Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

TAHAP VII USIA PERTENGAHAN

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah keperawatan komunitas I


Oleh :
Moh. Hariri(2009.02.076 )
Galih Aji Zakaria (2011.02.016)
Riska Tria Herlina (2011.02.031 )
Risma Rezkita Uli (2011.02.032)
Saeful Bahri (2011.02.034 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI


( INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE )
TAHUN 2013
JL.LETKOL ISTIQLAH NO.40 BANYUWANGI – JAWA TIMUR
TELP (0333)421610 FAX.(0333)414070
www.stikesbanyuwangi.ac
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa “Makalah asuhan
keperawatan komunitas 1” telah selesai di kerjakan untuk menunaikan tugas yang diberikan
oleh dosen pembimbing kami.
Dalam proses pembuatan makalah ini kami sebagai penyusun mengalami berbagai
hambatan, akan tetapi dengan kesabaran serta dukungan dari media yang memadai, makalah
ini dapat tertuntaskan dengan baik.
Tak ketinggalan pula kami sebagai penyusun mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada
waktunya, terutama kepada :
1. Bapak Drs.H.Soekardjo S.Kep.MM selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Banyuwangi.
2. Bapak Juli Dwi Prasetyono, S.Kep, Ners selaku dosen pembimbing mata kuliah
keperawatan komunitas 1 yang telah meluangkan waktu guna memberikan saran,
nasehat dan petunjuk dalam pembuatan makalah ini.
3. Semua pihak dan rekan-rekan yang membantu dalam pengumpulan bahan,
penyusunan dan pembuatan makalah ini.
Tentunya sebagai manusia, kami selaku penyusun tak lepas dari kesalahan. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca sebagai bahan evaluasi atas makalah yang
kami susun. Harapannya agar kami menjadi lebih baik lagi di kemudian hari dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Banyuwangi, 19 Juni 2013

Penyusun
DAFTAR ISI

Hal
HalamanJudul …….…………..…………………………….……………………….. i
Kata Pengantar …………………..……..………………..………………………….. ii
Daftar is…………………..………………………………………………………….. iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ……………….…………..………………………………………. 1
1.2 Tujuan .................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ………………………………..………………………......…….............. 2

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian .........…..…………..……………………………….........…...……… 3
2.2 Tugas – tugas perkembangan keluarga …............................................................ 3
2.3 masalah – masalah kesehatan ………………………………………………….. 7
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan.................................................................................................................. 8
3.2 Saran.......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan

keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang

merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998).

Pada keluarga dewasa merupakan tahap dimana semua anak akan pergi atau keluar

meninggalkan rumah atau orang tuanya. Di dalam kehidupan keluarga dewasa dimana

orang tuanya akan merasa banyak kehilangan karena perginya anak-anak dari rumah. Pada

keluarga ini juga terdapat berbagai masalah yang dialami oleh keluarga itu sendiri. Dan

perawat sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan

kesehatan kepada keluarga.

Keluarga usia pertengahan ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir pada saat dia pensiunan atau salah satu pasangan meninggal. Pada
beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit Karena masalah lanjut usia, perpisahan dengan
anak dan perasaan gagal sebagai orang tua.
1.2 Tujuan
2.1 Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar keluarga
2.2 Mahasiswa dapat menjelaskan konsep keluarga usia pertengahan
2.3 Mahasiswa dapat menerapkan asuhan keperawatan keluarga usia Pertengahan
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini yaitu pembaca dan
penulis bisa lebih memahami materi mengenai keluargausia pertengahan dilihat dari
perbandingan data di lahan dan konsep teori yang sesungguhnya.
BAB2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan dengan
individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan bagian dari
keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan. Asuhan keperawatan keluarga yaitu
suatu rangkaian kegitatan yang diberi via praktek keperawatan pada keluarga. Keluarga usia
pertengahan merupakan salah satu tahap usia pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak
terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu
pasangan.
Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55 tahun dan berakhir
pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun kemudian. Biasanya pasangan
suami istri dalam usia pertengahan merupakan sebuah keluarga inti meskipun masih
berinteraksi dengan orangtua mereka yang lanjut usia dan anggota keluarga lain dari keluarga
asal mereka dan juga anggota keluarga dari hasil perkawinan keturunannya. Dari definisi
tentang keluarga usia pertengahan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga usia
pertengahan adalah keluarga yang usianya 40-60 tahun, dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan
didalam keluarga.

2.2 Tugas-Tugas Perkembangan Keluarga


Usia pertengahan yang merupakan usia rata-rata dimana para orang tua
melepaskan anak mereka yang terakhir ditandai sebagai masa kehidupan yang
“terperangkap” yaitu terperangkap antara tuntutan kaum kaum muda dan terperangkap
antara dunia kerja dan tuntutan yang bersaing dan keterlibatan keluarga, dimana
seringkali tampaknya tidak mungkin memenuhi tuntutan-tuntutan dari kedua bidang
tersebut.
2.2.1 Pertahankan kesehatan Individu dan Pasangan Usia Pertengahan
Dalam masa ini upaya untuk melaksanakan gaya hidup sehat menjadi lebih
menonjol bagi pasangan, meskipun kenyataanya bahwa mungkin mereka telah
melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sifatnya merusak diri selama 45-64 tahun.
Meskipun dapat dianjurkan sekarang, karena “lebih baik sekarang dari pada tidak
pernah” adalah selalu benar, agaknya terlalu terlambat untuk mengembalikan begitu
banyak perubahan-perubahan fisiologis yang telah terjadi, seperti tekanan darah tinggi
akibat kurangnya olahraga, stress yang berkepanjangan, menurunnya kapasitas vital
akibat merokok.
Motivasi utama orang usia pertengahan untuk memperbaiki gaya hidup mereka
adalah karena adanya perasaan rentan terhadap penyakit yang dibangkitkan bila seorang
teman atau anggota keluarga mengalami serangan jantung, stroke, atau kanker. Selain
takut, keyakinan bahwa pemeriksaan yang teratur dan kebiasaan hidup yang sehat
merupakan cara-cara yang efektif untuk mengurangi kerentanan terhadap berbagai
penyakit juga merupakan kekuatan pendorong yang ampuh. Penyakit hati, kanker dan
stroke merupakan dua pertiga dari semua penyebab kematian antara usia 46 hingga 64
tahun dan sebagai penyebab kamatian urutan ke empat.
2.2.2 Hubungan Serasi Dan Memuaskan Dengan Anak- Anaknya Dan Sebayanya
Dengan menerima dan menyambut cucu-cucu mereka kedalam keluarga dan
meningkatkan hubungan antar generasi, tugas perkembangan ini mendatangkan
penghargaan yang tinggi (Duvall, 1977 dalam friedman , 1988, hal 131). Tugas
perkembangan ini memungkinkan pasangan usia pertengahan terus merasa seperti
sebuah keluarga dan mendatangkan kebahagiaan yang berasal dari posisi sebagai kakek-
nenek tanpa tanggung jawab sebagai orang tua selama 24 jam. Karena umur harapan
hidup meningkat, menjadi seorang kakek-nenek secara khusus terjadi pada tahap siklus
kehidupan ini (Sprey dan Matthews, 1982, dalam Friedman, 1988, hal 132). Kakek
nenek memberikan dukungan besar kepada anak dan cucu mereka pada saat-saat krisis
dan membantu anak-anak mereka melalui pemberian dorongan dan dukungan(Bengston
dan Robertson, 1985, dalam Friendman, 1988, hal 132).
Peran yang lebih probelamatik adalah yang berhubungan dengan dan membantu
orang tua lansia dan kadang-kadang anggota keluarga besar lain yang lebih tua. Delapan
puluh enam persen pasangan usia pertengahan minimal memiliki satu orang tua masih
hidup(hagestad, 1988, dalam Friedman, 1988, hal 132). Jadi, tanggung jawab memberi
perawatan bagi orang tua lansia yang lemah dan sakit-sakitan merupakan pengalaman
yang tidak asing. Banyak wanita yang merasa berada dalam “himpitan generasi” dalam
upaya mereka mengimbangi kebutuhan-kebutuhan orang tua mereka yang berusia lanjut,
anak-anak, dan cucu-cucu mereka. Berbagai peran antar generasi kelihatannya lebih
bersifat ekslusif dikalangan minoritas seperti keluarga-keluarga Asia dan Amerika Latin.
2.2.3 Meningkatkan Keakraban Pasangan Atau Hubungan Perkawinan
Sekarang perkembangan tersebut benar-benar sendirian setelah bertahun-
bertahun dikelilingi oleh anggota keluarga dan hubungan-hubungan. Meskipun muncul
sebagai sambutan kelegahan, bagi kebanyak pasangan merupakan pengalaman yang
menyulitkan untuk berhubungan satu sama lain sebagai pasangan menikah dari pada
sebagai orang tua. Wright dan Leahey (1984, dalam Friedman, 1988, hal 132)
melukiskan tugas perkembangan ini sebagai “reinvestasi identitas pasangan dengan
perkembangan keinginan independen yang terjadi secara bersamaan.
Keseimbangan dependensi-indepedensi antara pasangan perlu diuji kembali,
seperti keinginan independen lebih besar dan juga perhatian satu sama lain yang penuh
arti. Bagi pasangan yang mengalami masalah, tekanan hidup yang menurun dalam
tahun-tahun postparental tidak mendatangkan kebahagiaan perkawinan, melainkan
menimbulkan “kebohongan”. Menurut Kerckhoff (1976, dalam Friedman, 1988, hal
132), para konselor perkawinan telah lama mengamati bahwa ketika timbul perselisihan
dalam perkawinan selama tahun-tahun pertengahan, seringkali berkaitan dengan
jemunya ikatan, bukan karena kualitas traumatiknya. Karakteristik umum dari masa ini,
berkaitan dengan kepuasan diri sendiri dan berada dalam kebahagiaan yang
membosankan.

2.3 Masalah-Masalah Kesehatan.


Menurut fridman (1998, hal 132) pada fase ini, masalah kesehatan yang dapat terjadi
pada keluarga dewasa pertengahan yaitu Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak
cukup, kegiatan waktu luang dan tidur yang kurang, nutrisi yang tidak baik, program olahraga
yang tidak teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang optimum, berhenti
merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan alkohol, pemeriksaan skrining kesehatan
preventif. Masalah-masalah hubungan perkawinan. Komunikasi dan hubungan dengan anak-
anak, ipar, dan cucu, dan orang tua yang berusian lanjut. Masalah yang berhubungan dengan
perawatan : membantu perawatan orang tua yang lanjut usia atau tidak mampu merawat diri.
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat. Selain itu keluarga juga mempunyai
tahap perkembangan salah satunya keluarga dengan anak dewasa pertengahan. Kondisi
keluarga usia dewasa pertengahan berkisar antara usia 40-60 tahun dan anak terakhirnya telah
meninggalkan rumah atau sudah menikah. Tugas yang harus terpenuhi pada keluarga dengan
usia ini adalah mampu menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan,
mempertahankan hubungan-hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua
lansia dan anak-anak, memperkokoh hubungan perkawinan.

Peran perawat keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan adalah pelayanan
kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai suatu inti pelayanan untuk mewujudkan
keluarga sehat serta membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan
keluarga. Selain itu peran atau tugas perawat yang lain ialah sebagai pendidik, coordinator,
pelaksanaan, pengawas kesehatan, konsultan, kolaborasi, fasilitator, penemu kasus,
modifikasi lingkungan.

3.2 Saran

3.2.1 Perawat

Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, hal pertama yang harus


dilakukan adalah membangun hubungan saling percaya dengan didasarkan
sifat empati bukan simpati, dan mengetahui tugas perkembangan keluarga
khususnya keluarga dengan anak usia dewasa pertengahan.

3.2.2 Puskesmas

Tenaga kesehatan khususnya pekerja puskesmas mampu mengaplikasikannya


kepada masyarakat terutama pada keluarga dengan anak usia dewasa
pertengahan.

3.2.3 Keluarga

Keluarga memahami tugas perkembangan khususnya pada keluarga dengan


usia dewasa pertengahan dan mampu mengaplikasikannya terhadap
keluarganya.

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Marilyn M.1998.Keperawatan keluarga: teori dan praktik/Marilyn


M.Friedman;alih bahasa, Ina Debora R.L.,Yoakin Asy; editor, yasmin asih, Setiawan,
Monica Ester.-ed 3-.-Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai