Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TUGAS PERKEMBANGAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA DENGAN LANSIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan
Keluarga Dosen Pengampu : Dr.Hotmaida Siagian, SKM.,M.Kes

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 8

1. ARIS PRAYUDA ANTI ( P27820422007 )


2. AZZAH REGINA MALIANTI ( P27820422016 )
3. M. RIZAL FIRMANSYAH ( P27820422019 )
4. NABILA PUTRI OCTAVIA ( P27820422042 )
5. NABILA SETYA AGUNG KURNIA PUTRI ( P27820422045 )

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karna atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, Sehingaa kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Tugas Perkembangan dan Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Lansia“ dengan lancar
dan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas keperawatan keluarga dengan
dosen pengampu Ibu Dr. Hotmaida Siagian, SKM., M.Kes Makalah ini dapat terselesaikan
berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Hotmaida Siagian, SKM., M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah keperawatan
keluarga
2. Bapak dan Ibu Dosen Prodi D3 Keperawatan Sidoarjo
3. Rekan-rekan kelompok 8 keperawatan keluarga, atas motivasi dan kerja samanya, sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami selaku penyusun meminta kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca terutama yang berkecimpung di dunia kesehatan.

Sidoarjo, 19 Februari 2024

Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.....................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah................................................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian..............................................................................................................................2
2.2 Tugas yang harus dicapai.......................................................................................................2
A. Data Umum.............................................................................................................................2
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan.........................................................................................2
C. Data Lingkungan.....................................................................................................................2
D. Struktur Keluarga....................................................................................................................2
E. Fungsi Keluarga.......................................................................................................................2
F. Stress dan Koping.....................................................................................................................3
G. Pemeriksaan Fisik....................................................................................................................3
H. Harapan Keluarga....................................................................................................................3
I. Sumber Daya Keluarga...........................................................................................................3
J. Tugas Keluarga........................................................................................................................4
K. Tugas Dalam Tahapan............................................................................................................4
L. Analisis Data...........................................................................................................................4
M. Diagnosa................................................................................................................................4
N. Intervensi...............................................................................................................................4
O. Evaluasi..................................................................................................................................4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................5
3.2 Saran.......................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan Lansia (lanjut usia) merupakan tahap akhir dari kehidupan dan proses alamiah yang
tidak bisa dihindari oleh tiap individu. Lansia dimulai setelah pensiun biasanya pada usia 65-75 tahun
(Potter dan Perry, 2010). Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1998 Bab I Pasal 1 Ayat 2, lansia adalah
penduduk yang berusia 60 tahun ke atas. Sejak tahun 2010, Indonesia telah memasuki era berstruktur
tua (aging structured population) karena 7,18 % dari penduduk Indonesia berusia 60 tahun ke atas
(Saputri & Indrawati, 2011).

Berdasarkan Komisi Nasional Lanjut Usia (2010), selain memiliki jumlah penduduk terbesar
keempat di dunia, Indonesia juga merupakan negara keempat dengan jumlah lansia terbanyak setelah
China, Amerika dan India. Jumlah penduduk lanjut usia di Indonsia pada tahun 2006 sebesar 19 juta
jiwa dan tahun 2010 jumlah lanjut usia di Indonesia sebesar 23,9 juta. Berdasarkan data SUSENAS
2012, provinsi yang memiliki persentase penduduk lansia terbanyak di Indonesia. Adapun jumlah
penduduk lansia (>60 tahun) adalah 55.967 jiwa, dari total penduduk 1.090.567 jiwa. Jumlah
penduduk lansia yang banyak ini perlu perhatian serius di bidang kesehatan agar tidak menjadi beban
dengan program promotif dan preventif. Selain perhatian di bidang kesehatan diperlukan juga
perhatian pada perubahanperubahan hidup baik fisik, psikologis, dan kognitif. “Perubahan hidup yang
dialami oleh lansia menimbulkan berbagai permasalahan, diantaranya berupa ketergantungan terhadap
orang lain, gangguan kesehatan, dan kemiskinan (Martono, 2008).

