRS RSUD Prof.Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto

Ketua
drg.Erni Purnawati, Sp.PM

Koordinator PKRS KoordinatorPKRS KoordinatorPKRS


Rawat Inap Rawat Jalan Media

Rini Ekawati S.Kep. Ns Luki Arsanti S.Kep.Ns Isnaini S.Kep.NS

Staf Staf Staf


Sri HayahSST Retnosari Kartika W. Andri Setiawan
SST A.md. Fis
Eva Usdiana
Amd.Gizi Ajeng Friskila Z. Amd. Endang Sriwahyuni
Keb A.md.Am
Yudhiari Denada
Amd
Gambar 3.17 Struktur organisasi PKRS RSUD Prof.Dr.Soekandar Kabupaten
Mojokerto
2. Ketenagakerjaan PKRS RSUD Prof.Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto
a. Jumlah ketenaga kerjaan pada bagian PKRS di RSUD Prof.Dr.Soekandar
Kabupaten Mojokerto ada 9 orang yaitu 1 orang dokter, 2 orang Diploma 4
kebidanan, 3 orang Diploma, 3, orang Ners
Gambar 3.18 DiagramTingkat Pendidikan Tenaga Kerja PKRS RSUD
Prof.Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto

Tingkat Pendidikan
PKRS

dokter
Diploma 4
Diploma 3
Ners

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak PKRSpada hari


Rabu tanggal 9agustus 2017, di dapatkan data tingkat pendidikan pegawai adalah 1
orang Dokter, 2 orang Diploma 4 kebidanan, 3 orang Diploma , 3 orang Ners.
1) Pembagian job diskripsi unit PKRS:
Tabel 3.27 Pembagian job diskripsi unit PKRS
No Nama Jabatan Uraian Tugas

1 drg. Erni - Menyusun perencanaan kegiatan PKRS


Indrawati, Sp. - Menyusun kebutuhan sumber daya
Ketua
PM antara lain: tenaga, sarana serta
prasarana lainnya
- Menentukan jadwal pelaksanaan
kegiatan PKRS
- Evaluasi kegiatan yang telah di
laksanaan, dan:
- Membuat laporan kegiatan kepada
direktur
2 Rini Ekawati, Koordinator PK
S. Kep. Ns RS Rawat Inap - Menghubungi narasumber sesuai waktu
yang telah di jadwalkan
Sri Hayati,
SST
Anggota - Mengkoordinasikan jadwal dan
Eva usdiana, pelaksanaan kegiatan PKRS di ruang
A.md. gizi rawat inap
Anggota
- Menyiapkan absensi kegiatan yang di
laksanakan

- Membagikan leaflet kepada pasien dan


keluarga pasien di ruang rawat inap

- Mempersiapkan materi dan narasumber

3 Luki Arsanti,
Koordinator - Menghubungi narasumber sesuai waktu
S. Kep. Ns
PKRS rawat jalan yang telah di jadwalkan
Retnosari - Mengkoordinasikan jadwal dan
Kartika W, Anggota pelaksanaan kegiatan PKRS di
SST rawatjalan

Ajeng Frizkila - Menyiapkan absensi kegiatan yang di

Z, Amd. Keb laksanakan


Anggota - Menyiapkan sarana prasanan yang di
perlukan dalam pelaksanaan kegiatan
- Membagikan leaflet kepada kepada
pasien dan keluarga pasien di ruang
rawat jalan
- Mempersiapkan materi dari narasumber
4 Isnaini, A. Md.
Koordinator
- Menghubungi Narasumber sesuai
Kep PKRS Media waktu yang telah di jadwalkan

Andri
- Mengkoordinasikan jadwal dan
Setiawan,
Anggota pelaksanaan kegiatan PKRS dengan
A.Md. Fis
media terkait
Endang
Sriwahyuni, A. Anggota
Md. AM

Yudhari
Denada, Amd
Anggota

2) Akreditasi dari RSUD Prof.Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto


RSUD Prof.Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto telah memiliki modal
penyelenggaraan operasional RSUD Prof.Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto :
KARS-SERT/491/XII/2016 LULUS TINGKAT PARIPURNA
3) Indikator Peningkatan Mutu Pelayanan Dapat Dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
1. Pemakain gelang identitas pada pasien 100%
2. Kepatuhan pelaksanaan verifikasi tul-ba-kon (tulis, baca, konfirmasi) pada saat
komunikasi melalui telefon
3. Kepatuhan pelebelan obat elektrolit pekat
4. Kepatuhan pelaksanaan surgical site marking (penandaan area operasi)
5. Kepatuhan pelaksaan 5 moment dan 6 langkah hand hygiene
6. Penurunan angka pasien jatuh
(Sumber; bagian pengembangan RSUD. Prof. Dr. Soekandar Kabupaten
Mojokerto, 2016)
Indikator Mutu Pelayanan Pavilliun Blambangan
Tabel 3.28 Pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) kegiatan rawat inap
Bulan Juli 2017
No Indikator Standar Hasil Hasil Pencapaian
Numerator Denominator Nilai Satuan
1 Pemberi pelayanan 100% 18 18 100 %
di rawat inap
2 Dokter Penanggung 100% 60 60 100 %
jawab pasien rawat
inap
3 Ketersediaan Min 1 1 1
pelayanan rawat inap kesehatan
anak, PD,
kebidanan,
bedah (ada
-1, tidak
ada = 0
4 Jam visite dokter 100% 41 41 100 %
spesialis
5 Kejadian infeksi ≤ 1.5 %
pasca operasi
6 Kejadian infeksi ≤1.5 % 10 259 3,86 %
nosokomial
7 Tidak adanya 100% 60 60 100 %
kejadian pasien jatuh
yang berakibat
kecacatan/kematian
8 Kematian pasien > ≤ 0,24 1 60 1,6 %
48 jam
9 Kejadian pulang ≤ 5% 4 60 6,6 %
paksa
10 Kepuasan pelanggan ≥ 90% 4192 50 83,8 %
11 Rawat inap TB:
untuk RS yang telah
melaksanakan TB
DOTS
a Rawat inap TB : 100%
penegakan diagnosis
TB melalui
pemeriksaan
mikroskopis TB
b Rawat inap TB : 100%
terlaksanya kegiatan
pencatatan dan
pelaporan TB di
Rumah Sakit
12 Ketersediaan Napza, 1 1 1
pelayanan rawat inap gangguan
di RS yang psikotik,
memberikan pelayan gangguan
jiwa neroti,
mental
organik (
ya= 1,
tidak = 0)
13 Tidak adanya 100% 60 60 100 100%
kejadian kematian
pasien gangguan
jiwa karena bunuh
diri
14 Kejadian re- 100%
admission pasien
gangguan jiwa dalam
waktu < 1 bulan
15 Lama hari perawatan ≤ 6 minggu
pasien gangguan
jiwa

4) Program Rutin RSUD Prof.Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto


1. Baksos 2 tahun sekali
2. Donor darah tiap 3 bulan sekali
3. Seminar (tergantung kemampuan finansial serta kebutuhan rumah sakit)
5) Keunggulan RSUD Prof.Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto dibandingkan dengan
rumah sakit lain, yaitu:
1. Farmasi 24 jam
2. IGD 24 jam
3. Gizi
4. Laboratorium 24 jam
5. Radiologi
6. Kemotherapy
7. Endoscopy
8. Hemodialisa 3 sift, dengan 9 mesin HD
9. CT SCAN
6) Tingkat Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Keperawatan
Berdasarkan hasil wawancara dengan bagian pengembangan tingkat kepuasan
pasien terhadap RSUD Prof.Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto selama tahun 2016
sudah mencapai 75, 4% dengan kategori baik. Indikator kepuasan klien terhadap
pelayanan keperawatan di RSUD Prof. Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto, dinilai
berdasarkan sebaran kuesioner kepada pasien berjumlah 14 pertanyaan.
Berdasarkan hasil kuesioner tentang kepuasan pasien Pavilliun Blambangan pada
tanggal 4-10 Agustus 2017 di dapatkan hasil 81,08% Puas dari 20 responden dan 15
pertanyaan.
Berdasarkan hasil kuesioner tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat
inap di Pavilliun Blambangan RSUD Prof. Dr.Soekandar Kabupaten Mojokerto,
sejumlah 20 pertanyaan didapatkan data dari responden sebanyak 10 pasien rawat inap
Pavilliun Blambangan, dengan kategori puas.(100%).

Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 8-9Agustus 2017 di


dapatkan data sebagai berikut:

Tabel 3.29 Frekuensi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan pada tanggal
8-9 di PavilliunBlambangan

KRITERIA FREKUENSI PROSENTASE (%)


Puas 10 100%
Cukup Puas 0 0%
Tidak Puas 0 0%
TOTAL 10 100%
Berdasarkan hasil kuesioner yang disebar ke 10 responden di
PavilliunBlambangan di dapatkan sebanyak 100 % (10 responden) pasien merasa
puas terhadap pelayanan di ruang Blambangan

Tingkat Kepuasan
Pasien

Puas
Cukup Puas
Tidak Puas

Gambar 3.19 Diagram Tingkat Kepuasan Pasien di Pavilliun Blambangan

7) Daftar Perusahaan dan Asuransi yang Bekerjasama dengan RSUD Prof.Dr.Soekandar


Kabupaten Mojokerto.
1. PT. Wijaya Karya Beton
2. PT. Waskita
3. BPJS Kes, ketenagakerjaan
8) Jumlah Penyakit TerbanyakPavilliun Blambangan
Tabel 3.30 Jumlah Penyakit TerbanyakPavilliun Blambangan selama 3 bulan

terakhir (Bulan Mei-Juni-Juli 2017)

No Diagnosa Jumlah Lama Perawatan


Pasien
1. TFA 39 5 hari
2. GE 28 4 hari
3. TF 24 5 hari
4. BRONCHITIS 23 5 hari
5. DHF 21 5 hari
6. OF 16 4 hari
7. BRONCHIOLITIS 14 5 hari
8. PNEUMONIA 13 7 hari
9. THALASEMIA 10 3 hari
10. KEJANG 9 4 hari
DEMAM
SEDANG
TOTAL 47

ALOS = 47 = 4,7 dibulatkan menjadi 5 hari


10

Dari tabel diatas di dapatkan bahwa rata-rata pasien di rawat di Pavilliun Blambangan sebanyak
5 hari. Sedangkan menurut Depkes (2005) standart ALOS yaitu selama 6-9 hari.

Anda mungkin juga menyukai