TUMBUH KEMBANG
Dosen Pengajar :
Disusun Oleh :
Kelompok 6
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan ridho-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Tutorial
Membuat Daftar Gambar Otomatis". Makalah ini disusun sebagai tugas mata
kuliah Sistem Informasi.
Penulis makalah ini berbekal materi yang diperoleh dari kelas dan tidak
lepas dari bantuan, bimbingan dan masukan dari berbagai pihak serta kutipan
materi diambil dari internet dengan sumber yang tertera. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kepada yang terhormat:
1. Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep., Ns., M.Kes (selaku Rektor
Universitas Muhammadiyah Lamongan).
2. Arifal Aris, S.Kep., Ns., M.Kes (selaku Dekan Fikes Universitas
Muhammadiyah Lamongan dan juga Dosen Pengampu Mata Kuliah
Keperawatan Keluaraga).
3. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih perlu
penyempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................5
1.3.1 Tujuan Khusus....................................................................................5
1.3.2 Tujuan Umum.....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 7
2.1 Pengertian Keluarga...................................................................................7
2.2 Tipe Keluarga.............................................................................................8
2.3 Fungsi Keluarga......................................................................................... 9
2.4 Karakteristik Keluarga Dewasa................................................................11
2.5 Tugas Perkembangan............................................................................... 12
2.6 Peran Perawat Dalam Keluarga Dewasa...................................................14
2.7 Pertimbangan Kesehatan.......................................................................... 15
BAB III KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN..................................................... 20
3.1 Pengkajian................................................................................................ 20
3.2 Analisa Data............................................................................................. 23
3.3 Diagnosa Keperawatan............................................................................. 27
3.4 Intervensi Keperawatan............................................................................27
3.5 Implementasi Kesehatan........................................................................... 32
3.6 Evaluasi Keperawatan.............................................................................. 32
BAB IV PENUTUP..................................................................................................33
4.1 Kesimpulan...............................................................................................33
4.2 Saran........................................................................................................ 33
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
1. Fungsi Afektif
Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif
tampak pada kebahagian dan kegembiraan dari seluruh anggota
keluarga. Tiap anggota keluarga saling mempertahankan iklim
yang positif. Hal tersebut dipelajari dan dikembangan melalui
interaksi dan hubungan dalam kelurga. Dengan demikian kelurga
yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh keluarga dapat
mengembangkan konsep diri yang positif. Komponen yang perlu
dipenuhi oleh keluarga dalam fungsi afektif adalah :
a. Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling menerima,
saling mendukung antar anggota keluarga. Setiap anggota
yang mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari anggota
yang lain maka kemampuan untuk memberikan kasih sayang
akan maningkat yang pada akhirnya tercipta hubungan yang
hangat dan saling mendukung. Hubungan intim didalam
keluarga merupakan modal dasar memberi hubungan dengan
orang lain diliat keluarga atau masyarakat.
b. Saling menghargai bila anggota keluarga saling menghargai
dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga
serta selalu mempertahankan iklim yang positif maka fungsi
afektif akan tercapai.
c. Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai sejak pasangan sepakat
memulai hidup baru. Ikatan anggota keluarga dikembangkan
melalui proses identifikasi dan penyesuian pada berbagai
aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus
mengemban proses identifikasi yang positif sehingga anak-
anak dapat meniru perilaku yang positif tersebut.
2. Fungsi Sosialisasi
Individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan
dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak lahir, keluarga
merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi.
Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui
interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan
dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar
norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan
interaksi dengan keluaarga.
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah
sumber daya manusia
4. Fungsi Ekonomi
Keluarga memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang seperti
kebutuhan makanan, tempat tinggal dan lain sebagainya.
5. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan yaitu mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan
merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga
memberikan asuahan kesehatan mempengaruhi status kesehatan
keluarga. Kesanggupan kelurga melaksanakan pemeliharaan
kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang
dilaksanakan.
a. Mengenal masalah.
b. Membuat keputusan tindakan yang tepat.
c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
e. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan
masyarakat.
Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang
ingin hidup tenang, damai, dan bahagia ditengah-tengah masyarakat.
Syarat-syarat untuk menjadi warga negara yang baik harus dipenuhi
oleh seseorang, sesuai dengan norma sosial budaya yang berlaku di
masyarakat
2.6 Peran Perawat Dalam Keluarga Dewasa
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi
pada sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan
antar anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui
beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan
mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan
tersebut dapat dilalui dengan sukses.
1. Masalah Fisiologis
a. Faktor Resiko
Faktor risiko bagi kesehatan dewasa awal berasal dari komunitas,
gaya hidup dan riwayat keluarga. Faktor risiko ini mempunyai
kategori sebagai berikut :
a) Kematian dan Cedera Karena Kekerasan
Kekerasan adalah penyebab terbesar mortalitas dan
morbilitas pada populasi dewasa awal. Kematian dan
cedera dapat terjadi karena serangan fisik, kecelakaan
kendaraan bermotor atau kecelakaan lain dan usaha
bunuh diri. Pengkajian faktor yang mempredisposisi
kekerasan yang mengakibatkan cedera atau kematian,
yaitu :
Kemiskinan
Keretakan keluarga
Penganiayaan
Pengabaian anak
Penting sekali bila seseorang perawat melakukan
pengkajian psikososial secara keseluruhan termasuk
faktor seperti : pola perilaku, riwayat penganiayaan fisik
dan peyalahgunaan zat, pendidikan, riwayat pekerjaan
dan system pendukung sosial untuk mengetahui faktor
risiko terhadap kekerasan personal dan lingkungan.
b) Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunaan zat secara langsung maupun tidak
langsung berperan terhadap mortalitas dan morbilitas
pada dewasa awal. Intoksikasi pada dewasa awal dapat
menyebabkan cedera berat dalam kecelakaan kedaraan
bermotor yang dapat mengakibatkan kematian atau
kecacatan permanen. Penyalahgunan pada obat stimulan
dan depresan yang (“upper”) dapat menekan system
kardiovaskuler dan persyarafan yang dapat meluas
sehingga menyebabkan kematian.
Penyalahgunaan zat tidak selalu dapat didiagosa,
khususnya pada tahap awal. Informasi yang penting
mungkin diperoleh dengan membuat pertanyaan yang
spesifik tentang masalah medis di masa lalu, perubahan
masukan makanan, pola tidur atau masalah labilitas
emosi. Laporan penangkapan karena mengemudi saat
intoksikasi, penganiayaan istri dan anak atau perilaku
yang melanggar peraturan untuk memeriksa
kemungkinan penyalahgunaan obat secara cermat.
c) Kehamilan Yang Tidak Diinginkan
Kehamilan yang tidak direncanakan meskipun lebih
umum terjadi pada masa remaja, sebanyak 55%
kemamilan terjadi pada wanita dewasa awal dan tengah
(Alan Guttmacher Institute). Kehamilan yang tidak
direncanakan dapat mempunyai efek fisik dan emosional
jangka panjang pada masa awal dewasa. Kehamilan yang
tidak direncanakan adalah sumber stress yang
berkelanjutan. Sering kali dewasa awal yang mempunyai
tujuan pendidikan, karier dan mengutamakan
perkembangan keluarganya. Gangguan pada tujuan
tersebut dapat mempengaruhi hubungan masa depan dan
hubungan orang tua-anak nantinya.
d) Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit menular seksual yaitu sifilis, klamidia, gonore,
herpes genital dan AIDS. Penyakit sekual menular
mempunyai efek yang cepat seperti keluarnya rabas,
ketidaknyamanan dan infeksi. PMS juga memicu
gangguan kronis yang diakibatkan penyakit herpes
genital, infertilitas yang diakibatkan gonore atau bahkan
kematian yang disebabkan AIDS. Penyakit ini dapat
terjadi pada orang yang aktif secara seksual dan
diperkirakan hampir dua pertiga kasus PMS terjadi pada
individu berusia antara 15-24 tahun
e) Faktor Lingkuan dan Pekerjaan
Faktor lingkungan dan pekerjaan yang umum yaitu :
paparan terhadap partikel udara yang dapat menyebabkan
penyakit paru dan kanker. Penyakit paru yang termasuk
silikosis berasal dari inhalasi bedak atau debu silikon dan
emfisema karena kanker disebabkan paparan tentang
pekarjaan dapat menyerang paru, hati, otak, darah atau
kulit. Pertanyaan tentang paparan pekerjaan terhadap
bahan-bahan berbahaya harus menjadi bagian rutin
pengkajian perawat.
2. Gaya Hidup
Stres lama meningkatkan wear and fear pada kapasitas adaptif tubuh.
Pola latihan dapat mempengaruhi status kesehatan. Latihan yang
dilakukan terus-menerus meningkatkan frekuensi nadi selama 15
sampai 20 menit 3 kali seminggu meningkatkan fungsi
kardiopulmonal dengan menurunkan rata-rata tekanan darah dan
denyut jantung. Selain itu latihan menurunkan kecenderungan
mudah lelah insomnia, ketegangan dan iritabilitas. Perawat harus
melakukan pengkajian muskuloskletal secara menyeluruh, termasuk
mobilitas sendi dan tonus otot, dan pengkajian psikososial untuk
meningkatkan toleransi terhadap stres dalam menentukan efek-efek
latihan.
3. Infertilitas
3.1 Pengkajian
Ketika mengkaji dewasa awal dan tengah, perawat harus
mempertimbangkan perbandingan tugas perkembangan mereka dan juga
membedakan tahap serta konsekuensi perkembangan baik psikologi dan
biologis.
1. Perkembangan Psikologis
3. Perkembangan Psikososial
4. Stress Pekerjaan
Stres pekerjaan dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu.
Kebanyakan dewasa awal dapat mengatasi krisis dari hari ke hari.
Stres situasi pekerjaan situasional dapat terjadi ketika atasan baru
memasuki tempat pekerjaan, tenggat waktu hampir dekat, atau
seorang pekerja diberi tanggung jawab baru atau besar.
Kecenderungan terbaru pada dunia bisnis saat ini dan faktor risiko
stres pekerjaan menurun, yang memicu peningkatan tanggung jawab
pegawai dengan posisinya lebih sedikit dalam struktur perusahaan.
Stres pekerjaan juga terjadi jika seseorang tidak puas pada pekerjaan
atau tanggung jawabnya. Karena setiap individu menerima pekerjaan
yang berbeda, maka tiap stresor bervariasi pada setiap klien.
Pengkajian perawat pada dewasa awal harus meliputi deskripsi
pekerjaan yang biasa dilakukan dan pekerjaan saat ini jika berbeda.
Pengkajian pekerjaan juga meliputi kondisi dan jam kerja, durasi
bekerja, perubahan pada kebiasaan tidur atau makan, dan tanda
peningkatan iritabilitas dan kegugupan.
5. Stress Keluarga
K:
- Rujuk untuk terapi
keluarga, jika perlu
2. Gangguan proses Setelah dilakukan Dukungan Koping
keluarga b.d tindakan keperawatan Keluarga
pertambahan selama 1x24 jam Tindakan :
anggota keluarga diharapkan proses O :
(misalnya keluarga membaik, - Identifikasi respon
pernikahan) dengan kriteria hasil : emosional terhadap
- Adaptasi kondisi saat ini
keluarga terhadap - Identifikasi beban
situasi meningkat psikologis
- Kemampuan - Identifikasi
keluarga kesesuaian antara
berkomunikasi harapan keluarga
secara terbuka di dan tenaga
antara anggota kesehatan
keluarga
meningkat T:
- Kemampuan - Dengarkan masalah,
keluarga perasaan, dan
memenuhi pertanyaan keluarga
kebutuhan - Terima nilai nilai
emosional keluarga dengan
anggota keluarga cara yg tidak
meningkat menghakimi
- Sikap respek - Fasilitasi
antara anggota pengungkapan
keluarga perasaan antar
meningkat anggota keluarga
- Fasilitasi anggota
keluarga dalam
mengidentifikasi
dan menyelesaikan
konflik nilai
- Hargai dan dukung
mekanisme
mekanisme koping
adaptif yang
digunakan
K:
- Rujuk untuk terapi
keluarga, jika perlu
3. Pemeliharaan Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan
kesehatan tidak tindakan keperawatan
efektif b. d selama 1x24 jam Tindakan :
kurangnya diharapkan O:
pengetahuan tentang pemeliharaan - Identifikasi kesiapan
pencegahan penyakit kesehatan meningkat, dan kemampuan
dengan kriteria hasil : menerim informasi
- Menunjukkan - Identifikasi factor –
perilaku adaptif factor yang dapat
meningkat meningkatkan dan
- Menunjukkan menurunkan
pemahaman motivasi perilaku
perilaku sehat hidup bersih
meningkat
- Kemampuan T:
menjalankan - Sediakan materi dan
perilaku sehat media pendidikan
meningkat kesehatan
- Menunjukkan - Jadwalkan
minat pendidikan
meningkatkan kesehatan sesuai
perilaku sehat kesepakatan
meningkat - Berikan kesempatan
untuk bertanya
E:
- Jelaskan faktor
resiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
- Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
4.1 Kesimpulan
keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta
sosial dari setiap anggota keluraga. Pada keluarga dewasa merupakan
tahap dimana semua anak akan pergi atau keluar meninggalkan rumah atau
orang tuanya. Didalam kehidupan keluarga dewasa dimana orang tuanya
akan merasa banyak kehilangan karena perginya anak-anak dari rumah.
Pada keluarga terdapat berbagai masalah yang dialami oleh keluarga itu
sendiri. Dan perawat sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan
yang berkaitan dengan kesehatan kepada keluarga.
4.2 Saran
Demikian apa yang dapat kami sampaikan pada materi tersebut
tentunya masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahannya karena
kurang nya pengetahuan untuk referensi yang berhubungan dengan judul
makalah ini dan referensi hanya bersumber dari internet saja. Kami banyak
berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami agar dalam penulisan makalah yang selanjutnya
kami dapat meminimalkan kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Marilyn M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga : Riset, Teori dan.
Praktek. Jakarta : EGC
Perry and Potter. (2015). Buku Ajar Fundamental Keperawatan I: konsep, proses,
dan praktik Edisi 4 / Patricia A. Potter, Anne Griffin Perry ; alih bahsa,
Yasmin Asih [et all]; editor edisi bahasa Indonesia, Devi Yulianti, Monica
Ester. Jakarta : EGC