KONSEP KELUARGA
Dosen Pengampu:
Novianti, S.ST., M. Keb
Disusun Oleh :
Kelompok 2:
1. Maya lestari (F0G022001)
2. Refa Afrelia (F0G022003)
3. Rosa Widiya (F0G022006)
4. Izzah Halimah (F0G022007)
5. Serly Wahyuningsih (F0G022014)
6. Dela Citra (F0G022015)
7. Nurul Janah Andriani (F0G022017)
8. Melani Nurhalisa (F0G022019)
9. Dewi Intan Fitriani (F0G022021)
10. Lydia Fitriani (F0G022023)
11. Gite Saputri (F0G02204)
12. Defria Putri (F0G022029)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan Ridha dan Rahmat-
Nya serta nikmat yang begitu besar yang diberikan kepada umatnya terutama nikmat kesehatan,
sehingga makalah ini yang berjudul “Konsep keluarga” dapat terselesaikan dengan sebaik-
baiknya.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat yang di tugaskan Bunda
Novianti,S.ST.,M.Keb. Sebagai dosen pengampuh mata kuliah etika kebidanan komunitas.
Makalah ini disusun dengan semaksimal mungkin dan semampu penyusun yang masih belajar
ini, untuk itu mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat kalimat yang salah atau kurang
tepat. Terimakasih banyak pada dosen yang telah membimbing, sehingga bisa menyelesaikan
makalah ini dengan judul konsep keluarga.
Akhir kata penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga
dengan makalah yang sederhana ini dapat memenuhi harapan kita semua dan memberikan
manfaat bagi pembaca, sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan. Terima kasih.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I...................................................................................................................................
PENDAHULUAN...............................................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................
BAB II.................................................................................................................................
PEMBAHASAN..................................................................................................................
A. Definisi Keluarga......................................................................................................
BAB III................................................................................................................................
PENUTUP...........................................................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah keluarga adalah sebuah sistem sosial yang alami, dimana seseorang menyusun
aturan, peran, struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, cara mendiskusikan pemecahan masalah
sehingga dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih efektif. Dalam penjelasan yang
lain dikatakan bahwa keluarga adalah suatu unit yang berfungsi sesuai atau tidak sesuai menurut
tingkat persepsi peran dan interaksi di antara kinerja peran dari macam-macam anggota keluarga
Masalah gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan yang seringkali memberikan
dampak tidak hanya kepada keluarga tapi juga bagi masyarakat.
Permasalahan ini disebabkan oleh masalah social ekonomi, ketatnya persaingan hidup dan
masalah psikologis yang berasal dari keluarga. Keluarga merupakan sumber utama konsep sehat
sakit dan perilaku sehat dan berpengaruh besar terhadap kesehatan fisik maupun mental
anggotanya. Selain itu keluarga cenderung terlibat dalam pengambilan keputusan dan proses
terapi pada setiap tahap sehat dan sakit anggota keluarga dari keadaan sejahtera hingga tahap
diagnosis, terapi dan tahap pemulihan (Campbell, 2000).
Ungkapan lain juga dikemukakan oleh Friedmen (2010) bahwa kesehatan keluarga baik fisik
maupun mental saling ketergantungan dan saling mempengaruhi, kesehatan fisik maupun
kesehatan mental anggota keluarga dapat dipengaruhi oleh kesehatan yang ada dalam
anggota.Sebuah keluarga adalah sebuah sistem sosial yang alami, dimana seseorang menyusun
aturan, peran, struktur kekuasaan, bentuk komunikasi, cara mendiskusikan pemecahan masalah
sehingga dapat melaksanakan berbagai kegiatan dengan lebih efektif. Dalam penjelasan yang
lain dikatakan bahwa keluarga adalah suatu unit yang berfungsi sesuai atau tidak sesuai menurut
tingkat persepsi peran dan interaksi di antara kinerja peran dari macam-macam anggota keluarga
Penyakit fisik dapat menimbulkan masalah psikososial yang terjadi baik pada pasien sendiri
maupun pada keluarga. Masalah psikososial yang sering dialami oleh klien di rumah sakit umum
adalah Ansietas dimana ansietas merupakan perasaan was-was, khawatir, dan tidak nyaman
seakan-akan terjadi sesuatu yang dirasakan sebagai ancaman. (Keliat, 2011).
Ketika mengalami ansietas individu biasanya menggunakan berbagai mekanisme koping
untuk menyelesaikan masalahnya akan tetapi jika tidak dapat mengatasi ansietasnya secara
sehat, dapat menyebabkan prilaku maladaptif. Kesehatan fisik dan mental tidak dapat dipisahkan
karena saling mempengaruhi. Kesehatan mental, keluarga, merupakan sebuah interaksi yang
menunjukkan keadaan dimana terjadi proses internal atau dinamika, seperti hubungan
interpersonal keluarga yang berfokus pada sub sistem keluarga dan hubungan antar keluarga
(Friedmen, 1998 dalam Keliat, 2011). Masalah kesehatan mental mendapat perhatian dari WHO
karena menjadi beban keluarga. Masalah kesehatan mental dapat muncul karena adanya masalah
kesehatan fisik yang di derita selama bertahun-tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
gangguan mental di akibatkan dari besarnya beban yang di tanggung keluarga saat merawat
anggota keluarga sakit. Beban tersebut melebihi beban yang di akibatkan oleh penyakit
tuberkulosis dan kanker. Pengenalan dini dan kecepatan dalam melakukan penanganan bagi
pasien gangguan jiwa dapat dilakukan oleh keluarga. Salah satu cara penanganan masalah
tersebut dengan memberikan terapi keluarga.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi tentang keluarga ?
2. Bagaimana struktur dan type keluarga ?
3. Bagaimana tipe/bentuk keluarga ?
4. Bagaimana peranan dan fungsi keluarga ?
5. Bagaimana hubungan antara masalah kesehatan dengan keluarga dan anggotanya?
6. Bagaimana mengidentifikasi struktur organisasi sesuai dengan tingkatan dan hubungan
kekeluargaan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi keluarga
2. Untuk mengetahui struktur dan type keluarga
3. Untuk mengetahui tipe/bentuk keluarga
4. Untuk mengetahui peranan dan fungsi keluarga
5. Untuk mengetahui hubungan antara masalah kesehatan dengan keluarga dan anggotanya
6. Untuk mengetahui mengidentifikasi struktur organisasi sesuai dengan tingkatan dan
hubungan kekeluargaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keluarga
Keluarga adalah sekumpulan individu yang memiliki ikatan darah, perkawinan, atau
adopsi. Mereka biasanya tinggal bersama dan saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari.
Keluarga dapat terdiri dari orang tua, anak-anak, saudara kandung, dan anggota lainnya yang
tinggal bersama atau memiliki hubungan emosional yang erat. Hubungan dalam keluarga
mencakup perasaan kasih sayang, dukungan emosional, dan tanggung jawab untuk saling
memelihara dan membantu satu sama lain.
Unit-unit masyarakat adalah komunitas, keluarga, kelompok yang mempunyai tujuan dan
nilai yang sama. Koentjaraningrat (1990) mendefinisikan komunitas sebagai suatu kesatuan
hidup manusia yang menempati suatu wilayah nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat, serta terikat oleh suatu rasa identitas suatu komunitas. Dengan demikian ciri dari
komunitas adalah kesatuan wilayah, kesatuan adat istiadat, rasa identitas komunitas, dan
loyalitas terhadap komunitas (Effendy, 1998).
Departemen Kesehatan RI (1988) mendefinisikan keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Pengertian keluarga dari berbagai sumber adalah:
1. UU Nomor 10 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 10, Keluarga adalah sebagai unit sosial
ekonomi terkecil dalam masyarakat yang merupakan landasan dasar dari semua institusi,
merupakan kelompok primer yang terdiri dari dua atau lebih orang yang mempunyai
jaringan interaksi interpersonal, hubungan darah, hubungan perkawinan, dan adopsi.
2. Duvall dan Logan (1986): Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga.
3. Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1989) dikutip Effendy (1998),
keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan.
Dalam kebidanan/keperawatan kesehatan masyarakat keluarga sebagai unit utama yang
menjadi sasaran pelayanan, karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat.
Apabila salah satu diantara anggota keluarga mempunyai masalah keperawatan atau
kesehatan akan mempengaruhi anggota keluarga yang lain, demikian pula terhadap
kelompok dan masyarakat di sekitarnya. Masalah kesehatan keluarga saling berkaitan
terhadap anggota keluarga, kelompok maupun masyarakat secara keseluruhan yang akhirnya
memberikan gambaran terhadap masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga
meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga disepanjang waktu.
Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap
tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat
dilalui dengan sukses.
Dari definisi dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan
individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok
dan masyarakat.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan
karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena itu saran dan kritikan akan
makalah dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA