Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN DAN PEKOMENDASI KHUSUS

Berdasarkan investigasi, brainstorming serta sebagian kajian maupun analisa,


terkait manajemen pengendalian serangga, ampal dan binatang pengganggu lainnya di
UPT RSUD Asembagus tergolong pembahasan yang kompleks serta membutuhkan
penanganan segera karena potensi besar untuk menimbulkan pemasaran yang
berkaitan dengan mutu pelayanana maupun keselamatan pasien.

A. Acuan Teoritis
Rumah sakit rumah sebagia institusi pelayanan kesehatan dimana di
dalamnya terdapat bangunan, peralatan, manusia (Petugas, pasien, pengunjung)
dan kegiatan pelayanan kesehatan, selain menghasilkan dampak positif berupa
prosuduk layanan kesehatan yang baik terhadap pasien dan memberikan
keuntungan retribusi dapat menimbulkan keuntungan retribusi bagi pemerintah
dan lembaga pelayanan itu sendiri, rumah sakit dapat meimbulkan dampak
negatif berupa pengaruh buruk kepada manusia,seperti sampah dan limbah
rumah sakit yang dapat menyebabakan pencemaran lingkungan, sumber
penularan penyakit dan menghambat proses penyembuhan serta pemulihan
penderita, karena kegiatanatau sifat yang diberikan. Rumah sakit dapat depot
segala macam penyakit yang ada dimasyarakat, bahkan dapat pula sebagai
sumber distribusi penyakit selalu dihuni, dipergunakan, dan dikunjungi oleh
orang-orang yang rentan danlemah terhadap penyakit. Dirumah sakit pula dapat
menjadi penularan secara baik dan langsung (Cross Infction), memulai
kontaminasi benda-benda ataupun mrlalui serangga sehingga dapat mengancam
kesehatan masyarakat umum.
Vektor adalah rganisme yang tidakmenyebabkan penyakit tetapi
menyebarkannya dengan membawa patogen dari suatu inang yang lain ke
lainnya. Vektor juga merupakan anthropoda yang dapat menimbulkan dan
menularkan suatu infrctious agent dari sumber infeksi kepada induk semang
yang rentang. Bagi dunia kesehatan masyarakat, binatang yang termasuk
kelompok verktor dapat merugikan kehidupan manusia karena disamping
mengganggu secara langsung juga sebagai perantara penularan penyakit.
Penyakit yang ditularkan memlalui vektor yang menjadi penyakit endemis yang
dapat menimbulkan wabah atau kejadianluar biasa serta dapat
menimbulkangangguan kesehatan masyarakat sehingga perlu dilakuakan upaya
pengendalian ataspenyebaran vektor tersebut.
Adapun daripeggolonganbinatang yang dapat dikenal dengan 10 golongan
yang dinamakan phylum di antaranya phylum antrophoda seperti nyamuk, yang
dapat bertindak sebagai perantara penularan peyakit malaria,demam berdatah
dan phylum chotada yaitu tikus sebagai penggangu manusia, serta sekaligus
sebagai tuan rumah (hospes), pinjel Xenopsylla cheopis yang menyebabkan
penyakit pes. Disamping nyamuk sebagai vektor dan binatang
pengganggu.namun kedua phylum sangat berpengaruh terhadap kesehatan
manusia, untuk itu keberadaan vektor dan binatang pengganggu tersebuh
harusditanggulangi, seklaipun demikian tidak mungkin membasmi sampai
keakar-akarnya melainkan kita hanya mampu berusaha menurangi atau
menurunkan populasinya kesatu tingkat yang tidak mengganggu ataupun
membahayakan kehidupan manusia.

B. Kondisi Saat ini


UPT RSUD Asembagus saat ini belum memiliki sistem secara khusus
mencakup perencanaan, pelaksanaan, pemantauan sekaligus pengendalian
seluruh jenis vektor maupun binatang penggangu diarea rumah sakit.
Kasus 1

Terhadap laporan keberadaan binatang kecoak dikamar mandi disetiap ruangan


rawat inap, yang dapat mengakibatkan ketidak nyamanan di lingkungan rumah
sakit.

Kasus 2

Terdapat beberapa laporan keberadaan binatang kucing di setiap ruangan di


ruang rawat inap, yang mengakibatkan piring makan jatuh dan rusak akibat
tersenggol kucing.

Kasus 3

Tedapat laporan keberadaan binatang ampal di ruangan rawat inap, yang


mengakibatkan ketidak nyamanan dilingkungan rumah sakit.

Berdasarkan beberapa contoh kasus diatas dapat disimpulkan bahwa


permasalahn serangga, kucing dan binatang pengganggu lainnya bukanlah
masalah sepele. Hal ini berdampak seirus pada keselamatan pasien. Untukitu
perlu upaya serius dari manajemen UPT RSUD Asembagus untuk memenuhi
standart pengelolaan vektor maupun binatang pengganggu.

C. Catatan dan Rekomendasi Khusus


Adapun beberapa acatan maupun rekomendasi khusus yang kami berkikan
dengan permasalah penegndalian serangga, tikus, dan binatang pegganngu
lainnya, yaitu sebagai berikut:
1) Pengelolaan vektor adalah meliputi usaha perencanaan, organisasi,
pelaksanaan dan monitoring dari kegiatan untuk mengadkan modifikasi dan
atau manipulasi faktor-faktor lingkungan atau interaksinya dengan manusai
baikan vektor dan mengurangi kontak antara manusia dengan dokter.
2) Pengeloloaan vektor secara kimia, dengan beberapa persyaratan, antara lain:
a. Sangat toksikterhadap sasaran
b. Kurang berbahaya untuk berbahaya manusia, binatang dan tanaman yang
berguna.
c. Menarik bagi vektor
d. Tidak mahal, mudah di produksi, dan mudah disediakan.
e. Secara kimia stabil pada aplikasi residu
f. Tidak stabil pada aplikasi udara agar tidak mencari lingkungan, tetapi
membunuh vektor dengan cepat lalu mengalami dekomposisi menjadi
senyawa yang kurang berbahaya
g. Tidak mudah terbakar
h. Tidak korosit
i. Tidak meinggalkan
j. Mudah disiapkan menjadi formulasi yang diinginkan
3) Pengelolaan vektor secara biologis, dilakukan dengan cara menggunakan
kelompok hidup, baik dari golongan mikroorganisme, hewan invertaba,
maupun vertabra. Sebagai pengendalian biologis dan berperan sebagai
phatogen, parsit, atau pemasangan. Adapun keuntungan pengendalian
vektor secara biologis yaitu tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
4) Pengelolaan Vektor Secara Fisika-Mekanik, yaitu menitik beratkan kepada
pemanfaatan iklim atau musim dam menggunakan alat penangkap mekanis
antara lain:
a. Pemasangan perangkap tikus atau pernagkat serangga
b. Pemanfaatan kodisi panas dan dingin untuk membunuh vektor dan
binatang pengganggu
c. Pemanfaatan kondisi musim atau iklim untuk memberantas jentik nyamuk
d. Pemanfaatan sinar atau cahaya untuk menaik atau menolak
e. Pemasangan jaring
f. Pemanfaatan suara untuk menarik atau menolak vektor dan binatang
pengganggu.
g. Pembunuh vektor dan binatang pengganggu menggunakan alat pukul
(pemukul, jepretan dengan umpan dll)
h. Pemasangan menggunakan belerang untuk mengeluarkan tikus dari
sarangnya sekaligus peracunan
i. Pemanfaatan arus listrik dengan umpan atau attaracktant untuk
membunuh vektor dan binatang pengganggu (perangkap serangga
dengan listrik daya penarik menggunakan lampu neon).
5) Melibatkan pekerja vekor pada proses penanggulangan permasalahan.
Pekerja vektor adalah tenaga profesional di bidang kesehatan lingkungan
yang memberikan perhatian tehadap aspek kesehatan lingkungan seperti air,
udara, tanah, makanan dan vektor penyakit pada kawasan Rumah Sakit.
Dalam menjalankan peran, fungsi dan kompetensi, salah satu di antaranya
adalah melakukan survei vektor dan binatang pengganggu di rumah sakit,
melakukan analisa hasil survei vektor dan binatang penggangu, pengendalian
vektor dan binatang penggnaggu.

Anda mungkin juga menyukai