Menurunnya kemampuan merespon stress, kehilangan yang berulang dan perubahan fisik
menempatkan lansia pada risiko terkena penyakit dan gangguan fungsional”(Potter dan Perry, 2010).

Menurut Boen, et al (2012), “ lansia yang menerima dukungan sosial yang tinggi memiliki
tekanan psikologis yang rendah, sedangkan pada lansia yang menerima dukungan sosial yang rendah
cenderung mengalami gangguan psikologis yang tinggi. Keperawatan yang berkeahlian khusus
merawat lansia diberi nama untuk pertama kalinya sebagai keperawatan geriatric”

Menurut Kozier (2010), “Keperawatan gerontik adalah ilmu yang mempelajari tentang perawatan
pada lansia yang berfokus pada pengkajian kesehatan dan status fungsional, perencanaan,
implementasi serta evaluasi. Keperawatan gerontik bertujuan memberikan asuhan keperawatan yang
efektif terhadap klien yaitu lanjut usia. Gerontik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
lanjut usia dengan segala permasalahannya, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Asuhan
diberikan agar klien mendapatkan kenyamanan dalam hidup. Peran perawat dalam gerontik adalah
memberikan asuhan keperawatan dan membantu klien dalam mengahadapi masalahnya dan
membantu memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi sendiri oleh klien.”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pasangan bayi baru lahir?
2. Apa saja tugas keluarga dengan lansia?
3. Apa saja masalah pada tahap keluarga dengan lansia?
4. Bagai mana proses keperawatan keluarga?
5. Bagaimana contoh asuhan keperawatan pada keluarga dengan lansia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu keluarga dengan lansia?
2. Mengetahui apa saja tugas keluarga dengan lansia?
3. Mengetahui masalah apa saja yang ada pada keluarga dengan lansia?
4. Memahami proses keperawatan keluarga?
5. Memahami contoh asuhan keperawatan pada keluarga dengan lansia?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Menurut Duwal & Miller (1985) dalam Friedman (2002), keluarga childbearing adalah
keluarga yang dimulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30 bulan.
Keluarga childbearing adalah keluarga yang berada pada tahap perkembangan ke II.

Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima pertumbuhan dan
perkembangan anak yang terjadi dalam masa usia bermain, khususnya orangtua yang baru memiliki
anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan. Orangtua perlu memahami tugas-tugas yang
harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan dan latihan buang air
(toilet training). Mereka perlu memahami konsep kesiapan perkembangan, konsep tentang "saat yang
tepat untuk mengajar mereka". Pada saat yang sama pula orangtua perlu bimbingan dalam memahami
tugas- tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.

2.2 Tugas Tahap Perkembangan Keluarga Lansia


1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.
3) Mempertahankan hubungan perkawinan.
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup).
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN LANSIA

PENGKAJIAN

A .Data umum
a.Nama : Ny.S
b.Umur : 69 thn
c.Jenis kelamin :
Perempuan d.Pendidikan :
SD
e.Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f.Alamat : Perum TNI-AL blok F5/44 Candi Sidoarjo
g.Suku : Jawa
h.Jumlah anggota
keluarga : 2
i.Daftar anggota keluarga

No Nama L/P Umur Agama Hub.D Pendidikan Pekerjaan


g KK
1 Ny.S. P 69 islam Ibu SD Ibu Rumah Tangga
thn
2 An.T L 32 islam Anak SMA Karyawan Swasta
thn

j. Genogram

Keterangan :
X : meninggal
kotak : laki-laki
bulat : perempuan

X : itu suaminya
kotak : An.T
bulat : Ny.S

B. Riwayat dan data perkembangan


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Saat ini keluarga Ny.S berada pada tahap suatu keluarga dengan lansia
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ketidaktahuan keluarga tentang penyebab penyakit yang di derita Ny.S
c. Riwayat keluarga inti
Ny.S mengatakan dirinya memiliki penyakit hipertensi sedangkan almarhum suaminya
memiliki riwayat penyakit prostat
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit

C. Data Lingkungan

1. Denah Rumah

2. Karakteristik Rumah
Rumah Ny. S terdiri dari teras, garasi, ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang sholat, 1 wc
dan kamar mandi, ruang keluarga , dapur, dan tempat jemuran. Ny. S tinggal dirumah
yang permanen terbuat dari semen dan sudah memiliki ventilasi yang bagus, ada
tempat pembuangan sampah di dapur dan di depan rumah, rumah tampak bersih dan
asri.
3. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga Ny. S tinggal di komplek perumahan dengan rasa persaudaraan antar sesama
warga yang tinggi, penduduk disekitar rumah umumnya interaksi banyak terjadi pada
sore hari karena pada siang banyak tetangga yang sibuk bekerja.
4. Keluarga Ny.S sudah menempati rumah yang sudah ditempati sejak berumah tangga
sampai sekarang, dan tidak pernah berpindah-pindah rumah.
5. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny.S merupakan Ibu Rumah Tangga yang cukup sering mengikuti kegiatan – kegiatan
di lingkungan tempat tinggalnya seperti arisan.
6. Sistem Pendukung keluarga
Apabila Ny.S sakit maka An.T mengantarkan ke klinik langganannya untuk berobat
meskipun jarak klinik dengan rumah lumayan jauh.
D. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi pada keluarga Ny.S adalah komunikasi terbuka, Ny.S
mengatakan saling terbuka dengan suami ataupun keluarga. Saat ada masalah
akan diselesaikan dengan diskusi bersama, namun jika masalah terkait anak akan
dibicarakan berdua.
2) Struktur kekuatan/kekuasaan keluarga
Dalam keluarga, An.T yang sering mengambil keputusan dikarenakan Ny.S
sering tidak konsisten dengan keputusan yang diambil.
3) Struktur peran
Peran An.T : Sebagai kepala keluarga dan sebagai anak
Peran Ny.S : Sebagai ibu rumah tangga
4) Nilai/norma keluarga
An.T mengatakan jika ibunya sakit, An.T langsung memeriksakan ke klinik
langganannya.

E. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Keluarga Ny.S saling menyayangi dan membantu sama lain seperti merawat jika
ada salah satu yang sakit
2) Fungsi sosialisasi
Keluarga Ny.S menggunakan interaksi secara langsung dengan anaknya,
contohnya mereka membicarakan apapun tanpa perantara.
3) Fungsi perawatan kesehatan

Ny.S mengatakan saat ia mulai merasa pusing yang sudah tak tertahankan, An.T
langsung mengantarkan periksa ke klinik langganan dan melakukan anjuran dari
dokter meminum obat secara rutin.
4) Fungsi reproduksi
Jumlah anak dari Ny.S dan almarhum suaminya adalah satu.
5) Fungsi ekonomi
Ny.S mengatakan untuk kebutuhan sehari – hari mengandalkan gaji dari An.T
yang bekerja sebagai karyawan swasta dengan gaji 4,5 juta per bulan.

F. Stress dan Koping


Ny.S mengatakan apabila penyakit yang dideritanya kambuh ia akan meminum
obat dari dokter dan mengkomunikasikan kepada anaknya.
G. Pemeriksaan Fisik

No Permeriksaan Ibu S Anak T


. Fisik
1. Kepala Rambut terlihat beruban, bersih Rambut hitam bersih dan normal, wajah
dan normal, wajah tidak pucat tidak pucat
2. Mata Simetris, konjungtiva tidak Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera
anemis, sklera tidak iterik tidak iterik
3. Hidung Bersih tidak ada sekret Bersih tidak ada sekret
4. Mulut Mukosa bibir lembab, lidah Mukosa bibir lembab, lidah bersih
bersih
5. Telinga Simetris, telinga bersih Simetris, telinga bersih
6. Leher Tidak ada pembesaran tiroid Tidak ada pembesaran tiroid
7. Dada Tidak ada retraksi dada Tidak ada retraksi dada
8. Abdomen Tidak ada pembesaran perut, Tidak ada pembesaran perut, tidak ada nyeri
tidak ada nyeri tekan, suara tekan, suara abdomen tympani
abdomen tympani
9. Ekstremitas Tidak ada pitting edema dan Tidak ada pitting edema dan lesi
lesi
10. TTV TD : 190/70 TD : 110/80
RR :16x/ menit RR :16x/ menit
N : 90 N : 74
BB : 60 kg BB : 67 kg
TB : 155 cm TB : 170 cm

H. Harapan Keluarga
Keluarga berharap kepada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu pelayanan dan
membantu masalah Ny. S. Keluarga N. Sjuga berharap agar keluarganya senantiasa diberi
kesehatan, keluarga yang sakit diberikan kesembuhan dan perlindungan oleh Allah SWT. Asalkan
sehat jiwa dan raga keluarga Ny. S mampu bahagia dengan kesederhannan yang mereka miliki.
Yang dilakukan perawat untuk mencapai harapan keluarga yaitu dengan memberikan asuhan
keperawatan yang komprehensif, melaksanakan implementasi sesuai dengan rencana keperawatan
yang ditetapkan, dan memberikan dukungan keluarga untuk mencapai status kesehatan yang
diinginkan

I. Sumber Daya Keluarga


1) Sumber daya manusia
Keluarga Ny. S rukun dan saling menghargai masing masing peran
2) Sumber daya materi
Ny. S selalu merasa tercukupi dan bersyukur dengan pendapatan anaknya yang berkisar 5 juta
an per bulan
3) Sumber daya waktu
Ny. S selalu mengluangkan waktu untuk selalu memperhatikan keluarganya agar selalu
harmonis
J. Tugas Kesehatan Keluarga
1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
Tn. T mengetahui tentang masalah riwayat hipertensi Ny. S dengan sering mendapat keluhan
gejala hipertensi dan mendapatkan informasi dari tenaga kesegatan mengenai penyakit hipertensi
2) Membuat Keputusan tindakan yang tepat
Tn. T menyikapi permasalahan kesehatan yang diderita Ny. S dengan mengontrol pola makan
Ny. S dengan diit rendah garam dan lemak, dan mengendalikan stres pada Ny. S
3) Memberi perawatan anggota keluarga yang sakit
Tn. T bersedia mengantarkan dan menemani Ny. S ke klinik atau fasilitas kesehatan terdekat jika
mendapatkan keluhan mengenai gejala hipertensi yang diderita Ny. S dan membantu
mengingatkan minum obat secara teratur pada Ny. S
4) Memodifikasi lingkungan
Keluarga Ny. S memiliki lingkungan rumah yang sangat meadai dan ventilasi yang cukup, namun
lantai kamar mandi yang sedikit licin sehingga perlu untuk sering dibersihkan
5) Menggunakan fasilitas kesehatan
Tn. T dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti mengunjungi puskesmas untuk cek
kesehatan rutin perbulan

K. Tugas Perkembangan Keluarga Tahap VII


Tugas-tugas perkembangan keluarga yaitu:
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.
Ny. S mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha menjaga kondisi kesehatannya dengan
mengindari faktor resiko masalah kesehatan agar dapat hidup tenang tanpa merepotkan anaknya
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.
Ny. S mengatakan bahwa meskipun dirinya sekarang sudah tidak memiliki pendapatan pribadi
tetapi beliau tetap merasa tercukupi dan bersyukur dengan pendapatan yang diperoleh dari
anaknya
3) Mempertahankan hubungan perkawinan.
Ny. S mengatakan pada saat suaminya masih ada beliau sangat menikmati masa tua bersama
dengan pasangan di waktu terakhirnya
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
Ny. S mengatakan sudah menerima dan ikhlas mengenai kepergian suaminya dan berharap
suaminya tenang dan bahagia di sisiNya
5) Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.
Ny. S mengatakan bahwa dirinya selalu menginginkan hubungan yang baik dan harmonis dengan
anak dan pasangan anaknya serta cucu-cucunya nanti
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup).
Ny. S mengatakan ingin menikmati masa-masa tua dengan banyak kegiatan ringan yang
bermanfaat agar tetap merasa segar dan berpikiran positif

L. Analisa Data

NNo. Analisa Problem Etiologi


DS : Defisit pengetahuan a. Ketidakmampuan
a. Ny. S mengatakan keluarga mengenal
terkadang merasa pusing masalah kesehatan
berputar dan pandangan b. Kurangnya terpapar
kabur informasi
b. Ny. S mengatakan nyeri
dan tubuh terasa kaku dan
berbaring untuk
meringankan nyeri
c. Ny. S mengatakan tahu
sedikit mengenai
hipertensi, tetapi belum
mengetahui makanan apa
saja yang dapat
menyebabkan hipertensi
d. Ny. S mengatakan tidak
mengetahui apa saja
tanda dan gejala
hipertensi

DO :
a. Klien bertanya tanya
mengenai makanan apa
saja yang harus dihindari
agar tekanan darah tidak
meningkat
b. Klien tampak bingung
dan menganggap bahwa
hipertensi tidak perlu
penanganan serius
c. Klien kurang membatasi
penggunaan garam pada
masakannya
d. Klien tampak kooperatif
dalam melakukan proses
pengkajian
e. TTV :
TD : 190/70
RR : 16x/ menit
N : 90x / menit

M. Diagnosa Keperawatan
Defisit pengetahuan tentang masalah kesehatan keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan dan kurangnya terpapar informasi

N. Intervensi Keperawatan
A. TUK 1
Ny.S sudah mengerti pengertian hipertensi sederhana dan tanda gejalanya. Ny.S juga dapat
menghindari penyebab hipertensi dengan mengurangi konsumsi garam dan santan
B. TUK 2
Ny.S mengerti komplikasi dari penyakit hipertensi serta dapat mengambil keputusan untuk
mencegah kambuhnya hipertensi dengan rutin minum obat dan menjaga asupan makanan
C. TUK 3
An.T mampu merawat Ny.S yang menderita hipertensi. Ny.S juga memperbanyak konsumsi daun
kemangi sebagai perawatan tradisional penyakit hipertensi
D. TUK 4
Lingkungan rumah Ny.S sudah baik bagi penderita hipertensi. Tidak ada polusi suara, suhu ruangan
baik
E. TUK 5
Ny.S dan An.T sudah mengerti fasilitas kesehatan yang bisa digunakan jika sakit. Keluarga Ny.S
sudah memiliki klinik langganan dan mengerti pentingnya kontrol teratur bagi penderita hipertensi
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kasus keluarga Tn. R telah dilakukan asuhan keperawatan keluarga yang dimulai dari pengkajian
sampai tahap evaluasi.
2. Pendokumentasian asuhan keperawatan keluarga Tn. R dilakukan bersama-sama keluarga Tn. R
melalui proses yang dimulai dari pengkajian sampai tahap evaluasi dengan diawali penulisan
tanggal, jam dan diakhiri nama dan tanda tangan.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari seluruh proses asuhan keperawatan keluarga yang tertara
diatas, maka penulis ingin menyampaikan saran-saran untuk memperbaiki serta meningkatkan mutu
pelayanan asuhan keperawatan kepada keluarga dengan hipertensi bagi penulis yaitu mampu
mengaplikasikan asuhan keperawatana keluarg secara teori maupun mandiri dari penulis mampu
menyusun strategi agar data tentang dapat terkumpul seuai dengan teori serta mampu
menningkatkan derajat kesehatan terhadap keluarga binaan karena pada bab sebelumnya masih
terdapat masalah yang belum teratasi
DAFTAR PUSTAKA

Andrian Patica N. (E-journal keperawatan volume 4 nomor 1 Mei 2016). Hubungan Konsumsi
Makanan dan Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Ranomut Kota Manado.

Anggara, F.H.D., & Prayitno, N. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah
di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat STIKES MH. Thamrin. Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5 (1) : 20-25.

Armilawaty, Amalia H, Amirudin R. (2007). Hipertensi dan Faktor Resikonya Dalam Kajian
Epidemiologi. Bagian Epidemiologi Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin
Makasar.

Buckman. (2010). Apa yang Anda Ketahui Tentang Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Citra Aji
Parama.

Dina Savitri, S.ST. (2017). Cegah Asam Urat Dan Hipertensi. Yogyakarta: Healthy.

Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik. Ed 5.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai